Anda di halaman 1dari 40

NENI PROBOSIWI M.Farm.

,Apt
UNIVERSITAS KADIRI

Komunikasi dengan
Tenaga Kesehatan Lain
ETIKA
Perbuatan, tingkah laku, sikap, dan kebiasaan manusia dalam pergaulan
sesama manusia di masyarakat yang mengutamakan kejujuran terhadap
diri sendiri dan sesama manusia.

TENAGA KESEHATAN
Setiap yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memliki
pengetahuan dan atau keterampilan melalui pendidikan di bidang
kesehatan; untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk
melakukan upaya kesehatan.
TENAGA KESEHATAN DI INDONESIA

Dokter

Perawat Farmasis

Nutrisioni
Bidan
s
DOKTER
Tidak dibenarkan dokter praktek ikut dalam usaha
apotek dengan perjanjian akan mengirim semua
pasien pada apotek itu atau menjadi propaganda
perusahaan farmasi.
Jaga agar resep jangan dipakai orang lain untuk
memberi atau menerima obat.
Jangan meninggalkan resep kosong yang telah
ditandatangani.
Kalau ada persangkaan kekhilafan dari apotek waktu
memberi obat, ini tidak boleh dibicarakan dengan
pasien, harus berhubungan langsung dengan
apoteker.
Hindarkan semua tindakan yang bertentangan
dengan etika kedokteran, misalnya menjual obat di
tempat praktek tanpa ada Surat Ijin Apotek.
APOTEKER

Tidak dibenarkan membicarakan resep kecuali


diperlukan untuk persidangan.

Tidak mengubah obat dalam resep tanpa


pembicaraan terlebih dahulu dengan penulis resep.
Tidak dibenarkan memberi pernyataan yang dapat
menyebabkan hilangnya kepercayaan pasien kepada
dokter.
Memberikan penjelasan kepada pasien terkait obat
yang diberikan.
PELAYANAN RESEP OLEH APOTEKER

PERMENKES NOMOR
HK.02.02/MENKES/068/I/2010 tentang
Kewajiban Menggunakan Obat Generik di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Pemerintah
Pasal 21

Permenkes No. 9 tahun 2017 tentang Apotek


PENYALURAN NARKOTIKA-PSIKOTROPIKA
Hanya dapat dilakukan oleh :

Pabrik obat kepada : PBF, apotek, sarana penyimpanan


pemerintah, RS, lembaga penelitian/pendidikan.

PBF kepada : PBF lainnya, apotek, sarana penyimpanan


pemerintah. RS, lembaga penelitian/pendidikan.
Sarana penyimpanan pemerintah kepada : RS, puskesmas,
balai pengobatan pemerintah.
PENYERAHAN NARKOTIKA-PSIKOTROPIKA
Penyerahan psikotropika kepada pasien hanya dapat dilakukan
oleh : apotek, RS, puskesmas, balai pengobatan dan dokter.

Menjalankan praktek terapi dan diberikan melalui


suntikan.
Menolong orang sakit dalam keadaan darurat.
Menjalankan tugas di daerah terpencil yang tidak ada
apotek.
PROSES KOMUNIKASI
Saluran

Pesan
(Umpan Maju)
Penyampai pesan Penerima pesan
(sumber) (destinasi)

Umpan balik dari Umpan balik dari


diri sendiri penerima

Gangguan
PENJELASAN TINDAKAN KEDOKTERAN
ATAU KEDOKTERAN GIGI

a. Diagnosis dan tata cara tindakan medis


b. Tujuan tindakan medis yg dilakukan
c. Alternatif tindakan lain dan resikonya
d. Resiko dan komplikasi yang mungkin terjadi
e. Prognosis terhadap tindakan yang dilakukan

UU No. 29 Th. 2004 tentang Praktik


Kedokteran
PENDEKATAN KOMUNIKASI DI BIDANG
KEDOKTERAN
1. Disease-centered communication style atau doctor-centered
communication style
Komunikasi berdasarkan kepentingan dokter dalam usaha
menegakkan diagnosis, termasuk penyelidikan dan penalaran klinik
mengenai tanda dan gejala-gejala.

2. Illness-centered communication style atau patient-centered


communication style
Komunikasi berdasarkan apa yang dirasakan pasien tentang
penyakitnya yang secara individu merupakan pengalaman unik. Di
sini termasuk pendapat pasien, kekhawatirannya, harapannya, apa
yang menjadi kepentingannya serta apa yang dipikirkannya.

Komunikasi Efektif Dokter-


Pasien, 2006
BEBERAPA CONTOH KEGIATAN DALAM
PHARMACEUTICAL CARE
Drug therapy assessment
Patient education and counseling
Ongoing medication management and monitoring
Disease state management services
Compliance counseling
Development of care plans
Counseling on nonprescription drug
Communication with all other health care
providers
A written report to the patient of all findings and
recommendations
Suatu petang menjelang gelap, 2 orang paramedis berjalan
mendorong jenazah di atas brankar menuju kamar jenazah.
Mereka bergerak melalui koridor rumah sakit yang sepi dan gelap.
Cuaca saat itu mendung, sehingga menambah kengerian suasana.
Paramedis A yg agak penakut menarik brankar dari depan,
paramedis B mendorongnya dari belakang.
Terjadilah dialog antara A dan B:
B : Wah, langitnya mendung ya.
A : (bulu kuduknya berdiri) Apa?? Mayitnya kembung???
B : Aduh, sekarang gerimis.
A : (gemetar dan pucat) Apa?? Sekarang meringis???
B : Iya, tapi kayaknya mulai berhenti nih.
A : (lari terbirit-birit) Gawat, mayatnya mulai berdiri???
B : Hoooi… Jangan tinggalin aku !!!!!!!
EMPATI DAN SIMPATI
Empati adalah kemampuan seseorang utk mengetahui apa
yg sedang dialami org lain pd suatu saat tertentu, dr sudut
pandang org lain tersebut.
Mendengar secara empatik adalah mendengar dgn maksud
utk mengerti melihat sesuatu dgn cara mereka melihat
sesuatu tersebut, mengerti paradigma mereka, bagaimana
perasaan mereka.
Simpati adalah merasakan bagi orang lain atau merasa ikut
bersedih merupakan semacam kesepakatan.

