Nama
: Ny. E
RS
: RS UNHAS
Umur
: 48 tahun
Ruangan
Alamat
No.Register
: 007597
Pekerjaan
: PNS
Tgl MRS
: 24 April 2015
Agama
: Islam
Suku
: Bugis
Status Pernikahan
: Menikah
Chief Ruangan
ANAMNESIS
Keluhan Utama
: Sesak Nafas.
RIWAYAT KELUARGA
Ayah
Ibu
Saudara
: Pasien anak pertama dari tiga bersaudara. Saudara dalam keadaan sehat.
Suami
: hidup, sehat
Anak
: 2 orang, sehat
RIWAYAT PRIBADI
PEMERIKSAAN FISIK
Deskripsi Umum
Keadaan Umum
TB
: 155 cm
BB
: 40 kg
IMT
: 16,67 kg/m2
Tanda Vital
Kesadaran
Tekanan darah
: 110/80
Nadi
Pernafasan
Suhu axilla
: 36,3oC
Kulit
Kepala
: normocephal
Mata
: Refleks cahaya +/+, konjungtiva anemis (+), sklera ikterus (-), pupil
isokor. Mata cekung (+).
2
Telinga
Hidung
Bibir
Leher
: massa tumor tidak ada, nyeri tekan tidak ada, DVS R+2 cmH 2O,
trakea letak sentral, KGB regio colli tidak teraba membesar
Thoraks
Paru:
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Jantung:
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Abdomen:
Inspeksi
Auskultasi
Palpasi
Perkusi
: timpani
Ekstremitas
: eritema palmaris tidak ada, oedem pretibial tidak ada, akral hangat.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
LABORATORIUM (23/04/2015) dari RS. Pelamonia
WBC
HGB
: 25.500 /ul
: 7,4 g/dl
HCT
MCV
: 22,0 %
: 87 fl
3
MCH
MCHC
PLT
NEUT
Kimia Darah
GDS
: 29,1 pg
: 33,6 g/dl
: 195.000/ul
: 80,9%
: 101 mg/dl
Ureum
Kreatinin
SGOT
SGPT
Albumin
: 156 mg/dl
: 2,50 mg/dl
: 44 U/L
: 27 U/L
: 2,8 gr/dl
LABORATORIUM (24/04/2015)
Darah Rutin
WBC
HGB
HCT
MCV
MCH
MCHC
PLT
NEUT
LYMPH
: 29.190/ul
: 7,9 g/dl
: 23,3 %
: 76,9 fl
: 26,1 pg
: 33,9 g/dl
: 289.000/ul
: 88,1%
: 7,0 %
Kimia Darah
SGOT
: 36 U/l
SGPT
: 19 U/l
GDS
: 79 mg/dl
Ureum
: 116 mg/dl
Kreatinin : 2,5 (MDRD : 21,94)
Kolesterol total : 125 mg/dl
Albumin : 2,8
Elektrolit
Natrium
Kalium
Klorida
: 129 mmol/L
: 5,1 mmol/L
: 111 mmol/L
Urin Rutin
Color
: Kuning
Blood
: Negatif
Bilirubin : Negatif
Urobilinogen : +Keton
: Negatif
Protein
: Negatif
Nitrit
: Negatif
Glukosa : +- (100mg/dl)
pH
: 5,0
SG
: 1.020
Leukosit : Negatif
Vit C
: + (10 mg/dl)
EKG
Sinus Ritme, HR: 108x/i, normoaxis
RADIOLOGI
Foto thoraks PA dari RS.Pelamonia (13/04/2015)
Metastase paru disertai pneumoni
Fraktur costa V-VI serta costa IV kiri sugestif bone metastase
USG Abdomen dari RS.Pelamonia (14/04/2015)
Metastase hepar
Insufisiensi renalis
4
PEMERIKSAAN LAINNYA
FNA tumor mammae dextra (11/01/2013) :
Adenokarsinoma mammae
Pemeriksaan Histopatologi (19/01/2013) :
Invasif duktal karsinoma mammae (moderate grade malignancy) yang telah metastase ke
kelenjar getah bening.
DAFTAR MASALAH
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Dipikirkan atas dasar adanya keluhan sesak nafas yang memberat sejak 1 minggu terakhir.
Dari pemeiksaan fisis didapatkan perkusi redup dan taktil fremitus menurun pada
hemithoraks sinistra setinggi costa VII.
transudat. Efusi pleura eksudat biasanya terjadi pada pasien kanker. Namun, diperlukan
pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan hal tersebut.
Plan diagnostik
: foto thoraks kontrol.
Plan terapi
: rencana evakuasi cairan pleura
3. Adenocarsinoma mammae dextra stadium IVB post MRM metastase paru dan hepar
Dipikirkan atas dasar pasien memiliki riwayat modified radical mastectomy dan
pemeriksaan histopatologi : invasif duktal karsinoma mammae (moderate grade
malignancy) yang telah metastase ke kelenjar getah bening. Keluhan sesak nafas sejak 4
bulan yang lalu dapat dicurigai sebagai gejala adanya proses metastase tumor di paru
ataupun efusi pleura Pada pemeriksaan fisis didapatkan efusi pleura kiri, hepatomegali
dengan konsistensi keras, permukaan berbenjol dan tepi tumpul.
Plan diagnostik :
- MSCT scan thoraks
- MSCT scan abdomen
- CEA, AFP
Plan terapi :
-
Attapulgite tab diberikan awal 2tablet kemudian1 tablet setiap BAB encer (maksimal 12
tablet)
Balance cairan positif
5. Akut on CKD dd/CKD stage IV ec prerenal dd/ renal
Pasien mengalami BAB encer yang dapat mencetuskan keadaan akut pada pasien ini.
Pasien sudah pernah dikatakan ada gangguan ginjal 3 bulan yang lalu pada saat kontrol di
PCC RSWS sehingga diduga pasien telah mengalami penyakit ginjal kronis. Dari
pemeriksaan laboratorium didapatkan ureum 116 dan kreatinin 2,5 (MDRD : 21,94).
Plan diagnostik :
-
Plan terapi
-
Rehidrasi adekuat
Asam amino 250cc/ 24jam/ drips
Balance cairan
Plan terapi :
-
7. Hiponatremi
Dipikirkan atas dasar pasien dengan keganasan dan intake makan minum yang kurang.
Dari pemeriksaan laboratorium dengan Na : 129.
Plan diagnostik : Plan terapi :
- IVFD NaCl 0,9% 40tpm
- Koreksi natrium dari asupan diet
- Usul : konsul gizi klinik
8. Hipoalbuminemia
Dipikirkan atas dasar didapatkan hasil laboratorium dengan kadar albumin 2,8.
Plan terapi : VIP Albumin 3x2 (terapi dari TS.Bedah)
Usul : konsul gizi klinik
9. Malnutrisi
Dipikirkan atas dasar pasien merupakan pasien keganasan dengan intake yang kurang.
Dari pemeriksaan fisis didapatkan IMT : 16,67.
Plan terapi :
- Clinimix 1bag /hari
- Usul : konsul gizi klinik
FOLLOW UP
Tanggal
24/04/2015
14.30
Bedah Onkologi
24/04/15
18.15
Perjalanan Penyakit
Terapi
A : - Ca Mammae post MRM metastase ke - O2 4 liter/menit via NK
- Perbaiki KU
paru dan hepar (TxN0M1) ,Karnofsky
- Infus NaCl 20 tpm
50%
- Ceftriaxon 1 gr/12jam/iv
- Ketorolac 30 mg/8jam/iv
- VIP albumin 3x2
- Transfusi PRC 2 unit
- Konsul Ginjal Hipertensi
A :
- Diet rendah purin, kalium,
-
Ginjal Hipertensi
garam,
protein
0,8
gr/kgbb/hari
- O2 3-4 liter/menit via NK
Adenocarsinoma mammae dextra
- IVFD NaCl 0,9% 20 tpm
stadium IVB post MRM metastase - Asam amino 250 cc/24 jam/
paru dan hepar
drips
CAP
- Ceftriaxone
1gram/12jam/
Diare akut dehidrasi ringan sedang
intravena (melanjutkan terapi
Hipoalbuminemia
Anemia penyakit kronik dd/anemia
TS Bedah)
- N-acetylsistein
tablet
renal
200mg/8 jam/oral
- Attapulgite
tablet
2x2
(maksimal 12 tablet)
- Rencana pemberian epoetin
alfa dan kapsul besi.
- Balance cairan
- Usul :
Konsul TS Pulmonologi
Konsul TS Gizi Klinik
8
Plan :
Fe, TIBC, ferritine.
25/04/15
Perawatan Hari II
TD : 110/80
N : 100x/menit,
reguler,
kuat
angkat
P : 28x/menit
S : 36,30C
Input : 1100cc /
24jam
hemithoraks
UO: 650cc/24jam
IWL : 400cc
kiri.
kiri.
Rhonki
protein
gr/kgbb/hari
- O2 3-4 liter/menit via NK
- IVFD NaCl 0,9% 20 tpm
- Asam amino 250 cc/24 jam/
drips
- Ceftriaxone
1gram/12jam/
TS Bedah) H-2
pada - N-acetylsistein
0,8
tablet
200mg/8 jam/oral
- Attapulgite
tablet
2x2
(maksimal 12 tablet)
- Rencana pemberian epoetin
Plan :
Kontrol
darah
rutin
dan
elektrolit
Fe, TIBC, ferritine.
1. Community Acquired Pneumoni
2. Adenocarsinoma mammae dextra Analisa darah tepi
CEA,AFP
stadium IVB post MRM metastase Analisa gas darah
Analisa feses
paru dan hepar
Pemeriksaan sputum BTA 3x,
3. Suspek Efusi Pleura Sinistra
4. Diare akut dehidrasi ringan-sedang
gram, jamur.
5. Acute on CKD dd/ CKD stage IV ec Pemeriksaan kultur sputum dan
renal dd/pre renal
sensitivitas antibiotik
6. Hiponatremi
Foto thoraks kontrol
7. Anemia penyakit kronik dd/ anemia CT scan Thoraks
CT scan Abdomen
renal
8. Hipoalbuminemia
9. Malnutrisi
25/04/2015
A :
Ginjal Hipertensi
garam,
protein
0,8
gr/kgbb/hari
- O2 3-4 liter/menit via NK
Adenocarsinoma mammae dextra
- IVFD NaCl 0,9% 20 tpm
stadium IVB post MRM metastase - Asam amino 250 cc/24 jam/
paru dan hepar
drips
CAP
- Ceftriaxone
1gram/12jam/
Diare akut dehidrasi ringan sedang
intravena
Hipoalbuminemia
- N-acetylsistein
tablet
Anemia penyakit kronik dd/anemia
200mg/8 jam/oral
renal
- Attapulgite
tablet
2x2
(maksimal 12 tablet)
- Rencana pemberian epoetin
alfa dan kapsul besi.
- Balance cairan
- Usul :
Konsul TS Pulmonologi
(tunggu
konfirmasi
utama)
Konsul
TS
(tunggu
konfirmasi
DPJP
Gizi
Klinik
DPJP
utama)
Plan :
Fe, TIBC, ferritine (tunggu
hasil).
Kontrol
25/04/2015
Bedah Onkologi
darah
rutin
dan
elektrolit.
A : Ca Mammae dextra post MRM metastase - O2 4 liter/menit via NK
- Infus NaCl 0,9% 20 tpm
ke paru dan hepar
- Ceftriaxon 1 gr/12jam/iv
- Ketorolac 30 mg/8jam/iv
- VIP albumin 3x2
Plan : kontrol DR post transfusi
26/04/2015
19.00
Bedah Onkologi
atelektasis
- Suspek nodul metastasis dd/pneumoni
- Fraktur costa V dan VI kanan belakang
A : - Ca Mammae dextra post MRM
metastase ke paru dan hepar
- Efusi pleura sinistra
10
26/04/2015
19.30
Bedah
Thoraks
dan Vaskular
27 28 /04/2015
TD : 120/80
68x/menit,
angkat
P : 24x/menit
S : 36,5 C
Input
850cc/
24jam
tidak ada.
UO: 600cc/24jam
IWL : 400 cc
produksi WSD :
cc
pemasangan
garam,
protein
0,8
gr/kgbb/hari
- O2 3-4 liter/menit via NK
- IVFD NaCl 0,9% 20 tpm
- Ceftriaxone
1gram/12jam/
intravena H-4 & 5
- Asam amino 250 cc/24 jam/
drips
- N-acetylsistein
24jam/
ampul/
drips
(pro-
kemoterapi)
- Epoetin alfa 3000 IU/2x
seminggu/ subcutan
Fe tablet/12 jam/oral
teraba 8 cm dibawah arcus costa
- Balance cairan
permukaan berbenjol dengan - Usul :
Konsul TS Pulmonologi
konsistensi keras.
