Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN TUTORIAL

SKENARIO B BLOK 26

Oleh: KELOMPOK G4
Tutor: dr. Syifa, Sp.OG

Safira Ainun Syafri 04011381722172


Farah Azizah Putri 04011381722180
Alvinia Fadhillah 04011381722181
Cahaya Dwi Yulika 04011381722183
Nafrah Ardita 04011381722189
M. Faishal Zamzami 04011381722191
Muhammad Rudi Syahputra 04011381722200
Muhammad Maverick A 04011381722203
Peksi Saphira Miradalita 04011381722213
Aulia Oktavianty Said 04011381722227
Kashaya Ayudina Nurrohma 04011381722232

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas segala rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan tutorial yang berjudul
“Laporan Tutorial Skenario B Blok 26 Tahun 2020” sebagai tugas kompetensi
kelompok.
Kami menyadari bahwa laporan tutorial ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna perbaikan di masa
mendatang.
Dalam penyelesaian laporan tutorial ini, kami banyak mendapat bantuan, bimbingan dan
saran. Pada kesempatan ini, kami ingin menyampaikan syukur, hormat, dan terima kasih
kepada:

1. Tuhan yang Maha Esa, yang telah merahmati kami dengan kelancaran diskusi tutorial,
2. dr. Syifa, Sp.OG, SpBS selaku tutor kelompok G4,
3. Teman-teman sejawat FK Unsri, terutama kelas PSPD GAMMA 2017

Semoga Tuhan memberikan balasan pahala atas segala amal yang diberikan kepada
semua orang yang telah mendukung kami dan semoga laporan tutorial ini bermanfaat
bagi kita dan perkembangan ilmu pengetahuan. Semoga kita selalu dalam lindungan
Tuhan.

Palembang, 07 Oktober 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ....................................................................................................... 2


Daftar Isi ................................................................................................................ 3
Kegiatan Diskusi………………………………………………………………… 4
Skenario ................................................................................................................. 5
I. Klarifikasi Istilah ......................................................................................... 7
II. Identifikasi Masalah .................................................................................... 9
III.Analisis Masalah ......................................................................................... 12
IV.Keterbatasan Ilmu Pengetahuan .................................................................. 45
V.Kerangka Konsep ......................................................................................... 47
VI.Sintesis ........................................................................................................ 48
VII.Kesimpulan ................................................................................................ 77
Daftar Pustaka........................................................................................................ 78

KEGIATAN DISKUSI

Tutor : dr. Syifa, Sp.OG

3
Moderator : M. Maverick A
Sekretaris 1 : Nafrah Ardita
Sekretaris 2 : Alvinia Fadhillah
Presentan : Safira Ainun Syafri
Pelaksanaan : 28 September 2020 (13.00 - 15.00 WIB)
07 Oktober 2020 (13.00 - 15.00 WIB)

Peraturan selama tutorial:


1. Jika bertanya atau mengajukan pendapat harus mengangkat tangan terlebih dahulu,
2. Jika ingin keluar dari ruangan izin dengan moderator terlebih dahulu,
3. Boleh minum,
4. Tidak boleh ada forum dalam forum,
5. Tidak memotong pembicaraan orang lain,
6. Menggunakan hp saat diperlukan.

4
SKENARIO B BLOK 26 Tahun 2020

Yudi, anak laki-laki 2 tahun, BB 12 kg. TB 87 cm dibawa ibunya ke UGD RSMH karena
mengalami kesulitan bernafas. Tiga hari sebelumnya, Yudi menderita panas tidak tinggi
disertai batuk pilek. Batuk terdengar kasar, seperti anjing menyalak

Kesan pertama pada penilaian umum terlihat :


Anak sadar, gerakan aktif, tidak tampak lemas. Menangis terus dengan suara sekali sekali
terdengar parau, gelisah, tapi masih bisa ditenangkan oleh ibunya. Sewaktu anak hendak
diperiksa anak berontak dan langsung menangis memeluk ibunya. Nafas terlihat cepat dengan
peningkatan usaha nafas. Terlihat nafas cuping hidung, terlihat retraksi supra sternal dan
terdengar stridor inspirasi. Bibir dan mukosa tidak sianosis, kulit tidak pucat dan tidak
mottled.

Dokter menetapkan problem anak ini adalah distres nafas sedang dicurigai obstruksi ringan
disaluran nafas atas. dokter jaga melakukan manajemen airway dengan memposisikan jalan
nafas anak agar bernafas lebih nyaman dan memberikan Oksigen Nasal 1 liter/menit

Kemudian dokter melakukan survey primer.


Jalan nafas tidak terlihat lendir maupun benda asing, tonsil T1/T1 dan farinx dalam batas
normal. Laju nafas: 45 kali/ menit. Nafas cuping hidung (+) Gerakan dinding dada simetris
kiri dan kanan, tampak retraksi supra sternal dan sela iga. Suara nafas Vesikuler. Tidak
terdengar ronkhi. Tidak terdengar wheezing. SpO2 95 %. Bunyi jantung dalam batas normal,
bising jantung tidak terdengar. Nadi brachialis kuat, nadi radialis kuat. Laju nadi 135 kali/
menit. Kulit berwarna merah muda, hangat, capillary refill time 2 detik. Tidak ditemukan
kelainan pada survey disability dan survey exposure. Berdasarkan evaluasi PAT dan survey
primer problem utama pada pasien ini adalah ditres nafas sedang yang disebabkan
kemungkinan oleh obstruksi jalan nafas atas yang belum terlihat perbaikan dengan oksigen
nasal 1 liter/menit. Dokter jaga memutuskan memberikan O2 dengan sungkup non
rebreathing 6 liter/menit.

5
I. Klarifikasi istilah

No Istilah Pengertian
.
1. Capillary refill time Tes yang dilakukan cepat pada daerah kuku untuk
memonitor dehidrasi dan jumlah aliran darah ke
jaringan.
2. Retraksi Tindakan menarik kembali atau keadaan tertarik
kembali.
3. Sianosis Diskolorasi kebiruan dari kulit dan membran
mukosa akibat konsentrasi Hb tereduksi berlebihan
di dalam darah
4. SpO2 Pengukuran seberapa banyak hemoglobin yang
terikat dengan oksigen dibandingkan dengan
hemoglobin yang tidak terikat dengan oksigen
5. Stridor inspirasi Bunyi nafas kasar bernada tinggi saat inspirasi
6. Sungkup non- Alat untuk mengalirkan oksigen kecepatan rendah
rebreathing pada pasien yang bisa bernapas spontan, memiliki
komponen reservoir oksigen murni dan katup
pernapasan satu arah yang memungkinkan
pengiriman oksigen konsentrasi tinggi kepada
pasien (FiO2 sekitar 90%)

7. PAT (Pediatric Alat evaluasi cepat yang menetapkan status klinis


Assement Triangle) anak dan kategori penyakitnya untuk mengarahkan
prioritas penanganan awal.
8. Mottled Ditandai oleh bintik atau bercak dengan berbagai
warna atau corak.
9. Survey disability Pemeriksaan neurologis yang terdirid ari alert,
verbal stimuli respon, painful, unresponsive disertai
pemeriksaan kesadaran (GCS)
10. Survey exposure Pemeriksaan inspeksi kepada pasien untuk melihat
adanya tanda trauma perdarahan, luka, dan lainnya.
Selain itu suhu pasien juga biasa diperiksa di survey
exposure.
11. Distres nafas Kondisi dimana system pernafasan tidak mampu
melakukan pertukaran gas secara normal tanpa
bantuan/kesulitan bernafas.
12. Obstruksi ringan saluran Penyumbatan pada saluran pernafasan sehingga

6
nafas mengubah jalur pernafasan melalui mulut.
Termasuk obstruksi parsial yaitu masih bisa
bernafas dan ada suara gurgling

7
II. Identifikasi Masalah

No Fakta Ketidaksesuaia Prioritas


. n
1. Yudi, anak laki-laki 2 tahun, BB 12 kg. TB 87 cm
dibawa ibunya ke UGD RSMH karena mengalami
Tidak sesuai
kesulitan bernafas. Tiga hari sebelumnya, Yudi VVV
harapan
menderita panas tidak tinggi disertai batuk pilek.
Batuk terdengar kasar, seperti anjing menyalak
2. Kesan pertama pada penilaian umum terlihat :
Anak sadar, gerakan aktif, tidak tampak lemas.
Menangis terus dengan suara sekali sekali
terdengar parau, gelisah, tapi masih bisa
ditenangkan oleh ibunya. Sewaktu anak hendak
Tidak sesuai
diperiksa anak berontak dan langsung menangis VV
harapan
memeluk ibunya. Nafas terlihat cepat dengan
peningkatan usaha nafas. Terlihat Nafas cuping
hidung, terlihat retraksi supra sternal dan terdengar
stridor inspirasi. Bibir dan mukosa tidak sianosis,
kulit tidak pucat dan tidak motled.
3. Dokter menetapkan problem anak ini adalah distres
nafas sedang dicurigai obstruksi ringan disaluran
nafas atas. dokter jaga melakukan manajemen Tidak sesuai
V
airway dengan memposisikan jalan nafas anak agar harapan
bernafas lebih nyaman dan memberikan Oksigen
Nasal 1 liter/menit
4. Kemudian dokter melakukan survey primer. Tidak sesuai VV
Jalan nafas tidak terlihat lendir maupun benda harapan
asing, tonsil T1/T1 dan farinx dalam batas normal.
Laju nafas: 45 kali/ menit. Nafas cuping hidung (+)
Gerakan dinding dada simetris kiri dan kanan,
tampak retraksi supra sternal dan sela iga. Suara
nafas Vesikuler. Tidak terdengar ronkhi. Tidak
terdengar wheezing. SpO2 95 %. Bunyi jantung
dalam batas normal, bising jantung tidak terdengar.

8
Nadi brachialis kuat, nadi radialis kuat. Laju nadi
135 kali/ menit. Kulit berwarna merah muda,
hangat, capillary refill time 2 detik. Tidak
ditemukan kelainan pada survey Disability dan
survey exposure.
5. Berdasarkan evaluasi PAT dan survey primer
problem utama pada pasien ini adalah ditres nafas
sedang yang disebabkan kemungkinan oleh
obstruksi jalan nafas atas yang belum terlihat VV
perbaikan dengan oksigen nasal 1 l/menit. Dokter
jaga memutuskan memberikan O2 dengan sungkup
non rebreathing 6 liter/menit.

Alasan prioritas : Dikarenakan yudi mengalami kesulitan bernafas dan hal tersebut yang
menyebabkan ibunya membawa yudi ke rumah sakit

III. Analisis Masalah

9
1. Yudi, anak laki-laki 2 tahun, BB 12 kg, TB 87 cm dibawa ibunya ke UGD RSMH
karena mengalami kesulitan bernafas. Tiga hari sebelumnya, Yudi menderita panas
tidak tinggi disertai batuk pilek. Batuk terdengar kasar, seperti anjing menyalak
a. Apa kemungkinan penyebab dari kesulitan bernafas pada kasus? 1,9, 6
b. Bagaimana interpretasi status gizi pada Yudi? 2, 10, 7
c. Bagaimana hubungan status gizi Yudi dengan keluhan? 3, 11, 8
d. Apa saja kriteria gawat nafas pada anak? 4, 1, 9
e. Apa makna dari Yudi menderita panas tidak tinggi disertai batuk pilek tiga hari
sebelumnya? 5, 2, 10
f. Apa saja kemungkinan yang menyebabkan batuk terdengar kasar, seperti anjing
menyalak? 6, 3, 11
g. Bagaimana mekanisme kesulitan bernafas pada kasus? 7, 4, 1
h. Bagaimana mekanisme batuk terdengar kasar, seperti anjing menyalak pada
kasus? 8, 5, 2
i. Bagaimana mekanisme panas tidak tinggi disertai batuk pilek pada kasus? 9, 6, 3
j. Bagaimana hubungan keluhan tiga hari sebelumnya dan keluhan yang dialami
sekarang? 10, 7, 4
k. Bagaimana hubungan usia dan jenis kelamin pada kasus? 11, 8, 5
2. Kesan pertama pada penilaian umum terlihat :
Anak sadar, gerakan aktif, tidak tampak lemas. Menangis terus dengan suara sekali
sekali terdengar parau, gelisah, tapi masih bisa ditenangkan oleh ibunya. Sewaktu
anak hendak diperiksa anak berontak dan langsung menangis memeluk ibunya. Nafas
terlihat cepat dengan peningkatan usaha nafas. Terlihat Nafas cuping hidung, terlihat
retraksi supra sternal dan terdengar stridor inspirasi. Bibir dan mukosa tidak sianosis,
kulit tidak pucat dan tidak motled.
a. Bagaimana interpretasi pada kesan pertama penilaian umum pada kasus? 1, 9, 6
b. Bagaimana mekanisme abnormalitas pada pada kesan pertama penilaian umum
pada kasus? 2, 10, 7
3. Dokter menetapkan problem anak ini adalah distres nafas sedang dicurigai obstruksi
ringan di saluran nafas atas. dokter jaga melakukan manajemen airway dengan
memposisikan jalan nafas anak agar bernafas lebih nyaman dan memberikan Oksigen
Nasal 1 liter/menit
a. Bagaimana manajamen airway yang baik dan benar? 3, 11, 8
b. Apa definisi distress nafas serta kriteria pada anak? 4, 1, 9
10
c. Apa saja penyebab distress nafas pada anak? 5, 2, 10
d. Apa saja tanda tanda obstruksi nafas pada anak? 6, 3, 11
e. Apa saja penyebab obstruksi nafas pada anak? 7, 4, 1
f. Apa makna dokter memberikan oksigen nasal 1 liter/menit pada kasus? 8, 5, 2

