Anda di halaman 1dari 29

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada saat ini ternyata masih banyak ditemukan beberapa orang yang mengalami cacat
mental, cacat fisik maupun sindrom. Kelainan mental dan sebagainya tersebut adalah
kelainan yang berasal dari gen kromosom yang dibawa oleh ibu ataupun ayah dari anak yang
mengidap ketidaknormlan tersebut.
Pewarisan sifat atau yang sering dikenal dengan hereditas adalah pewarisan sifat dari
induk kepada keturunannya. Sedangkan ilmu yang mempelajari pewarisan sifat adalah
genetika. Yang menentukan pewarisan ini adalah kromosom dan gen dari induk yang akan
menurunkan sifat tersebut.
Membahas tentang pewarisan sifat merupakan hal yang menarik untuk dibahas.
Mengapa bisa terjadi seperti ini? Mengapa ibunya tidak mengalamai keidaknormalan
sedangkan anaknya abnormal? Apa yang menyebabkan hal hal tersebut terjadi? Dan bahkan
bagaimana jika kedua orang tua buta sedangkan anaknya normal? Banyak hal yang
dipertanyakan oleh kita mengapa bisa terjadi seperti ini.
Setidaknya apabila seorang suami istri yang memiliki kelainan atau ketidaknormalan
seperti talasemia, amelogenesis imperfect, buta dan sebagianya hendaknya berkonsultasi
terlebih dahulu kepada orang yang lebih mengerti. Agar suami dan istri tersebut mengerti apa
yang akan terjadi kepada keturunannya kelak.
Pewarisan sifat itu dapat ditentukan oleh Kromosom dan Gen. Kromosom adalah
struktur

benang

dalam

inti

sel

yang

bertanggung

jawab

dalam

hal

sifat

keturunan (Hereditas). Sedangkan gen adalah unit terkecil yang terletak pada bagian
kromosom yang disebut Lokus. Fungsi Gen adalah menyampaikan informasi genetik kepada
keturunannya dan mengendalikan perkembangan dan metabolisme sel.
1.2 Alasan L.O
1. Mahasiswa mampu menerangkan dan menjelaskan mekanisme perubahan sifat
genetik.
Karena jika mahasiswa mampu mengetahui mekanisme perubahan genetik
yaitu dari awal terjadinya perubahan ekspresi proteinnya maka akan
2

memudahkan untuk memahami jenis-jenis kelainan serta pedegrinya.


Mahasiswa mampu menerangkan dan menjelaskan perubahan fungsi dan struktur protein.
Setelah mengetahui mekanismenya, selanjutnya mahasiswa dapat memahami
perubahan fungsi dan struktur yang terjadi dalam protein DNA.
1

Mahasiswa mampu menerangkan dan menjelaskan faktor penyebab kelainan genetik.


LO ini penting untuk mengetahui bahwa kelainan gen pasti disebabkan satu
faktor atau multifaktor. Dengan mengetahui faktor-faktor kelainan genetik
diharapkan akan sangat berguna bagi mahasiswa untuk diketahui dan

diterapkan agar kedepannya dapat menghindari resiko kelainan genetik.


Mahasiswa mampu menerangkan dan menjelaskan macam-macam kelainan genetik.
Pada LO ini mahasiswa dapat menghubungkan antara faktor, mekanisme, dan
perubahan ekspresi genetik yang terjadi dengan sindrom-sindrom yang
disebabkan kelainan tersebut. Dengan menegtahui detil dari setiap sindrom,
mahasiswa diharapkan mampu melihat keadaan sekililingnya, peduli, dan

mampu menegnali sindrom-sindrom yang terjadi akibat kelainan genetik.


Mahasiswa mampu menerangakan dan menjelaskan sifat pokok pedegri autosomal dan
seks-linked.
Karena LO ini adalah hal yang utama harus dikuasai. Dengan mengetahui pola
pedegri diharapkan mahasiswa dapat mengetahui kelainan yang diturunkan
dari generasi ke generasi dan mahasiswa diharapkan mampu untuk membuat
pedegri pada suatu kasus keluarga yang terkena kelainan genetik autosomal
maupun seks-linked.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Amelogenesis Imperfecta
Perkembangan adalah seluruh rangkaian peristiwa antara masa pembuahan sampai
dewasa yang berlangsug terus menerus, terjadi baik pada organ-organ tubuh maupun pada
gigi yang berkembang dari saat terbentuk sampai erupsi. Perkembangan gigi dimulai dengan
pembentukan suatu benih gigi yang berasal dari jaringan embrio dan dipicu oleh sel neural
crest kranial (ektomesenkim) yang kemudian berpoliferasi membentuk epitel odontogen yang
akan membentuk organ enamel. Morfogenesis gigi dan perkembangannya berhubungan erat
2

dengan morfologi dan pertumbuhan wajah serta fungsi-fungsi orofasial. Kelainan atau
gangguan selama perkembangan dapat mempengaruhi perkembangan gigi yang disebabkan
faktor endogen dan sering herediter. Gangguan ini dapat berupa kelainan dari jumlah gigi
seperti hipodonsia, kelainan pada ukuran dan bentuk gigi seperti dens evaginatus dan
kelainan pada stuktur gigi seperti amelogenesis imperfecta maupun dentinogenesis
imperfecta dan masih banyak lagi. (Gangguan tumbuh kembang dentokraniofasial,2008 : 10)
Adapun persentase dari tiap tipe amelogenesis imperfecta, hipoplastik sebesar 6073%, hipomaturasi sebesar 20-40%, dan hipoklasifikasi sebesar 7%. (Patel, 2011)
Diagnosa Banding

Dental Fluorosis
Manifestasi rongga mulut dari penderita coeliac disease
Akibat anti leukaemic therapy
Molar-Incisor hypomineralisation.
(Crawford, 2007)

2. Seks-linked
Semua infosmasi genetik organisme disampaikan dari sel ke sel melalui DNA di
dalam nukleus. DNA tersusun dalam gen pada kromosom. Kromosom adalah molekul DNA
linear yang terikat dengan protein histon, yang akan mempertahankan bentuk kromosom yang
terlipat padat sehingga muat di dalam nukleus. Pada manusia terdapat 23 pasang kromosom.
Kromosom seks. Kromosom seks (X dan Y) memiliki struktur yang berbeda tetapi kromosom
lainnya (autosom) memiliki pasangan denganstruktur yang sama. Kromosom wanita normal
adalah XX dan kromosom pria normal adalah XY (James, dkk., 2008).
Setiap manusia normal memiliki jumlah kromosom yang sama yaitu 46XX pada
wanita atau 46XY pada pria. Konstitusi kromosom yang normal akan bermanifestasi dengan
kemunculan fenotip yang normal, meskipun dapat terjadi variasi antar individu akibat adanya
pengaruh genetik dan lingkungan.1,2 Dalam peranan kemunculan fenotip secara normal,
kromsom seks yaitu kromosom X dan Y memainkan peran yang penting, terutama dalam
penentuan jenis kelamin. Selama pembelahan sel baik mitosis maupun meiosis, dapat terjadi
kesalahan yang menimbulkan kelainan kromosom. Kelainan yang terjadi dapat berupa
kelainan jumlah maupun struktur yang dapat terjadi baik pada kromosom autosom maupun
kromosom seks (Nawawi dan Winarni , 2009).
3. Genetik
Mempelajari genetika bukan merupakan hal yang mudah, karena meskipun manusia
diseluruh muka bumi sangat banyak, namun jumlah anggota tiap keluarga umumnya sedikit.

Selain itu jangka waktu antara generasi cukup lama dan adanya faktor agama, moral, kode
etik yang tidak memungkinkan untuk membuat suatu persilangan atau perkawinan yang
dikontrol seperti yang dilakukan oleh Mendel pada kacang ercis (Agus dan Sjafaraenan,
2013).
4. Pedegri
Pola perkawinan manusia tidak mungkin dimanipulasi, oleh karena itu para ahli
genetika harus menganalisis hasil perkawinan yang telah terjadi. Mereka melakukan hal itu
dengan cara mengumpulkan informasi tentang sejarah sifat tertentu dalam suatu keluarga dan
menyusun informasi tersebut menjadi pohon keluarga yang mendeskripsikan sifat-sifat
orangtua dan anak pada beberapa generasi. Hal ini disebut analisis (pedigree) keluarga
(Campbell,dkk.,2008).
Untuk melakukan analisis pedigree ini kita harus melihat ke belakang, pada generasi
sebelumnya, yaitu jalan dengan mengumpulkan sebanyak mungkin informasi tentang sifat
tersebut pada seluruh anggota keluarga, baik yang masih hidup maupun yang sudah
meningal, kemudian menggambarkannya dalam suatu silsilah keluarga (pedigree) (Agus dan
Sjafaraenan, 2013).
Peta silsilah ini diharapkan mampu memberikan gambaran dan jawaban serta mampu
mempelajari karakter yang ditentukan oleh sepasang gen sehingga dapat memuaskan
terhadap sejumlah persoalan yang diakibatkan oleh kelainan atau penyakit menurun atau
dengan kata lain kita dapat menentukan pola penurunan suatu sifat. Hal inilah yang
mendasari dilakukannya percobaan mengenai analisis pedigree tersebut (Sugiarto, 2010).
Agar supaya pewarisan sifat keturunan yang terdapat di dalam suatu keluarga dapat
diikuti untuk beberapa generasi, maka perlu sekali dibuat suatu diagram silsilah (Pedigree
chart), dari keluarga itu. Diagram silsilah yang pertama-tama dikenal terbuat dari tanah liat,
ditemukan di Iran dan diduga berasal dari tahun 3100 sebelum Masehi. Beberapa analisa
tentang diagram silsilah pada manusia telah dimulai pada akhir abad ke-19 oleh Francis
Galton (Suryo, 2010).
Pedigree atau dapat diterjemahkan sebagai 'Silsilah', adalah catatan atau rekaman
dalam bentuk diagram yang menunjukkan asal usul keturunan suatu hasil pembiakan. Dalam
bidang genetika, diagram silsilah digunakan untuk melacak hal-hal seperti ciri spesifik, sifat
bawaan, kelainan genetika dan pewarisan penyakit pada suatu keluarga atau garis keturunan.
4

Lambang-lambang yang telah baku digunakan untuk menyatakan laki-laki, perempuan,


perkawinan dan keturunan. Perkawinan dinyatakan dengan garis penghubung horizontal
antara laki-laki dan perempuan, sedangkan keturunan diletakkan pada baris berikutnya
dengan susunan berurutan dari kiri ke kanan menurut tanggal kelahiran dan dihubungkan
vertikal ke garis perkawinan kedua orang tuanya. Pewarisan karakter yang dipelajari
dinyatakan dengan garis penghubung tebal, dan ketidakhadiran karakter ditunjukkan dengan
simbol terbuka (Sinta, 2011).
5. Konseling Genetik
Konseling genetik merupakan suatu proses pemberian informasi tentang aspek
genetik dari suatu penyakit yang diberikan oleh tenaga terlatih kepada mereka yang
mempunyai risiko tinggi atau kepada mereka yang memiliki gangguan-gangguan yang
bisa diwariskan kepada keturunannya.
Seorang pemberi konseling genetik (konselor genetik) dapat menjelaskan bagaimana
kelainan atau gangguan ini diwarisi oleh orangtua pada anak, risiko kemungkinan
berulang, ditujukan kepada pasien, keluarga mereka dan tenaga medis yang secara
langsung memberikan pelayanan kepada mereka, dan memberikan dukungan kepada
pasien dan keluarga yang mengalami penyakit. Bagi mereka yang memiliki riwayat
keluarga yang memiliki gannguan genetik, konselor genetik dapat menjelaskan risiko
yang akan mereka hadapi nanti, yaitu memiliki bayi yang mempunyai kondisi yang sama
dengan mereka dan bagaiman kondisi nantinya akan mempengaruhi si anak.
Klinik herediter merupakan pusat pemberi layanan konseling pertama yang didirikan
tahun 1940 di Universitas Michigan Amerika Serikat. Sejak itu banyak pusat layanan seperti
ini dibuka di seluruh dunia.
Selama beberapa tahun kemudian peranan genetik konselor mulai dikembangkan dari
membuat gambaran silsilah keluarga untuk mengetahui komponen-komponen genetik dari
penyakit dan cacat lahir sampai pada pendekatan tidak langsung, dibutuhkan konselor untuk
memberikan informasi dan umpan balik kepada pasien yang mengalami penyakit dan risiko
penyakit keturunan.
Individu yang datang untuk menemui konselor genetik mungkin mengalami
gangguan tersendiri dan khawatir tentang keluarga mereka, pasangan yang memiliki anak
dengan gangguan genetik dan akan merencanakan kehamilan berikutnya, pasangan yang
merencanakan kehamilan pertama kalinya dan berharap untuk mendapatkan informasi
tentang kerentanan anak tersebut mangalami penyakit sama halnya dengan mereka yang
5

merencanakan kehamilan di usia tua serta ingin menilai beberapa resiko potensialnya.
Layanan konseling genetik sangat berguna disetiap tahap perkembangan, bayi yang harus
menjalani skrining, remaja yang akan diperiksa untuk menilai adanya gen thalasemia atau
menilai efek samping genetik remaja saat memasuki pertengahan siklus hidup dalam
memenuhi perubahan gaya hidup.
Genetik konselor sekarang bekerja dalam ruang lingkup yang lebih luas disamping
kegiatan rutin di rumah sakit. Lahan pekerjaan mereka di pendidikan, administrasi, pembuat
kebijakan, dan dapat juga sebagai anggota dari perusahaan bioteknologi. Beberapa dari
mereka bekerjasama dengan ilmuwan dan dokter dalam menginterpretasikan hasil
pemeriksaan.
Kemajuan dan sumber teknologi telah memungkinkan konseling genetik untuk
memainkan peranan yang besar di beberapa negara berkembang dan kedepannya ini akan
disadari oleh negara-negara berkembang yang belum melakukan konseling genetik, tapi ini
masih harus dikembangkan, karena peran konselor masih sangat terbatas dinegara-negara
berkembang dimana tugasnya masih dijalankan oleh profesi kesehatan lainnya tanpa
spesialisasi.
Beberapa penyakit genetik atau cacat lahir dapat ditemukan sebelum bayi tersebut
lahir, yang lainnya tidak terdiagnosa sampai kelahiran atau sampai anak-anak tumbuh besar.
Medical genetik dan konselor genetik dilatih untuk membantu keluarga-keluarga untuk
memahami tentang ganggua-gangguan genetik. Medikal genetik biasanya adalah seorang
dokter, mereka melakukan pemeriksaan fisik saat dibutuhkan dan juga membantu
memberikan penyuluhan kepada pasien tentang ganggua-gangguan genetik.
Konselor genetik memberikan informasi tentang faktor risiko dan menjelaskan tes
genetika yang tersedia. Seorang individu atau pasangan dapat menggunakan informasi ini
untuk membantu mereka dalam membuat keputusan untuk menjadi orangtua. Bagi orangorang yang berhubungan dengan mereka yang mempunyai riwayat keturunan, konselor
genetik dapat :
1. Memberikan informasi komplit dan akurat tentang gangguan-gangguan yang spesifik.
2. Menentukan pasangan-pasangan yang berisiko memiliki anak dengan gangguangangguan tertentu.
3. Memberikan informasi tentang pemeriksaan yang dapat menjelaskan bahwa bayi
memiliki gangguan sebelum atau setelah lahir.
Konseling genetik diberikan kepada mereka yang :
1. Sedang hamil atau berencana untuk hamil yang memiliki riwayat :
6

Gangguan genetik seperti : kistik fibrosis.

Cacat lahir : bibir sumbing,

Abnormalitas kromosom : down sindrom

Retardasi mental

2. Wanita yang memiliki riwayat abortus berulang


3. Wanita yang sulit hamil
4. Wanita yang telah dinyatakan telah terpapar dengan segala sesuatu yang berbahaya
terhadap bayi yang akan dilahirkan (termasuk di dalamnya sinar x, radiasi, beberapa
obt-obatan, alkohol, infeksi).
5. Wanita yang berusia di atas 35 tahun.
6. Wanita yang berkepentingan untuk mendapatkan diagnosis prenatal
7. Wanita yang sebelumnya sudah diberitahukan bahwa kehamilannya kemungkinan
memiliki risiko tinggi mengalami komplikasi atau cacat lahir berdasarkan hasil USG
atau pemeriksaan darah.
Yang lainnya yang diuntungkan dari konseling genetik ini adalah :

Mereka yang memiliki riwayat keturunan kanker dan ingin mengetahui risiko dari
perkembangan kanker tersebut dan cara untuk mengurangi risiko.

Mereka yang mengalami gangguan perkembangan seksual sekunder.

Pada konseling genetik, konselor menanyakan individu atau pasangan beberapa pertanyaan
tentang riwayat keluarga dan riwayat medis. Ia juga menjelaskan pemeriksaan-pemeriksaan
yang dapat mengidentifikasi beberapa permasalahan (prenatal atau pemeriksaan darah).
Konselor menjelaskan bagaimana proses terjadinya kelainan tersebut, ia juga membicarakan
tentang risiko penurunan kondisi tersebut pada anak. Pemeriksaan fisik oleh medical genetik
menjadi bagian dari kegiatan konseling genetic. Ahli genetik ini bisa menyarankan beberapa
tes untuk membantu dalam menegakkan diagnosis.
Selama konsultasi melewati proses :
Riwayat kesehatan keluarga dikumpulkan untuk memberikan informasi tentang
kesehatan anggota keluarga, membuat diagnosis dari kondisi genetik, atau dipastikan pada
saat kehamilan, setelah persalinan, masa anak-anak, atau dalam kehidupan lanjut setelah itu.
Diagnosis dibuat, berdasarkan dari hasil pemeriksaan biokimia atau genetik. Diagnosis yang
dibuat ini bisa juga berarti bahwa anggota keluarga yang lain juga bisa mengalami resiko
yang sama.

Berikut ini adalah hal-hal yang dilakukan oleh seorang konselor dalam melakukan konseling
terhadap kelurga yang bermasalah :
1. Memperkirakan resiko pada anggota keluarga yang lain, atau anak berikutnya, yang
akan terpengaruh oleh kondisi. Bagaimanapun mereka harus diyakinkan untuk
mengikuti konseling genetik dalam menemukan keadaan-keadaan yang sepertinya
tidak terjadi dalam keluarga mereka.
2. Mendiskusikan dampak dan pengaruh yang mungkin terjadi pada individu atau
keluarga dalam suasana yang mendukung. Informasi verbal dan tertulis mengenai
kondisi mereka diberikan untuk membantu mereka dalam menanggapi beberapa isu
yang mungkin muncul dari diagnosis yang telah dibuat tentang kondisi genetik.
3. Mendiskusi bila terdapat pemeriksaan prenatal yang sesuai dan pilihan-pilihan lainnya
untuk memastikan bahwa keputusan yang dibuat tersebut berdasarkan data dasar.
Beberapa kondisi genetik dapat dibuat sebelum bayi lahir:
-

Jika kondisi genetik ini diidentifikasi melalui diagnosis prenatal, konseling


genetik menjadi sarana yang menyediakan informasi langsung dan dengan

demikian keputusan dapat dibuat sehubungan dengan kelanjutan kehamilan.


Pada mereka yang telah terpapar zat teratogenik (kimia, obat-obatan, radiasi,
medikasi atau gen lingkungan lainnya yang dapat menimbulkan cacat lahir).
Konseling genetik memberikan kesempatan untuk memperoleh informasi dan

dukungan.
Mendiskusikan dan menyusun pemeriksaan genetik pada mereka yang karir,
yang diprediksikan dan mereka yang belum memperlihatkan gejala.

Konseling genetik diberikan oleh tim profesional multidisiplin yang termasuk di dalamnya :
1.

Ahli genetik klinik dan spesialis medis lainnya dengan keahlian dalam hal-hal yang
berkaitan dengan genetik di bidang mereka seperti : ahli onkologi dan ahli saraf.

2. Konselor genetik yaitu mereka yang telah menyelesaikan pendidikan kesehatan


professional dengan pelatihan khusus dan diberi sertifikat oleh HGSA (Human
Genetic Sosiety Australia).
3. Pekerja sosial yang memiliki ketertarikan terhadap genetik, bekerja sangat dekat
dengan

klinik

genetik,

konselor

genetik

dan

kelompok-kelompok

yang

mendukungnya.
Ada beberapa alasan kenapa konseling genetik diperlukan :
1. Bila ada suatu kondisi dalam keluarga dan individu yang bersangkutan yang mana
mereka atau anak mereka akan mengalami perkembangan kondisi.
8

2. Sebelum anak mengalami masalah serius dalam pertumbuhan, perkembangan atau


kesehatan.
3. Satu atau lebih anggota keluarga (hubungan darah yang tidak berhubungan dengan
perkawinan). Memiliki ciri-ciri yang tidak biasa, atau masalah kesehatan yang serius.
4. Wanita yang berada pada usia pertengahan 30 atau lebih dan yang merencanakan
kehamilan atau mereka yang telah siap untuk hamil.
5. Saat suatu pasangan memiliki hubungan darah.
6. Individu atau pasangan mereka berhubungan dengan kondisi ini dan akan menrunkan
pada keturunannya.
7. Ketika abnormalitas fetus sudah terdeteksi selama kehamilan.
8. Jika terpapar dengan lingkungan yang bisa menyebabkan cacat lahir seperti : obatobatan, kimia, medikasi, radiasi.
Beberapa hal penting yang khususnya disampaikan oleh konseling genetik jika disertai oleh
faktor-faktor resiko yang diterapkan pada anda:
1. Sebuah skrining tes kehamilan standar, seperti tes Alpha Fetoprotein, yang
mendapatkan hasil yang tidak normal.
2. Hasil amniosentesis yang tidak diharapkan (seperti kelainan kromosom dalam
kehamilan)
3. Orang tua atau keluarga dekat yang mewarisi penyakit atau cacat lahir.
4. Orang tua yang memiliki anak dengan cacat lahir atau gangguan genetik.
5. Ibu yang mengalami 2 atau lebih keguguran atau bayi lahir mati.
6. Ibu yang berusia 35 tahun atau lebih ketika melahirkan.
Kesempatan memiliki anak dengan Down Syndrome meningkat pada ibu dengan usia :
Seorang wanita mengalami 1 dari 350 kehamilan anak dengan Down Syndrome pada usia 35
tahun, 1 dalam 110 kehamilan pada usia 40 tahun, dan 1 dalam 30 pada kehamilan dengan
usia 45 tahun. Anda yang berhubungan dengan kelainan genetic frekuensi kejadian dalam
etnik tertentu atau kelompok ras. Contoh, pasangan keturunan Afrika mempunyai resiko
tinggi memiliki anak dengan anemia bulan sabit, pasangan dari Eropa Jewish (Ashekenazi)
bagian timur atau tengah, Cajun, atau keturunan Irlandia memungkinkan sebagai carrier
penyakit Tai-Sachs, dan pasangan Italia, Yunani, atau keturunan Timur Tengah dapat
membawa gen Thalasemia, gangguan sel darah merah.
Setelah Konseling:

Genetik konselor dapat membantu anda memahami masalah anda dan memberikan
anjuran-anjuran langsung kepada anda, anda beserta keluarga akan memutuskan apa yang
akan dilakukan selanjutnya.
Jika anda telah mendapatkan informasi tentang konsepsi bahwa anda atau pasangan
berisiko tinggi untuk memiliki anak dengan kecacatan yang parah atau fatal pilihan anda
adalah:
1. Diagnosis preimplantasi ; saat sel telur telah dibuahi dalam uterus dilakukan tes untuk
menilai kecacatan pada fase blastosis dan hanya blastosis yang tidak terpengaruh yang
ditanamkan di uterus untuk menghasilkan kehamilan.
2. Menggunakan donor sperma atau donor sel telur
3. Adopsi
Jika anda mendapatkan diagnosis kecacatan yang fatal setelah konsepsi berikut ini adalah
piilihan-pilihan yang dapat anda lakukan:
1. Menyiapkan diri untuk menghadapi tantangan saat anda memiliki bayi.
2. Pembedahan pada fetal untuk memperbaiki kecacatan sebelum dilahirkan.
(Pembedahan ini hanya dapat digunakan untuk mengatasi beberapa kecacatan,
seperti : spina bifida, atau hernia diafragma congenital).
3. Mengakhiri kehamilan.
Konseling genetik adalah pemberian konseling atau nasihat genetik adalah suatu
upaya pemberian saran terhadap orangtua atau keluarga penderita kelainan bawaan yang
diduga mempunyai faktor penyebab herediter, tentang apa dan bagaimana kelainan yang
dihadapi ini, bagaimana pola penurunannya, serta bagaimana tindakan penatalaksanaannya,
bagaimana prognosisnya, dan juga upaya untuk melaksanakan pencegahan ataupun
menghentikannya.
Berdasarkan definisi tersebut di atas, terdapat tiga aspek konseling genetik:
a. Aspek diagnosis, tanpa hal tersebut semua saran atau nasihat tidak akan berdasarkan
dan hanya berdasarkan dugaan. Tidak ada cara lain untuk mendapatkan diagnosis
yang pasti. Untuk menilai risiko genetik diperlukan data riwayat keluarga yang tepat,
lengkap, dan mendetail.
b. Perkiraan risiko yang sesungguhnya, pada beberapa situasi hal ini mudah untuk
dilakukan dan pada situasi yang lain akan sangat sulit.
c. Tindakan suportif, untuk memberikan kepastian bahwa pasien dan keluarganya
memperoleh manfaat dari nasihat yang diberikan dan tindakan pencegahan yang dapat
dilakukan.
Tujuan konseling genetik untuk mengumpulkan data medis maupun genetik dari pasien
ataupun keluarga yang berpotensi, dan menjelaskan langkah-langkah yang dapat dilakukan.
10

Konseling genetik dimulai dengan pertanyaan mengenai kemungkinan terjadinya kelainan


genetik yang diajukan oleh orangtua/wali penderita.
7. Pedigree
Pedigree adalah diagram yang menunjukkan garis keturunan dari leluhur (pasangan
perkawinan dan keturunan yang dihasilkan dari generasi ke generasi) dalam satu populasi.
Ekspresi gen adalah suatu proses yang dimulai dari inisiasi untuk proses transkripsi gen
melalui adanya promotor yang sesuai dan juga faktor transkripsi lainnya, lalu berinteraksi
dengan sekuens yang sesuai dan dilanjutkan dengan proses translasi dan kemudian
membentuk asam amino yang kemudian akan menjadi protein yang akan digunakan untuk
fungsi seluler. Ekspresi gen dimulai dengan adanya rangsangan dari luar sel dan memicu
kromosom untuk melakukan modifikasi. Awalnya bagian ekor dari histon yang saling
berikatan membuat struktur kromatin yang padat. Akan tetapi setelah dilakukan modifikasi
yang terdiri dari dua tahap, yaitu tahap asetilasi dari histon dimana gugus asetil akan melekat
pada lisin di ekor dari histon sehingga bermuatan positif dan juga tahap dimetilasi pada
bagian basa yang mengandung metil dari DNA sehingga DNA menjadi lebih aktif untuk
melakukan transkripsi, kromatin yang terikat dengan pada pada awalnya menjadi lebih
renggang dan siap untuk melakukan transkripsi. Namun, tidak semua bagian dari DNA akan
melakukan proses transkripsi. Ada dua bagian dari DNA, yaitu DNA sense dan DNA antisense. DNA sense adalah DNA yang diawali pada ujung 5 ke 3, sedangkan DNA anti-sense
adalah DNA ygn diawali pada ujung 3 ke 5. DNA sense merupakan bagian yang tidak
dilakukan transkripsi, sedangkan DNA anti-sense merupakan bagian yang akan dilakukan
transkripsi.
Kode genetik adalah suatu rantai DNA yang terbagi menjadi ribuan potongan yang lebih
pendek disebut dengan gen. Setiap gen akan membawa informasi yang dibutuhkan untuk
pembuatan protein yang disebut dengan kode genetik. Kode genetik tersebut adalah suatu
cara pengkodean urutan nukleotida DNA atau RNA yang akan menentukan urutan asam
amino sehingga tercipta suatu protein baru pada sintesis protein.
Basa nitrogen pada DNA akan menentukan susunan asam amino. Keempat basa nitrogen
tersebut akan menghasilkan asam amino yang kita ketahui terdapat 20 jenis asam amino yang
berbeda. Untuk membentuk satu jenis asam amino akan dibutuhkan susunan triplet atau tiga
rangkap basa nukleotida sehingga dapat menghasilkan 64 macam asam amino. Kelimpahan
ini memiliki istilah degenerasi atau redundansi. Menurut para ahli, triplet RNAd yang
berperan sebagai komponen kode genetika, bukan DNA. Setiap triplet yang mewakili
informasi bagi suatu asama amino dikenal dengan sebutan kodon.
Perlu diketahui bahwa 18 20 jenis asam amino ditentukan oleh lebih dari satu kodon.
Kodon tersebut memiliki istilah kodon sinonimus. Metionin dan triptofan adalah asam amino
yang memiliki kodon tunggal. Kodon sinonimus memiliki perbedaan yang terletak pada basa
nitrogen ketiga. Jika basa nitrogen ketiga tersebut sama sama merupakan pirimidin (ex.
UAU dan UAC), maka asam amino yang dihasilkan pun sama (tirosin). Hal tersebut juga
berlaku pada jenis kodon sinonimus dimana basa nitrogen ketiganya merupakan purin.
11

Sedangkan, jika basa kedua dari kodon sinonimus adalah purin, kodon tersebut akan
mengarah pada asam amino yang polar.
Homozigot, suatu organisme dengan pasangan yang identik gen (atau alel) untuk suatu
sifat tertentu. Jika kedua dari dua gamet (sel kelamin) yang memadukan selama pembuahan
membawa bentuk yang sama dari gen untuk suatu sifat tertentu, organisme dikatakan
homozigot untuk sifat itu. Dalam organisme heterozigot, atau heterozigot, gen untuk suatu
sifat tertentu yang berbeda. Karena gen dapat berupa dominan atau resesif, komposisi genetik
(genotipe) dari suatu organisme tidak selalu dapat ditentukan oleh penampilan fisik
(fenotipe).
Heterozigot mengacu karena mewarisi berbagai bentuk dari gen tertentu dari setiap
orangtua. Sebuah genotipe heterozigot berlawanan dengan genotipe homozigot, di mana
seorang individu mewarisi bentuk identik dari gen tertentu dari setiap orangtua.
Gen rangkai kelamin dapat dikelompok-kelompokkan berdasarkan atas macam
kromosom kelamin tempatnya berada. Oleh karena kromosom kelamin pada umumnya dapat
dibedakan menjadi kromosom X dan Y, maka gen rangkai kelamin dapat menjadi gen rangkai
X (X-linked genes) dan gen rangkai Y (Y-linked genes).
Autosomal resesif merujuk gangguan karena gen terletak di autosom, tetapi di mana alel
penyakit yang resesif dengan tipe normal alel dan oleh karena itu, tidak jelas dalam keadaan
heterozigot, hanya menjadi terwujud dalam keadaan homozigot. gangguan resesif autosomal
mempengaruhi laki-laki dan perempuan dan cenderung terjadi hanya dalam satu generasi.
orang tua dari seorang individu dengan gangguan resesif autosomal yang heterozigot untuk
alel penyakit dan biasanya disebut sebagai carier untuk gangguan ini.
Autosomal dominan mengacu gangguan yang disebabkan oleh gen yang terletak pada
autosom sehingga mempengaruhi laki-laki dan perempuan. penyakit atau mutan alel dominan
dengan tipe normal alel, sehingga gangguan dimanifestasikan dalam heterozigot (individu
yang memiliki kedua tipe liar dan alel mutan). inheritance autosomal dominan menunjukkan
penularan vertikal dan efek jenis kelamin sama.
X linked adalah sebuah warisan di mana mutasi pada gen pada kromosom X
menyebabkan fenotipe yang akan diekspresikan pada laki-laki yang hemizygous untuk mutasi
gen (yaitu, mereka hanya memiliki satu kromosom X) dan pada wanita yang homozigot
untuk mutasi gen (yaitu, mereka memiliki salinan mutasi gen pada masing-masing dua
kromosom X mereka). Perempuan pembawa yang hanya memiliki satu salinan mutasi
biasanya tidak mengekspresikan fenotipe, meskipun perbedaan X-kromosom inaktivasi dapat
menyebabkan berbagai tingkat ekspresi klinis pada wanita pembawa
12

Y-kromosom dilewatkan dengan ketat oleh ayah kepada putranya. Menurut definisi, sifat
kromosom y dianggap homozigot, yang berarti hanya ada satu salinan kromosom, bukan dua.
Sifat kromosom Y dinyatakan seolah-olah mereka dominan karena hanya ada satu salinan alel
untuk laki-laki tanpa alel lainnya untuk mengimbangi efek dari gen. y-linked sifat yang
mudah untuk mengenali jika dilihat dalam silsilah.

BAB III
PEMBAHASAN
Mapping
Pewarisan Genetik
Kromosom
Gen
Protein Mutan
13

Perubahan Fungsi & Struktur


Kelainan
Autosomal
Dominan

Resesif

Sex-linked
X-Linked
Dominan

Y-Linked

Resesif

Pewarisan Sifat
Pewarisan atau yang lebih dikenal dengan Hereditas merupakan suatu pewarisan dari
induk pada keturunannya. Ilmu yang mempelajari tentang pewarisan sifat disebut
dengan Genetika. Pewarisan itu dapat ditentukan olehKromosom dan Gen. Pewarisan sifat
itu dapat ditentukan oleh Kromosom dan Gen. Kromosom adalah struktur benang dalam inti
sel yang bertanggung jawab dalam hal sifat keturunan (Hereditas). Sedangkan gen adalah
unit terkecil yang terletak pada bagian kromosom yang disebut Lokus. Fungsi Gen adalah
menyampaikan informasi genetik kepada keturunannya dan mengendalikan perkembangan
dan metabolisme sel.
Ada beberapa teori yang membahas Pewarisan sifat-sifat keturunan yaitu:
1. Teori Embrio
Teori ini dikemukakan oleh Willam Harvey, 1578-1657 yang menyatakan bahwa
semua hewan berasal dari telur. Pernyataan ini diperkuat oleh Raider de Graff (1641-1673)
peneliti pertama yang mengenal bersatunya sel sperma dengan sel telur. Sel sperma dan Sel
telur yang akan membentuk embrio. Rainer de Graff menyatakan bahwa Ovarium pada
burung sama dengan Ovarium pada kelinci.
2. Teori Preformasi
Teori ini dikemukakan oleh Jan Swammerdan, 1637-1689 yang menyatakan bahwa
telur mengandung semua generasi yang akan dating sebagai miniatur yang telah terbentuk
sebelumnya.
3. Teori Epigenesis Embriologi
Teori ini dikemukakan oleh CF.Wolf , 1738-1794, yang menyatakan bahwa ada
kekuatan vital dalam tubuh organisme dan kekuatan ini menyebabkan pertumbuhan embrio
menurut pola perkembangan sebelumnya.
4. Teori Plasma Nutfah

14

Teori ini dikemukakan oleh J.B. Lamarck, 1744-1829 yang menyatakan sifat yang
terjadi karena rangsangan yang terjadi dari luar (Lingkungan) terhadap struktur dan fungsi
organ yang diturunkan pada generasi berikutnya.
5. Teori Pengenesis
Teori ini dikemukakan oleh C.R Darwin 1882-1980 yang menyatakan bahwa setiap
bagian tubuh dewasa menghasilkan benih-benih kecil yang disebut gemuaia.
6. Hukum Mendel
Dari teori-teori mengenai pewarisan sifat diatas masih belum jelas ditunjukkan adanya
hukum yang mengatur penurunan sifat. Kemudian seorang Biarawan dari Austria yang
bernama Gregor Mendel (1822-1844) melakukan berbagai percobaan tentang penyilangan
dengan berbagai jenis tanaman. Dari hasil Hipotesi diatas Mendel membuat Hukum yang
terkenal dengan Hukum Mendel.
- Hukum Mendel I (Hukum Segregasi), yaitu: Bahwa alel-alel akan berpisah secara
bebas dari diploid menjadi haploid pada saat pembentukan gamet.
- Hukum Mendel II (Hukum Kebebasan untuk memilih/pengelompokan secara bebas),
yaitu: Bahwa dalam suatu perkawinan/persilangan yang menyangkut dua atau lebih
pasangan sifat berbeda maka pewarisan dari masing masing pasangan factor sifat-sifat
tersebut adalah bebas sendiri-sendiri.
Mekanisme Teradinya Perubahan Sifat yang Menyebabkan Kelainan Genetik
Pembelahan sel memungkinkan suatu organisme multiseluler, termasuk manusia,
dapat tumbuh dan berkembang dari sel tunggal yaitu sel telur yang dibuahi. Bahkan setelah
organisme itu tumbuh dewasa, pembelahan sel terus berlangsung dan berfungsi dalam
pembaharuan dan perbaikan, penggantian sel yang mati akibat pemakaian normal dan sel
yang sobek atau yang mengalami kecelakaan. Pembelahan sel melibatkan distribusi materi
genetik yang identikDNAkepada kedua sel anak. Suatu hal yang paling luar bisa tentang
pembelahan sel ialah ketepatan dalam penyampaian DNA, tanpa pengurangan, dari satu
generasi sel ke generasi berikutnya. Sel yang membelah menduplikasi DNA-nya,
mengalokasikan kedua salinan itu ke ujung yang berlawanan dalam sel, dan kemudian sel
tersebut terpisah menjadi dua sel anak. Keseluruhan materi genetik yang dimiliki oleh suatu
sel disebut genom dari sel tersebut. Sebelum sel dapat membelah, semua DNA harus disalin
dan kemudian dibagi rata sehingga setiap sel anak memiliki genom yang lengkap.
Replikasi dan distribusi DNA dalam jumlah banyak terkelola dengan baik karena
molekul-molekul DNA dikemas menjadi kromosom. Setiap spesies eukariotik memiliki
jumlah kromosom yang khas dalam setiap nukleus sel. Sel somatik manusia ( semua sel
tubuh kecuali sel reproduktif) mengandung 46 kromosom. Sel reproduktif, atau gametsel
sperma dan sel telurmemiliki setengah dari jumlah kromosom sel somatik, atau 23
kromosom pada manusia. Apa yang terjadi pada kromosom ketika kita mengikuti siklus
hidup manusia selama beberapa generasi. Kita mewarisi 46 kromosom, dari masing-masing
orang tua (ayah-ibu) mendapat 23. Kromosom ini digabungkan dalam nukleus suatu sel
tunggal ketika sel sperma dari ayah bersatu dengan satu sel telur dari ibu untuk membentuk
sel telur yang dibuahi, atau zigot. Mitosis dan sitokinesis menghasilkan triliunan sel somatik
15

yang sekarang membangun tubuh kita, dan proses yang sama berlanjut untuk menghasilkan
sel-sel baru untuk menggantikan sel-sel yang mati atau rusak. Sebaliknya, gamet sel telur
atau sperma diproduksi oleh suatu jenis pembelahan sel yang disebut meiosis, yang
menghasilkan sel anak yang memiliki separuh jumlah kromosom sel induknya. Meiosis
terjadi hanya dalam gonad (ovarium atau testis) kita. Pada setiap generasi manusia, meiosis
mengurangi jumlah kromosom dari 46 menjadi 23. Fertilisasi (pembuahan) menggabungkan
gamet dan menggandakan jumlah kromosom kembali menjadi 46, dan mitosis melestarikan
jumlah itu dalam setiap sel somatik baru.
Pada spesies yang bereproduksi secara seksual, perilaku kromosom selama meiosis
dan fertilisasi bertanggung jawab atas sebagian besar variasi yang muncul pada setiap
generasi. Ada beberapa peristiwa yang menyebabkan terjadi variasi pada generasi baru akibat
adanya reproduksi seksual: yaitu pemilahan kromosom secara independen (bebas), pindah
silang, fertilisasi random, dan mutasi.
1.

Pemilahan Kromosom Secara Independen (Bebas)


Salah satu cara reproduksi seksual menghasilkan variasi genetik yait pada meiosis sel
diploid dengan dua pasang kromosom homolog. Pada metafase I, pasangan kromosom
homolog, masing-masing terdiri dari satu kromosom ibu dan satu kromosom ayah, diletakan
pada pelat metafase. Orientasi pasangan homolog relatif terhadap kutub-kutub sel bersifat
random; ada dua kemungkinan alternatif untuk setiap pasangan. Jadi peluang 50-50 suatu sel
anak meiosis I akan mendapatkan kromosom maternal dari pasangan homogen tertentu, dan
peluang 50-50 bahwa sel tersebut akan menerima dari ayah. Karena masing-masing pasangan
kromosom homolog ditempatkan secara independen terhadap pasangan lainnya dalam
metafase I, maka pembelahan meitotik pertama menghasilkan kromosom ayah dan ibu secara
independen ke dalam sel anak. Masing-masing gamet mewakili satu hasil dari kemungkinan
kombinasi antara kromosom ibu dan kromosom ayah. Jumlah kemungkinan kombinasi untuk
gamet yang terbentuk melalui meiosis yang dimulai dengan dua pasangan kromosom
homolog (2n=4, n=2) adalah empat. Pada kasus n=3 ada delapan kemungkinan kombinasi
kromosm untuk gamet. Jumlah kemungkinan kombinasi ketika kromosom memilah secara
independen manjadi agmet selama meiosis adalah 2n , di mana n adalah jumlah haploid dari
organisme. Untuk manusia, jumlah haploid (n) dalam rumus adalah 23. Dengan demikian,
jumlah kemungkinan kombinasi kromosom ibu dan ayah dalam menghasilkan gamet adalah
223 , atau sekitar 8 juta.
2.

