Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

TEORI KEPERAWATAN KATHARINE KOLCABA


Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Falsafah & Teori Keperawatan yang Di
ampu oleh :
Ns. Vina Fuji Lastari, S Kep

Disusun Oleh :
1. Bella Esterica (CKR 0180005)
2. Edah Jubaedah (CKR 0180012)
3. Egi Septia Priatno (CKR 0180013)
4. Iis Istiqomah Nur Pajrin (CKR 0180019)
5. Maula Dewi Az Zahra (CKR 0180022)
6. Resti Karlina Fajriati (CKR 0180032)

S1 Keperawatan Reguler A

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUNINGAN


Jalan Lingkar Bayuning No.2, Kadugede, Kab. Kuningan, Jawa Barat
45561
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada tuhan yang maha Esa atas rahmat nya sehingga kami
dapat menyelesaikan tugas makalah dengan judul “ TEORI KEPERAWATAN KATHARINE
KOLCABA ”. Terima kasih kami ucapkan kepada para pengajar atas bimbingan dan pendidikan
yang diberikan sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik.

Makalah ini merupakan hasil diskusi kelompok kami dengan materi Teori Keperawatan
Katharine Kolcaba. Pembahasan di dalamnya kami dapatkan dari buku-buku, diskusi anggota
dan lain-lain. Dengan pemahaman berdasarkan pokok bahasan falsafah dan teori keperawatan.

Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya
bagi kami yang sedang menempuh pendidikan dan dapat dijadikan pelajaran bagi teman-teman
sekalian.

Kuningan, Januari 2019

Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar…………………………………………………………………………….i
Daftar Isi ………………………………………………………………………………….ii
Bab 1 Pendahuluan ………………………………………………………………….……iii

1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………….4


1.2 Rumusan Masalah ………………………………………………………………...4
1.3 Tujuan Penulisan ………………………………………………………………….4
1.4 Sistematika Penulisan ……………………………………………………………..5
1.5 Mamfaat Penulisan………………………………………………………………...5

Bab 2 Tinjauan Teoritis………………………………………………………………....…6


2.1 Biografi Katharine Kolcaba ……………………………………………………...6
2.2 Konsep Kenyamanan Teori Keperawatan ……………………………………….7
2.3 Kekurangan Dan Kelebihan……………………………………………………...11

2.4. Aplikasi dalam Keperawatan……………………………………………………12

Bab 3 Penutup ……………………………………………………………………………15


Kesimpulan Dan Saran……………………………………………………………………15
Daftar Fustaka…………………………………………………………………………….16
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Pelayanan keperawatan dilakukan berdasarkan kaidah ilmu keperawatan serta model


konsep teori keperawatan yang merupakan pedoman dalam pemberian asuhan keperawatan.
Model konseptual merupakan landasan untuk mengembangkan sebuah teori dan nilai moral bagi
perawat. Ada empat konsep yang secara umum menjadi titik sentral yang dipertimbangkan
dalam mengembakan model konseptual disiplin keperawatan yaitu manusia, lingkungan,
keperawatan dan kesehatan. Pada penerapannya, penekanan dari setiap model keperawatan
sangatlah bervariasi menyesuaikan dengan setiap konsep yang ingin dikembangkan. Namun
setiap teori yang dikembangkan akan selalu menjelaskan hubungan antara konsep-konsep sentral
tersebut.

Salah satu contoh model konseptual yang akan dibahas pada makalah ini yaitu model
teori kenyamanan (Comfort) yang dikembangkan oleh Katharine Kolcaba. Model teori Kolcaba
ini termasuk dalam lingkup middle range theory yang memiliki kriteria, limgkup, tingkat
abstraksi, dan kestabilan penerimaan secara luas. Dalam lingkup dan tingkatan abstrak, middle
range theory cukup spesifik memberikan petunjuk riset dan praktik, cukup umum pada
campuran populasi klinik dan mencangkup fenomena yang sama. Sebagai petunjuk riset dan
praktek, middle range theory lebih banyak digunakan daripada grand theory, middle grand
theory.

1.2 Rumusan Masalah


1. Siapakah Katharine Kolcaba ?
2. Bagaimanakah definisi dari teori keperawatan Katharine Kolcaba ?
3. Bagaimanakah kekurangan dan kelebihan dari teori keperawatan Katharine Kolcaba ?
4. Bagaimanakah aplikasi teori Katharine Kolcaba dalam keperawatan ?

1.3 Tujuan Penulisan: umum & khusus


 Tujuan Umum
Untuk memperoleh pengetahuan lebih luas tentang teori keperawatan, khususnya teori
keperawatan Katharine Kolcaba.
 Tujuan Khusus
Mahasiswa mampu menjelaskan yang berkaitan dengan “Teori keperawatan
Katharine Kolcaba” pada mahasiswa lain.

1.4 Sistematika Penulisan


Penulis membuat sistematika penulisan dengan cara membaginya kedalam tiga bab dimana
masing-masing mempunyai kaitan satu sama lain secara sistematika yaitu sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN: Bab ini terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan
penulisan yaitu terdiri dari tujuan umum dan tujuan khusus, sistematika penulisan, dan
manfaat penulisan.

BAB II TINJAUAN TEORITIS: Bab ini meliputi biografi Katharine Kolcaba, definisi dari
teori keperawatan Katharine Kolcaba, kekurangan dan kelebihan dari teori keperawatan
Katharine Kolcaba, dan aplikasi teori Katharine Kolcaba dalam keperawatan.

BAB III PENUTUP: Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran.

1.5 Manfaat Penulisan


Dapat mengetahui teori keperawatan Katharine Kolcaba, kekurangan dan kelebihan dari teori
keperawatan Katharine Kolcaba, serta aplikasi teori Katharine Kolcaba dalam keperawatan
lebih mendalam.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS

2.1 Biografi Katharine Kolcaba


Katharine Kolcaba lahir dan mengikuti pendidikan di Cleveland, Ohio. Tahun
1965, Kolcaba menyelesaikan gelar diploma keperawatan dan menjadi perawat praktisi
paruh waktu untuk beberapa tahun di keperawatan medikal bedah, long-term care, dan
homecare sebelum akhirnya kembali melanjutkan studinya di bidang keperawatan. Tahun
1987, Kolcaba mendapatkan gelar RN dan dilanjutkan MSN dari Case Western Reserve
University (CWRU) Frances Payne Bolton School of Nursing, dengan mengambil
spesialisasi gerontik. Ketika melanjutkan studinya, Kolcaba turut bekerja sebagai kepala
ruangan di unit demensia. Pengalaman klinik tersebut menjadi dasar Kolcaba
mengemukakan teori mengenai kenyamanan pasien.
Kolcaba bergabung dengan Fakultas Keperawatan University of Akron setelah
menyelasaikan pendidikan magister keperawatan. Kolcaba mendapatkan sertifikasi
sebagai perawat ahli di lingkup keperawatan gerontik dari American Nurse Association
(ANA). Kemudian Kolcaba kembali ke CWRU untuk melanjutkan pendidikan doktoral
keperawatan dan sambil bekerja paruh waktu saebagai dosen. Setelah 10 tahun, Kolcaba
melanjutkan hasil studi doktoralnya untuk mengembangkan dan menyelesaikan teorinya.
Kolcaba kemudian mempublikasikan analisis konsep mengenai kenyamanan dibantu oleh
suaminya yang seorang filosof (Kolcaba & Kolcaba, 1991), diagram aspek kenyamanan
(Kolcaba, 1991), pencapaian kenyamanan sebagai dasar tujuan asuhan keperawatan
(Kolcaba, 1992a), kontekstual kenyamanan dalam middle-range theory (Kolcaba, 1994),
dan penerapan teori dalam pemberian intervensi (Kolcaba & Fox, 1999).
Saat ini, Dr. Kolcaba adalah emeritus associate professor di bidang keperawatan,
Universitas Akron, di mana tempat Kolcaba mengajarkan teori kepada mahasiswa MSN.
Kolcaba juga mengajarkan teori kepada mahiswa DNP di Ursuline College di Mayfield
Heights, Ohio. Focus studi Kolcaba mencakup intervensi dan dokumentasi terkait
kenyamanan berdasarkan praktik berbasis bukti. Kolcaba tinggal dengan suaminya di
wilayah Cleveland dan ia menikmati kehidupannya dekat dengan cucu dan ibunya.
Kolcaba membentuk perusahaan, dikenal dengan The Comfort Line, yang berfokus
sebagai agen pemberi bantuan pelayanan kesehatan dengan mengimplementasikan teori
kenyamanan. Kolcaba menjadi pemilik dan coordinator local parish nurse program dan
anggota dari ANA dan melanjutkan bekerja bersama mahasiswa dalam mempelajari lebih
dalam mengenai kenyamanan.

2.2 Konsep Kenyamanan Teori Keperawatan Katharine Kolcaba

Kolcaba memulai studi teorinya berdasarkan praktik klinisnya di bidang


keperawatan mengawali studi doktoralnya. Ketika Kolcaba mempresentasikan kerangka
kerja untuk asuhan keperawatan demensia (Kolcaba, 1992b), peserta yang hadirnya
bertanya “Apakah Anda telah menganalisis konsep mengenai kenyamanan?” Kolcaba
menjawab bahwa ia belum melakukannya tetapi hal itu menjadi langkah awalnya.
Pertanyaan tersebut mendorongnya untuk meneliti lebih lanjut mengenai konsep
kenyamanan.

Langkah pertama, menganalis konsep tersebut, dimulai dengan menelaah studi


literature yang ada mengenai kenyamanan dari berbagai disiplin mencangkup
keperawatan, kedokteran, psikologi, psikiater, ergonomik, dan Bahasa Inggris (terutama
arti kenyamanan menurut Shakespeare dan Oxford English Dictionary [OED]). Dari
OED, Kolcaba mempelajari bahwa definisi asli dari kenyamanan adalah “untuk
memperkuat”. Definisi ini memberikan rasional bagi perawat untuk memberikan
kenyamanan pasien ketika pasien mampu melakukan kegiatannya dengan baik dan
perawat mendapatkan kepuasan.

Berbagai studi mengenai kenyamanan di keperawatan sangat banyak. Nightingale


(1859) menjabarkan bahwa, “Kenyamanan seharusnya tidak boleh lepas dari observasi
atau tujuan utama. Hal ini bukan menjadi suatu hal yang tidak berguna, melainkan untuk
menyelamatkan kehidupan dan untuk meningkatkan status kesehatan dan kenyamanan”.

Sejak tahun 1900 sampai 1929, kenyamanan merupakan tujuan utama


keperawatan dan kedokteran, melalui kenyamanan, proses kesembuhan dapat tercapai
(Mcllveen & Morse, 1995). Perawat memiliki peranan untuk mengidentifikasi faktor
yang mempengaruhi kenyamanan pasien. Aikens (1908) menjabarkan bahwa ada
ketidakpedulian mengenai kenyamanan pasien. Kenyamanan pasien merupakan
pertimbangan pertama dan terakhir perawat. Perawat yang baik memiliki tujuan untuk
mencapai kenyamanan pasien, dan pandangan atas pencapaian kenyamanan adalah faktor
yang penting dimiliki oleh perawat (Aikens, 1908).

Kolcaba menggunakan idenya dari tiga teori keperawatan sebelumnya untuk


mensintesis atau mengidentifikasi jenis kenyamanan menurut analisis konsep (Kolcaba &
Kolcaba, 1991).

 Relief (kelegaan) merupakan arti kenyamanan dari hasil penelitian Orlando (1961),
yang mengemukakan bahwa perawat meringankan kebutuhan yang diperlukan oleh
pasien.
 Ease (ketentraman) merupakan arti kenyamanan dari hasil penelitian Henderson
(1966), yang mendeskripsikan ada 13 fungsi dasar manusia yang harus dipertahankan
selama pemberian asuhan.
 Transcendence dijabarkan dari hasil penelitian Peterson dan Zderad (1975), yang
menjelaskan bahwa perawat membantu pasien dalam mengatasi kesulitannya.
Struktur Taksonomi Kenyamanan, Kolcaba & Fisher (1996)
GAMBAR 1 Struktur Taksonomi Kenyamanan. (Dari Kolcaba, K., & Fisher, E. 1996]. A holistic perspective on comfort
care as an advance directive. Critical Care Nursing Quarterly, 18[4],66-76.)
Empat konteks kenyamanan, berdasarkan asuhan yang diberikan, berasal dari literature
keperawatan (Kolcaba, 2003). Konteks fisiologis, psikospiritual, sosiokultural, dan
lingkungan. Empat konteks dibandingkan dengan tiga jenis dari kenyamanan, pembuatan
struktur taksonomi (matriks) dan dari hal tersebut menjabarkan kompleksitas
kenyamanan sebagai tujuan utamanya (Gambar 1)
Struktur taksonomi memberikan peta konten ranah mengenai kenyamanan. Hal ini diteliti
oleh banyak peneliti untuk merancang instrument selanjutnya, seperti pembuatan
pertanyaan yang dikembangkan dari taksonomi instrument sebelumnya (Kolcaba, Dowd,
Steiner, & Mitzed, 2004). Kolcaba menjabarkan langkah-langkah di dalam lamannya dari
General Comfort Questionnaire oleh peneliti berikutnya.
Berikut kerangka konsep teori kenyamanan (Kolcaba, 2007)
GAMBAR 2 Kerangka Konsep Teori Kenyamanan. (Hak cipta Kolcaba, 2007. Diakses dari www.the-comfortline.com.)
1. Kebutuhan perawat kesehatan: kebuthan kenyaman yag berkembang dari situasi
stress dalam asuhan kesehatan yang tidak dapat dicapai dengan sistem dukungan
penerima secara umum (tradisional). Kebutuhan manusia dapat berupa kebutuhan
fisiologis, psikospritaul, sosiokultural, atau lingkungan.
2. Intervensi untuk rasa nyaman: tindakan keperwaatn dan dditujukan untuk
mencapai kebutuhan kenyamanan penerima asuhan, mencakup fisiologis, sosial,
ekonomi, psikologis, lingkungan dan intervensi fisik.
3. Variabel intervensi: interaksi yang mempengaruhi persepsi penerima mengenai
kenyamaamn sepenuhnya. hal ini mencakup pengalaman sebelumnya, usia, sikap,
status emosional, latar belakang budaya, sistem pendukung, prognosisi, ekonomi
edukasi, dan keseleuruhan elemen lainya dari pengalaman penerima.
4. Rasa nyaman: status yang diungkapkan atau dirasakan penerima terhadap
intervensi kenyamanan yang diberikan.
5. Perilaku mencari bantuan: tujuan hasil yang ingin dicapai tentang makna sehat
yakni sikap penerima berkonsultasi mengenai kesehatanya dengan perawat.
6. Integritas institusional: perusahan, komunitas, sekola, rumah sakit, yang memiliki
kualitas lengkap, utuh, berkembang, etik dan tulus akan memiliki integritas
kelembangaan.
7. Praktik terbaik: intervensi yang diberikan petugas kesehatan sesuai dasar
keilmuan dan praktik untuk mendapatkan hasil yang terbaik untuk pasien dan
keluarga.

Kebijakan terbaik institusi atau kebijakan regional dimulai dari adanya protokol
prosedur dan medis yang mudah untuk diakses, diperoleh, dan diberikan.

2.3 Kekurangan dan Kelebihan Dari Teori Keperawatan Katharin Kolcaba

 Kelebihan Konsep Kenyamanan Teori Kolcaba

Teori kenyamanan yang dikembangkan oleh kolcaba mudah dimengerti dan


dipahami, selain itu teori ini kembali kepada keperawatan dasar.

Teori comfort banyak diadopsi oleh para praktisi keperawatan misalnya pada
nurse midwifery yang menggunakan teori Kolcaba sebagai kerangka acuan dalam
melakukan studi (Schuiling, Sampselle, & Kolcaba, 2011), hospice care (Kolcaba, Dowd,
Steiner, et al, 2004), keperawatan perioperative (Wilson & Kolcaba, 2004), Perawatan
Long- Term ( Kolcaba, Schrim, & Steiner, 2006), Tingkat stress mahasiswa (Dowd,
Kolcaba, Steiner, et al, 2007), pasien dimensia (Hodgson & Andersen, 2008), dan
perawatan Paliatif (Lavoie, Blondeau, & Picard Morin, 2011). Penggunaan verbal rating
scale sebagai suatu instrumen pengukuran level nyeri pasien akan memberi kemudahan
bagi perawat dalam melakukan dokumentasi terhadap level kenyamanan pasien (Dowd,
Kolcaba, Steiner, et al, 2007).

Dalam bidang pendidikan, teori Kolcaba dapat diaplikasikan dalam kurikulum


pendidikan tinggi keperawatan. Teori Kolcaba memberi kemudahan bagi educator dalam
memberikan pemahaman kepada mahasiswa keperawatan dan melaksanakan metode
efektif dalam pembelajaran tentang level kenyamanan pada seorang pasien (Goodwin,
Sener, & Steiner, 2007). Robinson & Kish (2001) juga mengatakan bahwa dengan teori
Kolcaba, maka mahasiswa di berbagai setting klinis dapat mengaplikasikan intervensi
nyeri yang dibuat dalam Comfort Care Plan yang dibuat oleh Kolcaba.
Dalam bidang penelitian, Kolcaba menciptakan suatu instrumen penelitian dalam
melakukan pengukuran level kenyamanan pada seorang pasien dan menyatakan
pentingnya pengukuran level kenyamanan pada seorang pasien sebagai suatu tolak ukur
capaian seorang perawat (Kolcaba, 2006). Kolcaba (2001) menggunakan skala
pengukuran level kenyamanan pada rumah sakit besar dan lingkup home care untuk
mengembangkan teori dan literatur dari kenyamanan.

 Kekurangan Konsep Kenyamanan Teori Kolcaba

Teori ini melibatkan semua aspek (holistik) yang meliputi fisik, psikospiritual,
lingkungan dan sosial kultural. Namun untuk menilai semua aspek tersebut dibutuhkan
komitmen tinggi dan kemampuan perawat yang terampil dalam hal melakukan asuhan
keperawatan berfokus kenyamanan (pengkajian hingga evaluasi), yang di dalamnya
dibutuhkan teknik problem solving yang tepat.

Teori Kolcaba memiliki beberapa kekurangan diantaranya adalah beberapa artikel


awal Kolcaba seperti konsep analisis mungkin sedikit tidak jelas (clarity) tetapi masih
tetap konsisten terhadap definisi, asumsi, dan proposisi (Kolcaba & Kolcaba, 1991).
Teori Kolcaba juga dinilai sederhana karena teori comfort masih rendah dalam
pemanfaatan teknologi akan tetapi masih memiliki peluang untuk dapat digunakan pada
teknologi canggih.

2.4. Aplikasi dalam Keperawatan


1. Praktek
Teori ini masih baru. Masih terus dikenalkan dan dipelajari oleh para siswa yang
memilih teori ini untuk kerangka studi mereka, seperti di dalam kebidanan perawat,
jantung catheterisasi, perawatan kritis, pekerja rumah sakit, ketidaksuburan
kemandulan, terapi radiasi, keperawatan dan bedah tulang. Area studi yang tak
diterbitkan, tetapi dibahas oleh Kolcaba melalui website nya, meliputi unit luka bakar,
klinik keperawatan, perawatan rumah, nyeri kronis, terapi pijatan, pediatrik, oncology,
dan perioperative.
2. Pendidikan
Menunjukkan bahwa kenyamanan diajarkan pada program diploma keperawatan,
Teori Kenyamanan telah diterapkan di keperawatan yang dilaporkan oleh Cox pada
tahun 1998. Teori ini sangat mudah untuk dipahami dan diterapkan pada mahasiswa
perawat yang menyajikan suatu metode efektif untuk menilai kebutuhan kenyamanan
holistic pada orang tua dengan rancangan perawatan akut. Ada juga subchapter tentang
teori kenyamanan di dalam Konsep Inti untuk Praktek Keperawatan Lanjutan. Teori ini
tidak terbatas pada gerontological atau pendidikan praktek lanjutan. Ini akan sukar
diingat lagi pada pengaturan keperawatan atau praktek di mana kenyamanan yang
ditemukan tidak akan sesuai lagi.
3. Penelitian
Di dalam Encyclopedia Nurse Riset menyebutkan pentingnya mengukur
kenyamanan pada keperawatan. Perawat dapat menyediakan bukti untuk mempengaruhi
keputusan institusi, masyarakat, dan tingkatan legislatif yang hanya sampai pada studi
kenyamanan yang menunjukkan efektivitas holistic dari Keperawatan. Baru-baru ini,
pengukuran kenyamanan di rumah sakit besar dan perawatan rumah datanya telah
ditetapkan untuk menambah literatur pada riset.
4. Pengembangan dimasa depan
Kolcaba telah bertahan dalam pengembangan teorinya dari konsepsi sebagai akar
berlatih, dengan analisis konsep yang disediakan struktur taksonomi kenyamanan, untuk
pengembangan cara untuk mengukur konsep, dan sedang digunakan untuk latihan,
pendidikan, dan penelitian, dia telah menggunakan pendekatan penuh untuk
mengembangkan konsep dirinya. Melalui kerja kualitatif, kolcaba mengidentifikasi
penggunaan konsep historis dalam keperawatan. Ketiga jenis kenyamanan, kemudahan
bantuan dan transendensi yang disintesis dari Orlando (1961), Henderson (1996) dan
Paterson dan zderad (1975), masing- masing, merupakan bagian integraldari teori dan
divalidasi melalui analisis factor dari instrumen dikembangkan dengan bimbingan
struktur taksonomi (kolcaba 1992a, 1994). Ketiga jenis kenyamanan muncul dalam
kajian pustaka dan dikonfirmasi oleh analisis faktor.
Memperluas teori kenyamanan kepada masyarakat adalah kepentingan saat ini.
Hal ini juga diketahui bahwa beberapa masyarakat yang lebih nyaman untuk ditinggali,
menjadi tua dalam, dan pergi ke sekolah di daripada yang lain. Dapatkah kenyamanan
masyarakat ditingkatkan dengan intervensi keperawatan? Dapatkah kenyamanan
masyarakat dapat diukur? Ini adalah pertanyaan yang kolcaba adalah merenungkan,
masukan pada jawaban atau wawasan mengenai pertanyaan - pertanyaan penuh
semangat diminta melalui halaman web nya atau kontak pribadi.
Bidang lain yang menarik untuk pengembangan lebih lanjut adalah sifat universal
kenyamanan. Saat ini, kuesioner kenyamanan umum telah diterjemahkan ke Taiwan dan
Spanyol. Sebuah studi tertunda adalah terjemahan ke Turki. Kolcaba sangat tertarik
dalam mengukur kenyamanan pada anak – anak dan sedang melakukan negosiasi
dengan perawat pediatrik dan peneliti untuk mengembangkan instrumen kenyamanan
bagi self - assessment oleh anak-anak. Mencoba untuk menentukan usia - kesesuaian
untuk memahami kompleksitas kenyamanan merupakan tantangan bagi mereka dalam
bidang penelitian.
Teori kenyamanan telah membuat kontribusi yang signifikan terhadap
keperawatan dan siap untuk digunakan sangat diperluas dalam disiplin. Energi
Kolcaba untuk menyebarkan teorinya melalui presentasi, publikasi dan situs web
adalah sebagai besar sebagai energinya untuk mengembangkan dan menerapkan
teorinya. ini teoritikus berkomitmen adalah keunggulan model bagi komunitas
keperawatan di dorong untuk lebih domain disiplin terhadap pengetahuan dan
untuk mempromosikan berfokus pada pasien perawatan.
BAB III
PENUTUP

4.1. Kesimpulan
1. Menurut Kolcaba kebutuhan keperawatan kesehatan adalah kebutuhan
tentang kenyamanan dan peningkatan dari kondisi penuh tekanan dalam
situasi perawat kesehatan. Kebutuhan ini meliputi kebutuhan fisik,
psikospiritual, social dan kebutuhan lingkungan yang memfasilitasinya.
Kolcaba mengemukakan teori of comfort dengan membagi 3 tipe comfort
yaitu, reliefe, ease, dan transcendence.
2. Komponen-komponen yang berhubungan dalam konsep teori comfort ini
diantaranya Health care needs, comfort measure, intervening variable, HSBs
(perilaku mencari kesehatan).
4.2. Saran
Teori of comfort dari Katherine Kolcaba ini tidak bisa digunakan dalam
semua area keperawatan, maka sebelum diterapkan sebaiknya harus ditelaah
kembali dan disesuaikan dengan kondisi keperawatan yang ada. Contohnya
dalam kondisi khusus seperti bayi, demensia, penurunan kesadaran, gangguan
mental, gangguan panca indera, dan dalam kondisi kegawat daruratan
DAFTAR FUSTAKA

Hamid, S. Yani. Achir dan Ibrahim. Kusman. 2017. Pakar Teori Keperawatan Dan Karya
Mereka. Singapore : Elsevier Singapore Pte Ltd
Dokumen tips. Isi makalah. Di Kutif
https://dokumen.tips/dokuments/isi-makalah-56b8a8bc8685c.html

Anda mungkin juga menyukai