PENDAHULUAN
benang
dalam
inti
sel
yang
bertanggung
jawab
dalam
hal
sifat
keturunan (Hereditas). Sedangkan gen adalah unit terkecil yang terletak pada bagian
kromosom yang disebut Lokus. Fungsi Gen adalah menyampaikan informasi genetik kepada
keturunannya dan mengendalikan perkembangan dan metabolisme sel.
1.2 Alasan L.O
1. Mahasiswa mampu menerangkan dan menjelaskan mekanisme perubahan sifat
genetik.
Karena jika mahasiswa mampu mengetahui mekanisme perubahan genetik
yaitu dari awal terjadinya perubahan ekspresi proteinnya maka akan
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Amelogenesis Imperfecta
Perkembangan adalah seluruh rangkaian peristiwa antara masa pembuahan sampai
dewasa yang berlangsug terus menerus, terjadi baik pada organ-organ tubuh maupun pada
gigi yang berkembang dari saat terbentuk sampai erupsi. Perkembangan gigi dimulai dengan
pembentukan suatu benih gigi yang berasal dari jaringan embrio dan dipicu oleh sel neural
crest kranial (ektomesenkim) yang kemudian berpoliferasi membentuk epitel odontogen yang
akan membentuk organ enamel. Morfogenesis gigi dan perkembangannya berhubungan erat
2
dengan morfologi dan pertumbuhan wajah serta fungsi-fungsi orofasial. Kelainan atau
gangguan selama perkembangan dapat mempengaruhi perkembangan gigi yang disebabkan
faktor endogen dan sering herediter. Gangguan ini dapat berupa kelainan dari jumlah gigi
seperti hipodonsia, kelainan pada ukuran dan bentuk gigi seperti dens evaginatus dan
kelainan pada stuktur gigi seperti amelogenesis imperfecta maupun dentinogenesis
imperfecta dan masih banyak lagi. (Gangguan tumbuh kembang dentokraniofasial,2008 : 10)
Adapun persentase dari tiap tipe amelogenesis imperfecta, hipoplastik sebesar 6073%, hipomaturasi sebesar 20-40%, dan hipoklasifikasi sebesar 7%. (Patel, 2011)
Diagnosa Banding
Dental Fluorosis
Manifestasi rongga mulut dari penderita coeliac disease
Akibat anti leukaemic therapy
Molar-Incisor hypomineralisation.
(Crawford, 2007)
2. Seks-linked
Semua infosmasi genetik organisme disampaikan dari sel ke sel melalui DNA di
dalam nukleus. DNA tersusun dalam gen pada kromosom. Kromosom adalah molekul DNA
linear yang terikat dengan protein histon, yang akan mempertahankan bentuk kromosom yang
terlipat padat sehingga muat di dalam nukleus. Pada manusia terdapat 23 pasang kromosom.
Kromosom seks. Kromosom seks (X dan Y) memiliki struktur yang berbeda tetapi kromosom
lainnya (autosom) memiliki pasangan denganstruktur yang sama. Kromosom wanita normal
adalah XX dan kromosom pria normal adalah XY (James, dkk., 2008).
Setiap manusia normal memiliki jumlah kromosom yang sama yaitu 46XX pada
wanita atau 46XY pada pria. Konstitusi kromosom yang normal akan bermanifestasi dengan
kemunculan fenotip yang normal, meskipun dapat terjadi variasi antar individu akibat adanya
pengaruh genetik dan lingkungan.1,2 Dalam peranan kemunculan fenotip secara normal,
kromsom seks yaitu kromosom X dan Y memainkan peran yang penting, terutama dalam
penentuan jenis kelamin. Selama pembelahan sel baik mitosis maupun meiosis, dapat terjadi
kesalahan yang menimbulkan kelainan kromosom. Kelainan yang terjadi dapat berupa
kelainan jumlah maupun struktur yang dapat terjadi baik pada kromosom autosom maupun
kromosom seks (Nawawi dan Winarni , 2009).
3. Genetik
Mempelajari genetika bukan merupakan hal yang mudah, karena meskipun manusia
diseluruh muka bumi sangat banyak, namun jumlah anggota tiap keluarga umumnya sedikit.
Selain itu jangka waktu antara generasi cukup lama dan adanya faktor agama, moral, kode
etik yang tidak memungkinkan untuk membuat suatu persilangan atau perkawinan yang
dikontrol seperti yang dilakukan oleh Mendel pada kacang ercis (Agus dan Sjafaraenan,
2013).
4. Pedegri
Pola perkawinan manusia tidak mungkin dimanipulasi, oleh karena itu para ahli
genetika harus menganalisis hasil perkawinan yang telah terjadi. Mereka melakukan hal itu
dengan cara mengumpulkan informasi tentang sejarah sifat tertentu dalam suatu keluarga dan
menyusun informasi tersebut menjadi pohon keluarga yang mendeskripsikan sifat-sifat
orangtua dan anak pada beberapa generasi. Hal ini disebut analisis (pedigree) keluarga
(Campbell,dkk.,2008).
Untuk melakukan analisis pedigree ini kita harus melihat ke belakang, pada generasi
sebelumnya, yaitu jalan dengan mengumpulkan sebanyak mungkin informasi tentang sifat
tersebut pada seluruh anggota keluarga, baik yang masih hidup maupun yang sudah
meningal, kemudian menggambarkannya dalam suatu silsilah keluarga (pedigree) (Agus dan
Sjafaraenan, 2013).
