PENDAHULUAN
Demi tercapainya metode pembelajaran yang efektif pada blok ini, maka kami
akan melakukan pengamatan metode pembelajaran di Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Palembang. Melalui proses penelitian ini diharapkan
mahasiswa mampu mengetahui metode pembelajaran di berbagai pusat pendidikan.
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa saja metode pembelajaran di beberapa pusat pendidikan ?
2. Bagaimana alur pembelajaran di dalam kelas dengan menggunakan metode
tersebut?
3. Bagaimana respon mahasiswa terhadap proses pembelajaran tersebut ?
4. Apa saja kelebihan dan kekurangan dari metode pembelajaran yang dipakai?
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Ditinjau dari segi etimologis (bahasa), metode berasal dari bahasa yunani
yaitu methodos. Kata ini berasal dari dua suku kata yaitu metha yang
berarti melewati atau melalui dan hodos yang berarti jalan atau cara. Maka
metode memiliki arti suatu jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan. Dalam
bahasa inggris dikenal dengan term method dan way yang mempunyai
arti metode dan cara dan dalam bahasa arab, kata metode diungkapkan dalam
berbagai kata seperti kata al-thariqoh (jalan), al-manhaj (sistem), dan al-
wasilah(mediator atau perantara). Dengan demikian kata arab yang berarti dekat
dengan arti metode adalah al-thariqoh.
Dalam kamus besar bahasa Indonesia, metode adalah cara kerja yang
bersistem untuk memudahkan pelaksanaan guna mencapai apa yang telah
ditentukan. Dengan kata lain adalah suatu cara yang sistematis untuk mencapai
tujuan tertentu.
Sedang bila ditinjau dari segi terminologis (istilah), metode dapat dimaknai
sebagai jalan yang ditempuh oleh seseorang supaya sampai pada tujuan tertentu,
baik dalam lingkungan atau perniagaan maupun dalam kaitan ilmu pengetahuan
dan lainya. Lalu apa arti metodologi? Metodologi berasal dari bahasa
yunani metodos = cara dan logos = ilmu, sehingga ilmu yang mempelajari tentang
metode disebut metodologi. Istilah yang parallel dengan metodologi dan sering
digunakan untuk menunjukan arti sejenis adalah strategi, pendekatan, metode,
teknik, dan prosedur. Secara semantic masing-masing memiliki titik tekan
tersendiri.
3
atau jalan yang ditempuh yang sesuai dan serasi untuk menyajikan suatu hal
sehingga akan tercapai suatu tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien sesuai
yang diharapkan.
Student-centred learning
4
belajar mandiri, sumber belajar yang ingin digunakan, dan tujuan pembelajaran
yang hendak dicapai dari proses belajar mandirinya dengan berpedoman pada
tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan oleh Fakultas. Pendekatan problem-
based learning dicirikan oleh pembelajaran dengan penggunaan skenario yang
disusun secara seksama -dengan integrasi berbagai disiplin ilmu berdasarkan suatu
tema pembelajaran tertentu- untuk menginisiasi dan memstimulasi pembelajaran
mahasiswa melalui diskusi dalam suatu kelompok kecil, dengan fasilitasi oleh
seorang tutor.Metode pembelajaran yang menjadi karakteristik PBL ini dinamakan
sebagai tutorial .
Integrated
Community-based learning
Systematic
Keseluruhan kurikulum perlu direncanakan secara sistematik sehingga
kompetensi lulusan yang diharapkan dapat tercapai.Untuk itu, inovasi kurikulum
baru ini membutuhkan peran suatu unit/departemen pendidikan kedokteran dalam
perencanaan, implementasi, evaluasi, dan pengembangan kurikulum secara
berkesinambungan.
6
memicu mahasiswa supaya belajar mengatasi masalah ini, biasanya dilakukan
secara kerjasama dan kelompok.
Salah satu model pelaksanaan PBL adalah proses yang terdiri dari 7 langkah
(seven jumps) yaitu :
Metode PBL terdiri dari 2 sesi tutorial, diantara 2 sesi tutorial tersebut
mahasiswa mendapat masa tenggang untuk memperoleh kesempatan melaksanakan
belajar mandiri. Waktu ini dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa untuk
mengembangkan kemampuannya mencari berbagai literatur yang diperlukan,
7
menelaah secara kritis berbagai informasi yang didapatkan, dan berkonsultasi
dengan para ahli (Sefton, 2005)
Ciri-ciri proses tutorial yang efektif antara lain adalah (Sefton, 2005):
1. Seluruh anggota kelompok berpartisipasi aktif dalam proses tutorial.
2. Seluruh anggota kelompok saling menghormati pendapat anggota
kelompok, tetapi tetap bersikap kritis.
3. Diskusi berlangsung secara kooperatif dan bukan secara kompetitif.
4. Anggota kelompok yang pendiam didorong untuk aktif berpartisipasi,
anggota yang dominan diminta untuk mengurangi dominasinya.
5. Setiap anggota kelompok dibantu untuk tidak mengalami stress personal.
6. Peran individu dalam kelompok dilakukan secara bergantian: ketua,
sekretaris, maupun peran lainnya atas persetujuan bersama.
7. Apabila tutor datang terlambat maka kelompok tetap melangsungkan
proses.
8
Berfungsi secara efektif sebagai peserta aktif dalam kelompok kecil dalam
pembelajaran dan pemecahan permasalahan kesehatan.
Dapat mengidentifikasi, mengembangkan dan mempertahankan sikap dan
perilaku yang dibutuhkan dalam profesi kedokteran, antara lain :
a. Menyadari kemampuan, keterbatasan, dan reaksi-reaksi emosional
pribadi.
b.Bertanggung jaawab.
c. Kemampuan berkomunikasi dan menaruh perhatian (empati) terhadap
individu lain.
d.Kemampuan menilai kemajuan diri sendiri, orang lain di dalam
kelompok dan kelompok itu sendiri.
9
didik terhadap masalah pengetahuan dasar ketika menghadapai kasus riil sangat
kurang. Oleh karena itu bagaimana seharusnya proses pembelajaran keterampilan
klinik berlangsung khususnya dari aspek bagaimana keterampilan klinik itu
dipelajari oleh seorang peserta didik di institusi pendidikan dokter merupakan hal
yang akan dibahas dalam tulisan ini.
1.Tahap kognitif
10
2. Tahap tertutup
3. Tahap terbuka
4. Tahap otomatis
11
BAB III
METODE PELAKSANAAN
Tugas Pengenalan Profesi akan dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang akan
ditentukan oleh pihak Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang.
Subjek tugas mandiri pada pelaksanaan TPP Blok Keterampilan Belajar dan
Pengantar Metode Ilmiah adalah sebagai berikut:
No Materi Pengamat
Aryani Diningrum
Kamila
12
Khoirunnisa Humairoh,
Siti Istiqomah
Danang Saputra
13
BAB IV
A. Sesi 1
1. Menentukan Moderator, dan Sekretaris
Penentuan peran ini dimaksudkan agar tutorial berjalan baik dan sesuai
harapan. Peran moderator adalah memimpin jalannya tutorial, menentukan siapa
yang berhak menuturkan pendapat, menyeimbangkan partisipasi dari setiap peserta
tutorial, dan menjaga keefektivitasan diskusi dan waktu dalam setiap langkah.
Peran sekretaris adalah menulis setiap yang diutarakan oleh peserta tutorial,
mencatat setiap ide dan konsep yang muncul saat tutorial berlangsung,
berpartisipasi aktif mengeluarkan pendapat tanpa melupakan tugas mencatat, lalu
menyampaikan hasil catatan kepada kelompok untuk memastikan semua ide dan
konsep telah terdokumentasi
2. Menentukan Klarifikasi Istilah
Peserta mendapatkan skenario, setiap peserta lalu memberikan pendapat
tentang kata-kata mana saja yang seharusnya diklarifikasi untuk menyamakan
makna diantara pemikiran individu.
Tujuan penting dari menentukan klarifikasi istilah ini adalah agar selama
tutorial berlangsung, pemahaman setiap individu dari skenario yang dibahas sama.
3. Mendiskusikan Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah ditentukan dari skenario. Setiap hal yang memiliki
kesenjangan antara fakta dan harapan dikelompokkan sebagai sebuah masalah.
Peserta tutorial memberikan pendapat kalimat mana saja yang tergolong sebagai
sebuah masalah. Masalah-masalah yang telah ditentukan menjadi pedoman
selanjutnya untuk membuat analisis masalah.
Prioritas masalah juga ditentukan pada tahap ini. Tujuannya agar
terciptanya proses tutorial yang sistematis saat memasuki tahap analisis masalah.
14
4. Menganalisis Masalah
Tahap selanjutnya adalah menganalisis masalah berdasarkan identifikasi
masalah yang telah ditetapkan sebelumnya. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan
dalam analisis masalah harus relevan dengan identifikasi masalah yang dibahas.
Pertanyaan analisis masalah dibuat dengan mengikuti kaidah aturan
pertanyaan 5w1h. Setiap peserta tutor menyampaikan pendapat tentang pertanyaan
apa saja yang sebaiknya dimasukkan kedalam analisis masalah.
5. Menentukan Kerangka Konsep
Kerangka konsep ditentukan berdasarkan prioritas masalah, identifikasi
masalah, dan analisis masalah. Setiap bagian bagian kerangka konsep yang
dihubungkan dengan panah artinya memiliki hubungan sebab akibat. Sedangkan
jika hanya berupa garis, maka hanya menunjukkan adanya hubungan.
