Tumpak Saragi,dr.,SpKJ
FK-IK UNJA
K O M U N IK A S I T E R H A D A P P A S IE N
E F E K T IF T ID A K T E P A T
K O N D IS I M E N T A L P A S IE N S T A B IL G A N G G U A N P S IK O L O G IS
K W A L IT A S H ID U P L E B IH B A IK K W A L IT A S H ID U P S E M A K IN B U R U K
Kemampuan Komunikasi
dalam Perawatan Paliatif
BUKAN SIMPATI.
3 KOMPONEN :
SENSITIVE DAN MENGERTI DENGAN
TEPAT PERASAAN ORANG LAIN.
MENGERTI SITUASI YANG IKUT ANDIL
/ PENCETUS PERASAAN TSB.
KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI
KHUSUSNYA KEMAMPUAN
MENDENGARKAN.
Kunci utama komunikasi dalam
Perawatan Paliatif
Setting sesuai
Ijin
Menjelaskan tentang topik dan pesan
Pengakuan/ validasi/ menormalisasi
Eksplorasi pengertian saat ini tentang penyakitnya
Antisipasi Anticipate concerns – Preemptive
Titrasi ketrampilan penuh akan informasi
Dengarkan dan perhatikan petunjuk yang ada
Cek apakah mereka mengerti
Setting
Pribadi
Duduk
Minimalisir hal yang bisa mengalihkan
perhatian
Sebisamungkin didampingi
keluarga/teman
Jadilah pendengar yang baik
PENDENGAR YANG BAIK
HADIR SECARA FISIK DAN
PSIKOLOGIS SIKAP TUBUH,
GERAKAN2 TUBUH, KONTAK MATA
RESPONS KE PEMBICARA
MENGIKUTI ALUR PEMBICARAAN,
MINIMALISASI INTERUPSI
MAMPU MENYIMPULKAN SEC SINGKAT
DAN JELAS TANPA MELAKUKAN
PENILAIAN
Meminta ijin
“Banyak orang mengalami rasa ingin
tahu seputar ....., Apakah anda ingin
membicarakan hal tersebut?
“Apakah anda nyaman mendiskusikan
masalah2 ini?
Bila keluarga ingin
menyaring/menutupi informasi
Jangan menganggap hanya itu yang
mereka ketahui coba dilacak lebih dalam
Jarang muncul kebutuhan untuk
menshare informasi
Eksplorasi alasan/perihal terkait kultur
dalam keluarga
Barangkali mengatasinya perlu negosiasi
sesuai dengan waktu dan gaya mereka•
Jelas
Pastikan yang kita bicarakan adalah
hal yang sama
Ada kecenderungan memakai
euphemisms dan menyamarkan
istilah-istilah guna mengatasi
kejadian yang sulit .... Hati-hati, hal
ini dapat membuat bingung.
Menjadi Jelas
Misal: ketika anda berpikir orang
akan bertanya tentang prognosis…
“Menurutmu saya tinggal berapa lama?”
“Apakah yang anda maksud berapa
lama tinggal di rumah sakit, atau
apakah anda ingin tahu berapa lama
bertahan hidup?”
Eksplorasi bentuk referensinya
Konteks / bentuk referensinya seperti
apa yang masuk , informasi yang mana
yang diterima?
Pengertian penyakit
Perkiraan/harapan/tujuan
Perhatian / kekuatiran/ ketakutan
Faktor Kultur / Spiritual yang mungkin
mempengaruhi pendekatan individu terhadap
penyakitnya /proses kematian/komunikasi
Mikro (keluarga) vs Macro (budaya)
Diskusi yang berhubungan
dengan keluarga
“Anda mungkin memikirkan…”
atau
“Beberapa hal kemungkinan besar
anda akan ragu-ragu, tentang.....”
Intake Makanan/ minuman
Lemah, lelah dan tidur
Briefing ulang
Klarifikasi, pertanyaan-pertanyaan
selanjutnya
Apakah butuh dukungan dari lainnya
(pastoral care)
Apakah mereka ingin bantuan berupa
diskusi dengan teman/keluarga
Rencanakan tindak-lanjut
Apakah mereka menginginkan kita
memanggil seseorang.