Peta silsilah ini diharapkan mampu memberikan gambaran dan jawaban serta mampu
mempelajari karakter yang ditentukan oleh sepasang gen sehingga dapat memuaskan
terhadap sejumlah persoalan yang diakibatkan oleh kelainan atau penyakit menurun atau
dengan kata lain kita dapat menentukan pola penurunan suatu sifat. Hal inilah yang
mendasari dilakukannya percobaan mengenai analisis pedigree tersebut (Sugiarto, 2010).
Agar supaya pewarisan sifat keturunan yang terdapat di dalam suatu keluarga dapat
diikuti untuk beberapa generasi, maka perlu sekali dibuat suatu diagram silsilah (Pedigree
chart), dari keluarga itu. Diagram silsilah yang pertama-tama dikenal terbuat dari tanah liat,
ditemukan di Iran dan diduga berasal dari tahun 3100 sebelum Masehi. Beberapa analisa
tentang diagram silsilah pada manusia telah dimulai pada akhir abad ke-19 oleh Francis
Galton (Suryo, 2010).
Pedigree atau dapat diterjemahkan sebagai 'Silsilah', adalah catatan atau rekaman
dalam bentuk diagram yang menunjukkan asal usul keturunan suatu hasil pembiakan. Dalam
bidang genetika, diagram silsilah digunakan untuk melacak hal-hal seperti ciri spesifik, sifat
bawaan, kelainan genetika dan pewarisan penyakit pada suatu keluarga atau garis keturunan.
4
merencanakan kehamilan di usia tua serta ingin menilai beberapa resiko potensialnya.
Layanan konseling genetik sangat berguna disetiap tahap perkembangan, bayi yang harus
menjalani skrining, remaja yang akan diperiksa untuk menilai adanya gen thalasemia atau
menilai efek samping genetik remaja saat memasuki pertengahan siklus hidup dalam
memenuhi perubahan gaya hidup.
Genetik konselor sekarang bekerja dalam ruang lingkup yang lebih luas disamping
kegiatan rutin di rumah sakit. Lahan pekerjaan mereka di pendidikan, administrasi, pembuat
kebijakan, dan dapat juga sebagai anggota dari perusahaan bioteknologi. Beberapa dari
mereka bekerjasama dengan ilmuwan dan dokter dalam menginterpretasikan hasil
pemeriksaan.
Kemajuan dan sumber teknologi telah memungkinkan konseling genetik untuk
memainkan peranan yang besar di beberapa negara berkembang dan kedepannya ini akan
disadari oleh negara-negara berkembang yang belum melakukan konseling genetik, tapi ini
masih harus dikembangkan, karena peran konselor masih sangat terbatas dinegara-negara
berkembang dimana tugasnya masih dijalankan oleh profesi kesehatan lainnya tanpa
spesialisasi.
Beberapa penyakit genetik atau cacat lahir dapat ditemukan sebelum bayi tersebut
lahir, yang lainnya tidak terdiagnosa sampai kelahiran atau sampai anak-anak tumbuh besar.
Medical genetik dan konselor genetik dilatih untuk membantu keluarga-keluarga untuk
memahami tentang ganggua-gangguan genetik. Medikal genetik biasanya adalah seorang
dokter, mereka melakukan pemeriksaan fisik saat dibutuhkan dan juga membantu
memberikan penyuluhan kepada pasien tentang ganggua-gangguan genetik.
Konselor genetik memberikan informasi tentang faktor risiko dan menjelaskan tes
genetika yang tersedia. Seorang individu atau pasangan dapat menggunakan informasi ini
untuk membantu mereka dalam membuat keputusan untuk menjadi orangtua. Bagi orangorang yang berhubungan dengan mereka yang mempunyai riwayat keturunan, konselor
genetik dapat :
1. Memberikan informasi komplit dan akurat tentang gangguan-gangguan yang spesifik.
2. Menentukan pasangan-pasangan yang berisiko memiliki anak dengan gangguangangguan tertentu.
3. Memberikan informasi tentang pemeriksaan yang dapat menjelaskan bahwa bayi
memiliki gangguan sebelum atau setelah lahir.
Konseling genetik diberikan kepada mereka yang :
1. Sedang hamil atau berencana untuk hamil yang memiliki riwayat :
6
Retardasi mental
Mereka yang memiliki riwayat keturunan kanker dan ingin mengetahui risiko dari
perkembangan kanker tersebut dan cara untuk mengurangi risiko.
Pada konseling genetik, konselor menanyakan individu atau pasangan beberapa pertanyaan
tentang riwayat keluarga dan riwayat medis. Ia juga menjelaskan pemeriksaan-pemeriksaan
yang dapat mengidentifikasi beberapa permasalahan (prenatal atau pemeriksaan darah).
Konselor menjelaskan bagaimana proses terjadinya kelainan tersebut, ia juga membicarakan
tentang risiko penurunan kondisi tersebut pada anak. Pemeriksaan fisik oleh medical genetik
menjadi bagian dari kegiatan konseling genetic. Ahli genetik ini bisa menyarankan beberapa
tes untuk membantu dalam menegakkan diagnosis.