6. Merumuskan Hipotesis dan Learning Issue
Hipotesis adalah suatu kesimpulan awal dari sebuah skenario. Hipotesis
dibuat dengan tujuan merangkum hasil dari skenario yang telah dibahas. Learning
Issue ditentukan bertujuan untuk memberikan poin poin penting tentang bahasan
apa saja yang dipelajari di skenario yang dibahas.
B. Belajar Mandiri
Setelah sesi pertama tutorial selesai. Peserta diberi waktu satu hari untuk
melakukan belajar mandiri. Pada masa belajar mandiri ini peserta menyusun
jawaban, keterangan, atau konsep untuk menerangkan tentang learning issue yang
telah ditentukan sebelumnya. Peserta juga mencari informasi yang seluas-luasnya
dan tetap berdasarkan sumber yang sahih. Informasi dicari dari berbagai sumber
pembelajaran, termasuk perpustakaan, internet dan pakar-pakar dalam bidang
terkait. Dari pengamatan yang dilakukan, para peserta menggunakan waktu belajar
mandiri ini untuk melanjutkan kegiatan berdiskusi.
C. Sesi 2
1. Memaparkan Hasil Belajar Mandiri
Pada tutorial sesi 2 ini, peserta memaparkan tentang hasil belajar mandiri
yang telah dilakukan sebelumnya. Peserta mengkoreksi mana saja yang kurang dan
memberikan saran. Peserta harus berperan aktif memberikan pendapat, sanggahan,
15
dan kritik. Semua apa yang diutarakan oleh peserta hendaknya diikuti oleh sumber
yang sahih.
2. Merumuskan Kesimpulan
Kesimpulan dibuat sebagai rangkuman dari semua bagian skenario dan
untuk memperjelas hal apa yang menjadi titik berat di skenario yang dibahas.
Dari pengamatan yang telah dilakukan dan telah dilakukan juga wawancara
dengan peserta tutorial FK UMP 2012, pelaksanaan metode pembelajaran tutorial
ini mendapat respon yang cukup positif dikalangan mahasiswa. Responden
mengatakan metode pembelajaran tutorial dapat membantu untuk mengembangkan
ilmu pengetahuan berdasarkan masalah-masalah yang ada. Pelaksanaan metode ini
juga mendapat respon baik karena mahasiswa dapat mengembangkan
pengetahuannya lebih luas dan tidak terpaku kepada satu materi. Salah satu
hambatan dalam proses tutorial ini adalah ada dosen tutor yang terlambat datang
sehingga menurut peserta tutorial hal ini cukup mengganggu.
Di IGD ada seorang pasien yang mengalami kecelakaan 1 jam yang lalu,
pasien tersebut mengalami patah tulang kaki dan telah dipasang bidai.
A. Anamnesis
Pada saat melakukan anamnesis, yang dilakukan hanya bertanya kronologi
kejadian dan apa yang dirasakan pasien (seperti nyeri,dll). Jangan lakukan
pemeriksaan pada saat melakukan anamnesis.
16
Langkah kerja:
B. Pemeriksaan Fisik
Setelah melakukan Anamnesis, dokter baru diperbolehkan untuk melakukan
pemeriksaan fisik ringan mulai dari bagian kepala, tulang rusuk, tangan, tulang sias
(pinggul), dan bagian lain yang dirasa perlu untuk diperiksa.
Langkah kerja:
17
5. Periksa bagian yang normal terlebih dahulu baru periksa bagian yang
mengalami cidera.
6. Jika pasien mengalami trauma, jangan memutar kepala pasien, tapi
hanya mengecek secara sekilas.
Setiap peserta lalu mengikuti penuntun LKK sesuai dengan skenario kasus
yang dibahas, didampingi oleh dosen. Pada saat melakukan proses pembelajaran ini
para mahasiswa terlihat serius, antusias, dan menikmati proses pembelajaran.
18
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari pengamatan Tugas Pengenalan Profesi (TPP) yang kami lakukan, kami
mendapatkan hasil:
5.2 Saran
19
LAMPIRAN
Foto Dokumentasi
20
Gambar 2.1 Proses diskusi tutorial
21
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, A., (1991). Teknik Belajar yang Efektif. Jakarta : Rineka Cipta.
Kusumawati, Wiwik. (2012). Problem Based Learning dalam KBK dan pencapaian
prestasi akademik: Evaluasi implementasi PBL. UMY. 4,
Sefton,A. (2005). Problem based learning. In: A practical guide for medical teachers. Dent
JA, Harden RM (editors). Elsevier. 143-150.
22