GENETIKA
PERCOBAAN II
NAMA : RISKA
NIM : H041201020
KELOMPOK : VI (ENAM)
LABORATORIUM GENETIKA
DEPARTEMEN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2021
BAB I
PENDAHULUAN
Ercis merupakan subjek yang baik untuk penelitian genetik, namun manusia
tidak. Rentang generasi manusia sekitar 20 tahun dan orang tua manusia menghasilkan
keturunan yang relatif sedikit dibandingkan ercis dan sebagian besar spesies lain.
Lebih penting lagi, tidak ada yang menganggap bahwa permintaan kepada sepasang
hal yang etis. Meskipun ada batasan-batasan ini, studi gentika manusia terus maju,
didorong oleh keinginan untuk memahami pewarisan sifat sendiri. Teknik-teknik baru
mendelisme dasar bertahan sebagai pondasi dari genetika manusia (Campbell, 2016).
genetika harus menganalisis perkawinan yang telah terjadi. Mereka melakukan hal itu
dengan cara mengumpulkan informasi tentang sejarah sifat tertentu dalam suatu
mendeskripsikan sifat-sifat orang tua dan anak pada beberapa generasi dengan
Melalui daftar silsilah keluarga akan diperoleh dugaan yang baik dan pasti
bahwa variasi dalam suatu keluarga adalah dipengaruhi oleh faktor keturunan, untuk
keluarga sendiri yang memenuhi kriteria dan disusun dalam bentuk silsilah keluarga.
I.2 Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk menganalisis silsilah keluarga karakter
menggulung lidah dan mencoba untuk mengetahui genotip diri sendiri untuk masing-
masing karakter.
dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 3 April 2021 pukul 10.00-12.00 WITA.
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Kebakaan
Kebakaan atau yang bisa disebut genetika berasal dari Bahasa Latin genos yang
berarti suku bangsa atau asal-usul. Dengan demikian genetika berarti ilmu yang
mempelajari bagaimana sifat keturunan (hereditas) yang diwariskan kepada anak cucu,
serta variasi yang mungkin timbul di dalamnya. Menurut sumber lainnya, genetika
berasal dari Bahasa Yunani genno yang berarti melahirkan. Jadi, genetika adalah ilmu
yang mempelajari berbagai aspek yang menyangkut pewarisan sifat dan variasi sifat
Sifat autosomal adalah sifat keturunan yang ditentukan oleh gen pada autosom.
Gen ini ada yang dominan dan ada yang resesif. Laki-laki dan perempuan mempunyai
autosom yang sama, maka sifat keturunan yang ditentukan oleh gen autosomal dapat
dijumpai pada laki-laki maupun perempuan. Hadirnya sebuah gen dominan di dalam
genotip seseorang sudah menyebabkan sifat itu tampak padanya (Suryo, 2013).
Dalam ilmu genetika, dominan adalah pengaruh dari gen tertentu terhadap
penampilan atau disebut fenotip suatu organisme. Autosomal dominan ditemukan oleh
Gregor Mendel yang memperkenalkan huruf besar (mis: A) untuk alel dominan dan
huruf kecil (mis: a) untuk alel resesif. Penyakit menurun yang disebabkan oleh
kelainan autosomal dominan tidak memperhatikan jenis kelamin. Penyakit tersebut
akan terekspresikan setiap generasi oleh seseorang yang terdapat alel dominan yang
homozigotik (AA) dan yang heterozigotik (Aa) (Yatim, 2012).
Dapat dilihat bahwa kelainan yang disebabkan oleh gen dominan baru akan
timbul bila paling sedikit salah seorang dari orang tuanya mempunyai kelainan
tersebut. Menarik perhatian pula bahwa jumlah keturunan yang memiliki kelainan itu
kira-kira sama untuk kedua macam seks. Juga tampak jelas bahwa sifat keturunan ini
diwariskan dari satu generasi kegenerasi berikutnya secara vertikal melalui pembuatan
suatu diagram silsilah. Suatu ciri khas untuk pewarisan sifat keturunan yang ditentukan
oleh gen dominan autosomal. Kecuali, sifat keturunan itu biasanya sudah akan tampak
keturnan selanjutnya. Walaupun suatu penyakit ditentukan oleh gen dominan, namun
dalam kenyataannya mereka mempunyai orang tua yang normal. Hal ini tidak perlu
diherankan karena pengaruh gen pada orangtuanya tidak memperlihatkan ekspresi dan
Salah satu contoh pewarisan sifat gen autosomal dominan adalah kemampuan
sebagai pewarisan sifat gen yang dominan. Gen dominan ini sebagai karakter alel dua
sederhana dengan alel untuk bergulir menjadi dominan diatas alel untuk non-bergulir.
