Anda di halaman 1dari 6

Dari Permenkes No 9 tahun 2014, berikut adalah beberapa

hal tentang klinik.

Klinik adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang


menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan yang
menyediakan pelayanan medis dasar dan/atau spesialistik.

Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan


diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan
dan/atau keterampilan melalui pendidikan di bidang
kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan
kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.

Instalasi Farmasi adalah bagian dari Klinik yang bertugas


menyelenggarakan, mengoordinasikan, mengatur, dan
mengawasi seluruh kegiatan pelayanan farmasi serta
melaksanakan pembinaan teknis kefarmasian di Klinik.

aespesoft adalah situs penyedia software klinik dan apotek,


tapi sebisa mungkin situs ini juga menyediakan informasi
lainnya yang berkaitan dengan apotek, sehingga bisa lebih
bermanfaat bagi yang sekedar mampir mencari informasi
tentang klinik/apotek atau mencari aplikasi program komputer
yang bisa membantu manajemen pengaturan inventori atau
keuangan klinik/apoteknya.
Berdasarkan jenis pelayanan, Klinik dibagi menjadi:

a. Jenis Klinik Pratama


Klinik pratama merupakan Klinik yang menyelenggarakan
pelayanan medik dasar baik umum maupun khusus.
b. Jenis Klinik Utama.
Klinik utama merupakan Klinik yang menyelenggarakan
pelayanan medik spesialistik atau pelayanan medik dasar
dan spesialistik.

Klinik dapat mengkhususkan pelayanan pada satu bidang


tertentu berdasarkan cabang/disiplin ilmu atau sistem
organ. Ketentuan lebih lanjut mengenai Klinik dengan
kekhususan pelayanan diatur oleh Menteri.

Klinik dapat dimiliki oleh Pemerintah, Pemda atau


Masyarakat, untuk klinik masyarakat bisa oleh perorangan
atau badan usaha tapi khusus yang menyelenggarakan rawat
inap, harus didirikan oleh badan hukum.

Bangunan Klinik harus bersifat permanen dan tidak


bergabung fisik bangunannya dengan tempat tinggal
perorangan, tidak termasuk apartemen, rumah toko, rumah
kantor, rumah susun, dan bangunan yang sejenis. Bangunan
Klinik harus memperhatikan fungsi, keamanan,
kenyamanan dan kemudahan dalam pemberian
pelayanan serta perlindungan keselamatan dan kesehatan
bagi semua orang termasuk penyandang cacat, anak-anak
dan orang usia lanjut.

Bangunan Klinik paling sedikit terdiri atas:

1. ruang pendaftaran/ruang tunggu;


2. ruang konsultasi;
3. ruang administrasi;
4. ruang obat dan bahan habis pakai untuk klinik yang
melaksanakan pelayanan farmasi;
5. ruang tindakan;
6. ruang/pojok ASI;
7. kamar mandi/wc; dan
8. ruangan lainnya sesuai kebutuhan pelayanan.
Software aespesoft untuk manajemen klinik biasanya
diletakkan di ruang pendaftaran, ruang konsultasi, ruang
administrasi dan ruang tindakan, tentunya karena menangani
laboratorium dan apotek juga, bisa diletakkan di komputer
yang ada di ruang-ruang tersebut (ruang obat), untuk
penanganan ruang rawat, bisa di daftarkan saat pasien
admisi, pemeriksaan sisa kamar tersedia juga di penuhi oleh
aplikasi ini.
Khusus untuk Klinik rawat inap harus memiliki:

1. ruang rawat inap yang memenuhi persyaratan;


2. ruang farmasi;
3. ruang laboratorium; dan
4. ruang dapur;
Jumlah tempat tidur pasien pada Klinik rawat inap
paling sedikit 5 (lima) buah dan paling banyak 10 (sepuluh)
buah dan wajib memiliki instalasi farmasi yang
diselenggarakan apoteker, Klinik rawat inap hanya dapat
memberikan pelayanan rawat inap paling lama 5 (lima)
hari. Apabila memerlukan rawat inap lebih dari 5 (lima) hari,
maka pasien harus secara terencana dirujuk ke rumah
sakit sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

Prasarana Klinik meliputi:

1. instalasi sanitasi;
2. instalasi listrik;
3. pencegahan dan penanggulangan kebakaran;
4. ambulans, khusus untuk Klinik yang
menyelenggarakan rawat inap; dan
5. sistem gas medis;
6. sistem tata udara;
7. sistem pencahayaan;
8. prasarana lainnya sesuai kebutuhan.
Sarana dan Prasarana Klinik harus dalam keadaan
terpelihara dan berfungsi dengan baik.

Penanggung Jawab teknis Klinik harus seorang tenaga medis


dan Tenaga Medis ini hanya dapat menjadi penanggung
jawab teknis pada satu klinik.

Ketenagaan Klinik rawat jalan terdiri atas tenaga medis,


tenaga keperawatan, Tenaga Kesehatan lain, dan tenaga
non kesehatan sesuai dengan kebutuhan. Ketenagaan
Klinik rawat inap terdiri atas tenaga medis, tenaga
kefarmasian, tenaga keperawatan, tenaga gizi, tenaga
analis kesehatan, Tenaga Kesehatan lain dan tenaga non
kesehatan sesuai dengan kebutuhan.

Tenaga medis pada Klinik pratama yang memberikan


pelayanan kedokteran paling sedikit terdiri dari 2 (dua)
orang dokter dan/atau dokter gigi sebagai pemberi
pelayanan. Tenaga medis pada Klinik utama yang
memberikan pelayanan kedokteran paling sedikit terdiri
dari 1 (satu) orang dokter spesialis dan 1 (satu) orang
dokter sebagai pemberi pelayanan. Tenaga medis pada
Klinik utama yang memberikan pelayanan kedokteran gigi
paling sedikit terdiri dari 1 (satu) orang dokter gigi
spesialis dan 1 (satu) orang dokter gigi sebagai pemberi
pelayanan.
Setiap Klinik mempunyai kewajiban:

1. memberikan informasi yang benar tentang pelayanan


yang diberikan;
2. memberikan pelayanan yang efektif, aman, bermutu,
dan non- diskriminasi dengan mengutamakan
kepentingan terbaik pasien sesuai dengan standar
profesi, standar pelayanan dan standar prosedur
operasional;
3. memberikan pelayanan gawat darurat kepada pasien
sesuai dengan kemampuan pelayanannya TANPA
meminta uang muka terlebih dahulu atau mendahulukan
kepentingan finansial;
4. memperoleh persetujuan atas tindakan yang akan
dilakukan (informed consent);
5. menyelenggarakan rekam medis (disinilah pentingnya
penggunaan aplikasi aespesoft software untuk klinik
digunakan, untuk memudahkan pencatatan dan
pencarian sejarah sakit dari pasien yang berkunjung ke
klinik)
6. melaksanakan sistem rujukan dengan tepat;
7. menolak keinginan pasien yang bertentangan
dengan standar profesi dan etika serta peraturan
perundang-undangan;
8. menghormati dan melindungi hak-hak pasien;
9. memberikan informasi yang benar, jelas, dan jujur
mengenai hak dan kewajiban pasien;
10. melaksanakan kendali mutu dan kendali biaya
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;
11. memiliki standar prosedur operasional;
12. melakukan pengelolaan limbah sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
13. melaksanakan fungsi sosial;
14. melaksanakan program pemerintah di bidang
kesehatan;
15. menyusun dan melaksanakan peraturan internal
klinik; dan
16. memberlakukan seluruh lingkungan klinik
sebagai kawasan tanpa rokok !

Anda mungkin juga menyukai