By ; Team
Dartiana
Reginus Malara
Sariama
Suhirman
Nunung Iriani M. Nur Doa
Juhelnita Bubun
Nursamsi
Suharno Usman
Puji dan Syukur kehadirat Allah SWT atas Rahmat, Hidayah-Nya sehingga dapat
terselesaikan tugas makalah Konsep Dan Teori Dalam Keperawatan dapat dengan lancar dan
baik. Makalah ini disusun dari berbagai macam refensi yang terdiri dari literatur wajib,
Artikel.
Makalah kami dapat terselesaikan oleh karena kerja sama kelompok, ketekunan
mengumpulkan refensi kemudian dibahasakan menjadi suatu karya tulis tentang
“Philosophical Theories, Grand Theories & Conceptual Models, Nursing Theories dan Middle
Range Nursing Theories”.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, sehingga
kami berharap saran dan masukan demi penyempurnaan dimasa yang akan datang. Dan tidak
lupa pula kami mengucapkan terima kasih kepada Dosen Fasilitaror dan Rekan- rekan yang
telah membantu hingga dapat terselesaikan dengan tepat waktu.
Akhirnya, kami berharap Makalah ini bisa menjadi sumber referensi bagi insan
akademik dan memberikan manfaat bagi para pembaca. Amin.
Oktober 2017
Team Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
TINJAUAN PUSTAKA
Oleh karena itu, intervensi kenyaman digunakan sebagai tindakan untuk mengurangi
kecemasan, juga bisa mengurangi penggunaan dosis analgesia yang dibutuhkan untuk
menghilangkan rasa sakit. Pada konsep kenyamanan secara terrus menerus, Konsep
kenyamanan total (sebanyak bisa diharapkan mengingat situasinya) adalah satu Akhir
yang ekstrem, dan penderitaan ada di ujung sana (Smith, M. & Parker, 2015).
Kolcaba menyakini bahwa perawat sudah tahu bagaimana dan ingin
mempraktikkan perawatan yang menenangkan dan yang dapat dengan mudah
dimasukkan ke dalam setiap tindakan keperawatan. Banyak perawat memberikan
kenyamanan peduli secara intuitif tapi tidak mendokumentasikannya (Smith, M. &
Parker, 2015).
Struktur taksonomi menyediakan peta domain pada konten kenyamanan. Ini
mengantisipasi bahawa peneliti akan merancang intrumen dimasa depan sperti
kuesioner yang dikembangnkan dari taksonomi untuk akhir dari kehidupan instrumen.
Dalam Teori Kolcaba mereka yang menerima tindakan kenyamana di sebut sebagai
penerima (recipients), pasien, mahasiswa, tahanan, pekerja, orang dewasa yang lebih
tua, komunitas dan Institusi. Beberapa konsep utama dalam teori ini adalah: (Smith,
M. & Parker, 2015)
A. Intervensi kenyamanan adalah tindakan keperawatan yang di rancang untuk
memenuhi kebutuhan kenyamanan yang spesifik pada penerima, termasuk fisiologis
sosial, budaya, keuangan, psikologis, agama, lingkungan dan intervensi fisik.
Dalam konteks pengalaman ini, Ada tiga jenis intervensi kenyamanan (dijelaskan
kemudian): teknis, pembinaan, dan kebutuhan kenyamanan untuk jiwa.
B. Intervensi Variabel adalah interaksi yang dapat mempengaruhi penerima unruk
kenyamamanan. Terdiri dari variabel-variabel seperti itu seperti pengalaman masa
lalu, usia, sikap, pusat emosional, sistem pendukung, prognosis, keuangan,
pendidikan, latar belakang budaya, dan totalitas elemen dalam pengalaman
penerima. Mereka tidak mudah dipengaruhi oleh perawat.
C. Kenyamanan adalah keadaan yang dialami oleh para penerima intervensi
kenyamanan
D. Perilaku mencari kesehatan menyusun kategori yang luas dari hasil terkait untuk
mencari kesehaatan seperti yang diartikan penerima yang berkonsultasi dengan
perawat. Konsep perilaku pencarian kesehatan itu dikembangkan oleh Dr. Rozella
Schlotfeldt (1975) dan mewakili kategori luas berikutnya hasil yang berkaitan
dengan pengejaran kesehatan. Schlotfeldt menyatakan bahwa Perilaku mencari
kesehatan bisa bersifat internal atau eksternal. Perilaku mencari kesehatan yang
realistik ditentukan oleh penerima perawatan bekerja sama dengan tim perawatan
kesehatan mereka.
E. Integrasi Kelembagaan seperti masyarakat, sekolah, rumah sakit, regional, negara
dan kota yang memiliki kualitas yang lengkap, utuh, suara, jujur, menarik, etika dan
tulus memiliki integritas kelembagaan.
F. Praktik terbaik berhubungan dengan penggunaan intervensi kesehatan berdasarka
bukti untuk menghasilkan kemungkinan hasil yang terbaik pada pasien dan keluarga
(kelembagaan).
G. Kebijakan Terbaik berkaitan dengan institusi atau kebijakan daerah mulai dari
protokol untuk prosedur dan kondisi medis untuk mengakses dan pemberian
perawatan kesehatan.
Berdasarkan konsep utama, maka dikembangkanlah kerangka konseptual dari teori
kenyamanan sebagai berikut.
Gambar 2.2 Conceptual framework for the Theory of Comfort (Alligood, 2014)
Kerangka Konseptual diatas, menurut Kolcaba (2001) dapat dijelaskan sebagi berikut:
a. Perawat mengindentifikasi kebutuhan kenyamanan pasien dan anggota keluarga.
b. Perawat menyusun intervensi untuk memenuhi kebutuhan
c. Variabel intervensi perlu di pertimbangkan ketika membuat sebuah intervensi
d. Ketika intervensi dimunculkan dalam cara merawat dan efektif dan apabilah
peningkatan kenyamanan telah tercapai, intervensi itu disebut alat ukur/pengukuran
kenyamanan (comfort measure).
e. Pasien dan perawat menyepakati perilaku mempertahankan kesehatan kesehatan
yang dapat dipertimbangkan dan realistis.
f. Jika Peningkatan kenyamanan tercapai, pasien dan anggota keluarga lebih
menyukai perilaku mempertahankan kesehatan untuk peningkatan kenyamanan
yang lebih jauh
g. Ketika pasien dan anggota keluarga diberikan perawatan kenyamanan dan
mengguanakan perilaku untuk mempertakan kesehatan, mereka akan merasa lebih
puas denga pelayanan kesehatan dan memiliki tingkat kesehatan yang lebih baik.
h. Ketiak pasien keluarga dan perawat merasa puas dengan pelayanan kesehatan dalam
sebuah intitusi, Masyarakat akan mengakui kontribusi institusi terhadap pelayanan
kesehatan yang akan membantu mempertahankan kelangsungan dan perkembangan
institusi (Arifuddin & Burhanudin, 2015)
Setelah Kolcaba mengembangkan teorinya, dia menunjukkan perubahan
kenyamanan bisa diukur menggunakan desain eksperimental dalam disertasinya
(Kolcaba & Fox, 1999). Dalam penelitian ini, Kebutuhan perawatan kesehatana
dalah kebutuhan (kenyamanan) yang terkait dengan Diagnosis awal kanker
payudara. Intervensi holistik tentang Imajinasi terbimbing, danHasil yang
diinginkan adalah kenyamanan mereka. Hasil penelitian membuktikan perbedaan
yang signifikan kenyamanan dari waktu ke waktuantara wanita yang mendapat
imajinasi terbimbing dankelompok perawatan biasa (Kolcaba & Fox, 1999). Contoh
intervensi yang telah diuji meliputi:
Imaginasi Terbimbing untuk pasien psikiatri (Apóstolo& Kolcaba, 2009)
Sentuhan yang menyembuhkan (healing touch) dan dukungan untuk
pengurangan stres pada mahasiswa (Dowd, Kolcaba, Steiner, &Fashinpaur,
2007)
Pijatan dengan tangan untuk Perawatan jangka panjang (Kolcaba, Dowd,
Steiner, & Mitzel, 2004; Kolcaba, Schirm, & Steiner, 2006)
Pakaian hangat dengan suhu yang dapat diatur pasien untuk mengurangi
kecemasan dan meningkatkan kenyamanan pada pasien pra operasi (Wagner,
Byrne, & Kolcaba, 2006).
Asumsi utama dari teori ini adalah: (Arifuddin & Burhanudin, 2015)
a. Keperawatan
Keperawatan adalah sebuah bentuk identifikasi untuk mengkaji kebutuhan rasa
nyaman, merencanakan intervensi untuk memenuhi rasa nyaman, dan
mengevaluasi tingkat kenyamanan setelah dilakukan implementasi dan
membandingkan dengan yang sebelumnya.
b. Pasien
Yang di maksud dengan pasien adalah penerima perawatan individu,
keluarga, institusi, komunitas yang membutukan pelayanan keperawatan.
