Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN TUTORIAL

SKENARIO B BLOK VII

KELOMPOK 4

Dosen Pembimbing : dr. RA Tanzila, M.Kes

Nama Anggota :

Tasya Aulia Dita (702018019)


Putri Wakilla (702021006)
Rara Renata (702021011)
Muhammad Gilang Maulana (702021023)
Anisatul Aflah (702021031)
Della Puspita Sari (702021044)
Nyimas Saskia Dhafira (702021056)
Achmad Raihan Hadit (702021067)
Muhammad Aqghil Fatahillah Fhaqih (702021086)
Leni Kurniyati (702021106)
Syabila Azzahra Rizqiyyah (702021112)

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

TAHUN AJARAN 2021/2022


KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan sementara tutorial yang
berjudul “Laporan Tutorial Skenario B” sebagai tugas kompetensi kelompok.
Shalawat beriring salam selalu tercurah kepada junjungan kita, nabi besar
Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat, dan pengikut-pengikutnya
hingga akhir zaman.

Kami menyadari bahwa laporan sementara tutorial ini jauh dari sempurna.
Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
guna perbaikan di masa mendatang.

Dalam penyelesaian laporan tutorial ini, kami banyak mendapat bantuan,


bimbingan dan saran. Pada kesempatan ini, kami ingin menyampaikan rasa
hormat dan terima kasih kepada :

1. Allah SWT, yang telah memberi kesehatan dan rahmat-Nya.

2. Kedua orang tua yang selalu memberi dukungan materil maupun spiritual.

3. dr. RA Tanzila, M.Kes selaku tutor Kelompok 4.

4. Teman-teman seperjuangan.

5. Semua pihak yang terlibat dalam pembuatan laporan tutorial ini.

Semoga Allah SWT memberikan balasan pahala atas segala amal yang
diberikan kepada semua orang yang menyusun dan membantu pembuatan laporan
ini dan semoga laporan tutorial ini bermanfaat bagi kita dan perkembangan ilmu
pengetahuan. Semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT. Amin.

Palembang, 14 Juni 2022

I
Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI.................................................................................................ii

BAB I.............................................................................................................1

PENDAHULUAN.........................................................................................1

1.1. Latar Belakang.....................................................................................1

1.2. Maksud dan Tujuan.............................................................................1

BAB II...........................................................................................................2

PEMBAHASAN...........................................................................................2

2.1. Data Tutorial........................................................................................2

2.2. Skenario Kasus....................................................................................2

2.3 Klarifikasi Istilah..................................................................................3

2.4 Identifikasi Masalah.............................................................................5

2.5 Prioritas Masalah..................................................................................6

2.6 Analisis Masalah...................................................................................6

2.7 Hipotesis...............................................................................................9

2.8 Kerangka Konsep.................................................................................9

II
III
BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Salah satu strategi pembelajaran sistem Kurikulum Berbasis Kompetensi
(KBK) ini adalah Tutorial. Tutorial merupakan pengimplementasian dari metode
Problem Based Learning (PBL). Dalam tutorial mahasiswa dibagi dalam
kelompok-kelompok kecil dan setiap kelompok dibimbing oleh seorang
tutor/dosen sebagai fasilitator untuk memecahkan kasus yang ada. Pada
kesempatan ini dilaksanakan tutorial studi kasus skenario yang berjudul
“Apakah Saya Terinfeksi?”

1.2. Maksud dan Tujuan


Adapun maksud dan tujuan dari laporan tutorial studi kasus B, yaitu :
1. Sebagai laporan tugas kelompok tutorial yang merupakan bagian dari
sistem pembelajaran Problem Based Learning di Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Palembang.
2. Dapat menyelesaikan kasus yang diberikan pada skenario B dengan
metode analisis dan pembelajaran diskusi kelompok.
3. Tercapainya tujuan dari metode pembelajaran tutorial.

