Anda di halaman 1dari 4

Studi Kasus Tukak Peptik

Seorang pasien wanita bernama Ny. IWS berusia 43 tahun mengeluh sakit perut sejak

beberapa hari. Nyeri dirasakan di seluruh perut namun paling berat di ulu hati. Nyeri

dirasakan menusuk-nusuk dan berlangsung terus menerus serta memberat bila pasien makan.

Hal ini menyebabkan nafsu makan pasien menurun drastis dan membuat pasien takut untuk

makan. Minum air tidak memperberat rasa nyeri. Pasien juga mengeluh mual dan muntah

yang muncul setelah nyeri timbul. Riwayat BAB hitam disangkal oleh penderita. Pasien

sering telat makan dan jarang sarapan pagi sebelum bekerja. Makanan yang dimakan

umumnya berbumbu pedas karena pasien sendiri gemar makan pedas. Pada saat pemeriksaan

didapatkan ulcer pada gaster pasien dan didiagnosa ulkus peptikum.

Riwayat Pengobatan

Keluarga pasien belum pernah mencari pengobatan atau berusaha mengobati penyakit pasien

saat ini. Namun pasien sering minum obat-obatan penghilang rasa sakit (NSAID) untuk

penyakit rematiknya.

Riwayat Penyakit Dahulu

Pasien sering menderita nyeri perut sebelumnya terutama bila telat makan. Nyeri perut

umumnya tidak berlangsung lama dan akan hilang beberapa saat setelah pasien makan.

Pasien juga memiliki riwayat penyakit rematik pada lutut yang sering kumat.

Riwayat Penyakit Keluarga

Tidak ada riwayat nyeri perut atau tumor abdomen pada keluarga pasien.

Pemeriksaan fisik

Keadaan umum : Kesan lemah

Kesadaran : Compos mentis

Tekanan Darah : 100/70 mmHg


Nadi : 110 kali/ menit, reguler, isi cukup

SAO2 : 98%

Respirasi rate : 28kali/ menit, reguler

Suhu : 36,5 C

Skala Nyeri :6

Hasil Pemeriksaan Penunjang

Darah Lengkap

PEMERIKSAAN HASIL NILAI NORMAL

WBC 14,2K/uL 4,5-10,0

RBC 4,96 M/uL 3,0-5,3

HGB 13,8 g/dL 9,5-15,0

HCT 43,6 % 29,0-43,0

MCV 87,9 fL 70,0-110

MCH 27,8 pg 24-38

MCHC 31,7 g/dL 32-36

RDW 11,8% 0,0-0,6

PLT 355K/uL 200-600

MPV 6,97 fL 0-100


Penyelesaian :
A. SOAP
1. Subject : nyeri abdominal, mengalami gangguan perut dan pencernaan,
terdapat bercak darah di feses (Hemoccult), anemia
2. Object : Tanda-tanda vital : BP 110/55 Pulse 90 Resp 20
3. Assesment : pasien mengalami ulcer yang diinduksi oleh bakteri
Helicobacter pylori. Dari hasil pemeriksaan laboratorium
Laboratorium, pada pemeriksaan endoscopy menunjukkan
adanya ulcer di lambung bagian bawah dengan adanya
pendarahan, dan pemeriksaan biopsi menunjukkan adanya
bakteri Helicobacter pylori.
4. Plan :
a) Diberikan terapi farmakologi, yaitu :
 Antibiotik untuk menghilangkan bakteri Helicobacter pylori
Pilihan utama : Chlaritromycin
 Obat untuk mengurangi sekresi asam lambung
Pilihan utama : PPI (Omeprazole)
b) Diberikan terapi non farmakologi, yaitu :
1. Perubahan gaya hidup
 Sering konsumsi makanan dalam jumlah kecil (5-6 kali sehari
untuk menurunkan fluktuasi pH lambung)
 Hindari rokok
 Menghindari makanan yang dapat menyebabkan disepsia dan
memperburuk simptomulcer (makanan pedas, alkohol, kafein)
2. Menghindari atau mengurangi penggunaan nonselective NSAIDs
(termasuk aspirin)

Tujuan Terapi, yaitu :


 Penurunan secara cepat symptom
 Menyembuhkan ulcer (termasuk menghilangkan infeksi H. pylori)
 Mencegah kekambuhan ulcer
 Mencegah komplikasi
 Mengurangi abnormalitas (termasuk kebutuhan terapi endoskopi katau
operasi)
 Mengurangi kematian

B. Mekanisme Kerja Obat


 Chlarithromyicin menghambat sintesa protein pada subunit 50S ribosom
 PPI (Omeprazole) mengontrol sekresi asam lambung dengan cara menghambat
pompa proton yang mentranspor ion H+ keluar dari sel parietal lambung

C. Efek Samping
 Penggunaan Chlaritromycin, penderita merasa mulut pahit dan berasa logam
 PPI (Omeprazole) apabila dihentikan, akan terjadi kekambuhan hipersekresi
asam lambung, dapat menginduksi ulcer, pusing, konstipasi, flatulence

D. Dosis dan aturan pakai


 Chlaritromycin : 500 miligram per hari
Omeprazol : 20-40 mg sekali sehari selama 4-8 minggu. Omeprazol diminum 15-30 menit
sebelum makan pagi.

Anda mungkin juga menyukai