Anda di halaman 1dari 2

PENATALAKSANAAN

HIPERGLIKEMIA
HIPEROSMOLAR NON KETOTIK
No. : SOP/ /
Dokumen 35.07.103.102/2016
SOP No. Revisi :0
Tgl. Terbit : 30 Januari 2016 UPTD PUSKESMAS
Halaman :1/2 PUJON

KABUPATEN dr. Wiwit Wijayati


MALANG Nip.197501242006042015

1. Pengertian Prosedur penanganan penyakit akibat komplikasi akut pada DM


tipe 2 yang berupa peningkatan kadar gula darah yang sangat
tinggi (>600mg/dl - 1200mg/dl) dan ditemukan tanda-tanda
dehidrasi tanpa disertai gejala asidosis.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk Menangani
pasien dengan penderita Hiperglikemia Hiperosmolar Non Ketotik
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Pujon Nomor 440/ /KEP/
35.07.103.102/2015 Tentang Kebijakan Pelayanan klinis di
Puskesmas Pujon
4. Referensi Buku Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Primer Edisi I tahun 2013
5. Prosedur 1. Anamnesa
2. Pemeriksaan fisik
3. Penegakan diagnosa: Menangani pasien dengan penderita
Hiperglikemia Hiperosmolar Non Ketotik
4. Tatalaksana
a. Pengobatan utama adalah rehidrasi dengan menggunakan
cairan NaCl, bisa diberikan cairan isotonik atau hipotonik ½
normal diguyur 1000 ml/jam sampai keadaan cairan
intravaskular dan perfusi jaringan mulai membaik.
b. Pemberian cairan isotonik harus mendapatkan
pertimbangan untuk pasien dengan kegagalan jantung,
penyakit ginjal atau hipernatremia.
c. Glukosa 5% diberikan pada waktu kadar glukosa dalam
sekitar 200-250 mg%. Infus glukosa 5% harus disesuaikan
untuk mempertahankan kadar glukosa darah 250-300 mg%
agar resiko edema serebri berkurang.
d. Insulin, pada saat ini para ahli menganggap bahwa pasien
hipersemolar hiperglikemik non ketotik sensitif terhadap
insulin dan diketahui pula bahwa pengobatan dengan insulin
PENATALAKSANAAN
HIPERGLIKEMIA
HIPEROSMOLAR NON KETOTIK
UPTD
PUSKESMAS No. : SOP/ / dr. Wiwit Wijayati
PUJON Dokumen 35.07.103.102/2016 Nip.197501242006042015
SOP No. Revisi :0
Tgl. Terbit : 30 Januari 2016
Halaman : 2/2

dosis rendah pada ketoasidosis diabetik sangat bermanfaat.


e. Kalium, kalium darah harus dipantau dengan baik. Dengan
ditiadakan asidosis, hiperglikemia pada mulanya mungkin
tidak ada kecuali bila terdapat gagal ginjal.
f. Hindari infeksi sekunder, hati-hati dengan suntikan,
permasalahan infus set, kateter.
6. Unit Terkait UGD, Rawat Jalan, Rawat Inap

Anda mungkin juga menyukai