Anda di halaman 1dari 4

BUNGA ANGGRAINI ANWAR

1911312045

KELAS 3A

KOMUNIKASI EFEKTIF REACH DAN SBAR


A. KOMUNIKASI EFEKTIF REACH
Keefektifan komunikasi interpersonal dapat dijelaskan dari The 5 Inevitable Laws of
Effective Communication.
1. Respect
Sikap menghargai setiap individu yang menjadi sasaran pesan kita. Jika kita
membangun komunikasi dengan rasa dan sikap saling menghargai,maka kita dapat
membangun kerjasama yang menghasilkan sinergi yang akan meningkatkan kualitas
hubungan antar manusia
2. Empathy
Kemampuan untuk menempatkan diri pada situasi yang dihadapi orang lain.Jika kita
sudah memahami prilaku komunikan,maka kita bisa empati dengan apa yang menjadi
kebutuhan,keinginan,minat,harapan,dan kesenangan dari komunikan.
3. Audible
Audible berarti dapat didengarkan atau dimengerti dengan baik.
4. Clarity
Kejelasan pesan sehingga tidak menimbulkan penafsiran yang berlainan. Selain
itu,kita juga perlu mengembangkan sikap terbuka sehingga timbul rasa percaya dari
komunikan.
5. Humble
Humble berarti rendah hati yang meliputi sikap melayani,sikap menghargai,mau
mendengar dan menerima kritik,tidak sombong,berani mengakui kesalahan,rela
memaafkan,lemah lembut dan tidak mengutamakan kepentingan diri sendiri.

Contoh Komunikasi Metode REACH

Respect Contoh isi


Mengucapkan salam dan menyapa pasien serta menghargai pendapat
pasien

Contoh Komunikasi
A : Selamat Pagi,Bu.Saya perawat Bunga akan merawat Ibu dari jam
9:00-14:00.Bagaimana keadaan Ibu hari ini?Apakah jauh lebih baik?
B : Selamat Pagi,Sus.Keadaan saya sudah lebih baik.Apakah saya
sudah boleh pulang?
A : Wah,Ibu sangat bersemangat untuk pulang. Nanti saya bicarakan
dengan dokter ya Bu.
Emphaty Contoh Isi
Memberi semangat untuk keluarga pasien yang berduka cita

Contoh Komunikasi
A : “Saya begitu sedih,kenapa dia pergi begitu cepat?”
B : “Saya tahu kehilangan seseorang yang berarti di kehidupan kita
memang berat,Bu.Tapi Ibu tidak boleh berlarut-larut dalam
kesedihan”
Audible Contoh Isi
Menyampaikan penyakit pasien dan hal yang harus dilakukan pasien
dengan tidak bertele-tele dan mudah dipahami.

Contoh Komunikasi
A : ”Saya sakit apa suster?”
B : “Ibu sakit diabetes.”
A : “Apa yang harus saya lakukan?”
B : “Hal utama yang harus Ibu lakukan yaitu minum obat diabetes
secara teratur,jaga makanan,dan olahraga efektif menurunkan kadar
gula.”
Clarity Contoh Isi
Menyampaikan kemungkinan sembuh dari kanker stadium IV
dengan jelas dan terbuka tanpa ditutupi.

Contoh Komunikasi
A : “Apakah penyakit kanker stadium IV bisa disembuhkan?”
B : “Sampai sekarang target sembuh pada penyakit kanker stadium
lanjut belum ada. Dan untuk melakukan pengobatan membutuhkan
setidaknya 6 siklus.Dimana setiap siklus Rp6juta.Dan kemungkinan
untuk sembuh pada stadium IV hanya satu dari 100 orang.Mungkin
saja Ibu adalah 1 orang yang sembuh dari 100 penderita kanker
stadium IV”
Humble Contoh Isi
Menerima kritikan dari perawat lain ketika salah merumuskan
intervensi

Contoh Komunikasi
A : Maaf sebelumnya Bunga,saya rasa kamu salah merumuskan
intervensi terhadap Nn.Jihan.
B : Aduh,saya kurang teliti. Terimakasih banyak Nisa sudah
mengoreksi intervensi saya.
B. KOMUNIKASI EFEKTIF SBAR
Metode SBAR merupakan metode terstruktur untuk mengkomunikasikan informasi
penting yang membutuhkan perhatian segera dan tindakan berkontribusi terhadap
eskalasi yang efektif dan meningkatkan keselamatan pasien. SBAR digunakan untuk
meningkatkan serah terima antar shift atau staf di daerah klinis.
1. Situation
Bagaimana situasi yang akan dibicarakan atau dilaporkan?
a. Identifikasi nama petugas dan pasien
b. Diagnosa medis
c. Apa yang terjadi dengan pasien
2. Background
Apa latar belakang informasi klinis yang berhubungan dengan situasi?
a. Obat saat ini dan alergi
b. Tanda-tanda vital terbaru
c. Pemeriksaan fisik dan penunjang
d. Riwayat medis
e. Temuan klinis terbaru
3. Assessment
Berbagai hasil penilaian klinis perawat
a. Apa temuan klinis?
b. Apa analisis dan pertimbangan perawat?
4. Recommendation
Apa yang perawat inginkan dan kapan?
a. Apa tindakan/rekomendasi yang diperlukan untuk memperbaiki masalah?
b. Apa solusi yang bisa perawat tawarkan kepada dokter?
c. Apa yang perawat butuhkan dari dokter untuk memperbaiki kondisi pasien?
d. Kapan waktu yang perawat harapkan tindakan ini terjadi?

Contoh Metode SBAR

Situation Contoh Isi


Nn.Jihan,usia 30 tahun,di Ruang Melati dengan
dyspepsia.Pasien mengeluh nyeri ulu hati dengan skala 5 dari
1-10 dan mual muntah.

Contoh Komunikasi
Selamat Pagi,Dok. Saya Perawat Bunga dari Ruang Melati
RSUD M.Djamil Padang shift pagi ingin melaporkan keadaan
pasien bernama Nn.Jihan umur 30 tahun,masuk RS pada 7
April 2020,sudah dirawat selama 2 dengan diagnose medis
Dispepsia. Pasien mengeluh nyeri ulu hati dengan skala 5 dari
1-10 dan mual muntah

Background Contoh isi


TD : 110/80,N : 90x/menit,RR : 20x/menit,Suhu : 37,2 derajat
celcius,SPO2 98%,leukosit:20.000. Pasien mendapat terapi
IVFD RL 20 tetes/menit,Omeprazol IV 1 vial dan
Ondancetron 1 ampul

Contoh Komunikasi
Sudah dilakukan terapi IVFD RL 20 tetes/menit,Omeprazol IV
1 vial,dan Ondancetron 1 ampul. Tanda-tanda vital pasien
yaitu TD : 110/80,N : 90x/menit,RR : 20x/menit,Suhu : 37,2
derajat celcius,SPO2 98%,leukosit:20.000.

Assessment Contoh Isi


Pasien mengalami problem gastrointestinal

Contoh Komunikasi
Menurut saya,pasien mengalami problem gastrointestinal

Recommendation Contoh Isi


Lanjutkan pemberian terapi
Ajarkan teknik relaksasi untuk mengurangi nyeri

Contoh Komunikasi
Perawat : Apa saran dokter ? Apakah perlu diajarkan teknik
relaksasi?
Dokter : lanjutkan pemberian terapi dan ajarkan teknik
relaksasi

Anda mungkin juga menyukai