Anda di halaman 1dari 41

KOMUNIKASI EFEKTIF

DOKTER - PASIEN
Hippocrates

The best physician is the one who providence


to tell to the patients according to his knowledge the
present situation,what has happened before and
what is going to happen in the future.
KOMUNIkASI EFEKTIF :

 Bgmn menyatukan sudut pandang pasien –dokter


mjd sbh btk relasi dokter-pasien(D-P partnership).

 Ke2nya brd dlm level sejajar dan slg bekerja sama utk
menyelesaikan mslh kesehatan pasien.
1 3
2 3

Model proses komunikasi Van Dalen (2005)

Kotak 1 : Pasien memimpin pembicaraan mel pertanyaan terbuka


yg dikemukakan oleh dokter.

Kotak 2 : Dokter memimpin pembicaraan melalui pertanyaan


tertutup/terstruktur yang disusunnya sendiri.

Kotak3 : Kesepakatan apa yg harus dan akan dilakukan


berdasarkan negosisasi
Sikap dokter dalam komunikasi dokter-
pasien

 Hubungan dokter-pasien dittkn olh sbrp jauh


dokter bersedia terlibat dlm situasi
emosional dan brp jauh dia ingin menjaga
jarak dg persoalan pasien.

 Perlu latihan utk menggunakan dan


mengembangkan ketrampilan profesional
dlm melaksanakan hubungan dg pasien,
tidak hanya ketrampilan medis dlm
mengobati pasien.
CARE

 Ketrampilan komunikasi yg perlu dikembangkan dpt


disingkat dlm jembatan keledai C A R E yaitu :
 Comfort (nyaman)

Acceptance (Penerimaan)

Responsiveness (Tanggap)

Empathy (Empati)
Comfort (nyaman)

 Dokter perlu merasa nyaman dan tdk enggan utk


membahas masaalah yg melibatkan emosi spt
kematian,seksualitas dll.
 Jika pasien memahami bhw dokter bersedia utk
membahas topik tsbt dia akan mengemukakannya
dg bebas.
 Pada keadaan tertentu komunikasi non verbal perlu
mis ; tersenyum, menepuk bahu, bersalaman dsb.
 Ketidaknyamanan dokter dapat dibaca pasien dari
penggunaan kata,intonasi maupun bahasa tubuh
sang dokter.
 Jangan sampai terjadi komunikasi nonverbal(bhs
tubuh) berlawanan dg komunikasi verbal. Mis ; Anda
mengatakan bhw anda tidak kecewa gagal menjadi
juara kelas namun raut muka Anda menunjukkan
Anda tdk ikhlas. Manakah yg harus dipercaya ????.
Seorang remaja(20 thn) memasuki ruang
prakter dokter.dia tampak ragu dan takut. Di
hadapan dokter dia hanya menunduk saja;

•D; Sakit Apa ?


•P: Sakit kencing dokter
•D; Kencing nanah ya ?
•P; Bukan dokter, sakit kencing biasa
•D; Ya, sekarang zaman pergaulan bebas. Siapa tahu kamu juga
ikut-ikutan.
• Sang pasien diam saja.
• D ; Kuliah dimana ?
• P ; Di Universitas X ( berbohong )

• D ; Coba saya periksa


Dokter mempersilahkan pasien menuju meja periksa dan
melakukan pemeriksaan fisik.
Nah, makan obat anti biotik ini sampai habis.
• P ; Terima kasih.
Sang remaja keluar dari praktek dg
perasaan……??????
ACCEPTANCE
(PENERIMAAN)
 Seorang dokter tdk boleh mempunyai praduga thdp
penampilan pasien, mis; pasien
seorang remaja yg “funky” dan memakai anting-anting
di berbagai bagian tubuhnya.
 Kesediaan dokter menerima keadaan pasien apa
adanya bukanlah persetujuan dokter thdp perilaku
pasien.
 Penerimaan ini amat penting utk membangun
komunikasi.
 Dokter hendaknya menghargai pasien,memahami
perilaku pasien ttp jg berhak utk tdk setuju dg perilaku
pasien.
Responsiveness(Tanggap)

 Merupakan ketrampilan dokter utk bereaksi thdp


pesan yg tdk langsung atau tdk lengkap dari pasien.

 Kemampuan ini perlu didukung oleh kemampuan utk


mengenal sesuatu yg seharusnya diucapkan tapi tdk
disampaikan pasien.
 Pesan tsbt dpt berupa perubahan suara,keraguan
atau bahasa tubuh.
Contoh ;
- Suami saya sebenarnya baik namun cepat naik darah(
Pasien terdiam dan tdk melanjutkan pernyataan)
+ Apa yg ibu maksud dg cepat naik darah ?
- Dia mudah sekali berubah dari percakapan yg baik menjadi
berteriak dan…..( kemudian terdiam lagi )
+ Apakah kemarahannya dpt berlanjut dg hal lain ?
- Ya dokter, dia sering memukuli saya.
Dokter yg kurang tanggap tak akan mempero-
data penting mengenai situasi ini.
Empathy(EMPATI)

 Empati adalah kemampuan seorang utk mengerti


perasaan,pikiran dan keinginan orang lain tanpa
mempengaruhi objektivitas dlm menilai orang tsbt.
 Perasaan individu adlh unik utk dirinya,tdk mungkin kita
merasakan seluruh perasaan pasien.Kita dpt membagi
perasaan tsbt utk membangun dasar saling
pengertian.
 Ketrampilan profesional merasakan empati secara
efektif dpt diperoleh dg cara
mendengarkan,membaca dan melalui pengalaman
pribadi atau keluarga dlm menghadapi sakit.
Definisi empati (carma
l.bylund & Gregory makoul)
1. Kemampuan kognitif seorg dokter dlm mengerti
kebutuhan pasien( a physician cognitif capacity to
understand patient’s needs)
2. Menunjukkan afektifitas/sensitivitas dokter thdp
perasaan pasien(an affective sensitivity to patent’s
feelings)
3. Kemampuan perilaku dokter dlm
memperlihatkan/menyampaikan empatinya kpd
pasien(a behavioral ability to convey empathy to
patient)
Ketrampilan empati bkn hanya sekadar
berbasa-basi atau bermanis mulut kepada
pasien,melainkan ;
 Mendengarkan aktif

 Responsif pada kebutuhan pasien.

 Responsif pada kepentingan pasien.

 Usaha memberikan pertolongan pada pasien.


Penting !

EMPATI dan BAGAIMANA


EMPATI
DIKOMUNIKASIKAN
TUJUAN DAN MAMFAAT

 TUJUAN KOMUNIKASI DLM PROFESI DOKTER


1. Memfasilitasi terciptanya pencapaian tujuan kedua
pihak(dokter-pasien)

2. Membantu pengembangan rencana perawatan


pasien bersama pasien,utk kepentingan pasien dan
atas dasar kemampuan pasien, termasuk
kemampuan finansial.
3 Membantu memberikan pilihan dlm upaya menyelesaikan
masalah kesehatan pasien

4 Mengusahakan terjalinnya komunikasi efektif dokter-


pasien.

5 Membimbing pasien sampai pd pengertian yg


sebenarnya ttg penyakit/masalah yg dihadapinya.
6 Membantu mengendalikan kinerja dokter dg acuan
langkah-langkah atau hal-hal yg tlh disetujui.
Illustrasi

 Dokter Ali tlh tiga kali bertemu dg Ibu Minah dan pada
konsultasi kali ini dia harus menjelaskan penyakit yg
diderita Ibu Minah. Hasil anamnesis,pemeriksaan
jasmani dan pemeriksaan penunjang bahwa Ibu
Minah menderita Lupus Eritematosus Sistemik (SLE).
 Ibu Mnh : “Jadi saya sakit apa dokter?”, tanya
Ibu Minah dg logat Bataknya.
 Dokter : “Ibu menderita Lupus”
 Ibu Mnh :” Penyakit apa itu Dokter?”
 Dokter : ”Wah susah menjelaskannya bu,
karena ini penyakit otoimun”.
 Ibu Mnh : “Penyakit otoimun itu apa dokter?”.
tanya Ibu Minah penasaran.
MAMFAAT KOMUNIKASI DOKTER-PASIEN

1. Meningkatkan kepuasan pasien dlm menerima pelayanan


medis dari dokter atau institusi pelayanan medis.

2. Meningkatkan kepercayaan pasien kpd dokter yg


merupakan dasar hubungan dokter pasien yg baik.

3. Meningkatkan keberhasilan diagnosis terapi dan tindakan


medis.
4. Meningkatkan kepercayaan diri dan ketegaran pd pasien
fase terminal dlm menghadapi penyakitnya.
S a j I (poernomo, ieda ss)

 Empat langkah dalam satu kata “ S A J I”

 S = Salam

 A = Ajak Bicara

 J = Jelaskan

 I = Ingatkan
 Dalam memberikan penjelasan dapat terjadi pasien sdh
mempunyai persepsi tertentu thdp penyakit tertentu thdp
penyakit. Meski persepsi tsbt tdk tepat tapi sebaiknya dokter
menghargai pendapat pasien tanpa perlu
mempermalukannya.

 Coba ikuti dialog berikut.


Dialog I
 Dok. A : “Pak Mamat ,stlh saya periksa Bapak
dg teliti ternyata Bapak menderita
TBC.”
 Pak Mmt:”Kalau begitu penyakit saya tidak
bisa disembuhkan dokter”(nampak
bersedih”
 Dok.A :”Siapa bilang begitu.TBC pnykt yg
dpt dismbhkn, hanya org yg tdk me
ngerti ilmu kedokteran yg berpenda
pat TBC tdk dpt disembuhkan”
 Pak Mmt:”Tapi mnrt Pak RT, TBC itu singkatan
Tak Bisa Sembuh dokter”
 Dok. A :” Ya itulah Pak RT kan bukan dokter”
Dialog ii
Dok B : “Pak Amin,stlh saya periksa bapak dg
teliti ternyata Bapak mdrt TBC.
Pak Amn:”TBC dokter,wah itu kan pnykt yg
tak bisa disembuhkan”
Dok B :” Oh! Bapak berpendapat begitu”
Pak Amn: “Ya dokter,mnrt Pak RT TBC itu sing
katan Tidak Bisa Sembuh”
Dok B :”Oh begitu.Itu sblm ada obatnya.Skrg
di Puskesma sdh tersedia obat yg
manjur. Jika Bapak minum secara te
tur slm 6 bln. InsyaAllah Bpk akn
sembuh”
Pak Amn:”Oh! Begitu Dokter syukurlah”
Dimana letak
perbedaannya????
Disini dokter berusaha utk
mempertimbangkan
pendapat pak amin dan ttp
menghargai Pak RT
S A J I.

 Salam
Menyapa nama
pasien,mengucapkan selamat
pagi/siang /sore.Tunjukkan bahwa
Anda bersedia meluangkan waktu
utk berbicara
dengannya.Menjelaskan tugas
dokter,menawarkan situasi
pembicaraan yg nyaman.
Saji

 Ajak bicara

Melalui pertanyaan terbuka


maupun tertutup dalam usaha
menggali informasi.
Saji

 Jelaskan

Berikan penjelasan mengenai penyakit,


terapi,atau apappun secara jelas,detil,
sampai kepada proses mendidik pasien
serta melakukan koseling.
saji

 Ingatkan

Selalu melakukan klarifikasi apakah pasi-


en tlh mengerti benar,maupun klarifikasi
thdp hal-hal yg masih blm jelas bagi
kedu
a belah pihak serta mengulang kembali
a-
kan pesan-pesan kesehatan yg penting.
Tidak menghakimi

 Dalam melakukan pekerjaan sebagai dokter


perlu pemahaman ttg:
-. Pasien yg beraneka ragam dan latar bela-
kang sosial yg berbeda.
-. Pasien yg patuh dan yg kurang patuh bah-
kan yg tdk memperhatikan kesehatan diri-
nya.
 Seorang dokter hrs mampu menerima segala
keadaan pasien tanpa terlebih dahulu meng
hakimi.
 Tdk menghakimi bkn berarti setuju tapi kita
tak mensyaratkan pasien kita utk menyesuai
kan pandangannya dg diri kita sblm membe
ri pertolongan.
 Dokter hrs mempunyai toleransi yg luas dan
dapat berhubungan dg pasien dari berbagai
kalangan termasuk kalangan yg dikucilkan
oleh masyarakat.