1
BAB II

PEMBAHASAN
2.1. Data Tutorial
Tutor : dr. RA Tanzila, M.Kes
Moderator : Tasya Aulia Dita
Sekretaris Papan : Leni Kuniyati
Sekretaris Meja : Della Puspita Sari
Waktu : Selasa, 14 Juni 2022
Pukul 08.00-10.30 WIB

Peraturan :
1. Saling menghormati antar sesama peserta tutorial.
2. Menggunakan komunikasi yang baik dan tepat.
3. Mengacungkan tangan saat akan mengajukan pendapat.
4. Tidak mengaktifkan alat komunikasi selama proses tutorial berlangsung.
5. Izin saat akan keluar ruangan.
6. Tepat waktu.

2.2. Skenario Kasus


“Demam berulang-ulang”

Tn. P berusia 27 tahun, alamat Palembang, dibawa ke rumah sakit karena


demam hilang timbul sejak 8 hari yang lalu. Sebelum demam didahului
menggigil. Setelah demam diikuti berkeringat banyak dan suhu tubuh kembali
normal. Keluhan tersebut selalu berulang setiap hari. Keluhan lainnya terdapat
sakit kepala, mual, dan lemas. Tn. P baru pulang ke Palembang 10 hari yang lalu
dari liburan di NTT selama 1 bulan. Sebelumnya Tn. P belum pernah mengalami
sakit yang sama.

2
Pemeriksaan fisik

Keadaan umum: tampak sakit sedang, kesadaran compos mentis

Tanda Vital : TD 125/80 mmHg, nadi 108 x/menit (isi dan tegangan cukup), RR :
20 x/menit, T axilla : 38,50C.

Kepala : Konjungtiva palpebra tampak pucat, sklera tidak ikterik.

Leher : Tidak ada pembesaran KGB.

Thoraks : Pemeriksaan jantung dan paru dalam batas normal.

Abdomen: hepatomegali ringan. Pemeriksaan lain dalam batas normal.

Ekstremitas : Tidak ada ruam kulit

Pemeriksaan laboratorium

Darah Rutin : Hb 9,2 gr%, leukosit 8.400/mm3, trombosit 203.000/mm3, dan


didapatkan gambaran hemolitik dengan morfologi leukosit dan trombosit normal.

Urinalisis dan feses rutin normal.

Hasil pemeriksaan rapid diagnostic test (RDT) didapatkan:

2.3 Klarifikasi Istilah


No Istilah Pengertian
1 Rapid diagnostic Suatu pemeriksaan laboratorium yang digunakan

3
untuk mendiagnosis penyakit malaria berdasarkan
atas deteksi antigen parasit malaria di dalam darah
test (RDT)
dengan menggunakan prinsip imunokromatografi
(Suarjana & Nauval, 2019).
2 Hepatomegali Pembesaran hati (dorland edisi 30).
Keping-keping darah yang mempunyai bentuk
3 Trombosit tidak teratur dan tidak memiliki inti (Dorland, ed
29).
Bintil-bintil merah pada kulit, penyakit kulit
4 Ruam
(KBBI edisi lux).
5 Urinalisis Analisis urin (dorland ed 29).
Penyakit yang di tandai dengan gemetarnya atau
6 Menggigil
menggigilnya berbagai otot (Dorland ed.30)
Sel darah tanpa warna (berfungsi untuk
membinasakan bakteri yang memasuki tubuh).
7 Leukosit
Arti lainnya dari leukosit adalah sel darah putih
(KBBI).
Bagian dari system limfatik yang berfungsi
melawan kuman virus dan parasit penyebab
8 KGB
infeksi, membasmi sel kanker dan menghancurkan
zat beracun yang masuk kedalam tubuh (dorland)
sakityang menyebabkan suhu badan lebih tigggi
9 Demam
daripada biasanya (KBBI).
10 Palpebra kelopak mata (Dorland edisi 29).
Pembebasan hemoglobin, mulai dari
11 Hemolitik permisahannya dari sel darah merah hingga berada
dalam plasma (KBBI, edisi 30).
Selaput lender yang menutupi keopak mata,
12 Konjungtiva melipat kembai pada bola mata, dn menutupi
depan bola mata (KBBI edisi 5).
13 Sklera ikterik Lapisan luar bola mata dan berwarna putih yang
menutupi kurang lebih 5/6 bagian permukaan bola

4
mata; ikterik adalah warna kekuniangan pada mata
(Dorland edisi 29).

2.4 Identifikasi Masalah


1. Tn. P berusia 27 tahun, alamat Palembang, dibawa ke rumah sakit karena
demam hilang timbul sejak 8 hari yang lalu. Sebelum demam didahului
menggigil. Setelah demam diikuti berkeringat banyak dan suhu tubuh
kembali normal. Keluhan tersebut selalu berulang setiap hari.
2. Keluhan lainnya terdapat sakit kepala, mual, dan lemas. Tn. P baru pulang
ke Palembang 10 hari yang lalu dari liburan di NTT selama 1 bulan.
Sebelumnya Tn. P belum pernah mengalami sakit yang sama.
3. Pemeriksaan fisik
Keadaan umum: tampak sakit sedang, kesadaran compos mentis

Tanda Vital : TD 125/80 mmHg, nadi 108 x/menit (isi dan tegangan
cukup), RR : 20 x/menit, T axilla : 38,50C.

Kepala : Konjungtiva palpebra tampak pucat, sklera tidak ikterik.

Leher : Tidak ada pembesaran KGB.

Thoraks : Pemeriksaan jantung dan paru dalam batas normal.

Abdomen: hepatomegali ringan. Pemeriksaan lain dalam batas normal.

Ekstremitas : Tidak ada ruam kulit

4. Pemeriksaan laboratorium
Darah Rutin : Hb 9,2 gr%, leukosit 8.400/mm3, trombosit 203.000/mm3,
dan didapatkan gambaran hemolitik dengan morfologi leukosit dan
trombosit normal.

Urinalisis dan feses rutin normal.

Hasil pemeriksaan rapid diagnostic test (RDT) didapatkan:

5
2.5 Prioritas Masalah
1. Tn. P berusia 27 tahun, alamat Palembang, dibawa ke rumah sakit karena
demam hilang timbul sejak 8 hari yang lalu. Sebelum demam didahului
menggigil. Setelah demam diikuti berkeringat banyak dan suhu tubuh kembali
normal.
Alasan : jika hal tersebut tidak di tatalaksana dengan tepat akan mengganggu
aktivitas dan mengakibatkan komplikasi.

2.6 Analisis Masalah


1. Tn. P berusia 27 tahun, alamat Palembang, dibawa ke rumah sakit karena
demam hilang timbul sejak 8 hari yang lalu. Sebelum demam didahului
menggigil. Setelah demam diikuti berkeringat banyak dan suhu tubuh kembali
normal. Keluhan tersebut selalu berulang setiap hari.
a. Apa makna demam hilang timbul sejak 8 hari yang lalu dan sebelum
demam didahului menggigil?
Maknanya bahwa Tn. L mengalami demam siklik. Karena pada demam
ini, kenaikan suhu badan selama beberapa hari yang diikuti oleh periode
bebas demam untuk beberapa hari yang kemudian diikuti oleh kenaikan
suhu seperti semula. Dan juga dari gejala yang ada Tn.L mengalami
malaria ringan karena terinfeksi plasmodium. Menunjukan gejala klinis
dari penyakit malaria karena Keluhan utama yang khas pada malaria
disebut trias malaria‖ yang terdiri dari 3 stadium yaitu: Stadium menggigil
Pasien merasa kedinginan yang dingin sekali, sehingga menggigil. Nadi
cepat tapi lemah, bibir dan jari-jari tangan biru, kulit kering dan pucat.
Stadium ini berlangsung 15 menit sampai1 jam. Stadium puncak demam,
pasien yang semula merasakan kedinginan berubah menjadi panas sekali.

6
Suhu tubuh naik hingga 41oC sehingga menyebabkan pasien kehausan
muka kemerahan, kulit kering dan panas seperti terbakar, sakit kepala
makin hebat, mual dan muntah, nadi berdenyut keras. Stadium ini
berlangsung 2 sampai 6 jam. Stadium berkeringat Pasien berkeringat
banyak sampai basah, suhu turun drastis bahkan mencapai dibawah
ambang normal. Penderita biasanya dapat tidur nyenyak dan saat bangun
merasa lemah tapi sehat. Stadium ini berlangsung 2 sampai 4 jam
( Mading, 2014).

b. Apa makna setelah demam diikuti berkeringat banyak dan suhu tubuh
kembali normal?
c. Bagaimana etiologi dan mekanisme demam?
d. Bagaimana etiologi dan mekanisme menggigil?
e. Bagaimana etiologi dan mekanisme berkeringat banyak?
f. Apa saja macam-macam demam dan termasuk demam apa yang terjadi
pada kasus?
1) Demam septik
Pada tipe demam septik, suhu badan berangsur naik ke tingkat yang
tinggi sekali pada malam hari dan turun kembali ke tingkat di atas
normal pada pagi hari. Sering disertai keluhan menggigil dan
berkeringat. Bila demam yang tinggi tersebut turun ke tingkat yang
normal dinamakan juga demam hektik.
2) Demam remiten
Pada tipe demam remiten, suhu badan dapat turun setiap hari tetapi
tidak pernah mencapai suhu badan normal. Perbedaan suhu yang
mungkin tercatat dapat mencapai dua derajat dan tidak sebesar
perbedaan suhu yang dicatat pada demam septik.
3) Demam intermiten
Pada tipe demam intermiten, suhu badan turun ke tingkat yang normal
selama beberapa jam dalam satu hari. Bila demam seperti ini terjadi
setiap dua hari sekali disebut tersiana dan bila terjadi dua hari bebas
demam di antara dua serangan disebut kuartana.

7
4) Demam kontinyu
Pada tipe demam kontinyu variasi suhu sepanjang hari tidak berbeda
lebih dari satu derajat. Pada tingkat demam yang terus menerus tinggi
sekali disebut hiperpireksia.
5) Demam siklik
Pada tipe demam siklik terjadi kenaikan suhu badan selama beberapa
hari yang diikuti oleh periode bebas demam untuk beberapa hari yang
kemudian diikuti oleh kenaikan suhu seperti semula (Sudoyo,2014).

Yang termasuk pada kasus: Demam Siklik

g. Apa saja jenis penyakit yang berkaitan dengan demam pada kasus?
h. Apa makna keluhan tersebut selalu berulang setiap hari?

2. Keluhan lainnya terdapat sakit kepala, mual, dan lemas. Tn. P baru pulang
ke Palembang 10 hari yang lalu dari liburan di NTT selama 1 bulan.
Sebelumnya Tn. P belum pernah mengalami sakit yang sama.
a. Apa faktor terjadinya sakit kepala, mual, dan lemas?
b. Bagaimana mekanisme terjadinya sakit kepala, mual, dan lemas?
c. Bagaimana hubungan keluhan utama dengan keluhan tambahan?
Hubungannya karena Tn. L menderita malaria vivax yang disebabkan oleh
plasmodium vivax yang memiliki manifestasi utama yaitu: demam, dan
menggigil, juga dapat disertai sakit kepala, mual, muntah, diare, nyeri otot
atau pegal-pegal. Malaria juga memiliki manifestasi umum yaitu berupa
keluhan-keluhan prodromal dapat terjadi sebelum terjadinya demam,
berupa: malaise, lesu, sakit kepala, sakit tulang belakang, nyeri pada tulang
dan otot, anoreksia, perut tidak enak, diare ringan dan kadang-kadang
merasa dingin di punggung. Keluhan prodromal sering terjadi pada P.
vivax dan P. ovale, sedangkan P. falciparum dan P. malariae keluhan
prodromal tidak jelas. (Sabiq, A dan Fitriani, J, 2018).

8
Jadi hubungannya adalah keluhan utama dan keluhan tambahan
merupakan satu kesatuan dari manifestasi klisis yang disebabkan oleh
plasmodium vivax.

d. Apa hubungan liburan 10 hari yang lalu dari liburan di NTT dengan
penyakit yang diderita tn. P?
Hubungannya adalah Maknanya adalah ketika di NTT tn. L sudah
pernah menderita malaria, dimana NTT merupakan salah satu daerah
endemic malaria dan sebagai penyumbang kasus terbesar di Indonesia
yaitu sebesar 79%. (Hastuty HSB dan Denik WS, 2021) Tn. L pernah
menderita malaria vivax saat berada di papua enam bulan lalu karena
Indonesia merupakan negara tropis dan malaria masih menjadi salah satu
penyakit menular khususnya di beberapa wilayah yang dinyatakan masih
endemis terutama di luar pulau jawa. (Hakim, L, 2011).
P. vivax dan P. ovale pada siklus parasitnya di jaringan hati (sizon
jaringan) sebagian parasit yang berada dalam sel hati tidak melanjutkan
siklusnya ke sel eritrosit, akan tetapi tertanam di jaringan hati disebut
hipnosit. Bentuk hipnosit inilah yang menyebabkan malaria relapse. Pada
penderita yang mengandung hipnosoit, apabila suatu saat dalam keadaan
daya tahan tubuh menurun misalnya akibat terlalu lelah, sibuk, stress atau
perubahan iklim (musim hujan), hipnosoit dalam tubuhnya akan
terangsang untuk melanjutkan siklus parasit dari sel hati ke eritrosit.
Setelah eritrosit yang berparasit pecah akan timbul kembali gejala
penyakit. Misalnya 1 – 2 tahun sebelumnya pernah menderita P.
vivax/ovale dan sembuh setelah diobati, bila kemudia mengalami
kelelahan atau stress, gejala malaria akan muncul kembali sekalipun yang
bersangkutan tidak digigit oleh nyamuk anopheles. (Sabiq, A & Fitriani, J,
2018).

e. Apa pengertia dari penyakit tropis?


Penyakit tropis dapat berjangkit dari seseorang kepada orang lain yang
sehat dengan berbagai cara. Ada yang menularkan langsung dari penderita

9
ke orang sehat melalui udara, kontak langsung, makanan/minuman yang
terkontaminasi penyebab infeksi, atau melalui peralatan yang digunakan
(vektor). Seseorang yang terkena gejala-gejala awal penyakit tropis
cenderung mengabaikannya karena keterbatasan waktu dan biaya untuk
berkonsultasi serta terbatasnya ketersediaan dokter pada suatu daerah
(Reza dkk, 2018).

f. Apa saja macam-macam penyakit dari daerah tropis?


Saat ini telah ada beberapa penelitian tentang mendiagnosa penyakit,
diantaranya penelitian oleh Ramdhani dengan judul “Sistem Pakar
Diagnosa Infeksi Penyakit Tropis Berbasis Web”. Penelitian ini
menggunakan metode Bayesian Network dalam melakukan proses
diagnosa. Penyakit yang diteliti sebanyak 3 jenis penyakit yaitu DBD,
Malaria, dan Demam tifoid. Penelitian ini menghasilkan sistem yang dapat
mendiagnosa penyakit tropis yang mungkin diderita dengan kesamaan
hasil diagnosa sebesar 78% dengan diagnosa dokter berdasarkan analisa
dengan data sampel.

g. Mengapa keluhan timbul setelah 10 hari dari ntt?


P. vivax dan P. ovale pada siklus parasitnya di jaringan hati (sizon
jaringan) sebagian parasit yang berada dalam sel hati tidak melanjutkan
siklusnya ke sel eritrosit, akan tetapi tertanam di jaringan hati –disebut
hipnosit-. Bentuk hipnosit inilah yang menyebabkan malaria relapse. Pada
penderita yang mengandung hipnosoit, apabila suatu saat dalam keadaan
daya tahan tubuh menurun misalnya akibat terlalu lelah, sibuk, stress atau
perubahan iklim (musim hujan), hipnosoit dalam tubuhnya akan
terangsang untuk melanjutkan siklus parasit dari sel hati ke eritrosit.
Setelah eritrosit yang berparasit pecah akan timbul kembali gejala
penyakit. Misalnya 1 – 2 tahun sebelumnya pernah menderita P.
vivax/ovale dan sembuh setelah diobati, bila kemudia mengalami
kelelahan atau stress, gejala malaria akan muncul kembali sekalipun yang
bersangkutan tidak digigit oleh nyamuk anopheles (Sabiq, 2018)

10
h. Bagaimana proses transmisi dari patogen pada malaria (siklus hidup)?
i. Apa yang harus dilakukan Tn. P sebelum pergi ke NTT agar terhindar dari
penyakit?
j. Bagaimana epidemiologi malaria pada kasus?
k. Apa organisme yang menjadi vektor pada kasus?
l. Bagaimana patofisiologi dari malaria?
m. Apa saja macam-macam malaria?
n. Apa makna sebelumnya Tn. P belum pernah mengalami sakit yang sama?

3. Pemeriksaan fisik
Keadaan umum : tampak sakit sedang, kesadaran compos mentis
Tanda Vital : TD 125/80 mmHg, nadi 108 x/menit (isi dan tegangan cukup),
RR : 20 x/menit, T axilla : 38,50C.
Kepala : Konjungtiva palpebra tampak pucat, sklera tidak ikterik.
Leher : Tidak ada pembesaran KGB.
Thoraks : Pemeriksaan jantung dan paru dalam batas normal.
Abdomen : hepatomegali ringan. Pemeriksaan lain dalam batas normal.
Ekstremitas : Tidak ada ruam kulit
a. Bagaimana interpretasi pemeriksaan fisik pada kasus?
b. Bagaimana mekanisme abnormal dari intepretasi pemeriksaan fisik pada
kasus?
c. Apa saja prosedur dari pemeriksaan fisik?
Apa saja prosedur dari pemeriksaan fisik?
Jawab :
Adapun 4 prinsip pada pemeriksaan fisik yaitu Inspeksi, palpasi,
perkusi, dan auskultasi
1) Inspeksi
Inspeksi dapat menghasilkan sejumlah besar informasi.
Pemeriksa harus melatih diri untuk melihat tubuh dengan
menggunakan pendekatan yang sistematis
• Keadaan umum • Keadaan gizi • Bentuk tubuh

11
• Simetris • Postur dan gaya berjalan • Cara berbicara
2) Palpasi
Palpasi adalah melakukan sentuhan untuk menentukan
karakteristik suatu area tubuh, seperti peningkatan atau depresi
kulit, kehangatan, nyeri tekan, denyut nadi, krepitus, dan ukuran
organ atau massa. Sebagai contoh, impuls abnormal dapat dipalpasi
di sisi kanan dada dan bisa terkait dengan aneurisma aorta
asendens.
3) Perkusi
Perkusi berhubungan dengan sensasi sentuhan dan suara yang
dihasilkan ketika ketukan yang dilakukan pada area yang sedang
diperiksa. Satu jari memberikan ketukan tajam ke jari lain dari
tangan lainnya.
4) Auskultasi
Auskultasi dilakukakn dengan mendengar suara yang
dihasilkan oleh organ internal. Teknik ini memberikan informasi
tentang proses penyakit organ (Swartz M.H,2014)

4. Pemeriksaan laboratorium
Darah Rutin : Hb 9,2 gr%, leukosit 8.400/mm3, trombosit 203.000/mm3, dan
didapatkan gambaran hemolitik dengan morfologi leukosit dan trombosit
normal.
Urinalisis dan feses rutin normal.
Hasil pemeriksaan rapid diagnostic test (RDT) didapatkan:

a. Bagaimana interpretasi pemeriksaan laboratorium pada kasus?


b. Bagaimana mekanisme abnormal pemeriksaan laboratorium pada kasus?
c. Bagaimana tahapan dari pemeriksaan rapid diagnostic test (RDT)?

