Anda di halaman 1dari 45

Laboratorium/SMF Ilmu Kesehatan Anak Refleksi Kasus

Fakultas Kedokteran
Universitas Mulawarman

Demam Berdarah Dengue


Oleh
Sulistyaning Tyas
1810029029
Pembimbing : dr. Ahmad Wisnu Wardhana, M. Sc., Sp. A
PENDAHULUAN
Di Indonesia, demam berdarah dengue (DBD) pertama kali dicurigai di
Surabaya pada tahun 1968, tetapi konfirmasi virologis baru diperoleh pada
tahun 1970.Sejak tahun 1994, seluruh propinsi di Indonesia telah
melaporkan kasus DBD dan daerah tingkat II yang melaporkan kasus DBD
juga meningkat, namun angka kematian menurun tajam dari 41,3% pada
tahun 1968, menjadi 3% pada tahun 1984 dan menjadi <3% pada tahun
1991. (Soedarmo, 2012)
Di Indonesia pengaruh musim terhadap DBD tidak begitu jelas, namun
secara garis besar jumlah kasus meningkat antara September sampai
Februari dengan mencapai puncaknya pada bulan Januari (Soedarmo, 2012)
Patogenesis DBD tidak sepenuhnya dipahami namun terdapat 2
perubahan patofisiologi yang dominan, yaitu meningkatnya permeabilitas
kapiler yang mengakibatkan bocornya plasma, hipovolemia dan terjadinya
syok.
LAPORAN KASUS
Identitas pasien
• Nama : An. NIF
• Usia : 12 Tahun 11 bulan
• Jenis Kelamin : Laki-laki
• Berat Badan : 55 kg
• Tinggi Badan : 152 cm
• Anak ke : kedua dari dua bersaudara
• Agama : Islam
• Alamat : Jl.Sukses 4 RT 28 Mugirejo, Samarinda
LAPORAN KASUS
Identitas Orang Tua
• Nama Ayah : Tn. S • Nama Ibu : Ny. M
• Usia : 49 Tahun • Usia : 45 Tahun
• Pekerjaan : Pedagang • Pekerjaan : Guru
• Alamat : Jl. Sukses 4 Rt 28 • Alamat : Jl. Sukses 4 Rt 28
Mugirejo Mugirejo
• Pendidikan terakhir : SMA • Pendidikan terakhir : S1
• Pernikahan ke : pertama • Pernikahan ke : pertama

MRS tanggal 14 Juli 2019 Pukul 22.00 WITA


LAPORAN KASUS
 Anamnesis
Anamnesis dilakukan pada tanggal 16 Juli 2019, di ruang
Melati. Alloanamnesis oleh pasien dan hetereoanamnesis oleh
ayah pasien

 Keluhan Utama
Demam hari ke 6
LAPORAN KASUS
 Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien datang ke IGD RSUD Abdul Wahab Sjahranie dengan keluhan demam
sejak ± 6 hari sebelum masuk rumah sakit yang timbul secara tiba-tiba. Demam
dirasakan naik turun tetapi suhu tubuh terasa masih tinggi. Demam muncul terus
menerus dan setiap sore hari selalu meninggi. Pasien juga mengeluhkan nyeri sendi
lutut, nyeri kepala, mual yang dialami sejak timbul demam. Keluhan perdarahan
spontan seperti mimisan, gusi berdarah dan BAB dengan tinja berwarna hitam tidak
ada. Setelah muncul demam pasien terlihat lemas dan nafsu makan menurun. Pasien
tinggal di pesantren dan terdapat teman yang juga memiliki keluhan yang sama .
LAPORAN KASUS
 Riwayat Penyakit Dahulu
Tidak pernah menderita keluhan seperti ini sebelumnya. Riwayat MRS
sebelumnya tidak ada.
 Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada anggota keluarga lain yang menderita keluhan serupa sebelumnya.
Riwayat diabetes melitus tidak ada.
Pertumbuhan dan Perkembangan Anak
Berat badan lahir : 3.000 gr
Panjang badan lahir : 50 cm
Berat badan sekarang : 55 kg
Berdiri : OT lupa
Tinggi badan sekarang : 152 cm
Gigi Keluar : OT lupa
Gigi keluar : OT lupa
Berjalan : OT lupa
Tersenyum : OT lupa
Berbicara : OT lupa
Miring : OT lupa
Masuk TK : OT lupa
Tengkurap : OT lupa
Masuk SD : OT lupa
Duduk : OT lupa
Sekarang kelas : OT lupa
Merangkak : OT lupa
LAPORAN KASUS
 Pemeriksaan Prenatal
Periksa di : Klinik bidan
Penyakit kehamilan : Tidak ada
Obat-obat yang sering diminum : Tidak ada
 Riwayat Kelahiran
Lahir di : Klinik bersalin
Ditolong oleh : Bidan
Usia dalam kandungan : Aterm
Jenis partus : Spontan
LAPORAN KASUS
Jadwal Imunisasi
Imunisasi BCG, Polio, Campak, DPT, Hepatitis B lengkap
Usia saat imunisasi

Imunisasi

I II III IV Booster I Booster II

BCG 1 bulan ////// ////// ////// ////// //////

Polio 1 bulan 2 bulan 4 bulan 6 bulan - -

Campak 9 bulan ////// ////// ////// ////// //////

DPT 2 bulan 4 bulan 6 bulan ////// - -

Hepatitis B 0 bulan 2 bulan 6 bulan - - -


LAPORAN KASUS
Pemeriksaan Fisik

Dilakukan pada tanggal 16 Juli 2019

Keadaan Umum : Sakit sedang

Kesadaran : Komposmentis

Berat Badan : 55 kg

Panjang Badan : 152 cm

Tanda Vital : Tekanan Darah 110/70 mmHg

Nadi 100x/menit, reguler, lemah

Pernafasan 25 x/menit, reguler

Temperatur axila 37,9 oC


LAPORAN KASUS
Kepala/leher
Rambut : Warna hitam
Mata : Konjungtiva anemis (-/-),sclera ikterik (-/-), pupil isokor, diameter 3mm/3mm,
reflex cahaya (+/+), edema palpebra (-/-)
Hidung : Sekret hidung (-), pernafasan cuping hidung (-)
Mulut : Mukosa bibir tampak basah, sianosis (-), perdarahan (-), faring hiperemis (-)
Leher : Pembesaran kelenjar getah bening submandibular (-)

Paru
Inspeksi : Tampak simetris, pergerakan simetris, retraksi supra sternum (-), retraksi
supraclavicula (-),
Palpasi : Pelebaran ICS (-), fremitus raba D=S
Perkusi : Sonor
Auskultasi : Bronkovesikuler, Stridor (-), Ronki (-/-), wheezing (-/-)

Jantung
Inspeksi : Iktus kordis tampak pada ICS 5 midklavikula sinistra
Palpasi : Iktus kordis teraba pada ICS 5 midklavikula sinistra
Perkusi : Normal pada batas jantung
Auskultasi : S1S2 kesan normal,murmur (-),gallop (-)
LAPORAN KASUS
Abdomen
Inspeksi : Cembung, scar (-)
Palpasi : Soefl, nyeri tekan epigastrium (+), organomegali (-), turgor kembali cepat
Perkusi : Timpani, acites (-)
Auskultasi : Bising usus (+) kesan normal

Ekstremitas
Ekstremitas superior : Akral hangat, pucat (-/-), edem (-/-), rumple leed test (+)
Ekstremitas inferior : Akral hangat, pucat (-/-), edem (-/-), petekie (-)
Lab tanggal 15-17/07/2019

Pemeriksaan 15/07 15/07 16/07 16/07 17/07 Nilai Normal


(00.48) (12.00) (00.13) (22.15) (07.53)
Leukosit 9290 13.390 11.400 4.500 – 14.500/ mm3
4600 8760
Hemoglobin 12,7 12,9 13,6 14,0 – 18,0 g/dl
13,9 13,9
Hematokrit 36,5 38,9 41,3 35,0 – 45.0%
39,3 40,8
Trombosit 100.000 147.000 155 150.000 – 450.000/ mm3
125.000 98.000
Gula Darah - 70 – 140 mg/dl
151
Sewaktu
Natrium - 135- 155 mmol/L
131
Kalium - 3.6 – 5,5 mmol/L
3,2
Chloride - 98-108 mmol/L
99
Dengue Ig G - Negatif
+
Dengue Ig M - Negatif
+
NS 1 +
LAPORAN KASUS
Diagnosis Kerja (IGD) : DHF grade 1

Penatalaksanaan IGD:
IVFD RL 38 tpm
Sanmol (Parasetamol) 3x400 mg
Cek DL per 12 jam
LAPORAN
Tanggal dan tempat
KASUS
Pemeriksaan Terapi
Selasa S: Demam hari ke-7, nyeri perut (-), nyeri A : DHF gr 1, obs.
16/07/2019 kepala (+), neyri sendi dan lutut (+), mual (+) Febris H-7
Melati muntah (-) , P:
O: IVFD RL 38 tpm
CM, N: 93x/menit, reguler, lemah. Sanmol 3x400 mg
RR:24x/Menit, T:37,3 0C, TD : 110/80 mmHg Cek DL per 12 jam
Wh (-/-), rh (-/-), stridor (-). BU (+) N,
ekstremitas akral hangat, CRT < 2 detik Sanmol diganti injeksi
petekie (-), ruam pada ekstremitas inferior (ruam PCT 3x400
konvalesen)

Rabu S: Demam hari ke-8, nyeri perut (-), nyeri A : DHF gr 1, obs.
17/07/2019 kepala (+), neyri sendi dan lutut (+), mual (+) Febris H-8
Melati muntah (-) ,
O: P:
CM, N: 94x/menit, reguler, kuat angka. Pasien dibolehkan
RR:23x/Menit, T:36,3 0C, TD : 120/80 mmHg pulang karena hasil lab
Wh (-/-), rh (-/-), stridor (-). BU (+) N, dan klinis baik
ekstremitas akral hangat, CRT < 2 detik
petekie (-), ruam pada ekstremitas inferior (ruam
konvalesen)
TINJAUAN PUSTAKA
• Definisi
Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorrhagic Fever (DHF)
adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue Family Flaviviridae,
dengan genusnya adalah Flavivirus (Kemenkes RI,2015). Virus mempunyai empat
serotipe yang dikenal dengan DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4. Selama ini
secara klinik mempunyai tingkatan manifestasi yang berbeda tergantung dari
serotipe virus dengue (Kemenkes RI, 2015).

• Epidemiologi
Indonesia merupakan negara di Asia Tenggara yang paling banyak melaporkan
kasus DBD. Pada epidemik tahun 2000, sekitar 82% pasien DBD yang dirawat inap
adalah orang dewasa, sedangkan semua kematian akibat DBD dialami oleh anak-
anak berumur diatas 5 tahun (Soedarmo, 2012).
TINJAUAN PUSTAKA
• Definisi
Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorrhagic Fever (DHF)
adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue Family Flaviviridae,
dengan genusnya adalah Flavivirus (Kemenkes RI,2015). Virus mempunyai empat
serotipe yang dikenal dengan DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4. Selama ini
secara klinik mempunyai tingkatan manifestasi yang berbeda tergantung dari
serotipe virus dengue (Kemenkes RI, 2015).

• Epidemiologi
Indonesia merupakan negara di Asia Tenggara yang paling banyak melaporkan
kasus DBD. Pada epidemik tahun 2000, sekitar 82% pasien DBD yang dirawat inap
adalah orang dewasa, sedangkan semua kematian akibat DBD dialami oleh anak-
anak berumur diatas 5 tahun (Soedarmo, 2012).
TINJAUAN PUSTAKA
TINJAUAN PUSTAKA
TINJAUAN PUSTAKA
• Etiologi
Demam dengue dan demam berdarah dengue disebabkan oleh virus dengue,
yang termasuk dalam group B arthropod borne virus (arbovirus) dan sekarang
dikenal sebagai genus Flavivirus, famili Flaviviridae. Flavivirus merupakan virus
dengan diameter 50 nm terdiri dari asam ribonukleat rantai tunggal dengan berat
molekul 4x106 (WHO,2011; Soedarmo, 2012)

Terdapat 4 serotipe virus yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3 dan DEN-4 yang
semuanya dapat menyebabkan demam dengue atau demam berdarah dengue.
Keempat serotype ditemukan di Indonesia dengan DEN-3 merupakan serotype
terbanyak
TINJAUAN PUSTAKA
• Patogenesis
Patogenesis DBD tidak sepenuhnya dipahami namun terdapat 2 perubahan
patofisiologi yang dominan, yaitu meningkatnya permeabilitas kapiler yang
mengakibatkan bocornya plasma, hipovolemia dan terjadinya syok. Pada DBD
terdapat kejadian unik yaitu terjadinya kebocoran plasma kedalam rongga pleura dan
rongga peritoneal. Kebocoran plasma terjadi singkat dalam 24-28 jam (Soedarmo,
2012).

