SKENARIO CBLOK 16
PENDIDIKAN DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS SRIWIJAYA
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan kepada Allah SWT karena atas segala rahmat dan karunia-Nya,
kami dapat menyelesaikan laporan tutorial yang berjudul Laporan Tutorial Skenario BBlok 16
sebagai tugas kompetensi kelompok. Salawat beriring salam selalu tercurah kepada junjungan kita,
nabi besar Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat, dan pengikut-pengikutnya sampai akhir
zaman.
Kami menyadari bahwa laporan tutorial ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna perbaikan di masa mendatang.
Dalam penyelesaian laporan tutorial ini, kamibanyak mendapat bantuan, bimbingan dan saran. Pada
kesempatan ini, kami ingin menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada:
Semoga Allah SWT memberikan balasan pahala atas segala amal yang diberikan kepada
semua orang yang telah mendukung kami dan semoga laporan tutorial ini bermanfaat bagi kita dan
perkembangan ilmu pengetahuan. Semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT. Amin.
Kelompok A2
1
KEGIATAN TUTORIAL
Tutor :
Moderator : Thalia Viotama
Sekretaris Meja 1 : Rulitia Nairiza
Sekretaris Meja 2 : Elizza Stella Belladina S
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
KEGIATAN TUTORIAL ii
I.Skenario 1
II. Klarifikasi Istilah 1
III. Identifikasi Masalah 2
IV. Analisis Daftar Pustaka Masalah 3
V. Learning Issue
VI. Hipotesis
VII. Kerangka Konsep
VIII. Sintesis
IX. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
3
I. SKENARIO
Skenario C Blok 16 Tahun 2016
Burhan, anak laki-laki, usia 2 tahun, dibawa ibunya ke dokter dengan keluhan batuk dan sukar
bernapas disertai demam sejak 2 hari yang lalu dan hari ini keluhannya bertambah berat.
Pemeriksaan fisis:
Keadaan umum: Tampak sakit berat, kesadaran: kompos mentis
RR: 60X/menit, Nadi: 132x/menit, reguler, Suhu: 38,6 C
Panjang badan: 85 cm, BB: 12 kg
Keadaan spesifik:
Kepala: napas cuping hidung (+)
Toraks: Paru: Inspeksi: simetris, retraksi intercostal, subcostal
Palpasi: stem fremitus kiri=kanan
Perkusi: redup pada basal kedua lapangan paru
Auskultasi: peningkatan suara nafas vesikuler, ronki basah halus nyaring, tidak terdengar
wheezing
Pemeriksaan lain dalam batas normal
Informasi tambahan : Tidak ada riwayat atopi dalam keluarga
Pemeriksaan laboratorium
Hb:12,1 g/dL Ht: 36 vol%, Leukosit: 18.000/mm, LED: 25 mm/jam, Trombosit: 220.000
Hitung jenis: 0/2/1/75/19/3, CRP:24
Pemeriksaan Radiologi
Thoraks AP: infiltrat di parahilar kedua paru
1
III. IDENTIFIKASI MASALAH
No Concer
Fakta O-E
. n
1. Burhan, anak laki-laki, usia 2 tahun, dibawa ibunya ke
dokter dengan keluhan batuk dan sukar bernapas disertai
demam sejak 2 hari yang lalu dan hari ini keluhannya + VVV
bertambah berat.
2. Pemeriksaan fisik:
Keadaan umum: Tampak sakit berat, kesadaran: kompos
mentis
RR: 60X/menit, Nadi: 132x/menit, reguler, Suhu: 38,6 + VV
C
Panjang badan: 85 cm, BB: 12 kg
3. Keadaan spesifik:
Kepala: napas cuping hidung (+)
Toraks:
Paru: Inspeksi: simetris, retraksi intercostal, subcostal
Palpasi: stem fremitus kiri=kanan
Perkusi: redup pada basal kedua lapangan paru
Auskultasi: peningkatan suara nafas vesikuler,
+ VV
ronki basah halus nyaring, tidak terdengar
wheezing
Pemeriksaan lain dalam batas normal
Informasi tambahan : Tidak ada riwayat atopi dalam
keluarga
4. Pemeriksaan laboratorium
Hb:12,1 g/dL Ht: 36 VOL%, Leukosit: 18.000, LED: 25
mm/jam, Trombosit:220.000/mm Hitung jenis: + VV
0/2/1/75/19/3, CRP: 24
5. Pemeriksaan Radiologi
+ VV
Thoraks AP: infiltrat di parahilar kedua paru
2
7=7 soal
8=7 soal
9=7 soal
10=7 soal
11=7 soal
12=7 soal
1. Burhan, anak laki-laki, usia 2 tahun, dibawa ibunya ke dokter dengan keluhan batuk dan
sukar bernapas disertai demam sejak 2 hari yang lalu dan hari ini keluhannya bertambah
berat.
1.1. Apa hubungan jenis kelamin dan usia dengan gejala yang dialami Burhan pada
kasus? 1 8
1.2. Apa penyebab dan mekanisme batuk pada kasus? (batuk fisiologis & patologis) 2 9
1.3. Apa penyebab dan mekanisme sukar bernapas pada kasus? 3 10
1.4. Apa penyebab demam pada kasus? 4 11
1.5. Mengapa keluhan makin bertambah sejak 2 hari yang lalu? Apakah ada faktor yang
memperberat? 5 12
2. Pemeriksaan fisik:
Keadaan umum: Tampak sakit berat, kesadaran: kompos mentis
RR: 60X/menit, Nadi: 132x/menit, reguler, Suhu: 38,6 C
Panjang badan: 85 cm, BB: 12 kg
2.1. Bagaimana klasifikasi keadaan umum?
2.2. Bagaimana klasifikasi tingkat kesadaran?
2.3. Bagaimana interpretasi dari vital sign? 6 1
2.4. Bagaimana mekanisme dari keabnormalitasan :
a. keadaan umum 7 2
b. RR 8 3
c. Nadi 9 4
d. Suhu 10 5
2.5. Bagaimana interpretasi dari berat badan serta panjang badan? 11 6
3. Keadaan spesifik:
Kepala: napas cuping hidung (+)
Toraks: Paru: Inspeksi: simetris, retraksi intercostal, subcostal
Palpasi: stem fremitus kiri=kanan
Perkusi: redup pada basal kedua lapangan paru
Auskultasi: peningkatan suara nafas vesikuler, ronki basah halus nyaring, tidak terdengar
wheezing
Pemeriksaan lain dalam batas normal
Informasi tambahan : Tidak ada riwayat atopi dalam keluarga
3.1. Bagaimana interpretasi dari keadaan spesifik? 12 7
3.2. Bagaimana mekanisme dari napas cuping hidung? 1 8
3.3. Bagaimana mekanisme dari hasil pemeriksaan toraks paru:
a. Inspeksi 2 9
b. Perkusi 3 10
c. Palpasi 4 11
3.4. Apa klasifikasi intensitas suara napas vesikuler? 5 12
3.5. Apa klasifikasi ronki? 6 1
3.6. Apa klasifikasi wheezing? 7 2
3
3.7. Apa makna dari tidak ada riwayat atopi dalam keluarga? 8 3
4. Pemeriksaan laboratorium
Hb:12,1 g/dL Ht: 36 VOL%, Leukosit: 18.000, LED: 25 mm/jam, Trombosit:220.000/mm
Hitung jenis:0/2/1/75/19/3
4.1. Bagaimana interpretasi dari pemeriksaan lab? 9 4
4.2. Bagaimana mekanisme keabnormalan dari:
a. Hb 10 5
b. Ht 11 6
c. Leukosit 12 7
d. LED 1 8
e. Trombosit 2 9
f. Hitung jenis 3 10
g. CRP 4 11
5. Pemeriksaan Radiologi
Thoraks AP: infiltrat di parahilar kedua paru
5.1. Apa indikasi dilakukannya pemeriksaan toraks posisi AP? 5 12
5.2. Bagaimana interpretasi dari pemeriksaan radiologi? 6 (satu orang karena kayaknya
cukup)
5.3. Bagaimana mekanisme terbentuknya infiltrat di parahilar kedua paru? 7 1
2. Bagaimana cara menegakkan diagnosis dan apa diagnosis kerja pada kasus? 5,7
4
2. Tatalaksana Pediatric Bronkopneumonia
III. HIPOTESIS
Burhan, anak laki-laki 2 tahun diduga mengalami bronkopneumonia.
V. SINTESIS
VI. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA