Anda di halaman 1dari 3

Lembar Tugas Mandiri Komunikasi Kesehatan Nama NPM : Nurul Aisyah : 1306480143

Focus Group : 1

Komunikasi Interpersonal : Menyampaikan Berita Buruk

Berita buruk adalah kondisi dimana hanya terdapat sedikit harapan, adanya ancaman terhadap kondisi mental/fisik sesorang, sesuatu yang mebuat orang meiliki pilihan yang lebih sedikit dalam hidupnya. Berita buruk dapat disebut juga segala informasi negatif tentang masa depan sesorang. Ada beberapa situasi yang dikategorikan sebagai berita buruk, antaa lain : Diagnosis penyakit kronis (kanker, AIDS, diabetes melitus) Cacat / hilangnya suatu fungsi (impotensi, kebutaan, amputasi) Adanya perawatan/kebutuhan khusus yang memberatkan (kemoterapi, operasi) Dalam menyampaikan berita buruk kepada klien atau pasien, dokter memerlukan langkah-langkah yang harus diperhatikan agar tidak terjadi salah paham, tidak mengurangi harapan hidup pasien. Langkah-langkah Penyampaian Berita Buruk (Buckman :2000) 1. Persiapan Persiapan tempat untuk menyampaikan berita buruk hendaknya dapat menjaga privasi pasien. Dokter harus menanyakan terlebih dahulu apakah pasien ingin didampingi oleh orang lain (suami/ istri/ anak/ saudara, dll). 2. Memulai diskusi Dokter disarankan untuk mengarahkan pembicaraan ke inti pesan dengan menanyakan apakah pasien sudah mengetahui kondisi yang sebenarnya mengenai penyakitnya, sehingga dapat mengukur pemahaman, harapan dan keadaan emosional pasien. Contoh: Apakah ibu sudah diberitahu tentang penyakit ibu? 3. Melibatkan pasien Dokter hendaknya menanyakan kepada pasien seberapa ingin mengetahui tentang kondisinya. banyak mereka

Contoh: Beberapa pasien meminta saya untuk menjelaskan penyakit ini secara lengkap, tapi ada juga yang ingin tahu gambaran keseluruhannya seperti apa. Bapak/ Ibu lebihmemilih yang mana? 4. Mengungkapkan Informasi Dalam mengungkapkan informasi yang berisi berita buruk, dokter hendaknya berencana untuk mendiskusikan diagnosis, prognosis,perawatan serta mekanisme untuk mendapatkan dukungan dan cara mengatasinya. Hal ini memerlukan lebih dari satu waktu diskusi. Dokter hendaknya mengatur kesempatan untuk Tanya jawab dalam proses diskusi. Terminologi medis harus dihindari kecuali jika pasien dapat memahaminya. 5. Pengakuan terhadap Perasaan Pasien Salah satu dari aspek terpenting dalam interaksi interpersonal terhadap pasien adalah pengakuan terhadap reaksi pasien. Salah satu ekspresi yang biasa ditemui adalah pasien yang mulai menangis, dokter harus menunggu sampai tangisannya berhenti. Dokter dapat menawarkan agar prosesnya ditunda terlebih dahulu. Contoh: Bapak/ibu silakan minum dulu, kita lanjutkan setelah bapak/ibu siap. Emosi pasien tidak boleh diabaikan pada proses pembicaraan, namun tidak boleh mengganggu proses pemberian informasi yang harus diketahui oleh pasien. Berkaitan dengan kondisi psikologis pasien, Dokter hendaknya siap untuk menawarkan kesempatan untuk melakukan follow up untuk diskusi lebih lanjut dengan profesi lain yang dapat membantu kondisi pasien (psikolog, perawat, support group, dll). 6. Perencanaan dan Tindakan Selanjutnya Pada suatu titik tertentu, dokter hendaknya mendiskusikan rencana pengobatan yang spesifik dengan pasien. Contohnya dokter dapat mengatakan bahwa beberapa tes diperlukan, kapan tes ini harus dilakukan, dan dimana tes ini harus dilakukan. Dokter juga harus menjanjikan waktu untuk kunjungan pasien selanjutnya dan memastikan agar pasien dapat dengan mudah dan pantas dapat menghubungi dokter.

Tidak Boleh Dikatakan Boleh Dikatakan Saya sangat mengerti apa yang anda Pengalaman sebelumnya dengan para rasakan pasien yang mengalami hal serupa, Karena tidak didasarkan pada membuat saya mengerti bahwa saat ini pengalaman anda sedang merasa sedih sekali. Saya personal/professional senhingga dapat membayangkan kesedihan anda sulit dipercaya saat ini Suami/istri/ anak anda gagal dalam proses terapi insulin Karena menunjukkan bahwa gara-gara pasien terapi tersebut tidak berjalan sebagai mana mestinya Tidak ada lagi yang bisa kami lakukan Sayangnya, terapi insulin ini tidak direspon dengan baik oleh tubuh suami/istri/ pasien

Sepertinya pengobatan ini tidak berjalan dengan lancar. Meski demikian, anda harus yakin bahwa kami akan melakukan segalanya sesuai kemampuan kami untuk memastikan bahwa (keluarga anda) tidak menderita Tidak ada lagi yang bisa dilakukan. Setelah kita bicarakan, terapi yang kita Anda harus berobat ke tempat lain anjurkan ternyata tidak berjalan dengan baik, sehingga pengobatan ini harus dihentikan. Namun demikian, kami akan merujuk anda untuk menjalani pengobatan di (tempat rujukan)untuk meningkatkan kualitas hidup (keluarga/anak/suami) Anda. Apakah anda ingin melakukan Ibu/Bapak, saya ingin menyampaikan semuanya dilakukan untuk bahwa tindakan ini tidak berkesan untuk suami/istri/orangtua/ Anda? penyembuhan. References Budiastuti, V. I. 2012. Komunikasi Dokter-Pasien Menyampaikan Berita Buruk. [online] Available at: http://fk.uns.ac.id/static/file/Gabungan_Manual_Smt_72012-ED.pdf [Accessed: 7 Mar 2014]. Fkunissula.ac.id. 2013. Breaking Bad News. [online] Available at: http://www.fkunissula.ac.id/index.php?option=com_docman&task=doc_downloa d&gid=542&Itemid=67&lang=id [Accessed: 7 Mar 2014]. Garg, A., Buckman, R. and Kason, Y. 1997. Teaching medical students how to break bad news. Canadian Medical Association Journal, 156 (8), pp. 1159--1164.

Anda mungkin juga menyukai