Pendahuluan
Penyebab penyakit glomerolus yang diketahui hanya sedikit, terdiri dari sejumlah mikroorganisme spt klmpok streptokokus A dan beberapa obat-obatan, dan reaksireaksi autoimun thp glomerolus sendiri atau
DEFINISI
Suatu reaksi imunologis pada ginjal
terhadap bakteri streptococcus beta
Patogenesis GNAPS
Terbentuknya kompleks Antigen antibodi terperangkap dalam membran basalis Komplemen terfiksasi PMN lesi dan peradangan
Patofisiologi GNAPS
reaksi Ag-Ab aktivitas vasopresor meningkat vasospasme
edema
hipertensi
Hipoalbuminemia
Volume plasma
Anamnesis GNAPS
Usia anak 3-7 tahun Sebelumnya ada infeksi saluran nafas (faringitis) Infeksi kulit (prurigo) Gejala timbul setelah infeksi streptokokus 12 minggu (masa laten)
PENATALAKSANAAN GNAPS
Tirah baring selama stadium akut Istirahat mutlak selama 3-4 minggu, dianjurkan 6-8 minggu Penisilin (10 hari) utk eradikasi kuman. Anti hipertensi: Reserpin dan hidralazin Klonidin drip 0,602 mg/kgBB/8jam dalam 100cc glukosa 5% (=12 tetes mikron), maksimal 0,006 mg/kgBB/8jam. Lasix 1 mg/kgBB/kali captopril oral 0,3 mg/kgBB/kali (maksimal 2 mg/kgBB/kali)
miokardium
PROGNOSIS GNAPS
Berkembang menjadi glomerulonefritis sub akut atau menjadi glomerulonefritis kronik. Pada anak-anak prognosisnya lebih baik daripada dewasa.
Sindroma nefrotik
Tidak diketahui secara pasti Reaksi AgAb
Glomerulonefritis
Streptococcus haemolitycus Reaksi AgAb
Terapi
Albumin IV + Diuretikum
PRESENTASI KASUS
IDENTITAS
Nama Tanggal Lahir Jenis Kelamin Alamat Agama : An. FA : 22 Nocember 2001 : laki-laki : Jl. Camar RT 03/07,Jaktim : Islam
ORANG TUA
Ayah Ibu
Nama
Umur Suku
: Tn.S
: 45Thn : Jawa
Nama
Umur Suku
: Ny. MS
: 42 thn : Jawa
Alamat
raden,bekasi
Alamat
raden,bekasi
Agama Pekerjaan
: Islam
RIWAYAT PENYAKIT
Keluhan Utama : Bengkak pada kedua kelopak mata dan kaki Keluhan Tambahan :mual , muntah,
Sejak 6hari SMRS pasien mengeluh demam,muncul tiba tiba, berlangsung sepanjang hari, tinggi. Kemudian sehari kemudian pasien mengeluhkan mata pasien terasa sembab, di kedua mata, terutama saat pagi hari, menetap sepanjang hari, karena keluhannya ini pasien menjadi sulit untuk membuka mata.Sehari
Sehari kemudian, keluhan bengkak bertambah menjadi bengkak di kedua kaki dan perut yang semakin membesar.Bila ditekan, lama kembali seperti semula.Keluhan terus menerus dirasakan.Selain itu pasien juga mengeluh mual, dan muntah karena perut terasa penuh.Muntah berisi makanan dan juga sedikit berbusa.Lendir dan darah disangkal.Selain itu pasien juga mengeluhkan BAK semakin sedikit, padahal pola minum tidak berkurang, warna BAK kuning sampai kecoklatan.Tetapi tidak pernah sampai merah atau seperti teh.Nyeri saat berkemih disangkal
Pasien sudah berobat ke puskesmas, tetapi hanya demam yang hilang, keluhan lain tidak.Belum pernah mengalami hal ini sebelumnya.Keluhan sakit kuning disangkal.Sekitar 1 bulan SMRS, pasien pernah menderita batuk pilek selama 3 hari
yang
sembuh
dengan
pengobatan
infeksi
dari
telinga
puskesmas.Riwayat
RIWAYAT KELAHIRAN
Tanggal lahir : 22 November 2001 Anak ke :1 Tempat bersalin : Rumah bersalin Penolong Persalinan: Bidan Cara persalinan : Spontan pervaginam Usia kehamilan : cukup bulan (39minggu) Berat badan lahir : 3000 gram Panjang badan lahir : 49 cm
Spontan pervaginam
RIWAYAT IMUNISASI
Umur
PEMERIKSAAN FISIK
Keadan umum
Kesadaran
Frekuensi nadi : 80 x/mnt Tekanan darah : 120/80 mmHg Frekuensi napas : 20x/menit Suhu : 37 0 C
PEMERIKSAAN FISIK
DATA ANTROPOMETRI
PEMERIKSAAN FISIK
Kepala Rambut Mata Telinga Hidung Bibir Mulut Lidah Tonsil Faring : Bentuk bulat ukuran normocephali : Hitam, distribusi merata, tidak mudah dicabut : Kelopak mata udem konjungtiva tidak pucat, sklera ikterik. : Normotia, liang lapang, serumen -/: Bentuk biasa , lubang lapang, secret -/: Mukosa bibir lembab : Sianosis sirkum oral tidak ada : Tidak kotor, tepi tidak hiperemis : T2-T2 hiperemis : hiperemis : Kelenjar getah bening tidak teraba membesar
Leher
PEMERIKSAAN FISIK
Toraks : Paru : I : Bentuk simetris, pergerakan simetris kanan dan kiri simetris, retraksi tidak ada P : vokal fremitus kanan = kiri P : Sonor pada kedua lapangan paru A : Bunyi nafas dasar vesikuler, Ronki -/-, wheezing -/ Jantung : I : Iktus kordis tidak terlihat P : Iktus kordis teraba A : Bunyi jantung I -II normal, bising -, gallop Abdomen : I : tampak membesar A : Bising usus (+) 4 x/ menit P :,Super, nyerti tekan epigastrium +lingkar perut 65 cm P : Tymphani, asites -, nyeri ketok CVA -/-, shifting dullnes +
PEMERIKSAAN FISIK
Ekstremitas : pitting udem (+), akral hangat, capillary refill < 2 detik, sianosis (-) Alat kelamin : labia mayora udem (-) Tulang belakang : Kifosis - , Scoliosis Kulit : sawo matang.
Clorida
80
94 111
MCHC
Basophil Eosinophil Batang Segmen Limfosit Monosit CRP kualitatif ASTO Albumin KIMIA DARAH (fungsi ginjal)
34,9
0 0 0 65 33 2 Reaktif Reaktif 2,39 g/ dl
31 37
<1 13 26 52 70 20 40 28 Non reaktif Non reaktif 3,5 4,5
Urobilinogen
Bilirubin Darah samar leukosit esterase Nitrit Eritrosit Leukosit Silinder Epitel Kristal
0,2
Negative Positif 3 Negative Negative 20 40 05 Hyaline + Gepemg + Amorf +
0,1 1
Neg Neg Neg Neg <2 <5 Neg Gepeng + Neg
Bakteri
Positif 1
Neg
Ureum Kreatinin
Ureum Kreatinin
PENATALAKSANAAN
Rawat inap Diet Biasa IVFD : RL8 tetes/menit (makro) Mm/ Amoksisilin 3 x 500 mg (po) Ranitidin 2 x 1/3 amp
PROGNOSIS
Ad vitam : dubia ad bonam Ad functionum : dubia ad bonam Ad sanationum : dubia ad bonam
SOAP 17/02/13
S : Kaki bengkak, sakit perut, muntah O : KU : Tampak sakit sedang Kes: Composmentis TD : 120/80 mmHg FN : 88 x/mnt (reguler, isi cukup, kuat angkat) RR : 20 x/mnt (reguler, adekuat) S : 36,30C
Kepala : Bulat, Mesocepali Mata :Kelopak mata udem , konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, Hidung : Lapang, Sekret -/ Telinga : Lapang, Sekret -/ Mulut :- mukosa bibir lembab - sianosis sirkumoral (-) - Tonsil T2 T2 hiperemis, faring hiperemis
Leher : KGB tidak teraba Thoraks : I. Pergerakan dinding dada simetris kanan=kiri P. Vokal fremitus kanan=kiri P. Sonor A. Bising napas dasar vesikuler, ronkhi -l-, wheezing -/Bunyi Jantung I II murni , Bising - , Gallop -
Abdomen : I : Datar A : BU (+) 4 x/mnt P : Timpani , CVA - / P : Lemas, hepar dan lien tidak teraba membesar , Nyeri tekan + Ballotement - / - , Shifting dullnes + , Turgor baik Ekstremitas : Akral hangat , Pitting Udem +/ + , Sianosis Output urin : 650 ml Input : 172Balance cairan : +1020
A : Suspect Sindrom Nefrotik P : - Diet Biasa - RL8 tetes / menit ( Makro ) - MM/ : (1) Amoxicilin 3 x 500 mg Rantin 2x1/3 amp Ondancentron 2mg IV
SOAP 18/02/2013
S : perut sakit, BAK sedikit, bengkak, mual O : KU : Tampak sakit sedang Kes : Composmentis TD : 160/110 mmHg FN : 80 x/mnt (reguler , isi cukup , kuat angkat) RR : 24 x/mnt S : 36,2o C
Mata : Udem Palpebra + / + Thoraks : I : pergerakkan dinding mata simetris kanan = kiri P : vokal fremitus kanan = kiri P : sonor kana = kiri A : Bising napas dasar vesikuler , ronki - / - , wheezing - / Bunyi Jantung I II murni , bising - , Gallop -
A. Suspect Sindrom Nefrotik, Hipertensi grd II P. - Diet Lunak Rendah Garam - IVFD RL 8tetes / menit ( makro ) MM/ (3) Amoxicillin 3 x 500 mg ( po ) Lasix 2x amp Captopri 2x 12,5 mg
19 / 02 / 2013
S : Nyeri ulu hati, bengkak mulai berkurang O : KU : Tampak sakit sedang Kes : Komposmentis FN : 88 x / menit RR : 20 x / menit S : 36 0 C TD : 110 / 80 mmHg
Mata : Udem palpebra + / + Thoraks : I. pergerakkan dinding dada simetris kanan = kiri P. vokal fremitus kanan = kiri P. sonor kanan = kiri A. Bising napas dasar vesikuler , ronki - / - , wheezing - / Bunyi jantung I II murni , Bising - , Gallop Kesan : Tidak ada Udem Paru
Abdomen : nyeri tekan epigastrium + , Shifting dullnes + Ekstremitas : pitting udem +/+ Balance cairan: Input (Output + IWL) -250 cc
IVFD D5% 24 tetes/menit (makro) MM/ (3) Amoxicillin 3 x 500 mg ( po ) Lasix 2x amp Captopri 2x 12,5 mg
SOAP 20/02/13
S : Kembung. Bengkak di kaki berkurang O : KU : tampak sakit ringan Kes. : composmentis FN : 84 x/menit (reguler, isi cukup, kuat angkat) FR : 20 x/menit (reguler) S : 36,7 OC (axilla) TD : 120/90 mmHg Mata : Udem palpebra +/+, konjungtiva tidak anemis
Thoraks: I. Pererakan dinding dada simetris kanan = kiri P. Vokal fremitus kanan = kiri P. Sonor kanan = kiri A. Bising napas dasar vesikuler, ronki -/-, wheezing -/-. Bunyi Jantung I-II murni, bising -, gallop Abdomen: Nyeri tekan epigastrium (+), Shifting dullnes + Ekstremitas : Udem -/-, sianosis -/-
IVFD D5% 24 tetes/menit (makro) MM/ (3) Amoxicillin 3 x 500 mg ( po ) Lasix 2x amp Captopri 2x 12,5 mg
SOAP 21/02/13
S : Kembung. Bengkak di kaki berkurang O : KU : tampak sakit ringan Kes. : composmentis FN : 84 x/menit (reguler, isi cukup, kuat angkat) FR : 20 x/menit (reguler) S : 36,7 OC (axilla) TD : 120/90 mmHg Mata : Udem palpebra +/+, konjungtiva tidak anemis
Thoraks: I. Pererakan dinding dada simetris kanan = kiri P. Vokal fremitus kanan = kiri P. Sonor kanan = kiri A. Bising napas dasar vesikuler, ronki -/-, wheezing -/-. Bunyi Jantung I-II murni, bising -, gallop Abdomen: Nyeri tekan epigastrium (+), Shifting dullnes + Ekstremitas : Udem -/-, sianosis -/-
IVFD D5% 24 tetes/menit (makro) MM/ (3) Amoxicillin 3 x 500 mg ( po ) Lasix 2x amp Captopri 2x 12,5 mg
ANALISA KASUS
Empat mekanisme dasar yang terjadi pada edema : Peningkatan tekanan hidrostatik (mis. gagal jantung kongestif) Peningkatan permeabilitas pembuluh darah (mis. radang akut) Penurunan tekanan osmotik (mis. hipoalbuminemia) Obstruksi limfatik (mis. mastektomi dengan pengangkatan kelenjar getah bening)
Pada riwayat penyakit sekarang didapatkan pasien mengalami infeksi radang tenggorokan. Menunjukkan suatu infeksi streptokokus sebelumnya. Dan terdapat periode laten yaitu periode antara infeksi streptokokus pertama kali dan saat muncul onset, periode ini sekitar 1-2 minggu
Keluhan yang pertama timbul pada pasien adalah edema periorbital, yang disebut pasien mata sembab. Muncul tiba-tiba, biasanya pada pagi hari. Menunjukkan sudah adanya manifestasi edema akibat ekstravasasi cairan ke ekstra sel. Yang kemudian edema berlanjut pada kedua tungkai dan perut (asites). Keluhan selanjutnya adalah adanya BAK yang berwarna keruh kemerahan, dan adanya
Pada pemeriksaan fisik ditemukan adanya edema periorbital, edema tungkai, dan asites. BAK yang berwarna keruh. Peningkatan tekanan darah mencapai 160 pada sistolik, dimana tidak ada riwayat hipertensi pada pasien maupun keluarga sebelumnya.
Pada pemeriksaan laboratorium, terdapat penurunan hemoglobin darah, gangguan pada fungsi ginjal diandai dengan ureum darah yang meningkat. Pada urinalisa terdapat hematuria, dan proteinuria serta silinder. Dan pada pemeriksaan serologi , CRP positif dan ASTO positif. Titer ASTO positif hanya pada 50% pasien
Penegakkan diagnosis Glomerulonefritis ditegakkan berdasarkan adanya riwayat infeksi Streptokokus hemolitikus grup A sebelumnya yang dikonfirmasi dengan kultur positif. Pada pasien ini tidak dilakukan pengambilan kultur oleh karena itu diagnosa pada pasien ini sebatas tersangka
Pada pasien ini, gejala yang sangat mencolok adalah adanya hipertensi yang mencapai 120/80 di Unit Gawat Darurat dan pada follow up selanjutnya mencapai 120-160/110mmHg. Pada awalnya diterapi dengan obat antihipertensi captopril dengan dosis 2x 12,5 mg,dan untuk mengurangi edema yang terjadi diberikan lasix dengan dosis 2 x 35mg dan diberikan antibiotik golongan penisilin karena infeksi pada faring diduga penyebabnya. Dosis amoksisilin yang diberikan adalah 3 x 500 mg
Terima kasih