Oleh :
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat
dan karunianya makalah yang berjudul “Konsep Teori Hildegard Peplau” dapat kami
selesaikan dengan baik. Tim penulis berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca tentang konsep teori yang dikemukakan Peplau, mulai dari
metaparadigma hingga aplikasi penerapannya. Begitu pula atas limpahan kesehatan dan
kesempatan yang Tuhan berikan kepada kami sehingga makalah ini dapat kami susun melalui
beberapa sumber yakni melalui kajian pustaka maupun media internet.
2
DAFTAR ISI
COVER...............................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................4
3.1 Kesimpulan...............................................................................................................14
3.2 Saran.........................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................15
3
BAB I
PENDAHULUAN
Ilmu keperawatan didasarkan pada suatu teori yang sangat luas. Proses keperawatan
adalah metode di mana suatu konsep diterapkan dalam praktik keperawatan. Keperawatan
merupakan suatu bentuk layanan kesehatan profesional yang merupakan bagian integral dari
layanan kesehatan yang berdasarkan pada ilmu dan etika keperawatan.
Oleh karena itu, makalah ini disusun atas dasar memberikan pengetahuan kepada para
mahasiswa bagaimana peran perawat dan proses interpersonal melalui model konsep dan
teori keperawatan menurut Peplau, selain itu dengan adanya makalah ini diharapkan
mahasiswa dapat mengerti bagaimana tugas dan sikap perawat yang seharusnya serta dapat
mengimplementasikannya dalam lingkungan kerja nanti.
4
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa yang dimaksud dengan teori Hildegard E. Peplau?
1.2.2 Apa saja komponen sentral pada teori Hildegard E. Peplau?
1.2.3 Apa saja relevan teori yang diterapkan?
1.2.4 Apa saja implementasi teori Hildegard E. Peplau?
1.2.5 Apa saja kelebihan dan kekurangan teori Hildegard E. Peplau?
1.3 Tujuan
Tujuan makalah ini secara umum, yaitu;
1.3.1 memberikan pengetahuan kepada para mahasiswa bagaimana peran perawat dan
proses interpersonal melalui model konsep dan teori keperawatan menurut
Hildegard E. Peplau.
Sedangkan tujuan makalah ini secara khusus bertitik tolak dari rumusan masalah
yang ada, yaitu:
1.3.2 untuk mendeskripsikan model konsep dan teori keperawatan menurut Hildegard
E. Peplau;
1.3.3 untuk mendeskripsikan apa saja komponen sentral pada teori Hildegard E. Peplau
sehingga menumbuhkan sikap berusaha mendorong kemandirian pasien;
1.3.4 untuk mendeskripsikan apa saja relevan teori yang diterapkan sehingga dapat
mencapai kematangan perkembangan kepribadian;
1.3.5 untuk mendeskripsikan apa saja implementasi teori Hildegard E. Peplau sehingga
hubungan kolaborasi perawat klien melalui hubugan interpersonal dapat
terwujud;
1.3.6 untuk mendeskripsikan apa saja kelebihan dan kekurangan teori Peplau sehingga
timbul adanya sikap kritis.
5
1.4.3 bagi STIKES Bina Usada Bali, makalah ini dapat menambah koleksi
perpustakaan kampus dan memberi wawasan tentang teori dan model
keperawatan menurut Hildegard E. Peplau;
1.4.4 bagi masyarakat, makalah ini dapat menjadi ancuan dan bahan referensi dalam
mengenalkan teori dan model keperawatan menurut Hildegard E. Peplau.
BAB II
PEMBAHASAN
6
Serikat. Dia mengenakan banyak topi– pendiri keperawatan jiwa modern, inovatif
pendidik, advokat bagi penderita penyakit mental, pendukung pendidikan lanjutan
untuk perawat, Direktur Eksekutif dan kemudian Presiden American Nurses
Association, dan penulis produktif. Hidupnya sering ditandai dengan kontroversi,
yang dia dihadapkan dengan keberanian dan tekad.
Ketika perawat dan pasien mengidentifikasi satu masalah pertama kalinya dan
mulai fokus pada tindakan yang tepat, pendekatan yang dilakukan melalui perbedaan
latar- belakang dan keunikan individu. Setiap individu dapat pandang sebagai satu
struktur yang unik bio- psiko- sosial- spiritual yang satu dengan yang lain tidak
bertentangan.
Setiap individu telah belajar dari lingkungan, adat- istiadat, kebiasaan, dan
kepercayaan yang berbeda yang membentuk budaya individu tersebut. Setiap orang
datang dari (pemikiran) sudut pandang yang berbeda sehingga mempengaruhi persepsi
dan perbedaan persepsi ini sangat penting dalam proses interpersonal. Sebagai
tambahan bagi perawat dari latar belakang pendidikan, yang mengerti tentang teori
perkembangan, konsep adaptasi kehidupan, respon konflik, juga wawasan yang luas
tentang peran keperawatan profesional dalam proses hubungan interpersonal.
Sebagai perawat dan pasien yang berhubungan terus harus mengerti peran masing-
masing dan faktor sekitar yang meningkatkan masalah hingga keduanya saling berbagi
atau berkolaborasi dalam mencapai tujuan bersama.
7
Sebagai perawat ialah mengarahkan pasien untuk penyelesaian masalah yang
dihadapi setiap hari, sehingga metode dan prinsip- prinsip yang digunakan dalam
berpraktik secara profesional akan meningkat secara efektif. Setiap permasalahan akan
mempengaruhi kepribadian perawat dan meningkatkan profesionalisme. Inilah ciri diri
perawat yang memiliki perubahan langsung dalam terapeutik, hubungan interpersonal.
Pendidikan atau pematangan tujuan yang dimaksud untuk meningkatkan
gerakan yang progresif dan kepribadian seseorang dalam berkreasi, membangun,
menghasilkan pribadi dan cara hidup bermasyarakat.
Model konsep dan teori keperawatan Peplau berfokus pada individu, perawat
dan proses interaktif (Peplau .1952).
2.3 Komponen Sentral Pada Teori Peplau
Model konsep dan teori keperawatan yang dijelaskan oleh Peplau menjelaskan
tentang kemampuan dalam memahami diri sendiri dan orang lain yang menggunakan
dasar hubungan antar manusia yang mencakup 4 komponen sentral yaitu klien, perawat,
masalah kecemasan yang terjadi akibat sakit (sumber kesulitan), dan proses
interpersonal.
2.3.1 Klien
Klien adalah sistem yang berkembang terdiri dari karakteristik biokimia,
fisiologis, interpersonal dan kebutuhan serta selalu berupaya memenuhi
kebutuhannya dan mengintegrasikan belajar pengalaman. Klien adalah subjek
yang langsung dipengaruhi oleh adanya proses interpersonal.
2.3.2 Perawat
Perawat berperan mengatur tujuan dan proses interaksi interpersonal
dengan pasien yang bersifat pertisipatif, sedangkan pasien mengendalikan isi
yang menjadi tujuan. Hal ini, berarti dalam hubungannya dengan pasien,
perawat berperan sebagai mitra kerja, pendidik, narasumber, pengasuh
pengganti, pemimpin dan konselor sesuai dengan fase proses interpersonal.
Pendidik atau pematangan tujuan yang dimaksud untuk meningkatkan gerakan
yang progresif dan kepribadian seseorang dalam berkreasi, membangun,
menghasilkan pribadi dan cara hidup bermasyarakat. Peran perawat sebagai
berikut:
8
a. Mitra kerja, berbagi rasa hormat dan minat yang positif pada pasien.
Perawat menghadapi klien seperti tamu yang dikenalkan pada situasi
baru. Sebagai mitra kerja, hubungan P- K merupakan hubungan yang
memerlukan kerja sama yang harmonis atas dasar kemitraan sehingga
perlu dibina rasa saling percaya, saling mengasihi dan menghargai
antara perawat dan klien.
b. Nara sumber (resources person) memberikan jawaban yang spesifik
terhadap pertanyaan tentang masalah yang lebih luas dan selanjutnya
mengarah pada area permasalahan yang memerlukan bantuan. Perawat
mampu memberikan informasi yang akurat, jelas dan rasional kepada
klien dalam suasana bersahabat dan akrab.
c. Pendidik (teacher) merupakan kombinasi dari semua peran yang lain.
Perawat harus berupaya memberikan pendidikan, pelatihan, dan
bimbingan pada klien/keluarga terutama dalam mengatasi masalah
kesehatan.
d. Kepemimpinan (Leadership) mengembangkan hubungan yang
demokratis sehingga merangsang individu untuk berperan. Perawat
harus mampu memimpin klien/keluarga untuk memecahkan masalah
kesehatan melalui proses kerja sama dan partisipasi.
e. Pengasuh pengganti (surrogate) membantu individu belajar tentang
keunikan tiap manusia sehingga dapat mengatasi konflik interpersonal.
Perawat merupakan individu yang dipercaya klien untuk berperan
sebagai orang tua, tokoh masyarakat atau rohaniawan guna untuk
membantu memenuhi kebutuhannya.
f. Konselor (consellor) meningkatkan pengalaman individu menuju
keadaan sehat yaitu kehidupan yang kreatif, instruktif dan produktif.
Perawat harus dapat memberikan bimbingan terhadap masalah klien
sehingga pemecahan masalah akan mudah dilakukan.
2.3.3 Sumber Kesulitan
Ansietas berat yang disebabkan oleh kesulitan mengintegrasikan
pengalaman interpersonal yang lalu dengan yang sekarang ansietas terjadi
apabila kominukasi dengan orang lain mengancam keamanan psikologik (sakit
jiwa) dan biologis individu. Dalam model Peplau ansietas merupakan konsep
yang berperan penting karena berkaitan langsung dengan kondisi sakit. Dalam
9
keadaan sakit biasannya tingkat ansietas meningkat. Oleh karena itu, perawat
pada saat ini harus mengkaji tingkat ansietas klien. Berkurangnya ansietas
menunjukkan bahwa kondisi klien semakin membaik.
2.3.4 Hubungan Interpersonal
Dalam ilmu komunikasi, proses interpersonal didefinisikan sebagai proses
interaksi secara simultan dengan orang lain dan saling pengaruh-mempengaruhi
satu dengan yang lainnya, biasanya dengan tujuan untuk membina suatu
hubungan.
Hubungan interpersonal yang merupakan faktor utama model
keperawatan menurut Peplau mempunyai asumsi terhadap 4 konsep utama yaitu:
Manusia atau individu dipandang sebagai suatu organisme yang berjuang
dengan caranya sendiri untuk mengurangi ketegangan yang disebabkan oleh
kebutuhan. Tiap individu merupakan makhluk yang unik, mempunyai persepsi
yang dipelajari dan ide yang telah terbentuk dan penting untuk proses
interpersonal.
Masyarakat/ lingkungan budaya dan adat istiadat merupakan faktor yang
perlu dipertimbangkan dalam menghadapi kehidupan.
Kesehatan didefinisikan sebagai perkembangan kepribadian dan proses
kemanusiaan yang berkesinambungan kearah kehidupan yang kreatif, konstruktif
dan produktif.
Keperawatan dipandang sebagai proses interpersonal yang bermakna.
Proses interpersonal merupakan materina force dan alat edukatif yang baik bagi
perawat maupun klien. Pengetahuan diri dalam konteks interaksi interpersonal
merupakan hal yang penting untuk memahami klien dan mencapai resolusi
masalah.
Model konsep dan teori keperawatan yang dijelaskan oleh Peplau ini
menjelaskan tentang kemampuan dalam memahami diri sendiri dan orang lain
yang menggunakan dasar hubungan antar manusia yang mencakup proses
interpersonal, perawat- klien, dan masalah kecemasan yang terjadi akibat sakit.
Proses interpersonal yang dimaksud antara perawat dengan klien ini
memiliki empat tahap diantaranya:
a. Tahap orientasi, lebih difokuskan untuk membantu pasien menyadari
ketersediaan bantuan dan rasa percaya terhadap kemampuan perawat
untuk berperan serta secara efektif dalam pemberian askep pada klien.
10
Pada tahap ini perawat dan klien melakukan kontrak awal untuk
membangun kepercayaan dan terjadi proses pengumpulan data.
11
2.4 Relevan Teori yang Diterapkan
Pemaparan ini menunjukkan bahwa teori Hildegard E. Peplau (1952) berfokus
pada individu, perawat dan proses interaktif yang menghasilkan hubungan antara
perawat dan klien. Tujuan keperawatan adalah untuk mendidik klien dan keluarga dan
untuk membantu klien mencapai kematangan perkembangan kepribadian. Oleh karena
itu, perawat berupaya mengembangkan hubungan perawat dan klien melalui peran
yang diembannya (narasumber, konselor dan wali).
Adapun kerangka kerja praktik dari teori Peplau memaparkan bahwa
keperawatan adalah proses yang penting, terapeutik, dan interpersonal. Keperawatan
berpartisipasi dalam menyusun struktur sistem asuhan kesehatan untuk memfasilitasi
kondisi yang alami dari kecenderungan manusia untuk mengembangkan hubungan
interpersonal.
12
digambarkan sebagai fase- fase yang saling tumpang tindih seperti berikut ini orientasi,
identifikasi, penjelasan dan resolusi.
Teori dan gagasan Peplau dikembangkan untuk memberikan bentuk praktik
keperawatan jiwa. Penelitian keperawatan tentang kecemasan, empati, instrument
perilaku, dan instrument untuk mengevaluasi respon verbal dihasilkan dari model
konseptual Peplau.
2.6.2 Kekurangan:
Hanya berfokus pada kejiwaan pasien dalam penyembuhannya.
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Teori Hildegard Peplau (1952) berfokus pada individu, perawat, dan proses
interaktif yang menghasilkan hubungan antara perawat dan klien (Torres, 1986).
Berdasarkan teori ini klien adalah individu dengan kebutuhan perasaan, dan
keperawatan adalah proses interpersonal dan terapeutik. Tujun keperawatan adalah
untuk mendidik klien dan keluarga dan unutuk membantu klien mencapai kemantapan
pengembangan kepribadian (Chinn dan Jacobs, 1995). Teori dan gagasan Peplau
dikembangkan untuk memberikan bentuk praktik keperawatan jiwa. Oleh karena itu,
14
perawat berupaya mengembangkan hubungan antara perawat dan klien di mana
perawat bertugas sebagai nara sumber, konselor, dan wali.
3.2 Saran
Diharapkan kepada semua perawat untuk dapat mengembangkan ilmunya
dalam melaksanakan asuhan keparawatan atau pengabdian masyarakat, serta dapat
mengaplikasikan langsung teori – teori dari Hildegard E. Peplau yang sudah ada
dalam melaksanakan asuhan keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA
15