Selama konsultasi melewati proses :
Riwayat kesehatan keluarga dikumpulkan untuk memberikan informasi tentang
kesehatan anggota keluarga, membuat diagnosis dari kondisi genetik, atau dipastikan pada
saat kehamilan, setelah persalinan, masa anak-anak, atau dalam kehidupan lanjut setelah itu.
Diagnosis dibuat, berdasarkan dari hasil pemeriksaan biokimia atau genetik. Diagnosis yang
dibuat ini bisa juga berarti bahwa anggota keluarga yang lain juga bisa mengalami resiko
yang sama.
Berikut ini adalah hal-hal yang dilakukan oleh seorang konselor dalam melakukan konseling
terhadap kelurga yang bermasalah :
1. Memperkirakan resiko pada anggota keluarga yang lain, atau anak berikutnya, yang
akan terpengaruh oleh kondisi. Bagaimanapun mereka harus diyakinkan untuk
mengikuti konseling genetik dalam menemukan keadaan-keadaan yang sepertinya
tidak terjadi dalam keluarga mereka.
2. Mendiskusikan dampak dan pengaruh yang mungkin terjadi pada individu atau
keluarga dalam suasana yang mendukung. Informasi verbal dan tertulis mengenai
kondisi mereka diberikan untuk membantu mereka dalam menanggapi beberapa isu
yang mungkin muncul dari diagnosis yang telah dibuat tentang kondisi genetik.
3. Mendiskusi bila terdapat pemeriksaan prenatal yang sesuai dan pilihan-pilihan lainnya
untuk memastikan bahwa keputusan yang dibuat tersebut berdasarkan data dasar.
Beberapa kondisi genetik dapat dibuat sebelum bayi lahir:
-
dukungan.
Mendiskusikan dan menyusun pemeriksaan genetik pada mereka yang karir,
yang diprediksikan dan mereka yang belum memperlihatkan gejala.
Konseling genetik diberikan oleh tim profesional multidisiplin yang termasuk di dalamnya :
1.
Ahli genetik klinik dan spesialis medis lainnya dengan keahlian dalam hal-hal yang
berkaitan dengan genetik di bidang mereka seperti : ahli onkologi dan ahli saraf.
klinik
genetik,
konselor
genetik
dan
kelompok-kelompok
yang
mendukungnya.
Ada beberapa alasan kenapa konseling genetik diperlukan :
1. Bila ada suatu kondisi dalam keluarga dan individu yang bersangkutan yang mana
mereka atau anak mereka akan mengalami perkembangan kondisi.
8
Genetik konselor dapat membantu anda memahami masalah anda dan memberikan
anjuran-anjuran langsung kepada anda, anda beserta keluarga akan memutuskan apa yang
akan dilakukan selanjutnya.
Jika anda telah mendapatkan informasi tentang konsepsi bahwa anda atau pasangan
berisiko tinggi untuk memiliki anak dengan kecacatan yang parah atau fatal pilihan anda
adalah:
1. Diagnosis preimplantasi ; saat sel telur telah dibuahi dalam uterus dilakukan tes untuk
menilai kecacatan pada fase blastosis dan hanya blastosis yang tidak terpengaruh yang
ditanamkan di uterus untuk menghasilkan kehamilan.
2. Menggunakan donor sperma atau donor sel telur
3. Adopsi
Jika anda mendapatkan diagnosis kecacatan yang fatal setelah konsepsi berikut ini adalah
piilihan-pilihan yang dapat anda lakukan:
1. Menyiapkan diri untuk menghadapi tantangan saat anda memiliki bayi.
2. Pembedahan pada fetal untuk memperbaiki kecacatan sebelum dilahirkan.
(Pembedahan ini hanya dapat digunakan untuk mengatasi beberapa kecacatan,
seperti : spina bifida, atau hernia diafragma congenital).
3. Mengakhiri kehamilan.
Konseling genetik adalah pemberian konseling atau nasihat genetik adalah suatu
upaya pemberian saran terhadap orangtua atau keluarga penderita kelainan bawaan yang
diduga mempunyai faktor penyebab herediter, tentang apa dan bagaimana kelainan yang
dihadapi ini, bagaimana pola penurunannya, serta bagaimana tindakan penatalaksanaannya,
bagaimana prognosisnya, dan juga upaya untuk melaksanakan pencegahan ataupun
menghentikannya.
Berdasarkan definisi tersebut di atas, terdapat tiga aspek konseling genetik:
a. Aspek diagnosis, tanpa hal tersebut semua saran atau nasihat tidak akan berdasarkan
dan hanya berdasarkan dugaan. Tidak ada cara lain untuk mendapatkan diagnosis
yang pasti. Untuk menilai risiko genetik diperlukan data riwayat keluarga yang tepat,
lengkap, dan mendetail.
b. Perkiraan risiko yang sesungguhnya, pada beberapa situasi hal ini mudah untuk
dilakukan dan pada situasi yang lain akan sangat sulit.
c. Tindakan suportif, untuk memberikan kepastian bahwa pasien dan keluarganya
memperoleh manfaat dari nasihat yang diberikan dan tindakan pencegahan yang dapat
dilakukan.
Tujuan konseling genetik untuk mengumpulkan data medis maupun genetik dari pasien
ataupun keluarga yang berpotensi, dan menjelaskan langkah-langkah yang dapat dilakukan.
10
Sedangkan, jika basa kedua dari kodon sinonimus adalah purin, kodon tersebut akan
mengarah pada asam amino yang polar.
Homozigot, suatu organisme dengan pasangan yang identik gen (atau alel) untuk suatu
sifat tertentu. Jika kedua dari dua gamet (sel kelamin) yang memadukan selama pembuahan
membawa bentuk yang sama dari gen untuk suatu sifat tertentu, organisme dikatakan
homozigot untuk sifat itu. Dalam organisme heterozigot, atau heterozigot, gen untuk suatu
sifat tertentu yang berbeda. Karena gen dapat berupa dominan atau resesif, komposisi genetik
(genotipe) dari suatu organisme tidak selalu dapat ditentukan oleh penampilan fisik
(fenotipe).
Heterozigot mengacu karena mewarisi berbagai bentuk dari gen tertentu dari setiap
orangtua. Sebuah genotipe heterozigot berlawanan dengan genotipe homozigot, di mana
seorang individu mewarisi bentuk identik dari gen tertentu dari setiap orangtua.
Gen rangkai kelamin dapat dikelompok-kelompokkan berdasarkan atas macam
kromosom kelamin tempatnya berada. Oleh karena kromosom kelamin pada umumnya dapat
dibedakan menjadi kromosom X dan Y, maka gen rangkai kelamin dapat menjadi gen rangkai
X (X-linked genes) dan gen rangkai Y (Y-linked genes).
Autosomal resesif merujuk gangguan karena gen terletak di autosom, tetapi di mana alel
penyakit yang resesif dengan tipe normal alel dan oleh karena itu, tidak jelas dalam keadaan
heterozigot, hanya menjadi terwujud dalam keadaan homozigot. gangguan resesif autosomal
mempengaruhi laki-laki dan perempuan dan cenderung terjadi hanya dalam satu generasi.
orang tua dari seorang individu dengan gangguan resesif autosomal yang heterozigot untuk
alel penyakit dan biasanya disebut sebagai carier untuk gangguan ini.
Autosomal dominan mengacu gangguan yang disebabkan oleh gen yang terletak pada
autosom sehingga mempengaruhi laki-laki dan perempuan. penyakit atau mutan alel dominan
dengan tipe normal alel, sehingga gangguan dimanifestasikan dalam heterozigot (individu
yang memiliki kedua tipe liar dan alel mutan). inheritance autosomal dominan menunjukkan
penularan vertikal dan efek jenis kelamin sama.
X linked adalah sebuah warisan di mana mutasi pada gen pada kromosom X
menyebabkan fenotipe yang akan diekspresikan pada laki-laki yang hemizygous untuk mutasi
gen (yaitu, mereka hanya memiliki satu kromosom X) dan pada wanita yang homozigot
untuk mutasi gen (yaitu, mereka memiliki salinan mutasi gen pada masing-masing dua
kromosom X mereka). Perempuan pembawa yang hanya memiliki satu salinan mutasi
biasanya tidak mengekspresikan fenotipe, meskipun perbedaan X-kromosom inaktivasi dapat
menyebabkan berbagai tingkat ekspresi klinis pada wanita pembawa
12
Y-kromosom dilewatkan dengan ketat oleh ayah kepada putranya. Menurut definisi, sifat
kromosom y dianggap homozigot, yang berarti hanya ada satu salinan kromosom, bukan dua.
Sifat kromosom Y dinyatakan seolah-olah mereka dominan karena hanya ada satu salinan alel
untuk laki-laki tanpa alel lainnya untuk mengimbangi efek dari gen. y-linked sifat yang
mudah untuk mengenali jika dilihat dalam silsilah.
BAB III
PEMBAHASAN
Mapping
Pewarisan Genetik
Kromosom
Gen
Protein Mutan
13
Resesif
Sex-linked
X-Linked
Dominan
Y-Linked
Resesif
Pewarisan Sifat
Pewarisan atau yang lebih dikenal dengan Hereditas merupakan suatu pewarisan dari
induk pada keturunannya. Ilmu yang mempelajari tentang pewarisan sifat disebut
dengan Genetika. Pewarisan itu dapat ditentukan olehKromosom dan Gen. Pewarisan sifat
itu dapat ditentukan oleh Kromosom dan Gen. Kromosom adalah struktur benang dalam inti
sel yang bertanggung jawab dalam hal sifat keturunan (Hereditas). Sedangkan gen adalah
unit terkecil yang terletak pada bagian kromosom yang disebut Lokus. Fungsi Gen adalah
menyampaikan informasi genetik kepada keturunannya dan mengendalikan perkembangan
dan metabolisme sel.
Ada beberapa teori yang membahas Pewarisan sifat-sifat keturunan yaitu:
1. Teori Embrio
Teori ini dikemukakan oleh Willam Harvey, 1578-1657 yang menyatakan bahwa
semua hewan berasal dari telur. Pernyataan ini diperkuat oleh Raider de Graff (1641-1673)
peneliti pertama yang mengenal bersatunya sel sperma dengan sel telur. Sel sperma dan Sel
telur yang akan membentuk embrio. Rainer de Graff menyatakan bahwa Ovarium pada
burung sama dengan Ovarium pada kelinci.
2. Teori Preformasi
Teori ini dikemukakan oleh Jan Swammerdan, 1637-1689 yang menyatakan bahwa
telur mengandung semua generasi yang akan dating sebagai miniatur yang telah terbentuk
sebelumnya.
3. Teori Epigenesis Embriologi
Teori ini dikemukakan oleh CF.Wolf , 1738-1794, yang menyatakan bahwa ada
kekuatan vital dalam tubuh organisme dan kekuatan ini menyebabkan pertumbuhan embrio
menurut pola perkembangan sebelumnya.
4. Teori Plasma Nutfah
14
Teori ini dikemukakan oleh J.B. Lamarck, 1744-1829 yang menyatakan sifat yang
terjadi karena rangsangan yang terjadi dari luar (Lingkungan) terhadap struktur dan fungsi
organ yang diturunkan pada generasi berikutnya.
5. Teori Pengenesis
Teori ini dikemukakan oleh C.R Darwin 1882-1980 yang menyatakan bahwa setiap
bagian tubuh dewasa menghasilkan benih-benih kecil yang disebut gemuaia.
6. Hukum Mendel
Dari teori-teori mengenai pewarisan sifat diatas masih belum jelas ditunjukkan adanya
hukum yang mengatur penurunan sifat. Kemudian seorang Biarawan dari Austria yang
bernama Gregor Mendel (1822-1844) melakukan berbagai percobaan tentang penyilangan
dengan berbagai jenis tanaman. Dari hasil Hipotesi diatas Mendel membuat Hukum yang
terkenal dengan Hukum Mendel.
- Hukum Mendel I (Hukum Segregasi), yaitu: Bahwa alel-alel akan berpisah secara
bebas dari diploid menjadi haploid pada saat pembentukan gamet.
- Hukum Mendel II (Hukum Kebebasan untuk memilih/pengelompokan secara bebas),
yaitu: Bahwa dalam suatu perkawinan/persilangan yang menyangkut dua atau lebih
pasangan sifat berbeda maka pewarisan dari masing masing pasangan factor sifat-sifat
tersebut adalah bebas sendiri-sendiri.
Mekanisme Teradinya Perubahan Sifat yang Menyebabkan Kelainan Genetik
Pembelahan sel memungkinkan suatu organisme multiseluler, termasuk manusia,
dapat tumbuh dan berkembang dari sel tunggal yaitu sel telur yang dibuahi. Bahkan setelah
organisme itu tumbuh dewasa, pembelahan sel terus berlangsung dan berfungsi dalam
pembaharuan dan perbaikan, penggantian sel yang mati akibat pemakaian normal dan sel
yang sobek atau yang mengalami kecelakaan. Pembelahan sel melibatkan distribusi materi
genetik yang identikDNAkepada kedua sel anak. Suatu hal yang paling luar bisa tentang
pembelahan sel ialah ketepatan dalam penyampaian DNA, tanpa pengurangan, dari satu
generasi sel ke generasi berikutnya. Sel yang membelah menduplikasi DNA-nya,
mengalokasikan kedua salinan itu ke ujung yang berlawanan dalam sel, dan kemudian sel
tersebut terpisah menjadi dua sel anak. Keseluruhan materi genetik yang dimiliki oleh suatu
sel disebut genom dari sel tersebut. Sebelum sel dapat membelah, semua DNA harus disalin
dan kemudian dibagi rata sehingga setiap sel anak memiliki genom yang lengkap.
Replikasi dan distribusi DNA dalam jumlah banyak terkelola dengan baik karena
molekul-molekul DNA dikemas menjadi kromosom. Setiap spesies eukariotik memiliki
jumlah kromosom yang khas dalam setiap nukleus sel. Sel somatik manusia ( semua sel
tubuh kecuali sel reproduktif) mengandung 46 kromosom. Sel reproduktif, atau gametsel
sperma dan sel telurmemiliki setengah dari jumlah kromosom sel somatik, atau 23
kromosom pada manusia. Apa yang terjadi pada kromosom ketika kita mengikuti siklus
hidup manusia selama beberapa generasi. Kita mewarisi 46 kromosom, dari masing-masing
orang tua (ayah-ibu) mendapat 23. Kromosom ini digabungkan dalam nukleus suatu sel
tunggal ketika sel sperma dari ayah bersatu dengan satu sel telur dari ibu untuk membentuk
sel telur yang dibuahi, atau zigot. Mitosis dan sitokinesis menghasilkan triliunan sel somatik
15
yang sekarang membangun tubuh kita, dan proses yang sama berlanjut untuk menghasilkan
sel-sel baru untuk menggantikan sel-sel yang mati atau rusak. Sebaliknya, gamet sel telur
atau sperma diproduksi oleh suatu jenis pembelahan sel yang disebut meiosis, yang
menghasilkan sel anak yang memiliki separuh jumlah kromosom sel induknya. Meiosis
terjadi hanya dalam gonad (ovarium atau testis) kita. Pada setiap generasi manusia, meiosis
mengurangi jumlah kromosom dari 46 menjadi 23. Fertilisasi (pembuahan) menggabungkan
gamet dan menggandakan jumlah kromosom kembali menjadi 46, dan mitosis melestarikan
jumlah itu dalam setiap sel somatik baru.
Pada spesies yang bereproduksi secara seksual, perilaku kromosom selama meiosis
dan fertilisasi bertanggung jawab atas sebagian besar variasi yang muncul pada setiap
generasi. Ada beberapa peristiwa yang menyebabkan terjadi variasi pada generasi baru akibat
adanya reproduksi seksual: yaitu pemilahan kromosom secara independen (bebas), pindah
silang, fertilisasi random, dan mutasi.
1.
Pindah Silang
Pindah silang terjadi selama profase meiosis I. Ketika kromosom homolog pertama
kali muncul bersama sebagai pasanagn selama profase I, suatu perlengkapan protein yang
dinamakan kompleks sinaptonemal menggabungkan kromosom sehingga terikat kuat satu
dengan yang lainnya. Pemasangan berlangsung secara cermat, penataan yang homolog satu
sama lain gen demi gen. Pindah silang terjadi ketika porsi homolog dua kromatid bukan
saudara bertukar tempat. Dalam kasus manusia, rata-rata dua atau tiga kejadian pindah silang
seperti itu terjadi untuk setiap satu pasangan kromosom. Lokasi pertukaran genetik ini
tampak pada mikroskop cahaya sebagai kiasmata. Yang perlu untuk dipahami sekarang
16
adalah, dengan mengkombinasikan DNA yang diwarisi dari kedua orangtua menjadi sebuah
kromosom tunggal, merupakan sumber variasi genetik yang penting dalam siklus hidup
seksual.
3.
Fertilisasi Random
Sifat acak (random) dalam fertilisasi menambah variasi genetik yang ditimbulkan dari
meiosis. Bayangkan sebuah zigot yang dihasilkan dari sebuah perkawinan antara wanita dan
pria. Sel telur manusia, yang meawkili satu dari hampir 8 juta kemungkinan kombinasi
kromosom, dibuahi oleh sebuah sel sperma tunggal yang mewakili satu dari 8 juta
kemungkinan yang berbeda. Jadi, tanpa mempertimbangkan pindah silang sekalipun,
pasangan orang tua manapun akan menghasilkan sebuah zigot dengan salah satu dari sekitar
64 juta (8 juta x 8 juta) kombinasi diploid. Tidaklah mengherankan apabila saudara
perempuan dan saudara lakilaki dapat begitu berbeda. Kita benar-benar unik. Jadi, ada tiga
sumber variabilitas genetik sebuah populasi organisme yang bereproduksi secara seksual:
(1) pemilahan independen dari kromosom-kromosom homolog selama meiosis I,
(2) pemindahan silang antara kromosom-kromosom homolog selama profase meiosis I,
(3) fertilisasi acak satu sel telur olah satu sperma. Ketiga mekanisme tersebut mengubah
susunan variasi gen yang dibawa oleh setiap anggota suatu populasi.
4.
Mutasi
Substansi genetik pada makhluk hidup akan mengalami perubahan-perubahan
terutama pada DNA. Proses perubahan pada substansi genetika yang terjadi pada bagian
tertentu dari DNA ini disebut mutasi. Mutasi secara umum terjadi akibat kesalahan pada
proses transkripsi (pembacaan mRNA terhadap DNA template) atau translasi (perakitan
protein di ribosom kesalahan ini jarang terjadi). Mutasi juga akibat kesalahan replikasi DNA
atau perbaikan DNA (laju mutasi dapat dihitung dan diestimasi).
a. Berdasarkan Jenis sel yang mengalami
Mutasi somatik : mutasi yang terjadi pada sel-sel somatis (sel tubuh) dan tidak
diturunkan. Mutasi ini akan menyebabkan kelainan genetik yang bersifat autosomal, baik
autosomal dominan ataupun autosomal resesif.
Mutasi germinal : mutasi yang terjadi pada sel-sel germinal (sel kelamin) dan akan
diwariskan pada generasi berikutnya. Mutasi jenis ini dapat menyebabkan kelainan genetik
yang terikat kromosom sex (sex-linked) baik terpaut kromosom X (X-linked) maupun terpaut
kromosom Y (Y-linked)
b. Berdasarkan bagian sel yang mengalami
Mutasi gen : mutasi yang terjadi pada gen itu sendiri yang perubahannya terjadi pada
satu nukleotida atau lebih.
Mutasi kromosom : mutasi yang terjadi pada kromosom dan perubahannya meliputi
perubahan struktur dan jumlah kromosom.
c. Berdasarkan penyebabnya
Mutasi alami : mutasi yang terjadi secara alami pada sel.
Mutasi buatan : mutasi yang dihasilkan oleh manipulasi manusia.
Mutasi Gen
17
Mutasi ini juga disebut mutasi titik (point mutation) mutasi ini terjadi proses
penggantian pasangan basa atau pengurangan/penyisipan basa pada molekul DNA. Dikenal
dengan istilah mutasi titik karena apabila terjadi pergantian ataupun pengurangan/penyisipan
basa jika asam amino yang dikode oleh triplet-triplet mRNA/RNAd tidak menyebabkan
pergantian jenis asam amino maka tidak terjadi perubahan fenotip yang signifikan dan hanya
merubah struktur genotip saja yang dikenal dengan istilah polimorfisme. Macam dari mutasi
gen yaitu:
1. Penggantian pasangan basa
Terbagi menjadi transisi dan transversi. Transisi yaitu terjadi penggantian basa purin
dari satu rantai DNA dengan purin lainnya atau dari pirimidin satu dengan pirimidin
yang lainnya. Sedangkan transversi adalah penggantian basa purin dengan pirimidin atau
sebaliknya.
2. Pengurangan/penyisipan basa
Proses pengurangan satu atau lebih pasangan basa nitrogen pada rantai DNA
disebut delesi, sedangkan penyisipan satu atau lebih basa nitrogen disebut insersi/adisi.
Pada mutasi gen, apabila perubahan basa nitrogen DNA tidak mempengaruhi terhadap
produksi protein atau gejala fenotip disebut dengan silent mutation.
Mutasi Kromosom
Mutasi kromosom juga dikenal dengan istilah aberasi kromosom dan terbagi menjadi
2 tipe yaitu perubahan struktur dan perubahan jumlah kromosom.
1.
Perubahan struktur Kromosom
Delesi
Delesi adalah mutasi kromosom di mana sebagian dari gen pada kromosom hilang.
Delesi bisa terjadi akibat kegagalan ketika bertranslokasi ataupun tidak kembali
menyambungnya bagian kromosom setelah kromosom putus. Salah satu kelainan genetik
18
2.
akibat delesi adalah sindrom Wolf-Hirscchorn di mana terjadi delesi pada lengan-p
kromosom 4. Williams Sydrome - deletion on chromosome 7, Cri du Chat Syndrome deletion on chromosome 5, efek delesi ini akan menimbulkan duplikasi atau translokasi
Duplikasi
Duplikasi adalah mutasi kromosom di mana sebagian dari kromosom mengalami
penggandaan (double). pada duplikasi ini materi genetik tambahan fragmen pecahan
yang bergabung masih kromosom yang homolog /pasangan yang sesuai.
Translokasi
Translokasi adalah tersusun kembalinya kromosom dari susunan sebelumnya. Ada dua
macam translokasi yaitu translokasi resiprok dan translokasi Robertsonian. Pada
translokasi resiprok, ada dua kromosom yang bertukar materi genetik. Sementara pada
translokasi Robertsonian, kedua lengan pendek kromosom hilang dan lengan panjangnya
membentuk kromosom baru. Translokasi Robertsonian biasanya terjadi pada kromosom
dengan bentuk akrosentrik (kromosom yang letak sentromernya berada mendekati ujung,
salah satu lengan pendeknya sangat pendek sehingga seperti tidak terlihat). Translokasi
Robertsonian pada manusia terjadi pada kromosom 13, 14, 15, 21, dan 22. Prinsipnya
translokasi terjadi akibat pecahnya kromosom /fragmen yang kemudian bergabung
dengan suatu kromosom non homolog
Inversi
Inversi adalah penyusunan kembali materi genetik kromosom tetapi terbalik dari susunan
sebelumnya Urutan kromosomnya terbalik balik , biasanya kromosom terlipat kemudian
terjadi perpindahan gen genya sehingga urutannya gen tidak sesuai . yang jelas tidak ada
gen yang hilang atau tambah pada peristiwa ini
Formasi cincin ( Katenasi )
Pada formasi cincin, kedua ujung lengan kromosom berfusi membentuk bulatan seperti
cincin. Ada tiga kemungkinan, kedua ujung lengan kromosom akan menghilang
kemudian kedua lengan berfusi, hanya salah satu ujung lengan kromosom yang
menghilang kemudian kedua lengan berfusi, atau pada kasus yang lebih langka kedua
lengan berfusi tanpa adanya penghilangan bagian ujung lengan kromosom.
Isokromosom
Isokromosom terjadi pada kromosom yang kehilangan salah satu lengannya, kemudian
mengkopi lengannya yang tidak hilang. Hasil kopian lengan yang tersisa ini merupakan
pencerminan dari lengan kromosom yang tidak hilang.
Kromosom
Kromosom ialah benda benda halus berbentuk lurus seperti batang atau
bengkokyang terdiri dari zat yang mudah mengikat warna di dalam nucleus. Kromosom yang
terdapat di dalam sel tidak pernah sama ukurannya. Panjang kromosom antara 0,2 hingga 50
(micron), dan diameternya antara 0,2 hingga 20 mikron. Pada manusia panjang kromosom
dapat sampai 6 mikron. Kromosom tumbuh tumbuhan berukuran lebih besar dari pada
kromosom hewan. Pengaturan kromosom secara standar berdasarkan panjang, jumlah serta
bentuk kromosom dari sel somatic suatu individu dinamakan karyotipe (Suryo, 1984).
Kromosom adalah struktur benang dalam inti sel yang bertanggung jawab dalam hal
sifat keturunan (hereditas). Kromosom khas bagi mahluk hidup. Tiap sel somatik pada
organisme tingkat tinggi mempunyai jumlah kromosom dasar, yaitu satu set diwariskan dari
induk dan satu sel dari ayah. Masing-masing kromosom mempunyai pasangan yang identik
yaitu kromosom homolog. Dua set kromosom ini disebut diploid (2n) (Crowder, 1998).
20
Kromosom yang sedang membelah dikenal dengan kromatid; mereka terlekat satu
sama lain pada semacam pinggang (sentromer) dan ini terletak dekat tengah beberapa
kromosom, yang kemudian disebut metasentrik, dan dekat ujung lainnya (aksosentrik). Oleh
karena itu banyak kromosom memiliki lengan panjang dan pendek (Clarke, 1996).
