Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pendidikan dokter adalah pendidikan yang diselenggarakan untuk
menghasilkan dokter yang memiliki kompetensi untuk melaksanakan
pelayanan kesehatan primer dan merupakan pendidikan kedokteran dasar
sebagai pendidikan universitas. Pendidikan kedokteran dasar terdiri dari 2
tahap, yaitu tahap sarjana kedokteran dan tahap profesi dokter. Di dalam
pendidikan kedokteran semuanya mengarah pada penguasaan ilmu,
keterampilan mendiagnosis, serta mengambil keputusan ilmiah.(Konsil
Kedokteran Indonesia, 2012). Oleh karena itu untuk melatih keterampilan
mahasiswa, Pendidikan Kedokteran menggunakan sistem PBL(.Problem
Based Learning) atau yang sering disebut dengan tutorial.
Problem Based Learning (PBL) adalah suatu metoda pembelajaran
yang dilakukan secara diskusi kelompok kecil (small group_discussion) yang
dipandu oleh tutor dengan menggunakan permasalahan sebagai pemicu. PBL
atau disebut tutorial bertujuan memfasilitasi mahasiswa untuk belajar aktif
dan mandiri. Mahasiswa mampu merancang proses pembelajaran secara
efektif, efisen, dan relavan dengan permasalahan yang dihadapinya. Ilmu
yang diperoleh dapat diterapkan ketika mereka menghadapi permasalahan-
permasalahan klinis dalam kondisi nyata. (Buku Pedoman Tutorial FK UMP,
2014)
Permasalahan yang dirumuskan hendaknya berpotensi mengembangkan
pemahaman mahasiswa dan lebih terampil dalam menganalisa suatu
permasalahan, merumuskan pokok-pokok permasalahan dan hipotesis dan
kemudian dieksplorasi lebih lanjut. Dengan cara pembelajaran ini mahasiswa
diharapkan akan dapat menguasai bukan hanya contents, namun kompetensi-

1
kompetensi lainnya. Seperti melalui pengalaman belajar di laboratium dan
kepaniteraan.(Buku Pedoman Tutorial FK UMP, 2014)
Pleno merupakan salah satu metoda pembelajaran berupa diskusi kelas
besar yang dihadiri seluruh sisa dalam satu angkatan setelah melaksanakan
tutorial PBL yang tujuannya adalah membagi pengetahuan baru sebagai suatu
hasil pembelajaran kelompok dalam tutorial, mengklarifikasi, informasi yang
belum jelas selama proses tutorial dan juga sebagai sarana untuk
menyamakan pencapaian Learning Objective. (Buku Pedoman Tutorial FK
UMP, 2014)Dengan demikian, mahasiswa diajarkan untuk mengetahui dan
memahami proses jalannya Pleno Tutorial 1 demi kelancaran menjalani
proses tutorial tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun (TPP) Blok Keterampilan Belajar dan Pengantar Metode Ilmiah
adalah :
1. Bagaimana proses pelaksanaan Pleno Tutorial 1 di Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Palembang?
2. Apa manfaat pembelajaran dari Proses Pleno Tutorial 1 ?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan pada kegiatan Tugas Pengenalan Profesi (TPP) kali ini
adalah
1. Mengetahui proses pelaksanaan pleno tutorial 1 yang mahasiswa/i di
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang.
2. Mengetahui manfaat pembelajaran yang didapatkan dari proses pleno
tutorial.
3. Mendapat wawasan tentang pembahasan proses Pleno Tutorial 1.
4. Mengasah keterampilan dalam diskusi kelompok mahasiswa/i di Fakultas
Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang.

2
1.4 Manfaat
Adapun manfaat pada kegiatan Tugas Pengenalan Profesi (TPP) kali ini
terbagi menjadi dua bagi penulis dan bagi fakultas kedokteran, yaitu :
1. Bagi Institusi yaitu meningkatkan kualitas pendidikan di Fakultas
Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang.
2. Bagi Penulis yaitu mengetahui persiapan yang dapat dilakukan
sebelum pelaksanaan pleno tutorial pada blokselanjutnya.
.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Problem Based Learning (PBL)


Problem Based Learning (PBL) adalah suatu metode pembelajaran yang
dilakukan secara diskusi kelompok kecil (small group_discussion) yang dipandu
oleh tutor dengan menggunakan permasalahan sebagai pemicu. PBL atau disebut
tutorial bertujuan memfasilitasi mahasiswa untuk belajar aktif dan mandiri.
Mahasiswa mampu merancang proses pembelajaran secara efektif, efisein, dan
relavan dengan permasalahan yang dihadapinya. Ilmu yang diperoleh dapat
diterapkan ketika mereka menghadapi permasalahan-permasalahan klinis dalam
kondisi nyata.
Permasalahan dirumuskan hendaknya berpotensi mengembangkan
pemahaman mahasiswa akan keterkaitan ilmu alam dasar (fisika, kimia),
biomedik, klinis, dan humaniora dalam suatu permasalahan klinis. Diaharapkan
pula mahasiswa lebih terampil dalam menganalisa suatu permasalahan,
merumuskan pokok-pokok permasalahan dan hipotesis dan kemudian dieksplorasi
lebih lanjut. Setiap permasalahan dibuat agar memprvokasi penelusuran kritis,
akses secara mandiri ke berbagai sumber pembelajaran, dan mengembangkan
kedalaman dan kelulasaan pembahasaan materi-materi dalam tutorial.
Dengan cara pembelajaran ini mahasiswa diharapkan akan dapat
menguasai bukan hanya contents, namun kompetensi-kompetensi lainnya. Seperti
melalui pengalaman belajar krinis di laboratium dan kepaniteraan.

2.1.1 Tujuan PBL


Tujuan dari PBL, yaitu:
1. Mengembangkan kemampuan mengidentifikasi permasalahan-
permasalahan yang relavan yang menuntut ditindak lanjuti
dalam diskusi-diskusi dan belajar mandiri.

4
2. Mengembangkan pemahaman sifat berkaitan antara ilmu alam
dasar, biomedik, klinis dan humaniora yang harus di telaah dalam
setiap permasalahan
3. Menumbuhkan keterampilan-keterampilan yang diperlukan agar
mampu belajar mandiri, menyadari perlunya pembelajaran individu
dan kelompok, dan memanfaatkan sumber-sumber pembelajaran
yang tersedia.
4. Dapat mengidetifikasi, mengembangkan, dan mempertahankan
sikap dan perilaku yang dibutuhkan dalam profsi kedokteran,
antara lain;
a. Menyadari kemampuan, keterbaasan, dan reaksi-reaksi
emosional pribadi.
b. Bertanggung jawab
c. Kemampuan komunikasi dan menaruh perhatian(empati)
terhadap idividu lain
d. Kemampuan menilai kemajuan diri sendiri, orang lain
didalam kelompok, dan kelompk itu sendiri

2.1.2 Proses PBL


Kelompok diskusi terdiri dari ±10 mahasiswa. Lama tutorial adalah
2,5 jam. Dalam tutorial mahasiswa menelaah bersama skenario yang
diberikan, menyatakan pemahaman skenario dan terminologi yang ada
didalam skenario, dan mengidentifikasi permasalahan dan membahasnya.
Diskusi diarahkan untuk mengidentifikasi isu-isu pembelajaran (learning
issues) topik-topik yang perlu dipelajari lebih lanjut diluar pertemuan
tutorial. Antara waktu tutorial, mahasiswa diharapkan menggunakan
waktnya untuk belahjar mandiri; menelusuri dan mendalami informasi dan
konsep-konsep yang relevan dari berbagai sumber pembelajaran. Ketika
kembali pada tutorial berikunya, mereka memaparkan pengetahuan dan
informasi baru tersebut dalam kelompok. Dengan bantuan tutor, topik-
topik yang penting didiskusikan dan diidentifikasi lebih lanjut.

5
2.1.3 Langkah-langkah Dalam Tutorial
Sebelum dimulai tutorial, lakukan persiapan agar diskusi dapat
berjalan lancar:
1. Bawa penuntun PBL dan kamus kedokteran
2. Susunlah tempat duduk sehingga semua peserta dapat saling
bertatap muka
Sebelum diskusi dimulai kelompk memilih seorang diantara mereka
sebagai moderator dan sekretaris kelompok. Moderator dan pencatat
diskusi(sekretsris) kelompok ditetapkan secara bergilir dalam tiap modul
PBL.

Peran Moderator :
1. Memimpin jalannya tutorial
2. Bersama Tutor mendorong agar tiap peserta berperan aktif
3. Bersama Tutor menyeimbangkan partisipasi para peserta tutorial
4. Menjaga efektivitas diskusi dan waktu dalam setiap langkah

Peran Pencatat diskusi (sekretaris):


1. Mendengarkan dan mencatat ide dan konsep yang muncul
2. Menyusun catatan sesuai kategori ide dan konsep
3. Menyampaikan hasil catatan kepada kelompok untuk memastikan
semua ide dan konsep telah terdokumentasi
4. Berpartisipas aktif mengeluarkan pendapat tanpa melupakan tugas
mencatat
5. Menggaris bawahi ide dan konsep penting

Peran Peserta :
1. Berpartisipasi aktif dalam proses diskusi
2. Menggali masalah berdasarka skenario
3. Mendiskusikan masalah untuk mencari jawaban

6
4. Bekerja sama dengan anggota lain untuk menggali informasi dan
sumber yang diperlukan
5. Membaca skenario
Tutor membuka diskusi dengan salam pembuka, dilanjutkan dengan
pembacaaan doa dipimpin slaah satu peserta diskusi. Selanjutnya,
dilakukan pemilihan moderator dan pencatat diskusi oleh anggota,
kemudian disepakati aturan-aturan yang berlaku selama diskusi
berlangsung

aknanya lalu gunakan kamus kedokteran yang tersedia. Bila terdapat istilah yang tidak dapat di klarifikasi,

ta tersebut sesuai dengan harapan yang diinginkan. Bila belum sesuai maka akan mengidentifikasi bagai
perhatian yang besar atu tidak.

kita dapat membuat pertanyaan apa, siapa, dimana, kapan, mengapa, dan bagaimana.
plorasi secara mendalam dan dari berbagai aspek( dibahas lebih lanjut pada pndekatan pada prses PBL –

bih lanjut?”. “Apa relevansinya terhadap masalah” dan seterusnya agar semua sasaran pembelajaran yang

ya dibuat dalam bentuk kerangka konsep berdasarkan hubungan sebab-akibat atau patofisiologis dari

7
s. Isu-isu mana yang fundamental harus dipelajari oleh semua peserta dan isu-isu mana yang dapat dibagi-

tutor berperan sebagai fasilitator yang akan membantu mahasiswa dalam proses identifikasi dan diskusi.

ri dari berbagai sumber pembelajaran. Untuk konsultasi dengan pakar, kendaknya terlebih dahulu dibahas
yang akan ditemui, termasuk membantu mahasiswa dalam menghubungi dan membuat perjanjian dengan
onsep-konsep yang telah diperoleh dari tutorial sebelumnya dan disempurnakan degan informasi baru hasil
di dalam kelompok diskus tersebut. Mahasiswa harus menumbuhkan rasa saling percaya, siap terbuka,
tersebut.

ulang learning issue yang telah dirumuskan dalam tutorial tahap 1 serta merankumnya sehingga menjadi

2.2 Pleno
2.2.1 Pengertian Pleno
Pleno merupakan salah satu metode pembelajaran berupa diskusi
kelas besar yang dihadiri seluruh mahasiswa dalam satu angkatan setelah
melaksanakan tutorial PBL.

2.2.2 Tujuan
1. Membagi pengetahuan baru sebagai suatu hasil pembelajaran
kelompok dalam tutorial.
2. Mengklarifikasi informasi yang belum jelas selama proses tutorial.
3. Sebagai sarana untuk menyamakan pencapaian learning objective.

2.2.3 Peserta
1. Seluruh mahasiswa sesuai blok yang sedang berjalan.

8
2.Dua orang narasumber pleno, yang terdiri dari 1 orang
narasumber pembuat skenario tutorial dan 1 orang narasumber
bidang ilmu yang terkait.
3. Moderator: 1 orang dari struktur blok (ketua atau sekretaris atau
PJ blok)

2.2.4 Syarat Pelaksanaan Sidang Pleno


1. Dihadiri sekurang-kurang dua orang narasumber bidang ilmu
terkait.
2. Proses tutorial sesi 1 dan sesi 2 telah diselenggarakan.

2.2.5 Sususnan Acara


Kegiatan Waktu Penanggung Jawab Keterangan
1. Pembukaan 5 menit PJ blok - Penjelasan umum
oleh moderator - Menentukangiliran
diskusi presentasi
2. Presentasi 10 menit PJ blok Isi paparan
kelompok /kelompok - Judul
- Tujuan kegiatan
- Waktu kegiatan
- Hasil kegiatan
- Pembahasan
- Kesimpulan
3. Tanya jawab 10 menit Dosen - Umpan balik estetika
dan umpan /kelompok dan cara penulisan
balik laporan
- Konfirmasi proses
belajar lapangan
- Uji pemahaman

9
aplikasi teori

4. Penjelasan ahli 20 menit Narasumber ilmu - Klarifikasi topic


+ diskusi - Penjelasan umum
sasran pembelajaran
5. Penutup 5 menit PJ blok - Umpan balik secara
umum dari seluruh
kelompok

2.2.6 Ruang Lingkup Kegiatan Pleno Tutorial


Pleno TPP merupakan metode pembelajaran berupa diskusi dalam
kelas besar mengenai seluruh sasaran pembelajaran dan pengalaman
belajar yang didapat selama menjalani kegiatan Tugas Pengenalan Profesi.
Setiap kelompok TPP mempresentasikan hasil kegiatan TPP. Satu orang
dosen akan memberikan umpan balik terhadap dokumen laporan yang
dibuat, performa kelompok dalam melakukan presentasi dan diskusi. Pada
akhir kegiatan narasumber ilmu akan memberikan klarifikasi dan
penjelasan mengenai teori yang berkaitan.

10
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi Pelaksanaan


Tugas Pengenalan Profesi (TPP) blok 1 dilaksanakan di Fakultas
Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang.

3.2. Waktu dan Tempat


Waktu : 27 September 2016
Tempat :Gedung B Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah
Palembang

3.3 Subjek Tugas Mandiri


Subjek tugas mandiri pada Tugas Pengenalan Profesi (TPP) ini adalah
seluruh mahasiswa angkatan 2014 blok 14 yaitu blok kedokteran jiwa dan fungsi
luhur yang melaksanakan Pleno Tutorial di Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Palembang.

3.3.1 Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang diperlukan adalah :
1. Alat tulis
2. Buku catatan atau buku tulis
3. Kamera atau handphone

3.4 Langkah-langkah Kerja


Untuk melaksanakan Tugas Pengenalan Profesi blok 1 dengan baik,
diperlukan langkah kerja yang sistematis. Langkah kerja yang di lakukan adalah :
1. Membuat proposal Tugas Pengenalan Profesi (TPP) dan konsultasi dengan
dosen pembimbing kelompok 8 yaitu Ibu Hj. Resy Asmalia, SKM. M.Kes.
2. Melakukan observasi di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah
Palembang.

11
3. Mencatat kembali hasil observasi.
4. Membuat laporan Tugas Pengenalan Profesi (TPP) Blok I.
5. Membuat kesimpulan.