Mengingat
Hanya sekitar ½ dari yang baru saja
didengar yang bisa diingat (Barker
1971)
Setelah 8 jam tinggal 35%
Tergantung:
Berapa kali informasi itu didengar
Berapa banyak informasi yang disimpan di
otak
Apakah informasi itu berarti atau tidak
Relation ship: kedekatan, trust, komitmen
Hindari
Menghalangi / interupsi Pasien yang
sedang bicara
Jangan cepat memberi pendapat,
penilaian bukan nasehat
Bicara tanpa arah
Wawancara terlalu lama ( cukup ½ - 1
jam)
bila perlu dilakukan 3-4 kali
pertemuan
KOMUNIKASI DENGAN PX
PERLU MEMPERHATIKAN :
KONDISI PSIKOLOGIS PX
KONSENTRASI, DAYA INGAT DAN
KESADARAN PX. AKIBAT GANGGUAN
PADA OTAK.
KONDISI FISIK, RASA NYERI YANG
HEBAT.
REAKSI TERHADAP
PENYAMPAIAN BERITA BURUK
MENERIMA
DISTRESS
DENIAL
HARAPAN YANG TIDAK REALISTIK
KOLUSI
Komunikasi non verbal
Komunikasi verbal tidak dapat
dipisahkan dari nonverbal
Kira –kira 35% komunikasi bisa
dimengerti lewat kata-kata, sisanya
lewat bahasa tubuh.
Kata-kata tidak selalu dapat
menggambarkan perasaan seseorang.
Ekspresi wajah adalah bagian utama yg
perlu dinilai dalam komunikasi.
Komunikasi dengan caregiver
Disediakan log-book yang memuat
catatan tentang tujuan perawatan
Pilihan-pilihan dalam pengobatan
Apa yang harus dilakukan dalam keadaan
darurat
Apa yang boleh/tidak boleh dilakukan
Informasi tentang cara-cara menghubungi
dokter
Waspadai terjadinya “Burn Out”
Breaking Bad News
=
Penyampaian Berita Buruk
Berita buruk : Berita yang
mengubah secara drastis pandangan
seseorang akan masa depannya
kearah lebih buruk.
Erat kaitannya dengan diagnosis
dan prognosis pasien
24
Mengapa kadang sulit
menyampaikan berita
buruk?
25
Tujuan :
Memelihara kepercayaan
Mengurangi ketidakpastian
Mencegah harapan yang tidak sesuai
Menyediakan penyesuaian diri yang
sesuai sehingga dapat membuat
keputusan-keputusan
Mencegah “gerakan tutup mulut”
26
Non Disclosure
Tradisional, khusus kanker
Dx disampaikan kepada keluarga
Asumsi: Pasien perlu dilindungi dari
berita buruk, pasien tidak ingin tahu
berita buruk tentang dirinya.
Tidak dianjurkan menghilangkan hak
otonomi pasien, menghalangi “saling
mendukung”, merusak relationship
dokter-pasien.
27
Full Disclosure
Informasi penuh diberikan ke pasien segera
setelah dokter mengetahui diagnosis.
Asumsi: pasien berhak mendapat informasi
penuh tentang penyakitnya.
Tidak dianjurkan Model Paternalistik:
tidak memperhitungkan keinginan pasien akan
jumlah dan kapan saatnya informasi diberikan.
28
Individual disclosure
Jumlah dan waktu penyampaian sesuai
keinginan dan kebutuhan Px.
Dianjurkan o.k:
- Jumlah informasi yang diinginkan dan
metode coping berbeda pada setiap orang
- butuh waktu untuk menyerap dan
menyesuaikan diri terhadap berita buruk.
- Pengambilan keputusan berdasarkan kerja
sama dokter-pasien.
29
Reaksi-Reaksi Terhadap
Berita Buruk
Menerima
Distress
Denial
Harapan yang tidak realistik
Kolusi
30