PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Profesionalisme seorang perawat tidak bisa dilepaskan dari pemahamannya
tentang substansi dasar yang terkandung dalam profesi tersebut, antara lain
falsafah keperawatan, paradigma keperawatan, model konseptual serta teori-
teori keperawatan. Falasafah keperawatan memberikan keyakinan, pemikiran,
atau landasan mendasar untuk mengkaji tentang penyebab yang mendasari
suatu fenomena keperawatan yang terjadi dan paradigma keperawatan menjadi
dasar penyelesaian suatu fenomena keperawatan yang ditinjau dari pendekatan
konsep manusia, kesehatan, keperawatan, dan lingkungan. Dalam hal ini
terdapat suatu hubungan yang tidak dapat dipisahkan antara falsafah, paradigm
dengan model konseptual atau teori keperawatan (Tomey & Alligood,2010).
Salah satu tokoh keperawatan yang mengembangkan konsep teori pada tingkat
middle range teori adalah Katherine Kolcaba dengan teori
kenyamanan.Kolcaba menganggap penerapan teori kenyamanan bersifat
universal da bisa diaplikasikan untuk memenuhi kebutuhan klien secara
holistik (biologis, psikologis, social, spiritual).Berdasarkan ini perawat perlu
memahami hubungan antara falsafah, paradigma dengan theory keperawatan
yang dikembangkan oleh Kolcaba dengan tujuan mampu menerapkan teori
tersebut di lingkup praktik dan penelitian untuk meningkatkan kualitas hidup
klien berdasarkan salah satu kebutuhan dasarnya, yaitu kenyamanan.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu:
1. Mengetahui biografi dari Katharine Kolcaba
2. Mengetahui bagaimana konsep utama Katharine Kolcaba
3. Mengetahui Paradigma Keperawatan Katharine Kolcaba
4. Mengetahui bagaimana asumsi teori comfort Katharine Kolcaba
1
5. Mengetahui bagaimana penerapan teori Katharine Kolcaba dalam proses
keperawatan
2
BAB II
TINJAUAN TEORI
3
dia termasuk intervensi dalam perubahan dan dokumentasi kenyamanan untuk
praktik keperawatan berdasarkan evidence base.
4
Seorang perawat yang dapat membuat pasien nyaman, dan menyediakan
kenyamanan adalah faktor penentu utama kemampuan dan karakter perawat
(Aiken,1908). Harmer (1926) menyatakan bahwa asuhan keperawatan
memberikan suasana kenyamanan dan perawatan pribadi pasien termasuk
kebahagiaan, kenyamanan dan kemudahan, fisik dan mental, disamping
istirahat dan tidur, gizi, kebersihan dan eliminasi. Goodnow (1935)
mengabadikan sebuah bab dalam bukunya teknik keperawatan, kenyamanan
pasien. Goodnow menulis “seorang perawat adalah seorang hakim yang selalu
dengan kemampuannya dapat membuat pasiennya merasa nyaman.
Kenyamanan itu baik fisik dan mental dan tanggung jawab seorang perawat
tidaklah berakhir pada perawatan fisik”.Dalam buku teks tahun 1904, 1914,
dan 1919, kenyamanan emosional disebut juga kenyamanan mental dan
kebanyakkan dicapai dengan menyediakan kenyamanan fisik dan modifikasi
lingkungan pasien (Mcllveen & Morse, 1995). Dalam contoh ini, kenyamanan
adalah positif dan dicapai dengan bantuan dari perawat dan dalam beberapa
kasus, menunjukkan peningkatan dari keadaan atau kondisi sebelumnya,
intuisi, kenyamanan dikaitkan dengan memelihara aktivitas.
5
Empat konteks kenyamanan, dialami oleh mereka yang menerima perawatan,
berasal dari literatur keperawatan (Kolcaba, 2003).Konteksnya adalah fisik,
psychospiritual, social budaya dan lingkungan.Keempat konteks yang
dibandingkan dengan tiga jenis kenyamanan, menciptakan struktur taksonomi
(matrix) yang mempertimbangkan kompleksitas kenyamanan sebagai hasil.
6
C. Bagan Model Konsep Teori Katharine Kolcaba
7
kenyamanan dikirimkan secara konsisten dan terus-menerus, maka mereka
secara teoritis dihubungkan dengan suatu kecenderungan ke arah kenyamanan
yang ditingkatkan setiap saat, dan dengan sendirinya klien akan mencapai
kesehatan yang diinginkan dalam mencari kesembuhan (HSBS).
8
(1975) dan di usulkan menjadi internal, eksternal atau kematian yang
damai.
4. Integritas kelembagaan
Perusahaan, masyarakat, sekolah, rumah sakit, regional, negara dan kota
yang memiliki kualitas yang lengkap, utuh, suara, jujur, menarik, etika dan
tulus memiliki integritas kelembagaan .ketika institusi menampilkan jenis
integritas, menghasilkan bukti praktik terbaik dan kebijakan terbaik
(Kolcaba, 2001).
5. Praktik terbaik
Penggunaan intervensi kesehatan berdasarkan bukti-bukti untuk
menghasilkan kemungkinan hasil yang terbaik pada pasien dan keluarga
(kelembagaan) dikenal sebagai praktik terbaik.
6. Kebijakan terbaik
Institusi tau kebijakan daerah mulai dari protocol untuk prosedur dan
kondisi medis untuk mengakses dan pemberian perawatan kesehatan yang
dikenal sebagai kebijakan terbaik.
9
4. Kesehatan
Kesehatan adalah fungsi optimal dari pasien, keluarga, penyedia layanan
kesehatan atau komunitas yang diartikan oleh pasien atau kelompok.
10
Kolcaba telah melakukan banyak penelitian diberbagai kalangan umur dan
berbagai jenis praktik keperawatan dan telah mengembangkan berbagai
tools tentang comfort seperti general comfort questionnare, Visual Analog
Scale, radiation therapy comfort questionare, hospice comfort questionare
dan comfort behaviors checklist yang dapat dikembangkan melalui
penelitian lanjutan.Kuesioner yang dimunculkan Kolcaba telah tersedia
dalam berbagai bahasa seperti bahasa Spanyol, Portugis, Italia, Turki dan
Persia sehingga mudah diakses.Kuesioner dapat dengan mudah digunakan
perawat untuk melakukan pengkajian serta intervensi terkait
kenyamanan.Teori kenyamanan juga dapat diterapkan pada kasus onkologi,
pasien yang mendapat terapi radiasi, pasien dengan penyakit terminal.
5. Derivable Consequence
Teori comfort dapat digunakan sebagai kerangka untuk penilaian pasien,
baik menggunakan Verbal Rating Scales (dalam klinis) dan comfort
questionnaires (dalam penelitian).
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Salah satu tokoh keperawatan yang mengembangkan konsep teori pada tingkat
middle range teori adalah Katherine Kolcaba dengan teori kenyamanan.
Kolcaba menganggap penerapan teori kenyamanan bersifat universal dan bisa
diaplikasikan untuk memenuhi kebutuhan klien secara holistik (biologis,
psikologis, social, spiritual). Kolcaba menggunakan tiga teori keperawatan
untuk mensintesis atau mendapatkan jenis kenyamanan dalam analisis konsep
(Kolcaba 1991 dalam Alligood 2014) yaitu, Jenis kenyamanan: Relief
(bantuan): keadaan pasien yang memiliki kebutuhan khusus, Ease
(kemudahan): keadaan tenang atau kepuasaan, Transcendence (kelebihan) :
keadaan dimana permasalahan seseorang bertambah sakit. Konteks dimana
kenyamanan terjadi pada : Fisik : berkaitan dengan sensasi tubuh,
Psikospiritual: berkaitan dengan kesadara internal diri, termasuk harga diri,
konsep seksualitas dan makna dalam kehidupan seseorang; hubungan
seseorang dengan tatanan yang lebih tinggi, Lingkungan: berkaitan dengan
lingkungan eksternal, kondisi dan pengaruh, Sosial: berkaitan dengan
interpersonal, keluarga dan hubungan social.
B. Saran
Diperlukannya pengembangan penelitian keperawatan sesuai model konseptual
atau teori guna meningkatkan mutu pelayanan asuhan keperawatan. Dalam
menganalisis kasus keperawatan perlunya penggunaan pendekatan teori
keperawatan yang sesaui dengan mempertimbangkan kondisi klien.
12
DAFTAR PUSTAKA
Kasron, dkk. (2016). Teori Keperawatan dan Tokohnya. Jakarta: Cv. Trans info
media
Tomey and Alligood (2010). Nursing Theorist and Their Work. St, Louis: Mosby
Elsevier.
Kolcaba, K. (2005 ). Comfort theory and Its Application to Pediatric Nursing
http://ejournal ac.id/pdf/artikel/Majalah_Ilmiah%20UPN/bw-vol23-no4-
jun2012/191-197.pdf
Kolcaba, K. (2010). Comfort Theory and Practice. New York, NY: Springer
Publishers. http://thecomfortline.com/files/pdf/2014.
13