Oleh:
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat dan karunianya makalah yang berjudul “TEORI KOLCABA” dapat kami
selesaikan dengan baik. Tim penulis berharap makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca tentang Teori Kolcaba. Begitu pula
atas limpahan kesehatan dan kesempatan yang Tuhan berikan kepada kami
sehingga makalah ini dapat kami susun melalui beberapa sumber yakni melalui
kajian pustakan maupun media internet.
Kami jauh dari kata sempurna dan ini merupakan langkah yang baik dari
studi yang sesungguhnya. Oleh karena itu keterbatasan waktu dan kemampuan
kami, maka kritik dan saran yang membangun senantiasa kami harapkan untuk
perbaikan makalah kami kedepannya.
Penulis
I
`
DAFTAR ISI
COVER ................................................................................................................
II
BAB I
PENDAHULUAN
1
`
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
`
4
`
5
`
2.3.2. Deduksi
Pengurangan terjadi ketika kesimpulan khusus disimpulkan dari
premis atau prinsip umum; itu hasil dari umum ke spesifik (Hardin
& Bishop, 2010). Tahap deduktif pengembangan teori menghasilkan
kenyamanan yang berkaitan dengan konsep lain untuk
menghasilkan teori. Sejak karya tiga ahli teori keperawatan
disyaratkan dalam definisi kenyamanan (Paterson & Zderad, 1975;
Henderson, 1966 dan Orlando, 1961), Kolcaba mencari di tempat
lain untuk kesamaan yang diperlukan untuk menyatukan kelegaan,
kemudahan, dan transendensi (tiga konsep utama). Yang dibutuhkan
adalah kerangka konseptual yang lebih abstrak dan umum dengan
kenyamanan dan berisi sejumlah konstruksi yang sangat abstrak.
Karya psikolog Henry Murray (1938) memenuhi kriteria kerangka
kerja yang akan digantung konsep keperawatan Kolcaba. Teorinya
tentang kebutuhan manusia; oleh karena itu berlaku untuk pasien
yang mengalami banyak rangsangan dalam perawatan kesehatan
yang penuh tekanan situasi. Selanjutnya, gagasan Murray tentang
tren kesatuan memberi Kolcaba gagasan bahwa, meskipun
kenyamanan adalah negara spesifik, jika intervensi kenyamanan
adalah diimplementasikan dari waktu ke waktu, kenyamanan
keseluruhan pasien dapat ditingkatkan dari waktu ke waktu. Dalam
6
`
2.3.3. Retroduksi
Retroduksi berguna untuk menyeleksi fenomena yang dapat
dikembangkan lebih lanjut dan diuji. Jenis ini penalaran diterapkan
dalam bidang yang memiliki sedikit teori yang tersedia (Hardin &
Bishop, 2010). Begitu pula halnya dengan penelitian luaran yang
saat ini dipusatkan pada pengumpulan database untuk mengukur
hasil yang dipilih dan menghubungkan hasil tersebut dengan jenis
protokol keperawatan, medis, institusional, atau komunitas.
Kerangka kerja abad ke-20 Murray tidak dapat menjelaskan
penekanan abad ke-21 pada institusional dan hasil masyarakat.
Dengan menggunakan retroduksi, Kolcaba menambahkan konsep
integritas institusional ke Teori Kenyamanan jarak menengah.
Menambahkan istilah memperluas teori untuk pertimbangan
hubungan antara perilaku pencarian kesehatan dan integritas
kelembagaan. Pada tahun 2007, konsep praktik terbaik dan
kebijakan terbaik dikaitkan dengan integritas kelembagaan. Bukti
berbasis teori mengatur basis pengetahuan untuk praktik dan
kebijakan terbaik.
7
`
8
`
9
`
2.6.2. KEKURANGAN
10
`
11
`
dibantu dokter, 11,8% oleh tenaga non kesehatan seperti dukun bayi, dan
0,8% tanpa ada penolong.
Penyebab kematian ibu yang paling banyak adalah perdarahan yang
biasanya terjadi selama masa nifas. Masa nifas merupakan masapemulihan
organ reproduksi paska persalinan dan merupakan masa yang penting bagi
ibu maupun bayi. Masa nifas ini diperkirakan terjadi selama 6-8 minggu.
12
`
untuk memotivasi ibu melakukan self care secara mandiri. Hal ini sejalan
dengan teori comfort yaitu coaching (pelatihan/ bimbingan) yang diberikan
dalam bentuk mengurangi kecemasan, memberikan dukungan emosional
dan spiritual serta comfort for the soul (kenyamanan jiwa) dalam bentuk
sentuhan dan perhatian. Persiapan psikologi meliputi pemberian penjelasan
dan konseling yang difokuskan untuk membicarakan rasa takut dan
pemahaman yang keliru tentang tubektomi.
13
`
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Profesionalisme seorang perawat tidak lepas dari pemahamannya tentang
dasar-dasar profesi, meliputi filosofi keperawatan, paradigma keperawatan,
model konseptual dan teori keperawatan dimana keempat komponen tersebut
saling berhubungan. Pada teori keperawatan tingkat perkembangan, Middle
Range Theory merupakan teori keperawatan dengan abstraksi tingkat
menengah yang lebih mudah diterapkan oleh perawat. Contoh teori tingkat
menengah adalah teori kenyamanan Kolcaba. Kolcaba melihat teori
kenyamanan sesuai dengan filosofi dan paradigma keperawatan. Hal ini
menunjukkan pendapat Kolcaba bahwa individu dapat merasa nyaman dan
tidak nyaman pada kondisi yang dipengaruhi oleh aspek holistik, meliputi
fisik, psikospiritual, sosial budaya, dan lingkungan. Ketidaknyamanan yang
dirasakan dapat mempengaruhi kesehatan seseorang, maka perawat sebagai
pemberi pelayanan kesehatan harus memahami dan menerapkan model
konseptual teori kenyamanan untuk meningkatkan kesehatan.
3.2 SARAN
Perkembangan ilmu keperawatan selalu mengalami perubahan dan Teori
Comfort dari Katharine Kolcaba cukup spesifik untuk memberikan petunjuk
riset dan praktik dalam keperawatan , tetapi belum bisa dipraktikkan secara
langsung karena cakupan kenyamanan sangat luas meski sudah spesifik
diperlukan teori praktik keperawatan supaya bisa di aplikasikan secara
langsung.
14
`
DAFTAR PUSTAKA
15