Anda di halaman 1dari 18

INSTRUMEN SERTIFIKASI PENDIDIK UNTUK DOSEN

Deskripsi Diri

IDENTITAS DOSEN

1. Nama Dosen yang : Wilis Dwi Pangesti


Diusulkan
2. NIP/NIK/NRP : 2160405
3. Perguruan Tinggi Pengusul : Universitas Muhammadiyah Purwokerto
4. Nomor Peserta :
5. Rumpun/Bidang Ilmu Yang : Kebidanan
Disertifikasi

DIREKTORAT JENDRAL PENDIDIKAN TINGGI

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

2015

1
DESKRIPSI DIRI DOSEN

Deskripsikan dengan jelas apa saja yang telah Saudara lakukan yang dapat
dianggap sebagai prestasi dan/atau kontribusi bagi pelaksanaan dan pengembangan
Tridharma Perguruan Tinggi, yang berkenaan dengan hal-hal berikut. Deskripsi diri
perlu dilengkapi dengan contoh nyata Saudara alami/lakukan dalam kehidupan
profesional sebagai dosen.

A. Pengembangan Kualitas Pembelajaran

A.1. Berikan contoh nyata semua usaha kreatif yang telah atau sedang Saudara
lakukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran; dan jelaskan dampaknya!
Deskripsi:
1. Usaha Kreatif
Saya mulai menjadi dosen di prodi Diploma III Kebidanan Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Purwokerto pada tahun 2008. Pada
awal proses belajar mengajar, saya masih belum kompeten dalam
melaksanakan tugas sebagai dosen. Persiapan perkuliahan yang saya lakukan
masih terbatas, saya belum menyiapkan rencana pembelajaran secara lengkap,
hanya terbatas pada silabus sesuai kurikulum prodi. Bahan ajar yang saya
siapkan hanya dalam bentuk power point saja. Metode pembelajaran yang saya
gunakan belum bervariasi, sehingga dalam pembelajaran mahasiswa tampak
pasif. Mahasiswa tampak tidak menguasai materi manakala mengikuti
pembelajaran praktik di laboratorium. Mahasiswa juga menjadi tergantung pada
hand out atau power point materi untuk belajar. Hasil evaluasi pembelajaran
pada mahasiswa menunjukkan bahwa pencapaian kompetensi mahasiswa
masih rendah, selain itu, evaluasi dari rumah sakit dan puskesmas
menyampaikan bahwa mahasiswa kurang aktif dan kurang menguasai materi.
Sebagai dosen, saya mulai menyadari keterbatasan kemampuan saya
dalam metode dan strategi pembelajaran yang telah saya laksanakan. Pada
tahun 2012, setelah saya mengikuti workshop kurikulum berbasis kompetensi
(KBK), saya mulai memperbaiki strategi pembelajaran dengan menyiapkan
rencana pembelajaran semester yang meliputi silabus, satuan acara
pembelajaran (SAP), jadwal perkuliahan dan praktik, bahan ajar berupa diktat
ajar, hand out serta buku panduan praktikum. Pada awal perkuliahan, saya
membuat kontrak perkuliahan dengan mahasiswa yang meliputi: tata tertib
perkuliahan, deskripsi mata kuliah, kompetensi yang harus dicapai, strategi
pembelajaran, dan bentuk evaluasi mata kuliah. Selain meningkatkan strategi
pembelajaran, saya mengembangkan model pembelajaran pada mahasiswa
dengan menerapkan student center learning (SCL) baik di kelas, laboratorium
maupun praktik di lahan. Referensi pembelajaran yang saya gunakan juga
ditambah dengan evidence based. Saya menggunakan jurnal-jurnal ilmiah
sebagai dasar dalam materi pembelajaran disamping buku referensi dan
penyusunan diktat ajar. SCL yang saya aplikasikan pada mahasiswa adalah
pembelajaran tutorial dalam small group untuk mempelajari materi berbasis
kasus nyata (problem based learning/PBL), dengan kelompok mahasiswa
berjumlah maksimal 15 orang dan satu fasilitator dosen pada mata kuliah inti

2
seperti asuhan kehamilan, asuhan persalinan dan asuhan kegawatdaruratan
maternal dan neonatal. Media pembelajaran juga dikembangkan dengan
menggunakan audio visual untuk penjelasan tentang prosedural atau tindakan
sesuai mata kuliah sebelum melakukan demontrasi langsung pada manekin.
Selain perkuliahan di kelas dan praktikum, mahasiswa juga diberikan tugas
untuk menelaah kasus kebidanan sesuai dengan mata kuliah dengan referensi
jurnal ilmiah. Pada pembelajaran praktik yang dilaksanakan di rumah sakit dan
puskesmas, saya menyiapkan pembimbing klinik untuk memfasilitasi
pembelajaran SCL melalui pelatihan preceptorship.
Pengembangan metode evaluasi pembelajaran terutama saya
laksanakan pada mata kuliah ketrampilan klinik berupa metode objective
structural clinical examination (OSCE) yang telah dikembangkan oleh asosiasi
dan profesi kebidanan bersama departemen pendidikan tinggi dalam proyek
HPEQ. Mahasiswa dievaluasi ketrampilannya berdasarkan blueprint soal
ketrampilan yang merupakan esensi dari kompetensi lulusan. Evaluasi
ketrampilan dengan metode OSCE ini telah dilaksanakan oleh institusi saya
mulai tahun 2015 sampai dengan sekarang.

2. Dampak Perubahan
Usaha kreatif yang saya laksanakan pada metode dan strategi
pembelajaran serta evaluasi pada mahasiswa memberikan dampak positif pada
kualitas pembelajaran. Dampak positif dapat diuraikan dengan antusias
mahasiswa dalam mengikuti perkuliahan dan keaktifan dalam pembelajaran
teori maupun praktek. Pembelajaran dengan tutorial berdasarkan kasus nyata
dan small group memberikan pengalaman positif pada mahasiswa. Pada
pembelajaran dengan tutorial, mahasiswa aktif menyampaikan pendapat dan
menggali informasi dengan referensi yang up to date. Pembelajaran
berdasarkan kasus nyata/PBL, memberikan pengalaman pada mahasiswa untuk
mengenal lebih dekat kasus-kasus kebidanan sebagai tahap persiapan sebelum
praktik langsung pada pasien sesungguhnya. Dampak positif pada
pembelajaran SCL di rumah sakit dan puskesmas yang dilaksanakan dengan
model preceptorship adalah pada pencapaian target ketrampilan dan
kompetensi. Mahasiswa dapat mengenal kasus nyata dengan bimbingan dari
preseptor, menganalisa dan melakukan intervensi sesuai dengan
kewenangannya.
Pengembangan evaluasi ketrampilan dengan metode OSCE yang telah
dilaksanakan juga memberikan dampak yang positif. Evaluasi dengan metode
OSCE dapat menilai kompetensi mahasiswa secara utuh baik pengetahuan,
ketrampilan dan sikap. Selain itu, metode evaluasi ini memberikan dampak
terhadap kemandirian mahasiswa dalam pengelolaan kasus sesuai
kompetensinya. Metode OSCE ini memberikan pengalaman mahasiswa untuk
dievaluasi ketika menangani kasus yang sangat mendekati kondisi
sesungguhnya. Secara umum, nilai teori maupun praktek mahasiswa di rumah
sakit/puskesmas mengalami peningkatan yang signifikan, sehingga mayoritas
mahasiswa memiliki nilai B dan A.

3
A.2 Berikan contoh nyata kedisiplinan, keteladanan, dan keterbukaan terhadap
kritik yang Saudara tunjukkan dalam pelaksanaan pembelajaran.
Deskripsi:
3. Kedisiplinan
Kedisiplinan dalam pelaksanaan pembelajaran saya laksanakan mulai
dari persiapan pembelajaran, proses pembelajaran dan evaluasi pembelajaran.
Kedisiplinan dalam persiapan pembelajaran saya wujudkan dalam persiapan
rencana pembelajaran semester yang meliputi: persiapan silabus, SAP, jadwal
perkuliahan dan praktek, serta bahan ajar (diktat ajar, hand out dan buku
panduan praktik). Persiapan pembelajaran ini saya laksanakan maksimal 2
minggu sebelum perkuliahan dimulai dan diserahkan ke bagian akademik prodi.
Pada proses pembelajaran, kedisiplinan saya wujudkan mulai dari
penyampaian kontrak perkuliahan dengan mahasiswa yang meliputi: tata tertib
selama perkuliahan, batas waktu pengumpulan tugas, dan prosentase minimum
kehadiran dalam tatap muka teori maupun praktik selama satu semester.
Selama proses perkuliahan, saya senantiasa berlaku disiplin dan patuh
terhadap aturan akademik. Tatap muka perkuliahan saya laksanakan 16 kali
pertemuan dengan mengikuti jadwal yang telah ditetapkan oleh kaprodi. Jika
saya berhalangan hadir, saya akan menyampaiakan informasi kepada pengelola
prodi dan mengganti tatap muka pada waktu yang telah disepakati dengan
mahasiswa dan diketahui oleh kaprodi. Kedisiplinan dalam evaluasi
pembelajaran saya wujudkan dalam pengumpulan kisi-kisi soal, penyerahan
soal, koreksi soal dan penyerahan nilai ke bidang akademik prodi sesuai dengan
aturan yang telah ditetapkan oleh kaprodi.

4. Keteladanan
Keteladanan saya sebagai dosen, saya wujudkan mulai dari kegiatan
pembelajaran di kampus, lahan praktik maupun di lingkungan profesi.
Keteladanan dalam pembelajaran di kampus saya wujudkan dalam tingkah laku
yang sopan, berpakaian sopan, berbicara dengan sopan dan mematuhi adab
pergaulan antar manusia yang islami. Saya senantiasa mengajarkan bagaimana
pentingnya manajemen waktu dengan memulai pembelajaran yang tepat waktu.
Dalam hal menyampaikan pendapat secara formal, saya selalu berusaha
memberi contoh kepada mahasiswa pada saat melaksanakan pembelajaran
dengan metode diskusi dan tutorial dengan tetap memfasilitasi kreatifitas
mahasiswa.
Keteladanan saya pada saat di lahan praktek dan lingkungan profesi,
saya berusaha melakukan tindakan yang mencerminkan profesi bidan sebagai
mitra perempuan dalam kesehatan reproduksi. Saya berusaha meningkatkan
pengetahuan dan wawasan yang luas dan menunjukkan sikap profesional.
Untuk mencapai pengetahuan dan wawasan yang luas, saya mencontohkan
dengan mengikuti kegiatan seminar dan workshop terkini. Sedangkan untuk
menjadi contoh sikap profesional, saya senantiasa mengerjakan tugas sesuai
dengan kompetensi, bertanggungjawab terhadap pekerjaan, bermitra dengan
perempuan, bekerjasama dan kolaboratif dengan rekan profesi lain. Sebagai

4
seorang profesional, saya meyakini bahwa dalam melaksanakan tugas harus
sesuai dengan kewenangannya dan bekerja dalam tim atau interprofesional.

5. Keterbukaan terhadap Kritik


Saya mampu menerima kritik, saran dan pendapat yang diberikan oleh
mahasiswa, teman sejawat maupun atasan, baik secara langsung maupun
tertulis. Pada awalnya, menerima kritik secara objektif merupakan tindakan yang
lumayan berat, namun saya menyadari, bahwa penilaian obyektif kinerja saya
dalam pembelajaran dapat dilihat dari kritik, saran dan pendapat yang
disampaiakan orang lain. Pada saat saya mendapatkan kritik, saya akan
melakukan evaluasi diri terhadap proses pembelajaran yang telah saya lakukan,
melakukan perbaikan berdasarkan masukan tersebut dengan meminta masukan
teman sejawat lain sebagai penguatan terhadap perbaikan yang saya lakukan.
Sebagai contoh, pertama, ketika mendapatkan kritik dalam menyampaikan
materi perkuliahan yang monoton dari mahasiswa, maka saya berusaha
meningatkan strategi dalam penyampaian perkuliahan dengan menambah
wawasan dan ketrampilan dalam hal strategi pembalajaran yang bervariasi.
Selanjutnya saya berusaha mengaplikasikan penyampaian perkuliahan dengan
strategi yang lebih menarik melalui pembelajaran aktif mahasiswa dalam
pemahaman materi dengan model student learning center (SCL),
pengembangan modul pembelajaran yang dilengkapi dengan sekenario kasus
sebagai dasar dalam tutorial mahasiswa, dan pengembangan buku panduan
praktik laboratorium. Contoh kedua, ketika saya mendapatkan masukan dari
pengelola lahan praktek bahwa model pembimbingan praktek yang
dilaksanakan sudah kuno, maka saya berusaha meningkatkan strategi dan
model pembimbingan praktek dengan mengembangkan model pembimbingan
praktik klinik preceptorship. Model pembimbingan praktik klinik preceptoship ini
dilaksanakan melalui pelatihan terhadap pembimbing klinik, menyiapkan buku
panduan preseptorship dan penilaian dalam praktek yang semua dipantau
dalam monitoring dan evaluasi pembelajaran praktek.
Kritik, saran dan masukan juga telah menjadi budaya dalam lingkungan
universitas, hal ini bisa dilihat dari penilaian kinerja dosen dalam pembelajaran
terhadap 4 aspek kompetensi yang dilaksanakan tiap semester oleh mahasiswa.
Hasil evaluasi oleh mahasiswa ini kemudian dijadikan acuan oleh kaprodi dalam
perbaikan sistem pembelajaran. Saya memiliki keyakinan bahwa, untuk
pendidikan yang maju dan sesuai dengan perkembangan jaman, diperlukan
keterbukaan terhadap kritik, saran dan pendapat orang lain.

B. Pengembangan Keilmuan/Keahlian

B.1 Sebutkan publikasi karya-karya ilmiah/seni yang telah Saudara hasilkan dan
tunjukkan buktinya dengan cara mengunggahnya. Bagaimana makna dan
kegunaannya dalam pengembangan keilmuan/keahlian. Jelaskan bila karya
tersebut meniliki inovatif.
Deskripsi:

5
6. Publikasi karya ilmiah:
Saya mulai aktif melakukan penelitian sesuai minat saya pada asuhan
kehamilan dan persalinan pada tahun 2013 dan mendapatkan dukungan dari
LPPM Universitas. Pada pelaksanaan penelitian, saya melibatkan mahasiswa
dalam pengambilan data dan analisis data. Saya memiliki keyakinan bahwa
dengan melibatkan mahasiswa, mereka bisa mendapatkan pengalaman yang
nyata melihat masalah langsung di masyarakat. Penelitian-penelitian yang telah
saya lakukan adalah sebagai berikut:
1. Pengaruh Kelas Ibu Hamil terhadap Perilaku Ibu dalam Asuhan Antenatal di
Puskesmas Patikraja Banyumas (2013)
2. Implementasi Inisiasi Menyusu Dini (IMD) terhadap Kejadian Infeksi
Pernafasan Akut (ISPA) pada Neonatus di Kabupaten Banyumas (2014)
3. Pengaruh Hypnobirthing Terhadap Lama Dilatasi Serviks Dan Intensitas
Nyeri Persalinan Di Bidan Praktek Mandiri Banyumas (2014)
4. Pemilihan posisi ibu dalam persalinan kala I dan II di BKMIA Kartini
Banyumas (2014)
5. Peningkatan Pemanfaatan Pelaksanaan Voluntary Conseling And Test
(VCT) Melalui Media Pembelajaran Interaktif di Puskesmas Baturaden
(2015)
6. Perubahan Psikologi dalam Kehamilan Terhadap Kecemasan Pada Ibu
Hamil di Puskesmas Kembaran II Banyumas (2015)
7. Faktor-Faktor Perubahan Psikologi dalam Kehamilan terhadap Kecemasan
pada Ibu Hamil Riwayat Abortus di Puskesmas Kembaran II Banyumas
(2016).
Hasil penelitian yang telah saya laksanakan, kemudian saya publikasikan
artikelnya pada jurnal maupun seminar sebagai berikut:
1. Pengaruh Kelas Ibu Hamil terhadap Perilaku Ibu dalam Asuhan Antenatal
di Puskesmas Patikraja Banyumas dalam Jurnal Pengaruh Kelas Ibu
Hamil terhadap Perilaku Ibu dalam Asuhan Antenatal di Puskesmas
Patikraja Banyumas. (Jurnal Medisains Vol. XV No. 3/ Hal. 32, Desember
2013)
2. The Corelation Between Knowledge Of Anemia With Anemia Incident In
Pregnants. (Prosiding National Olympiad And International Conference
On Education, Technology And Science (NETS): Improving The Quality of
Education to Face The Impact of Technology (ISBN: 978-602-14930-0-7)
3. Psychological Effects Of Mother And Baby On The Implementation Of
Early Breastfeeding Initiation. (Prosiding International Seminar Indigenous
Psychology Seminar: Finding Solution to Solve Social Problem, ISBN:
978-602-14930-1)
4. Pengaruh Hipnobirthing terhadap Lama Dilatasi Serviks dan Intensitas
Nyeri Persalinan di Bidan Praktik Mandiri (BPM) Banyumas. (Jurnal Riset
Kebidanan Indonesia Vol.1 No.1, Desember 2014,ISSN: 2407-4985)
5. Peningkatan Pemanfaatan Pelaksanaan Voluntary Conseling And Test
(VCT) Melalui Media Pembelajaran Interaktif di Puskesmas Baturraden.
(Jurnal Keperawatan Maternitas PPNI Jawa Tengah (JKPPNI-Jateng)
Vol.3, Nomor 1, Mei 2015, ISSN: 2338-2066))

6
6. Pemilihan Posisi Ibu dalam Persalinan Kala I dan II di BKMIA Kartini
Banyumas. (Prosiding Seminar dan Call For Paper ‘Moving Toward News
Scientific Research In Midwifery Practice’ Cetakan Kedua, Oktober 2015 ,
ISBN: 978-602-72480-3-8)

7. Makna dan kegunaannya:


Hasil penelitian yang telah saya laksanakan sesuai dengan minat saya
dalam bidang asuhan kehamilan dan persalinan memberikan makna dan
kegunaan yang positif pada pengembangan keilmuan pembelajaran di kampus
maupun pelayanan di profesi. Di lingkungan pembelajaran kampus, hasil
penelitian saya memberikan makna dan keguanaan yang positif, sebagai contoh
penelitian dengan judul pemilihan posisi ibu dalam persalinan kala I dan II,
memberikan makna pembelajaran secara nyata pada mahasiswa. Hasil
penelitian ini, saya gunakan sebagai dasar pembuatan skenario pembelajaran
tutorial di kelas, dengan tujuan mahasiswa memiliki gambaran langsung
terhadap pengelolaan pasien dan mendukung aplikasi pembelajaran problem
based learning (PBL).
Makna dan kegunaan dari penelitian yang saya laksanakan juga
memberikan kontribusi positif pada pelayanan kebidanan. Sebagai contoh, pada
penelitian dengan judul Pengaruh Kelas Ibu Hamil terhadap Perilaku Ibu dalam
Asuhan Antenatal. Penelitian ini menganalisis pelaksanaan program kelas ibu
hamil terhadap perilaku ibu hamil yang dilaksanakan dalam pelayanan
kebidanan. Hasil penelitian ini memberikan masukan pada kementrian
kesehatan untuk pengembangan program lain yang menunjang pencapaian
target.

8. Usaha Inovatif:
Usaha inovatif yang dapat dikembangkan dari hasil penelitian-penelitian
yang telah saya laksanakan menghasilkan gagasan baru baik dalam
pengembangan pembelajaran maupun pengembangan keahlian di pelayanan
kebidanan. Pada pengembangan pembelajaran, hasil penelitian saya bisa
dikembangkan sebagai strategi pembelajaran praktek mahasiswa di
laboratorium dan lahan praktek. Selain itu, dapat dikembangkan untuk
memperkaya skenario kasus pada pembelajaran tutorial. Pada pengembangan
pelayanan kebidanan, hasil penelitian saya memberikan gagasan pada
pelayanan kebidanan. Pengembangan berupa modul kelas ibu hamil yang
digunakan untuk peningkatan pemahaman ibu hamil dalam pelayanannya.
Selain itu pada hasil penelitian hipnobirthing dan penelitian dengan judul
perubahan psikologi kehamilan dan kecemasan memberikan gagasan pada
praktisi bidan dalam pemahaman faktor psikologi yang memberikan peran
terhadap proses fisiologis baik dalam kehamilan maupun proses persalinan.
Hasil penelitian dengan judul pemilihan posisi dalam persalinan juga
memberikan gagasan inovatif pada praktisi bidan di lahan untuk
mengaplikasikan variasi posisi ibu dalam persalinan. Secara umum, penelitian
yang telah dilaksanakan merupakan penelitian dasar yang bisa memberikan

7
masukan bagi program-program peningkatan kesejahteraan ibu dan anak di
kementrian kesehatan.

B.2. Berikan contoh nyata konsistensi dan target kerja yang Saudara tunjukkan
dalam pengembangan keilmuan/keahlian.
Deskripsi:
9. Konsistensi:
Menjadi dosen kebidanan merupakan cita-cita saya semenjak duduk di
pendidikan vokasi kebidanan pada tahun 2002. Saya memiliki cita-cita untuk
mengembangkan pendidikan vokasi kebidanan. Hal ini saya mulai dari
pengembangan diri saya sendiri. Saya melanjutkan pendidikan DIV kebidanan
yang memfasilitasi saya untuk mengelola pembelajaran di pendidikan vokasi
kebidanan. Setelah lulus dari DIV, saya tetap meningkatkan wawasan dan
pengetahuan saya melalui seminar, workshop, lokakarya dosen seminat baik di
wilayah regional, provinsi maupun nasional. Tahun 2011, saya berhasil
menyelesaikan pendidikan magister kebidanan. Dengan bekal pendidikan dan
pengembangan wawasan saya yang satu jalur , memberikan kontribusi terhadap
keterbukaan wawasan saya tentang pendidikan vokasi bidan.
Tahun 2013 sampai dengan 2015, saya mendapatkan kesempatan
bergabung dengan teman sejawat dari berbagai provinsi untuk pengembangan
model evaluasi ketrampilan dengan metode objective structural clinical
examination (OSCE) yang didanai oleh HPEQ DIKTI. Dalam kesempatan ini,
saya bersyukur dapat mengenal dosen-dosen hebat selaku narasumber yang
berasal dari perguruan tinggi ternama, yang memberikan pencerahan dalam
pengelolaan pendidikan vokasional bidan. Pengalaman saya dalam
pengembangan motode evaluasi ketrampilan OSCE ini, saya terapkan di
institusi saya. Banyak hal yang menjadi konsekuensi dalam penerapan model
evaluasi ini, diantaranya banyaknya dana yang dibutuhkan jika model ini secara
ideal diterapkan. Hal ini sebanding dengan tujuan utama model evaluasi OSCE
yaitu memberikan pengaruh dalam penguatan pengembangan institusi, bukan
hanya dari output melainkan mulai dari input dan proses. Saya meyakini bahwa
kualitas pendidikan vokasi kebidanan akan meningkat jika diawali oleh
konsistensi dosen dan komitmennya dalam pengembangan keilmuannya.

10. Target kerja


Target kerja yang saya miliki terdiri dari target pembelajaran,
pengembangan pembelajaran dan evaluasi, penelitian dan pengabdian
masyarakat, serta pengembangan karir dosen. Target pembelajaran yang saya
miliki dimulai dari persiapan pembelajaran sebelum perkuliahan dengan
senantiasa mengembangkan rencana pembelajaran semester (RPS) beserta
dokumen yang diperlukan seperti hand out, diktat ajar, modul perkuliahan dan
buku panduan praktik laboratorium. Pengembangan pembelajaran teori di
kelas, saya memiliki target untuk melaksanakan pembelajaran dengan model
SCL secara komprehensif pada semua mata kuliah. Pengembangan
pembelajaran klinik di lahan, saya memiliki target, semua lahan praktek yang
digunakan untuk pembelajaran adalah lahan praktek yang terstandarisasi

8
dengan model pembelajaran klinik preceptorship. Hal ini saya mulai dari
pelatihan seluruh pembimbing lahan praktik secara bertahap dan peningkatan
kriteria bagi pembimbing klinik, memfasilitasi pembimbing klinik dalam proses
pembimbingan dan melakukan evaluasi pembelajaran praktek.
Saya memiliki target penelitian dengan satu judul per semester dan
melakukan publikasi secara bertahap. Dalam rangka pencapaian target
publikasi di jurnal ilmiah, saya berusaha memperbanyak penulisan artikel dan
menjadi reviewer pada jurnal ilmiah asosiasi pendidikan kebidanan. Target saya
di bidang pengabdian masyarakat adalah mengaplikasikah hasil temuan
penelitian untuk kepentingan peningkatan kesehatan wanita sesuai bidang
keilmuan saya. Upaya pengembangan karir dosen senantiasa saya lakukan,
saya berusaha meningkatkan jabatan fungsional saya untuk mencapai tahap
yang lebih tinggi. Saya menyadari bahwa saya terlambat mencapai jabatan
fungsional karena disibukkan dengan kegiatan ilmiah lain, tetapi hal ini saya
jadikan sebagai penyemangat. Saat ini, saya juga sedang mempersiapkan diri
untuk mencapai jabatan fungsional lektor dan mempersiapkan pendidikan lanjut
ke S3 dengan mengikuti les bahasa inggris, karena saya memiliki keterbatasan
dalam bidang ini. Saya meyakini kesuksesan akan senantiasa bersama orang
yang berusaha dan memiliki keyakinan yang kuat.

C. Pengabdian kepada Masyarakat

C.1. Berikan contoh nyata penerapan ilmu/keahlian Saudara dalam berbagai


kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Deskripsikan dampak perubahan
dan dukungan masyarakat terhadap kegiatan tersebut!
Deskripsi:
11. Kegiatan PKM:
Pengabdian kepada masyarakat merupakan salah satu tugas saya
sebagai dosen dalam melaksanakan tri dharma perguruan tinggi. Saya
melakukan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi dalam kegiatan
pengabdian masyarakat. Pada tahap perencanaan, saya menganalisa
kebutuhan yang ada di masyarakat terkait dengan hasil penelitian dan keahlian
di bidang kebidanan. Pada persiapan kegiatan pengabdian saya melakukan
koordinasi dengan pihak terkait serta melibatkan mahasiswa. Dalam proses
kegiatan pengabdian masyarakat, saya melibatkan mahasiswa dan peran aktif
dari masyarakat. Pengabdian masyarakat yang telah saya laksanakan adalah
sebagai berikut:
1. Safari KB Implan pada Wanita Usia Subur (WUS) di Desa Kedungrandu
Kecamatan Patikraja Banyumas (2012)
2. Aplikasi SADARI untuk Deteksi Dini Kanker Payudara Kelompok Posyandu
Lestari 6 di Desa Kedungrandu Kecamatan Patikraja Banyumas (2012)
3. IbM pada Kelompok Posyandu Bayi dan Balita Desa Kedungrandu
Kecamatan Patikraja Banyumas (2013)
4. Pelatihan Manajemen Stres bagi Mahasiswa Kebidanan Prodi Kebidanan
DIII FIKES UMP (2014)