Intisari mendengarkan empatik bukanlah


bhw kita setuju dgn seseorang, melainkan
bhw kita sepenuhnya, scr mendalam,
mengerti orang itu, secara emosional
maupun intelektual.
MENDENGARKAN DAN MERESPON
Mendengarkan dgn baik :
EMPATIK
¤ Summerizing  merangkum bagian2 penting
informasi
Contoh :
P : ¤Saya bingung 
Paraphrasing dgnmemadatkan aspek2
sikap dokter saya.isiDulu
dan perasaan
waktu
konsultasi dgn
beliau, sikapnya sangat baik pada saya. Tapi waktu
konsultasi
berikutnya, sikapnya sangat kasar sehingga saya
Pbersumpah
: Saya bahagia pindah ke kompleks pensiunan.
nggak
Setiap akan
hari adamenemuinya lagi.
F :saja
Kelihatannya
hal baru ygbeliau sangatAda
saya alami. nggak konsisten
banyak ya.bisa
hal yg
saya lakukan, sehingga saya nggak pernah
merasa bosan.
F : Jadi di sana banyak sekali ya aktivitas yang bisa
Contoh : empatik :
Merespon
Berfungsi merefleksikan
P : Saya bingung perasaan
dgn sikap pasien
dokter & bukan
saya. isi pesan
Dulu waktu
konsultasi dgn
beliau, sikapnya sangat baik pada saya. Tapi waktu
konsultasi
berikutnya, sikapnya sangat kasar sehingga saya
bersumpah
nggak akan menemuinya lagi.
PF:: Saya bahagia pindah ke kompleks pensiunan.
Tentu sulit bagi anda untuk merasa nyaman
Setiap
bersama hari ada
beliau
saja
kalauhalanda
barutidak
yg saya
tahualami. Ada banyak
bagaimana suasanahal yg bisa
hatinya.
saya lakukan, sehingga saya nggak pernah
merasa bosan.
F : Nampaknya anda benar-benar senang ya tinggal di
sana.
Efek positif empati:
- Membantu pasien mempercayai kita
- Membantu pasien memahami perasaannya lebih jelas
- Membantu pasien mengatasi masalahnya sendiri
Contoh :
P : Saya sudah pergi ke dr.Hasbi berkali-kali krn
saya dengar dia itu dokter yg baik. Tapi
nampaknya dia kurang memperhatikan saya.
Saya hrs menunggu berjam-jam hanya utk membuat
janji. Setelah saya berhasil menemuinya, dia
nampak tergesa-gesa dan segera pergi shg saya
tdk sempat berbicara dengannya. Dia cukup
menyenangkan sih. Saya hanya merasa dia itu nggak
punya waktu utk berbicara dgn saya.
a. “Anda hrs memahami bhw dr.Hasbi itu org yg sangat sibuk.
Mungkin bukan maksud beliau bersikap kasar.”
b. “dr.Hasbi itu orangnya sangat baik. Saya yakin beliau sangat
memperhatikan pasiennya.”
c. “Saya tdk menyalahkan anda jika merasa kesal. Anda
seharusnya tdk menunggu selama itu ya kalau sudah janjian.”
d. “Katakan pada beliau bagaimana perasaan anda atas
perlakuannya thd pasien. Atau cari saja dokter lain.”
e. “Saya yakin saat itu beliau sdg punya masalah. Kalau anda
menemui beliau lagi nanti, tentu suasananya sudah lebih baik.”
f. “Saya mengerti apa yg anda rasakan. Saya juga benci kok
kalau hrs menunggu lama di ruang praktek dokter.”
g. “Tak seorangpun merasa punya waktu yg cukup utk
berbicara
h. “Berapadgn
lamadokternya.”
biasanya anda hrs menunggu sebelum bisa
menemuinya?”
i. “Mari kita berbicara tentang resep yang baru anda dapatkan
ini.”
j. “Anda nampaknya merasa telah kehilangan sesuatu dari
dr.Hasbi, anda merasa tidak diperhatikan ya.”
TIPE-TIPE RESPON
 Respon menghakimi (a, b, c)
 Respon menasihati (d)
 Respon menenteramkan hati (e) Respon yang tidak
 Respon menggeneralisasi (f, g) membantu
 Respon menyelidiki (h)
 Respon mengalihkan (i)
Respon yang
 Respon memahami (j) membantu
SIKAP ASERTIF
PERILAKU PASIF
Respon yg dirancang utk menghindari konflik sama sekali  tdk akan
mengatakan yg sebenarnya.
PERILAKU AGRESIF
Berusaha utk menang dlm situasi konflik dgn mendominasi atau
mengintimidasi orang lain.
PERILAKU ASERTIF
Berkomunikasi dlm atmosfir kepercayaan, konflik dihadapi dan dicari
penyelesaian yg saling menguntungkan.
Menyampaikan pesan secara asertif berarti menyampaikan
pikiran atau perasaan kita dgn tetap memperhatikan hak,
pikiran, perasaan org lain. Dgn kata lain, kita berusaha
memenuhi kebutuhan pribadi tanpa mengganggu kebutuhan
org lain sehingga tidak ada yg dirugikan dan yg dpt
menimbulkan konflik. Konflik berpotensi mendorong
timbulnya perilaku agresif  akan merusak hubungan antar
-KONDOM-
Suatu hari, seorang anak bertanya pada bapaknya: “Apa sih
pak, kondom itu?” Seketika bapaknya bingung dan akhirnya
dijawab sekenanya saja, mengingat anaknya masih kecil.
“Kondom itu artinya balon,” begitu kata sang bapak.
Di hari lain, si anak – yang memang senang nyanyi –
bersenandung: “Kondomku ada lima ….. Rupa-rupa warnanya
…..
FARMASIS YANG ASERTIF
 Keluar dr balik counter
 Memperkenalkan diri
 Memberikan informasi atau melayani obat
 Menilai penggunaan obat dan masalah terapi

FARMASIS YANG PASIF


 Menyerahkan pelayanan resep kepada asistennya
 Menghindari berinteraksi dengan pasien
MENGHADAPI PASIEN MARAH
Kondisi sakit, tidak berdaya
dan rasa tergantung kepada
dokter, stress, frustrasi, dsb.

Menunggu lama di dokter dan


apotek

Belum tentu 100% karena


kesal kepada kita

Pahami keadaan mereka dan


tanggapi dengan empatik

Terima kritiknya sebagai


bentuk umpan balik
SIKAP ASERTIF KEPADA DOKTER
Jika perlu berkonsultasi dgn dokter  lakukan dengan asertif
Contoh:
dan
F : bicara langsungfarmasis
Saya Susanti, dgn dokter
daritanpa melalui
Apotek orang
Farmasi ketiga.
Brawijaya.
Bisakah saya berbicara dgn dr. Adam?
P : Beliau sedang memeriksa pasien. Apa yg ingin anda
sampaikan?
F : Saya ingin membicarakan R/ Ny. Anita yg isinya
cimetidine. Saya perlu berbicara dgn dr. Adam
mengenai R/ tsb. Boleh saya minta tolong Anda utk
menelepon saya jika beliau telah selesai dgn pasiennya?
P : Akan lebih cepat kalau anda mengatakan kpd saya apa
masalahnya. Saya bisa menyampaikannya kpd dr. Adam
dan menelpon anda kembali.
F : Terima kasih, tapi utk masalah ini saya ingin berbicara
langsung dgn dr. Adam.
P : Beliau hari ini sangat sibuk dan jadwal kami sangat ketat.
Farmasis asertif  menghargai perawat tapi tetap gigih dgn
permintaannya dan tidak menyanggah pernyataan perawat.

PERCAKAPAN PEMBUKA DENGAN DOKTER


1.Dr. Adam, saya apoteker dari Apotek Farmasi Unik. Mohon maaf
telah mengganggu. Begini dok, saya rasa ada masalah dgn resep
cimetidine utk Ny. Anita tertanggal hari ini.
2.Dr. Adam, saya Susanti, apoteker di Apotek Farmasi Unik. Saya
ingin berbicara dgn dokter mengenai masalah yg mungkin timbul
dlm resep cimetidine utk Ny. Anita.
PERCAKAPAN SELANJUTNYA
1.Ny. Anita sudah minum diazepam. Menurut literatur yang saya
baca, kedua obat ini bisa berinteraksi.
2.Ny. Anita sudah minum diazepam dan cimetidine bisa
meningkatkan kadar diazepam dlm darah. Oxazepam dan
Alprazolam tdk menimbulkan masalah ini, jadi anda bisa
mempertimbangkan utk mengganti dgn salah satu dari dua obat tsb.
Memperbaiki Hubungan antara Apoteker dan
Profesional Kesehatan

1. Memperbaiki komunikasi
No. Isi Komunikasi
1 Menggunakan bahasa ilmiah (bukan bahasa pasien)
2 Mempertahankan fokus diskusi pada pasien
3 Selalu bersedia menjawab pertanyaan pada waktu yang tepat
dan dengan cara yang dapat diandalkan
4 Meluangkan waktu untuk menjelaskan permasalahan yang
dilengkapi dengan data atau referensi untuk mendukung saran
yang diberikan, dan bukan hanya memberitahukan profesional
kesehatan lain bahwa telah terjadi kesalahan
5 Memberikan beberapa alternatif, bukan hanya memberikan
satu rekomendasi, sehingga memberikan kesempatan pada dokter
untuk membuat keputusan berdasarkan informasi yang diberikan
dan tidak merasa didikte
No. Isi Komunikasi
6 Memberikan layanan khusus, seperti (a) informasi berita baru
tentang obat, (b) memperingatkan tentang kemungkinan
penggunaan salah/penyalahgunaan dan interaksi obat, (c) saling
berbagi informasi profil pasien
7 Memantau pengobatan pasien dan memberikan tanggapan balik
tentang perkembangan pasien pada profesional kesehatan lain
yang terlibat
8 Membuat dokumentasi yang sesuai sehubungan dengan
tindakan yang dilakukan pada pasien, sebaiknya dengan format
SOAP (subjective, objective, assessment, plan), seperti yang
digunakan dokter
9 Mengadakan pertemuan dengan profesional kesehatan lain secara
proaktif untuk memperkenalkan diri dan menawarkan
layanan-layanan
No. Isi Komunikasi
10 Mengadakan pertemuan rutin dengan dokter untuk
memperoleh tanggapan balik tentang layanan yang diberikan dan
membicarakan masalah yang berhubungan dengan komunikasi
dan kerjasama
11 Menciptakan kesempatan untuk mengadakan interaksi sosial
atau belajar bersama
2. Menghadapi Konflik
Konflik sering muncul ketika apoteker memberikan rekomendasi atau
layanan lebih dari yang diharapkan profesional kesehatan lain.
No. Isi Komunikasi
1 Berikan informasi faktual dengan cara yang jelas, singkat, dan
teratur
2 Jabarkan dengan jelas bagaimana rekomendasi yang diberikan
menurunkan risiko atau memperbaiki pelayanan pada pasien
3 Perlihatkan fleksibilitas dan kemauan untuk mengakui adanya
keterbatasan pemahaman
4 Hindari mengkritik kolega
5 Berikan respons untuk memastikan bahwa orang lain paham
dan untuk mendorong pertanyaan dan komentar
3. Menunjukkan Empati pada Profesional Kesehatan

Seorang perawat menelepon Mempertahankan diri,


apoteker RS untuk menanyakan menuduh perawat tidak
dosis obat yang terlewat mengirimkan resep, atau
Prioritas perawat: dengan mengeluh bahwa
Memberikan obat tepat pada apoteker juga sibuk
waktunya pada pasien ↓
Perasaan: Konflik pasti terjadi!
Terburu-buru, khawatir, dan
cemas
• Beritahu perawat bahwa kebutuhan perawat akan dipenuhi
secepat mungkin
• Apoteker dapat mengajukan beberapa pertanyaan yang diperlukan
untuk mengatasi masalah
• Menyarankan jalan keluar yang mungkin diambil

4. Bersikap asertif kepada profesional kesehatan


• Apoteker ragu-ragu dan tidak percaya diri dalam berkomunikasi
kemungkinan besar tidak akan dihargai
• Asertif  memberikan dan mendapatkan penghargaan serta
menciptakan situasi sama-sama menang
• Fokus pada masalah pasien dan memecahkan bersama secara
rasional demi kebaikan pasien, bukan berfokus pada salah satu
profesional kesehatan yang terlibat
Seorang pasien, Nn. Rani, memasuki apotek, setelah pulang
dari praktek dokternya.
Nn. Rani: Dokter saya hanya memberi selembar resep
methotrexate dan tidak bilang apa2 tentang itu pada saya.
Untuk apa obat ini?
Farmasis: Saya sedang sibuk untuk mengkaji resep ini secara
rinci, tapi ini untuk mengobati berbagai kondisi, termasuk
kanker dan rematik.
Nn. Rani: Apa?!! Ya Tuhan!! Saya nggak percaya. Dokter saya
pasti berpikir saya kena kanker dan menunggu saat yang tepat
untuk mengatakan pada saya.
CONTOH COPY RESEP YANG SALAH
Merupakan sarana
komunikasi apoteker dengan
dokter maupun teman
sejawat

Hendaknya ditulis sesuai


kaidah supaya tidak
menimbulkan kesalahan
BERIKAN PENDAPAT ANDA…
Give your opinion…
REFERENCES

– Permenkes No. 9 tahun 2017 tentang Apotek


– PERMENKES NOMOR HK.02.02/MENKES/068/I/2010
tentang Kewajiban Menggunakan Obat Generik di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Pemerintah
– Rantucci, M. J., 2007. Pharmacist Talking with Patients:
a Guide to Patient Counseling, 2nd Ed. New York:
Lippincott Williams & Wilkins
– UU No. 29 Th. 2004 tentang Praktik Kedokteran
THANK YOU…
APA YANG ANDA KATAKAN KEPADA
DOKTER JIKA…
Pasien datang ke apotek anda membawa resep obat
penurun tekanan darah Norvask®. Sedangkan dia tak
punya cukup uang untuk menebusnya. Sehingga dia
meminta obat generiknya saja, yaitu Amlodipin.
Anda menerima resep yang harus diracik sbg kapsul, salah
satu isinya adalah Vometa FDT®, sebanyak 1 tablet untuk 1
kapsul.
Anda menerima
resep berikut dan
kesulitan untuk
membacanya.

Anda mungkin juga menyukai