Beberapa kondisi yang ditemukan pada kasus DBD, sebagai berikut :


a.Volume Plasma
b.Trombositopenia
c.Sistem koagulasi dan fibrinolisis
d.Sistem Komplemen
e.Respon Leukosit
TINJAUAN PUSTAKA
• Patogenesis
Patogenesis DBD tidak sepenuhnya dipahami namun terdapat 2 perubahan
patofisiologi yang dominan, yaitu meningkatnya permeabilitas kapiler yang
mengakibatkan bocornya plasma, hipovolemia dan terjadinya syok. Pada DBD
terdapat kejadian unik yaitu terjadinya kebocoran plasma kedalam rongga pleura dan
rongga peritoneal. Kebocoran plasma terjadi singkat dalam 24-28 jam (Soedarmo,
2012).

Beberapa kondisi yang ditemukan pada kasus DBD, sebagai berikut :


a.Volume Plasma
b.Trombositopenia
c.Sistem koagulasi dan fibrinolisis
d.Sistem Komplemen
e.Respon Leukosit
TINJAUAN PUSTAKA
TINJAUAN PUSTAKA
Manifestasi Klinis
TINJAUAN PUSTAKA
Manifestasi Klinis
TINJAUAN PUSTAKA
Diagnosis
Berdasarkan kriteria WHO 2011 untuk diagnosis Demam Berdarah Dengue:
a.Kriteria Klinis
1.Demam : Demam mendadak terus menerus 2-7 hari tanpa sebab yang jelas. Tipe
demam bifasik (saddleback).
2.Manifestasi perdarahan, salah satu tergantung:
• Uji torniquet (+)
• Petechie, ekhimosis ataupun purpura
• Perdarahan mukosa traktus gastrointestinal, epistaksis, perdarahan gusi
• Hematemesis dan melena
3.Hepatomegali
4.Nyeri kepala, mialgia, arthralgia, dan nyeri retroorbital
b.Kriteria Laboratorium
• Trombositopenia (trombosit < 100.000 /ul)
• Hemokonsentrasi ( Peningkatan Ht ≥20% atau penurunan Ht ≥20% setelah
mendapat terapi cairan).
• Efusi pleura / pericardial, asites, hipoproteinemi
TINJAUAN PUSTAKA
Pembagian Derajat Demam Berdarah Dengue
Derajat I
Demam diikuti gejala tidak spesifik.Satu-satunya manifestasi perdarahan adalah
tes torniquet yang positif atau mudah memar.

Derajat II
Gejala yang ada pada tingkat I ditambah dengan perdarahan spontan. Perdarahan
bisa terjadi di kulit atau di tempat lain.

Derajat III
Kegagalan sirkulasi ditandai oleh denyut nadi yang cepat dan lemah, tekanan nadi
menurun (<20mmHg) atau hipotensi, suhu tubuh rendah, kulit lembab dan
penderita gelisah.

Derajat IV
Syok berat dengan nadi yang tidak teraba dan tekanan darah tidak dapat diperiksa.
TINJAUAN PUSTAKA
TINJAUAN PUSTAKA
Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan laboratorium
• Leukosit : dapat normal atau menurun. Mulai hari ke 3 dapat ditemui
limfositosis relatif ( > 45% dari leukosit) disertai adanya limfosit plasma biru
(LPB) > 15% jumlah total leukosit yang pada fase syok akan meningkat.
• Trombosit umumnya terdapat trombositopenia pada hari ke 3 – 8 akibat depresi
sumsum tulang
• Hematokrit yaitu kebocoran plasma dibuktikan dengan ditemukannya
penigkatan hematokrit ≥ 20 % dari hematokrit awal. Sering ditemukan mulai hari
ke 3
• Imunoserologi dilakukan pemeriksaan IgM dan IgG terhadap dengue :
IgM terdeteksi mulai hari ke 3 – 5, meningkat sampai minggu ke 3 dan
menghilang setelah 60 – 90 hari
IgG : pada infeksi primer, IgG mulai terdeteksi pada hari ke 14, pada infeksi
sekunder IgG mulai terdeteksi hari ke 2 (Depkes RI. 2005)
TINJAUAN PUSTAKA
Pemeriksaan Penunjang
b. Pencitraan
Pada pemeriksaan radiologi dan USG kasus DBD, terdapat beberapa kelainan
yang dapat dideteksi yaitu, efusi pleura, efusi perikard, hepatomegali, cairan
dalam rongga peritoneum (Kemenkes RI. 2005)

c. Pemeriksaan Rumple leed test


Percobaan ini bermaksud menguji ketahanan kapiler darah dengan cara
mengenakan pembendungan kepada vena-vena, sehingga darah menekan kepada
dinding kapiler. Dinding kapiler yang oleh suatu sebab kurang kuat akan rusak
oleh pembendungan itu, darah dari dalam kapiler itu keluar dari kapiler dan
merembes ke dalam jaringan sekitarnya sehingga nampak sebagai bercak merah
kecil pada permukaan kulit (petechiae).
TINJAUAN PUSTAKA
Pemeriksaan Penunjang
d. Pemeriksaan lainnya :
Ada beberapa pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk mengetahi infeksi virus
dengue yaitu (WHO, 2011):
- Isolasi Virus
- Deteksi Asam Nukleat Virus
- Deteksi Antigen Virus
- Pemeriksaan serologis : Haemagglutination-inhibition (HI), Complement
Fixation (CF), Neutralization Test (NT), Ig M capture enzyme-linked
immunosorbent assay (MAC-ELISA), danpemeriksaan Ig G ELISA indirect
TINJAUAN PUSTAKA
Pemeriksaan Penunjang
• Antibodi Ig M dapat terdeteksi pada 3
– 5 hari setelah onset, meningkat cepat
selama 2 minggu, dan menurun hingga
tidak terdeteksi pada 2 – 3 bulan.

• Antibodi Ig G terdeteksi rendah pada


akhir minggu pertama, meningkat
kemudian, dan menetap hingga
bertahun – tahun. Pada infeksi sekunder
virus dengue, titer antibodi meningkat
cepat. Antibodi Ig G terdeteksi pada
level tinggi, pada saat fase inisial, dan
menetap hingga beberapa bulan
TINJAUAN PUSTAKA
Diagnosis Banding
Diagnosis banding Demam Dengue terdiri atas ( WHO, 2011) :
• Infeksi virus golongan Arbovirus : Chikungunya
• Penyakit virus lainnya
Misalnya : Measles, Rubella, dan berbagai virus lainnya, seperti : Epstein barr virus,
Enterovirus, Influenza, Hepatitis A, Hantavirus
• Penyakit bakterial
Meningocuccaemia, Leptospirosis, Thypoid, Meliodosis, Rackettsial disease, Scarlet Fever
• Penyakit parasit : Malaria
Pada fase awal demam dari demam berdarah dengue, diagnosis banding meliputi infeksi
spektrum luas oleh virus, bakteri, dan protozoa, sama halnya dengan diagnosis banding dari
demam dengue. Adanya trombositopenia disertai dengan hemokonsentrasi membedakan
demam berdarah dengue dengan penyakit yang lainnya. Hasil yang normal dari ESR
(Erythrocyte Sedimentation Rate) dapat membedakan dengue dengan infeksi bakteri dan
syok septik (WHO, 2011).
TINJAUAN PUSTAKA
Diagnosis Banding
TINJAUAN PUSTAKA
Penatalaksanaan
• Rawat jalan
Antipiretik seperti parasetamol dengan dosis 10-15 mg/kgBB/dosis yang dapat
diulang setiap 4-6 jam bila demam. Hindarkan pemberian antipiretik berupa asetil
salisilat, antiinflamasi nonsteroid (non-steroid anti-inflammatory drugs, NSAIDS)
seperti ibuprofen. Upaya menurunkan demam dengan metode fisik seperti kompres
diperbolehkan, yang dianjurkan adalah dengan cara “kompres hangat” (diseka
dengan air hangat suam kuku/tepid spongei). Anak dianjurkan cukup minum, boleh
air putih atau teh, namun lebih baik jika diberikan cairan yang mengandung
elektrolit seperti jus buah, oralit atau air tajin. Tanda kecukupan cairan adalah
diurersis setiap 4-6 jam.
TINJAUAN PUSTAKA
Penatalaksanaan
TINJAUAN PUSTAKA
Penatalaksanaan
TINJAUAN PUSTAKA
Penatalaksanaan
TINJAUAN PUSTAKA
Penatalaksanaan
PEMBAHASAN
Anamnesis
Teori Kasus
- Demam mendadak terus menerus 2-7 - Gejala awal demam dirasakan 6 hari
hari tanpa sebab yang jelas. Tipe SMRS
demam bifasik - Uji tourniquet (+)
- Manifestasi perdarahan baik spontan - Nyeri sendi dan lutut (+)
maupun berupa uji tourniquet positif. - Epistaksis (-)
- Nyeri kepala, mialgia, artralgia, dan - Perdarahan gusi (-)
nyeri retroorbital - BAB hitam (-)
- Dijumpai kasus DBD baik di - Nyeri kepala (+)
lingkungan sekolah, rumah, atau sekitar - Mual (+)
rumah. - Teman seasrama yang terkena penyakit
memiliki keluhan sama
PEMBAHASAN
Pemeriksaan Fisik
Teori Kasus

 Suhu biasanya tinggi (>390C), kadang suhu  Suhu tubuh 37,9oC per axila
mungkin setinggi 40-410C.  TD 110/70 mmHg
 Hipotensi dengan rentang sistol dan diastol
yang sempit  Nadi 100 x/menit, lemah
 Nadi cepat dan lemah  Akral hangat
 Perdarahan kulit seperti uji tourniquet  CRT <2 detik
(rumple leede) positif, petekie, purpura,
 Uji rumple leede (+)
ekimosis, dan perdarahan konjungtiva.
 Perdarahan lain epistaksis, perdarahan gusi,  Rush konvalesen ekstremitas inferior
melena, dan hematemesis.
 Hepatomegali
 DBD grade III ditandai dengan demam
diserai gejala tidak khas dengan perdarahan
spontan di kulit dan atau perdarahan lain
Pemeriksaan Penunjang
Teori Kasus

• Leukosit normal, Pemeriksaan Darah (15/07/2019) Pemeriksaan Darah (17/07/2019)


leukopenia atau Lab (00.48) : Lab (07.53) :
leukositosis Leukosit : 4600/mm3 (normal) Leukosit : 11.400 mm3 (normal)
Hb : 13,9 g/dL(menurun) Hb : 13,6 g/dL(menurun)
• Trombositopenia
Ht : 39,3% (normal) Ht : 41,3% (normal)
• Peningkatan hematokrit Plt : 125.000/mm3 (menurun) Plt : 155.000/mm3 (normal)
20% atau lebih
dibandingkan nilai Lab (12.00) :
hematokrit pada masa Leukosit 8760 /mm3 (normal)
sebelum sakit atau masa Hb : 13,9 g/dL (menurun)
konvalesen Ht : 40,8% (normal)
Plt : 98.000/mm3 (menurun)
11.400 Pemeriksaan Darah (16/07/2019)
13,6 Lab (00.13) :
Leukosit : 9290/mm3 (normal)
41,3 Hb : 12,7 g/dL(menurun)
155 Ht : 36,5% (normal)
Plt : 100.000/mm3 (menurun)

Lab (22.15) :
Leukosit 13.390 /mm3 (normal)
Hb : 12,9 g/dL (menurun)
Ht : 38,9% (normal)
Plt : 147.000/mm3 (menurun)
PEMBAHASAN Penatalaksanaan

Teori Kasus

 Untuk cairan diberikan cairan maintenace • IVFD RL 38 tpm


• Sanmol (Parasetamol)
seseuai dengan berat badan
3x400 mg
 Untuk demam bisa diberikan dengan obat • Cek DL per 12 jam
penurun panas seperti paracetamol
disesuaikan dengan berat badan
KESIMPULAN

Telah dilakukan pemeriksaan pada pasien laki-laki usia 12 tahun


yang didiagnosis dengan Demam Berdarah Dengue Grade I dari
anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang didapatkan
penegakkan diagnosis dan penatalaksanaan yang telah sesuai dengan
literatur yang mendukung pada kasus tersebut.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai