Anda di halaman 1dari 3

TUGAS KOMKEP

NAMA : NIKEN LARASSATI


NIM.1911311012
KELAS : 3A

Menurut Mc. Crosky Larson dan Knapp mengatakan bahwa komunikasi yang
efektif dapat dicapai dengan mengusahakan ketepatan (accuracy) yang paling tinggi
derajatnya antara komunikator dan komunikan dalam setiap komunikasi. Komunikasi
yang lebih efektif terjadi apabila komunikator dan komunikan terdapat persamaan
dalam pengertian, sikap dan bahasa.

KOMUNIKASI METODE REACH

1 Respect - Menghargai
Dalam melakukan komunikasi dengan orang lain, rasa hormat dan saling menghargai
adalah prinsip yang utama. Kita harus selalu ingat bahwa pada prinsipnya, setiap
manusia ingin untuk dihargai dan dianggap penting. Karenanya, semisal kita harus
menegur atau memarahi seseorang, hendaknya dilakukan denan penuh respek
terhadap harga diri dan kebanggaan orang tersebut.

CONTOHNYA :
Komunikasi yang dibangun dengan rasa dan sikap saling menghargai dan
menghormati akan dapat membangun kerjasama yang menghasilkan sinergi baik.
Artinya, ini juga dapat meningkatkan efektifivitas kinerja, baik sebagai individu
maupun secara keseluruhan dalam sebuah tim.Bisa kita lihat pada teman sejawat
dalam keperawatan yang memerlukan saling menghargai satu sama lain.

2 Empathy - Empati

Menurut Covey, kemampuan untuk mendengarkan adalah satu dari 7 kebiasaan


manusia yang sangat efektif, yang disebutnya sebagai suatu bentuk komunikasi
empatik. Dengan upaya mendengarkan orang lain dan memahaminya terlebih dahulu,
maka kita bisa membangun ketebukaan dan kepercayaan yang dibutuhkan dalam
membangun kerjasama atau sinergi dengan orang lain.

Contohnya :

Mendengarkan curhatan pasien saat berkeluh kesah terhadap keadaannya saat ini

3 Audible - Dapat dipahami

Maksud dari audible ini adlaah dapat didengarkan atau dimengerti dengan baik. Pada
konsep empati, kita yang harus terlebih dahulu memahami, mendengar atau pun
menerima umpan balik dengan baik. Sementara pada audible ini bisa dibilang
sebaliknya. Yakni, apakah pesan yang kita sampaikan pada penerima pesan dapat
diterima dengan baik.
Pesan yang kita sampaikan harus melalui media sedemikian rupa sehingga penerima
pesan bisa menerimanya dengan baik. Prinsip ini mengacu pada kemampuan untuk
menggunakan berbagai media maupun perlengkapan atau alat bantu audio visual yang
ada untuk membantu agar pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik.
Contohnya:
Saatt melakukan asuhan keperawatan perawat menggunakan bahasa baku

4 Clarity - Jelas
Kejelasan dari pesan yang disampaikan adalah prinsip keempat yang juga harus
diperhatikan. Pesan yang disampaikan secara jelas dapat menghindari adanya multi
interpretasi atau berbagai penafsiran yang berlainan dari suatu pesan tertentu. Sebab,
terjadinya kesalahan penafsiran atau pesan yang dapat menimbulkan berbagai
penafsiran dapat mengakibatkan dampak yang negatif.

Clarity ini jug adapt diartikan sebagai sikap keterbukaan dan transparansi. Di dalam
komunikasi, kita perlu untuk mengembangkan sikap terbuka atau tidak ada yang
ditutupi atau disembunyikan. Dengan begitu, dapat timbul rasa percaya atau trust dari
pihak penerima pesan.

Contoh :
Menyimak keluh kesah pasien lalu mulai bertanya dan mendekatinya melalui cerita-
cerita yang membuat pasien percaya kepada perawat

5 Humble - Rendah Hati

Sikap rendah hati ini adalah unsur yang terkait erat dengan upaya untuk membangun
rasa menghargai orang lain. Artinya, dengan adanya kerendahan hati ini kita juga
sekaligus berusaha untuk memahami bagaimana cara menghargai orang lain.
Contoh
Saat merawat pasien harus lah dengan tulus dan sepenuh hati

METODE SBAR

SBAR adalah metode terstruktur untuk mengkomunikasikan informasi penting yang


membutuhkan perhatian segera dan tindakan berkontribusi terhadap eskalasi yang
efektif dan meningkatkan keselamatan pasien.

Langkah melakukan SBAR (Situation, Background, Assesment, Recommendation)


dan konfirmasi ulang.

1. Situation.

Sebutkan:
– salam,
– identitas pelapor dan asal ruang perawatan,
– identitas pasien, dan
– alasan untuk melaporkan kondisi pasien, secara subyektif dan obyektif.
Dengan kata-kata, ”Selamat pagi/siang/malam, saya …. dari ruangan
… RS …, hendak melaporkan pasien Tn/Ny/An …. Saat ini kondisi pasien …..
dengan tanda-tanda vital ….”
2. Background.
Sebutkan:
– latar belakang pasien, yaitu Riwayat Penyakit Sekarang (RPS),
– alasan pasien dirawat inap (bila rawat inap),
– pengelolaan pasien yang sudah berjalan, dan
– terapi yang diterima pasien sampai saat itu (yang signifikan).
Sudah dilakukan tindakan …. pengobatan …..”

3. Asessment.

Sebutkan penilaian kondisi pasien menurut pelapor (bila ada)


Dengan kata-kata, ”Menurut saya kondisi pasien mengarah ke ….”

4. Recommendation.
Sebutkan rekomendasi untuk pasien menurut pelapor (bila ada)
Dengan kata-kata, ”Apa yang perlu dilakukan? Mohon dokter segera datang”
Dengan kata-kata, ”Pasien dengan diagnosis …. perawatan hari ke ….

Konfirmasi ulang.
– Catat hasil pembicaraan pada secarik kertas,
– sebutkan ulang kepada pihak yang dilapori,
– bila benar, pihak yang dilapori menyatakan setuju dengan hasil tersebut.
– Pembicaraan selesai.

Khusus untuk konsultasi perawat dengan dokter:


– Salin hasil pembicaraan di status pasien dengan urutan SBAR.
– Bubuhkan stempel untuk tempat tanda tangan dokter.
– Dalam waktu 1×24 jam, dokter yang dikonsuli harus membubuhkan tanda tangan
sebagai bentuk pengesahan instruksi tersebut.

• Sistem komunikasi SBAR digunakan untuk mengkomunikasikan pasien dan


pengelolaannya, terutama komunikasi verbal baik langsung maupun melalui
sambungan telepon antar tenaga kesehatan yaitu antara:
a. Perawat dengan dokter
b. Konsultasi antardokter
c. Antarbagian layanan kesehatan
d. Pergantian petugas jaga (shift)

Anda mungkin juga menyukai