Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH BAKTERIOLOGI MEDIK

Oleh
NUR AZAM
173112620120087

FAKULTAS BIOLOGI
UNIVERSITAS NASIONAL
JAKARTA
2020
A. PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Penyakit pemakan daging (Necrotizing Fasciitis) adalah infeksi
yang mengakibatkan kematian beberapa bagian jaringan lunak
tubuh. Ini merupakan penyakit parah yang dapat menyebar
dengan cepat, gejala umum yang timbul biasanya berupa kulit
menjadi merah atau ungu di area yang terkena, nyeri hebat,
demam dan muntah. Area yang sering terkena biasanya tungkai
dan perineum.

2. PERMASALAHAN
3. TUJUAN
B. JENIS DAN SIFAT MIKROBA
Jenis infeksi necrotizinh jaringan lunak dapat dibagi menjadi empat
kelas menurut jenis bakteri yang menginfeksi jaringan lunak. Sistem
ini pertama kali dijelaskan oleh Giuliano dan rekan-rekannya pada
tahun 1977 :
1. Infeksi tipe I
Merupakan jenis infeksi yang
2. Infeksi tipe II
3. Infeksi tipe III
4. Infeksi tipe IV
C. PATOGENIS
Infeksi dimulai di fasia superfisial. Enzim dan protein yang
dilepaskan oleh organisme yang bertanggung jawab menyebabkan
nekrosisi pada lapisan fasia. Penyebaran infeksi horizontal mungkin
tidak tampak secara klinis pada permukaan kulit dan karenanya
diagnosis mungkin tertunda. Infeksi kemudian menyebar secra
vertical ke dalam kulit dan turun ke stuktur yang lebih dalam.
Thrombosis menyumbat arteri dan vena yang menyebabkan iskemia
dan nekrosis jaringan.
Infeksi jaringan lunak nekrotikans menyebabkan iskemia jaringan
dengan penyumbatan yang luas pada pembuluh subkutan kecil, oklusi
pembuluh menyebabkann infark kulit dan nekrosis, yang
memfasilitasi pertumbuhan anaerob oleh organisme fakultatif
(misalnya Escherichia coli) yang mengakibatkan gangrene.
Metabolism anaerob menghasilkan hydrogen dan nitrogen, gas yang
relative tidak tidak larut yang dapat terakumulasi dijaringan
subkutan
D. GEJALA PENYAKIT

E. DIAGNOSIS
Diagnose untuk penyakit ini sulit, karena penyakit ini sering terlihat
sejak dini seperti infeksi kulit superfisial sederhana, meskipun
sejumlah modalitas laboratorium dan pencitraan dapat
meningkatkan kecurigaan untuk necrotizing fasciitis, tidak ada yang
dapat mengesampingkan. Waktu yang baik untuk mendiagnosa
adalah eksplorasi bedah dalam pengaturan kecurigaan tinggi.
Anamnesis dan pemeriksaan klinis yang menyeluruh sangat penting
dalam mendiagnosis fasciitis nekrosis. Perhatian khusus harus
diberikan saat memeriksa pasien yang mengalami hgangguan sistem
imun, karena presentasi gejala/tanda mungkin tidak khas :
- Infeksi klosttridial dan streptokokus akibat luka trauma atau
bedah biasanya muncul dengan cepat dibandingkan dengan
nekrosis fasciitis akibat organisme lain.
- Tes jari yang positif sangat patognomi untuk nekrosis fasciitis.
Sayatan vertical 2cm dibuat dikulit yang terkena dan jari telunjuk
didorong kedalam jaringan, tesnya positif jika jari melewati
jaringan subkutan tanpa perlawanan.
- Adanya ikatan jaringan yang buruk ke fasia saat mengiris situs
- Jaringan nekrotik / nanah mengalir keluar dari bidang fasia
- Cairan berwarna seperti air piring merembes keluar dari kulit
- Biasanya, fasciitis nekrosis tidak berdarah
Investigasi Skrining Laboratorium
Jika dilakukan pemeriksaan dilaboratorium akan diperoleh hasil
sebagai berikut :
- Jumlah leukosit > 15,4 x 109/L
- Natrium Serum <135 mmol
- Peningkatan CRP >16mg/dL
- Level CK yang dinaikkan >600U/L
- Urea >18mg/dL

F. PENGOBATAN
G. KESIMPULAN
H. DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA

https://dermnetnz.org/topics/necrotising-fasciitis/ diakses pada tanggal


30 September 2020

https://en.wikipedia.org/wiki/Necrotizing_fasciitis#:~:text=Necrotizing
%20fasciitis%20(NF)%2C%20also,pain%2C%20fever%2C
%20and%20vomiting. Diakses pada tanggal 30 September
2020

https://www.msdmanuals.com/professional/dermatologic-
disorders/bacterial-skin-infections/necrotizing-soft-tissue-
infection diakses pada tanggal 30 September 2020

Anda mungkin juga menyukai