Anda di halaman 1dari 43

SISTEM PENCERNAAN

Sistem pencernaan bertugas mengelola


makanan sejak penerimaan, perncernaan,
absorbsi dan pengeluarannya dari tubuh.

System ini prinsipnya terdiri atas 2 komponen


utama yaitu :
Traktus Digestivus : saluran pencernaan
Glandula Digestoria : kelenjar pencernaan
yang dilengkapi dengan alat tambahan.
Struktur Umum Saluran Pencernaan
Saluran pencernaan ini memanjang dari mulut sampai anus, kecuali
rongga mulut. Pada prinsipnya saluran pencernaan ini mempunyai
dinding dengan pola struktur yang sama. Dari arah lumen keluar,
lapisan penyusunannya sebagai berikut :

Tunika Mukosa, terdiri atas :


Lapisan epitel selapis kolumnar
Lapisan propria terdiri dari jaringan ikat longgar areolar.
Lapisan muskularis mukosa yang disusun oleh otot polos tipis.
Tunika submukosa
Dijumpai pleksus Meissner. Pada bagian tertentu (yaitu
duodenum) terdapat kelenjar submukosa dan kumpulan jaringan
limfatik.
Tunika Muskularis.
Disusun oleh otot polos yang terdiri atas 2 lapisan, yang dalam
berjalan sirkuler dan yang luar berjalan longitudinal.
Tunika serosa/ tunika adventisia
Disusun oleh jaringan ikat fibrosa dan jaringan areolar yang
relative padat. Bila lapisan ini bersatu dengan jaringan ikat
sekitarnya disebut tunika adventisia, dan bila lapisan ini diliputi
oleh peritoneum (mesotel) disebut tunika serosa.
PERTUMBUHAN GIGI (HISTOGENESIS DENTIS)

Dengan objektif 10 X, akan terlihat susunan :

Pulpa gigi (pulpa dentis) yang disusun oleh jaringan ikat


mesenkim dan sel-sel odontoblas.
Lapisan sel-sel odontoblas, dengan objektif 45 X akan terlihat
bentuknya langsing, inti berada di daerah basal dan penonjolan
protoplasmatik pada bagian apical.
Lapisan pradentin yang berwarna merah muda, dan disusun oleh
serabut-serabut.
Lapisan dentin (subtansia ebumen) yang terdapat dibawah
predentin, berwarna lebih biru dan mengalami pengapuran.
Lapisan email (substansia adamantine) yang disusun oleh
prisma-prisma kecil.
Lapisan sel-sel adamantablas (ameloblast) yang bentuknya
silindris dan berwarna lebih pucat dari sel odontoblas.
Lapisan intermedia (stratum intermedia).
Lapisan sel-sel email luar.
GAMBAR PERTUMBUHAN GIGI
BIBIR (LABIUM ORIS)

Secara mikroskopis :

Pada bagian luar terdiri atas :


Epitel berlapis pipih, berpapilla, dilapisi zat tanduk dan sedikit
pigmen.
Folikel rambut serta kelenjar-kelenjarnya.
Kelenjar sebasea yang bermuara melalui saluran tersendiri (tidak
melalui folikel rambut).
Pada bagian dalam terdiri atas :
Epitel berlapis pipih tanpa zat tanduk
Kelenjar labial pada bagian tengah dan diantarai oleh otot-otot
(m.Orbicularis oris)
Pembuluh darah dan serabut saraf.
Pada bagian tengah terdiri atas :
Serabut otot lurik dari m.Orbicularis oris dan jaringan ikat
fibroelastik yang padat
GAMBAR BIBIR
LIDAH (LINGUA)
Membran mukosa pada permukaan bawah lidah sifat licin dan dibawahnya
terdapat submukosa. Pada permukaan atas lidah terlihat banyak
tonjolan-tonjolan kecil disebut papilla lidah, yang member kesan kasar
pada lidah.
Pada permukaan atas/ dorsal lidah terdapat alur berbentuk V yang disebut
sulkus terminalis, yang ujung Vnya mengarah keposterior. Sulkus ini
membagi lidah menjadi bagian anterior dan posterior.
Secara mikroskopis tentukan bagian atas dan bagian bawah :
Pada bagian atas lidah dijumpai 3 jenis papil, yaitu papil filiform, papil fungiform
dan papil sirkumvalata. Papil lidah dilapisi oleh epitel berlapis pipih
dengan zat tanduk (cornified) dan disusun oleh :
Tunika mukosa
Lapisan epitel yaitu epitel berlapis pipih dengan zat tanduk dan dijumpai
putting pengecap (taste buds).
Lapisan propria adalah berupa aponeurosis lidah, dibangun oleh jaringan
ikat yang padat. Pada lapisan ini ditemukan venula, arteriol, asini serus
dari kelenjar. Ebner bersama-sama dengan salurannya terutama di
bawah papil sirkumvalata dan serabut otot bergaris.
Tunika muskuler yang dibangun oleh otot bergaris, terdiri atas m.Horizontalis
linguae (m.Longitudinalis linguae), m.Verticalis linguae dan
m.Transversalis linguae.
GAMBAR LIDAH
ESOFAGUS (OESOPHAGUS)
Tunika Mukosa :
Lapisan epitel yang dibina oleh epitel berlapis pipih tanpa zat
tanduk dengan membrane basal yang jelas.
Lapisan propria yang terdiri diri jaringan areolar yang longgar,
kurang elastik dan ditemukan limfosit yang membentuk :
limfnoduli soliter (nodule limphatici solitarii) kelenjar permukaan
(asini mucus), infiltrasi sel plasma, makrofag (histiosit), dan
ditemukan pembuluh darah.
Lapisan muskularis yang dibangun oleh otot polos yang tebal dan
terputus-putus oleh saluran kelenjar.
Tela submukosa merupakan lapisan yang bergelombang dan elastic,
ditemukan kelenjar-kelenjar dengan salurannya yang disebut
dengan glandula oesophagealis (kelenjar esophagus), saraf-saraf
berupa plexus Meissneri dan jaringan lemak.
Tunika muskularis yang dibangun oleh otot polos dan otot bergaris
dengan susunan serabut :
Sebelah dalam berjalan sirkuler
Sebelah luar berjalan longitudinal
Tunika adventisia yang disusun oleh jaringan ikat longgar, bersifat
fibrus, banyak sel lemak, artiole venule dan serabut saraf.
GAMBAR OESOPHAGUS
GAMBAR GASTRO ESOPHAGEAL
KARDIA VENTRIKULI (CARDIA VENTRICULI)
Bagian ini terletak pada hubungan esophagus dengan kardia
(eosophageal cardia junction).
Tunika mukosa :
Lapisan epitel
Dibagian esophagus dilapisi oleh : epitel berlapis pipih, sedangkan
dibagian lambung dilapisi oleh epitel selapis silindris.
Lapisan propria, ditemukan dua macam kelenjar, yaitu kelenjar kardia
dan kelenjar fundik.
Lapisan muskularis mukosae, pada lambung lebih tebal dan lebih teratur.
Tela submukosa : pada daerah esophagus ditandai dengan adanya
kelenjar mucus, dimana salurannya menembus lapisan otot
mukosa. Pada daerah lambung ditandai dengan banyaknya
pembuluh darah.
Tunika Muskularis dengan susunan
Sebelah dalam disusun oleh otot yang berjalan sirkuler dan pada
lambung bagian ini menjadi lebih tebal.
Sedangkan sebelah luar disusun oleh otot yang berjalan longitudinal
Tunika adventisia yang pada lambung disebut tunika serosa dilapisi
oleh :
Lapisan mesotel
GAMBAR CARDIA VENTRICULI
FUNDUS VENTRIKULI (FUNDUS VENTRICULI)
Secara mikroskopis dapat dilihat bahwa tunika mukosa berwarna biru (basofilik) dan
membentuk lipatan-lipatan.
Tunika mukosa
Lapisan epitel yang disusun oleh epitel selapis silindris dengan inti yang terletak
dibasal. Pada beberapa tempat nampak garis-garis batas (Striated border) yang
terkadang nampak gambaran seperti jala (Schluszleisten), akibat potongan sejajar
atau tangential dan infiltrasi limfesit.
Sumur lambung (foveolae gastricae) dengan tinggi 1/3 dari tinggi tunika mukosa.
Lapisan propria yang dibina oleh sel stroma yang disebut fibrosit, serat-serat yang
berasal dari lapisan muskularis mukosa, dan umumnya diisi oleh :
Kelenjar fundik (fundic gland) dengan sifat merokrin dan dibangun oleh sel-sel
sebagai berikut : sel leher, sel parietal, principal dan sel argentafin (sulit dan tak
dapat dilihat dengan hematoksilin eosilin)
Lapisan muskularis mukosa.
Tela submukosa
Pada daerah ini ditandai dengan tidak ditemukannya kelenjar, ditemukannya
pembuluh darah dan jaringan lemak.
Tunika muskularis
Sebelah dalam otot polos berjalan sirkuler
Sebelah luar otot polos berjalan longitudinal.
Diantara kedua lapisan otot ini akan kita temukan sel-sel ganglion flexus
auerbach.
Tunika serosa, dilapisi oleh :
Lapisan mesotel.
GAMBAR FUNDUS VENTRICULI
PILORUS VENTRIKULI (PYLORUS VENTRICULI)
Tunika mukosa :
Lapisan epitel yang disusun oleh epitel selapis silindris.
Sumur lambung (foveolae gastricae) adalah dan tinggi tunika mukosa
lebih dalam di banding fundus.
Lapisan propria yang diisi oleh :
Kelenjar pilorik, stroma lebih jelas diantara kelenjar-kelenjar dan terlihat
serabut-serabut otot polos yang berasal dari lamina muskularis mukosa,
kapiler dan dijumpai juga limfnodulus (lymphonodulus).
Lapisan muskularis mukosa dengan susunan sebelah dalam sirkuler dan
sebelah luar longitudinal.
Tela sub mukosa
Tunika muskularis mempunyai struktur yang sarupa dengan
Tunika serosa struktur fundus.

PERHATIAN
Dengan objektif 10 X dapat dibedakan antara duodenum dan pylorus,
perhatikan terlebih lamina muskularis mukosa dan peralihannya.
Bila dibawah lamina muskularis mukosa didapati kelenjar, maka organ
tersebut adalah duodenum.
Bila dibawah lamina muskularis mukosa, tidak didapati kelenjar, maka
organ tersebut adalah pylorus (yang mempunyai limfonodulus soliter).
GAMBAR PYLORUS VENTRICULI
DUODENUM
Lapisan usus ini terdiri dari lapisan :
Tunika mukosa yang pada duodenum membentuk jonjot-jonjot (villi intestinalis)
40 buah/ mm2 berbentuk seperti daun.
Lapisan epitel yang disusun oleh epitel selapis silindris, dengan sedikit
sel piala (sel goblet).
Lapisan propria, pada lapisan ini ditemukan kelenjar usus (crypts of
Lieberkuhn) dalam potongan longitudinal atau tranversal, kelenjar mucus
Bruner (Glandula duodenalis Brunneri) dan disusun oleh serabut kolagen
disertai dengan serabut elastic, limfosit, sel plasma, eosinofil dan sel
mast dengan objektif 45 X.
Lapisan muskularis mukosa yang tampak tebal dan tidak teratur seperti
lambung dan susunannya sebelah dalam sirkuler, sebelah luar
longitudinal dan beberapa serabut menjorok ke dalam lamuna propria
pada jonjot usus yang disebut otot Bruecke.
Tela submukosa dibangun oleh jaringan areolar longgar dan dijumpai sel
lemak. Dalam lapisan ini dijumpai kelenjar-kelenjar :
Kelenjar Brunneri (glandula duodenalis Brunneri)
Tunika muskularis dengan susunan serabut otot polos :
Sebelah kanan sirkuler
Sebelah luar longitudinal
Diantara kedua lapisan ini ditemukan sel ganglion plexus Auerbachi.
Tunika serosa disusun oleh :
Lapisan mesotel
DUODENUM
JEJUNUM ILEUM
Tunika mukosa yang membentuk jonjot-jonjot usus dan beberapa diantaranya
yang mengalami pengerutan (contracted). Sifat dari jonjot sebagai berikut
: lebih besar dan lebih banyak dari duodenum.
Lapisan epitel yang disusun oleh epitel selapis silindris dengan sel piala.
Lapisan propria yang ditemukan kelenjar usus (crypts of Lieberkuhn) dan
pada bagian dasarnya dijumpai sel Paneth dan tidak ditemukan kelenjar
Brunneri.
Lapisan muskularis mukosa yang disusun oleh serabut otot polos dan
beberapa ada yang menjorok ke lapisan propria yang disebut dengan
otot Bruecke.
Tela submukosa yang dibangun oleh jaringan ikat longgar, tela submukosa dan
tunika mukosa tampak mengadakan lipatan-lipatan besar ke dalam
lumen, yang disebut plika sirkularis Kerkringi, juga dapat ditemukan
limfonodulus (plaque payeri) yang hanya terdapat di ileum.
Tunika muskularis dengan susunan :
Sebelah dalam sirkuler
Sebelah luar longitudinal
Diantara kedua lapisan terdapat plexus Aurbach ( ganglion simpatik )
Tunika serosa adalah berupa lapisan paling luar, jaringan neuro vaskuler dan
dijumpai jaringan lemak.
GAMBAR JEJUNUM ILEUM
KOLON ( COLON )
Tunika mukosa dengan karakteristik tidak ditemukan plika ataupun
jonjot dan permukaannya tidak rata :
Lapisan epitel, adalah berupa epitel selapis silindris dan banyak
infiltrasi limfosit juga ditemukan sel piala (goblet) terutamu pada
kelenjar usus.
Lapisan propia, yang lebih terorganisir dengan banyak infiltrasi
limfosit juga ditemukan limfonodulus.
Lapisan muskularis mukosa yang mempunyai dua lapisan
sebelah dalam sirkuler dan sebelah luar longitudinal.
Tela submukosa, yang berupa jaringan ikat longgar dan tidak
ditemukan suatu keistimewaan.
Tunika muskularis dengan susunan :
Sebelah dalam sirkuler
Sebelah luar longitudinal dan ini membentuk tiga bentukan pita
yang disebut Taenia Coli, sehingga antara bentuk pita tersebut
lapisan otot longitudinal ini lebih tipis.
Tunika serosa yang berupa lapiasan dari peritoneum yang dilapisi oleh
lapisan mesotel.
GAMBAR COLON
APENDIKS ( APPENDIX )
Secara mikroskopis organ ini disusun oleh :
Tunika mukosa yang tidak dijumpai jonjot usus karena telah mengalami
atropi, banyak dijumpai kelenjar usus ( Crypts Lieberkuhn ) :
Lapisan epitel, adalah berupa epitel selapis silindris mengandung
banyak mucin dan garis batas (striated Borders ) dengan sel piala.
Lapisan propia, pada lapisan ini ditemukan banyak sel limfosit
berbentuk limfonodulus soliter dan menembus tela submukosa
sehingga lamina muskularis mukosa menjadi terputus putus, juga
terdapat sel baru yaitu eosinofil, sel plasma, dan histiosit.
Lapisan muskularis mukosa tipis dan terputus-putus.
Tela submukosa yang disusun oleh jaringan areolar, jaringan limfoid,
pembuluh darah dan serabut saraf.
Tunika muskularis, yang dibangun oleh serabut otot polos, tampak pada
beberapa tempat sebagai lanjutan dari taenia,dengan susunan :
Sebelah dalam sirkuler
Sebelah luar longitudinal
Diantara dua lapisan ini dapat dilihat anyaman saraf aurbach.
Tunika serosa yang ditutupi oleh peritoneum yang dilapisi oleh lapisan
mesotel.
GAMBAR APENDIKS
REKTUM ( RECTUM )
Secara makroskopis terlihat tunika mukosa dan tela submukosa
berbentuk lipatan-lipatan longitudinal disebut kolumna rektalis
morgagni ( Rectal Column Morgagni ).
Secara mikroskopis organ ini mempunyai lapisan sebagai berikut :
Tunika mukosa yang tidak didapati jonjot dan permukaannya rata ,
kelenjar usus lebih pendek dan mulai menghilang.
Lapisan epitel, yang disusun oleh epitel silindris dengan banyak
sel goblet.
Lapisan propia, lapisan ini dijumpai infiltrasi limfosit dan penuh
diisi oleh kelenjar usus yang pada epitelnya banyak dijumpai sel
goblet.
Tela submukosa dibangun oleh jaringan ikat dan dijumpai limfosit,
arteriole dan sel lemak.
Tunika muskularis dengan susunan :
Sebelah dalam sirkuler
Sebelah luar longitudinal
Lapisan otot sebelah dalam lebih tebal dari sebelah luar dan
diantara kedua lapsisan ini ditemukan anyaman saraf Aurbach.
Tunika adventisia yang dibangun oleh jaringan ikat dan dijumpai
arteriol dan sel lamak.
GAMBAR REKTUM
KELENJAR PAROTIS ( GLANDULA PAROTIS )

Gambar struktur histologist dapat dijumpai :


Kapsula vibrosa yang merupakan pembungkus dari
keseluruhan kelenjar ini.
Septa interlobular yang berupa jaringan ikat yang
memisahkan lobulus-lobulus
Asinuserus yang disusun oleh sel kubus.
Saluran inter kalaris ( ductus intercalaris ) yang
dibangun oleh sel kubus rendah
Saluran sekresi ( ductus secretoris ) yang dibangun
oleh sel silindris.
Saluran ekskresi ( ductus excretorius ) yang disusun
oleh sel silindris kemudian menjadi epitel bertingkat.
Sel lemak.
Pembuluh darah berupa arteriol,venula kapiler
(terutama pada jaringan ikat inter lobular).
GAMBAR KELENJAR PAROTIS
KELENJAR SUBMAKSILAR
( GLANDULA SUBMAXILARIS )

Kelenjar ini bersifat mukoserosa, dengan objektif 10 x sifatnya hamper


menyerupai kelenjar parotis, jika tidak ada bercak-bercak pucat
yang terdiri dari kelenjar mucus. Sebagai kelenjar campuran
perbandingan asinuserus dan asinusmukus adalah sebagai 5 : 1.
Pada kelenjar ini dapat ditemukan kapsula vibrosa, dan septa
interlobular, sehingga terbentuk lobulus-lobulus.
Pada bagian parenkim dapat diperhatikan :
Asinus serus
Asinus mucus
Asinus campuran ( serous demilune gianuzzi )
Saluran interkalaris ( duktus intercalaris )
Saluran sekresi ( duktus secretorius )
Saluran ekresi ( duktus excretorius )
Sel lemak
Pembuluh darah
GAMBAR KELENJAR SUBMAKSILAR
KELENJAR SUBLINGUAL
( Glandula sublingualis )

Kelenjar ini merupakan kelenjar campuran, dengan


kelenjar mukus yang lebih dominan, jadi merupakan
seromukus. Dengan objektif 10 x tapak warna biru
pucat homogeny diseluruhn sediaan.
Kelenjar ini disusun oleh :
Asinus serus
Asinus mucus
Asinus campuran ( serous demiluna dari dianuzzi )
Saluran interkalaris,( Duktus interkalaris )
Saluran sekresi ( duktus secretorius )
Saluran eksresi ( duktus excretorius )
Sel lemak, dan
Pembuluh darah.
GAMBAR KELENJAR SUBLINGUAL
HATI ( HEPAR )

LOBULUS HATI ( HEPATIC LOBULUS )


Pada sediaan dari pada lobulus hati ( lobuli hepatis )
dengan objektif 10 x, gambaran bagian-bagianya
sebagai berikut :
Vena sentralis, berada ditengah-tengah suatu lobulus
hati.
Lempengan hati yang dibangun oleh sel hati
Areal portal dengan bentuk polygonal dan dijumpai
segitiga hati, ( trigonum hepatis ) yang terdiri dari :
arteri, vena dan saluran empedu ( duktus biliaris, bile
duct ) yan g dibangun oleh epitel kubus yang pucat
Septa interlobular yang disusun oleh jaringan ikat.
GAMBAR HATI
LEMPENG HATI ( HEPATIC PLATES )

Dengan objektif 45 x pelajari sifat / strukturnya dan


hubungan sel-sel pembangun dari lempengan hati,
yaitu :
Vena sentralis, pembuluh darah yang berada ditengah-
tengah lobulus hati.
Sel hati, bentuk hexsagonal dengan inti berada
ditengah.
Sinusoid, berada celah-celah diantara barisan
susunan sel hati
Saluran empedu ( ductus biliaris, bileduct ) terlihat
berupa saluran yang dibentuk oleh epitel kubus yang
pucat.
Vena interlobular, dijumpai pada septa interlobular
Septa interlobular dibentuk oleh suatu jaringan ikat
Arteri interlobular, dijumpai pada seta interlobular
KANDUNG EMPEDU ( VESICA FELLEA )

Dinding organ ini disusun oleh :


Tunika mukosa yang mempunyai lipatan-lipatan (
bedakan dengan jonjot usus ) dan terkadang
membentuk lekukan ( divertikulum crypti mucosae ).
Lapisan epitel disusun oleh epitel selapis silindris
tinggi dengan inti yang terletak didaeah basal
Lapisan propia yang dibangun oleh jaringan ikat
areolar dan dijumpai sinus rokitanskay aschoof.
Tunika muskularis yang dibangun oleh serabut otot
serabut elastic
Tunika adventisia dibangun oleh jaringan ikat padat
dan berlanjut menjadi kapsula interlobular dari hati.
GAMBAR KANDUNG EMPEDU
PANKREAS ( PANCREAS )

Secara makroskopis tampak bahwa organ tersebut terbagi


dalam belahan-belahan yang disebut lobulus/ lobuli.
Dengan objektif 10 x kelihatan gambaran kelenjar
dengan beberapa kelompok dari pada sel-sel pucat,
dengan bagian-bagianya sebagai berikut :
Acini pancreas ( pancreatif acinus ) yang terdiri dari sel
sekresi ( dominan serus ), sel sentroaciner dan sel
keranjang.
Saluran intralobular ( duktus intrabularis )
Saluran interlobular ( ductus inerlobularis )
Pulau langerhan ( insula langerhani = island of
langerhan )
Septa interlobular
Badan pacini
GAMBAR PANCREAS
GAMBAR Pulau langerhan

Anda mungkin juga menyukai