Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

KROMOSOM & PETA KROMOSOM


Diajukan untuk memenuhi Tugas Mata Perkuliahan Genetika

Dosen Pengampuh :
Dr. Ir. Hj. Tinda Afriani, MP

DISUSUN OLEH :
Wendi Rahmatsyah Hasibuan
1910612110

FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Kromosom & Peta Kromosom ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Dr. Ir. Hj.
Tinda Afriani, MP pada mata kuliah Genetika. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang Alel Ganda bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Padangsidimpuan, 16 April 2020

Wendi Rahmatsyah Hasibuan


BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pada lalat buah drosophila sampai sekarang telah diketahui kira-kira 5000 gen, sedangkan lalat ini hanya
memiliki 4 pasang kromosom saja, yang sepasang bahkan kecil sekali menyerupai dua buah titik. Berhubung
dengan itu, maka pada sebuah kromosom tidak terdapat sebuah gen saja melainkan puluhan bahkan ratusan
gen-gen. Peristiwa bahwa beberapa gen bukan alel terdapat pada suatu kromosom yang sama dinamakan
berangkai (dalam bahasa inggris: "linkage"). Gen-gennya dinamakan gen-gen terangkai.
Orang ke dua yang sangat berjasa dalam ilmu Genetika setelah Mendel ialah Thomas Hunt Morgan (1866-
1945). Morgan dan kawan-kawan lama sekali mengadakan penelitian pada lalat Drosophil dan akhirnya
dinyatakan bahwa gen-gen alel-alelnya yang terletak pada sepasang kromosom homolok berkelompok, yang
dinamakan kelompok berangkai (dalam bahasa inggris: “linkage group”). Dari hasil penyelidikan pada
berbagai macam makhluk lainnya dapat diambil kesimpulan bahwa banyaknya kelompok berangkai pada
suatu individu itu ekuivalen dengan jumlah kromosom haploid dari individu yang bersangkutan .Misalnya
pada jagung (Zea mays, n=10) terdapat 10 kelompok berangkai, pada ercis (Pisum sativun, n=7) terdapat 7
kelompok berangkai, pada lalat Drosophi (n= 4) terdapat 4 kelompok berangkai, pada manusia (n= 23)
terdapat 23 kelompok berangkai.
Kromosom tersusun atas molekul DNA yang membawa keterangan genetik, oleh karena itu kromosom
mempunyai arti penting dalam genetika. Nama kromosom diberikan oleh Waldeyer pada tahun 1888, sedang
Morgan dalam tahun 1933 menemukan fungsi kromosom dalam pemindahan materi-materi genetik.
Kromosom hanya dapat diamati dengan mikroskop pada saat sel sedang membelah secara mitosis atau
meiosis. Kromosom dikatakan sebagai benang pembawa sifat, karena sifat-sifat makhluk hidup pada dasarnya
tersimpan di dalam DNA yang terdapat di dalam kromosom. Gen yang menentukan sifat suatu makhluk hidup
dibawa oleh struktur pembawa gen yang mirip benang dan terdapat di dalam inti sel (nukleus).
Peta kromosom adalah gambar skema sebuah kromosom yang dinyatakan sebagai sebuah garis lurus dimana
diperlihatkan lokus setiap genyang terletak pada kromosom itu. Sentromer dari kromosom biasanya dianggap
sebagai pangkal, maka diberi tanda 0 (angka 0). Pada lokus setiap gen dibubuhkanangka yang menunjukkan
jarak antara gen itu dengan sentromer atau jarak antara satu gen dengan gen yang lain.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah kromosom itu?
2. Bagaimana susunan kromosom dan bahan penyusun kromosom?
3. Apa yang dimaksud dengan peta kromosom?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian dari kromosom.
2. Untuk mengetahui susunan kromosom dan bahan penyusunnya.
3. Untuk mengetahui peta kromosom
BAB II
PEMBAHASAN