BC: -150cc/24jam
650
A:
TS
(tunggu
konfirmasi
Gizi
Klinik
DPJP
utama)
Plan :
CEA,AFP (tidak disetujui oleh
DPJP Utama)
Analisa gas darah
Pemeriksaan sputum BTA 3x,
gram, jamur (sampel belum
ada)
Pemeriksaan kultur sputum dan
sensitivitas antibiotik (sampel
A :
garam,
protein
0,8
gr/kgbb/hari
- O2 3-4 liter/menit via NK
Adenocarsinoma mammae dextra
- IVFD NaCl 0,9% 20 tpm
stadium IVB post MRM metastase - Asam amino 250 cc/24 jam/
paru dan hepar
drips
CAP
- Ceftriaxone
1gram/12jam/
Diare akut dehidrasi ringan sedang
intravena
(perbaikan)
- N-acetylsistein 1 ampul/
Hipoalbuminemia
24jam/
drips
(pro
Anemia penyakit kronik dd/anemia
kemoterapi)
renal
- Epoetin alfa 3000 IU/2x
seminggu/ subcutan
- Fe tablet/12 jam/oral
- Balance cairan
- Usul :
Konsul TS Pulmonologi
(tidak disetujui oleh DPJP
27-28 /04/2015
Bedah Onkologi
utama)
Konsul
TS
(tunggu
konfirmasi
Gizi
Klinik
DPJP
utama)
O2 4 liter/menit via NK
Infus NaCl 0,9% 20 tpm
Ceftriaxon 1 gr/12jam/iv
VIP albumin 3x2
Femara 1x2,5 mg (obat
belum masuk)
- Tamoxifen 1x20 mg (obat
12
28/04/2015
belum masuk
TB : 147 cm ; LILA : 19,5 cm ; BB LILA : 35 Diet 1700 kkal
Gizi Klinik
kg ; BBI : 47 kg
SF Nephrisol 6 x sdt
29/04/2015
Perawatan Hari IV
TD : 120/80
84x/menit,
kuat
angkat,
reguler
P : 24x/menit
S : 36,50C
24jam
tidak ada..
UO: 650cc/24jam
IWL : 400cc
protein
0,8
gr/kgbb/hari
- O2 3-4 liter/menit via NK
- IVFD NaCl 0,9% 20 tpm
- Ceftriaxone
1gram/12jam/
intravena H-6
- Asam amino 250 cc/24 jam/
drips
- N-acetylsistein
ampul/
subcutan
(obat
belum masuk)
BC :-200cc/24jam
teraba 8 cm dibawah arcus costa - Fe tablet/12 jam/oral
- Balance cairan
permukaan berbenjol dengan Plan :
Analisa gas darah
Produksi WSD :
konsistensi keras.
Pemeriksaan sputum BTA 3x,
50cc/24jam
Extremitas : edema -/gram, jamur, kultur sputum,
A:
dan
sensitivitas
antibiotik
1. Community Acquired Pneumoni
2. Adenocarsinoma mammae dextra (sampel belum ada)
Kultur darah dan sensitivitas
stadium IVB post MRM metastase
antibiotik (tunggu hasil)
paru dan hepar
Kontrol darah rutin, elektrolit,
3. Acute on CKD dd/ CKD stage IV ec
ureum, dan kreatinin
renal dd/pre renal
Usul : foto thoraks kontrol post
4. Hiponatremi
5. Anemia penyakit kronik dd/ anemia pemasangan chest tube.
13
renal
6. Hipoalbuminemia
7. Malnutrisi
8. Efusi pleura sinistra on WSD
29/04/2015
A :
Ginjal Hipertensi
garam,
protein
0,8
gr/kgbb/hari
- O2 3-4 liter/menit via NK
Adenocarsinoma mammae dextra
- IVFD NaCl 0,9% 20 tpm
stadium IVB post MRM metastase - Asam amino 250 cc/24 jam/
paru dan hepar
drips
CAP
- Ceftriaxone
1gram/12jam/
Hipoalbuminemia
intravena
Anemia penyakit kronik dd/anemia
- N-acetylsistein 1 ampul/
renal
24jam/ drips (H-1)
- Epoetin alfa 3000 IU/2x
seminggu/
subcutan
(obat
belum masuk)
- Fe tablet/12 jam/oral
- Balance cairan
Plan : kontrol darah rutin,
29/04/2015
Gizi Klinik
kg ; BBI : 47 kg
SF Nephrisol 6 x sdt
30/04/2015
Perawatan Hari V
TD : 110/70
80x/menit,
reguler,
angkat
P : 24x/menit
S : 36,50C
protein
0,8
gr/kgbb/hari
- O2 3-4 liter/menit via NK
- IVFD NaCl 0,9% 20 tpm
- Ceftriaxone
1gram/12jam/
intravena H-6
Paru : Terpasang chest tube pada hemithoraks - Asam amino 250 cc/24 jam/
drips
kiri. Wheezing tidak ada. Rhonki
- N-acetylsistein 1 ampul/
14
Input
900cc/
tidak ada.
24jam
UO: 700cc/24jam
IWL : 400 cc
BC: -200cc/24jam
permukaan
berbenjol
dengan
konsistensi keras.