pewarisan dari gen yang resesif. Keduanya memiliki perbedaan yang signifikan,
namun banyak penelitian yang mendukung saran bahwa keduanya memiliki sifat yang
kemampuan melipat lidah. Variasi yang ditandai diekspresikan dengan ciri-ciri dari
satu populasi ke populasi yang lain yang menunjukkan fakta bahwa mereka
Sifat dan ciri khas tersendiri atau unik dari setiap makhluk hidup didapat dari
parental yang mengikuti pola penurunan tertentu. Sifat-sifat manusia yang terkait
autosom dapat disebabkan oleh gen dominan ataupun resesif. Penurunan yang
ditentukan oleh gen resesif ditandai dengan adanya pelompatan generasi dalam
Suatu sifat keturunan yang ditentukan oleh gen resesif pada autusom baru akan
tampak apabila suatu individu menerima gen itu dari kedua orangtuanya. Biasanya
kedua orangtua itu nampak normal, meskipun mereka itu sebenarnya pembawa
(carrier) gen resesif yang dimaksud, berarti bahwa mereka itu masing-masing
heterozigotik. Jelaslah kiranya bahwa untuk suatu sifat yang ditentukan oleh sebuah
gen resesif, lebih banyak orang yang heterozigotik dalam populasi dibandingkan bila
memperhatikan jenis kelamin. Penyakit tersebut tidak tergenerasi pada ekspresi karena
hanya seseorang yang terdapat alel resesif (aa) saja yang terkena penyakit tersebut.
Contoh penyakit genetik autosomal resesif adalah Sickel cell anemia (Yatim, 2012).
Keparahan berbagai kelainan berkisar dari yang relatif ringan, misalnya albinisme
gangguan penglihatan). Kelainan yang diwariskan secara resesif ini hanya timbul pada
invidu yang homozigot (aa) yang mewarisi satu alel resesif dari masing-masing
Salah satu cara yang dipakai untuk mempelajari karakter (sifat) menurun pada
manusia adalah dengan membuat suatu daftar silsilah keluarga (pedigree) yang
maupun yang menampakkan sifat yang hendak diteliti. Seorang ahli genetika yang
merupakan manusia biasa yang memiliki jangka waktu tertentu untuk hidup sehingga
sangat tidak praktis untuk menunggu sampai tiga generasi atau lebih untuk
mempelajari sifat menurun tertentu. Bila kita tidak dapat menunggu untuk melihat
keluarga yang masih hidup dan mendapatkan sebanyak mungkin informasi tentang
keluarga, hal ini disebut analisa pedigree. Dengan semakin banyaknya informasi yang
diperoleh dan dengan melakukan lebih banyak pemeriksaan akan lebih memungkinkan
untuk membuat kesimpulan tentang mekanisme pewarisan gen atau gen-gen yang
Prinsip tentang pewarisan sifat pertama kali dikemukan oleh Gregor Mendel,
dikatakan bahwa gen dari anak merupakan perpaduan (persilangan) dari gen-gen dari
kedua orang tuanya. Beberapa jenis penyakit atau kelainan akan menunjukkan adanya
kejadian berulang yang dialami oleh lebih dari satu orang yang memiliki hubungan
saudara satu sama lain. Berdasarkan pola yang ditunjukkan dari catatan silsilah
keluarga (family tree, Pedigree), kita dapat memperkirakan sifat suatu penyakit,
apakah penyakit tersebut bersifat diturunkan dari orang tua atau tidak. Dari pola yang
tampak pada bagan riwayat keluarga (pedigree) dapat kita ketahui mekanisme
kekerabatan yang diketahui, baik dari generasi sekarang maupun generasi terdahulu
dan memuat data-data tentang sifat atau keadaan yang akan dipelajari. Mulai dari
generasi tertua sampai generasi terakhir kemudian menguji pola transmisi herediter.
Transmisi herediter mana yang cocok untuk sifat yang sedang diteliti tersebut. Bersifat
dominankah atau resesif atau terkait seks atau lainnya. Melalui daftar silsilah keluarga
akan diperoleh dugaan yang baik dan pasti bahwa sifat tersebut adalah dipengaruhi
Silsilah keluarga menjadi hal yang serius ketika alel-alel yang dipertanyakan
sekedar variasi manusia yang tidak berbahaya, akan tetapi untuk kelainan yang
diwariskan sebagai sifat mendel sederhana, berlaku teknik yang sama untuk analisis
Informasi mengenai silsilah dari suatu varietas yang dipilih secara acak dapat
diambil dari data yang saling bertautan. Istilah nenek moyang lebih tepatnya
digunakan sebagai jumlah orang tua dalam suatu silsilah dan istilah orang tua
digunakan untuk tipe orang tua dalam suatu varietas. Rasio nenek moyang terhadap
orang tua terdiri dari satu keturunan yang berarrti tidak ada pengulangan dari setiap
Agar pewarisan sifat dapat keturunan yang terdapat didalam suatu keluarga
dapat diikuti untuk beberapa generasi, maka perlu sekali dibuat suatu diagram silsilah
(pedigree chart), dari keluarga itu. Diagram silsilah yang pertama-tama dikenal terbuat
dari tanah liat, ditemukan di Iran dan diduga berasal dari tahun 3100 sebelum Masehi.
Beberapa analisa tentang diagram silsilah pada manusia telah dimulai pada akahir abad
METODE PERCOBAAN
III.1.1 Alat
Alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah alat tulis-menulis dan cakram
genetik.
III.1.2 Bahan
Bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah lidah kepunyaan sendiri
3. Dilakukan kedua hal tersebut pada seluruh keluarga sendiri dan dibuat silsilah
keluarga sendiri.
IV.1 Hasil
IV.1.1 Kebakaan
1. Data Individu
No. Sifat Baka Genotipe Fenotipe
2. Data Kelompok
No. Sifat Baka Dominan Resesif
1. Melipat Lidah
aa aa aa aa
aa aa aa aa aa aa aa aa
aa aa aa aa
2. Menggulung Lidah
Bb bb bb Bb
bb Bb Bb Bb bb bb bb Bb
Bb Bb Bb bb
Keterangan:
IV.2 Pembahasan
yang diwariskan kepada anak cucu, serta variasi yang mungkin timbul didalamnya.
Menurut sumber lainnya, genetika berasal dari Bahasa Yunani genno yang berarti
melahirkan. Jadi, genetika adalah ilmu yang mempelajari berbagai aspek yang
menyangkut pewarisan sifat dan variasi sifat pada organisme maupun suborganisme
Sifat autosomal adalah sifat keturunan yang ditentukan oleh gen pada autosom.
Gen ini ada yang dominan dan ada yang resesif. Oleh karena laki-laki dan perempuan
mempunyai autosom yang sama, maka sifat keturunan yang ditentukan oleh gen
autosomal dapat dijumpai pada laki-laki maupun perempuan. Hadirnya sebuah gen
dominan di dalam genotip seseorang sudah menyebabkan sifat itu tampak padanya.
Agar pewarisan sifat dapat keturunan yang terdapat didalam suatu keluarga
dapat diikuti untuk beberapa generasi, maka perlu sekali dibuat suatu diagram silsilah
(pedigree chart), dari keluarga itu. Diagram silsilah yang pertama-tama dikenal terbuat
dari tanah liat, ditemukan di Iran dan diduga berasal dari tahun 3100 sebelum Masehi.
Beberapa analisa tentang diagram silsilah pada manusia telah dimulai pada akahir abad
tidak memiliki lesung dagu yang bergenotipe d, tidak memiliki daun telinga yang
menggantung yang bergenotipe e, dapat menekuk ibu jari ke atas dengan genotipe F,
memiliki rambut pada jari yang bergenotipe M, tidak memiliki lesung pipi yang
bergenotipe p, dan tidak memiliki gigi seri bercelah dengan genotipe g. Berdasarkan
data tersebut, ternyata sifat yang dimiliki oleh praktikan menunjukkan adanya gen
resesif sedangkan sifat yang tidak dimiliki oleh praktikan menunjukkan gen dominan.
yang tidak memiliki lesung dagu dan 2 orang yang memiliki lesung dagu, 9 orang tidak
memiliki ujung daun telinga menggantung dan 5 orang yang memiliki, terdapat 3
orang yang tidak dapat menekuk ibu jari kiri ke atas dan 11 orang lainnya bisa, 12
orang memiliki rambut di jarinya masing-masing dan 2 orang yang tidak memiliki, 3
orang memiliki lesung pipi sedangkan 11 orang lainnya tidak memiliki lesung pipi,
dan 14 orang tidak memiliki gigi seri bercelah yang artinya semua anggota kelompok.
Pada diagram silsilah melipat lidah, dapat dilihat bahwa praktikan (diri sendiri)
tidak bisa melipat lidah. Hal ini terjadi karena ayah yang bergenotipe aa homozigot
resesif yang tidak bisa melipat lidah menikah dengan ibu yang bergenotipr aa
homozigot resesif sehingga anak yang dihasilkan sebanyak 3 orang laki-laki dan 1
orang perempuan yang bergenotipr aa homozigot resesif yang tidak bisa melipat lidah.
Dapat pula dilihat bahwa dari generasi pertama hingga generasi ketiga tidak ada satu
orang pun yang bisa melipat lidah karena semuanya bergenotipe aa homozigot resesif.
Pada diagram silsilah menggulung lidah, dapat dilihat bahwa praktikan (diri
sendiri) bisa menggulung lidah. Hal tersebut karena ayah yang memiliki genotipe bb
homozigot menikah dengan ibu yang bergenotipe Bb heterozigot sehingga anak yang
dapat menggulung lidah. Pada generasi pertama, terdapat 2 orang yang bergenotipe Bb
heterozigot yaitu ayah dari ibu dan ibu dari ayah yang dapat menggulung lidah, 2 orang
bergenotipe bb resesif homozigot yaitu ibu dari ibu dan ayah dari ayah, dimana ibu
yang dapat menggulung lidah yaitu ibu, saudara perempuan ibu, saudara laki-laki ibu
dan saudara laki-laki ayah dan 4 lainnya bergenotipe bb homozigot yang tidak dapat
menggulung lidah. Dari pernikahan ayah dan ibu menghasilkan empat orang anak
yaitu 2 orang laki-laki yang dapat menggulung lidah, 1 orang perempuan yang dapat
laki-laki yang tidak dapat menggulung lidah yang bergenotipe bb resesif homozigot.
Dapat dilihat ternyata dalam suatu keluarga yakni keluarga yang memiliki 3
generasi, terlihat bahwa lebih banyak yang bisa menggulung lidah karena adanya gen
dominan B yang mempengaruhui hal itu. Pada diagram silsilah menggulung lidah
terdapat 9 orang yang bisa menggulung lidah mereka dan ada 7 orang yang tidak bisa
menggulung lidahnya. Pada diagram silsilah dapat diamati bahwa karakter melipat
lidah terlihat 3 generasi tidak ada satu pun yang bisa melipat lidahnya. Hal ini
disebabkan adanya gen aa heterozigot resesif. Melipat lidah hanya bisa terjadi pada
IV. 1 Kesimpulan
1. Untuk karakter menggulung lidah, terdapat 9 orang yang bisa menggulung lidah
dan 7 orang yang tidak bisa menggulung lidah. Karakter menggulung lidah
diwakili oleh genotipe dominan BB dan Bb heterozigot dan untuk karakter melipat
lidah tidak ada satu pun dari tiga generasi yang dapat melipat lidah.
2. Untuk genotipe karakter yang tidak dapat melipat lidah yaitu aa homozigot dan
genotipe untuk karakter yang tidak bisa menggulung lidah yaitu bb.
IV.2 Saran
tidak mengurangi esensi dari praktikum itu sendiri. Beberapa kendala seperti terkait
jaringan merupakan hal biasa, semoga kedepannya praktikum bisa berjalan dengan
Arsal, A. F., 2012. Analisis Pedigree Cadel (Studi Kasus Beberapa Kabupaten di
Sulawesi Selatan). Jurnal Sainsmat. 4(2). 160–164.
Sajjad. M, S. H. Khan, R. Maqbool., 2015. Pedigree and SSR Data Analysis Reveal
Dominant Prevalence of Few Parents in Pedigrees of Pakistani Wheat
Varieties. American Journal of Molecular Biology. 1-3