Secara mikroskopis :
PERHATIAN
Dengan objektif 10 X dapat dibedakan antara duodenum dan pylorus,
perhatikan terlebih lamina muskularis mukosa dan peralihannya.
Bila dibawah lamina muskularis mukosa didapati kelenjar, maka organ
tersebut adalah duodenum.
Bila dibawah lamina muskularis mukosa, tidak didapati kelenjar, maka
organ tersebut adalah pylorus (yang mempunyai limfonodulus soliter).
GAMBAR PYLORUS VENTRICULI
DUODENUM
Lapisan usus ini terdiri dari lapisan :
Tunika mukosa yang pada duodenum membentuk jonjot-jonjot (villi intestinalis)
40 buah/ mm2 berbentuk seperti daun.
Lapisan epitel yang disusun oleh epitel selapis silindris, dengan sedikit
sel piala (sel goblet).
Lapisan propria, pada lapisan ini ditemukan kelenjar usus (crypts of
Lieberkuhn) dalam potongan longitudinal atau tranversal, kelenjar mucus
Bruner (Glandula duodenalis Brunneri) dan disusun oleh serabut kolagen
disertai dengan serabut elastic, limfosit, sel plasma, eosinofil dan sel
mast dengan objektif 45 X.
Lapisan muskularis mukosa yang tampak tebal dan tidak teratur seperti
lambung dan susunannya sebelah dalam sirkuler, sebelah luar
longitudinal dan beberapa serabut menjorok ke dalam lamuna propria
pada jonjot usus yang disebut otot Bruecke.
Tela submukosa dibangun oleh jaringan areolar longgar dan dijumpai sel
lemak. Dalam lapisan ini dijumpai kelenjar-kelenjar :
Kelenjar Brunneri (glandula duodenalis Brunneri)
Tunika muskularis dengan susunan serabut otot polos :
Sebelah kanan sirkuler
Sebelah luar longitudinal
Diantara kedua lapisan ini ditemukan sel ganglion plexus Auerbachi.
Tunika serosa disusun oleh :
Lapisan mesotel
DUODENUM
JEJUNUM ILEUM
Tunika mukosa yang membentuk jonjot-jonjot usus dan beberapa diantaranya
yang mengalami pengerutan (contracted). Sifat dari jonjot sebagai berikut
: lebih besar dan lebih banyak dari duodenum.
Lapisan epitel yang disusun oleh epitel selapis silindris dengan sel piala.
Lapisan propria yang ditemukan kelenjar usus (crypts of Lieberkuhn) dan
pada bagian dasarnya dijumpai sel Paneth dan tidak ditemukan kelenjar
Brunneri.
Lapisan muskularis mukosa yang disusun oleh serabut otot polos dan
beberapa ada yang menjorok ke lapisan propria yang disebut dengan
otot Bruecke.
Tela submukosa yang dibangun oleh jaringan ikat longgar, tela submukosa dan
tunika mukosa tampak mengadakan lipatan-lipatan besar ke dalam
lumen, yang disebut plika sirkularis Kerkringi, juga dapat ditemukan
limfonodulus (plaque payeri) yang hanya terdapat di ileum.
Tunika muskularis dengan susunan :
Sebelah dalam sirkuler
Sebelah luar longitudinal
Diantara kedua lapisan terdapat plexus Aurbach ( ganglion simpatik )
Tunika serosa adalah berupa lapisan paling luar, jaringan neuro vaskuler dan
dijumpai jaringan lemak.
GAMBAR JEJUNUM ILEUM
KOLON ( COLON )
Tunika mukosa dengan karakteristik tidak ditemukan plika ataupun
jonjot dan permukaannya tidak rata :
Lapisan epitel, adalah berupa epitel selapis silindris dan banyak
infiltrasi limfosit juga ditemukan sel piala (goblet) terutamu pada
kelenjar usus.
Lapisan propia, yang lebih terorganisir dengan banyak infiltrasi
limfosit juga ditemukan limfonodulus.
Lapisan muskularis mukosa yang mempunyai dua lapisan
sebelah dalam sirkuler dan sebelah luar longitudinal.
Tela submukosa, yang berupa jaringan ikat longgar dan tidak
ditemukan suatu keistimewaan.
Tunika muskularis dengan susunan :
Sebelah dalam sirkuler
Sebelah luar longitudinal dan ini membentuk tiga bentukan pita
yang disebut Taenia Coli, sehingga antara bentuk pita tersebut
lapisan otot longitudinal ini lebih tipis.
Tunika serosa yang berupa lapiasan dari peritoneum yang dilapisi oleh
lapisan mesotel.
GAMBAR COLON
APENDIKS ( APPENDIX )
Secara mikroskopis organ ini disusun oleh :
Tunika mukosa yang tidak dijumpai jonjot usus karena telah mengalami
atropi, banyak dijumpai kelenjar usus ( Crypts Lieberkuhn ) :
Lapisan epitel, adalah berupa epitel selapis silindris mengandung
banyak mucin dan garis batas (striated Borders ) dengan sel piala.
Lapisan propia, pada lapisan ini ditemukan banyak sel limfosit
berbentuk limfonodulus soliter dan menembus tela submukosa
sehingga lamina muskularis mukosa menjadi terputus putus, juga
terdapat sel baru yaitu eosinofil, sel plasma, dan histiosit.
Lapisan muskularis mukosa tipis dan terputus-putus.
Tela submukosa yang disusun oleh jaringan areolar, jaringan limfoid,
pembuluh darah dan serabut saraf.
Tunika muskularis, yang dibangun oleh serabut otot polos, tampak pada
beberapa tempat sebagai lanjutan dari taenia,dengan susunan :
Sebelah dalam sirkuler
Sebelah luar longitudinal
Diantara dua lapisan ini dapat dilihat anyaman saraf aurbach.
Tunika serosa yang ditutupi oleh peritoneum yang dilapisi oleh lapisan
mesotel.
GAMBAR APENDIKS
REKTUM ( RECTUM )
Secara makroskopis terlihat tunika mukosa dan tela submukosa
berbentuk lipatan-lipatan longitudinal disebut kolumna rektalis
morgagni ( Rectal Column Morgagni ).
Secara mikroskopis organ ini mempunyai lapisan sebagai berikut :
Tunika mukosa yang tidak didapati jonjot dan permukaannya rata ,
kelenjar usus lebih pendek dan mulai menghilang.
Lapisan epitel, yang disusun oleh epitel silindris dengan banyak
sel goblet.
Lapisan propia, lapisan ini dijumpai infiltrasi limfosit dan penuh
diisi oleh kelenjar usus yang pada epitelnya banyak dijumpai sel
goblet.
Tela submukosa dibangun oleh jaringan ikat dan dijumpai limfosit,
arteriole dan sel lemak.
Tunika muskularis dengan susunan :
Sebelah dalam sirkuler
Sebelah luar longitudinal
Lapisan otot sebelah dalam lebih tebal dari sebelah luar dan
diantara kedua lapsisan ini ditemukan anyaman saraf Aurbach.
Tunika adventisia yang dibangun oleh jaringan ikat dan dijumpai
arteriol dan sel lamak.
GAMBAR REKTUM
KELENJAR PAROTIS ( GLANDULA PAROTIS )