Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH PRESEPTORAN

DENGUE FEVER

Oleh:
Raymizard Naufaldi D 4151181417
Nurul Aprilia 4151181426
Mutia Susparini S 4151181430
Putri Tasya Afifah 4151181454
Audia Nur Ashifa 4151181467
Nida Ankhofiyya 4151181479
M. Fadli Mubarok 4151181483
Irfanugraha Triputra Irawan 4151181489
Cindy Viandafantri 4151181490
Diandra Ayu Bilqis 4151181599
Rida Faridah Aminah S 4151181508
Thiara Haifa Kuntara 4151181509
Vera Rahma Bramanti 4151181511

Preseptor:
Elly Noer Rochmah, dr., Sp.A., M.Kes

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
CIMAHI
2019
ANAMNESIS

A. KETERANGAN UMUM
Nama Penderita : Viona Adreena Salsabila
Jenis kelamin : Perempuan
Tempat/Tanggal Lahir : Cimahi,16 April 2017 (umur : 2 tahun 6 bulan)
Alamat : Jl. Warung Contong no 37 RT 02/14 Setiamanah
Cimahi Tengah Cimahi
Kiriman Dari : UGD RS Dustira
Dengan Diagnosis : Demam Dengue

AYAH : Nama : Tn. Moch Syarif


Umur : 34 tahun
Pendidikan : S2
Pekerjaan : Guru
Penghasilan : > Rp 2.000.000,-/bulan
IBU : Nama : Ny. Gina
Umur : 29 tahun
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Guru
Penghasilan : > Rp 2.000.000,-/bulan

Tgl. Masuk : Selasa 22 Oktober 2019


Tgl. Pemeriksaan : Rabu 24 Oktober 2019

B. KELUHAN UTAMA:
Panas badan

1
C. ANAMNESIS KHUSUS :
Menurut orang tua pasien, panas badan anak sejak 5 hari yang lalu
sebelum masuk RS. Demam dirasakan naik turun. Demam meningkat dari sore ke
malam hari.

D. ANAMNESIS UMUM
Keluhan panas disertai bintik merah di kaki dan punggung yang tidak gatal
dan tidak hilang ketika ditekan sejak 3 hari demam. Keluhan tidak disertai dengan
adanya pendarahan gusi dan mimisan pada pasien.
Panas badan disertai batuk berdahak tetapi dahak tidak dapat keluar sejak
3 hari yang lalu, tidak disertai pilek.
Keluhan disertai BAB berwarna hitam sejak hari pertama setelah demam,
sementara BAK tidak ada kelainan. BAB penderita sehari terakhir sebanyak 2x
masih berwarna hitam dengan konsistensi padat, tanpa lendir. Keluhan sakit pada
saat BAK juga tidak ada.
Tidak ada riwayat bepergian ke daerah endemis malaria. Menurut ibu
pasien keluhan panas badan tidak disertai dengan adanya keluhan yang membuat
pasien sampai tidak bisa berjalan. Keluhan panas badan tidak disertai dengan mata
terlihat kuning.
Ibu pasien mengatakan tidak terdapat keluhan sesak, bengkak di bagian
perut dan kedua tungkai.
Sebelum ke Rumah Sakit pasien sudah berobat kebidan diberi Antibiotik
dan Ibuprofen. Terakhir minum obat pukul 18.00 pada tanggal 22 Oktober 2019
namun keluhan tidak mengalami perbaikan.
Riwayat anggota keluarga yang tinggal serumah sakit demam berdarah
tidak ada. Riwayat yang menderita demam berdarah di lingkungan sekitarnya
tidak ada, namun pasien sehari-hari diasuh oleh pengasuh di tempat yang banyak
nyamuk dan dekat dengan perkebunan.
Intake makan pasien bubur ½ porsi makanan rumah sakit, cemilan puding
dan minum air mineral ± 750 cc/hari minum teh kotak 1 kemasan. Output BAB
terakhir kemarin 2x berwarna hitam, BAK 4x ganti pampers.

2
ANAMNESIS TAMBAHAN
1. RIWAYAT IMUNISASI
Riwayat Imunisasi.
BCG : Usia 2 bulan
DPT : 3 kali, usia 2, 4, 6bulan
Polio : 4 kali, usia 0, 2, 4,6bulan
Campak : 1 kali, usia 6 bulan
Hepatitis B : 3 kali, usia 0, 2 dan 6 bulan

2. KEADAAN KESEHATAN
Ayah : Sehat
Ibu : Sehat
Orang yang serumah : Sehat

3. PERKEMBANGAN
Berbalik : 4 bulan
Duduk tanpa bantuan : 6 bulan
Bicara 1 kata : 7 bulan
Bicara 1 kalimat : 9 bulan
Berjalan 1 tangan dipegang : 11 bulan
Berjalan tanpa dipegang : 12 bulan

4. GIGI GELIGI
- Pertama : 7 bulan Gigi Susu : V IV III II I I II III IV V
V IV III II I I II III IV V
- Sekarang : 16 buah

3
5. MAKANAN
UMUR JENIS MAKANAN KUANTITAS KUALITAS
0 – 6 Bulan ASI Eksklusif AOD >8x Cukup
ASI + MPASI (nasi ASI : AOD >8x
6 – 9 Bulan tim, sayuran, dan MPASI : 3x sehari Cukup
buah-buahan) + SF SF : 2x/hari
Asi: AOD >8x
9 – 12 Bulan ASI + SF + MPASI SF: 2 kali/hr Cukup
MPASI : 3x/hari
SF: 3x
12 Bulan – SF+ MPASI MPASI : 3x/hari Cukup
Sekarang

6. PENYAKIT YANG SUDAH DIALAMI

Campak Diare Bengek


Batuk rejan Demam Tifoid Eksim
TBC Kuning Kaligata
Dif teri Cacing Sakit tenggorokan
Tetanus Kejang Batuk pilek

PEMERIKSAAN FISIK

1. PENGUKURAN
Umur : 2 tahun 6 bulan
Berat Badan : 12,8Kg
Tinggi Badan : 96 cm
Lingkar Kepala : 52 cm
BB/U : < 0SD
TB/U : > 0SD
BB/TB : < 0SD

4
TANDA VITAL
Nadi : 112 x/menit, regular, equal, isi cukup
Respirasi : 28x/menit.
Tipe : Thorakoabdominal
Suhu : 36,7C

KEADAAN UMUM
Keadaan sakit : Sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis
Sesak : PCH : tidak ada, Retraksi : tidak ada
Sianosis : Sentral / Perifer : tidak ada
Ikterus : Tidak ada
Edema : Tidak ada
Dehidrasi : Tanpa dehidrasi
Anemi : Tidak anemis
Kejang : Tidak ada
Letak paksa (posisi) tubuh : Tidak ada

2. PEMERIKSAAN KHUSUS
1. Kepala
Bentuk Kepala : Simetris, Normocephal
Rambut : Hitam, tidak ada kelainan
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
Pupil : Bulat, isokor
THT : Hidung : PCH -/- , Rhinorea -/-
Telinga : Tidak ada kelainan
Tenggorokan : Tonsil : T1 – T1 tenang
Faring : Tidak ada kelainan
Mulut : Bibir : Tidak ada sianonsis
Lidah : Tidak ada kelainan

5
2. Leher
KGB : Tidak teraba membesar
Kaku Kuduk : Tidak ada
Lain-lain : Tidak ada

3. Thorax
a. Dinding Thorax Depan
Inspeksi : Bentuk dan gerak simetris
Palpasi : gerak simetris
Perkusi : Sonor ka=ki
Auskultasi : Ronkhi -/- Wheezing -/-
b. Dinding Thorax Belakang
Inspeksi : Bentuk dan gerak simetris
Palpasi : Gerak Simetris
Perkusi : Sonor ka=ki
Auskultasi : Ronkhi -/- Wheezing -/-
a. Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba
Perkusi : Sulit dinilai
Auskultasi : Bunyi Jantung I dan II murni reguler,
Bunyi Jantung tambahan tidak ada

6
2. Abdomen
Inspeksi : Datar
Palpasi : Soepel, lembut, nyeri tekan (-)
Hepar : Tidak teraba
Lien : Tidak teraba
Turgor kulit: Kembali cepat
Perkusi : Timpani
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Asites : Tidak ada

3. Genitalia
Jenis Kelamin : Perempuan
Kelainan : Tidak ada kelainan

4. Ekstremitas
Atas : Akral Hangat
Kulit : Tidak ada kelainan
Sendi : Tidak ada kelainan
Otot : Atrofi otot (-)
Refleks : Tidak ada kelainan
Edema : Tidak ada
Bawah : Akral Hangat
Kulit : Ptekie (+)
Sendi : Tidak ada kelainan
Otot : Atrofi otot (-)
Refleks : Refleks fisiologis (+)
Edema : Tidak ditemukan

5. Susunan Saraf
Refleks: Refleks cahaya (pupil) : +/+
Refleks okulosefalik : +/+

7
Refleks Kornea : +/+
Rangsang Meningen :
Kaku kuduk : (-)
Brudzinsky : (-)
Kernig : -/-
Laseque : -/-
 Saraf Otak : tidak ada kelainan
 Motorik : tidak ada kelainan
 Sensorik : tidak ada kelainan
 Vegetatif : tidak ada kelainan
 Refleks fisiologis : APR : +/+
KPR : +/+
 Refleks patologis :
- Babinsky : -/-
- Chaddock : -/-
- Gordon : -/-
- Oppenheim : -/-

8
PEMERIKSAAN PENUNJANG

A. LABORATIORIUM
DARAH
Tanggal Hasil Pemeriksaan Nilai Rujukan
22-September-2019 HEMATOLOGI
Hb : 12.3 g/dl 10.8-12.8
Eritrosit : 4.6-106 /uL 4.0-5.5
Lekosit : 9.6-103 /uL 6.0-17.0
Ht : 35.0 % 35.0-43.0
Trombosit 113-103/uL 229-553
MCV MCH MCHC
MCV : 76.9 fL 74.0-102.0
MCH : 27.0 Pq 23.0-31.0
MCHC : 35.1 d/dL 26.0-34.0
HITUNG JENIS
Basofil : 0.5 0.0-1.0
Eosinofil : 0.0 1.0-4.0
Neutrofil : 34.3 50.0-80.0
Limfosit : 58.4 25.0-50.0
Monosit : 6.8 4.0-8.0
24-Oktober-2019 HEMATOLOGI
Hb : 10.4 10.8-12.8
Eritrosit : 3.9-106 4.0-5.5
Lekosit : 3.5-103 6.0-17.0
Ht : 30.1 % 35.0-43.0
Trombosit 104-103 229-553
MCV MCH MCHC
MCV : 77.0 74.0-102.0
MCH : 26.6 23.0-31.0
MCHC : 34.6 26.0-34.0

9
HITUNG JENIS
Basofil : 0.5 0.0-1.0
Eosinofil : 0.0 1.0-4.0
Neutrofil : 48.7 50.0-80.0
Limfosit : 42.8 25.0-50.0
Monosit : 8.0 4.0-8.0

URINE
 Warna : Kuning
 Berat jenis : 1.010
 pH : 7.5
KIMIAWI
 Protein : Negative
 Glukosa : Negative
 Bilirubin : Negative
 Urobilinogen : 0.2
 Keton Urin : Negative
 Darah Samar : Trace
 Nitrit : Negative
SEDIMEN URIN
 Lekosit :1-2
 Eritrosit : 2-3
 Epitel : 1-2
 Silinder :-
 Kristal :-
 Lain-lain :-

B. LABOLATORIUM KHUSUS

10
Tidak dilakukan pemeriksaan

C. RONTGEN
Tidak dilakukan pemeriksaan

.D LAIN-LAIN
Tidak dilakukan pemeriksaan

IV. RESUME
Berdasarkan anamnesis pada tanggal 24 Oktober 2019, didapatkan
keterangan bahwa penderita adalah seorang anak perempuan usia 2 tahun 6 bulan,
BB : 12.8 kg, TB : 97 cm, status gizi: baik, datang ke UGD RS Dustira dengan
keluhan utama panas badan.
Dari anamnesa didapatkan:
Sejak 5 hari yang lalu panas badan anak sejak 5 hari yang lalu sebelum
masuk RS. Demam dirasakan naik turun. Demam meningkat dari sore ke malam
hari. Keluhan disertai adanya BAB berwarna hitam dan terdapat bintik berwarna
hitam. Keluhan tidak disertai perdarahan gusi dan mimisan

Anamnesis makanan : Kuantitas dan Kualitas cukup.


Anamnesis imunisasi : Imunisasi dasar lengkap.

Dari pemeriksaan fisik didapatkan :


Keadaan Umum : Kesadaran composmentis
Pasien tampak sakit sedang
Tanda Vital :
Nadi : 112 x/menit, regular, equal, isi cukup
Respirasi : 28x/menit.
Tipe : Thorakoabdominal
Suhu : 36,7C
Pemeriksaan fisik lainnya dalam batas normal.

11
Dari pemeriksaan laboratorium didapatkan :
Pemeriksaan darah : Trombositopenia
Pemeriksaan urin : Dalam batas normal
Pemeriksaan feses : Tidak dilakukan

V. DIAGNOSIS
Diagnosis Banding :
 Dengue fever
 Demam tifoid

Diagnosis Kerja :
Dengue fever

VI. USUL PEMERIKSAAN:


.1 Pemeriksaan IgM dan IgG anti dengue
.2 Cek darah lengkap tiap 24 jam.

VII. TERAPI
Nonfarmakologi :
 Istirahat,
 Pemberian cairan
 Diet makanan lunak dan banyak minum.
Farmakologi :
 Paracetamol 120mg/5ml Syrup 3 x 11/4 cth (bila suhu lebih 38,5 °C).

VIII. PROGNOSIS
 Quo ad vitam : dubia ad bonam.
 Quo ad fuctionam : dubia ad bonam.

12
PEMBAHASAN

PENGERTIAN
Infesi Dengue merupakan suatu penyakit menular akut yang disebabkan oleh virus
dengue (< 7 hari)

KLASIFIKASI
(WHO 2011)

Infeksi Dengue

Asimptomatik Simptomatik

Undiperentiated Fever DHF/DBD

Tanpa syok DSS

DD/DF Expanded dengue syndrome

Perdarahan Tanpa perdarahan

GEJALA KLINIK
1) Undiverentated fever/ sindrom infeksi virus
Tidak dapat dibedakan dengan virus lain, gejala : demam, ISPA, gangguan
GIT, ruam makulopapular
2) Demam dengue
Anamnesis : demam mendadak tinggi, 3-5 hari disertai nyeri kepala,
myalgia, atralgia, nyeri retikobulbar, fotofobia, nyeri punggung, facial
flushing, lesu, nafsu makan menurun, nyeri perut, bisa ada perdarahan
(ptekia, purpura epitaksis, perdarahan gusi, hematemesis, melena) dapat
ada ISPA.

13
Pemeriksaan fisik : suhu febris 39-40 0 C, menifestasi perdarahan
Pemeriksaan penunjang : leukopeni < 4000, trombositopeni
3) DBD/DHF
a. Fase demam
Anamnesis dan pemeriksaan fisik mirip dengan demam dengue
dan terdapat pembesaran hepar
b. Fase kritis
Terjadi saat perembesan plasna yang berawal pada masa
transisi dari saat demam ke bebas demam, hematokrit
meningkat ≥ 10% diatas normal (menurut umur dan jenis
kelamin), tanda perembesan plasma (efusi pleura dan ascites),
pada fase ini demam menurun, hematokrit meningkat dan
trombositopenia.
c. Fase penyembuhan
Diuresis membaik, nafsu makan meningkat, suhu kembali
normal, prurigo/konvalesens rash (gatal-gatal, merah-merah)
Dapat terjadi peningkatan permeabilitas kapiler sehingga
perembesan plasma, hipovolemia dan syok.
4) Dengue Syok Syndome (DSS)
Gejala DBD dan terdapat tanda syok
Terkompensasi : takikardi, takipnea, tekanan darah menurun,CRT
memanjang > detik, akral dingin, produksi urin menurun (<
1ml/kgbb/jam), dan gelisah.
Tidak terkompensasi : takikardia, GCS menurun, hipotensi, nadi cepat,
lemah, nafas kusmaul, sianosis, kulit lembab dan dingin, profound syok
(nadi tidak teraba, tekanan darah tidak teratur), oliguria/anuria.
Warning Sign : Demam menurun tapi keadaan memburuk, nyeri perut,
muntah menetap, letargis, gelisah, perdarahan mukosa, hepatomegali,
akumulasi cairan (efusi pleura, ascites) dan oliguri.

14
5) Expanded Dengue Syndrome
Memenuhi kriteria DF/DHF dengan manifestasi klinis komplikasi yang
tidak biasa : meningkat cairan, gangguan elektrolit, encepalopati,
ensefalitis, GGA, gangguan jantung.

ETIOLOGI
• Virus Dengue :
- Serotipe : Den-1, Den-2, Den-3, Den-4 : masing-maisng memiliki homologi
dengan persentase berbeda
- RNA untai tunggal
- Protein struktur : inti ( C )
membran ( M )
amplop ( E )
- Prot. Non struktur (NS)
• Virulensi, berperan dalam menyebabkan infeksi
• Kemampuan interaksi dengan sel ditentukan oleh Viral Attachment, Protein -
Host cellular receptor site

FAKTOR RISIKO
Lingkungan : orang sekitar yang terinfeksi dengue : kepadatan penduduk, suhu,
curah hujan, kelembaban, tersedianya tempat perindukan.
Vektor dan etiologi : serotipe virus, habitat, kebiasaan menggigit
Host : daya tahan tubuh, obesitas, usia dan lain lain

EPIDEMIOLOGI
• Vektor : A. aegypti, A. Polynesiensis, A. Albopictus, A. Scutellaris
• Host : Menyerang semua umur, tetapi terutama umur 5 – 9 tahun
Pria = Wanita (penelitian pria 1,5 – wanita 2)
Populasi padat, mobilitas tinggi
• Sifat Vektor
- tropik & subtropik

15
- antropofilik (ada di sekitar manusia)
- nyamuk betina  multiple biters (menggigit orang secara bergantian
dalam waktu singkat)
- menggigit antara 1 – 2 jam dipagi hari dan saat mendekati senja
• Sifat Lingkungan
- dataran rendah, pantai
- penduduk padat
- musim hujan / musim panas : tempat berkembang lebih banyak

16
PATOFISIOLOGI

Nyamuk betina menggigit

Virus masuk dalam peredaran darah


(Viremia)

Aktivasi sel TH
TH 1 TH 2

IFN ɑ , IL-2 CSF Sel B Sel Tc

(+) makrofag (+) neutrofil Ig Ig Ig fiksasi


Neutralisasi nonneutralisasi komplemen
Adhesi dgn
IL-1, TNF a
endotel
Kompleks
(+) PG Lisis dinding Ag-Ig
endotel
Trombosit Koagulopati
Demam (trombopati)
Permeabilitas
kapiler Agregasi Tr Nempel di (+) F XII
(vaskulopati) perm Tr

Konsumtive
Perembesan protein plasma
Merusak
dan cairan intravaskular ke
Trombosit
ekstravaskular (jar.ikat)
Faktor
Trombositopenia pembekuan
dan fungsi (II.V,VII, VIII X)

Ascites. Efusi pleura, Vol. Darah


cairan dipericardium menurun
Manifestasi
perdarahan

Syok hemokonsentrasi
hipovolemik

17
KRITERIA DIAGNOSIS
 Kontak dengan penderita DBD atau DSS
 Kriteria WHO
Gejala klinis:
- Demam mendadak 2 – 7 hari
- Manifestasi perdarahan
 Uji torniquet (+)
 Perdarahan spontan: petechiae, purpura, ekimosis, epistaksis,
perdarahan gusi, hematemesis dan melena.
- Hepatomegali
- Tanpa atau dengan gejala renjatan
Nadi lemah, cepat dan kecil sampai tidak teraba
Tekanan nadi  20 mmHg.
- Tekanan darah turun
Kulit teraba dingin dan lembab, terutama daerah akral (ujung hidung,
jari, kaki), dan sianosis sekitar mulut.
Laboratorium
- Trombositopenia ( 100.000/mm3)
- Hemokosentrasi (kenaikan Ht  20 %)
(Pedoman diagnosis dan terapi ilmu kesehatan anak, 2005)

DERAJAT PENYAKIT DHF (WHO)


A. WHO 1997
• Derajat I
Demam, gejala lain yang tidak khas, uji torniquet (+), dan atau mudah
perdarahan
• Derajat II

18
Sama dengan derajat I + perdarahan spontan
• Derajat III (Pre shock)
Disertai kegagalan sirkulasi yang ditandai dengan nadi cepat dan kecil, tekanan
nadi menurun atau hipotensi, kulit dingin, gelisah
• Derajat IV (Shock)
Syok berat, nadi tidak teraba

B. WHO 2009

PENATALAKSANAAN
1. Demam Dengue : pada demam dengue diberikan tatalaksana supportif
2. Demam Berdarah Dengue

19
Gambar 1 Algoritma tatalaksana pada penderita DBD

20
Gambar 2 algoritma tatalaksana DBD derajat I dan II dengan peningkatan
hematokrit

21
Gambar 3 Algoritma tatalaksana DBD derajat I dengan peningkatan
hematokrit

22
Gambar 4 algoritma tatalaksana DBD derajat III dan IV

23
DAFTAR PUSTAKA

1. Asih Yasmin. Demam berdarah dengue diagnosis pengobatan, pencegahan


dan pengendalian; edisi 2 World Health Organization, 1999. Jakarta
2. Garna Herry, dkk. Pedoman diagnosis dan terapi ilmu kesehatan anak; edisi 3.
Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Unpad/RSHS, 2005.
Bandung
3. Behrman, Richard et all. Nelson textbook of Pediatric; edisi 17. Philadelphia
4. Hadinegoro,R dkk. Update Management of Infectious Disease ang
Gastrointestinal Disorder; Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM,
2012. Jakarta

24
25

Anda mungkin juga menyukai