Fakultas Kedokteran
Universitas Mulawarman
Keluhan Utama
Demam hari ke 6
LAPORAN KASUS
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke IGD RSUD Abdul Wahab Sjahranie dengan keluhan demam
sejak ± 6 hari sebelum masuk rumah sakit yang timbul secara tiba-tiba. Demam
dirasakan naik turun tetapi suhu tubuh terasa masih tinggi. Demam muncul terus
menerus dan setiap sore hari selalu meninggi. Pasien juga mengeluhkan nyeri sendi
lutut, nyeri kepala, mual yang dialami sejak timbul demam. Keluhan perdarahan
spontan seperti mimisan, gusi berdarah dan BAB dengan tinja berwarna hitam tidak
ada. Setelah muncul demam pasien terlihat lemas dan nafsu makan menurun. Pasien
tinggal di pesantren dan terdapat teman yang juga memiliki keluhan yang sama .
LAPORAN KASUS
Riwayat Penyakit Dahulu
Tidak pernah menderita keluhan seperti ini sebelumnya. Riwayat MRS
sebelumnya tidak ada.
Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada anggota keluarga lain yang menderita keluhan serupa sebelumnya.
Riwayat diabetes melitus tidak ada.
Pertumbuhan dan Perkembangan Anak
Berat badan lahir : 3.000 gr
Panjang badan lahir : 50 cm
Berat badan sekarang : 55 kg
Berdiri : OT lupa
Tinggi badan sekarang : 152 cm
Gigi Keluar : OT lupa
Gigi keluar : OT lupa
Berjalan : OT lupa
Tersenyum : OT lupa
Berbicara : OT lupa
Miring : OT lupa
Masuk TK : OT lupa
Tengkurap : OT lupa
Masuk SD : OT lupa
Duduk : OT lupa
Sekarang kelas : OT lupa
Merangkak : OT lupa
LAPORAN KASUS
Pemeriksaan Prenatal
Periksa di : Klinik bidan
Penyakit kehamilan : Tidak ada
Obat-obat yang sering diminum : Tidak ada
Riwayat Kelahiran
Lahir di : Klinik bersalin
Ditolong oleh : Bidan
Usia dalam kandungan : Aterm
Jenis partus : Spontan
LAPORAN KASUS
Jadwal Imunisasi
Imunisasi BCG, Polio, Campak, DPT, Hepatitis B lengkap
Usia saat imunisasi
Imunisasi
Kesadaran : Komposmentis
Berat Badan : 55 kg
Paru
Inspeksi : Tampak simetris, pergerakan simetris, retraksi supra sternum (-), retraksi
supraclavicula (-),
Palpasi : Pelebaran ICS (-), fremitus raba D=S
Perkusi : Sonor
Auskultasi : Bronkovesikuler, Stridor (-), Ronki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung
Inspeksi : Iktus kordis tampak pada ICS 5 midklavikula sinistra
Palpasi : Iktus kordis teraba pada ICS 5 midklavikula sinistra
Perkusi : Normal pada batas jantung
Auskultasi : S1S2 kesan normal,murmur (-),gallop (-)
LAPORAN KASUS
Abdomen
Inspeksi : Cembung, scar (-)
Palpasi : Soefl, nyeri tekan epigastrium (+), organomegali (-), turgor kembali cepat
Perkusi : Timpani, acites (-)
Auskultasi : Bising usus (+) kesan normal
Ekstremitas
Ekstremitas superior : Akral hangat, pucat (-/-), edem (-/-), rumple leed test (+)
Ekstremitas inferior : Akral hangat, pucat (-/-), edem (-/-), petekie (-)
Lab tanggal 15-17/07/2019
Penatalaksanaan IGD:
IVFD RL 38 tpm
Sanmol (Parasetamol) 3x400 mg
Cek DL per 12 jam
LAPORAN
Tanggal dan tempat
KASUS
Pemeriksaan Terapi
Selasa S: Demam hari ke-7, nyeri perut (-), nyeri A : DHF gr 1, obs.
16/07/2019 kepala (+), neyri sendi dan lutut (+), mual (+) Febris H-7
Melati muntah (-) , P:
O: IVFD RL 38 tpm
CM, N: 93x/menit, reguler, lemah. Sanmol 3x400 mg
RR:24x/Menit, T:37,3 0C, TD : 110/80 mmHg Cek DL per 12 jam
Wh (-/-), rh (-/-), stridor (-). BU (+) N,
ekstremitas akral hangat, CRT < 2 detik Sanmol diganti injeksi
petekie (-), ruam pada ekstremitas inferior (ruam PCT 3x400
konvalesen)
Rabu S: Demam hari ke-8, nyeri perut (-), nyeri A : DHF gr 1, obs.
17/07/2019 kepala (+), neyri sendi dan lutut (+), mual (+) Febris H-8
Melati muntah (-) ,
O: P:
CM, N: 94x/menit, reguler, kuat angka. Pasien dibolehkan
RR:23x/Menit, T:36,3 0C, TD : 120/80 mmHg pulang karena hasil lab
Wh (-/-), rh (-/-), stridor (-). BU (+) N, dan klinis baik
ekstremitas akral hangat, CRT < 2 detik
petekie (-), ruam pada ekstremitas inferior (ruam
konvalesen)
TINJAUAN PUSTAKA
• Definisi
Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorrhagic Fever (DHF)
adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue Family Flaviviridae,
dengan genusnya adalah Flavivirus (Kemenkes RI,2015). Virus mempunyai empat
serotipe yang dikenal dengan DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4. Selama ini
secara klinik mempunyai tingkatan manifestasi yang berbeda tergantung dari
serotipe virus dengue (Kemenkes RI, 2015).
• Epidemiologi
Indonesia merupakan negara di Asia Tenggara yang paling banyak melaporkan
kasus DBD. Pada epidemik tahun 2000, sekitar 82% pasien DBD yang dirawat inap
adalah orang dewasa, sedangkan semua kematian akibat DBD dialami oleh anak-
anak berumur diatas 5 tahun (Soedarmo, 2012).
TINJAUAN PUSTAKA
• Definisi
Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorrhagic Fever (DHF)
adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue Family Flaviviridae,
dengan genusnya adalah Flavivirus (Kemenkes RI,2015). Virus mempunyai empat
serotipe yang dikenal dengan DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4. Selama ini
secara klinik mempunyai tingkatan manifestasi yang berbeda tergantung dari
serotipe virus dengue (Kemenkes RI, 2015).
• Epidemiologi
Indonesia merupakan negara di Asia Tenggara yang paling banyak melaporkan
kasus DBD. Pada epidemik tahun 2000, sekitar 82% pasien DBD yang dirawat inap
adalah orang dewasa, sedangkan semua kematian akibat DBD dialami oleh anak-
anak berumur diatas 5 tahun (Soedarmo, 2012).
TINJAUAN PUSTAKA
TINJAUAN PUSTAKA
TINJAUAN PUSTAKA
• Etiologi
Demam dengue dan demam berdarah dengue disebabkan oleh virus dengue,
yang termasuk dalam group B arthropod borne virus (arbovirus) dan sekarang
dikenal sebagai genus Flavivirus, famili Flaviviridae. Flavivirus merupakan virus
dengan diameter 50 nm terdiri dari asam ribonukleat rantai tunggal dengan berat
molekul 4x106 (WHO,2011; Soedarmo, 2012)
Terdapat 4 serotipe virus yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3 dan DEN-4 yang
semuanya dapat menyebabkan demam dengue atau demam berdarah dengue.
Keempat serotype ditemukan di Indonesia dengan DEN-3 merupakan serotype
terbanyak
TINJAUAN PUSTAKA
• Patogenesis
Patogenesis DBD tidak sepenuhnya dipahami namun terdapat 2 perubahan
patofisiologi yang dominan, yaitu meningkatnya permeabilitas kapiler yang
mengakibatkan bocornya plasma, hipovolemia dan terjadinya syok. Pada DBD
terdapat kejadian unik yaitu terjadinya kebocoran plasma kedalam rongga pleura dan
rongga peritoneal. Kebocoran plasma terjadi singkat dalam 24-28 jam (Soedarmo,
2012).
Derajat II
Gejala yang ada pada tingkat I ditambah dengan perdarahan spontan. Perdarahan
bisa terjadi di kulit atau di tempat lain.
Derajat III
Kegagalan sirkulasi ditandai oleh denyut nadi yang cepat dan lemah, tekanan nadi
menurun (<20mmHg) atau hipotensi, suhu tubuh rendah, kulit lembab dan
penderita gelisah.
Derajat IV
Syok berat dengan nadi yang tidak teraba dan tekanan darah tidak dapat diperiksa.
TINJAUAN PUSTAKA
TINJAUAN PUSTAKA
Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan laboratorium
• Leukosit : dapat normal atau menurun. Mulai hari ke 3 dapat ditemui
limfositosis relatif ( > 45% dari leukosit) disertai adanya limfosit plasma biru
(LPB) > 15% jumlah total leukosit yang pada fase syok akan meningkat.
• Trombosit umumnya terdapat trombositopenia pada hari ke 3 – 8 akibat depresi
sumsum tulang
• Hematokrit yaitu kebocoran plasma dibuktikan dengan ditemukannya
penigkatan hematokrit ≥ 20 % dari hematokrit awal. Sering ditemukan mulai hari
ke 3
• Imunoserologi dilakukan pemeriksaan IgM dan IgG terhadap dengue :
IgM terdeteksi mulai hari ke 3 – 5, meningkat sampai minggu ke 3 dan
menghilang setelah 60 – 90 hari
IgG : pada infeksi primer, IgG mulai terdeteksi pada hari ke 14, pada infeksi
sekunder IgG mulai terdeteksi hari ke 2 (Depkes RI. 2005)
TINJAUAN PUSTAKA
Pemeriksaan Penunjang
b. Pencitraan
Pada pemeriksaan radiologi dan USG kasus DBD, terdapat beberapa kelainan
yang dapat dideteksi yaitu, efusi pleura, efusi perikard, hepatomegali, cairan
dalam rongga peritoneum (Kemenkes RI. 2005)
Suhu biasanya tinggi (>390C), kadang suhu Suhu tubuh 37,9oC per axila
mungkin setinggi 40-410C. TD 110/70 mmHg
Hipotensi dengan rentang sistol dan diastol
yang sempit Nadi 100 x/menit, lemah
Nadi cepat dan lemah Akral hangat
Perdarahan kulit seperti uji tourniquet CRT <2 detik
(rumple leede) positif, petekie, purpura,
Uji rumple leede (+)
ekimosis, dan perdarahan konjungtiva.
Perdarahan lain epistaksis, perdarahan gusi, Rush konvalesen ekstremitas inferior
melena, dan hematemesis.
Hepatomegali
DBD grade III ditandai dengan demam
diserai gejala tidak khas dengan perdarahan
spontan di kulit dan atau perdarahan lain
Pemeriksaan Penunjang
Teori Kasus
Lab (22.15) :
Leukosit 13.390 /mm3 (normal)
Hb : 12,9 g/dL (menurun)
Ht : 38,9% (normal)
Plt : 147.000/mm3 (menurun)
PEMBAHASAN Penatalaksanaan
Teori Kasus