produksi WSD : Extremitas : edema -/50 cc/24jam
Laboratorium
WBC : 27690 27.860
Hb : 9,2 9,9
PLT : 247.000 283.000
Neutrofil : 88,2 88,7
Na : 135 132
K : 4,2 4,4
Cl : 116 113
Ureum : 165 116
Kreatinin : 3,3 2,5
sensitivitas
antibiotik
A:
1. Community Acquired Pneumoni
2. Adenocarsinoma mammae dextra
stadium IVB post MRM metastase
paru dan hepar
3. Acute on CKD dd/ CKD stage IV ec
renal dd/pre renal
4. Anemia penyakit kronik dd/ anemia
renal
5. Hipoalbuminemia
6. Malnutrisi
7. Efusi pleura sinistra on WSD
30/04/2015
Ginjal Hipertensi
A :
garam,
protein
0,8
gr/kgbb/hari
- O2 3-4 liter/menit via NK
Adenocarsinoma mammae dextra
- IVFD NaCl 0,9% 20 tpm
stadium IVB post MRM metastase - Asam amino 250 cc/24 jam/
renal
29-30/04/2015
Bedah Onkologi
sebelum
kemoterapi)
- Dexamethasone
1amp/iv
(premedikasi
sebelum
kemoterapi)
- Ranitidin 1 amp/iv
- VIP albumin 3x2
- Femara 1x2,5 mg
(obat
belum masuk)
- Tamoxifen 1x20 mg (obat
30/04/2015
belum masuk)
TB : 147 cm ; LILA : 19,5 cm ; BB LILA : 35 Diet 1700 kkal
Gizi Klinik
kg ; BBI : 47 kg
Via NGT :
02/05/2015
Perawatan Hari VI
TD : 130/80
92x/menit,
angkat
P : 20x/menit
GCS E4MxV1
S : 36,40C
GDS
15
kemudian.Lanjut
menit
dengan
protein
0,8
gr/kgbb/hari
- O2 3-4 liter/menit via NK
Paru : Terpasang chest tube pada hemithoraks
- Ceftriaxon 1gram/12jam/iv
Input : 850cc/ 24
kiri. Wheezing tidak ada. Rhonki
H-9
jam
tidak ada.
- Asam amino 250 cc/24 jam/
16
UO :720cc/24jam
IWL : 400 cc
BC: -250cc/24jam
produksi
WSD
tidak ada
berbenjol
dengan
konsistensi keras.
Extremitas : edema -/-
Laboratorium
drips
- N-acetylsistein
24jam/drips
ampul/
stop (telah
81 mg/dl
GDS : 49 mg/dl
GDS 15 menit setelah pemberian D40 % :
dan
A:
1.
2.
3.
4.
sensitivitas
antibiotik
post
A :
garam,
protein
0,8
gr/kgbb/hari
- O2 3-4 liter/menit via NK
Adenocarsinoma mammae dextra
- IVFD D10% 20 tpm
stadium IVB post MRM metastase - Asam amino 250 cc/24 jam/
paru dan hepar
drips
17
CAP
- Ceftriaxone
1gram/12jam/
Hipoalbuminemia
intravena
Anemia penyakit kronik dd/anemia
- N-acetylsistein 1 ampul/
renal
24jam/ drips (telah diberikan
Hipoglikemi
Penurunan kesadaran curiga metastase
selama 3 hari) . stop
Epoetin alfa 3000 IU/2x
tumor ke otak
02/05/2015
seminggu/ subcutan
- Fe tablet/12 jam/oral
- Balance cairan
A : Ca Mammae dextra post MRM metastase - O2 4 liter/menit via NK
- Ceftriaxon 1 gr/12jam/iv
ke paru dan hepar
- VIP albumin 3x2
- Femara 1x2,5 mg H-2
- Tamoxifen 1x20 mg H-2
TB : 147 cm ; LILA : 19,5 cm ; BB LILA : 35 Diet 1700 kkal
Gizi Klinik
kg ; BBI : 47 kg
Via NGT :
MLP 3x150
02/05/2015
Bedah Onkologi
16.00
O : GCS : E4MxV1
Interna
berhasil
A: -
pasien gelisah)
Post hipoglikemia
Penurunan
kesadaran
dilakukan
karena
curiga
03/05/2015
Awasi keadaan
Bedah Onkologi
O : GCS E4MxV1
tanda vital
umum
dan
dan paru
Perawatan Hari VII
ICU H-1
TD : 130/80
protein
0,8
18
92x/menit,
reguler
gr/kgbb/hari
- O2 8-10 liter/menit via NRM
- IVFD D10% 28 tpm
- Ceftriaxon 1gram/12jam/iv
angkat
GCS E4MxV1
P : 20x/menit
S : 36,40C
SO2 : 97%
Input : 900cc/ 24
jam
UO :850cc/24jam
H-11
- Asam amino 250 cc/24 jam/
drips
- Epoetin alfa 3000 IU /2x
IWL : 400 cc
BC :-350/24jam
permukaan
berbenjol
dengan dan
konsistensi keras.
Extremitas : edema -/Laboratorium
GDS (06.00) : 96 mg/dl
sensitivitas
antibiotik
A:
1.
2.
3.
4.
memungkinkan)
Usul :
Post Hipoglikemi
Penurunan Kesadaran et causa suspek Konsul neurologi
Konsul HOM
tumor metastase intrakranial
Community Acquired Pneumoni
Adenocarsinoma mammae dextra
stadium IVB post MRM metastase
19
04/05/2015
ICU Hari-1
Anestesi
04/05/2015
Ginjal Hipertensi
A :
protein
0,8
gr/kgbb/hari
- O2 8-10 liter/menit via NRM
Adenocarsinoma mammae dextra
- IVFD D10% 20 tpm
stadium IVB post MRM metastase - Asam amino 250 cc/24 jam/
paru dan hepar
drips
CAP
- Ceftriaxone
1gram/12jam/
Hipoalbuminemia
intravena
Anemia penyakit kronik dd/anemia
- Epoetin alfa 3000 IU/2x
renal
seminggu/ subcutan (2)
Post Hipoglikemi
- Fe tablet/12 jam/oral
Penurunan kesadaran curiga metastase
- Balance cairan
tumor ke otak dd/ DIC
Plan : kontrol DR, ureum
kreatinin, dan elektrolit.