Perawat meungkin juga bisa sebagai resepien yang membutukan rasa nyaman,
yaitu terkait peningkatan kenyamanan kerja ketika ada inisiatif untuk
memperbaiki kondisi kerja.
c. Lingkungan
Lingkungan adalah berbagai aspek dari pasie , keluarga, atau aturan
institusi yang bisa dimanipulasi oleh perawat, institusi untuk meningkatkan
kenyamanan.
d. Kesehatan
Ksehatan adalah fungsi optimal dari pasien, keluarga, penyedia layanan
kesehatan atau komunitas yang diartikan sebagai pasien atau kelompok.
Perlu dukungan
Kecemasan dan Ketidakpastian tentang emosional dan
Psychospiritual
ketegangan prognosis spiritual
Kebutuhan untuk
Kurangnya privasi unsur-unsur
Teman sekamar
Telepon di kamar lingkungan yang
adalah primigravida
Environmental Perasaan terkurun dengan tenang, akrab dan
Kamar kecil, bersih,
istirahat aksesibilitas
dan menyenangkan
gangguan
Perlunya dukungan
dari keluarga atau
Ketiadaan keluarga Keluarga tidak hadir orang penting
Sociocultural dan sensitif kultural
Hambatan bahasa lainnya.
perawatan
Kebutuhan informasi
dan konsultasi.
2. Diagnose keperawatan
Diagnose keperawatan didapatkan dari masalah klien, baik kenyamanan fisik,
psikospiritual dan kenyamanan lingkungan.
3. Intervensi keperawatan
Intervensi keperawatan bertujuan meningkatkan rasa nyaman. Intervensi
kenyamanan memiliki tiga kategori :
a. Intervensi kenyamanan standar untuk mempertahankan homoestasis dan
mengontrol rasa sakit
b. Latihan untuk meredakan kecemasan, memberikan jaminan dan informasi,
menanamkan harapan, mendengarkan dan membantu merencanakan pemulihan
c. Tindakan yang menenangkan bagi jiwa
4. Implementasi keperawatan
Kebutuhan kenyamanan fisik termasuk deficit dalam mekanisme fisiologis
yang terganggu atau beresiko karena sakit atau prosedur invasive. Kebutuhan
fisik yang tidak jelas terlihat dan yang mungkin tidak disadari seperti kebutuhan
cairan atau keseimbangan elektrolit, oksigenasi atau termoregulasi. Kebutuhan
fisik yang terlihat seperti sakit, mual, muntah, menggigil atau gatal lebih mudah
ditangani dengan maupun tanpa obat. Standar kenyamanan intervensi di arahkan
untuk mendapatkan kembali dan mempertahankan homoestasis.
5. Evaluasi
Evaluasi keperawatan dilakukan setelah implementasi. Beberapa instrument
telah dikembangkan untuk mengukur pencapaian tingkat kenyamanan seperti
behaviors ceklist ataupun children comfort disiases sesuai dengan usia klien.
BAB III
PEMBAHASAN
Tabel 3.1 Struktur Taksonomi Comfort Kolcaba pada Kasus Anak dengan Demam
Typoid.
Tipe Kenyamanan Relief Ease Trancenden
Fisik Mual, pusing,
lemas, nyeri
abdomen
Psikospiritual Anak menyesal Anak senang dijenguk
berpisah dengan teman-temannya
teman-temannya
Lingkungan Klien merasa tidak Keluarga dan klien
nyaman dengan merasa nyaman
kondisi hospitalisasi,
anak dan keluarga
ingin segera pulang
Sosiokultural Anak tidak sedih berpisah
dengan ayahnya karena
ayahnya sudah terbiasa
tidak dirumah karena
bekerja
E. Klasifikasi data
a. Data subjective
Klien mengeluh mual, pusing, nyeri abdomen, dan lemas
Klien merasa sedih karena tidak dapat berkumpul dengan teman-temannya
selama sakit
klien tidak dapat melaksanakan ibadah karena kondisi tubuh lemah
klien dan keluarga merasa tidak nyaman karena lingkungan hospitalisasi
b. Data objective
Tekanan darah: 110/70 mmHg, Nadi 96x/menit, suhu 36,40C,
BB: 43 kg, tinggi badan 155 Cm
Hasil pemeriksaan laboratorium: Hb 14,9, Ht 45, trombosit 210.000, widal
titer O 1/320, widal titer H 1/160
F. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri berhubungan dengan iritasi intestinum
2. Kelemahan berhubungan dengan proses penyakit
3. Ketidaknyaman berhubungan dengan proses hospitalisasi
4. Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidakmampuan
mengabsorbsi nutrisi
G. Intervensi keperawatan
E. Masalah keperawatan
Masalah keperawatan dapat dianalisa dari struktur taksonomi kenyamanan yaitu fisik,
psikospiritual,, sosiokultural dan lingkungan anak dan keluarga. Yang menunjukkan
perubahan homoestasis dan respon fisiologis anak termasuk didalam diagnosis rasa tidak
nyaman fisik pada level relief karena klien merasa pusing, mual, lemas, dan konjungtiva
anemis.
Pengalaman psikospiritual anak mengalami rasa tidak nyaman pada level ease karena
anak merasa sedih berpisah dengan teman-temannya. Rasa nyaman meningkat pada level
ease ketika teman-teman klien menengok ke rumah sakit.
Pengalaman lingkungan anak mengalami masalah di level transcende karena anak dan
keluarga merasa tidak nyaman dengan hospitalisasi, dikarena anak baru pertama kali
dirawat.
Pengalaman sosiokultural anak mengalami masalah pada level transcendence karena
anak merasa tidak sedih berpisah dengan ayahnya, hal ini menunjukkan bahwa anak tidak
dekat dengan ayah. Ketidakeratan hubungan ini karena orang tua belum siap menghadapi
perubahan anaknya yang beranjak dewasa.
F. Intervensi keperawatan
Intervensi keperawatan berfokus pada peningkatan rasa nyaman anak dan keluarga.
Pengkajian keperawatan dengan menggunakan taksonomi. Mengkaji kenyamanan tidak
memerlukan waktu yang lama untuk mengkaji sehingga perawat mempunyai waktu luang
untuk melakukan intervensi. Intervensi dikelompokkan menjadi tiga jenis intervensi yaitu
intervensi standard, pembinaan, dan tindakan kenyamanan ekstra perawat. Masing-masing
kenyamanan berbeda focus intervensinya.
G. Implementasi dan evaluasi
Intervensi keperawatan di implementasikan kemudian di evaluasi. Evaluasi
menggunakan instrument yang berbeda-beda antara klien tergantung dari tingkat
perkembangan anak. Kenyamanan klien yang telah tercapai akan dibandingkan dengan
tujuan tindakan keperawatan. Kemudian perawata akan menyusun kembali rencana
keperawatan untuk meningkatkan dan mempertahankan kenyamanan yang telah sampai
pada level trancedence.
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Asuhan keperawatan anak mempunyai filosofi asuhan keperawatan atraumatic care
dan asuhan keperawatan berpusat pada keluarga. Stressor yang terdapat di lingkungan
bedah dapat berupa stressor fisik yang muncul dari tindakan stressor lingkungan berupa
kebisingan maupun suhu ruangan dan stressor perpisahan orang tua. Masalah
keperawatan terkait kenyamanan diatasi dengan intervensi kenyamanan dikelompokkan
menjadi tiga yaitu intervensi kenyamanan standard untuk mempertahankan homoestasis
dan mengontrol rasa sakit, pembinaan/coaching untuk mendengarkan dan membantu
merencanakan pemulihan, dan tindakan yang menenangkan bagi jiwa, hal yang
menyenangkan yang perlu dilakukan oleh perawat untuk membuat anak dan keluarga
merasa diperhatikan. Dalam mengidentifikasi kenyamanan pasien ada 3 yaitu relief
(Kelegaan), ease (ketentraman), transcendence. Empat kontek kenyamanan dalam asuhan
keperawatan yaitu konteks fisiologis / fisik, psikospiritual, sosiokultural dan lingkungan.
B. SARAN
Teori kenyamanan salah satu teori yang perlu dipahami bagi seorang perawat
professional khususnya dalam pembelajaran bagaimana asuhan keperawatan pada
kenyamanan. Sehingga pada hospitalisasi tidak terjadi atraumatic care pada pasien
khususnya pasien anak dan memberikan persepsi yang baik kepada profesi perawat.
DAFTAR PUSTAKA