Anda di halaman 1dari 6

DAMPAK PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP

PENINGKATAN MINAT BELAJAR BAGI MAHASISWA PROGRAM STUDI


KEDOKTERAN UNIVERSITAS JAMBI

OLEH : LUCYA WULANDARI

NIM: G1A116021

DOSEN PEMBIMBING :

dr. NYIMAS NATASHA AYU SHAFIRA, M.Pd.ked

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS JAMBI 2016/2017


PENDAHULUAN

Metode pembelajaran Problem Based Learning (PBL) adalah paradigma baru


pendidikan Kesehatan di Indonesia. Pemerintah Indonesia sedang mendorong institusi-
isntitusi pendidikan kesehatan di Indonesia untuk mengadopsi PBL dan menyediakan
bimbingan dan bantuan untuk institusi-institusi tersebut dalam mengelola perubahan. Banyak
teori-teori pendidikan yang memberikan dukungan kuat tentang keefektifan PBL dan banyak
penelitian-penelitian empirik yang telah mengungkapan keefektifan dalam memfasilitasi
mahasiswa mencapai hasil yang diinginkan1
Problem-based learning (PBL) adalah sebuah strategi pembelajaran baru yang
menitikberatkan pembelajaran pada mahasiswa atau dengan kata lain pembelajaran berpusat
kepada mahasiswa (student centered learning), dimana mahasiswa dihadapkan pada suatu
masalah dalam kehidupan nyata, kemudian dari masalah tersebut mahasiswa dirangsang untuk
mempelajarinya berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang telah mereka miliki
sebelumnya (prior knowledge) sehingga dari prior knowledge ini akan terbentuk pengetahuan
dan pengalaman baru.2
Pendapat lain mengemukakan bahwa Problem Based Learning (PBL) adalah
lingkungan belajar yang di dalamnya menggunakan masalah untuk belajar. Yaitu, sebelum
mempelajari suatu hal, mereka diharuskan mengidentifikasi suatu masalah, baik yang
dihadapi secara nyata maupun telaah kasus. Masalah diajukan sedemikian rupa sehingga
menemukan kebutuhan belajar yang diperlukan agar mereka dapat memecahkan masalah
tersebut .3
Pada tahun 1966, Fakultas Kedokteran Universitas McMaster, Ontario, Kanada
berencana untuk membuat suatu perubahan, suatu metode pendekatan baru dalam hal
penyelanggaraan pendidikan kedokteran. Kesiapan untuk melakukan perubahan ini juga
didorong oleh kesadaran akan perlunya suatu kurikulum baru bagi mahasiswa preklinik di
pendidikan kedokteran. Donald Woods McMaster merupakan orang yang pertama kali
memperkenalkan istilah PBL, dan universitas McMaster merupakan institusi kedokteran yang
memperkenalkan PBL dalam dunia pendidikan.4
ISI

Di indonesia hampir seluruh institusi-institusi pendidikan menerapkan Problem based


learning (PBL) yaitu strategi pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa.2
Salah satunya yaitu program studi pendidikan dokter universitas jambi juga sudah
menerapkan sistem pembelajaran PBL, salah satu metode nya yakni dengan adanya tutorial.
Mahasiswa dibentuk kelompok kecil dan diberikan suatu permasalahan yang terjadi di
kehidupan sehari-hari, lantas untuk meningkatkan minat belajar mahasiswa tidak hanya
bertatap muka di suatu ruang yang didalam nya berisikan lebih dari 100 orang, hal ini
menyebabkan ketidakefektivan saat belajar, dan seringkali membuat bosan, dan akhirnya
minat belajar mahasiswa menurun. Dengan adanya sistem PBL mahasiswa dituntut lebih
berpikir kritis,mandiri,termotivasi untuk belajar kelompok dan tidak hanya menerima apa
yang diberikan oleh dosen saat kuliah.
Minat pada dasarnya yang dimaksud dengan minat adalah aspek psikologis seseorang
untuk menaruh perhatian yang tinggi terhadap suatu masalah yang mendorong orang yang
bersangkutan membahas masalah tersebut. Karena tinggi rendahnya perhatian dan dorongan
pada setiap orang belum tentu sama. Dengan adanya PBL akan dapat meningkatkan minat
belajar setiap orang, dengan bekerja sama dengan kelompoknya, aktif membahas suatu
permasalahan yang diberikan, dan seorang tutor hanya sebagai fasilitator saja.
PBL memberikan aneka keuntungan sebagai berikut:

1. Kemampuan retensi dan pemanggilan kembali (recall) pengetahuan lebih besar.5


Ini berarti setiap mahasiswa menggali informasi-informasi yang didapatkan dari
berbagai sumber yang valid seperti jurnal, buku-buku kedokteran, google scholar, dll.
Sehingga didapatkan pengetahuan yang lebih mendalam dan lebih luas, tidak hanya
terpaku pada apa yang diberikan oleh dosen tetapi juga mahasiswa juga dapat
menggali informasi yang baru yang berkaitan dengan masalah yang akan dihadapi
nantinya.

2. Mengembangkan keterampilan interdisipliner.5


Dengan diterapkan nya PBL mahasiswa akan lebih disiplin, dengan keterampilan yang
diberikan tidak hanya dikelas saja tapi juga dilapangan. Dan juga dapat melatih hadir
tepat waktu dan memegang tanggung jawab pada diri masing-masing, karna sebagai
dokter, disiplin dan tepat waktu sangat penting karna kita akan berhadapan dengan
nyawa manusia.
3. Mengembangkan keterampilan belajar seumur hidup.5
Hal ini dapat membuat motivasi belajar seumur hidup, karena dalam bidang kesehatan
ilmu dapat terus dikembangkan ilmu-ilmu baru, sehingga didapatkan permasalahan
baru yang timbul, sebagai seorang dokter harus bisa mengembangkan keterampilan
dalam mengatasi permasalahan yang timbul dan cakap dalam mengatasi permasalahan
yang ditimbulkan. Seperti yang kita ketahui dalam bidang kedokteran tidak ada kata
berhenti, ini berarti seorang dokter akan terus belajar, belajar, dan belajar seumur
hidupnya.

4. Menciptakan lingkungan belajar yang aktif, kooperatif, penilaian diri dan kelompok
(peer assessment), berpusat pada mahasiswa, efektivitas tinggi.5
Sebagai contoh, Dalam melakukan tutorial setiap mahasiswa dituntut belajar aktif,
bekerja sama dalam kelompok dan mandiri, sehingga akan didapatkan hasil yang
maksimal dan apa yang diperoleh dari belajar dikelas akan lebih mendalam lagi dalam
membahas suatu permasalahan diberikan saat tutorial hal ini akan meningkat minat
belajar mahasiswa.

5. Menciptakan lingkungan belajar yang dapat meningkatkan keterampilan berpikir


kritis dan memecahkan masalah.5
Dengan adanya diskusi tutorial dapat melatih mahasiswa dalam berbicara, berpikir
kritis terhadap masalah yang diberikan, tentunya dalam suatu kelompok tutorial
seorang yang pasif akan menjadi aktif.

6. Meningkatkan motivasi dan kepuasan mahasiswa, interaksi mahasiswa-mahasiswa,


dan interaksi mahasiswa-dosen.
Dengan PBL mahasiswa akan menjadi lebih aktif berinteraksi antar mahasiswa,
maupun mahasiswa antar dosen, hal ini akan mendorong dalam meningkatkan minat
belajar yang tinggi dalam memecahkan suatu permasalahan dalam belajar.

Walaupun sistem PBL sudah diterapkan di Universitas jambi khususnya bidang


kedokteran dari yang saya lihat masih banyak yang belum sepenuhnya menerapakan PBL
dengan baik, sehingga minat untuk belajar juga masih rendah. Terlebih bagi mahasiswa tahun
pertama, banyak yang masih belum bisa beradaptasi dengan sistem yang ada dikedokteran,
memang berat namun jika dijalani dengan minat untuk belajar yang tinggi maka akan
menghasilkan kualitas mahasiswa yang baik dan juga dengan nilai yang baik.
KESIMPULAN

mahasiswa membangun pengetahuannya diawali dengan aktifasi pengetahuan


berdasarkan pengetahuan awal , dilanjutkan dengan belajar mandiri sehingga mendapatkan
suatu pemahaman lalu mendiskusikannya sehingga mendapatkan suatu pemahaman baru dan
saling berinteraksi dengan anggota kelompok.

Dengan diterapkannya PBL dengan baik maka minat belajar mahasiswa akan
meningkat, pengetahuan yang didapatkan juga lebih luas dan tidak terpaku pada satu sumber
saja, namun tidak semua mahasiswa menerapkan PBL dengan baik, sehingga dari hasil
evaluasi terlihat nilai indeks prestasi kumulatif khususnya di bidang kedokteran masih banyak
yang rendah, ini merupakan akibat dari kurang nya minat untuk belajar dan ketidakefektifan
dalam belajar.
DAFTAR PUSTAKA

1. Hasrul. 2009.peningkatan minat belajar terhadap mahasiswa.


2. Sari A.R. dan Shafira N.N.A.2015.Gambaran Pelaksanaan Problem-Based Learning
Pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Dan Ilmu
Kesehatan Universitas Jambi. JMJ, Volume 3, Nomor 2, Hal: 99 – 110.
3. Pusdiklat.2004.problem based learning.
4. Fitri A.D.2016.”Penerapan Problem based learning dalam kurikulum berbasis
kompetensi”. JMJ, Volume 4, Nomor 1, Hal: 95 –100.
5. Halonen. 2010.keuntungan PBL.
6. Lisiswanti.2015.”Empat prinsip pembelajaran PBL”.2015: FK lampung

Anda mungkin juga menyukai