04/05/2015
04/05/2015
Gizi Klinik
kg ; BBI : 47 kg
Diet
Bedah Onkologi
hari
ini
50%
dari
Via NGT :
Madu 3x64 kkal (3x1 sdm)
Supplementasi :
zink 1 x 20 mg tunda
pujimin 3x2 cap tunda
05 06 /05/2015
ICU H-2
TD : 144/97
protein
0,8
gr/kgbb/hari
20
N : 101x/menit,
reguler,
angkat
GCS E4V1Mx
P : 20x/menit
S : 36,40C
drips
Epoetin alfa 3000 IU /2x
SO2 : 97%
Paru : Terpasang chest tube pada hemithoraks
seminggu / subcutan
kiri. Wheezing tidak ada. Rhonki
- Fe tablet /12jam/ oral
Input : 900 cc/ 24
tidak ada.
tunda
jam
Jantung : S1/S2 reguler, murmur (-)
- Monitoring GDS/3 jam
UO: 850cc/24jam Abdomen : peristaltik kesan normal. Hepar - Edukasi HD (keluarga belum
setuju)
IWL : 400cc
teraba 8 cm dibawah arcus costa
Plan :
BC: -350cc/24jam
permukaan berbenjol dengan Cek
pT,apTT,
D-dimer,
konsistensi keras.
fibrinogen, HbsAg, Anti HCV,
produksi
minimal
Laboratorium
GDS (06.00 tgl 05/06/2015) : 84 mg/dl
GDS (06.00 tgl 06/06/2015) : 121 mg/dl
WBC : 12220 27690 27.860
Hb : 9,9 9,2 9,9
PLT : 99.000 247.000 283.000
Neutrofil : 72,6 88,2 88,7
Na : 129 135 132
K : 4,8 4,2 4,4
Cl : 107 116 113
Ureum : 201 165 116
Kreatinin : 3,8 3,3 2,5
Ferritine : > 1200
Anti HIV.
Pemeriksaan sputum BTA 3x,
gram, jamur, kultur sputum,
dan
sensitivitas
antibiotik
1. Post Hipoglikemi
2. Penurunan Kesadaran et causa suspek
tumor metastase intrakranial dd/ DIC
3. Trombositopenia curiga DIC
4. Community Acquired Pneumoni
5. Adenocarsinoma mammae dextra
stadium IVB post MRM metastase
paru dan hepar
6. Acute on CKD dd/ CKD stage IV ec
renal dd/pre renal
7. Anemia penyakit kronik dd/ anemia
05 06 /05/2015
renal
8. Hipoalbuminemia
9. Malnutrisi
10. Efusi pleura sinistra on WSD
ICU Hari-2 & 3
Anestesi
05 06 /05/2015
Ginjal Hipertensi
A :
protein
0,8
gr/kgbb/hari
- O2 8-10 liter/menit via NRM
Adenocarsinoma mammae dextra
- IVFD D10% 20 tpm
stadium IVB post MRM metastase - Asam amino 250 cc/24 jam/
paru dan hepar
drips
CAP
- Ceftriaxone
1gram/12jam/
Hipoalbuminemia
intravena
Anemia penyakit kronik dd/anemia
- Epoetin alfa 3000 IU/2x
renal
seminggu/ subcutan
Post Hipoglikemi
- Balance cairan.
Penurunan kesadaran curiga metastase
tumor ke otak dd/ DIC
05 06 /05/2015
Bedah Onkologi
Ceftriaxon 1 gr/12jam/iv
VIP albumin 3x2
Femara 1x2,5 mg stop
Tamoxifen 1x20 mg stop
22
05 06 /05/2015
Gizi Klinik
kg ; BBI : 47 kg
1360 kkal
Via NGT :
Susu Nefrisol 6x135 kkal (2
sdm)
VCO 2x80 kkal (1sdm)
Supplementasi :
B1 100 mg/24 jam
B6 10 mg/24 jam
Vit C 50 mg/24 jam
- Diet rendah purin, kalium,
07/05/2015
Perawatan Hari X
TD : 140/90
84x/menit,
reguler,
protein
P : 24x/menit
S : 37,20C
jam
tidak ada.
UO:850cc/24jam
IWL : 400 cc
H-14
- Asam amino 250 cc/24 jam/
drips
- Epoetin alfa 3000 IU /2x
seminggu / subcutan
- Monitor GDS/3 jam
- Awasi
tanda-tanda
perdarahan
- Plan :
teraba 8 cm dibawah arcus costa
sputum BTA
BC: -300cc/24jam
permukaan
produksi WSD :
berbenjol
0,8
gr/kgbb/hari
- O2 8-10 liter/menit via NRM
- IVFD D10% 28tpm
- Ceftriaxon 1gram/12jam/iv
angkat
minimal
garam,
dengan
konsistensi keras.
3x,
gram,
Laboratorium
belum lengkap)
Periksa pT,apTT, CT, BT, D-
dimer, fibrinogen,
(ELISA),
A:
1. Post Hipoglikemi
2. Penurunan Kesadaran et causa suspek
tumor metastase intrakranial dd/ DIC
HbsAg
Anti
HCV
07/05/2015
Ginjal Hipertensi
renal
8. Hipoalbuminemia
9. Malnutrisi
10. Efusi pleura sinistra on WSD
A :
-
protein
0,8
gr/kgbb/hari
- O2 8-10 liter/menit via NRM
Adenocarsinoma mammae dextra
- IVFD D10% 20 tpm
stadium IVB post MRM metastase - Asam amino 250 cc/24 jam/
paru dan hepar
drips
CAP
- Ceftriaxone
1gram/12jam/
Hipoalbuminemia
intravena
Anemia penyakit kronik dd/anemia
- Epoetin alfa 3000 IU/2x
renal
seminggu/ subcutan
Post Hipoglikemi
- Balance cairan.
Penurunan kesadaran curiga metastase
Bedah Onkologi
07 08 /05/2015
tumor ke otak
A : Ca Mammae dextra post MRM metastase - Ceftriaxon 1 gr/12jam/iv
- VIP albumin 3x2
ke paru dan hepar
TB : 147 cm ; LILA : 19,5 cm ; BB LILA : 35 KET : 1700kkal
Gizi Klinik
kg ; BBI : 47 kg
Via NGT :
07 - 08/05/2015
kkal)
VCO 4x80 kkal (1sdm)
Madu 3x64 kkal (1sddm)
08/05/2015
Perawatan Hari XI
TD : 140/90
N : 109x/menit
P : 24x/menit
S : 36,9C
GCS E3M3V1
protein
0,8
gr/kgbb/hari
- O2 8-10 liter/menit via NRM
- IVFD D10% 28 tpm
- Ceftriaxon 1gram/12jam/iv
24
UO : 950 cc/ 24
jam
tidak ada.
IWL : 400cc
H-15
- Asam amino 250 cc/24 jam/
drips
- Epoetin alfa 3000 IU /2x
seminggu / subcutan
- Monitor GDS/6 jam
- Awasi
tanda-tanda
perdarahan
- Plan :
teraba 8 cm dibawah arcus costa
sputum BTA
permukaan
berbenjol
minimal
konsistensi keras.
dengan
3x,
gram,
Pemeriksaan Penunjang
belum lengkap)
Kontrol DR (tunggu hasil)
Usul :Konsul dr.Satriawan
Abadi,Sp.PD,KIC
Usul : Konsul Infeksi Tropis
Usul pemeriksaan IgG dan
IgM Toxoplasma
Edukasi HD
A:
1. Post Hipoglikemi
2. Penurunan Kesadaran et causa suspek
toxoplasma cerebral dd/ DIC
3. Trombositopenia curiga DIC
4. Community Acquired Pneumoni
5. Adenocarsinoma mammae dextra
stadium IVB post MRM metastase
paru dan hepar
6. Acute on CKD dd/ CKD stage IV ec
renal dd/pre renal
25
08/05/2015
renal
8. Hipoalbuminemia
9. Malnutrisi
10. Efusi pleura sinistra on WSD
Visite dr.Satriawan Abadi,Sp.PD, KIC
Pukul 19.00
TD : 80/50
O : saturasi 94%
N : 110x/i
A: -
P : 36 x/i
S : 37,5
Gagal nafas
7cc/jam/sp
Dobutamin 3 mcg/kgbb 1,6
Syok kardiogenik
End Stage Renal Disease
cc/jam/sp
08/05/2015
Interna
O : TD : 100/60
20.00
N : 110x/i
P : 36x/i
S : 38,50C
08/05/2015
Interna
O : TD : 70/40
20.30
N : 110x/i
S: 38,70C
P : 36x/i
08/05/2015
21.15
drips
gr/12jam/drips
Tunggu
jawaban
1
konsul
neurologi
Up titrasi dosis inotropik
Vascon 0,45 mcg/kgbb 15,5
cc/jam/sp
Dobutamin 5mcg/kgbb 2,7
cc/jam/sp
RESUME
Wanita, 48 tahun, dikonsul dari TS Bedah Onkologi dengan keluhan sesak nafas yang
memberat sejak 1 minggu terakhir, batuk dengan lendir purulen. Ada penurunan berat badan
26
kurang lebih 10 kg dalam 4 bulan terakhir dan asupan nutrisi kurang. Defekasi encer sejak 1
minggu, frekuensi lebih 5 kali dalam sehari, tidak disertai lendir ataupun darah. Mikturisi
kesan kurang sejak pasien diare. Riwayat operasi modified radical mastectomy mammae
dextra pada Januari 2013 dan riwayat ada gangguan ginjal 3 bulan lalu saat kontrol di
poliklinik.
Dari pemeriksaan fisis, didapatkan TD : 110/80 mmHg, HR : 105x/menit kuat angkat,
P : 28x/menit, dan S : 36,30C axilla. Konjungtiva anemis, mata cekung, pergerakan dinding
dada sinistra tertinggal, taktil fremitus menurun hemithoraks sinistra setinggi costa VII,
perkusi redup pada hemithoraks sinistra setinggi costa VII, bunyi pernafasan menurun pada
hemithoraks sinistra, wheezing pada hemithoraks sinistra, rhonki pada kedua mediobasal
paru, peristaltik kesan meningkat , hepatomegali 8 cm di bawah arcus costa, konsistensi
keras, permukaan berbenjol, dan tepi tumpul.
Pada pemeriksaan penunjang didapatkan leukositosis (WBC : 29190/UL), anemia (Hb
: 7,9 g/dl), azotemia (ureum : 116 mg/dl, kreatinin : 2,5, GFR : 21,94), hiponatremia (Natrium
: 129 mmol/L), dan hipoalbuminemia (albumin 2,8 gr/dl). Pada foto thoraks tanggal 13 April
2015 kesan metastase paru disertai pneumoni, fraktur costa V-VI kanan serta costa IV kiri
sugestif bone metastase. Pada USG Abdomen tanggal 14 April 2015 kesan metastase hepar
dan insufisiensi renalis.
Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisis, dan pemeriksaan penunjang, pasien
didiagnosis dengan community acquired pneumoni, adenocarcinoma mammae dextra stadium
IVB post MRM metastase paru, hepar, dan tulang, diare akut dehidrasi ringan sedang, Akut
on CKD dd/ CKD stage IV ec renal dd/ prerenal, hiponatremi, anemia penyakit kronik dd/
anemia renal, hipoalbuminemia, dan malnutrisi.
Pada hari ke 11 perawatan, pasien mengalami syok sepsis yang diduga akibat infeksi
CAP dan diperberat oleh curiga infeksi toksoplasma. Selain itu diduga juga akibat dari
hipoksia cerebri akibat kejang yang disebabkan oleh proses intrakranial yaitu curiga tumor
metastase otak ataupun toxoplasma cerebral serta akibat sindrom uremikum. Akhirnya pasien
dinyatakan meninggal dunia setelah tidak ada perbaikan dengan pemberian inotropik dan
vasoaktif.
DISKUSI
Karsinoma mammae merupakan salah satu tumor ganas paling sering ditemukan pada
wanita. Kebanyakan ditemukan pada usia lanjut atau usia pertengahan dan jarang pada usia
27
kurang 30 tahun. Beberapa penelitian menyatakan adanya faktor hubungan antara paparan
estrogen dengan kanker payudara. (1)
Cara tumbuh kanker yang tidak mengikuti kaidah berlaku dalam tubuh akan
menyebabkan kemunduran keadaan pasien baik akibat pertumbuhan tumor yang invasif
ataupun akibat tidak langsung dari kanker. Komplikasi sebagai akibat tidak langsung dari
kanker bervariasi mulai dari ringan sampai cukup berat. Di antara berbagai komplikasi
tersebut yang perlu mendapat perhatian adalah kakeksia, gangguan imunologi, anemia,
hiperkalsemi, dan nyeri.
Pasien kanker seringkali mengalami penurunan daya tahan tubuh yang disebabkan
kanker itu sendiri atau akibat berbagai pengobatan baik bedah, radiasi, maupun kemoterapi.
Infeksi merupakan penyebab kematian paling utama pada kanker disamping perdarahan.
Penekanan respon imun terjadi akibat sitokin yang dikeluarkan sel kanker menyebabkan (1)
merusak reseptor sel CD3 limfosit , (2) menutup reseptor sel T (menghambat interaksi sel T
dengan antigen presenting cell), (3) mengikat FAP (produk sel T sitotoksik), dan
menyebabkan kematian sel T.
Malnutrisi adalah hal yang paling sering ditemukan pada pasien kanker. Defisiensi
gizi yang paling sering ditemukan adalah defisiensi protein dan kalori dengan manifestasi
mengecilnya massa otot. Kakeksia adalah sindrom multifaktorial yang ditandai gejala
penurunan berat badan, anoreksia, dan mengecilnya massa otot. Penurunan berat badan
adalah faktor prognostik yang penting pada kanker, semakin besar penurunan berat badan,
semakin kecil waktu survivalnya. Penyebab kakeksia dapat dibagi menjadi 3 yaitu anoreksia
karena keganasan, anoreksia karena pengobatan, dan gangguan metabolisme tubuh. Berbagai
laporan menunjukkan berbagai sitokin dan polipeptida yang terbentuk dalam tubuh pasien
kanker berperan penting terhadap berbagai gangguan metabolisme yang terjadi yaitu
anoreksia, stimulasi metabolisme basal, stimulasi konsumsi glukosa, mobilisasi cadangan
lemak dan cadangan protein, penurunan aktivitas enzim adipocyte lipoprotein, meningkatkan
pelepasan asam amino otot dan meningkatkan aktivitas transportasi asam amino hati.
Anoreksia adalah kurangnya keinginan untuk makan. Hal ini disebabkan oleh faktor kimia
yang diproduksi oleh tumor seperti IL-1 , IL-6, dan TNF alfa. Sitokin ini melewati barrier
otak yang kemudian berinteraksi dengan permukaan luminal dari sel endotel otak yang akan
menghasilkan substansi yang mempengaruhi nafsu makan.
Adanya penurunan daya tahan tubuh serta malnutrisi pada pasien kanker dapat
menyebabkan berbagai macam infeksi. Salah satunya adalah pneumoni.
Pneumoni
merupakan infeksi saluran nafas bawah akut yang dapat dibagi menjadi pneumoni komunitas
28
dan pneumoni nosokomial. Pneumoni komunitas terjadi akibat infeksi dari luar rumah sakit
yang dapat disebabkan oleh staphylococcus aureus, pseudomonas aeruginosa, H.influenza,
dan Klebsiella pneumoni. Patogenesis pneumoni terkait dengan 3 faktor yaitu keadaan
(imunitas) inang, mikroorganisme yang menyerang pasien, dan lingkungan yang berinteraksi
satu sama lain. Faktor yang dapat meningkatkan resiko infeksi pada pneumoni komunitas
adalah usia > 65 tahun, pengobatan beta lactam dalam 3 bulan terakhir, penyakit
imunosupresif, penyakit penyerta yang multipel, dan malnutrisi. Diagnosis pneumonia
komuniti ditegakkan jika pada foto thoraks terdapat infiltrat baru atau infiltrat progresif
ditambah dengan dua atau lebih gejala berupa : batuk-batuk bertambah, perubahan
karakteristik dahak/purulen, suhu tubuh 380C / riwayat demam, pemeriksaan fisis
ditemukan tanda-tanda konsolidasi, suara nafas bronkhial dan ronkhi, leukosit 10.000 atau
4500. Untuk menilai prognosis dan beratnya penyakit digunakan PSI (Pneumoni Severity
Index) dan CURB-65. PSI digunakan untuk identifikasi pasien dalam resiko yang rendah
untuk kematian. Kriteria CURB-65 untuk menilai skor beratnya penyakit. CURB-65 terdiri
dari confusion (C), Urea > 7 mmol/L (U), respiratory rate 30/menit (R), blood pressure ,
sistolik 90 mmHg atau diastolik 60 mmHg (B), dan usia 65 tahun (65). Pasien dapat
diberikan terapi empirik yaitu pemberian antibiotik spektrum luas yang kemudian sesuai hasil
kultur dirubah menjadi antibiotik spektrum sempit. Lama pemberian terapi ditentukan
berdasarkan adanya penyakit penyerta dan/atau bakteremi, beratnya penyakit pada onset
terapi dan perjalanan penyakit pasien. Proses perbaikan pada pneumoni komuniti akan
terlihat pada saat pemberian antibiotik IV selama 3 hari akan terlihat pasien stabil secara
klinik kemudian terlihat perbaikan keluhan dan tanda fisik serta nilai laboratorium.
Gangguan ginjal yang terjadi pada pasien keganasan dapat terjadi akibat proses prerenal, intra-renal, ataupun post renal. AKI pre-renal yang dapat terjadi pada pasien gangguan
ginjal yaity hipoperfusi yang disebabkan oleh mual, muntah, ataupun diare yang sebagian
besar disebabkan oleh pemberian obat kemoterapi. Penggunaan obat-obatan seperti diuretik,
ACE inhibitor, ARB, dan NSAID dapat menyebabkan AKI pre-renal. AKI intra-renal
disebabkan oleh ATN akibat toxin ataupun iskemik, proses infiltrasi, dan proses
mikroangiopati. Proses glomerular yang dapat terjadi pada pasien kanker adalah vasculitis,
membrano-proliferative, dan trombotik mikroangiopati. Keganasan yang tersering dapat
menyebabkan trombotik mikroangiopati adalah keganasan pada gaster, payudara, paru,
prostat, dan pankreas. Keganasan payudara merupakan keganasan tersering kedua yang dapat
menyebabkan trombotik mikroangiopati. AKI post renal dapat disebabkan oleh proses
obstruksi baik berasal dari tumor itu sendiri maupun akibat tumor lisis sindrom. AKI yang
29
terjadi berkepanjangan dan tidak ditangani dapat menyebabkan suatu penyakit ginjal kronik
(CKD).
Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisis, pasien didiangnosis sebagai
community acquired pneumoni berdasarkan adanya batuk-batuk bertambah, pemeriksaan
fisis didapatkan tanda-tanda konsolidasi, peningkatan leukosit 10.000, serta gambaran
infiltrat pada foto thoraks. Pasien adalah pasien keganasan dengan penurunan daya tahan
tubuh yang menyebabkan pasien rentan terhadap infeksi. Pasien dengan skor CURB-65 1
yang menunjukkan angka mortalitas dalam 30 hari adalah 1,5%. Penanganan pada pasien ini
diberikan antibiotik spektrum luas Pada perawatan hari ke-3, pasien dengan sesak bertambah
berat dengan hasil foto thoraks efusi pleura sinistra masif dan telah dilakukan pemasangan
chest tube dan WSD. Efusi yang terjadi pada pasien disebabkan oleh penyakit keganasan
yaitu tumor metastase paru.. Setelah pemberian terapi antibiotik dan simptomatik selama 4
hari, terjadi perbaikan secara klinis, laboratorium, dan radiologi.
Pasien juga kami diagnosis sebagai acute on CKD dd/ CKD stage IV ec. Renal dd/
Pre renal. Keganasan dapat menyebabkan akute kidney injury yang disebabkan oleh proses
pre-renal, renal, ataupun post renal. Pada pasien ini, gangguan ginjal yang terjadi disebabkan
oleh adanya hipovolemi baik akibat diare akut yang dialami sejak 1 minggu terakhir ataupun
akibat intake pasien yang kurang akibat anoreksia keganasan. Namun, proses intra renal juga
dapat terjadi melalui mekanisme trombotic angiopathy yang sering terjadi pada pasien
dengan keganasan payudara.
Pasien dengan adenocarcinoma mammae dengan metastase paru dan hepar. Pasien
dengan keganasan cenderung anoreksi dan malnutrisi. Adanya beberapa gangguan
metabolisme yang terjadi pada pasien keganasan dapat menyebabkan hipoglikemi.
Pada perawatan hari ke-9, pasien dengan penurunan kesadaran yang disebabkan oleh
hipoglikemi. Namun, setelah hipoglikemi telah ditangani dan gula darah stabil, status
kesadaran belum membaik. Sehingga diduga adanya penyebab lain yaitu tumor metastase
intrakranial. Dari pemeriksaan CT-Scan didapatkan kalsifikasi pada falx cerebri dan parenkim
cerebri regio occipital bilateral.
Kalsifikasi pada CT-Scan dapat disebabkan oleh 6 hal yaitu faktor usia, kongenital,
infeksi, masalah endokrin dan metabolik, vascular, dan neoplasma. Melihat penyakit primer
pasien maka diduga penyebab penurunan kesadaran yaitu infeksi atau neoplasma.
SIRS (systemic inflammatory response syndrome) adalah pasien yang memiliki dua
atau lebih kriteria berupa suhu > 380C atau < 360C, denyut jantung > 90x/menit, respirasi >
20x/menit, dan hitung leukosit > 12.000/ mm3. Sepsis adalah SIRS ditambah tempat infeksi
30
yang diketahui. Syok sepsis adalah sepsis dengan hipotensi meskipun telah diberikan
resusitasi cairan secara adekuat atau memerlukan vasopressor untuk mempertahankan
tekanan darah dan perfusi organ.
Pada perawatan hari ke -13 pasien dengan, sesak yang bertambah berat, demam,
takikardi, dan hipotensi, kami lakukan fluid chalange test dengan NaCl 0.9% 250cc namun
tidak ada perbaikan. Pasien didiagnosis dengan syok sepsis dikarenakan pasien dengan
takikardi, takipneu, demam, fokus infeksi curiga toxpolasma, dan dengan hipotensi meskipun
telah diberikan resusitasi cairan. Pasien kemudian diberikan vasopressor dan inotropik,
tekanan darah sempat naik setelah itu tekanan darah menurun walaupun dengan up titrasi.
Pasien mengalami kejang seluruh tubuh 2x yang diduga akibat proses intrakranial ataupun
akibat sindrom lisis tumor. Setelah pemberian inotropik dan vasopressor yang sesuai dengan
protokol, tidak terjadi perbaikan pada pasien hingga pasien mengalami asistol, akhirnya
pasien kami nyatakan meninggal dunia akibat syok sepsis.
DAFTAR PUSTAKA
1. Desen Wan. Tumor di Kepala dan Leher. In : Buku Ajar Onkologi Dasar. Jakarta:
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2008. p366-368
2. Reksodiputro Harryanto. Pengobatan Suportif pada Pasien Kanker. In : Buku Ajar
Ilmu Penyakit Dalam Edisi VI. Jakarta : Internal Publishing, 2014. p2921-2935
3. Dahlan Zul. Pneumoni. In : Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi VI. Jakarta :
Internal Publishing, 2014. P1608-1619
4. Tisdale Michael. Mechanism of Cancer Cachexia. United Kingdom : American
Physiological Society, 2009, p381-384
5. Adam Campbell, Daniel HU, and Mark D.Ocusa. Acute Kidney Injury in the Cancer
Patient. National Kidney Foundation,2014, p64-71
6. Mandell A.Lionel. Pneumonia. In : Harrisons Principles of Internal Medicine 19th
edition. Mc-Graw Hill Education,2015.p803-813.
31
Laboratorium
24/04/15 29/04/15 01/05/15 02/05/15 04/05/15 07/05/15 08/05/15
32
DR
WBC
29190
27690
19880
12220
85410
Hb
7,9
9,2
9,3
9,9
9,2
MCV
76,9
79
77,5
78,7
79,3
MCH
26,1
27,2
26,9
27,7
26,1
PLT
289.000
247.000
232.000
99.000
232.000
Neut
88,1%
88,2
79,8
72,6
83,3
25710
24410
15870
8880
71210
Lymph
7,0
1,41
2,34
1,74
9,7
Mono
4,4
1,64
1,62
1,29
4,9
EO
0,2
0,8
0,02
0,30
1,7
BASO
0,3
0,0
0,03
0,01
0,4
GOT
36
GPT
GDS
Ureum
19
49
116
165
196
201
243
Kreatinin
Kol.total
Na
2,5
125
129
3,3
3,3
3,8
4,1
135
133
129
5,1
4,2
4,9
4,8
Cl
UL
111
116
112
107
Glukosa
+- (100)
VitC
Fe
+ (10)
51,65
85,87
TIBC
156 (-)
155(-)
Sat
33,1
55,4
Ferritine
As.urat
prot total
albumin
fibrinogen
>1200
10,1
6,8
2,9
545
(200-
pT
apTT
400)
15,3
INR
23,8
33
1,29
3490
D-dimer
(<585)
AGD
pH : 7,372 (7,35-7,45)
pCO2 : 21,0
SO2 : 98,2
pO2 : 113,3 (80,0 100,0)
HCO3 : 12,3
ctO2 : 13,0
ctCO2 : 12,9
BE : -13,2
Kesan : asidosis metabolik terkompensasi sempurna
Kalsifikasi pada falx cerebri dan parenkim cerebri regio occipitalis bilateral
34