DOSEN PEMBIMBING :
dr. Hanina
1. Karakteristik Arthropoda
Bentuknya khas memanjang, beruas-ruas.
Tubuh :(kepala/cephalon, dada/thorax, perut/abdomen, kadang mempunyai ekor/pygidium.
Mempunyai mulut di anterior dan anus di posterior.
mempunyai banyak kaki, yg fungsinya bermacam (sbgekor, antenna, merangkak, berenang,
bernafas, menangkap, alat peraba, perasa dll).
Sistem : system pencernaan lengkap, system peredaran darah terbuka dan tergantung pembuluh
Eksoskeleton (dinding tubuh) berkitin dan bersegmen,
Alat mulut beruas dan dapat beradaptasi untuk makan,
Bernafas dengan permukaan tubuh, insang dan trakea,
Alat pencernaan makanan berbentuk tabung, terletak di sepanjang tubuh,
Alat pembuangan melalui pipa panjang pada rongga tubuh.
2. Klasifikasi Arthropoda
A. Crustaceae
Kelompok ini adalah satu satunya arthropoda dengan dua pasang antena. Tiga pasang atau
lebih anggota badan di modifikasi sebagai bagian dari mulut, termasuk mandibula yang keras.
kaki untuk berjalan ditemukan pada toraks, berbeda dari serangga crustacea memiliki anggota
tubuh pada abdomen. Anggota tubuh yang hilang dapat diregenerasi kembali.
:
(1)Isopoda
adalah salah satu kelompok crustacea terbesar (sekitar 10.000 spesies) sebagian besarnya
adalah spesies kecil yang hidup di laut. Banyak diantaranya sangat berlimpah di dalam dasar laut.
Isopoda juga meliputi serangga pill yang tinggal di darat, atau caplak kayu yang umum terdapat
pada sisi bawah kayu dan daun yang basah.
(2)Kopepoda
adalah salah satu diantara kelompok ini yang paling
banyak. Mereka adalah anggota penting komunitas plankton laut dan air tawar, yang memakan
ganggang mikroskopik, protista dan bakteri, dan menjadi makanan oleh banyak ikan.
(3)Dekapoda
semua jenis udang seperti udang galah, udang karang, udang kepiting, dan lain sebagainya
yang relatif besar ialah termasuk dalam kelompok ini. Eksoskleton atau kutikula mengeras oleh
kalsium karbonat, bagian yang menutupi sisi dorsal sefalotoraks itu membentuk perisai yang
disebut karapas (carapace). Sebagian besar dekapoda adalah hewan laut akan tetapi udang karang
(crayfish) hidup di dalam air tawar dan beberapa kepiting tropis hidup di darat.
B. Arachnoidea
Arachnoidea (dalam bahasa Yunani, arachno= laba laba) disebut juga kelompok laba-laba,
meskipun anggotanya bukan laba-laba saja. Kalajengking adalah salah satu contoh kelas ini yang
jumlahnya 32 spesies. Ukuran tubuh pada kelompok dalam kelas ini bervariasi, ada yang
panjangnya lebih kecil dari 0,5 mm sampai 9 cm. Hewan dalam kelompok ini merupakan hewan
terestrial (darat) yang hidup secara bebas maupun parasit dimana yang hidup secara bebas bersifat
karnivora. Tubuhnya terdiri atas sefalotoraks, abdomen, dan empat pasang kaki, tidak memiliki
mandibula.
Arachnoidea dibedakan menjadi tiga ordo, yaitu
(1) Scorpionida
memiliki alat penyengat beracun pada segmen abdomen terakhir, contohnya kalajengking
(Uroctonus mordax) dan ketunggeng.
(2) Arachnida
abdomen tidak bersegmen dan memiliki kelenjar beracun pada kaliseranya (alat
penyengat), contoh hewan ini adalah laba-laba serigala (Pardosaamenata), laba-laba kemlandingan
(Nephilamaculata).
(3)Arcarina
adalah kelompok hewan tungau. Angota pada kelompok ini memiliki tubuh berbentuk
bulat telur atau bundar. Banyak spesies tungau merusak tumbuh-tumbuhan atau menjadi parasit
pada binatang dan manusia. Contoh kelompok ini adalah tungau kudis (Sarcoptes scabei) dan
tungau unggas (Argus sp.)
C. Insecta
Hemimetabola
Hemimetabola yaitu serangga yang mengalami metamorfosis tidak sempurna. Dalam daur
hidupnya Hemimetabola, serangga mengalami tahapan perkembangan sebagai berikut:
1. Telur
2. Nimfa, ialah serangga muda yang mempunyai sifat dan bentuk sama dengan dewasanya.
Dalam fase ini serangga muda mengalami pergantian kulit.
3. Imago (dewasa), ialah fase yang ditandai telah berkembangnya semua organ tubuh dengan
baik, termasuk alat perkembangbiakan serta sayapnya.
Berikut pelajarilah uraian ordo-ordo tersebut satu persatu dan dimuali dari ordo
Archyptera/Isoptera.
Keterangan:
Pada rayap terjadi polimorfisme, artinya di dalam satu spesies terdapat bermacam-macam bentuk
dengan tugas yang berbeda. Rayap hidup berkoloni, dalam koloni ini terjadi pembagian tugas kerja,
yaitu:
Ratu, yakni laron (rayap betina fertil). Biasanya tubuh gemuk dan tugasnya adalah bertelur.
Raja, yaitu laron (rayap jantan fertil), tugasnya melestarikan keturunan.
Serdadu, rayap yang bertugas mempertahankan sarang dan koloni dari gangguan hewan
lain.
Pekerja, rayap yang bertugas memberi makan ratu dan raja, serta menjaga sarang dari
kerusakan. Sifat rayap pekerja dan rayap serdadu bersifat steril.
Perhatikan perkembangan rayap dari telur sampai dewasa pada bagan berikut ini!
2. Ordo Orthoptera (serangga bersayap lurus)
Memiliki satu pasang sayap, sayap depan lebih tebal dan sempit disebut tegmina. Sayap
belakang tipis berupa selaput. Sayap digunakan sebagai penggerak pada waktu terbang,
setelah meloncat dengan tungkai belakangnya yang lebih kuat dan besar.
Hewan jantan mengerik dengan menggunakan tungkai belakangnya pada ujung sayap
depan, untuk menarik betina atau mengusir saingannya.
Hewan betinanya mempunyai ovipositor pendek dan dapat digunakan untuk meletakkan
telur.
Tipe mulutnya menggigit.
Contoh :
3. Ordo Odonata
Ciri-ciri Hemiptera :
Mempunyai dua pasang sayap, sepasang tebal dan sepasang lagi seperti selaput.
Tipe mulut menusuk dan mengisap
Metamorfosis tidak sempurna.
Contohnya :
Ciri-ciri Homoptera :
Contohnya :
Holometabola
Holometabola yaitu serangga yang mengalami metamorfosis sempurna. Dalam daur hidupnya
Holometabola, serangga mengalami tahapan perkembangan sebagai berikut: telur –> larva (ulat) –
> kepompong (pupa) –> hewan dewasa (imago). Larva adalah hewan muda yang bentuk dan
sifatnya berbeda dengan dewasa. Pupa adalah kepompong dimana pada saat itu serangga tidak
melakukan kegiatan, pada saat itu pula terjadi penyempurnaan dan pembentukan organ. Imago
adalah fase dewasa atau fase perkembangbiakan.
Contoh hewan yang mengalami metamorfosis sempurna adalah kupu-kupu, perhatikan film
dibawah ini !
Berdasarkan ciri sayap dan alat mulutnya, kelompok Holometabola ini meliputi 6 ordo, yaitu
ordo:
1. Neuroptera
2. Lepidoptera
3. Diptera
4. Coleoptera
5. Siphonoptera
6. Hymenoptera
Selanjutnya pelajarilah uraian tiap-tiap ordo dan dimulai dengan ordo Neuroptera.
Ciri serangga ini adalah mulut menggigit, dan mempunyai dua pasang sayap yang urat-uratnya
berbentuk seperti jala. Contoh: undur-undur – metamorfosis sempurna (siklus hidupnya: telur,
larva,pupa (kepompong), imago)
Undur-undur
Undur-undur Bersayap
Tipe mulut mengisap dengan alat penghisap berupa belalai yang dapat dijulurkan.
Contohnya:
Sering juga disebut ngengat. Hidup aktif pada malam hari. Jika hinggap kedudukan sayap
mendatar membentuk otot.
Contohnya:
Mempunyai sepasang sayap depan, dan satu pasang sayap belakang berubah menjadi alat
keseimbangan yang disebut halter.
Mengalami metamorfosis sempurna.
Tipe mulut ada yang menusuk dan mengisap atau menjilat dan mengisap, membentuk
alat mulut seperti belalai disebut probosis.
Contohnya:
Gambar : (a) lalat rumah (b) lalat Tzetze (c) nyamuk kecil (d) nyamuk
Lalat Tzetze
Untuk membedakan nyamuk Culex, Anopheles dan Aedes perhatikan gambar berikut ini !
4. Ordo Coleoptera (bersayap perisai)
Contoh:
Kumbang kelapa (Orytec rhynoceros) menyerang pucuk kelapa, pakis, sagu, kelapa sawit
dan lain-lain.
Kumbang buas air (Dystisticus marginalis)
Kumbang beras (Calandra oryzae)
Serangga ini tidak bersayap, kaki sangat kuat dan berguna untuk meloncat.
Mempunyai mata tunggal.
Tipe mulut mengisap.
Segmentasi tubuh tidak jelas (batasan antara kepala – dada dan perut tidak jelas).
Metamorfosis sempurna.
Contoh:
Contoh:
a) Famili Polyxenidae
tubuhnya kecil dengan integument lunak, masing-masing ruas pada sebelah kanan-
kiri memiliki ruas bekas rambut kaku seperti sikat, tidak memiliki kaki termodifikasi untuk
kopulasi pada hewan jantan. Contohnya Polyxenus farciculatus, dengan panjang tubuh 25
mm, memiliki 13 pasang kaki.
(b) Famili Julidae
memiliki integument (kulit) yang keras, maxilla berbentuk lembaran, memiliki
kaki yang termodifikasi untuk kopulasi terdapat pada ruas ke tujuh pada hewan jantan.
Contohnya Julusvirgatus, terdiri atas 30-35 ruas dengan 50-60 pasang kaki, pada ruas ke
tiga tidak terdapat kaki, panjang tubuh mencapai 12 cm.
(c) Famili Polydesmidae
tubuh memiliki 19-22 ruas, pada hewan jantan sepasang kaki pertama di ruas ke
tujuh mengalami
modifikasi sebagai alat kopulasi. Contohnya Polydesmus serratus, dengan panjang tubuh
37 mm.