4. Kemudian dokter melakukan survey primer


Jalan nafas tidak terlihat lendir maupun benda asing, tonsil T1/T1 dan farinx dalam
batas normal. Laju nafas: 45 kali/ menit. Nafas cuping hidung (+) Gerakan dinding
dada simetris kiri dan kanan, tampak retraksi supra sternal dan sela iga. Suara nafas
Vesikuler. Tidak terdengar ronkhi. Tidak terdengar wheezing. SpO2 95 %. Bunyi
jantung dalam batas normal, bising jantung tidak terdengar. Nadi brachialis kuat, nadi
radialis kuat. Laju nadi 135 kali/ menit. Kulit berwarna merah muda, hangat,
capillary refill time 2 detik. Tidak ditemukan kelainan pada survey disability dan
survey exposure.
a. Bagaimana interpretasi survey primer pada kasus? 9, 6, 3
b. Bagaimana mekanisme abnormalitas survey primer airway pada kasus? 10, 7, 4
c. Bagaimana mekanisme abnormalitas survey primer breathing pada kasus? 11, 8, 5
d. Bagaimana mekanisme abnormalitas survey primer circulation pada kasus? 1, 9, 6
e. Bagaimana cara pemeriksaan primary survey pada anak? 2, 10, 7
5. Berdasarkan evaluasi PAT dan survey primer problem utama pada pasien ini adalah
distres nafas sedang yang disebabkan kemungkinan oleh obstruksi jalan nafas atas
yang belum terlihat perbaikan dengan oksigen nasal 1 liter/menit. Dokter jaga
memutuskan memberikan O2 dengan sungkup non rebreathing 6 liter/menit.
a. Bagaimana cara melakukan evaluasi PAT? 3, 11, 8
b. Apa saja jenis-jenis sungkup yang dapat diberikan pada anak dengan keluhan
dstres nafas? 4, 1, 9
c. Apa indikasi pemberian O2 dengan sungkup non rebreathing? 5, 2, 10
d. Apa makna pemberian O2 dengan sungkup non rebreathing 6 liter/menit? 6, 3, 11
e. Bagaimana cara perhitungan O2 yang harus diberikan pada pasien? 7, 4, 1
f. Bagaimana evaluasi keberhasilan pada manajemen airway? 8, 5, 2

Hipotesis :

11
Yudi, laki-laki 2 tahun mengalami keluhan distress nafas et causa obstruksi ringan
saluran nafas atas (croup)

1. Bagaimana algoritma penegakkan diagnosis pada kasus? 1, 5


2. Apa diagnosis banding pada kasus? 2, 6
3. Apa diagnosis kerja pada kasus? 3, 7
4. Apa definisi penyakit pada kasus? 4, 8
5. Bagaimana epidemiologi penyakit pada kasus? 5, 9
6. Bagaimana etiologi penyakit pada kasus? 6, 10
7. Bagaimana patofisiologi penyakit pada kasus? 7, 11
8. Bagaimana manifestasi klinis dari penyakit pada kasus? 8, 1
9. Bagaimana pemeriksaan fisik dari penyakit pada kasus? 9, 2
10. Bagaimana pemeriksaan penunjang dari penyakit pada kasus? 10, 3
11. Bagaimana tatalaksana dari penyakit pada kasus? 11, 4
12. Bagaimana komplikasi dari penyakit pada kasus? 1, 5
13. Bagaimana prognosis dari penyakit pada kasus? 2, 6
14. Bagaimana komunikasi, informasi, dan edukasi pada kasus? 3, 7
15. Bagaimana SKDI penyakit pada kasus? 4, 8

IV. Keterbatasan Ilmu Pengetahuan

No Learning What I Know What I Don’t What I Have to How I


Issues Know Prove Learn

1. Anatomi dan - -
fisiologi
saluran nafas
2, 4, 6, 8, 10

2. Distres nafas Algoritme - -


(SEMUA) penegakan
diagnosis, definisi,
Jurnal,
epidemiologi,

12
etiologi, faktor textbook,
risiko, klasifikasi, internet
patofisiologi,
patologi, diagnosis,
pemeriksaan fisik,
pemeriksaan
penunjang,
tatalaksana,
komplikasi,
prognosis, SKDI
3. Obstruksi Algoritme - -
ringan saluran penegakan
nafas atas diagnosis, definisi,
(croup) epidemiologi,
1, 3, 5, 7, 9, 11 etiologi, faktor
risiko, klasifikasi,
patofisiologi,
patologi, diagnosis,
pemeriksaan fisik,
pemeriksaan
penunjang,
tatalaksana,
komplikasi,
prognosis, SKDI

13
V. Kerangka Konsep

14
VI. Sintesis

VII.Kesimpulan

15
DAFTAR PUSTAKA

16

Anda mungkin juga menyukai