Pindah Silang
Pindah silang terjadi selama profase meiosis I. Ketika kromosom homolog pertama
kali muncul bersama sebagai pasanagn selama profase I, suatu perlengkapan protein yang
dinamakan kompleks sinaptonemal menggabungkan kromosom sehingga terikat kuat satu
dengan yang lainnya. Pemasangan berlangsung secara cermat, penataan yang homolog satu
sama lain gen demi gen. Pindah silang terjadi ketika porsi homolog dua kromatid bukan
saudara bertukar tempat. Dalam kasus manusia, rata-rata dua atau tiga kejadian pindah silang
seperti itu terjadi untuk setiap satu pasangan kromosom. Lokasi pertukaran genetik ini
tampak pada mikroskop cahaya sebagai kiasmata. Yang perlu untuk dipahami sekarang
16

adalah, dengan mengkombinasikan DNA yang diwarisi dari kedua orangtua menjadi sebuah
kromosom tunggal, merupakan sumber variasi genetik yang penting dalam siklus hidup
seksual.
3.

Fertilisasi Random
Sifat acak (random) dalam fertilisasi menambah variasi genetik yang ditimbulkan dari
meiosis. Bayangkan sebuah zigot yang dihasilkan dari sebuah perkawinan antara wanita dan
pria. Sel telur manusia, yang meawkili satu dari hampir 8 juta kemungkinan kombinasi
kromosom, dibuahi oleh sebuah sel sperma tunggal yang mewakili satu dari 8 juta
kemungkinan yang berbeda. Jadi, tanpa mempertimbangkan pindah silang sekalipun,
pasangan orang tua manapun akan menghasilkan sebuah zigot dengan salah satu dari sekitar
64 juta (8 juta x 8 juta) kombinasi diploid. Tidaklah mengherankan apabila saudara
perempuan dan saudara lakilaki dapat begitu berbeda. Kita benar-benar unik. Jadi, ada tiga
sumber variabilitas genetik sebuah populasi organisme yang bereproduksi secara seksual:
(1) pemilahan independen dari kromosom-kromosom homolog selama meiosis I,
(2) pemindahan silang antara kromosom-kromosom homolog selama profase meiosis I,
(3) fertilisasi acak satu sel telur olah satu sperma. Ketiga mekanisme tersebut mengubah
susunan variasi gen yang dibawa oleh setiap anggota suatu populasi.
4.

Mutasi
Substansi genetik pada makhluk hidup akan mengalami perubahan-perubahan
terutama pada DNA. Proses perubahan pada substansi genetika yang terjadi pada bagian
tertentu dari DNA ini disebut mutasi. Mutasi secara umum terjadi akibat kesalahan pada
proses transkripsi (pembacaan mRNA terhadap DNA template) atau translasi (perakitan
protein di ribosom kesalahan ini jarang terjadi). Mutasi juga akibat kesalahan replikasi DNA
atau perbaikan DNA (laju mutasi dapat dihitung dan diestimasi).
a. Berdasarkan Jenis sel yang mengalami
Mutasi somatik : mutasi yang terjadi pada sel-sel somatis (sel tubuh) dan tidak
diturunkan. Mutasi ini akan menyebabkan kelainan genetik yang bersifat autosomal, baik
autosomal dominan ataupun autosomal resesif.
Mutasi germinal : mutasi yang terjadi pada sel-sel germinal (sel kelamin) dan akan
diwariskan pada generasi berikutnya. Mutasi jenis ini dapat menyebabkan kelainan genetik
yang terikat kromosom sex (sex-linked) baik terpaut kromosom X (X-linked) maupun terpaut
kromosom Y (Y-linked)
b. Berdasarkan bagian sel yang mengalami
Mutasi gen : mutasi yang terjadi pada gen itu sendiri yang perubahannya terjadi pada
satu nukleotida atau lebih.
Mutasi kromosom : mutasi yang terjadi pada kromosom dan perubahannya meliputi
perubahan struktur dan jumlah kromosom.
c. Berdasarkan penyebabnya
Mutasi alami : mutasi yang terjadi secara alami pada sel.
Mutasi buatan : mutasi yang dihasilkan oleh manipulasi manusia.
Mutasi Gen

17

Mutasi ini juga disebut mutasi titik (point mutation) mutasi ini terjadi proses
penggantian pasangan basa atau pengurangan/penyisipan basa pada molekul DNA. Dikenal
dengan istilah mutasi titik karena apabila terjadi pergantian ataupun pengurangan/penyisipan
basa jika asam amino yang dikode oleh triplet-triplet mRNA/RNAd tidak menyebabkan
pergantian jenis asam amino maka tidak terjadi perubahan fenotip yang signifikan dan hanya
merubah struktur genotip saja yang dikenal dengan istilah polimorfisme. Macam dari mutasi
gen yaitu:
1. Penggantian pasangan basa
Terbagi menjadi transisi dan transversi. Transisi yaitu terjadi penggantian basa purin
dari satu rantai DNA dengan purin lainnya atau dari pirimidin satu dengan pirimidin
yang lainnya. Sedangkan transversi adalah penggantian basa purin dengan pirimidin atau
sebaliknya.
2. Pengurangan/penyisipan basa
Proses pengurangan satu atau lebih pasangan basa nitrogen pada rantai DNA
disebut delesi, sedangkan penyisipan satu atau lebih basa nitrogen disebut insersi/adisi.
Pada mutasi gen, apabila perubahan basa nitrogen DNA tidak mempengaruhi terhadap
produksi protein atau gejala fenotip disebut dengan silent mutation.

Mutasi Kromosom
Mutasi kromosom juga dikenal dengan istilah aberasi kromosom dan terbagi menjadi
2 tipe yaitu perubahan struktur dan perubahan jumlah kromosom.
1.
Perubahan struktur Kromosom

Delesi
Delesi adalah mutasi kromosom di mana sebagian dari gen pada kromosom hilang.
Delesi bisa terjadi akibat kegagalan ketika bertranslokasi ataupun tidak kembali
menyambungnya bagian kromosom setelah kromosom putus. Salah satu kelainan genetik
18

2.

akibat delesi adalah sindrom Wolf-Hirscchorn di mana terjadi delesi pada lengan-p
kromosom 4. Williams Sydrome - deletion on chromosome 7, Cri du Chat Syndrome deletion on chromosome 5, efek delesi ini akan menimbulkan duplikasi atau translokasi
Duplikasi
Duplikasi adalah mutasi kromosom di mana sebagian dari kromosom mengalami
penggandaan (double). pada duplikasi ini materi genetik tambahan fragmen pecahan
yang bergabung masih kromosom yang homolog /pasangan yang sesuai.
Translokasi
Translokasi adalah tersusun kembalinya kromosom dari susunan sebelumnya. Ada dua
macam translokasi yaitu translokasi resiprok dan translokasi Robertsonian. Pada
translokasi resiprok, ada dua kromosom yang bertukar materi genetik. Sementara pada
translokasi Robertsonian, kedua lengan pendek kromosom hilang dan lengan panjangnya
membentuk kromosom baru. Translokasi Robertsonian biasanya terjadi pada kromosom
dengan bentuk akrosentrik (kromosom yang letak sentromernya berada mendekati ujung,
salah satu lengan pendeknya sangat pendek sehingga seperti tidak terlihat). Translokasi
Robertsonian pada manusia terjadi pada kromosom 13, 14, 15, 21, dan 22. Prinsipnya
translokasi terjadi akibat pecahnya kromosom /fragmen yang kemudian bergabung
dengan suatu kromosom non homolog
Inversi
Inversi adalah penyusunan kembali materi genetik kromosom tetapi terbalik dari susunan
sebelumnya Urutan kromosomnya terbalik balik , biasanya kromosom terlipat kemudian
terjadi perpindahan gen genya sehingga urutannya gen tidak sesuai . yang jelas tidak ada
gen yang hilang atau tambah pada peristiwa ini
Formasi cincin ( Katenasi )
Pada formasi cincin, kedua ujung lengan kromosom berfusi membentuk bulatan seperti
cincin. Ada tiga kemungkinan, kedua ujung lengan kromosom akan menghilang
kemudian kedua lengan berfusi, hanya salah satu ujung lengan kromosom yang
menghilang kemudian kedua lengan berfusi, atau pada kasus yang lebih langka kedua
lengan berfusi tanpa adanya penghilangan bagian ujung lengan kromosom.
Isokromosom
Isokromosom terjadi pada kromosom yang kehilangan salah satu lengannya, kemudian
mengkopi lengannya yang tidak hilang. Hasil kopian lengan yang tersisa ini merupakan
pencerminan dari lengan kromosom yang tidak hilang.

Perubahan jumlah kromosom


a.
Aneuploidi adalah mutasi yang menyebabkan perubahan (pengurangan atau
penambahan set kromosom pada nomor kromosom tertentu. Terdiri dari:
Monosomik : rumus genom 2n 1
Trisomik : rumus genom 2n + 1
Tetrasomik : rumus genom 2n + 2
Nulisomik : rumus genom 2n 2
b.
Euploidi adalah mutasi yang menyebabkan penggandaan set kromosom secara
menyeluruh pada semua nomor kromosom. Terdiri dari:
Monoploid : terdapat satu genom (n kromosom) pada sel tubuh
Diploid : teradapat dua genom (2n kromosom) pada sel tubuh
Triploid : terdapat tiga genom (3n kromosom) pada sel tubuh
19

Tetraploid : terdapat empat genom (4n kromosom) pada sel tubuh.


Pada individu yang memiliki susunan triploid atau lebih disebut poliploidi. Poliploidi
berdasarkan sumber kromosom dibedakan menjadi autopoliploidi dan alloploiploidi.
Autopoliploidi terjadi jika penambahan jumlah kromosom terjadi akibat duplikasi sendiri
pada kromosom yang bersangkutan. Sedangkan allopoliploidi terjadi jika penambahan
kromosom bukan dari kromosom yang bersangkutan melainkan dari luar akibat perkawinan
silang dengan individu lain yang kromosomnya berbeda.
Mutasi alami dan mutasi buatan
Secara alami replikasi DNA berlangsung sangat teliti dan berdasarkan penelitian
dijelaskan bahwa kemungkinan kesalahan kira-kira < 1 untuk tiap 5 juta basa DNA baru dan
satu mutan untuk tiap 108 109 pasangan DNA. Radiasi sinar kosmik, sinar UV matahari,
sinar radioaktif alam, dan unsur radioaktif alam (Th, Ra, dan U) diduga menjadi penyebab
mutasi alami. Sedangkan pada kasus mutasi buatan pertama kali J. H. Muller memberikan
perlakuan sinar X pada D. melanogaster yang menimbulkan kelabilan genetik.
Mutagen
Mutagen adalah bahan yang dapat menimbulkan mutasi. Berdasarkan sifatnya terbagi
menjadi:
1.
Mutagen Biologi ex: virus rubella, cytomegalovirus, hepatitis virus.
2.
Mutagen Kimia ex: alkohol, thalidomide, antikonvulsan, agen alkilasi, asam nitrit,
NH2OH, analog basa, kolkisin, aminopurin, dan progestin
3.
Mutagen Fisika Th, Ra, U, sinar X, sinar a, sinar b, sinar g, proton, neutron, sinar
kosmis.
Beberapa dampak mutasi akibat radiasi oleh sinar-sinar pengion seperti sinar X,
sinar a, sinar b, dan sinar g menyebabkan gangguan replikasi DNA, terhambatnya sintesis
DNA, dan kerusakan sistem perbaikan (repaired) DNA dan memunculkan mutan-mutan baru.

Kromosom
Kromosom ialah benda benda halus berbentuk lurus seperti batang atau
bengkokyang terdiri dari zat yang mudah mengikat warna di dalam nucleus. Kromosom yang
terdapat di dalam sel tidak pernah sama ukurannya. Panjang kromosom antara 0,2 hingga 50
(micron), dan diameternya antara 0,2 hingga 20 mikron. Pada manusia panjang kromosom
dapat sampai 6 mikron. Kromosom tumbuh tumbuhan berukuran lebih besar dari pada
kromosom hewan. Pengaturan kromosom secara standar berdasarkan panjang, jumlah serta
bentuk kromosom dari sel somatic suatu individu dinamakan karyotipe (Suryo, 1984).
Kromosom adalah struktur benang dalam inti sel yang bertanggung jawab dalam hal
sifat keturunan (hereditas). Kromosom khas bagi mahluk hidup. Tiap sel somatik pada
organisme tingkat tinggi mempunyai jumlah kromosom dasar, yaitu satu set diwariskan dari
induk dan satu sel dari ayah. Masing-masing kromosom mempunyai pasangan yang identik
yaitu kromosom homolog. Dua set kromosom ini disebut diploid (2n) (Crowder, 1998).

20

Kromosom yang sedang membelah dikenal dengan kromatid; mereka terlekat satu
sama lain pada semacam pinggang (sentromer) dan ini terletak dekat tengah beberapa
kromosom, yang kemudian disebut metasentrik, dan dekat ujung lainnya (aksosentrik). Oleh
karena itu banyak kromosom memiliki lengan panjang dan pendek (Clarke, 1996).
Keragaman jumlah set kromosom atau ploidi sering dijumpai di alam. Perubahan
jumlah kromosom dibedakan menjadi euploid dan aneuploid. Perubahan jumlah kromosom
sangat berpengaruh, karena dapat menimbulkan beberapa kelainan. Struktur kromosom juga
dapat terjadi yang disebut aberasi kromosom dan dibedakan dalam beberapa peristiwa yaitu
defisiensi, invers, translokasi, dan duplikasi (Pai, 1982).
Karyotipe merupakan tampilan visual kromosom setiap individu. Kromosom akan
berpasang-pasangan membentuk pasangan kromosom homolog yang ditandai dengan panjang
dan posisi sentromer yang sama. Contoh penulisan karyotipe sebagai berikut: manusia
memiliki 46 kromosom
22AA (autosom) + XX (genosom) untuk wanita
22AA (autosom) + XY (genosom) untuk laki-laki (Pai, 1982).
Kariogram adalah susunan sistematis kromosom sel tunggal individu selama tahap
metaphase dan tersusun menurut urutannya (karyotipe). Sedangkan ideogram adalah
penyajian diagram dari susunan kromosom (karyotipe) dari organisme. Salah satu manfaat
karyotipe adalah tes untuk mendeteksi beberapa kelainan yang berhubungan dengan struktur
dan jumlah kromosom. Karyotipe dibuat apabila ada dugaan kelainan kromosom pada suatu
individu. Hal ini berdasarkan pertimbangan karena tingginya biaya dan pembuatannya
memerlukan keahlian tertentu (Clarke, 1996).
Setiap kromosom pada genom (dengan mengecualikan kromosom-kromosom seks) di
nomori secara berurutan sesuai dengan panjangnya, dimulai dengan kromosom yang paling
panjang (Stansfield, 2006).
Terdapat dua macam kromosom pada manusia yaitu autosom dan gonosom. Autosom
adalah kromosom biasa atau sel tubuh (somatis), tidak berperan dalam menentukan
pertumbuhan seks. Gonosom adalah kromosom seks, berperan menentukan pertumbuhan
seks. Jumlah kromosom manusia adalah 46, 44 diantaranya adalah autosom, 2 gonosom.
Gonosom ada dua macam yaitu X dan Y. Susunan gonosom pada wanita adalah XX dan pada
pria XY (Clarke, 1996).
Jumlah kromosom manusia 46 berarti kromosom sexnya 2 dan autosomnya 44 dalam tiap
nucleus sel tubuh.
1.

Jika manusia tersebut laki laki , maka penulisan symbol kromosomnya = 22 AA + xy atau
44 A + xy atau 46 xy, artinya seorang laki laki memiliki 22 pasang autosom dan sebuah
21

kromosom seks X dengan sebuah kromosom seks y atau 44 buah autosom dan sebuah
kromosom x dan y.
2.

Spermatozoonnya ada dua macam : 22A + x atau 22 A + y, artinya spermatozoon manusia


mempunyai 22 autosom + 1 kromosom x atau 22 autosom +1 kromosom y.

3.

Untuk wanita dituliskan : 46 xx atau 22 AA + xx atau 44 A + xx, artinya : seorang wanita


mempunyai 22 pasang autosom dan 1 pasang kromosom x, atau 44 buah autosom dan 2 buah
kromosom seks x.

4.

Ovum (sel telur) manusia hanya 1 macam : 22 A + x , artinya : 22 autosom + 1 kromosom x


(Yatim, 2003).

Pewarisan Sifat Autosomal Dominan


Dalam kriteria penurunan autosom dominan, sifat heterozigot muncul pada setiap generasi
tanpa selang. Bagi orang tua yang menderita kelainan pada autosom dominan, maka kelainan
tersebut akan diwariskan ke setengah dari jumlah anak. Sedangkan orang tua yang bukan
merupakan penderita (normal) tidak akan mewariskan sifat tersebut kepada anaknya.
Pewarisan sifat ini tidak dipengaruhi oleh jenis kelamin.

22

Pewarisan Sifat Autosomal Resesif


Ribuan kelainan genetik diketahui diwariskan sebagai sifat resesif sederhana. Kelainankelainan ini memiliki tingkat keparahan yang berbeda-beda mulai dari sifat yang relatif tidak
berbahaya, seperti albinisme sampai ke keadaan yang mengancam kehidupan, seperti fibrosis
sistik. Suatu penyakit yang diwariskan secara resesif muncul hanya dalam individu
homozigot resesif. Individu heterozigot yang secara fenotipe normal disebut carrier karena
mereka dapat saja mewariskan alel resesif tersebut kepada keturunannya.

Pewarisan Gen Tertaut Kromosom X


1. Penderita pria akan selalu menunjukkan fenotipe dari kelainan ini dan mewariskan
kelainan tersebut kepada semua keturunan perempuannya tetapi tidak pada anak lakilakinya.
23

2. Pada perempuan carrier dari kromosom X yang mengandung gen resesif, gejala
fenotipe tidak akan tampak. Akan tetapi, ia akan mewariskan gen dengan
perbandingan yang sama untuk semua keturunannya.

24

Pewarisan Gen Tertaut Kromosom Y


1. Kelainan pada gen holandrik diwariskan dari ayah kepada semua anak laki-lakinya
2. Tidak pernah diwariskan kepada anak perempuannya

25

Kelainan genetic bias disebabkan akibat berubahnya struktur kromosom seperti :


-

Cri du chat yaitu delesi pada kromosom nomor 5


De Grouchy yaitu delesi pada kromosom nomor 18
Ring Kromosom 18 yaitu kromosom nomor 18 berbentuk cincin
Azoospermia Factor yaitu delesi pada lengan panjang kromosom Y

Kelainan genetik juga bisa terjadi pada rongga mulut seperti :


-

Anodonsia : tidak tumbuh gigi dalam mulut karena tidak ada benih gigi baik gigi
sulung maupun gigi sulung terbentuk dan gigi permanen tidak terbentuk. Anodonsia
termasuk dalam X-Linked resesif lebih sering diwariskan kepada pria dibandingkan
wanita. Penyakit ini tidak membahayakan jiwa dan dapat diatasi dengan implant gigi
Ciri Ciri : Rambut tipus dan jarang, rahang tidak terbentuk
Macam macam anodonsia :
1. Komplit anodonsia : tidak tumbuh semua gigi
2. Hipodonsia : tidak tumbuh gigi
3. Oligodonsia : lebih dari 6 gigi tidak tumbuh

Amelogenesis Imperfecta : terjadi karena adanya mutase pada kode genetik AMELX
dan ENAM
Ada 4 mutasi pada sinyal peptidak yang menyebabkan hilangnya protein pada sel
sehingga terjadi Amelogenesis Imperfecta :
1) AMELX yang berhubungan dengan X-Linked terjadi kesalahan pada xp22 untuk
kode amelogenin yaitu protein ekstraseluler yang mengatyr pertumbuhan enamel
sehingga teratur dan terarah.

26

2) Mutasi Amel X di daerah pengkodean N-Terminus mutase di ekson nomor 5


terjadi menyebabkan kodon stop terjadi secara dini.
3) Mutasi AMELX di pengkodean C-Terminus mutase pada ekson nomor 6
4) Mutasi ENAM dikarenakan protein enamelin terjadi hypoplasia local yang
ditandai dengan lubang gigi secara horizontal yang punya tinggi sama

Dentinogenesis Imperfecta : menyebabkan dentin berwarna seperti susu

BAB IV
PENUTUP

Kesimpulan

Autosomal dominan
a. Autosom dominan apabila kelainan atau penyakit tersebut timbul meskipun
hanya terdapat satu gen yang cacat dari salah satu orang tuanya
b. Penyakit genetik dominan autosom disebabkan adanya satu atau sepasang gen
mutan yang merugikan pada autosom (pada kromosom nomor 1 sampai nomor
22).
c. Gen mutan tersebut bersifat dominan (menang) terhadap gen normalnya. Jadi
gen normal bersifat resesif
d. Dapat dijumpai pada pria atau wanita

Autosom resesif
a. Penyakit autosom resesif akan muncul saat seorang individu memiliki dua
kopi gen mutan.
27

b. Penyakit resesif autosom disebabkan oleh sepasang gen mutan resesif yang
terletak pada autosom.
c. Dengan demikian frekuensi penyakit ini pada pria dan wanita adalah sama.

X-LINKED RESESIF ditentukan oleh gen pada kromosom X

Pola penurunan penyakit pada X-linked mempunyai sifat :


a.
b.
c.

Hanya mengenai laki-laki


Diturunkan oleh wanita karrier (heterozigot) yang sehat.
Laki-laki dengan penyakit ini tidak dapat menurunkan penyakit tersebut ke anak lakilakinya.
Gambaran silsilah keluarga penyakit X-linked resesif sangat khas, yaitu penderita
pria jauh lebih banyak daripada penderita wanita atau bahkan yang terkena penyakit
hanya pria saja.

d.

X-linked dominan
Pada pewarisan X-linked Dominan ini, satu gen mutan pada salah satu kromosom X
pada wanita XX telah menimbulkan penyakit.

Lampiran

Skenario 2 Sistem Tubuh III Infeksi Bakteri


(drg. Tantin Ermawati, M.Kes & drg. Pujiana E.L, M.Kes)

Seorang mahasiswa baru FKG unej sedang melaksanakan kegiatan PK2MABA.


Ditengah-tengah kegiatan ada seorang mahasiswa yang mengeluhkan badannya demam,
terasa lemas, tidak nafsu makan dan sakit saat menelan. Selanjutnya mahasiswa tersebut
dirujuk ke polikliik Unej. Setelah dilakukan pemeriksaan dokter didapatkan suhu tubuh tinggi
yaitu 39 derajat celcius dab kemerahan pada faringnya saat membuka mulut.dokter
menjelaskan bahwa penyakit yang di derita mengarah ke infeksi bakteri. Bakteri bisa
menginfeksi tubuh pertama kali melalui mekanisme kolonisasi, invasi, dan toksigenesi.
Selanjutnya, dokter memberikan resep dan menginstruksikan control 3 hari kemudian.

Step 1 kata-kata sulit :


28

1. Genetic : ilmu yang mempelajari pewarisan sifat organism maupun suborgamisme


seperti virus maupun bakteri.
2. Amilogensis imperfect : kelainan gigi yang tampak kecil dan lapisan enamel yang
tipis. Kelainan permukaan gigi atau formasi enamel yang diturunkan akibat genetic.
Gigi yang berwarna abnormal. Ada 4 tipe :
Hypoplastic : email erupsi seluruhnya tidak terlihat
Anypocalcifed: email lunak
Hypomaturation: email lunak dapat di keruk dengan benda tumpul
Hypoplasia
3. Genetic conceling : proses konselor membantu individu/ keluarga karena adanya
implikasi medis oleh keluarga kelainan genetic
Prinsip dasar :
Informasi
Tidak memaksa
tidak mengarahkan pasien untuk tindakan khusus tertentu
4. Pedegri : diagram yang menunjukan garis keturunan dari pasangan perkawinan dan
keturunan dari generasi ke generasi. Peta silsilah keluarga untuk mengetahui genotip
dan fenotipnya. Dibuat untuk mengetahui pewarisan sifat dan kelainan genetic.
5. Autosomal : sifat keturunan dari sel tubuh (autosom). Disebabkan oleh gagal
berpisah.
6. Homozigot : salah satu keadaan genotype dengan alel- alel yan sama missal AA dan
aa.
7. Kode genetic : Cara pengkodean urutan basasa nukliotida pada DNA dan RNA untuk
mentukan urutan asam amino saat sintesis protein. 4 macam nukluotida : adenine,
guamin,cytocin, timin.
8. Seks linked : kromosom ke-23 bisa pada x dan y
Y = genotype yang ada dan diurunkan oleh ayah ke pada putranya
X = genotype yang ada dan di wariskan ayah dan ibu
9. Autosomal dominan : salah satu cara sifat / gangguan yang dapat diturunkan
keluarga. Kemungkinan yang terkena adalah 50%. Pola pewarisan dan salihan gen
normal dan mutan pada sepasan kromosom autosomal.
10. Ekspresi protein : pembentukan protein dari DNA sekombinan. Proses penerjemahan
informasi genetic dalam bentuk urutan basa jadi protein terjadi pada proses traslasi
11. Heterozigot : salah satu bentuk genotype yang mempunyai alel yang berbeda
namanya untuk mengekspresikan sifat yang sama

29

Anda mungkin juga menyukai