Anda di halaman 1dari 10

GANGGUAN SOMATOFORM

No.Kode : 445/ /SOP.C/


HCI/I-2016
Terbitan : I

No. Revisi : 0

SOP Tgl Mulai


berlaku
: 4/1/2016

Halaman : 1
PUSKESMAS dr.Ade Juselina
IBUH Nip.19740902200604 2 015

1. Pengertian Gangguan somatoform merupakan suatu kelompok kelainan psikiatrik


yang manifestasinya dapat berupa berbagai gejala fisik yang dirasakan
signifikan oleh pasien namun tidak ditemukan penyebabnya secara
medis.
2. Tujuan Agar petugas dapat memahami dan Memberikan pengobatan yang tepat
pada pasien dermatitis alergika
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No.445/ /SK-C/HCI/I-2016 tentang
pelayanan medis
4. Referensi KMK No.514tentang Panduan Praktek Klinis bagi Dokter di FKTP
tahun 2015
5. Prosedur a. Petugas memanggil pasien sesuai nomor urut
b. Petugas melakukan anamnesa pada pasien
c. Petugas melakukan pemeriksaan fisik
d. Petugas menegakan diagnose berdasarkan hasil pemeriksaan
e. Petugas memberikan pengobatan berupa cognitive behavior therapy
(CBT) yang merupakan salah satu tatalaksana yang efektif untuk
mengelola gangguan somatoform dan memberikan antidepresan
apabila terdapat gejala-gejala depresi atau ansietas yang menganggu.
f. Petugas menyarankan kepada keluarga pasien untuk terlibat dalam
tatalaksana ini bila memungkikan dan diperlukan
g. Petugas menulis hasil anamnesa, pemeriksaan dan diagnose
kerekam medic
h. Petugas menulis jenis pengobatan kerekam medic.
i. Petugas menyerahkan resep kepasien
j. Petugas menulis diagnose pasien kebuku register.
6. Dokumen Rekam medis
terkait

7. Rekaman historis perubahan


No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai diberlakukan
DAFTAR TILIK

AKSES REKAM MEDIS

No Langkah Kegiatan Ya Tidak


1 Apakah petugas memanggil pasien sesuai nomor urut
2 Apakah petugas melakukan anamnesa pada pasien
3 Apakah petugas melakukan pemeriksaan fisik
4 Apakah petugas menegakan diagnosa berdasarkan
hasil pemeriksaan
5 Apakah petugas memberikan pengobatan berupa
cognitive behavior therapy (CBT) yang merupakan
salah satu tatalaksana yang efektif untuk mengelola
gangguan somatoform dan memberikan antidepresan
apabila terdapat gejala-gejala depresi atau ansietas
yang menganggu
6 Apakah petugas menyarankan kepada keluarga
pasien untuk terlibat dalam tatalaksana ini bila
memungkikan dan diperlukan
7 Apakah petugas menulis hasil anamnesa,
pemeriksaan dan diagnose kerekam medic
8 Apakah petugas menulis jenis pengobatan ke rekam
medis
9 Apakah petugas menyerahkan resep ke pasien
10 Apakah petugas menulis diagnosa pasien kebuku
register
11 Apakah petugas memanggil pasien sesuai nomor urut
JUMLAH
COMPLIANCE RATE (CR)

Payakumbuh,.........................
Observer Tindakan

.............................................
NIP:

DEMENSIA
No.Kode : 445/ /SOP.C/
HCI/I-2016
Terbitan : I

No. Revisi : 0

SOP Tgl Mulai


berlaku
: 4/1/2016

Halaman : 1
PUSKESMAS dr.Ade Juselina
IBUH Nip.19740902200604 2 015

1. Pengertian Demensia merupakan sindrom akibat penyakit otak yang bersifat kronik
progresif, ditandai dengan kemunduran fungsi kognitif multiple,
termasuk dayaingat (memori), daya pikir, daya tangkap (komprehensi),
kemampuan belajar, orientasi, kalkulasi, visuospasial, bahasa dan daya
nilai.
2. Tujuan Agar petugas dapat memahami dan Memberikan pengobatan yang tepat
pada pasien tuberculosis
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No.445/ /SK-C/HCI/I-2016 tentang
pelayanan medis
4. Referensi KMK No.514tentang Panduan Praktek Klinis bagi Dokter di FKTP
tahun 2015
5. Prosedur a. Petugas memanggil pasien sesuai nomor urut
b. Petugas melakukan anamnesa pada pasien
c. Petugas melakukan pemeriksaan fisik
d. Petugas menegakan diagnose berdasarkanhasilpemeriksaan
e. Petugas memberikan pengobatan apabila pasien berperilaku agresif
dengan memberikan antipsikotik dosis rendah seperti Haloperidol 0,5
1 mg/ hari
f. Petugas menyarankan pasien untuk kontrol penyakit fisik, lakukan
aktifitas fisik sederhana seperti senam otak, stimulasi kognitif
dengan permintaan, kuis, mengisi teka-teki silang, bermain catur.
Selain itu, ajarkan kepada keluarga agar dapat membantu mengenal
barang milik pribadinya, mengenal waktu dengan menggunakan jam
besar, kalender harian, dapat menyebutkan namanya dan anggota
keluarga terdekat, mengenal lingkungan sekitar, beri pujian jika
dapat menjawab dengan benar, bicara dengan kalimat sederhana dan
jelas (satu atau dua tahap saja), bila perlu gunakan isyarat atau
sentuhan lembut.
g. Petugas merujuk pasien untuk konfimasi diagnosis dan
penatalaksanaan lanjutan
h. Petugas menulis hasil anamnesa, pemeriksaandan diagnose kerekam
medic
i. Petugas menulis jenis pengobatan kerekam medic.
j. Petugas menyerahkan resep kepasien
k. Petugas menulis diagnose pasien kebuku register.
6. Dokumen Rekam medis
terkait

7. Rekaman historis perubahan


No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai diberlakukan

DAFTAR TILIK
AKSES REKAM MEDIS

No Langkah Kegiatan Ya Tidak


1 Apakah petugas memanggil pasien sesuai nomor urut
2 Apakah petugas melakukan anamnesa pada pasien
3 Apakah petugas melakukan pemeriksaan fisik
4 Apakah petugas menegakan diagnosa berdasarkan
hasil pemeriksaan
5 Apakah petugas memberikan pengobatan apabila
pasien berperilaku agresif dengan memberikan
antipsikotik dosis rendah seperti Haloperidol 0,5 1
mg/ hari
6 Apakah petugas menyarankan pasien untuk kontrol
penyakit fisik, lakukan aktifitas fisik sederhana
seperti senam otak, stimulasi kognitif dengan
permintaan, kuis, mengisi teka-teki silang, bermain
catur. Selain itu, ajarkan kepada keluarga agar dapat
membantu mengenal barang milik pribadinya,
mengenal waktu dengan menggunakan jam besar,
kalender harian, dapat menyebutkan namanya dan
anggota keluarga terdekat, mengenal lingkungan
sekitar, beri pujian jika dapat menjawab dengan
benar, bicara dengan kalimat sederhana dan jelas
(satu atau dua tahap saja), bila perlu gunakan isyarat
atau sentuhan lembut.
7 Apakah petugas merujuk pasien untuk konfimasi
diagnosis dan penatalaksanaan lanjutan
7 Apakah petugas menulis hasil anamnesa,
pemeriksaan dan diagnose kerekam medic
8 Apakah petugas menulis jenis pengobatan kerekam
medis
9 Apakah petugas menyerahkan resep ke pasien
10 Apakah petugas menulis diagnosa pasien ke buku
register
11 Apakah petugas memanggil pasien sesuai nomor urut
JUMLAH
COMPLIANCE RATE (CR)

Payakumbuh,.........................
Observer Tindakan

.............................................
NIP:

INSOMNIA
No.Kode : 445/ /SOP.C/
HCI/I-2016
Terbitan : I

No. Revisi : 0

Tgl Mulai : 4/1/2016


berlaku
SOP Halaman : 1

PUSKESMAS dr.Ade Juselina


IBUH Nip.19740902200604 2 015

1. Pengertian Insomnia adalah gejala atau gangguan dalam tidur, dapat berupa
kesulitan berulang untuk mencapai tidur, atau mempertahankan tidur
yang optimal, atau kualitas tidur yang buruk.
2. Tujuan Agar petugas dapat memahami dan Memberikan pengobatan yang tepat
pada pasien dermatitis alergika
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No.445/ /SK-C/HCI/I-2016 tentang
pelayanan medis
4. Referensi KMK No.514tentang Panduan Praktek Klinis bagi Dokter di FKTP
tahun 2015
5. Prosedur a. Petugas memanggil pasien sesuai nomor urut
b. Petugas melakukan anamnesa pada pasien
c. Petugas melakukan pemeriksaan fisik
d. Petugas menegakan diagnose berdasarkanhasilpemeriksaan
e. Petugas memberikan pengobatan insomnia berupa lorazepam dosis
0,5-2 mg atau Diazepam 2-5 mg pada malam hari. Pada orang yang
berusia lanjut atau mengalami gangguan medik umum diberikan
dosis minimal efektif .
f. Petugas menyarankan pasien untuk memulai pola hidup yang sehat
dan mengatasi masalah yang menyebabkan terjadinya insomnia
g. Petugas melakukan rujukan apabila setelah 2 minggu
pengobatan tidak menunjukkan perbaikan, atau apabila terjadi
perburukan walaupun belum sampai 2 minggu
h. Petugas menulis hasil anamnesa, pemeriksaandan diagnose kerekam
medic
i. Petugas menulis jenis pengobatan kerekam medic.
j. Petugas menyerahkan resep kepasien
k. Petugas menulis diagnose pasien kebuku register.
6. Dokumen Rekam medis
terkait

7. Rekaman historis perubahan


No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai diberlakukan

DAFTAR TILIK
AKSES REKAM MEDIS

No Langkah Kegiatan Ya Tidak


1 Apakah petugas memanggil pasien sesuai nomor urut
2 Apakah petugas melakukan anamnesa pada pasien
3 Apakah petugas melakukan pemeriksaan fisik
4 Apakah petugas menegakan diagnosa berdasarkan
hasil pemeriksaan
5 Apakah petugas memberikan pengobatan insomnia
berupa lorazepam dosis 0,5-2 mg atau Diazepam 2-5
mg pada malam hari. Pada orang yang berusia lanjut
atau mengalami gangguan medik umum diberikan
dosis minimal efektif .
6 Apakah petugas menyarankan pasien untuk memulai
pola hidup yang sehat dan mengatasi masalah yang
menyebabkan terjadinya insomnia
7 Apakah petugas melakukan rujukan apabila setelah 2
minggu pengobatan tidak menunjukkan perbaikan,
atau apabila terjadi perburukan walaupun belum
sampai 2 minggu,
8 Apakah petugas menulis hasil anamnesa,
pemeriksaan dan diagnose kerekam medic
9 Apakah petugas menulis jenis pengobatan ke rekam
medis
10 Apakah petugas menyerahkan resep ke pasien
11 Apakah petugas menulis diagnosa pasien ke buku
register
12 Apakah petugas memanggil pasien sesuai nomor urut
JUMLAH
COMPLIANCE RATE (CR)

Payakumbuh,.........................
Observer Tindakan

.............................................
NIP:

GANGGUAN CAMPURAN ANXIETAS DAN


DEPRESI
No.Kode : 445/ /SOP.C/
HCI/I-2016
Terbitan : I

No. Revisi : 0

Tgl Mulai : 4/1/2016


berlaku
SOP Halaman : 1

PUSKESMAS dr.Ade Juselina


IBUH Nip.19740902200604 2 015

1. Pengertian Gangguan yang ditandai oleh adanya gejala-gejala anxietas (kecemasan)


dan depresi bersama-sama, dan masing-masing gejala tidak
menunjukkan rangkaian gejala yang cukup beratuntuk dapat
ditegakannya suatu diagnosis tersendiri.
2. Tujuan Agar petugas dapat memahami dan Memberikan pengobatan yang tepat
pada pasien dermatitis alergika
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No.445/ /SK-C/HCI/I-2016 tentang
pelayanan medis
4. Referensi KMK No.514tentang Panduan Praktek Klinis bagi Dokter di FKTP
tahun 2015
5. Prosedur a. Petugas memanggil pasien sesuai nomor urut
b. Petugas melakukan anamnesa pada pasien
c. Petugas melakukan pemeriksaan fisik
d. Petugas menegakan diagnose berdasarkanhasilpemeriksaan
e. Petugas memberikan pengobatan untuk gejala kecemasan maupun
depresinya, diberikan antidepresan dosis rendah : fluoksetin 1x10-20
mg/hari atau sertralin 1 x 25-50 mg/hari atau amitriptilin 1x12,5-50
mg/hari atau imipramin1-2x10-25 mg/hari.
f. Petugas memberikan pengobatan untuk gejala kecemasan yang lebih
dominan dan atau dengan gejala insomnia dapat diberikan
kombinasi fluoksetin atau sertralin dengan antianxietas
benzodiazepin. Obat-obatan antianxietas jenis benzodiazepin yaitu:
diazepam 1x2-5 mg atau lorazepam 1-2 x 0,5-1 mg atau klobazam
2x5-10 mg atau alprazolam 2x 0,25-0,5mg.
g. Petugas menyarankan pasien untuk melakukan konseling dan
intervensi psikososial
h. Petugas merujuk pasien setelah didiagnosis atau apabila tidak
ada perbaikan signifikan setelah 2-3 bulan terapi atau gejala
makin bertambah berat (pasien tidak mau makan, ide bunuh
diri, dll)
i. Petugas menulis hasil anamnesa, pemeriksaandan diagnose kerekam
medic
j. Petugas menulis jenis pengobatan kerekam medic.
k. Petugas menyerahkan resep kepasien
l. Petugas menulis diagnose pasien kebuku register.
6. Dokumen Rekam medis
terkait

7. Rekaman historis perubahan


No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai diberlakukan

DAFTAR TILIK
AKSES REKAM MEDIS

No Langkah Kegiatan Ya Tidak


1 Apakah petugas memanggil pasien sesuai nomor urut
2 Apakah petugas melakukan anamnesa pada pasien
3 Apakah petugas melakukan pemeriksaan fisik
4 Apakah petugas menegakan diagnosa berdasarkan
hasil pemeriksaan
5 Apakah petugas memberikan pengobatan untuk gejala
kecemasan maupun depresinya, diberikan
antidepresan dosis rendah : fluoksetin 1x10-20
mg/hari atau sertralin 1 x 25-50 mg/hari atau
amitriptilin 1x12,5-50 mg/hari atau imipramin1-
2x10-25 mg/hari.
6 Apakah petugas memberikan pengobatan untuk gejala
kecemasan yang lebih dominan dan atau dengan
gejala insomnia dapat diberikan kombinasi fluoksetin
atau sertralin dengan antianxietas benzodiazepin.
Obat-obatan antianxietas jenis benzodiazepin yaitu:
diazepam 1x2-5 mg atau lorazepam 1-2 x 0,5-1 mg
atau klobazam 2x5-10 mg atau alprazolam 2x 0,25-
0,5mg.
7 Apakah petugas menyarankan pasien untuk
melakukan konseling dan intervensi psikososial
8 Apakah petugas merujuk pasien setelah didiagnosis
atau apabila tidak ada perbaikan signifikan setelah 2-
3 bulan terapi atau gejala makin bertambah berat
(pasien tidak mau makan, ide bunuh diri, dll)
9 Apakah petugas menulis hasil anamnesa,
pemeriksaan dan diagnose kerekam medic
10 Apakah petugas menulis jenis pengobatan kerekam
medis
11 Apakah petugas menyerahkan resep ke pasien
12 Apakah petugas menulis diagnosa pasien ke buku
register
13 Apakah petugas memanggil pasien sesuai nomor urut
JUMLAH
COMPLIANCE RATE (CR)

Payakumbuh,.........................
Observer Tindakan

.............................................
NIP:

GANGGUAN PSIKOTIK
No.Kode : 445/ /SOP.C/
HCI/I-2016
Terbitan : I

No. Revisi : 0

Tgl Mulai : 4/1/2016


berlaku
SOP Halaman : 1

PUSKESMAS dr.Ade Juselina


IBUH Nip.19740902200604 2 015

1. Pengertian Gangguan yang ditandai dengan ketidakmampuan atau hendaya berat


dalam menilai realita, berupa sindroma (kumpulan gejala), antara lain
dimanifestasikan dengan adanya halusinasi dan waham.
2. Tujuan Agar petugas dapat memahami dan Memberikan pengobatan yang tepat
pada pasien dermatitis alergika
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No.445/ /SK-C/HCI/I-2016 tentang
pelayanan medis
4. Referensi KMK No.514tentang Panduan Praktek Klinis bagi Dokter di FKTP
tahun 2015
5. Prosedur a. Petugas memanggil pasien sesuai nomor urut
b. Petugas melakukan anamnesa pada pasien
c. Petugas melakukan pemeriksaan fisik
d. Petugas menegakan diagnose berdasarkanhasilpemeriksaan
e. Petugas menyarankan pasien dan keluarga pasien untuk
mendapatkan konseling dan intervensi psikososial tentang penyakit
yang diderita pasien
f. Petugas memberikan pengobatan antipsikotik yaitu Haloperidol 2-3 x
2-5 mg/hari atau Risperidon 2x 1-3 mg/hari atau Klorpromazin 2-3 x
100-200 mg/hari.
g. Petugas memberikan pengobatan untuk pasien gaduh gelisah dengan
memberikan injeksi intra muskular haloperidol kerja cepat (short
acting) 5 mg, dapat diulangi dalam 30 menit - 1 jam jika belum ada
perubahan yang signifikan, dosis maksimal 30 mg/hari. Atau dapat
juga dapat diberikan injeksi intra muskular klorpromazin 2-3 x 50
mg.
h. Petugas memberikan pengobatan Jika timbul efek samping
ekstrapiramidal seperti tremor, kekakuan, akinesia, dapat diberikan
triheksifenidil 2-4 x 2 mg
i. Petugas merujuk pasien ke dokter spesialis kesehatan jiwa
setelah dilakukan penatalaksanaan awal
j. Petugas menulis hasil anamnesa, pemeriksaandan diagnose kerekam
medic
k. Petugas menulis jenis pengobatan kerekam medic.
l. Petugas menyerahkan resep kepasien
m.Petugas menulis diagnose pasien kebuku register.
6. Dokumen Rekam medis
terkait

7. Rekaman historis perubahan


No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai diberlakukan

DAFTAR TILIK
AKSES REKAM MEDIS

No Langkah Kegiatan Ya Tidak


1 Apakah petugas memanggil pasien sesuai nomor urut
2 Apakah petugas melakukan anamnesa pada pasien
3 Apakah petugas melakukan pemeriksaan fisik
4 Apakah petugas menegakan diagnosa berdasarkan
hasil pemeriksaan
5 Apakah petugas memberikan pengobatan antipsikotik
yaitu Haloperidol 2-3 x 2-5 mg/hari atau Risperidon
2x 1-3 mg/hari atau Klorpromazin 2-3 x 100-200
mg/hari.
6 Apakah Petugas memberikan pengobatan untuk
pasien gaduh gelisah dengan memberikan injeksi
intra muskular haloperidol kerja cepat (short acting) 5
mg, dapat diulangi dalam 30 menit - 1 jam jika belum
ada perubahan yang signifikan, dosis maksimal 30
mg/hari. Atau dapat juga dapat diberikan injeksi
intra muskular klorpromazin 2-3 x 50 mg.
7 Apakah Petugas memberikan pengobatan Jika timbul
efek samping ekstrapiramidal seperti tremor,
kekakuan, akinesia, dapat diberikan triheksifenidil 2-
4 x 2 mg
8 Apakah Petugas menyarankan pasien dan keluarga
pasien untuk mendapatkan konseling dan intervensi
psikososial tentang penyakit yang diderita pasien
9 Apakah petugas merujuk pasien ke dokter spesialis
kesehatan jiwa setelah dilakukan penatalaksanaan
awal
10 Apakah petugas menulis hasil anamnesa,
pemeriksaan dan diagnose kerekam medic
11 Apakah petugas menulis jenis pengobatan ke rekam
medis
12 Apakah petugas menyerahkan resep ke pasien
13 Apakah petugas menulis diagnosa pasien ke buku
register
14 Apakah petugas memanggil pasien sesuai nomor urut
JUMLAH
COMPLIANCE RATE (CR)

Payakumbuh,.........................
Observer Tindakan

.............................................
NIP:

Anda mungkin juga menyukai