Anda di halaman 1dari 19

PENERAPAN PRBOLEM BASED LEARNING

SECARA EFEKTIF DALAM PROSES PEMBELAJARAN


DI FAKULTAS KEDOKTERAN
 

Rizqi Indah Septiyani


J2A015006

Fakultas Kedokteran Gigi


Universitas Muhammadiyah Semarang
1. LATAR BELAKANG PENULISAN

1.1 Pembukaan

Pemasalahan yang dialami dunia pendidikan saat ini adalah kurang di terapkannya
sistem pembelajaran secara efektif dan sedikitnya kemampuan serta kreatifitas pelajar
dalam menghadapi masalah pada suatu proses pembelajaran.
1.2 Alasan Penulis

Alasan saya menulis esai tentang sistem pembelajaran Problem Based Learning ini
karena saya ingin ikut andil dan berpartisipasi aktif dalam pembangunan sistem
pendidikan yang diterapkan di Indonesia.
2. ISI
2.1 Refleksi Penulis

Pembelajaran dengan sistem PBL memberikan dampak positif karena proses


pembelajaran tersebut melatih mahasiswa menjadi lebih aktif, kreatif, mandiri dan
lebih mengasah kemampuan otak untuk berfikir dalam memecahkan suatu
permasalahan yang ada.
2.2 Relevansi Refleksi Sumber Belajar

Model Problem Based Learning (PBL) dikembangkan oleh McMaster University in


Hamilton, Ontario, Canada in the late 1960s by Howard Barrows and His
Colleagues. Suci (2008:23).
Perkembangan PBL di Indonesia membawa bermacam dampak positif bagi kemajuan sistem
pendidikan atau perkuliahan kedokteran dan prestasi akademik mahasiswa. Berbagai hasil
penelitian telah membuktikan atas keefektifan dari pelaksanaan metode PBL dan keunggulan
metode ini dibanding dengan metode konvensional.
PBL berpusat pada aktivitas siswa (student centered) dan kehidupannya bertumpu pada proses
tutorial. Prinsip pokok tutorial adalah kemandirian mahasiswa. Mahasiswa bekerja sama dalam
kelompok-kelompok kecil untuk membangun pengetahuan dengan menggunakan kasus
masalah yang realistis untuk memicu proses belajar (Gwee, 2009).
Seven Jumps

1. Clarify unfamiliar terms


2. Define the problem(s)
3. Brainstorm possible hypothesis or explanation
4. Make a systematic inventory of the various explanations found in step 3
5. Define learning objectives
6. Information gathering and private study
7. Share the results of information gathering and private study
Jika dilakukan dengan benar, PBL dapat memberikan sumbangan penting
bagi perbaikan pelayanan kesehatan di suatu negara yang diberikan oleh
para tenaga kesehatan profesional (Gwee, 2006).
keuntungan PBL sebagai berikut (wood, 2003) :

 Kemampuan (recall) pengetahuan lebih besar


 Mengembangkan keterampilan interdisipliner
 Mengembangkan keterampilan belajar seumur hidup
 Menciptakan lingkungan belajar yang aktif dan kooperatif
 Adanya feedback segera
 Meningkatkan keterampilan berpikir kritis
 Meningkatkaan motivasi
Kerugian PBL sebagai berikut:

 Membutuhkan perencanaan dan sumberdaya yang sangat besar


 Membutuhkan komitmen, kesediaan dosen untuk menghargai mahasiswa
 Memerlukan perubahan paradigma
Peran Ketua dan diskusi PBL :

1. Memimpin proses diskusi kelompok


2. Mendorong anggota kelompok untuk mengambil bagian dalam diskusi
3. Memelihara dinamika kelompok
4. Mengatur waktu
5. Memastikan kelompok mencapai tujuan pembelajaran (LO)
6. Memastikan notulen membuat catatan dengan akurat (Wood, 2003)
Peran Notulen (Pencatat) dalam diskusi PBL

1. Mencatat inti diskusi yang dikemukan kelompok


2. Membantu kelompok dalam mengurutkan pikiran dan gagasan
3. Berpartisipasi dalam diskusi
4. Mencatat sumber daya yang digunakan oleh kelompok (Wood, 2003)
Peran Peserta dalam diskusi PBL

1. Mengikuti urutan langkah-langkah proses


2. Berpartisipasi dalam diskusi
3. Mendengarkan dan menghargai kontribusi peserta lainnya
4. Mengajukan pertanyaan terbuka
5. Mencapai semua tujuan pembelajaran (learning objective)
6. Berbagai informasi dengaan peserta lainnya (Wood, 2003)
Peran Tutor dalam diskusi PBL

1. Mendorong anggota kelompok untuk berpartisipasi dalam diskusi


2. Membantu ketua menjaga dinamika kelompok dan mengatur waktu
3. Memastikan notulen membuat catatan dengan akurat
4. Mencegah disuksi di luar skenario
5. Memastikan kelompok mencapai tujuan pembelajaraan
6. Memeriksa pemahaman peserta
7. Menilai kinerja peserta (Wood, 2003)
3. KESIMPULAN
Model pembelajaran berpusat pada masalah mampu meningkatkan keaktifan dan hasil
belajar mahasiswa. PBL berpusat pada aktivitas siswa (student centered) dan
kehidupannya bertumpu pada proses tutorial. PBL memadukan sejumlah teori dan
prinsip pendidikan yang saling melengkapi ke dalam suatu desain sistem
pembelajaran. PBL mengandalkan strategi belajar yang berpusat kepada pelajar
(student-centered),
4. DAFTAR PUSTAKA

 Amin, Z and Eng, HK.Basics in Medical Education. National University Singapore: World
Scientice.2002.

 Gwee M. Problem-based learning: A strategic learning system design for the education of
healthcare professionals in the 21ST Century. The Kaohsiung Journal of Medical Sciences.
2009; 25(5):231-239.

 Harsono, Dwiyanto, Djoko. Pembelajaran Berpusat Mahasiswa. Kumpulan Naskah


Pembelajaran Pusat Pengembangan Pendidikan UGM. Yogyakarta: Aditya Media
Yogyakarta.2005.
 Suci, Ni Made. Penerapan Model Problem Based Learning untuk Meningkatkan Partisipasi
Belajar dan Hasil Belajar Teori Akuntansi Mahasiswa Jurusan Ekonomi Undiksha. Jurnal
Penelitian dan Pengembangan Pendidikan.2008;1(1) :74-86

 Sudarman.Problem Based Learning Suatu Model pembelajaran untuk Mengembangkan dan


Meningkatkan Kemampuan Memecahkan Masalah. Jurnal Pendidikan Inovatif .2007;2(2):68-
73.

 Widuroyekti, Barokah. Pendekatan Belajar Aktif dan Peningkatan Partisipasi Mahasiswa dalam
Proses Tutorial Tatap Muka. Jurnal Pendidikan.2006; 7(1): 55 – 65.

 Wood DF. ABC of learning and teaching in medicine. Problem based learning. BMJ. 2003: 326
THANKS FOR THE ATTENTION
Semoga bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai