Puja dan puji syukur atas kehadirat Alloh SWT yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah falsafah
dan teori keperawatan tentang “Katherine Kolcaba: Theory of Comfort” ini. Makalah ini
telah kami susun dengan maksimal. Kami sebagai penyusun makalah berharap semoga
makalah ini dapat menambah pengetahuan bagi para pembaca yang untuk ke depannya dapat
memperbaiki makalah ini agar menjadi lebih baik lagi. Terlepas dari semua itu, Kami
menyadari sepenuhnya bahwa kami sebagai penyusun makalah masih terdapat kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu kami memohon maaf
dan menerima segala saran dan kritik dari pembaca yang bersifat membangun. Akhir kata
kami berharap semoga makalah yang kami susun ini bermanfaat bagi yang membacanya.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Profesi keperawatan mengenal empat tingkatan teori, yang terdiri dari philosophical
theory atau metha theory, grand theory, middle range theory, dan practice theory. Teori-
teori tersebut diklasifikasikan berdasarkan tingkat keabstrakannya, dimulai dari
philosophical theory sebagai yang paling abstrak, hingga practice theory yang bersifat
empiris atau lebih konkrit. (Higgins & Moore, 2000; Peterson & Bredow, 2008). Middle
range theory merupakan salah satu tingkat teori yang mulai membahas fenomena secara
lebih konkrit, spesifik, dan dapat dikembangkan untuk menyediakan pedoman pada
tatanan praktik dan penelitian yang berbasis pada disiplin ilmu keperawatan karena
memungkinkan untuk diuji secara empiris (Tomey & Alligood, 2010).
Salah satu tokoh keperawatan yang mengembangkan konsep teori pada tingkat middle
range theory adalah Katharine Kolcaba dengan teori kenyamanan. Kolcaba menganggap
penerapan teori kenyamanan bersifat universal dan bisa diaplikasikan untuk memenuhi
kebutuhan klien secara holistik (biologis, psikologis, sosial, dan spritual).
erdasarkan hal tersebut, perawat perlu memahami hubungan antara falsafah, paradigma
dengan teori keperawatan yang dikembangkan oleh Kolcaba dengan tujuan mampu
menerapkan teori tersebut di lingkup praktik dan penelitian untuk meningkatkan kualitas
hidup klien berdasarkan salah satu kebutuhan dasarnya, yaitu kenyamanan. Pada
kesempatan kali ini, penulis akan membahas tentang teori kenyamanan menurut
Katherine Kolcaba.
1.2. Rumusan Masalah
2.1 Pengertian
Seluruh konsep tersebut terkait dengan klien dan keluarga. Teori kenyamanan
terdiri atas tiga tipe, yaitu (1) relief: kondisi resipien yang membutuhkan
penanganan spesifik dan segera, (2) ease: kondisi tenteram atau kepuasan hati
dari klien yang terjadi karena hilangnya ketidaknyamanan fisik yang dirasakan
pada semua kebutuhan, (3) transcendence: keadaan dimana seseorang individu
mampu mengatasi masalah dari ketidaknyamanan yang terjadi.
2.3 Perbedaan antara Tingkat Philosophical Theory, Grand Theory, Middle Range
Theory, dan Practice Theory
2.3.1 Philosophical Theory
Filosofi menghadirkan nilai dan kepercayaan, serta pandangan dunia. Filosofi
keperawatan adalah suatu pernyataan yang merupakan pondasi awal dan asumsi
secara universal, kepercayaan, dan prinsip tentang dasar-dasar pengetahuan dan
kebenaran (epistemologi) dan tentang dasar dari keutuhan yang dihadirkan
dalam metaparadigma. Filosofi, teori, dan penelitian merupakan suatu hal yang
saling berhubungan. Teori keperawatan berasal dari filosofi keperawatan , atau
dari tugas disiplin ilmu lain (Tomey & Alligood, 2010).
Kelebihan dalam middle range theory memudahkan perawat untuk lebih terlibat
dalam penguasaan teori yang berdasarkan riset dan praktik. Contoh middle range
theory adalah Theory of Comfort (Kolkaba), Theory of Caring (Swanson), Self
Transcendence Theory (Reed) (Tomey & Alligood, 2010).
2.5 Analisis Hubungan Model Konseptual dan Teori Keperawatan Katharine Kolcaba
dengan Filosofi, Falsafah, dan Paradigma Keperawatan
Aplikasi suatu teori ke lahan praktik dipengaruhi oleh banyak faktor. Sebuah teori
keperawatan harus sesuai dengan nilai dan misi suatu institusi, teori bersifat sederhana,
dan mudah dipahami untuk dipakai sebagai panduan praktik (Kolcaba, 2006). Teori
Kolcaba termasuk dalam middle range theory. Menurut Kolcaba, teori kenyamanan
menjadi salah satu pilihan teori keperawatan yang dapat diaplikasikan langsung di
lapangan karena bersifat universal dan tidak terhalang budaya yang dimiliki oleh setiap
masyarakat. Hal ini menyebabkan teori kenyamanan bisa dimodifikasi seluas-luasnya
sesuai kebutuhan klien masing-masing (March, A. & McCormack, D., 2009).
Pada awalnya teori kenyamanan ini disusun sebagai teori yang berpusat pada klien dan
keluarga (family-client centered theory) yang dianggap sebagai inti dari praktik
keperawatan. Kolcaba mengobservasi bahwa ketidaknyaman yang dirasakan oleh klien
dan keluarga tidak hanya sebatas sensasi fisik dan emosi, tetapi melibatkan aspek holistik
yaitu fisik, psikospritual, sosiokultural, dan lingkungan.
Dari penjelasan diatas dapat dilihat bahwa ada hubungan antara teori Kolcaba dengan
falsafah dan paradigma keperawatan, dimana teori Kolcaba juga melihat komponen
manusia, kesehatan, lingkungan, dan keperawatan dalam memberikan pelayanan
kesehatan kepada klien secara holistik.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
Profesionalisme seorang perawat tidak bisa dilepaskan dari pemahamannya tentang
substansi dasar yang terkandung dalam profesi tersebut, antara lain falsafah keperawatan,
paradigma keperawatan, model konseptual serta teori-teori keperawatan, dimana antara
keempat komponen tersebut saling berhubungan satu dengan lainnya. Dalam tingkat
perkembangan teori keperawatan, Middle Range Theory merupakan teori keperawatan
yang keabstrakannya pada level pertengahan dan lebih mudah di aplikasikan oleh
perawat. Salah satu contoh dari Middle Range Theory adalah Theory of Comfort oleh
Kolcaba. Kolcaba memandang teori kenyamanan sesuai falsafah dan paradigma
keperawatan. Hal ini terlihat dari pandangan Kolcaba tentang seorang individu dapat
merasakan kondisi nyaman dan tidak nyaman, yang dipengaruhi oleh aspek yang bersifat
holistik, meliputi fisik, psikospiritual, sosiokultural, dan lingkungan. Ketidaknyamanan
yang dirasakan dapat mempengaruhi status kesehatan seseorang, oleh karena itu perawat
sebagai pemberi pelayanan kesehatan perlu memahami dan mengaplikasikan model
konseptual teori kenyamanan untuk meningkatkan status kesehatan klien.
3.2 Saran
a. Diperlukannya pengembangan penelitian keperawatan sesuai model konseptual atau
teori guna meningkatkan mutu pelayanan asuhan keperawatan
b. Dalam menganalisis kasus keperawatan perlunya penggunaan pendekatan teori
keperawatan yang sesuai dengan mempertimbangkan kondisi klien dan lahan praktik.
CONTOH KASUS
a. Identitas pasien
Nama : An. L
Usia : 6 tahun
Alamat :-
No register :-
b. Keluhan utama
Anak mengeluh pusing dan lemas, terasa panas pada badannya, tidak mau makan dan
kadang-kadang terasa mual, anak terlihat gelisah
Demam sejak 3 hari yang lalu dan tidak kunjung turun setelah diberikan
paracetamol. Anak mengeluh pusing dan lemas, terasa panas pada badannya, tidak mau
makan dan kadang-kadang terasa mual, anak terlihat gelisah.
(belum diketahui)
1. PENGKAJIAN
Proses pengkajian dimulai dari mengidentifikasi kebutuhan rasa nyaman klien ditinjau
dari 3 fase (relief, ease dan transcendence) serta meliputi 4 konteks kenyamanan (fisik,
psikospiritual, sosiokultural, dan lingkungan). Mengacu pada 3 tipe kenyamanan (Relief,
Ease, Transcendence)
KONTEKS/TIPE RELIEF EASE TRANSCENDENCE
Fisik Anak mengeluh pusing dan lemas, te 1. Nyeri Akut 1. Nyeri Akut
rasa panas pada badannya, tidak mau 2. Hipovolemia Manajemen nyeri
makan dan kadang-kadang terasa mu 3. Resiko Infeksi 2. Hipovolemia
al, 4. Hipertermia Manajemen Hipovolemia
Suhu : 38,6oC Manajemen syok Hipovolemia
Nadi : 88x/menit 3. Resiko Infeksi
2. PERENCANAAN
Intervensi menurut Kolcaba mengacu pada 3 intervensi (standar kenyamanan, coaching, comfort food for the soul) dan
berdasarkan variabel intervensi pada masing-masing diagnosa keperawatan.
Nafsu makan berubah teknik tarik napas dalam dan kompres hangat/ dingin)
Menarik diri
Berfokus pada diri sendiri
Diaphoresis
Hematocrit meningkat
Comforting Manajemen hypovolemia
- Hitung kebutuhan cairan
Minor
- Berikan posisi mified tredelenburg
Subjektif
- Berikan asupan cairan oral
Merasa lemah
Mengeluh haus
Manajemen syok hypovolemia
Objektif
- Pertahankan jalan nafas paten
Pengisian vena menurun
- Berikan oksigen untuk mempertahankan saturasi oksigen >94%
Status mental berubah
- Persiapkan intubasi dan ventilasi mekanis, jika perlu
Suhu tubuh meningkat
- Lakukan penekanan langsung (direct pressure) pada perdarahan
Konsentrasi urine meningkat
eksternal
Berat badan turun tiba-tiba - Berikan posisi syok (modified tredelenberg)
- Pasang jalur IV berukuran besar (mis. 14 atau 16)
Kondisi klinis terkait
- Pasang kateter urine untuk menilai produksi urine
Penyakit adison
- Pasang selang nasogastric untuk dekompresi lambung
Trauma (pendarahan) - Ambil sampel darah untuk pemeriksaan darah lengkap dan elektrolit
Luka bakar
AIDS
Penyakit crohn
Muntah
Diare
Colitis ulseratif
Hipoalbuminemia
Gejala dan tanda Mayor Comforting - Kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit intravena.
Subyektif - Berikan cairan oral
Tidak tersedia
Obyektif
Suhu tubuh diatas nilai normal
Gejala dan Tanda Mayor : tidur (mis. psikologis:gaya hidup, sering berubah shift bekerja)
Mengeluh sulit tidur Comforting - Modifikasi lingkungan (mis. pencahayaan, kebisingan, suhu, matras,
Mengeluh sering terjaga dan tempat tidur)
Mengeluh tidak puas tidur - Batasi waktu tidur siang, jika perlu
Mengeluh pola tidur berubah - Fasilitasi menghilangkan stres sebelum tidur
Mengeluh istirahat tidak cukup - Tetapkan jadwal tidur rutin
- Lakukan prosedur untuk meningkatkan kenyamanan (mis. pijat,
pengaturan posisi, terapi akupresur)
Gejala dan Tanda Minor - Sesuaikan jadwal pemberian obat dan/atau tindakan untuk
7 Pencapaian Peran Menjadi Orang Tua Standar kenyamanan Promosi Antisipasi Keluarga
Gejala dan tanda mayor - Identifikasi kemungkinan krisis situasi atau masalah perkembangan
Objektif : serta dampaknya pada kehidupan keluarga
Bounding attachment optiomal - Identifikasi metode pemecahan masalah yang sering digunakan kelu
Perilaku positif menjadi orangtua arga
3.IMPLEMENTASI
NO DX TANGGAL&JAM IMPLEMENTASI TTD PPA EVALUASI
1 7 November 2022 1) Observasi TTV dan skala Nyeri S: klien mengatakan Nyeri Kepala berkurang
Jam 10.00 2) Kaji penyebab nyeri dan mual 0:
3) Memberikan posisi dan lingkungan yang klien tampak lebih tenang
nyaman Skala nyeri turun
4) Ajarkan Teknik relaksasi dan distraksi TTV normal
5) Anjurkan keluarga terdekat ada yang Mual berkurang
menemani A: Masalah Teratasi Sebagian
6) Kolaborasi pemberian analgetic dan P: Lanjutkan Intervensi
antiemetik
2 8 November 2022 1) Observasi intake dan output cairan S: -
Jam 08.00 2) Anjurkan klien untuk minum yang cukup 0:
3) Anjurkan keluarga membantu memenuhi Nadi meningkat
kebutuhan cairan KLien Intake dan output cairan meningkat
4) Kolaborasi pemberian cairan tambahan Turgor dan mukosa bibir normal
A: Masalah Teratasi Sebagian
P: Lanjutkan Intervensi
Dochterman, J.M & Bulecheck G.M, (2008). Nursing Interventions Classification (NIC) Fifth Edition. St. Louis: Mosby Elsevier.
Higgins, P.A., & Moore, S.M. (2000). Levels of theoretical thinking in nursing. Nursing outlook, 48(4), 179-183. Retrieved from:
http://www.nursingoutlook.org/article.
Kolcaba, K.Y. (1994). A theory of holistic comfort for nursing. Journal of Advance Nursing, 19, 1178-1184. Retrieved from:
http://thecomfortline.com/files/pdf/1994.
Kolcaba & Wilson, L. (2004). Practical application of comfort theory in the perianesthesia setting. Journal of PeriAnasthesia Nursing,
19 (3), 164-173. Retrieved from: http://thecomfortline.com/files/pdfs/2004.
Kolcaba, K. (2005). Comfort Theory and Its Application to Pediatric Nursing. Retrieved from:
http://medscape.com/viewarticle/507387_2
Kolcaba, K., Tilton, C., Drouin, C. (2006). Comfort theory a unifying framework to enhance the practice environment. The Journal of
Nursing Administration, 36(11), 538-544. Retrieved from: http://thecomfortline.com/files/pdfs/2006.
March, A. & McCormack, D. (2009). Nursing Theory-Directed Healthcare Modifying Kolcaba’s Comfort Theory as an Institution-
Wide Approach. Holistic Nursing Practice. Retrieved from: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/19258847
Moorhead, S. et all, (2008). Nursing Outcomes Classification (NOC) Fourth Edition. St. Louis: Mosby Elsevier.
Peterson, S. J. & Bredow, T. S. (2008). Middle Range Theories : Application to Nursing Research. 2nd ed. Philadelphia: Lippincott
Williams & Wilkins.
Krinsky, R., Murillo, I., Johnson, J. (2014). A Practical Application of Katherine Kolcaba’s to Cardiac Patients. Retrieved from:
http://www.researchgate.net/publication/260216101.
Tomey, A. M. and Alligood. (2010). Nursing Theorist and Their Work (7th ed). St. Louis: Mosby Elsevier.