Anda di halaman 1dari 3

TUGAS KOMUNIKASI KEPERAWATAN

Nama : Winanda Al-Meihesi Mardatillah

BP : 1911311027

Kelas : 3A’19

Jelaskan komunikasi efektif di pelayanan kesehatan dengan metoda REACH dan SABR beserta
contoh isi dan komunikasinya.

JAWABAN :

Menurut Walter Lippman dalam Effendy (2005) bahwa komunikasi yang efektif adalah
komunikasi yang berusaha memilih cara yang tepat agar gambaran dalam benak da nisi
kesadaran dari komunikator dapat dimengerti, diterima bahkan dilakukan oleh komunikan.

 Komunikasi efektif menggunakan metode REACH


1. Respect (Sikap Menghargai)
Sikap ini harus diterapkan dalam berkomunikasi agar terciptanya rasa saling menghargai
dan hormat ke individu yang menjadi sasaran pesan yang akan kita sampaikan.
Contoh : Mengucapkan salam sebelum memulai komunikasi
Komunikasi : “Selamat pagi bu, ada yang bisa saya bantu?”

2. Empathy (kemampuan mendengar)


Sikap ini adalah dimana kemampuan komunikator dalam memahami dan menempatkan
dirinya pada situasi atau kondisi yang dihadapi orang lain.
Contoh : Mendengarkan dahulu pendapat sasaran komunikasi kita. Bisa diawali dengan
komunikasi
Komunikasi : “saya bisa mendengarkan keluhan ibu, silahkan ibu bercerita terlebih
dahulu.”

3. Audible (dapat didengarkan atau dimengerti dengan baik)


Sikap ini bisa diartikan sebagai memberikan feedback atau umpan balik yang dapat
dimengerti dan dipahami oleh sasaran komunikasi.
Contoh : Merespon cerita dari komunikan.
Komunikasi : “Oh seperti itu, sebaiknya ibu rajin berolahraga agar sehat.”

4. Clarity
Memberikan suatu pesan yang jelas dan terbuka tidak bersifat ganda atau multi
interpretasi karena jika hal ini terjadi akan sangat gawat karna salah penangkapan arti
pesan dari komunikator. Contoh :
Komunikasi : “Ibu jangan berolahraga”
kata-kata disini bisa menjadi arti ganda dimana komunikator melarang komunikan untuk
berolahraga, padahal komunikator bermaksud jangan berolahraga jika kondisi komunikan
tidak memungkinkan. Sebaiknya komunikator berkata:
Komunikasi : “Ibu jangan berolahraga dahulu jika keadaan kurang
memungkinkan.”

5. Humble (rendah hati)


Sikap disini membangun rasa saling menghargai antara komunikator dan komunikan.
Jangan merasa congkak karena menjadi komunikator.
Contoh : Memberi semangat kepada komunikan agar tumbuh rasa menghargai diantara
keduanya.
Komunikasi : “Saya turut senang jika ibu mau berolahraga dengan teratur untuk
menjaga kesehatan ibu.”

 Komunikasi efektif menggunakan metode SBAR


Metode SBAR adalah metode terstruktur untuk mengkomunikasikan informasi penting
yang membutuhkan perhatian segera dan tindakan berkontribusi terhadap eskalasi yang
efektif dan meningkatkan keselamatan pasien.

1. Situation : Bagaimana situasi yang akan dibicarakan/dilaporkan?


a. Mengidentifikasi nama dan data petugas kesehatan dan pasien
b. Diagnosa medis
c. Kejadian yang terjadi terhadap pasien

2.    Background : Apa latar belakang informasi klinis yang berhubungan dengan situasi?

a.    Hasil laboratorium : tanggal dan waktu tes dilakukan dan hasil tes sebelumnya untuk
perbandingan;
b.    Riwayat medis;
c.    Data objektif

3.    Assessment : berbagai hasil penilaian klinis perawat


a.    Apa analisis dan pertimbangan perawat?;
b.    Apakah masalah ini parah atau mengancam kehidupan?

4.    Recommendation : apa yang perawat inginkan terjadi dan kapan?


a.    Apa tindakan / rekomendasi yang diperlukan untuk memperbaiki masalah?;
b.    Apa solusi yang bisa perawat tawarkan kepada dokter?;
c.    Apa yang perawat butuhkan dari dokter untuk memperbaiki kondisi pasien?;
CONTOH KOMUNIKASI METODE SBAR
Contoh komunikasi efektif SBAR antar perawat dengan dokter lewat telepon :
a.    Situation (S) :
·      Selamat pagi Dokter, saya Winanda Al-Meihesi perawat RS UNAND
·      Melaporkan pasien nama Tn Ari mengalami keluhan utama nyeri saat menelan.

b.    Background (B) :
·      Diagnosa medis Disfagia tanggal masuk 26 mei 2020, program HD hari Senin-Kamis.
·      Hasil pemeriksaan BB sebelum sakit 70 kg, saat ini 60 kg.

·       Pemeriksaan labor darah didapatkan Hb 11 gr/dl dan albumin 3,5 mg/100ml .

·      Kesadaran composmentis.

c.    Assessment (A) :
·      Saya pikir masalahnya proses penyaluran makanan atau minuman dari mulut ke dalam
lambung akan membutuhkan usaha lebih besar dan waktu lebih lama.
·      Pasien tampak tidak stabil dan tidak nyaman

d.    Recommendation (R) :
·      Haruskah saya mulai dengan mengajarkan terapi menelan ?
·      Apa advise dokter? Perlukah melakukan modifikasi diet ?
·      Apakah dokter akan menganjurkan pasien untuk operasi?

Anda mungkin juga menyukai