A. Defenisi Kromosom

Kromosom terdapat pada inti sel mahkluk eukariot terdapat benda-benda halus berbentuk lurus
seperti batang dan terdiri dari zat yang mudah mengikat zat warna. Bendabenda ini dinamankan
kromosom. Kromosom pertama kali ditemukan oleh C. Von Nageli (1824), namun istilah kromosom
baru dicetuskan pertama kali oleh Waldeyer (1888) yang artinya badan berwarna (colored body).
Kromosom mudah diamati apabila digunakan teknik pewarnaan yang khusus selama inti sel
membelah. Tiap kromosom memiliki pasangan dan pasangan kromosom ini disebut kromosom
homolog. Karakter-karakter kromosom paling mudah dipelajari pada fase prometafase dari mitosis,
karena pada saat tersebut kromosom-kromosom tampak tersebar tidak saling tumpang tindih dan
masingmasing kromosom berbentuk silindroid dengan empat lengan karena mempunyai 2 kromatid
serupa (sister chromatid). Setiap kromatid pada kromosom tersusun atas molekul-molekul DNA.
Molekul-molekul DNA ini bersatu dengan protein histon membentuk nukleosom. Nukleosom-
nukleosom ini dengan protein non histon akan membelit dan memutar membentuk spiral (coil) dan
ulir-ulir ini akan memutar dan membelit lagi membentuk super spiral (super coil). Dengan demikian
kromosom akan tampak memendek (terkondensasi) setelah akhir fase interfase dari siklus sel
(Godam, 2008). Dalam kromosom terdapat gen. Gen merupakan unit pembawa informasi genetik.
Kromosom pada makhluk hidup berukuran panjang 0,2–50 mikron dan diameter 0,2–20 mikron.
Pada manusia ukuran kromosom kurang lebih 6 mikron. Kromosom berfungsi membawa sifat
individu dan membawa informasi genetika, karena di dalam kromosom mengandung gen. Gen-gen
pada kromosom terdapat pada tempatnya yang disebut dengan lokus (Prawihartono, dkk, 1988).

B. . Susunan Kromosom Dan Bahan Penyusun Kromosom


Susunan Kromosom Kromosom pada organisme prokariotik ada yang berupa RNA saja. Ini dapat
dijumpai pada virus mozaik (tembakau). Kromosom dapat pula berupa DNA saja misalnya pada
virus T dan dapat pula mengandung keduanya yaitu DNA dan RNA seperti pada bakteri Escherichia
coli. Kromosom mengandung struktur yang terdiri dari benang-benang tipis yang melingkar-lingkar.
Disepanjang benang-benang inilah terletak secara teratur struktur yang disebut Gen. Setiap gen
menempati tempat tertentu dalam kromosom. Tempat gen didalam kromosom disebut lokus gen. Jadi
gen inilah yang sebenarnya berfungsi mengatur sifat – sifat yang akan diwariskan dari induk kepada
keturunanya. Selain itu, gen juga berefungsi mengatur perkembangan dan metabolisme individu. Gen
terdiri dari DNA (asam Nukleat). Sejumlah gen yang berderet pada kromosom masing-masing
memiliki tugas khusus. Ada gen yang mengatur warna bunga, tinggi rambut, bentuk hidung, jenis rambut,
warna rambut, golongan darah, warna bulu dan sebagainya. Jumlah kromosom dalam setiap organisme
berbeda pada organisme yang berbeda jenis. Ukuran kromosom juga sangat bervariasi antara satu jenis
organisme dengan jenis organisme lainya. Dalam setiap sel tubuh, kromosom berada dalam keadaan
berpasang- pasangan. Kromosom yang berpasangan dan memiliki bentuk, ukuran dan komposisiyang sama
disebut kromosom homolog. Setiap pasangan kromosom homolog berbeda dengan pasangan kromosom
homolog lainya. Kromosom sel tubuh terdapat sepasang-pasang (alelik) sehingga kromosom tubuh terdiri
dari dua set. Dua set kromosom pada sel tubuh adalah diploid (2n). Pada sel kelamin (gamet) tidak terdapat
pasang-pasangan atau hanya terdapat satu set kromosom. Satu set kromosom pada sel kelamin adalah
haploid (n). 2.2.2. Bahan Penyusun Kromosom Bahan penyusun kromosom adalah benang kromatin yang
terdiri dari DNA (asam deoksiribonukleat), RNA hasil transkripsi dan protein (bersifat histon atau asam dan
non histon atau basa). Tiap kromatid membawa sebuah molekul DNA yang strukturnya berupa untai ganda
sehingga di dalam kedua

C. PETA KROMOSOM

Peta kromosom adalah gambar skema sebuah kromosom yang dinyatakan sebagai sebuah garis lurus
yang memperlihatkan lokus setiap gen yang terletak pada kromosom tersebut. Sentromer dari kromosom
biasanya dianggap sebagai pangkal, maka diberi tanda 0 (angka nol). Pada lokus setiap gen dibubuhkan
angka yang menunjukkan jarak antara gen itu dengan sentromer atau jarak antara gen dengan yang lain.
Jarak antara satu gen dengan gen lainnya yang berangkai pada sebuah kromosom dinyatakan dengan Unit
Peta dan 1 Unit Peta (map unit) = 1% Pindah Silang. Selain dinyatakan dengan Unit Peta (Map Unit), maka
jarak antara gen-gen yang berangkai dinyatakan pula dengan Unit Morgan untuk mengenang Morgan yang
menemukan adanya gen-gen yang berangkai. Satu Unit Morgan menggambarkan 100% pindah silang, maka
1% pindah silang = 1 centimorgan (1cM) = 1 Unit Peta (Map Unit).
Misalnya pada lokus gen p tertulis angka 6,2. Ini berarti bahwa jarak antara sentromer ke gen p ialah
6,2 unit. Pada lokus gen q tertulis angka 10, berarti bahwa jarak antara sentromer dengan gen q ialah 10 unit.
Dengan sendirinya dapat diketahui jarak antara gen p dan q, ialah 10-6,2 = 3,8 unit.
0 6,2 10

Contoh peta kromosom

Jarak antara gen satu dengan gen lainnya yang berangkai disebut Jarak Peta. Adapun peta kromosom
tanpa menunjukkan letak sentromer disebut Peta Relatif. Untuk membuat peta kromosom harus
menggunakan individu trihibrid yang berangkai yang diujisilang. Umumnya pembuatan peta kromosom
banyak dilakukan pada organisme-organisme yang cepat menghasilkan keturunan, mudah dipelihara, dan
memiliki jumlah kromsom sedikit, misalnya pada lalat Drosophila melanogaster.

Pembuatan Peta Kromosom-Autosom


Contoh pembuatan peta kromosom pada lalat Drosophila melanogaster. Pada lalat ini terdapat gen-gen yang
berangkai pada autosom yaitu :
C = gen yang menentukan sayap lurus (normal)
c = gen yang menentukan sayap berlekuk
S = gen yang menentukan tubuh tidak bergaris (normal)
s = gen yang menentukan tubuh bergaris
E = gen yang menentukan tubuh hitam
e = gen yang menentukan tubuh kelabu

menghasilkan keturunan sebagai berikut :


786 lalat sayap lurus, tidak bergaris, tubuh kelabu
753 lalat sayap lurus, tidak bergaris, tubuh kelabu
107 lalat sayap lurus, tidak bergaris, tubuh kelabu
97 lalat sayap lurus, tidak bergaris, tubuh kelabu
86 lalat sayap lurus, tidak bergaris, tubuh kelabu
94 lalat sayap lurus, tidak bergaris, tubuh kelabu
1 lalat sayap lurus, tidak bergaris, tubuh kelabu
2 lalat sayap lurus, tidak bergaris, tubuh kelabu
Langkah-langkah yang dilakukan untuk pembuatan peta kromosom adalah sebagai berikut :
1. Hasil uji silang dinyatakan gen-gennya dan diurutkan mana saja yang berasal dari gamet tipe parental dan
gamet tipe rekombinasi baik hasil pindah silang tunggal maupun ganda

2. Mencari urutan letak gen yang sebenarnya dari parental (P2), maka letak gen-gen tipe PAR dengan PSG
ditulis dan selanjutnya diperhatikan dengan seksama apakah sudah letak gen pada tipe PAR sudah benar.

Dari hasil di atas memperlihatkan bahwa letah gen-gen pada tipe PAR sudah benar.

3. Menghitung jarak antara gen-gen tersebut, yaitu dengan menghitung prosentase pindah silang anatara gen-
gen tersebut berdasarkan tipe PAR yang benar. Caranya sebagai berikut :

4. Menggambar peta kromosom dalam bentuk garis linear sebagai berikut :

5. Menentukan nilai Koefisien Koinsidens (KK) dan Interferensi (I)


Koefisien koinsidens merupakan perbandingan antara frekuensi pindah silang ganda yang diperoleh
terhadap frekunsi pindah silang ganda atas dasar kalkulasi (yang diharapkan) yaitu :
Pembuatan Peta Kromosom Kelamin-X
Pada prinsipnya pembuatan peta kromosom-X sama dengan pembuatan peta kromosom autosom,
namun yang perlu diperhatikan bahwa karena pada pewarisan kromosom kelamin selain melihat fenotip juga
melihat jenis kelamin, maka individu betina trihibrid disilangkan dengan individu jantan normal dan
keturunan yang dihasilkan semua individu betina akan normal, namun pada individu-individu yang jantan
akan mempunyai fenotip yang bermacam-macam. Oleh karena itu dalam pembuatan peta kromosom
kelamin-x difokuskan pada pengamatan individu-individu jantan. Contohnya adalah sebagai berikut :
Pada lalat Drosophila melanogaster terdapat gen-gen yang berangkai pada kromosom kelamin, yaitu :
W = gen yang menentukan mata merah (normal)
w = gen yang menentukan mata putih
Y = gen yang menentukan tubuh kelabu
y = gen yang menentukan tubuh kuning
F = gen yang menentukan bulu tak bercabang
f = gen yang menentukan bulu bercabang
Persilangan antara lalat jantan normal dengan lalat betina trihibrid
Dari data di atas tampak bahwa ada ketidaksesuaian letak gen w antara tipe PAR dengan tipe PSG. Gen w
tersebut seharusnya letaknya ditengah jadi urutan gennya adalah y w f atau f w y.

Gambar peta kromosom :


BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Peta kromosom adalah gambar skema sebuah kromosom yang dinyatakan sebagai sebuah garis lurus
dimana diperlihatkan lokus setiap genyang terletak pada kromosom itu. Sentromer dari kromosom biasanya
dianggap sebagai pangkal, maka diberi tanda 0 (angka 0). Pada lokus setiap gen dibubuhkan angka yang
menunjukkan jarak antara gen itu dengan sentromer atau jarak antara satu gen dengan gen yang lain.
Jarak antara gen satu dengan gen lainnya yang berangkai disebut Jarak Peta. Adapun peta kromosom
tanpa menunjukkan letak sentromer disebut Peta Relatif. Untuk membuat peta kromosom harus
menggunakan individu trihibrid yang berangkai yang diujisilang. Umumnya pembuatan peta kromosom
banyak dilakukan pada organisme-organisme yang cepat menghasilkan keturunan, mudah dipelihara, dan
memiliki jumlah kromsom sedikit, misalnya pada lalat Drosophila melanogaster
DAFTAR PUSTAKA

https://id.scribd.com/doc/248681935/Peta-Kromosom
http://syahidmujibur.blogspot.com/2018/05/maklah-peta-kromosom_27.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Kromosom

Anda mungkin juga menyukai