12
Tahapan uji RDT malaria :
Pertama jari tengah disetrilkan terlebih dahulu menggunakan kertas
beralkohol, kemudian dengan menggunakan autoklik yang berisi lancet
ditusukkan pada jari tengah. Darah yang pertama keluar diapus dan darah
berikutnya diambil menggunakan pipet kapiler sampai tanda batas,
kemudian diteteskan pada RDT dan teteskan pula buffer. dicatat waktu dan
kode responden pada RDT, tunggu hingga 20 menit ( Santi, 2013).

d. Apa manfaat dari pemeriksaan rapid diagnostic test (RDT)?

5. Bagaimana cara mendiagnosis?

6. Bagaimana diagnosis banding pada kasus?


1) Malaria
Manifestasi umum yaitu demam periodik, anemia dan splenomegali,
terdapat keluhan prodomal berupa kelesuan, malaise, sakit kepala, sakit
punggung, merasa dingin di punggung, nyeri sendi dan tulang demam
ringan, anoreksia, sakit perut, diare ringan dan kadang- kadang dingin.
2) Demam Tipoid
Demam lebih dari 7 hari ditambah keluhan sakit kepala, sakit perut
(diare, obstipasi), lidah kotor, bradikardi relatif, roseola, leukopenia,
limpositosis relatif, aneosinofilia, uji nidal positif bermakna, biakan
empedu positif.
3) Demam Dengue
Demam tinggi terus menerus selama 2-7 hari, disertai keluhan sakit
kepala, nyeri tulang, nyeri ulu hati, sering muntah, uji torniquet positif,
penurunan jumlah trombosit dan peninggian hemoglobin dan
hematokrit pada demam berdarah dengue, tes serologi inhibisi
hematuglinasi, IgM atau IgG anti dengue positif (Romi, 2011)

7. Apa saja pemeriksaan penunjang paad kasus?

13
8. Apa working diagnosis?

9. Bagaimana tatalaksana pada kasus?


Malaria vivaks relaps
Pengobatan kasus malaria vivaks relaps (kambuh) diberikan dengan
regimen DHP (dihidroartemisinin-piperakuin) 0,25mg/kgBB/hari yang
sama tapi dosis Primakuin ditingkatkan menjadi 0,5 mg/kgBB/hari selama
14 hari. (Kemenkes, 2017).

10. Apa saja komlipkasi pada kasus?

11. Bagaimana prognosis?

12. Apa SKDI?


Tingkat kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang dokter umum adalah
4A. Yaitu, lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan
melakukan penatalaksanaan penyakit tersebut secara mandiri dan tuntas.
Kompetensi yang dicapai pada saat lulus dokter. (KKI ,2012)

13. Bagaimana pandangan islam pada kasus?


Quran surah arrad ayat 11

Hadist riwayat alfaqih dalam memelihara kesehatan

Hadist riwayat muslim 4/1993 no 9575

"Bahwasanya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam menjenguk Ummu


as-Saib (atau Ummu al-Musayyib), kemudian beliau bertanya, 'Apa yang
terjadi denganmu wahai Ummu al-Sa'ib (atau wahai Ummu al-Musayyib),
kenapa kamu bergetar?' Dia menjawab, 'Sakit demam yang tidak ada
keberkahan Allah padanya.' Maka beliau bersabda, 'Janganlah kamu

14
mencela demam, karena ia menghilangkan dosa anak Adam, sebagaimana
alat pemanas besi mampu menghilangkan karat'."
Interpretasi dengan kasus : ketika sedang sakit atau demam Tn. P harus
tetap bersyukur dan berprasangka baik karena sakit dapat menghilangkan
dan menggugurkan dosa.

Hadist riwayat al baihaqi tntang demam

Hadist riwayat bukhori 5661

Hadist Muslim 651

2.7 Hipotesis
Tn. P mengeluh demam, menggigil, berkeringat banyak disertai sakit kepala,
mual dan lemas disebabkan oleh plasmodium sehingga terindikasi malaria
dengan riwayat mengunjungi daerah endemik.

2.8 Kerangka Konsep

Riwayat mengunjungi
daerah endemik

Terjangkit nyamuk yang


carrier plasmodium

Plasmodium masuk ke
dalam darah

Malaria

Demam Lemas
15
Menggigil Mual

Anda mungkin juga menyukai