Anda di halaman 1dari 15

KOMUNIKASI MEDIK

Komunikasi
Bagian dari daily living activities
Dikuasai dan berkembang secara alami
Dipelajari sebagai ilmu terapan
Awal: Publisistik - Komunikasi Massa

 Tujuan khusus  a/l Komunikasi


Medik
KOMUNIKASI

Komponen
The agent – pelaku : dokter, pasien
The act, perbuatan : perikatan terapeutik,
The scene, lingkungan : ruang praktek,
The agency, media : langsung
The purpose, tujuan: anamnesa
KOMUNIKASI
Model :
Linier: satu arah: dominant, paternalistik

Interaktif : umpan balik

Transaktif : kesepahaman, kemitraan,


kepercayaan,
kesepakatan dsb
KOMUNIKASI
Fungsi:
Penyampaian pesan
Social construction

Komunikasi: instrumen interaksi sosial:


Mengetahui hasrat orang lain
Mengetahui/ memprediksi sikap orang lain
Menyampaikan keinginan
Keberadaan diri sendiri diri ditengah
masyarakat
Proses: KOMUNIKASI
Pesan  encoding  transmitting  resipien 
decoding
Efektif jika sharing similar experience  Efek:
dirasakan, dipikirkan, diadopsi, diperbuat,
 umpan balik = efek bagi penerima

Paradigma : dialogis, interaktif,  mutual


understanding,

Dipengaruhi lingkungan: fisik, psikologik, waktu, sosial


budaya
Psikologik  empati + tradisi luhur + akhlak mulia
KOMUNIKASI
Proses:
Linier:
Pesan  encoding  transmitting  resipien 
decoding

Interaktif:
Responding  umpan balik  transmitting
 pemberi pesan  umpan balik

Transaktif
Diperkuat dengan pencernaan pesan
 Mutual understanding
Dipengaruhi lingkungan: fisik, psikologik, sosial budaya
KOMUNIKASI
Keberhasilan:
Kualitas sumber:
Credibility : ethos –kepribadian, pathos 
pengendalian diri,
logos  pengetahuan dan kemampuan
berargumentasi
dokter  impresi: kapabel, ”pintar”, bijak, penuh
integritas.
Attractiveness: Power, inner, outside
Dokter  impresi meyakinkan, dapat diandalkan
Kiat:
7% verbal, 38% vocal, 55% ekspresi
 kinetics, eye gaze, touching, paralanguage,
KOMUNIKASI
Keberhasilan:
Noise
 orang berteriak kesakitan, dsb
KAP resipien
Tingkat pendidikan
pola budaya
dsb
Psikologi resipien:
Selective attention
Selective perception, stereotitypic
Selective retention
KOMUNIKASI MEDIK
Karakteristik:
Sumber: Dokter, Penerima: pasien, keluarga, dll.
Media: Proses perikatan terapeutik
Jenis: Interpersonal
Tujuan: Informasi  diagnostik, Pesan  terapeutik
Social construction: hubungan dokter pasien, Citra
dan reputasi
profesi kedokteran.
Karakteristik khusus:
dokter mengerti, ”penolong”, cendrung dominan dan
memanfaatkan , diharapkan tetap mengabdi sesuai
tradisi luhur, prisnsip dasar etik dan akhlak mulia.
Pasien: kurang mengerti, ”meminta tolong”, dengan
KOMUNIKASI MEDIK
Komponen kompetensi medik
• Melakukan anamnesa
• Menyampaikan instruksi tatalaksana serta
penyuluha n.
• Membina hubungan dokter pasien

Dilakukan secara terintegrasi:


diare, berdarah  tenesmus  memerlukan
antibiotika 
harus dimakan sampai habis  mata mulai
cekung 
kehilangan cairan  minum oralit  muntah
 sendok
KOMUNIKASI MEDIK
Aspek khusus
• Belajar mendengarkan
Pasien datang dengan tujuan dan agenda berbentuk.
• Membina keterbukaan dan saling percaya
Menghindar dari yang susah/ sulit
Malu/ rendah diri
Fixed idea/ informasi awal/
Menganggap kedokteran serba bisa
• Kelemahan dokter
Percaya diri
Kematian sebagai musuh yang akan dikalahkan
Pantang dibantah
Takut risiko
KOMUNIKASI MEDIK
Penting dan bermanfaat:
• Penentu utama kepuasan pasien
Amerika: puas  cerita 3 orang, tidak puas: 19
orang
• Dampak positif terhadap tingkat penyembuhan
Hati senang sembuh cepat
• Compliance > baik
• Efisiensi waktu
Klinisi kondang: opd hanya 2-5 menit, seorang Sp.
Bedah
Jantung ronde 30 detik, tapi memuaskan
• Mengurangi sengketa medik
pasien jadi lebih pemaaf dan berterima kasih, tidak
KOMUNIKASI MEDIK
Aspek khusus: kiat menghadapi peermasalahan
khusus:
end of life, penyakit kronis, penyakit dengan sekuele,
dsb
Contoh: end of life:
a. There should be a sincere and heart-felt expression of
sympathy.
b. Patients and family sometimes need to be reminded that the
patient has had a good life.
c. In almost all situations, the patient was realistic and knew
that things would come to an end at some point.
d. Usually, the patient was not happy with their pre-terminal
condition and probably didn’t want to live in that state.
e. Emphasize that everyone involved did everything possible to
keep the patient comfortable to the end.
KOMUNIKASI

DILANDASI TRADISI LUHUR


KEDOKTERAN
ketuhanan
kemurnian niat DIDUKUNG SIKAP
keluhuran budi Kasih sayang
kerendahan hati Arif bijaksana
kesungguhan kerja Terpercaya
integritas ilmiah dan sosial Nurani mulia
kesejawatan Penuh integritas
KOMUNIKASI MEDIK
Penutup
Komponen vital upaya Memecahkan Permasalahan
Medik
Mencakup seluruh tahapan Perikatan Terapeutik
K
Anamnesa O
Pemeriksaan fisik M
U
Pemeriksaan penunjang
N
Analisa data I
Penegakkan diagnosa K
Penetapan terapi A
Penetapan prognosa S
Pelaksanaan terapi I
Follow up hasil terapi

Anda mungkin juga menyukai