Anda di halaman 1dari 8

DEA PUTRI ALNURRIZA

04011381722174
GAMMA 2017 -G5
ANALISIS MASALAH

1a. Apa saja fungsi dari klinik pratama? 1 2 3

Permenkes No. 9 Tahun 2014: Klinik pratama merupakan Klinik yang


menyelenggarakan pelayanan medik dasar baik umum maupun khusus

1b. Apa saja fasilitas yang terdapat pada klinik pratama? 2 3 4

Permenkes No. 9 Tahun 2014:

a. Pelayanan Kesehatan perorangan yang bersifat promotive, preventif, kuratif, dan


rehabilitatif yang dilaksanakan dalam bentuk:

- Rawat jalan
- Rawat inap
- Pelayanan satu hari (one day care): pelayanan yang dilakukan untuk
pasien yang sudah ditegakkan diagnose secara definitif dan perlu
mendapat tindakan atau perawatan semi intensif (observasi) setelah 6 jam
sampai dengan 24 jam

- Home care: bagian atau lanjutan dari pelayanan kesehatan yang


berkesinambungan dan komprehensif yang diberikan kepada individu dan
keluarga di tempat tinggal mereka yang bertujuan untuk meningkatkan,
mempertahankan atau memulihkan kesehatan atau memaksimalkan tingkat
kemandirian dan meminimalkan dampak penyakit.

b. Klinik pratama hanya dapat melakukan bedah kecil (minor) tanpa anastesi umum
dan/atau spinal

1c. Apa saja syarat yang harus dipenuhi untuk mendirikan sebuah klinik? 3 4 5

Permenkes No.9 tahun 2014:

1. Lokasi

a. Pemerintah daerah kabupaten/kota mengatur persebaran Klinik yang diselenggarakan


masyarakat di wilayahnya dengan memperhatikan kebutuhan pelayanan berdasarkan
rasio jumlah penduduk.
b. Lokasi Klinik harus memenuhi ketentuan mengenai persyaratan kesehatan lingkungan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan.

2. Bangunan

a. Bersifat permanen dan tidak bergabung fisik bangunannya dengan tempat tinggal
perorangan (tidak termasuk apartemen, rumah toko, rumah kantor, rumah susun,
dan bangunan yang sejenis)

b. Harus memperhatikan fungsi, keamanan, kenyamanan dan kemudahan dalam


pemberian pelayanan serta perlindungan keselamatan dan Kesehatan bagi semua
orang termasuk penyandang cacat, anak-anak, dan orang usia lanjut

c. Paling sedikit terdiri atas:

- Ruang pendaftaran/ruang tunggu

- Ruang konsultasi

- Ruang administrasi

- Ruang obat dan bahan habis pakai untuk klinik yang melaksanakan
pelayanan farmasi

- Ruang Tindakan

- Ruang/pojok ASI

- Kamar mandi/wc

- Ruangan lainnya sesuai kebutuhan pelayanan

d. Klinik rawat inap harus memiliki:

- Ruang rawat inap yang memenuhi persyaratan

- Ruang farmasi

- Ruang laboratorium
- Ruang dapur

e. Jumlah tempat tidur pasien pada klinik rawat inap paling sedikit 5 buah dan paling
banyak 10 buah

3. Prasarana

a. Instalasi sanitasi

b. Instalasi listrik

c. Pencegahan dan penanggulangan kebakaran

d. Ambulans, khusus untuk klinik yang menyelenggarakan rawat inap

e. Sistim gas medis

f. Sistim tata udara

g. Sistim pencahayaan

h. Prasarana lainnya sesuai kebutuhan

4. Ketenagaan

a. Penanggung jawab teknis klinik harus seorang tenaga medis yang memiliki surat
izin praktik (SIP) di klinik tersebut, dan dapat merangkap sebagai pemberi
pelayanan

b. Tenaga medis hanya dapat menjadi penanggung jawab teknis pada 1 klinik

c. Ketenagaan klinik rawat jalan:

- Tenaga medis

- Tenaga keperawatan

- Tenaga Kesehatan lain


- Tenaga non Kesehatan sesuai kebutuhan

d. Ketenagaan klinik rawat inap:

- Tenaga medis

- Tenaga kefarmasian

- Tenaga keperawatan

- Tenaga gizi

- Tenaga analisis Kesehatan

- Tenaga Kesehatan lain

- Tenaga non Kesehatan sesuai kebutuhan

e. Tenaga medis pada klinik pratama yang memberikan pelayanan kedokteran


paling sedikit terdiri dari 2 orang dokter dan/atau dokter gigi sebagai pemberi
pelayanan

f. Tenaga medis pada Klinik utama yang memberikan pelayanan kedokteran paling
sedikit terdiri dari 1 (satu) orang dokter spesialis dan 1 (satu) orang dokter sebagai
pemberi pelayanan.

g. Tenaga medis pada Klinik utama yang memberikan pelayanan kedokteran gigi
paling sedikit terdiri dari 1 (satu) orang dokter gigi spesialis dan 1 (satu) orang
dokter gigi sebagai pemberi pelayanan.

h. Setiap tenaga medis yang berpraktik di Klinik harus mempunyai Surat Tanda
Registrasi (STR) dan Surat Izin Praktik (SIP) sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan.

i. Setiap tenaga kesehatan lain yang bekerja di Klinik harus mempunyai Surat
Tanda Registrasi (STR), dan Surat Izin Kerja (SIK) atau Surat Izin Praktik (SIP)
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
j. Klinik yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan 24 (dua puluh empat) jam harus
menyediakan dokter serta tenaga kesehatan lain sesuai kebutuhan pelayanan dan
setiap saat berada di tempat.

5. Peralatan

a. Klinik harus dilengkapi dengan peralatan medis dan nonmedis yang memadai sesuai
dengan jenis pelayanan yang diberikan yang memenuhi standar mutu, keamanan, dan
keselamatan, dan memiliki izin edar sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

b. Peralatan medis yang digunakan di Klinik harus diuji dan dikalibrasi secara
berkala oleh institusi pengujian fasilitas kesehatan yang berwenang

c. Peralatan medis yang menggunakan sinar pengion harus mendapatkan izin sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan

d. Penggunaan peralatan medis di Klinik harus dilakukan berdasarkan indikasi medis

6. Kefarmasian

a. Klinik rawat jalan tidak wajib melaksanakan pelayanan farmasi.

b. Klinik rawat jalan yang menyelenggarakan pelayanan kefarmasian wajib


memiliki apoteker yang memiliki Surat Izin Praktik Apoteker (SIPA) sebagai
penanggung jawab atau pendamping.

c. Klinik rawat inap wajib memiliki instalasi farmasi yang diselenggarakan apoteker
yang melayani resep dari dokter Klinik yang bersangkutan, serta dapat melayani
resep dari dokter praktik perorangan maupun Klinik lain.

d. Klinik yang menyelenggarakan pelayanan rehabilitasi medis pecandu narkotika,


psikotropika, dan zat adiktif lainnya wajib memiliki instalasi farmasi yang
diselenggarakan oleh apoteker.

7. Laboratorium

a. Klinik rawat inap wajib menyelenggarakan pengelolaan dan pelayanan


laboratorium klinik.
b. Klinik rawat jalan dapat menyelenggarakan pengelolaan dan pelayanan
laboratorium klinik.

c. Pada klinik pratama merupakan pelayanan laboratorium klinik umum pratama


sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

d. Klinik utama dapat menyelenggarakan pelayanan laboratorium klinik umum


pratama atau laboratorium klinik umum madya.

1l. Bagaimana alur pelaporan kekerasan dan penelantaraan anak? 1 2 3

Gambar 1. Pelaporan ke lembaga perlindungan anak (CPS) atau penegak hukum, atau keduanya

Pelaporan kekerasan terhadap anak dapat dilakukan secara online melalui website
resmi komisi perlindungan anak Indonesia (KPAI): http://www.kpai.go.id/ dengan mengisi
formular pengaduan online, atau dapat langsung melaporkan ke pihak berwajib seperti polisi
terdekat

2a. Bagaimana genogram dari keluarga Andre? 2 3 4


2b. Bagaimana klasifikasi jenis keluarga pada kasus? 3 4 5

Keluarga orang tua tunggal

3e. Apa saja faktor yang dapat menjadi pendorong bagi orang tua melakukan kekerasan dan
penelantaran pada anak (termasuk kakek dan ibunya pada kasus)?1 2 3

- Faktor anak: kondisi dan tingkah laku anak, contohnya seperti anak
dengan gangguan perkembangan, ketergantungan anak pada
lingkungannya, anak difabel, disabilitas mental, dll.
- Faktor keluarga/oran tua: pola asuh dengan kekerasan, orang tua tunggal,
orang tua yang belum memiliki kematangan psikologis, dan Riwayat rang
tua dengan kekerasan pada masa kecil
- Faktor lingkungan luar: kondisi lingkungan yang buruk, terdapat sejarah
penelantaran anak, dan tingkat kriminalitas yang tinggi dalam
lingkungannya
- Faktor budaya: budaya yang masih berpikiran bahwa status anak
dipandang rendah

4a. Apa saja kemungkinan penyebab demam yang dialami Andre sejak 5 hari yang lalu? 2 3 4

Kemungkinan mengalami infeksi saluran pernapasan, atau infeksi saluran pencernaan.


4b. Bagaimana interpretasi dan mekanisme abnormalitas anak terlihat lemah, ketakutan,
menggigil, tampak sangat kurus? 3 4 5

Abnormal

- Anak terlihat lemah dan tampak sangat kurus: Andre berasal dari keluarga
dengan status ekonomi di bawah rata-rata, sehingga kebutuhan gizi harian
Andre kurang, sehingga terjadinya kekurangan gizi, ditambah dengan
kondisi Andre yang mengalami luka lebam di tubuhnya,
- Ketakutan: dapat terjadi akibat penelantaran yang dilakukan oleh ibunya
- Menggigil: terjadi akibat kontraksi dan relaksasi otot yang terjadi secara
cepat untuk memproduksi panas. ??

4k. Bagaimana diagnosis holistik pada kasus?1 2 3

- Aspek personal: panas tinggi, luka memar di seluruh tubuh, ditemukan


seorang Ibu di trotoar parkir sebuah mall dengan keadaan menggigil
- Aspek klinis: pneumonia, gizi kurang, hematoma pada ekstremitas
inferior, superior, dan abdomen, laseraso pada telapak tangan kanan, jejas
menghitam di belakang punggung
- Aspek faktor risiko internal: asupan nutrisi kurang, kondusi ekonomi di
bawah rata-rata
- Aspek faktor risiko eksternal dan psikososial: keluarga orang tua tunggal,
terdapat kekerasan dan penelantaran dalam keluarga yang dilakukan oleh
kakek dan ibunya, eksploitasi, keluarga acuh tidak peduli dengan konsidi
psikis anak, tinggal di daerah kumuh, adik baru saja meninggal akibat
patah tulang punggung
- Aspek derajat fungsional: 3? Mampu melakukan perawatan diri, tapi tidak
mampu melakukan pekerjaan ringan

Anda mungkin juga menyukai