Anda di halaman 1dari 3

RINGKASAN MATERI SEJARAH KELAS XI SEMESTER GENAP

KURIKULUM 2013 REVISI 2017

GARIS VAN MOOK adalah demarkasi atau garis khayal yang digunakan untuk membatasi
wilayah yang diklaim Belanda dengan wilayah Indonesia. Menurut UU No.28 tahun 1942,
Jepang membagi wilayah pemerintahan daerah menjadi beberapa tingkatan yaitu : Shu :
Karesidenan (pemerintahan daerah yang tertinggi), dipimpin oleh seorang shocukan (seperti
Gubernur). Shocukan juga memiliki kekuasaan yaitu kekuasaan legislatif dan eksekutif seperti
Gubernur pada Hindia-Belanda. Shi : Kota Praja (dipimpin oleh seorang shico) Ken : Kabupaten
(dipimpin oleh seorang kenco) Gun : Kawedanan (dipimpin oleh seorang gunco) Son :
Kecamatan (dipimpin oleh seorang sonco) Ku : Desa/Kelurahan (dipimpin oleh seorang
kuco)Aklamasi adalah pengakuan terhadap suatu hasil keputusan Agresi adalah tingkah laku
yang diarahkan kepada tujuan untuk menyakiti makluk hidup lainnya yang ingin menghindari
perlakuan semacam itu. Perang Diplomasi adalah perang atau berjuang melalui meja
perundingan ABDACOM adalah American-British-Dutch-Australian (ABDA) Command, nama
kode ABDACOM, adalah komando tinggi berumur pendek untuk semua angkatan Sekutu di
Asia Hakko ichiu adalah sebuah semboyan yang berisi sebuah ajaran shinto(agama asli jepang)
yang mengatakan bahwa jepang harus menyusun dunia ini sebagai satu keluarga besar dan
jepang bertindak sebagai kepala keluarga. Pemerintahan Militer Jepang di Indonesia Di seluruh
Indonesia bekas Hindia-Belanda, wilayah dibagi menjadi tiga wilayah pemerintahan militer
Jepang. Adapun wilayahnya yaitu : 1) Tomi Shudan atau pemerintahan militer Angkatan Darat
(tentara ke-25) : meliputi daerah Sumatera dan berpusat di Bukittinggi. 2) Asamu Shudan atau
pemerintahan militer Angkatan Darat (tentara ke-16) : meliputi Jawa dan Madura, pusatnya di
Jakarta. Kekuatan militer ini kemudian ditambah dengan Angkatan Laut (Dai Ni Nankenkantai).
3) Pemerintahan militer Angkatan Laut (Armada Selatan ke-2) : meliputi daerah Kalimantan,
Sulawesi dan Maluku. Berpusat di Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Selain itu juga dibentuknya
Organisasi Militer yang terdiri dari PETA dan HEIHO(Barisan Pembantu Prajurit Jepang) dan
Organisasi Semi Militer yang terdiri dari a) Seinendan (Barisan Pemuda), terutama untuk
mendidik dan melatih para pemuda agar dapat menjaga dan mempertahankan tanah airnya
dengan kekuatannya sendiri. B) Fujinkai (Himpunan Wanita), bertujuan memberikan latihan –
latihan kemiliteran pada wanita berusia minimum 15 tahun. C) Keibodan (Barisan Pembantu
Polisi), bertugas membantu tugas – tugas polisi. D) Suishintai (Barisan Pelapor), dipimpin oleh
Ir. Soekarno. E) Gakukotai (Barisan Pelajar), dibentuk tanggal 15 Desember 1944. F) Jibakutai
(barisan Barani Mati). Dampak Positif Kebijakan Militer Jepang di Indonesia adalah bangsa
indonesia mendapatkan pendidikan kemiliteran,sehingga bisa dimanfaatkan untuk menjaga
pertahanan dan keamanan bangsa indonesia sendiri Perjanjian Linggarjati antara Indonesia dan
Belanda ini akhirnya terlaksana di Linggarjati, Cirebon pada tanggal 10 November 1946.
Indonesia diwakili oleh Dr. A. K. Gani, Mr. Susanto Tirtoprojo, Sutan Syahrir dan Mohammad
Roem. Belanda diwakili oleh Van Pool , Prof. Schermerhorn dan , De Boer. Pemerintah Inggris,
yang berperan sebagai mediator diwakili oleh Lord Killearn. Berikut ini merupakan isi dari
Perjanjian Linggarjati: 1) Belanda mau mengakui secara de facto Republik Indonesia dengan
daerah kekuasaan meliputi Madura, Sumatera, dan Jawa. Belanda sudah harus pergi
meninggalkan daerah de facto tersebut paling lambat pada tanggal 1 Januari 1949. 2) Belanda
dan Republik Indonesia telah sepakat untuk membentuk Negara serikat dengan nama RIS.
Negara Indonesia Serikat akan terdiri dari RI, Timur Besar, dan Kalimantan. Pembentukan RIS
akan dijadwalkan sebelum tanggal 1 Januari 1949. 3) Belanda dan RIS sepakat untuk
membentuk Uni Indonesia-Belanda dengan Ratu Belanda sebagai ketua. Cara Belanda
menjatuhkan Proklamasi adalah dengan menganggap bahwa kemerdekaan Indonesia hanya
lelucon, bahkan kemudian mereka berusaha menguasai kembali Indonesia dengan melakukan
berbagai Agresi Militer Alasan Jepang menjadi negara Imperalis : a) Adanya
Perkembangan/kemajuan Jepang Dalam Segala Bidang. b)Adanya perkembangan industri yang
cukup pesat tapi Jepang minim bahan baku. c)adanya retriksi (pembatasan) imigran jepang. d)
Pengaruh ajaran shinto tentang hakko I chi-u. e) Ingin menjadi negara besar yang sejajar dengan
negara lain seperti amerika serikat. Makna Proklamasi : 1.Merupakan titik kulminasi perjuangan
bangsa indonesia dalam rangka mencapai kemerdekaan, 2.Merupakan awal terbebasnya bangsa
indonesia dari kekuasaan bangsa asing dan menjadi bangsa yang bediri sendiri, 3.Merupakan
hukum yang menegasakan terbentunya negara kesatuan RI yang merdeka dan berdaulat
Perundingan Renville : tanggal 17 Januari 1948, Indonesia diwakili oleh Amir Syarifuddin,
Belanda diwakili oleh Abdulkadir Wijoyoatmodjo. Berikut adalah pokok-pokok isi perjanjian
Renville, yaitu: 1) Wilayah Indonesia diakui berdasarkan garis demarkasi (garis Van Mook),
yaitu garis khayal yang dibuat oleh Van Mook sebagai batas wilayah kekuasaan Indonesia dan
kekuasaan Belanda berdasarkan Agresi Militer Belanda I; 2) Belanda tetap berdaulat atas seluruh
wilayah Indonesia sampai diserahkan pada Republik Indonesia Serikat yang segera dibentuk; 3)
Republik Indonesia Serikat memiliki kedudukan yang sejajar dengan negara Belanda dalam Uni
Indonesia-Belanda; 4) Republik Indonesia menjadi bagian dari Negara Republik Indonesia
Serikat; 5) Sebelum Republik Indonesia Serikat terbentuk, Belanda dapat menyerahkan sebagian
kekuasaannya kepada pemerintahan federal sementara; 6) Pasukan Republik Indonesia yang
berada di daerah kantong harus ditarik ke daerah Republik Indonesia. Daerah kantong
merupakan daerah yang berada di belakang Garis Van Mook suatu garis yang menghubungkan
dua daerah terdepan yang diduduki Belanda. Dampak Perjanjian Renville Akibat buruk yang
ditimbulkan dari perjanjian Renville bagi pemerintahan Indonesia, yaitu: a) Semakin
menyempitnya wilayah Republik Indonesia karena sebagian wilayah Republik Indonesia telah
dikuasai pihak Belanda. b) Dengan timbulnya reaksi kekerasan sehingga mengakibatkan Kabinet
Amir Syarifuddin berakhir karena dianggap menjual Negara terhadap Belanda. c) Diblokadenya
perekonomian Indonesia secara ketat oleh Belanda d) Republik Indonesia harus memaksa
menarik mundur tentara militernya di daerah gerilya untuk untuk ke wilayah Republik Indonesia.
e) Untuk memecah belah republik Indonesia, Belanda membuat negara Boneka, antara lain
negara Borneo Barat, Negara Madura, Negara Sumatera Timur, dan Negara jawa Timut. Dampak
Konfrensi Meja Bundar Dampak Negatif Konferensi Meja Bundar 1) Hutang pemerintah
Belanda dari tahun 1942 sepenuhnya ditanggung RIS (Republik Indonesia Serikat). 2) Dengan
dibentuknya RIS, maka demokrasi yang di cita-citakan tidak terlaksana. 3) Penyelesaian masalah
Irian Barat tertunda. 4) Republik Indonesia menjadi terpecah-pecah menjadi negara bagian yang
terdiri dari Negara Indonesia Timur, Negara Jawa Timur, Negara Pasundan dan Jakarta, Negara
Sumatera Timur, Negara Sumatera Selatan, Jawa Tengah, dan lain-lain. Dampak Positif
Konferensi Meja Bundar 1) Penarikan seluruh tentara Belanda dari wilayah RIS (Indonesia) 2)
Dengan penarikan tersebut, maka perang antara Indonesia-Belanda berakhir. 3) Belanda
mengakui Indonesia (RIS) sebagai negara yang MERDEKA. 4) Indonesia segera berbenah
dengan memulai pembangunan. Setelah merdeka Indonesia melakukan Pembentukan
Kelengkapan Negara yang meliputi Penyusunan Rancangan UUD, Merumuskan Dasar Negara,
Pemilihan Presiden dan Wakil, Pembentukan Lembaga-lembaga negara dan Departemen dalam
kementrian, Penetapan wilayah negara, dan Pembentukan Badan Keamanan Rakyat yang
kesemuanya itu dilakukan melalui Sidang-sindang yang dilakukan oleh BPUPKI dan PPKI
Indonesia setelah Proklamasi Kemerdekaan tidak Membentuk Tentara tetapi membentuk BKR
karena pada awal kemerdekaan rakyat indonesia masih belum memiliki teknologi yang maju
seperti jepang fan itupun rakyat indonesia masih menggunakan senjata bekas jepang yg jatuh
pada pemberontakan di daerah daerah indonesia dan juga alasan kenapa dibangun BKR karena
BKR masih menggunakan alat yg sederhana untuk mempertahan sekumpulan rakyat dam suatu
kumpulan/Desa Naskah asli Proklamasi tulisan tangan(Klad) Soekarno sebenarnya telah dibuang
ke tempat sampah di rumah Laksamana Maeda, namun diambil kembali oleh BM Diah. Naskah
asli/Klad tulisan tangan Soekarno bukanlah yang dibacakan oleh Soekarno. Naskah Klad ini
telah mengalami perubahan dan yang diketik oleh Sayuti Melik inilah yang kemudian dikenal
sebagai Naskah Asli/ Otentik/Autentik. Perubahan-perubahan itu antara lain : Kata “Tempoh”
menjadi Tempo, Kata “Wakil-wakil bangsa Indonesia” berubah menjadi Atas nama bangsa
Indonesia, Kata “Djakarta,17-8-05” berubah menjadi Djakarta, hari 17 boelan 08 tahun 05,
Naskah Prokalamasi Klad(Tulisan tangan) belum ditanda tangani sedangkan Naskah yang
Otentik ditandatanagi oleh Soekarno dan Hatta, Kata “Hal2” dirubah menjadi Hal-hal. Inilah
Naskah Proklamasi yang Autentik/Otentik yang dibaca oleh Soekarno : P R O K L A M A S I
Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia. Hal-hal jang mengenai
pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan dengan tjara seksama dan dalam tempo jang
sesingkat-singkatnja. Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05 Atas nama bangsa Indonesia.
Soekarno/Hatta. Kebijakan Ekonomi Masa Demokrassi Liberal : Gunting Syafruddin : Kebijakan
ini adalah Pemotongan nilai uang (sanering). Caranya memotong semua uang yang bernilai Rp.
2,50 ke atas hingga nilainya tinggal setengahnya. Menteri Keuangan Syafruddin Prawiranegara
pada masa pemerintahan RIS. Sistem Ekonomi Gerakan Benteng : untuk mengubah struktur
ekonomi yang berat sebelah yang dilakukan pada masa Kabinet Natsir yang direncanakan oleh
Sumitro Joyohadikusumo (menteri perdagangan). Program ini bertujuan untuk mengubah
struktur ekonomi kolonial menjadi struktur ekonomi nasional (pembangunan ekonomi
Indonesia). Nasionalisasi De Javasche Bank : akhir tahun 1951 pemerintah Indonesia melakukan
nasionalisasi De Javasche Bank menjadi Bank Indonesia. Sistem Ekonomi Ali-Baba : diprakarsai
oleh Iskaq Tjokrohadisurjo (mentri perekonomian kabinet Ali I). Tujuan dari program ini
adalahUntuk memajukan pengusaha pribumi. Ali digambarkan sebagai pengusaha pribumi
sedangkan Baba digambarkan sebagai pengusaha non pribumi khususnya Cina. Gerakan Asaat :
Gerakan Asaat memberikan perlindungan khusus bagi warga negara Indonesia Asli dalam segala
aktivitas usaha di bidang perekonomian dari persaingan dengan pengusaha asing pada umumnya
dan warga keturuan Cina pada khususnya. Persaingan Finansial Ekonomi (Finek) : Pada masa
Kabinet Burhanudin Harahap dikirim delegasi ke Jenewa untuk merundingkan masalah finansial-
ekonomi antara pihak Indonesia dengan pihak Belanda. Misi ini dipimpin oleh Anak Agung
Gede Agung
Diposting oleh moh wahid mahmudi di 21.57

Anda mungkin juga menyukai