12
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Pada pleno tutorial blok 14 angkatan 2014 yaitu kedokteran jiwa dan
fungsi luhur yang penulis amati sudah baik dan suasananya kondusif, dimulai dari
pembukaan oleh moderator yaitu dr. Milla Fadliya Bustan hingga evaluasi proses
tutorial. Untuk kelompok yang akan melakukan presentasi, dipilih dengan cara di
undi yang di lakukan oleh moderator sebelum pleno tutorial dimulai. Setelah itu
kelompok yang telah terpilih yaitu kelompok 2 dan 4 melakukan presentasi.
Presentasi di lakukan secara bergantian. Yang pertama melakukan presentasi yaitu
kelompok 4, lalu dilanjutkan kelompok 2. Setiap kelompok memilih perwakilan
untuk melakukan presentasi.
Pada saat salah satu perwakilan kelompok 4 melakukan presentasi tentang
hasil tutorial mereka yaitu Kak Ahmad Nabhan, slide kelompok ini menggunakan
beberapa teknik-teknik presentasi yang baik seperti slidenya mudah dipahami,
sudah isinya sederhana, serta bahasanya sudah santun. Tetapi ada juga beberapa
kekurangan yang dilakukan oleh presentan seperti intonasi dan nada saat
penjelasan terlalu cepat.
Pada saat salah satu perwakilan kelompok 2 melakukan presentasi tentang
hasil tutorial mereka yaitu Kak Fawaz Prawiro, slide kelompok 2 sudah
memenuhi kriteria dalam pembuatan slide presentasi yang baik seperti slide yang
ditampilkan mudah dipahami, isi slide sederhana, serta bahasa yang di gunakan
santun dan sopan. Tetapi ada juga beberapa kekurangan yang dilakukan oleh
presentan seperti intonasi suara yang monoton dan kurangnya interaksi dengan
audience. Presentan terlalu fokus pada slide yang di tampilkan.
Setelah kelompok 2 dan kelompok 4 memaparkan hasil diskusinya, acara
selanjutnya yaitu diskusi antara kelompok satu dengan yang lainnya. Saat disukusi
suasananya sudah hidup dan baik. Sempat juga terjadi perdebatan antara dua
kelompok penyaji dan audience, terdapat pertanyaan yang memicu pertanyaan

13
lainnya sehingga pertanyaan tersebut jawabannya berbeda-beda. Setelah diskusi
tentang pertanyaan tersebut berlangsung sekitar 20 menit, pada saat itu dr.
Abdullah Shahab, Sp.Kj sebagai narasumber pleno sudah mengklarifikasi
pertanyaan yang belum terjawab saat diskusi yang belum mendapat jawaban yang
valid serta beliau sudah menjelaskan hasil dari pembelajaran dari skenario
tersebut.
Pada bagian ini, penulis juga menuliskan hasil pengamatan yang telah
dilakukan oleh anggota TPP kelompok 8 dengan melampirkan foto mahasiswa
yang sedang melakukan presentasi, memberikan pertanyaan, menjawab
pertanyaan, dan narasumber pada saat pleno tutorial berlangsung. Berikut ini
adalah foto yang di dapat kan pada saat melakukan pengamatan.

Gambar 1. Presentasi kelompok 4 Gambar 2. Presentasi kelompok 2

Gambar 3. Memberikan pertanyaan Gambar 3. Memberikan pertanyaan

14
Gambar 5. Menjawab pertanyaan Gambar 6. Menjawab pertanyaan

Gambar 7. Narasumber memberikan penjelasan dan


klarifikasi hasil pembelajaran

4.2 Pembahasan
Berdasarkan pengamatan yang telah di lakukan kelompok TPP 8 dalam
mengamati pleno tutorial blok 14, penulis dapat mengetahui bagaimana proses
berlangsungnya pleno tutorial. Sebelumnya telah dilakukan undian nomor oleh
moderator pleno, dan yang terpilih adalah kelompok 2 dan 4. Pada gambar 1 dan
gambar 2, masing-masing kelompok yang terpilih, yang dalam hal ini kelompok 4
dan kelompok 2 sedang mempresentasikan hasil diskusi pada skenario yang di

15
dapat. Pada setiap kelompok memilih satu orang perwakilan untuk melakukan
presentasi dan satu orang sebagai operator. Proses presentasi di lakukan selama 15
menit.
Pada gambar 3 dan gambar 4, setelah melakukan presentasi, akan ada sesi
tanya jawab. Pada sesi tanya jawab, diberikan kesempatan kepada anggota dari
kelompok lain untuk bertanya atau memberikan saran kepada kelompok yang
presentasi. Pertanyaan yang diberikan adalah pertanyaan yang relavan pada isi
materi. Gambar 3 dan gambar 4 menunjukkan kelompok yang sedang
memberikan pertanyaan kepada kelompok yang melakukan presentasi.
Pada gambar 5 dan gambar 6, setelah diberikan pertanyaan, maka
pertanyaan tersebut selanjutnya akan di jawab oleh kelompok yang melakukan
presentasi. Gambar tersebut menunjukkan pada masing-masing kelompok
memberikan jawaban atas pertanyaan yang diberikanolehkelompok yang
bertanya. Pada sesi ini, kelompok lain yang merasa mempunyai jawaban lain,
pendapat lain, atau merasa kurang puas akan jawaban yang diberikan, dapat
memberikan jawabannya sebagai tambahan atas jawaban yang telah diberikan.
Pada sesi ini sering terjadi argumentasi pendapat.
Pada gambar 7, dr. Abdullah Shahab, Sp.Kj sebagai narasumber pada
skenario ini sedang memberikan penjelasan dan mengklarifikasi hasil
pembelajaran dan kasus argumentasi pendapat yang terjadi akan mendapatkan
solusi dari narasumber. Oleh karena itu, dalam hal ini narasumber sangat di
perlukan sehingga argumentasi yang terjadi akan mendapatkan jawaban yang
sesuai dengan apa yang dipertanyakan.

16
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Proses pelaksanaan tutorial yang dilakukan di FK Universitas
Muhammadiyah Palembang sudah dilakukan dengan baik dan suasananya
kondusif dimulai dari pembukaan oleh moderator yaitu dr. Mila Fadliya
Bustan, presentasi yang dilakukan oleh kelompok 2 dan 4 sudah bagus dan
menggunakan teknik-teknik presentasi yang baik seperti slidenya mudah
dipahami, sederhana, sudah menjelaskan tentang learning issue, sintesis
kasus dan kerangka konsep dengan jelas serta menggunakan kata yang
sopan dan santun tetapi ada satu kekurangan pada dua kelompok tersebut
yaitu presentan terlalu terpaku pada slide dan tidak menatap para audience.
Sehingga kurang terjadi eye contact antara presentan dan audience.
Saat diskusi juga sudah terjadi umpan balik yang baik antara
kelompok penyaji dan audience, sehingga itu membangun suasananya
menjadi lebih hidup. Sempat juga terjadi perdebatan antara satu kelompok
dan kelompok yang lainnya tentang suatu permasalahan di materi
gangguan jiwa dan fungsi luhur ini. Pada akhir pleno, dr. Abdullah
Shahab, Sp.Kj yang sebagai narasumber pleno sudah mengklarifikasi
pertanyaan yang belum terjawab saat debat tadi, dan juga sudah
menjelaskan hasil dan pembelajaran dari skenario tersebut.
Manfaat dari mengamati proses pleno tutorial ini kami dapat
mengetahui teknik-teknik presentasi yang baik, seperti menggunakan kata-
kata yang mudah dipahami, sederhana, dan santun serta membangun
suasana pada saat umpan balik, dan mengetahui tata cara melaksanakan
pleno tutorial yang baik. Sehingga kedepannya kami dapat menjadikan
pleno tutorial ini menjadi acuan, dan menjadi lebih baik kedepannya.

17
5.2 Saran
Penulis berhadap:
1. Mahasiswa bisa menjalani proses pleno tutorial dengan baik dan benar.
2. Mahasiswa bisa memahami teknik-teknik presentasi yang baik dan benar.
3. Mahasiswa memperoleh pengetahuan atau learning issues dari narasumber
blok tersebut.

18
BAB VI
LAMPIRAN

6.1 Dokumentasi Pleno Tutorial Blok 14 Angkatan 2014 Tentang Kedokteran


Jiwa dan Fungsi Luhur

Gambar 1. Presentasi kelompok 4 Gambar 2. Presentasi kelompok 2

Gambar 3. Memberikan pertanyaan Gambar 3. Memberikan pertanyaan

19
Gambar 5. Menjawab pertanyaan Gambar 6. Menjawab pertanyaan

Gambar 7. Narasumber memberikan penjelasan dan


klarifikasi hasil pembelajaran

20

Anda mungkin juga menyukai