Meja dokter
D. SKENARIO
Zaskia, 19 tahun,
keluarga. Pasien merasa cemas dan sulit tidur selama menghadapi ujian semester.
Zaskia mengaku keluhan ini sering muncul bila menjelang ujian. Anda sebagai dokter
keluarga diharapkan dapat melakukan sambung rasa dengan baik dan percaya diri.
E. DASAR TEORI
1. Sambung Rasa
Keterampilan komunikasi sangat penting dimiliki oleh dokter yang dalam tugasnya
harus mengumpulkan informasi dari seseorang atau sekelompok orang. Dengan
komunikasi yang sederhana, cepat, dan efektif maka akan diperoleh informasi
yang akurat. Banyak kelemahan hasil anamnesis (wawancara) disebabkan
keterampilan komunikasi yang kurang memadai serta sikap dokter yang kurang
memperhatikan
aspek
psikologis
pasien.
Atas
kenyataan
tersebut,
maka
pasien, karena dalam keadaan sakit dapat membuat pasien merasa terisolasi dan
segan. Perasaan ketersambungan dengan dokter, disimak dan dipahami akan
mengurangi
perasaan
penyembuhan
terisolasi
(Bickley,
2007).
tersebut.
Perasaan
Berdasarkan
ini
adalah
kenyataan
inti
tersebut,
dari
dalam
saya
jaga
kerahasiaannya,
jadi
saya
harapkan
bapak/ibu
dapat
yang
bapak/ibu
berikan
sangat
penting
untuk
Percaya diri adalah yakin benar atau memastikan akan kemampuan diri sendiri.
Percaya diri seorang dokter adalah keadaan mental yang yakin akan kemampuan
dirinya dalam menjalankan profesi sesuai standar kompetensi dokter. Agar dapat
tampil percaya diri, perlu dilakukan beberapa hal:
a. Mempersiapkan dengan baik segala sesuatu berkaitan dengan hal yang akan
dilakukan.
b. Melakukan sesuatu dengan tenang dan tidak terburu-buru.
c. Bicara dengan alur yang teratur, tidak berbelit-belit dan tidak gugup.
d. Melakukan kontak mata dengan lawan bicara (pasien). Dengan kontak mata,
tidak hanya membantu membangun rasa percaya diri, tetapi juga dapat
menumbuhkan rasa percaya pasien pada dokter.
3. Komunikasi Non Verbal
Komunikasi non verbal adalah pemberian pesan kepada orang lain dengan
menggunakan bahasa tubuh (gestur). Beberapa bahasa tubuh dokter maupun
F.
PROSEDUR
Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam sambung rasa adalah:
1. Berpenampilan yang sederhana, rapi, bersih, dan tepat.
2. Memberikan salam dan membuat pasien merasa disambut dengan baik.
3. Menunjukkan tempat duduknya, dan memakai bahasa yang sesuai antara
keadaan dokter dan pasien
4. Menyampaikan kalimat sambutan, tergantung apakah pasien merupakan pasien
baru, pasien follow-up atau pasien lama yang datang untuk konsultasi kembali.
5. Memperlihatkan wajah yang ramah, bersahabat, serta sopan santun.
6. Menciptakan suasana wawancara yang santai dan menyenangkan.
7. Melakukan kontak mata, jangan ada hal yang mengganggu, seperti komputer
yang menghalangi pandangan dokter kepada pasien.
8. Bahasa tubuh dokter, merupakan komunikasi non verbal, akan memperlihatkan