Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN TUTORIAL SKENARIO A

BLOK VI

KELOMPOK 5

Tutor:

dr.

Anggota:
Cindi Audi 702020033
Nadhira Rizky Ramadhiani 702021016
Sinta Julia Liona Putri 702021013
Nabila Yuliana Zulkarnain 702021041
M. Saleh Ramadhan 702021052
Nyimas Saskia Dhafira 702021056
M. Putra Yanzan Nugraha 702021079
Zahra Maharani 702021082
Gelsy Deah Aurelia 702021097
Yoshiko Widyadi 702021120

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan tutorial yang berjudul
“Laporan Tutorial Skenario A” sebagai tugas kompetensi kelompok. Shalawat
beriring salam selalu tercurah kepada junjungan kita, nabi besar Muhammad SAW
beserta para keluarga, sahabat, dan pengikut-pengikutnya hingga akhir zaman.
Kami menyadari bahwa laporan tutorial ini jauh dari sempurna. Oleh
karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna
perbaikan di masa mendatang. Dalam penyelesaian laporan tutorial ini, kami
banyak mendapat bantuan, bimbingan dan saran. Pada kesempatan ini, kami ingin
menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada:
1. Allah SWT, yang telah memberi kesehatan dan rahmat-Nya
2. Kedua orang tua yang selalu memberi dukungan materil maupun spiritual.
3. dr. selaku tutor kelompok 7.
4. Teman-teman seperjuangan.
5. Semua pihak yang terlibat dalam pembuatan laporan tutorial ini.
Semoga Allah SWT memberikan balasan pahala atas segala amal yang
diberikan kepada semua orang yang menyusun dan membantu pembuatan laporan
ini dan semoga laporan tutorial ini bermanfaat bagi kita dan perkembangan ilmu
pengetahuan. Semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT. Aamiin.

Palembang, 9 Mei 2023

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu strategi pembelajaran sistem Kurikulum Berbasis Kompetensi
(KBK) ini adalah Tutorial.Tutorial merupakan pengimplementasian dari
metode Problem Based Learning (PBL). Dalam tutorial mahasiswa dibagi
dalam kelompok-kelompok kecil dan setiap kelompok dibimbing oleh seorang
tutor/dosen sebagai fasilitator untuk memecahkan kasus yang ada. Pada
kesempatan ini dilaksanakan tutorial studi kasus skenario yang berjudul ―

1.2 Maksud dan Tujuan


Adapun maksud dan tujuan dari laporan tutorial studi kasus A, yaitu:
1. Sebagai laporan tugas kelompok tutorial yang merupakan bagian dari
sistem pembelajaran Problem Based Learning di Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Palembang.
2. Dapat menyelesaikan kasus yang diberikan pada skenario A dengan
metode analisis dan pembelajaran diskusi kelompok.
3. Tercapainya tujuan dari metode pembelajaran tutorial.

1.3 Manfaat
Adapun Manfaat dari pembuatan skenario A, yaitu:
1. Agar dapat berlatih menganalisis suatu masalah
2. Agar dapat mengetahui proses dalam tutorial
3. Agar bisa mengaplikasikan metode Program Based Learning dalam kasus.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Data Tutorial
Tutor :
Moderator :
Sekretaris Meja :
Sekretaris Papan :
Anggota : 1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Waktu : Selasa, 9 Mei 2023
Pukul 8.00 – 10.30 WIB
Rabu, 11 Mei 2023
Pukul 8.00-10.30 WIB
Peraturan:
1. Saling menghormati antar sesama peserta tutorial.
2. Menggunakan komunikasi yang baik dan tepat.
3. Mengacungkan tangan saat akan mengajukan pendapat.
4. Tidak mengaktifkan alat komunikasi selama proses tutorial berlangsung.
5. Izin saat akan keluar ruangan.
6. Tepat waktu.

2.2 Skenario Kasus


“…”

K
2.3 Klarifikasi Istilah
1. Orthoforia : kesetimbangan normal otot - otot mata ( dorlan 30)
2. Cupping : pembentukan cekungan yang berbentuk cawan ( dorlan 29)
3. Notching : gubangan atau cekungan kecil pada saluran yang berada di
tulang frontalis untuk arteri dan syaraf supraorbital ( dorlan 30 )
4. refleks fundus : cerminan aksi atau gerakan bagian belakang inferior
bola mata ( dorlan 28)
5. oftalmologi : cabang ilmu kedokteran yang berfoks pada mata
meliputi anatomi,fisiologi, dan patologi ( dorlan 30 )
6. refleks fovea : cerminan aksi atau Gerakan pada lubang atau lekukakn
kecil yang terlektak dipusat makulalutea merupakan area pengihatan
terjelas ( dorlan 29)
7. shadow test : pemeriksaan bayangan pada mata dan biasanya
eratkaitanya untuk mengetahu apakah ada katarak atau kekeruhan
lensa
8. gonioskopi : alat optic untuk memeriksa bilik mata depan dan untuk
menunjukan Gerakan dan rotasi mata ( dorlan ,28)
9. bayonet sign : salah satu jenis pemeriksaan mata yang apabila
hasilnya positif mengarah ke glaucoma sudut terbuka

2.4 Identifikasi Masalah


1. Ny. Lusi, berusia 58 tahun dating dengan keluhan ……… pandangan
seperti berasap disangkal .
2. Riwayat trauma pada mata disangkal ………..melihat jarak jauh .
3. Pemeriksaan fisik
2.5 Prioritas Masalah
1  karena merupakan keluhan utama yang apabila tidak ditatalaksan dapat
menggangu aktifitas dan menyebabkan komplikasi yaitu kebutaan.
2.6 Analisis Masalah
1. Ny. Lusi, berusia 58 tahun dating dengan keluhan ……… pandangan
seperti berasap disangkal
a. bagaimana anatomi dan fisiologi (aliran aquos. H) pada kasus?
(ornea, bilik mata depan,
b. Bagaimana histologi pada kasus?
c. Apa makna Ny. Lusi, berusia 58 tahun dating dengan…… 1
tahun terakhir ?
Makna nya , terjadi penurunan penglihatan secara perlahan
kemungkinan mengalami glaucoma primer kronis sudut
terbuka.
Pada glaukoma akan terdapat melemahnya fungsi mata dengan
terjadinya cacat lapang pandang dan kerusakan anatomi berupa
ekskavasi (penggaungan) serta degenerasi papil saraf optik,
yang dapat berakhir dengan kebutaan.
Glaukoma sudut terbuka merupakan bentuk glaucoma yang
umum ditemukan. Penyebabnya tidak diketahui, biasanya
bersifat diturunkan didalam keluarga. Tekanan bola mata
tinggi (>21 mm hg) biasanya mengenai dua mata, diatas 40
tahun bersifat diturunkan dalam keluarga, secara perlahan
disertai dengan tekanan pada saraf optic, yang tidak sakit berat
dan penglihatan turun perlahan. (Ilyas,dkk.2018)
Ilyas, S dan Yulianti R, S. 2018. Buku Ilmu Penyakit Mata.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
d. Apa kemungkinan penyebab dari penglihatan kabur perlahan
di kedua mata?
e. Bagai mana mekanisme penglihatan kabur pada kedua mata ?
f. Apamakna pasien juga mengeluh sering tersandung saat
berjalan ?
g. Apa makna keluhan tersebut tidak disertai dengan mata merah
dan nyeri?
Makna nya ialah untuk menyingkirkan kemungkinan terkena
glaucoma akut sudut tertutup.
Pada glaukoma primer sudut tertutup akut terdapat anamnesa
yang khas sekali berupa nyeri pada mata yang mendapat
serangan yang berlangsung beberapa jam dan hilang setelah
tidur sebentar. Melihat pelangi (halo) sekitar lampu dan
keadaan ini merupakan stadium prodromal. Serangan
glaukoma akut yang terjadi secara tiba-tiba dengan rasa sakit
hebat dimata dan di kepala, perasaan mual dengan muntah,
bradikardia akibat refleks okulokardiak, mata menunjukkan
tanda-tanda 169 kongestif (peradangan) dengan kelopak mata
bengkak, mata merah, tekanan bola mata sangat tinggi yang
mengakibatkan pupil lebar, kornea suram dan edem, iris
sembab meradang, papil saraf optik hiperemis, edem dan
lapang pandangan menciut berat. (Ilyas,dkk.2018)
Ilyas, S dan Yulianti R, S. 2018. Buku Ilmu Penyakit Mata.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
h. Apa hubungan usia dan jenis kelamin pada kasu?
i. Apa makna keluhan sakit kepala ada …….. pandangan berasap
disangkal?
j. Apa kemungkinan penyebab sakit kepala pada kasus?
k. Bagaiman mekanisme kaluhan sakit kepala pada kasus?
l. Apasaja jenis kelainan mata dengan keluhan penglihatan kabur
perlahan dan tidak disertai mata merah disertai sakit kepala?