9
5. Pelatihan Pembelajaran Klinik Preceptorship bagi Clinical Instructur (CI)
Universitas Muhammadyah Surabaya dan Sidoarjo(2015)
6. IbM pada Kelompok Kader Kesehatan Posyandu Desa Karangduren,
Kecamatan Sokaraja (2015)
7. Ibm Posyandu Balita Edukasi Makanan Pendamping Asi (MP-ASI) Sarana
Preventif Gizi Buruk Pada Balita Posyandu desa Papringan Banyumas
(2015)
8. IbM Desa Pageraji dalam Menghadapi Kasus Pelecehan Seksual dan
Kehamilan di Luar Nikah pada Remaja melalui Ketrampilan Pengasuhan
Seksualitas Desa Pageraji, Cilongok, Banyumas (2016)
9. Pelatihan Kader KesehatanPosyandu Lansia Sarana Peningkatan
Kesehatan Lansia Desa Talagening, Kec. Bobotsari, Purbalingga (2016).
Selain melaksanakan kegiatan pengabdian di masyarakat sesuai
keahlian, saya juga terlibat dalam kegiatan pengabdian di organisasi profesi
Bidan ranting pendidikan Banyumas, Assosiasi Institusi pendidikan kebidanan
aisyiyah Muhammadiyah (AIPKEMA) dan Assosiasi pendidikan kebidanan
Indonesia (AIPKIND) serta menjadi pemateri dalam penyuluhan dan pelatihan
di desa binaan sesuai program yang ditetapkan institusi kami.

12. Dampak Perubahan:


Dampak positif pada masyarakat dapat dilihat dari luaran kegiatan
pengabdian pada masyarakat. Hal ini bisa dilihat dari perilaku masyarakat,
tingkat kesehatan masyarakat dan pengetahuan masyarakat. Perubahan
perilaku masyarakat dapat dilihat dari luaran pengabdian pada penyuluhan
pemeriksaan payudara sendiri (SADARI), masyarakat menyadari bahwa ada
metode sederhana yang mampu mendeteksi penyakit yang mematikan bagi
perempuan, sehingga mereka menerapkan dalam kesehariannya. Untuk
kegiatan safari KB, masyarakat menyambut dengan baik, karena dengan
kegiatan ini maka kebutuhan wanita usia subur (WUS) untuk berKB terjangkau
lebih dekat. Kegiatan pengabdian yang lain juga memberikan luaran yang
positif pada masyarakat, hal ini dibuktikan dengan permintaan kembali kegiatan
penyuluhan dan pelatihan di daerah mereka. Selain itu, untuk daerah binaan
institusi kami memang telah dibuat penetapan perencanaan kegiatan rutin serta
dievaluasi pelaksanaannya.Tingkat pengetahuan dan derajat kesehatan
masyarakat juga mengalami peningkatan, hal ini terutama dilihat dari hasil
monitoring dan evaluasi kegiatan pengabdian di desa binaan.
Selain dampak pada masyarakat dalam peningkatan pengetahuan,
perilaku dan kesehatan masyarakat, terkait kegiatan pengabdian masyarakat
yang dilaksanakan dengan kolaborasi bidang psikologi klinik juga menghasilkan
dampak yang positif. Kegiatan pengabdian dengan judul IbM Desa Pageraji
dalam Menghadapi Kasus Pelecehan Seksual dan Kehamilan di Luar Nikah
pada Remaja melalui Ketrampilan Pengasuhan Seksualitas telah memberikan
dampak kesiapan dan kewaspadaan orang tua dalam pengasuhan anak dari
pelecehan seksual. Data ini diperoleh dari hasil observasi pelaksanaan
kegiatan pengabdian yang masih berlangsung.

10
13. Dukungan Masyarakat:
Keberhasilan kegiatan pengabdian masyarakat yang telah saya
laksanakan merupakan bukti bahwa masyarakat memberikan dukungan penuh.
Peran aktif masyarakat juga merupakan salah satu unsur hasil positif dari
kegiatan pengabdian ini. Dalam pelaksanaan pengabdian masyarakat, saya
juga mendapat dukungan dari bidan desa, kader kesehatan, kader PKK dan
pemerintahan desa. Masyarakat berperan aktif mulai dari analisis situasi,
pelaksanaan kegiatan sampai dengan evaluasi kegiatan.Pada saat analisis
situasi, masyarakat memberikan dukungan dengan memberikan data-data
dasar baik data kesehatan, pendidikan, pendapatan, geografis, struktur desa
dan kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan sebelumnya. Data ini
merupakan base line untuk perencanaan kebutuhan kegiatan pengabdian
masyarakat.
Pada pelaksanaan kegiatan pengabdian, masyarakat memberikan
dukungan dengan membantu mempersiapkan prasarana dan sarana kegiatan,
pemberian informasi melalui undangan kepada peserta kegiatan, menghadiri
kegiatan dan mengikuti kegiatan sampai dengan selesai. Unsur tokoh
masyarakat, pemerintahan desa serta bidan desa juga aktif menghadiri
kegiatan yang dilaksanakan. Masyarakat juga memberikan dukungan terhadap
hasil evaluasi kegiatan yang dilaksanakan. Masyarakat bersedia memberikan
informasi secara sukarela untuk monitoring dan evaluasi hasil kegiatan. Dalam
hal pemaparan hasi kegiatan dan tindak lanjut, masyarakat sangat antusias
karena mereka menyadari kebutuhan untuk pelaksanaan kegiatan di
masyarakat yang mendukung peningkatan derajat kesehatannya.

C.2. Berikan contoh nyata kemampuan berkomunikasi dan kerjasama yang


Saudara tunjukkan dalam pengabdian kepada masyarakat.
Deskripsi:
14. Kemampuan berkomunikasi:
Kemampuan berkomunikasi mutlak saya perlukan pada saat
melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat. Selama persiapan,
pelaksanaan dan evaluasi kegiatan pengabdian masyarakat ini, saya tidak
mengalami hambatan yang berarti. Saya mampu berkomunikasi dengan tim
pelaksana kegiatan dan dengan masyarakat . Komunikasi yang saya
laksanakan pada saat persiapan kegiatan meliputi perijinan dengan pihak
Bapermas dan BAPPEDA. Di awal kegiatan ini, saya menyampaikan secara
lisan dan tertulis tujuan, manfaat dan kegiatan yang akan dilaksanakan, saya
tidak mengalami hambatan, hal ini dibuktikan dengan ijin yang dikeluarkan oleh
Bapermas dan BAPPEDA. Langkah selanjutnya adalah berkomunikasi dengan
tim kegiatan yaitu dengan teman sejawat dan mahasiswa. Pada komunikasi
tahap ini, saya mendapat sedikit hambatan berupa keterbatasan waktu,
sehubungan dengan banyaknya tugas dari dosen dan mahasiswa. Namun hal
ini bisa diselesaikan dengan waktu dan tempat koordinasi yang fleksibel,
sehingga memungkinkan untuk berkomunikasi dengan nyaman. Selanjutnya,
saya mengkomunikasikan kegiatan tersebut dengan masyarakat terkait waktu,
tempat, sarana dan prasarana yang dibutuhkan.

11
Selanjutnya, pada saat pelaksanaan dan evaluasi kegiatan, kemampuan
komunikasi saya bisa diterima oleh masyarakat. Bahasa yang saya gunakan
adalah bahasa campuran antara bahasa indonesia dan bahasa jawa. Hal ini
bukan hambatan buat saya, karena saya memang berasal dari daerah yang
sama. Namun dalam hal penyampaian bahasa materi, saya harus berhati-hati
menterjemahkan istilah dalam dunia kebidanan untuk saya sesuaikan dengan
bahasa awam yang ada di masyarakat. Tidak jarang masyarakat malah
meminta diajarkan bahasa dalam bidang kebidanan, dan saya dengan senang
hati mengenalkan istilah tersebut seperti contoh berikut: antenatal care (ANC)
adalah pemeriksaan kehamilan, partus adalah persalinan.

15. Kemampuan kerjasama:


Kegiatan pengabdian masyarakat dapat saya laksanakan dengan adanya
kerjasama yang baik dalam tim, baik ketika menjadi ketua atau anggota tim.
Selain itu, saya juga melakukan kerjasama dengan pihak yang akan dijadikan
tempat pengabdian. Pada saat saya menjadi ketua tim pengabdian, saya
melaksanakan kerjasama dengan baik, dimulai dari pembagian tugas dalam tim
sampai dengan kerjasama untuk koordinasi tempat dan waktu kegiatan. Saya
menghubungi pihak terkait untuk melakukan koordinasi waktu dan tempat
sesuai dengan perencanaan. Dalam koordinasi ini, saya menerima masukan
dari masyarakat, terutama terkait waktu pelaksanaan yang menyesuaikan
aktifitas masyarakat secara umum. Waktu yang disarankan oleh masyarakat
untuk kegiatan ibu –ibu biasanya pagi sampai dengan siang, dan waktu umtuk
kegiatan bapak-bapak biasanya disarankan sore atau malam hari. Pada saat
menjadi anggota tim pengabdian, saya juga mampu bekerja sama dengan
ketua tim. Saya melaksanakan tugas yang telah ditetapkan oleh ketua tim mulai
dari persiapan, pelaksanaan dan evaluasi kegiatan. Saya memiliki keyakinan
bahwa kerjasama mutlak diperlukan untuk keberhasilan kegiatan, apapun
posisinya, baik sebagai ketua ataupuan anggota tim.

D. Manajemen/Pengelolaan Institusi

D.1. Berikan contoh nyata kontribusi Saudara sebagai dosen, berupa pemikiran
untuk meningkatkan kualitas manajemen/pengelolaan institusi (universitas,
fakultas, jurusan, laboratorium, manajemen sistem informasi akademik, dll),
implementasi kegiatan, dan bagaimana dukungan institusi terhadap
kegiatan tersebut.
Deskripsi:
16. Implementasi kegiatan dari usulan/pemikiran:
Sebagai seorang dosen, saya diberikan amanah untuk mengelola
program studi pada tahun 2011. Saat itu posisi saya sebagai ketua program
studi. Dalam mengelola program studi, saya menggunakan sistem pengelolaan
dari universitas yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengembangan
staff, pengawasan dan pengarahan. Perencanaan kegiatan yang saya

12
laksanakan berpedoman dengan standar operating prosedur (SOP)
perencanaan program kerja tahunan. Saya mengundang seluruh dosen dan
tenaga kependidikan untuk mengikuti rapat, kemudian saya memimpin rapat
kerja di prodi untuk di usulkan ke fakultas dan universitas. Dalam rapat
perencanaan ini, membahas rencana kegiatan dan rencana anggaran.
Rencana kegiatan yang dibahas meliputi kegiatan akademik, perencanaan karir
dosen dan pengembangan staff, penelitian dan pengabdian masyarakat.
Saya melakukan pengelolaan prodi mengacu pada struktural organisasi
dan jobdisk. Berdasarkan struktur organisasi ini, saya mendelegasikan tugas
sesuai dengan tugas pokok dan fungsi (tupoksi). Dalam hal pengembangan
prodi, saya terlibat langsung dalam pengelolaan rekruitmen, pembinaan,
penempatan dan pengembangan dosen serta tenaga kependidikan. Saya
selalu melakukan motivasi dan mendorong dosen dan tenaga kependidikan
untuk berkembang melalui kegiatan rapat secara kontinyu, berkoordinasi
dengan koordinator kegiatan dan mendapatkan laporan pelaksanaan program
untuk dipertanggungjawabkan kepada dekan. Sebagai seorang kaprodi, saya
mempunyai tanggung jawab untuk meakukan kontrol terhadap kegiatan yang
dilaksanakan dengan visi, misi, tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan oleh
prodi. Dalam hal pendelegasian kewenangan, saya melaksanakan manakala
mendapat dua tugas yang sama sama mendesak kepada struktural dibawah
saya.
Untuk menjamin mutu pengelolaan akademik program studi, setiap
semester, kinerja saya dilakukan monitoring dan evaluasi (monev) oleh
lembaga jaminan mutu dalam melaksanakan pengelolaan proses pembelajaran
mulai dari perencanaan di awal semeter, proses pembelajaran, monitoring dan
evaluasi. Hal-hal yang dilakukan dalam monitoring dan evaluasi pembelajaran
meliputi: kehadiran mahasiswa minimal 80%, kehadiran dosen 100%,
kesesuaian materi perkuliahan dan evaluasi sesuai dengan rencana
pembelajaran semester. Jika hasil monev terdapat ketidaksesuaian atau
penyimpangan, maka saya selaku kaprodi melakukan intervensi untuk
perbaikan kepada dosen atau mahasiswa. Saya meyakini dengan adanya
monev oleh jaminan mutu, dapat mengarahkan prodi berjalan minimal
melampaui standar pendidikan tinggi. Hal ini merupakan kebutuhan program
studi, mengingat saat ini persaingan sangat ketat di dunia pendidikan. Sebagai
kaprodi, saya merasa memiliki kewajiban untuk mengembangkan pendidikan
sehingga dapat mengasilkan lulusan yang unggul dan kompeten.

17. Dukungan institusi:


Universitas memberikan dukungan kepada saya dalam pengelolaan prodi.
Dukungan yang diberikan berupa dukungan moril dan material dalam
pengelolaan prodi. Saya menyadari saat itu saya adalah dosen yang baru lulus
dari magister dan memiliki sedikit pengalaman dalam pengelolaan, namun
pimpinan dari universitas membesarkan hati saya untuk mengelola dengan
baik. Dengan kepercayaan yang diberikan oleh universitas, saya berusaha
secara optimal untuk menunjukkan kinerja saya untuk mengembangkan prodi
untuk meluluskan mahasiswa melebihi standar pendidikan tinggi. Universitas

13
memfasilitasi kebutuhan saya dalam pengelolaan dan pengembangan prodi
yang meliputi hal-hal sebagai berikut: sarana perkuliahan (gedung kuliah,
laboratorium dan kerjasama dengan lahan praktek), sarana perkuliahan ( LCD,
audio visual, alat laboratorium, alat transportasi untuk kegiatan praktek),
pengembangan karir dosen dan tenaga kependidikan yang meliputi: workshop,
seminar, pendidikan lanjut, kemampuan bahasa asing, jabatan fungsional dan
sertifikasi dosen. Universitas juga memberikan dukungan kepada saya sebagai
kaprodi dalam kebebasan mimbar akademik dan suasana akademik dengan
menyelenggarakan kuliah pakar, seminar nasional dan pelatihan tingkat
nasional.

D.2. Berikan contoh nyata kendali diri, tanggungjawab, dan keteguhan pada
prinsip yang Saudara tunjukkan sebagai dosen dalam implementasi
manajemen/pengelolaan institusi.
Deskripsi:
18. Kendali diri:
Awal saya menjadi dosen, saya kurang memiliki kendali diri yang baik dan
kurang mendengarkan pendapat orang lain. Namun dengan berjalannya waktu,
saya menyadari bahwa kendali diri sangat diperlukan dalam menjalankan tugas
sebagai sebagai kaprodi. Perbedaan pendapat dengan teman sejawat, tenaga
kependidikan dan mahasiswa merupakan hal yang wajar terjadi dalam
pengelolaan prodi. Saya berusaha memfasilitasi perbedaan pendapat yang
terjadi dan mencari jalan tengah untuk mencapai tujuan utama prodi. Kendali
diri juga sangat diperlukan pada saat kegiatan dengan situasi tertekan,
contohnya pada saat persiapan akreditasi yang menuntut kinerja lebih, hal ini
disikapi dengan mengelola waktu dengan jadwal yang disepakati bersama. Jika
salah satu diantara dosen sedang dalam kondisi emosional tinggi, saya
mengarahkan untuk diberikan toleransi dan tetap saling menghargai. Saya
berusaha untuk menjadi dosen yang memiliki pemikiran yang positif dan
memiliki kinerja dengan orientasi penyelesaian tanggung jawab. Kondisi
tertekan merupakan hal yang tidak perlu dihindari, justru saya anggap sebagai
stimulan dalam memacu kinerja saya sebagai dosen dan pengelola prodi yang
baik.

19. Tanggungjawab:
Tanggungjawab merupakan hal yang saya yakini sebagai bagian
profesionalisme dosen. Keyakinan ini saya aplikasikan dalam pelaksanaan
tugas dan tanggung jawab saya sesuai tugas pokok dan fungsi. Sebagi seorang
yang diberikan amanah untuk mengelola prodi, saya berusaha untuk membuat
perencanaan bersama dengan dosen-dosen dan tenaga kependidikan. Saya
melaksanakan kegiatan akademik sesuai dengan visi, misi, tujuan dan sasaran
prodi yang telah ditetapkan dengan pembagian tugas dengan struktural lain.
Melakukan monitoring dan evaluasi agar sesuai dengan tujuan dan tidak
melakukan penyimpangan. Sebagai contoh dalam pengelolaan praktek klinik,
saya akan memonitor dan mendampingi koordinator praktek dan dosen
pembimbing untuk persiapan praktik yang meliputi penetapan lahan praktik,

14
penempatan mahasiswa, jadwal praktek, buku panduan praktik, pelatihan
preseptorsip. Dalam pelaksanaan praktik di lahan, jika terdapat permasalahan
yang dilaporkan oleh pembimbing dan koordinator praktek, maka saya segera
mencari solusi terbaik dan melaporkan kepada dekan. Begitu juga ketika
periode praktek berakhir, maka segera saya mengkoordinir untuk pencapaian
target ketrampilan dan kompetensi, melakukan feedback dan membuat laporan
praktek klinik ke dekan. Tanggung jawab saya sebagai pengelola prodi ini
membutuhkan komitmen dan kesungguhan yang tinggi, yang saya yakini
sebagai nilai profesionalisme.

20. Keteguhan pada prinsip:


Saya memiliki keyakinan pada pengelolaan institusi pendidikan tinggi
sesuai dengan regulasi yang berlaku. Sebagai dosen, semua kegiatan
tridharma perguruan tinggi harus mengacu pada undang-undang pendidikan
tinggi sebagai acuan pencapaian kualitas. Saya memiliki prinsip untuk
menyusun standar sesuai regulasi dan menerapkan dalam proses akademik.
Jika terdapat kendala dalam proses akademik maka akan saya kembalikan
pada aturan yang berlaku. Sebagai contoh, ketika mahasiswa mengikuti uji
kompetensi dan terdapat sebagian yang tidak lulus, maka langkah yang saya
ambil adalah mengembalikan ke aturan awal yaitu mahasiswa tersebut
dilakukan pembimbingan dan difasilitasi untuk mengikuti ujian ulang pada
periode berikutnya. Feedback dan langkah tindak lanjut dari kejadian
ketidaklulusan ini kemudian dibuat perencanaan untuk perbaikan proses
pembelajaran dan evaluasi. Saya memiliki prinsip bahwa institusi pendidikan
harus meluluskan mahasiswa yang kompeten untuk bekerja sesuai bidangnya.
Untuk mencapai hasil akhir ini, diperlukan standarisasi dalam pengelolaan yang
meliputi input, proses dan output yang didukung oleh dosen yang kompeten,
sarana prasarana dan suasana akademik yang mendukung.

E. Peningkatan Kualitas Kegiatan Mahasiswa

E.1. Berikan contoh nyata peran Saudara sebagai dosen, baik berupa kegiatan
maupun pemikiran dalam meningkatkan kualitas kegiatan mahasiswa dan
bagaimana dukungan institusi dalam implementasinya.
Deskripsi:
21. Peran pada kegiatan mahasiswa:
Saya memiliki peran pada kegiatan mahasiswa baik dalam kegiatan
akademik maupun non akademik. Pada kegiatan akademik, saya telah menjadi
pembimbing akademik (PA) sejak tahun 2008 sampai dengan sekarang. Saya
berusaha menjalankan tugas sebagai PA untuk memfasilitasi kesuksesan
kegiatan akademik mahasiswa. Pada kegiatan non akademik, sejak tahun 2012
saya memiliki peran dalam bidang training motivasi dan softskill. Training ini
mempunyai tujuan untuk meningkatkan kemampuan softskill mahasiswa yang
menunjang prestasi akademik. Selain itu pada tahun yang sama, saya
bergabung dalam student scientific center (SSC) biro kemahasiswaan yaitu

15
bidang pengembangan penalaran mahasiswa yang memfasilitasi mahasiswa
untuk mencapai kemampuan penyusunan proposal program kreativitas
mahasiswa (PKM), pemilihan mahasiswa berprestasi (Mawapres), seni dan
kreativitas. Mulai tahun 2013, saya membimbing mahasiswa untuk mengikuti
lomba mahasiswa berprestasi diploma tingkat universitas dari program studi
kebidanan. Setelah itu, setiap tahun saya tetap berperan aktif dalam
pembimbingan mahasiswa berprestasi. Tahun 2014 -2015 saya juga berperan
sebagai juri dalam ajang pemilihan mahasiswa berprestasi sarjana tingkat
universitas dan membimbing peserta mahasiswa berprestasi tingkat perguruan
tinggi swasta wilayah VI. Saya juga berperan sebagai konselor bagi mahasiswa
yang bermasalah dengan kegiatan akademik dibawah koordinasi student
advesory center (SAC) biro kemahasiswaan.

22. Implementasi peran:


Implementasi atas peran saya pada kegiatan mahasiswa meliputi peran di
bidang training, pembimbingan, dan konselor. Pada peran bidang training, saya
menjadi pemateri dan fasilitator dalam pelatihan motivasi becoming exelent
student training (BEST) yang diberikan kepada mahasiswa baru sebelum
masuk pembelajaran di universitas. Training yang kedua adalah softskill
management and resolution training (SM@RT) yang dilaksanakan pada
mahasiswa semester II. Sebagai pemateri dan fasilitator, saya mempersiapkan
acara, mengikuti acara dan melakukan evaluasi keberhasilan dari training yang
dilaksanakan. Sebagai pembimbing dan fasilitator mahasiswa dalam kegiatan
bidang penalaran, saya menyediakan waktu untuk kosultasi, diskusi dan
pembimbingan dalam penyusunan proposal program kreatifitas mahasiswa
(PKM). Khusus untuk pembimbingan pemilihan mahasiswa berprestasi, saya
melakukan pembimbingan yang lebih intens, mengingat banyak kemampuan
yang akan dinilai. Selanjutnya, saya juga berperan dalam konseling mahasiswa
terkait permasalahan akademiknya. Saya memberikan motivasi pada
mahasiswa yang memiliki permasalahan, terutama permasalahan pada
pembimbingan dan penyusunan skripsi. Untuk kegiatan kemahasiswaan yang
saya berperan di dalamnya, universitas memberikan dukungan penuh dengan
memfasilitasi penyelenggaraan kegiatan, baik fasilitas tempat dan peralatan
yang diperlukan untuk menunjang kegiatan.

E.2. Berikan contoh nyata interaksi yang Saudara tunjukkan dalam peningkatan
kualitas kegiatan mahasiswa dan manfaat kegiatan baik bagi mahasiswa
institusi Saudara, maupun pihak lain yang terlibat.
Deskripsi:
23. Interaksi dengan mahasiswa:
Interaksi saya dengan mahasiswa dalam kegiatan mahasiswa merupakan
interaksi yang saling menguntungkan. Saya merasa beruntung telah
melaksanakan kewajiban untuk membimbing dan mendampingi mahasiswa,
memfasilitasi kompetensi mahasiswa, baik dari pengetahuan, ketrampilan
maupun sikapnya. Sebagai dosen yang berperan di bidang kemahasiswaan,
saya harus memahami dinamika perkembangan sikap mahasiswa, dan saya

16
memiliki kewajiban untuk mengarakan ke hal yang baik. Saya meyakini bahwa
mahasiswa masih dalam perkembangan fisik dan psikis dengan banyak
permasalahan dan memerlukan pendampingan orang dewasa untuk mencapai
cita-citanya. Oleh karena itu, sudah menjadi kewajiban untuk setiap dosen
berinteraksi langsung untuk memfasilitasi mereka. Dalam menghadapi
mahasiswa yang bervariasi perilakunya, saya harus bisa menempatkan diri
sebagai teman, pendamping, dosen sekaligus orang tua buat mahasiswa. Saya
berharap dengan interaksi yang dekat dengan mahasiswa, akan memberi nilai
positif pada mahasiswa. Interaksi dengan mahasiswa ini juga memberikan
pengalaman untuk saya sendiri dalam bersikap. Setidaknya saya harus menjadi
tauladan untuk mahasiswa, dengan kondisi ini, berarti interaksi dengan
mahasiswa memberikan pengaruh baik terhadap pendewasaan saya selaku
dosen.

24. Manfaat kegiatan:


Kegiatan kemahasiswaan berupa kepemimpinan dan organisasi, bidang
penalaran, seni dan kreatifitas memberikan manfaat yang positif bagi
mahasiswa, dosen dan institusi pendidikan. Beberapa manfaat yang diperoleh
oleh mahasiswa yaitu: membekali mahasiswa untuk mampu mengelola waktu
dan peran di masyarakat, memperoleh hibah PKM dari DIKTI, meraih prestasi
sebagai mahasiswa berprestasi dan berprestasi dalam pekan seni dan
kreativitas. Selain kebanggaan menjadi pemenang, hal ini juga memberikan
nilai positif dalam pengembangan karakter mahasiswa yang berkemajuan dan
berwawasan luas. Nilai-nilai positif ini berpengaruh dalam pencapaian prestasi
akademiknya, hal ini dibuktikan dengan tingkat kelulusan mahasiswa >80% dan
masa tunggu lulusan untuk bekerja < 6 bulan. Selain itu, nilai-nilai positif ini
akan menjadi dasar yang kuat manakala mereka telah lulus dan bekerja
sebagai profesional. Kegiatan kemahasiswaan ini juga memberikan manfaat
bagi dosen dalam pengembangan dirinya. Manfaat yang besar juga didapatkan
oleh institusi dengan adanya kegiatan kemahasiswaan ini. Institusi yang sarat
dengan prestasi, baik dibidang akademik maupun kemahasiswaan akan
memberikan kontribusi kepada institusi tersebut memperoleh nama yang baik di
luar. Selain itu, di dalam lingkungan insttitusi sendiri, terbentuk suasana
akademis yang kondusif.

PERNYATAAN DOSEN

Saya dosen yang membuat deskripsi diri ini menyatakan bahwa semua
yang saya deskripsikan adalah benar aktifitas saya dan saya sanggup
menerima sanksi apapun termasuk penghentian tunjangan dan
mengembalikan yang sudah diterima apabila pernyataan ini dikemudian
hari terbukti tidak benar.

17
.................................,....................................

Dosen Yang Disertifikasi

(...................................................................)

Saya sudah memeriksa kebenaran deskripsi diri ini dan bisa menyetujui semua
isinya.

Mengesahkan, Mengetahui,
Dekan/Direktur/Ketua/.. Ketua Jurusan/Bagian/...

(...........................................) (...............................................)

18

Anda mungkin juga menyukai