Berikut data 2 orang pasien yg berobat ke


dokter:
 Pasien pertama:
Bpk Hasan(52thn) menderita Diabetes Meli-
tus sejak 10 thn ini. Pendidikan terakhir Pak Ha
san adlh SLTP. Dia kurang memahami penyakit
nya shg tdk memperhatikan makanan. Jarang
berolah raga. Bahkan pergi ke dokter apbl sakit
nya penyakitnya tdk tertahankan. Pernah dira-
wat di RS 2 kali karena koma ketoasidosis. Jari
kaki kanannya tlh diamputasi ok gangren. Peng
lihatannya menurun dan fungsi ginjal jg menu
run. Sampai sekarang dia brsh mencari penyem
buhan ke berbagai dokter dan pengobatan tradisi
Onal.
 Pasien kedua
Bapak Romlan(58 thn) peg perusahaan swas-
ta dg penddkn terkhir SE. Dia juga menderita
Kencing manis lbh dari 10 thn. Namun Pak Rom
lan mdpt informasi lengkap ttg penyakitnya
serta menjalankan perencanaan makan,olahra
ga serta mkn obat dg teratur. Meski sdh lbh 10
thn menderita DM keadaan jantung,mata dan
ginjalnya baik.
Kalau anda sbg dokter
pertama sekali bersua dg
ke 2 pasien ini. Bagaimana
sikap anda???
Berkomunikasi pada
keadaan sulit
 Pada situasi tertentu sering terjadi keadaan
sulit yg dpt mempengaruhi komunikasi dokter pasien. Mis;
-. Pd pasien dlm keadaan adiksi, yg dikenal
dg kepribadian adiksi yaitu kepribadian yg
berusaha utk memperoleh narkoba dg sega
la macam cara,berbohong,menipu dan ber
pura-pura.
-. Ada pasien yg berkonsulatasi dg dokter utk
tujuan memperoleh kompensasi dri perusa
haan sehinga mengeluh secara berlebihan.
 Sebaliknya dokter juga mungkin saja mempunyai persoalan
pribadi yg dpt mempe
ngaruhi komunikasi dokter pasien. Dokter jadi kurang sensitif
pd keluhan pasien atau
bahkan tak mendengarkan keluhan pasien karena
pikirannya melayang ke masaalah pribadinya.
Dlm hal ini keterbukaan diharapkan sehingga
dokter pun hendaknya jangan ragu utk min
ta maaf. Hubungan yg tulus akan mengurangi
keinginan saling menyalahkan.
FAKTOR PASIEN YG KURANG
MENGUNTUNGKAN DLM KOMUNIKASI
DG DOKTER
1. Pasien yg penampilannya atau kondisinya kurang
nyaman utk org lain. Contoh; pasien
DM yg mengalami gangren sehingga menimbulkan bau
yg kurang enak.
2. Pasien yg kecanduan alkohol dan narkotika
3. Pasien yg sering mengeluhkan efek samping obat yg
digunakan.
4. Pasien yg selalu merasa tak ada perubahan meski tlh
diobati
5. Pasien yg suka menuntut atau marah-marah
6. Pasien yg berasal dari kelompok marginal mis; PSK. Dll.
Faktor dokter yg mempengaruhi
komunikasi dg pasien

1. Suka berkata dan bersikap kasar.


2. Kelelahan akibat terlalu banyak bekerjs shg mengantuk
atau kehilangan minat utk menolong pasien.
3. Dokter mempunyai masalah pribadi yg membebani
dirinya,maslah keluarga, sakit dll.
4. Dokter yg mengalami gangguan jiwa.
5. Dokter yg terlalu yakin akan dirinya melakukan sesuatu
diluar kompetensinya
6. Dokter yg tak percaya diri.
7. Dokter yg mempunyai kepentingan ganda, mis;bisnis.

Anda mungkin juga menyukai