2. Riwayat trauma pada mata disangkal ………..melihat jarak jauh .


a. Apa makna riwayat pada mata disangkal…. Jangka waktu
lama tidak ada?
Riwayat trauma pada mata disangkal > untuk menyingkirkan
glaucoma sekunder akibat trauma. Glaukoma sekunder adalah
glaucoma yang terjadi akibat penyakit mata lain, trauma,
pembedahan, penggunaan kortikosteroid berlebihan atau
penyakit sistemik lainnya.
Riwayat kencing manis dan darah tinggi disangkal > penyakit
glaucoma pada ny. Lusi awalnya tidak disebabkan oleh
penyakit diabetes melitus dan hipertensi.
Riwayat penggunaan obat tetes dalam jangka waktu lama tidak
ada > terjadinya glaucoma pada pasien ini bukan dari Riwayat
penggunaan obat tetes mata.
Tapi pada obat tetes mata dengan kandungan kortikosteroid
jika digunakan secara berlebihan justru akan menyebabkan
kebutaan permanen dan sebagai pencetus kelainan glukoma
(Rahayuningrum,dkk.2012)
Hipertensi telah dilaporkan sebagai salah satu faktor risiko
yang mungkin untuk terjadinya glaukoma, meskipun begitu
peran dari kondisi hipertensi terhadap kejadian atau
perburukan glaukoma sampai saat ini masih belum jelas.
Terdapat dugaan bahwa hipertensi sebagai faktor risiko dan
dapat menyebabkan peningkatan TIO melalui kelebihan
produksi atau gangguan aliran cairan humor aquosus.
(Hajar,dkk.2019)
Hajar, S., Firdausa, S., & Amrizal, T. I. (2019). Hubungan
Tekanan Darah dengan Peningkatan Tekanan Intraokuli pada
Pasien Glaukoma di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr.
Zainoel Abidin, Banda Aceh. Jurnal Kedokteran Nanggroe
Medika, 2(1), 18-23.
Rahayuningrum, L. M., & Intan, D. A. (2012). Penggunaan
Obat Tetes Mata dengan Kejadian Glaukoma. Journals of
Ners Community, 3(1), 92-97.
b. Apa hubungan ny.lusi punya Riwayat ….. 6 bulan terakhir?
c. Bagaimana farmakokinetik dan farmakodinamik Panadol
( parasetamol)?
d. Apa saja indikasi dan kontraindikasi obat Panadol ?
e. Apa makna ny, lusi juga menggunakan kaca mata untuk
melihat jarak jauh?
Maknanya kemungkinan ny. Lusi mengalami kelainan refraksi
yaitu myopia atau rabun jauh. (Subudhi,dkk.2023)
Subudhi P, Agarwal P. Miopia. [Diperbarui 31 Maret
2023]. Di: StatPearls [Internet]. Pulau Harta Karun (FL):
Penerbitan StatPearls; 2023 Januari-. Tersedia dari:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK580529/
f. Apasaja klasifikasi kelainan refraksi pada bola mata?
( sebutkan dan jelaskan )

3. pemfis
a. bagaimana interpretasi dari pemeriksaan fisik?
b. Bagaiman mekanisme abnormal dari pemeriksaan fisik?
c. Bagiamna cara pemeriksaan visus dasar?

4. Bagaimana cara mendiangnosis pada kasus? (pakek tabel)


5. Bagaimana diagnosis banding pada kasus? (pakek tabel sertai
perbedaannya)
Glaukoma kronis Glaukoma primer
sudut terbuka sudut tertutup
Penglihatan kabur Perlahan Mendadak
Mata merah dan Tidak ada Ada
nyeri mata
Mual dan muntah Tidak ada Ada
Rasa sakit berat Tidak ada Ada
Mata bengkak Tidak ada Ada

6. Bagaimana pemeriksaan penunjang pada kasus?


7. Apa diagnosis kerja pada kasus : Glaukoma primer kronik sudut
terbuka
a. Definisi?
b. Etiologic dan factor risiko?
c. Manifestasi klinis ?
Tekanan bola mata tinggi (>21 mm hg) biasanya mengenai
dua mata, diatas 40 tahun bersifat diturunkan dalam keluarga,
secara perlahan disertai dengan tekanan pada saraf optic, yang
tidak sakit berat dan penglihatan turun perlahan. Penglihatan
menurun sehingga diketahui sudah terlambat dengan
penglihatan sudah berbentuk terowong (funnel). Berakhir
dengan kebutaan. (Ilyas,dkk.2018)
Ilyas, S dan Yulianti R, S. 2018. Buku Ilmu Penyakit Mata.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
d. Klasifikasi?
8. Bagaimana tatalaksana pada kasus?
9. Bagaimana komplikasi pada kasus?
10. Bagaimana proknosis pada kasus?
11. Bagaimana SKDU pada kasus?
12. Bagaimana NNI pada kasus?
a. Yasin :68
Dan barangsiapa Kami panjangkan umurnya niscaya Kami
kembalikan dia kepada awal kejadian(nya). Maka mengapa
mereka tidak mengerti?
Maknanya > Surat Yasin ayat 68 berisi perintah Allah bagi kita
untuk merenungi perubahan manusia dalam siklus umurnya. Pada
ayat sebelumnya telah dinyatakan bahwa Allah SWT bisa saja
seketika membutakan atau mengubah wujud mereka yang berbuat
dosa, namun Ia menundanya sampai Hari Pembalasan tiba.
b. Al -mukmin : 67

2.7 Hipotesis
Ny. Lusi 58 thn mengalami penglihatan kabur perlahan pada kedua mata
tanpa disertai mata merah dan nyeri pada mata serta mengeluh sakit kepala
karna kemungkinan menggalami glaucoma primer kronik sudut terbuka
2.8 Kerangka Konsep
Fr : usia, jenis
kelamin, myopia,

Gangguan aliran aquos humor


( peningkatan atau blockade)

Peningkatan TIO

Menekan nervus optikus

Anda mungkin juga menyukai