Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN TUTORIAL

SKENARIO CBLOK 16

DISUSUN OLEH : KELOMPOK A2


Tutor: dr.
Dwi Lisa Nuraini 04011181419039
Humairoh Okba Vekos Putri 04011181419043
Nicho Saputra Nugraha 04011181419045
Alvinnata 04011181419063
Aulia Dini Nafisah 04011181419065
Thalia Viotama 04011181419067
Elizza Stella B. 04011281419095
Vicra Adhitya 04011281419123
Rulitia Nairiza 04011281419125
Nyayu Firda 04011281419127
Ezra Hans Soputra 04011281419137
Azillah Syukria N. 04011281419141

PENDIDIKAN DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS SRIWIJAYA
2016
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kepada Allah SWT karena atas segala rahmat dan karunia-Nya,
kami dapat menyelesaikan laporan tutorial yang berjudul Laporan Tutorial Skenario BBlok 16
sebagai tugas kompetensi kelompok. Salawat beriring salam selalu tercurah kepada junjungan kita,
nabi besar Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat, dan pengikut-pengikutnya sampai akhir
zaman.
Kami menyadari bahwa laporan tutorial ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna perbaikan di masa mendatang.
Dalam penyelesaian laporan tutorial ini, kamibanyak mendapat bantuan, bimbingan dan saran. Pada
kesempatan ini, kami ingin menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada:

1. Allah SWTyang telah memberi kehidupan dengan sejuknya keimanan,


2. selaku tutor kelompok A2,
3. teman-teman sejawat FK Unsri,
4. semua pihak yang telah membantu kami.

Semoga Allah SWT memberikan balasan pahala atas segala amal yang diberikan kepada
semua orang yang telah mendukung kami dan semoga laporan tutorial ini bermanfaat bagi kita dan
perkembangan ilmu pengetahuan. Semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT. Amin.

Palembang, Maret 2016

Kelompok A2

1
KEGIATAN TUTORIAL

Tutor :
Moderator : Thalia Viotama
Sekretaris Meja 1 : Rulitia Nairiza
Sekretaris Meja 2 : Elizza Stella Belladina S

Pelaksanaan : 21Maret2016 dan 23Maret2016


13.0015.30 WIB

Peraturan selama tutorial:


1. pada saat ingin berbicara terlebih dahulu mengacungkan tangan, lalu setelah diberi izin
moderator baru bicara;
2. boleh membuka gadget hanya untuk mencari istilah atau informasi yang berkaitan dengan
diskusi;
3. saling menghargai dan bekerja sama.

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

KEGIATAN TUTORIAL ii

DAFTAR ISI iii

I.Skenario 1
II. Klarifikasi Istilah 1
III. Identifikasi Masalah 2
IV. Analisis Daftar Pustaka Masalah 3
V. Learning Issue
VI. Hipotesis
VII. Kerangka Konsep
VIII. Sintesis
IX. Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA

3
I. SKENARIO
Skenario C Blok 16 Tahun 2016
Burhan, anak laki-laki, usia 2 tahun, dibawa ibunya ke dokter dengan keluhan batuk dan sukar
bernapas disertai demam sejak 2 hari yang lalu dan hari ini keluhannya bertambah berat.
Pemeriksaan fisis:
Keadaan umum: Tampak sakit berat, kesadaran: kompos mentis
RR: 60X/menit, Nadi: 132x/menit, reguler, Suhu: 38,6 C
Panjang badan: 85 cm, BB: 12 kg
Keadaan spesifik:
Kepala: napas cuping hidung (+)
Toraks: Paru: Inspeksi: simetris, retraksi intercostal, subcostal
Palpasi: stem fremitus kiri=kanan
Perkusi: redup pada basal kedua lapangan paru
Auskultasi: peningkatan suara nafas vesikuler, ronki basah halus nyaring, tidak terdengar
wheezing
Pemeriksaan lain dalam batas normal
Informasi tambahan : Tidak ada riwayat atopi dalam keluarga
Pemeriksaan laboratorium
Hb:12,1 g/dL Ht: 36 vol%, Leukosit: 18.000/mm, LED: 25 mm/jam, Trombosit: 220.000
Hitung jenis: 0/2/1/75/19/3, CRP:24
Pemeriksaan Radiologi
Thoraks AP: infiltrat di parahilar kedua paru