Keragaman jumlah set kromosom atau ploidi sering dijumpai di alam. Perubahan
jumlah kromosom dibedakan menjadi euploid dan aneuploid. Perubahan jumlah kromosom
sangat berpengaruh, karena dapat menimbulkan beberapa kelainan. Struktur kromosom juga
dapat terjadi yang disebut aberasi kromosom dan dibedakan dalam beberapa peristiwa yaitu
defisiensi, invers, translokasi, dan duplikasi (Pai, 1982).
Karyotipe merupakan tampilan visual kromosom setiap individu. Kromosom akan
berpasang-pasangan membentuk pasangan kromosom homolog yang ditandai dengan panjang
dan posisi sentromer yang sama. Contoh penulisan karyotipe sebagai berikut: manusia
memiliki 46 kromosom
22AA (autosom) + XX (genosom) untuk wanita
22AA (autosom) + XY (genosom) untuk laki-laki (Pai, 1982).
Kariogram adalah susunan sistematis kromosom sel tunggal individu selama tahap
metaphase dan tersusun menurut urutannya (karyotipe). Sedangkan ideogram adalah
penyajian diagram dari susunan kromosom (karyotipe) dari organisme. Salah satu manfaat
karyotipe adalah tes untuk mendeteksi beberapa kelainan yang berhubungan dengan struktur
dan jumlah kromosom. Karyotipe dibuat apabila ada dugaan kelainan kromosom pada suatu
individu. Hal ini berdasarkan pertimbangan karena tingginya biaya dan pembuatannya
memerlukan keahlian tertentu (Clarke, 1996).
Setiap kromosom pada genom (dengan mengecualikan kromosom-kromosom seks) di
nomori secara berurutan sesuai dengan panjangnya, dimulai dengan kromosom yang paling
panjang (Stansfield, 2006).
Terdapat dua macam kromosom pada manusia yaitu autosom dan gonosom. Autosom
adalah kromosom biasa atau sel tubuh (somatis), tidak berperan dalam menentukan
pertumbuhan seks. Gonosom adalah kromosom seks, berperan menentukan pertumbuhan
seks. Jumlah kromosom manusia adalah 46, 44 diantaranya adalah autosom, 2 gonosom.
Gonosom ada dua macam yaitu X dan Y. Susunan gonosom pada wanita adalah XX dan pada
pria XY (Clarke, 1996).
Jumlah kromosom manusia 46 berarti kromosom sexnya 2 dan autosomnya 44 dalam tiap
nucleus sel tubuh.
1.
Jika manusia tersebut laki laki , maka penulisan symbol kromosomnya = 22 AA + xy atau
44 A + xy atau 46 xy, artinya seorang laki laki memiliki 22 pasang autosom dan sebuah
21
kromosom seks X dengan sebuah kromosom seks y atau 44 buah autosom dan sebuah
kromosom x dan y.
2.
3.
4.
22
2. Pada perempuan carrier dari kromosom X yang mengandung gen resesif, gejala
fenotipe tidak akan tampak. Akan tetapi, ia akan mewariskan gen dengan
perbandingan yang sama untuk semua keturunannya.
24
25
Anodonsia : tidak tumbuh gigi dalam mulut karena tidak ada benih gigi baik gigi
sulung maupun gigi sulung terbentuk dan gigi permanen tidak terbentuk. Anodonsia
termasuk dalam X-Linked resesif lebih sering diwariskan kepada pria dibandingkan
wanita. Penyakit ini tidak membahayakan jiwa dan dapat diatasi dengan implant gigi
Ciri Ciri : Rambut tipus dan jarang, rahang tidak terbentuk
Macam macam anodonsia :
1. Komplit anodonsia : tidak tumbuh semua gigi
2. Hipodonsia : tidak tumbuh gigi
3. Oligodonsia : lebih dari 6 gigi tidak tumbuh
Amelogenesis Imperfecta : terjadi karena adanya mutase pada kode genetik AMELX
dan ENAM
Ada 4 mutasi pada sinyal peptidak yang menyebabkan hilangnya protein pada sel
sehingga terjadi Amelogenesis Imperfecta :
1) AMELX yang berhubungan dengan X-Linked terjadi kesalahan pada xp22 untuk
kode amelogenin yaitu protein ekstraseluler yang mengatyr pertumbuhan enamel
sehingga teratur dan terarah.
26
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Autosomal dominan
a. Autosom dominan apabila kelainan atau penyakit tersebut timbul meskipun
hanya terdapat satu gen yang cacat dari salah satu orang tuanya
b. Penyakit genetik dominan autosom disebabkan adanya satu atau sepasang gen
mutan yang merugikan pada autosom (pada kromosom nomor 1 sampai nomor
22).
c. Gen mutan tersebut bersifat dominan (menang) terhadap gen normalnya. Jadi
gen normal bersifat resesif
d. Dapat dijumpai pada pria atau wanita
Autosom resesif
a. Penyakit autosom resesif akan muncul saat seorang individu memiliki dua
kopi gen mutan.
27
b. Penyakit resesif autosom disebabkan oleh sepasang gen mutan resesif yang
terletak pada autosom.
c. Dengan demikian frekuensi penyakit ini pada pria dan wanita adalah sama.
d.
X-linked dominan
Pada pewarisan X-linked Dominan ini, satu gen mutan pada salah satu kromosom X
pada wanita XX telah menimbulkan penyakit.
Lampiran
29