IDENTITAS PASIEN
Nama
: Anak N.R
Jenis kelamin
: Perempuan
Usia
: 6 tahun 6 bulan
Alamat
: Bogor Barat
Tanggal masuk RS
: 01 Oktober 2016 (15.50)
Tanggal dirawat
: 01 - 07 Juli 2015
RESUME PASIEN
Pasien anak perempuan berusia 6 tahun 6 bulan, compos mentis,
RESUME
PASIEN
RPD
: RPK
:-
dijual di pinggir
dimasak sendiri
Alergi
:-
RESUME PASIEN
Perkembangan: Sesuai dengan umurnya
Riw. Makan : ASI + susu formula sejak lahir, PASI
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum
GCS 15
Tanda vital
36.2C
Saturasi 100%
Tinggi badan
: 120 cm
Berat badan : 18 kg
BMI
: 12,5 kg/m2
Status gizi
: Buruk
BMI = 12.5
kg/m2
PEMERIKSAAN
FISIK
Kulit
Kepala
: Pucat (-)
anemis +/+,
Bitots spot (-), Mulut : lidah kotor, tremor, tepi
hiperemis (-)
Leher
Thorax
Abdomen
Ekstremitas
Diagnosis banding :
Typhoid fever + KEP II (KEP sedang)
TB paru + KEP II (KEP sedang)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1 oktober 2016
1 Oktober 2016
Hb
(Klinik)
8,5 (L)
10,1 (L)
10,1 (L)
Ht
26 (L)
29,4 (L)
31 (L)
Leukosit
4700 (L)
5640 (L)
4410 (L)
Trombosit
245.000
299.000
314.000
Eritrosit
2,8 juta
LED
SGOT
44 U/L (H)
SGPT
39 U/L (H)
Basofil
Eosinofil
Neu. Stab
Neu. Segm
56
Limfosit
36
Monosit
Widal test
4 Oktober 2016
90 mm/jam (H)
Diff count
-
2 Oktober 2016
O antigen
H antigen
O Antigen
H Antigen
Urin lengkap
Makroskopis
6 oktober 2016
Warna
Kejernihan
Kuning
Mikroskopis
Glukosa
Bilirubin
Keton
Berat jenis
pH
Protein
Jernih
1,016
7,5
Urobilinogen
Nitrit
0,1
Blood
Leukosit
Sedimen
Sel Epitel
Leukosit
Eritrosit
Silinder
Kristal
Jamur
Bakteria
+
1-2
0-1
-
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PPD Test : (-)
Foto thorax (2 Oktober 2016)
Kesan : Tidak tampak kelainan
Diagnosis kerja :
Typhoid fever
Diagnosis tambahan :
KEP II (KEP sedang)
Status gizi :
Buruk
2 Oktober
3 Oktober
4 Oktober
5 Oktober
6 Oktober
7 Oktober
2016
2016
2016
2016
2016
2016
2016
P: Infus DGAA
P: Infus DGAA
16 tpm makro
15 tpm
turun, abdomen
mmHg, BB:18
abdomen datar
Ranitidine 2x20
Ceftriaxone
(-)
datar lembut,
lembut, bising
keadaan umum
mg (iv)
2x900 mg (iv)
abdomen datar
usus (+)
baik, abdomen
Ceftriaxone
Ranitidine 2x20
lembut, nyeri
datar lembut,
2x600 mg (iv)
mg (iv)
tekan (-)
cth
cth
Curcuma syr
Curcumin 2x1
2x1 cth
cth
Diet lunak
Cek foto thorax
A: tetap
A: typhoid fever
A: tetap
A: tetap
+ KEP II
A: typhoid fever
+ KEP II
P: Terapi lanjut
P: Ceftriaxone
P: Terapi lanjut
P: Terapi lanjut
P: Boleh pulang
Stop
Ceftazidime drip
setelah
Cefazidime
dengan D5 100
ceftazidime sore
3x750 mg (iv)
cc
Cefixime 2x100
Gentamicin
Infus DGAA 10
gram
1x125 mg (iv)
tpm
PEMBAHASAN KASUS
DEMAM TIFOID
DEMAM TIFOID
Demam enterik adalah suatu penyakit sistemik
DEMAM TIFOID
Demam dengan sifat remiten
Bradikardia relatif
Hepatosplenomegali
Distensi abdomen
Rose spot
DASAR DIAGNOSIS
Anamnesis
Demam sejak 3 minggu sebelum masuk rumah sakit (Demam lebih
dari 7 hari)
Demam timbul perlahan-lahan, awalnya hanya agak hangat, makin lama
ampas (-), lendir (-), darah (-), bau asam (-) disertai nyeri perut di
daerah epigastrium (Gangguan GIT)
Nyeri kepala (Cephalgia)
Pasien sering tidur dan tidak mau beraktivitas (Malaise)
Nafsu makan berkurang (Anoreksia)
Riwayat kebiasaan jajan makanan dan minuman yang dijual di pinggir
jalan
DASAR DIAGNOSIS
Pemeriksaan fisik
Tanda vital
: Nadi
isi cukup
Suhu tubuh
36.2C
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hematologi lengkap dan Imunoserologi (Widal)
1 oktober 2016
1 Oktober 2016
Hb
Ht
Leukosit
Trombosit
Widal test
S. Typhosa
S. Paratyphii A
S. Paratyphii B
(Klinik)
8,5 (L)
26 (L)
4700 (L)
245.000
O antigen
H antigen
+ (1/320)
+ (1/320)
+ (1/320)
+ (1/320)
+ (1/320) + (1/320)
(RSUD)
10,1 (L)
29,4 (L)
5640 (L)
299.000
O Antigen
H Antigen
1/80
-
S. Paratyphii C
4 Oktober 2016
10,1 (L)
31 (L)
4410 (L)
314.000
MALNUTRISI
MALNUTRISI/KEP
lanjut
DASAR DIAGNOSIS
Anamnesis
Berat badan sulit naik sejak kecil
Pasien jarang makan protein, lebih sering makan sayur
Pemeriksaan fisik
Berat badan 18 kg, panjang badan 120 cm BMI : 12,5
kg/m2
USULAN
PEMERIKSAAN PENUNJANG
GDS
Elektrolit
Serum Fe
Serum Feritin
TIBC
SADT
PENATALAKSANAAN
PENATALAKSANAAN
DEMAM TIFOID
Suportif
Tirah baring
Diet makanan lunak dan rendah serat : saat demam sudah benar-benar turun dapat diberikan
makanan yang lebih padat cukup kalori
Antibiotik
Kloramfenikol (drug of choice) 50-75 mg/kgBB/hari, oral atau IV, dibagi dalam 3 - 4 dosis, selama 1014 hari
BB pasien : 18 kg
Kloramfenikol 1000 mg/hari dibagi dalam 4 dosis 4x250 mg
Pada pasien diberikan Kloramfenikol sirup PO 4 x 2 cth selama 10-14 hari
Antipiretik
PENATALAKSANAAN
MALNUTRISI
1. Atasi/cegah hipoglikemiaHari 1-2
. Cek kadar gula sewaktu bila hipotermia. Bila hipoglikemia (GDS
Hari 1-2
. Bila suhu ketiak <36C, periksa suhu rektal. Bila suhu rektal <36C,
PENATALAKSANAAN
MALNUTRISI
3. Atasi/cegah dehidrasi
Hari 1-2
. Pada KEP berat dengan diare encer dianggap mengalami dehidrasi berat, maka diberikan
cairan resomal/pengganti sebanyak 5 ml/kgBB/30 menit selama 2 jam PO atau lewat NGT.
Selanjutnya diberi 5-10 ml/kgBB/jam untuk 4-10 jam berikutnya. Cairan resomal diganti
pada jam ke 6 dan jam 10 dengan formula khusus berjumlah sama, bila keadaan stabil.
Selanjutnya beri formula khusus
. Pada pasien ini tidak didapatkan tanda-tanda dehidrasi, namun untuk mencegah
Mulai hari
ke-1
PENATALAKSANAAN
MALNUTRISI
Mulai hari
5. Obati/cegah infeksi
ke-1
PENATALAKSANAAN
MALNUTRISI
Mulai hari ke-I, Fe baru diberikan pada Fase
6. Koreksi defisiensi mikronutrien
Rehabilitasi
mg/kgBB/hari
. Vitamin A oral pada hari ke 1 (Anak usia > 1 tahun : 200.000 SI)
. Pada pasien ini tidak dikoreksi mikronutrien karena pasien masih
PENATALAKSANAAN
MALNUTRISI
Mulai hari
7. Mulai pemberian makanan
ke-1
(!)
.AKG anak usia 4-6 tahun :
Refeedin
Energi
:1600 kkal
Cairan : 1500 ml
g
Protein : 35 gr
Serat
: 22 gr
Lemak
: 62 gr
Omega 3
: 0,9 gr
syndrom
Karbohidrat : 220 gr
Omega 6
: 10 gr
e
gr/kgBB/hari
PENATALAKSANAAN
MALNUTRISI
8. Fasilitas tumbuh-kejar (catch up growth)
PENATALAKSANAAN
MALNUTRISI
9. Lakukan stimulasi sensorik dan dukungan
Mulai hari
ke-1
emosi/mental
Pada KEP berat, untuk mengatasi keterlambatan perkembangan
Transisi
anak sembuh
Pola pemberian makan yang baik dan stimulasi tetap diberikan
PROGNOSIS
Quo ad vitam
: Ad bonam
Quo ad functionam
: Ad bonam
Quo ad sanationam
: Dubia ad bonam
TERIMA KASIH