II. KLARIFIKASI ISTILAH


No Istilah Arti
.
1 Batuk
2 Sukar bernapas
3 Nadi reguler Nadi normal atau mengikuti aturan terjadi pada interval yang
sesuai atau tetap
4 Napas cuping Ikut bergeraknya cuping hidung saat bernapas
hidung
5 Retraksi Tindakan menarik kembali, atau keadaan tertarik kembali
6 Stem fremitus Getaran yang terasa pada dinding dada saat palpasi
7 Riwayat atopi Predisposisi genetik untuk membentuk reaksi
hipersensitivitas cepat terhadap antigen lingkungan umum
(alergi atopik)
8 CRP C-Reactive Protein adalah suatu protein yang dihasilkan oleh
hati terutama saat terjadi infeksi atau inflamasi di dalam
tubuh
9 Parahilar Para: near atau dekat ; hilar: cekungan pada sebuah organ
tempat masuknya pembuluh darah dan saraf

1
III. IDENTIFIKASI MASALAH
No Concer
Fakta O-E
. n
1. Burhan, anak laki-laki, usia 2 tahun, dibawa ibunya ke
dokter dengan keluhan batuk dan sukar bernapas disertai
demam sejak 2 hari yang lalu dan hari ini keluhannya + VVV
bertambah berat.

2. Pemeriksaan fisik:
Keadaan umum: Tampak sakit berat, kesadaran: kompos
mentis
RR: 60X/menit, Nadi: 132x/menit, reguler, Suhu: 38,6 + VV
C
Panjang badan: 85 cm, BB: 12 kg

3. Keadaan spesifik:
Kepala: napas cuping hidung (+)
Toraks:
Paru: Inspeksi: simetris, retraksi intercostal, subcostal
Palpasi: stem fremitus kiri=kanan
Perkusi: redup pada basal kedua lapangan paru
Auskultasi: peningkatan suara nafas vesikuler,
+ VV
ronki basah halus nyaring, tidak terdengar
wheezing
Pemeriksaan lain dalam batas normal
Informasi tambahan : Tidak ada riwayat atopi dalam
keluarga

4. Pemeriksaan laboratorium
Hb:12,1 g/dL Ht: 36 VOL%, Leukosit: 18.000, LED: 25
mm/jam, Trombosit:220.000/mm Hitung jenis: + VV
0/2/1/75/19/3, CRP: 24

5. Pemeriksaan Radiologi
+ VV
Thoraks AP: infiltrat di parahilar kedua paru

IV. ANALISIS MASALAH


1= 7 soal
2=7 soal
3=7 soal
4=7 soal
5=7 soal
6=7 soal

2
7=7 soal
8=7 soal
9=7 soal
10=7 soal
11=7 soal
12=7 soal
1. Burhan, anak laki-laki, usia 2 tahun, dibawa ibunya ke dokter dengan keluhan batuk dan
sukar bernapas disertai demam sejak 2 hari yang lalu dan hari ini keluhannya bertambah
berat.
1.1. Apa hubungan jenis kelamin dan usia dengan gejala yang dialami Burhan pada
kasus? 1 8
1.2. Apa penyebab dan mekanisme batuk pada kasus? (batuk fisiologis & patologis) 2 9
1.3. Apa penyebab dan mekanisme sukar bernapas pada kasus? 3 10
1.4. Apa penyebab demam pada kasus? 4 11
1.5. Mengapa keluhan makin bertambah sejak 2 hari yang lalu? Apakah ada faktor yang
memperberat? 5 12

2. Pemeriksaan fisik:
Keadaan umum: Tampak sakit berat, kesadaran: kompos mentis
RR: 60X/menit, Nadi: 132x/menit, reguler, Suhu: 38,6 C
Panjang badan: 85 cm, BB: 12 kg
2.1. Bagaimana klasifikasi keadaan umum?
2.2. Bagaimana klasifikasi tingkat kesadaran?
2.3. Bagaimana interpretasi dari vital sign? 6 1
2.4. Bagaimana mekanisme dari keabnormalitasan :
a. keadaan umum 7 2
b. RR 8 3
c. Nadi 9 4
d. Suhu 10 5
2.5. Bagaimana interpretasi dari berat badan serta panjang badan? 11 6

3. Keadaan spesifik:
Kepala: napas cuping hidung (+)
Toraks: Paru: Inspeksi: simetris, retraksi intercostal, subcostal
Palpasi: stem fremitus kiri=kanan
Perkusi: redup pada basal kedua lapangan paru
Auskultasi: peningkatan suara nafas vesikuler, ronki basah halus nyaring, tidak terdengar
wheezing
Pemeriksaan lain dalam batas normal
Informasi tambahan : Tidak ada riwayat atopi dalam keluarga
3.1. Bagaimana interpretasi dari keadaan spesifik? 12 7
3.2. Bagaimana mekanisme dari napas cuping hidung? 1 8
3.3. Bagaimana mekanisme dari hasil pemeriksaan toraks paru:
a. Inspeksi 2 9
b. Perkusi 3 10
c. Palpasi 4 11
3.4. Apa klasifikasi intensitas suara napas vesikuler? 5 12
3.5. Apa klasifikasi ronki? 6 1
3.6. Apa klasifikasi wheezing? 7 2

3
3.7. Apa makna dari tidak ada riwayat atopi dalam keluarga? 8 3

4. Pemeriksaan laboratorium
Hb:12,1 g/dL Ht: 36 VOL%, Leukosit: 18.000, LED: 25 mm/jam, Trombosit:220.000/mm
Hitung jenis:0/2/1/75/19/3
4.1. Bagaimana interpretasi dari pemeriksaan lab? 9 4
4.2. Bagaimana mekanisme keabnormalan dari:
a. Hb 10 5
b. Ht 11 6
c. Leukosit 12 7
d. LED 1 8
e. Trombosit 2 9
f. Hitung jenis 3 10
g. CRP 4 11

5. Pemeriksaan Radiologi
Thoraks AP: infiltrat di parahilar kedua paru
5.1. Apa indikasi dilakukannya pemeriksaan toraks posisi AP? 5 12
5.2. Bagaimana interpretasi dari pemeriksaan radiologi? 6 (satu orang karena kayaknya
cukup)
5.3. Bagaimana mekanisme terbentuknya infiltrat di parahilar kedua paru? 7 1

1. Apa diagnosis banding pada kasus? 3,9

2. Bagaimana cara menegakkan diagnosis dan apa diagnosis kerja pada kasus? 5,7

3. Bagaimana epidemiologi pada kasus? 6,8

4. Bagaimana anatomi dan fisiologi organ terkait pada kasus? 10,12

5. Apa saja etiologi dari diagnosis kerja? 7,5

6. Apa saja faktor resiko dan faktor pencetus pada kasus? 9, 3

7. Bagaimana patofisiologi dari diagnosis kerja? 11, 1

8. Apa saja manifestasi klinis dari diagnosis kerja? 1, 11

9. Bagaimana tatalaksana dan evaluasi dari diagnosis kerja? 2,4,6

10. Apa komplikasi dari diagnosis kerja? 8,10,12

11. Bagaimana prognosis dari diagnosis kerja? 2,4

12. Apa kompetensi dokter umum berkaitan dengan diagnosis kerja?

II. LEARNING ISSUE


1. Pediatric Bronkopneumonia

4
2. Tatalaksana Pediatric Bronkopneumonia

III. HIPOTESIS
Burhan, anak laki-laki 2 tahun diduga mengalami bronkopneumonia.

IV. KERANGKA KONSEP

V. SINTESIS

VI. KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai