Anda di halaman 1dari 50

BAB 1

STRUKTUR DAN FUNGSI AKAR

A. Struktur dan Fungsi Akar


Pertumbuhan pada tumbuhan terjadi di meristem (titik tumbuh) yang terdapat pada ujng akar dan
batang. Meristem akan mengalami pembelahan mitosis. Oleh karena itu, ujung batang dan ujung
batang akan bertambah panjang dan besar.
Akar merupakan organ tumbuhan yang umumnya berada di bawah permukaan tanah, tidak
memiliki buku-buku, tumbuh ke pusat bumi atau menuju air, warna tidak hijau (keputih-putihan atau
kekuning-kuningan), dan memiliki bentuk meruncing.

Sumber: Zubaidah et all, 2017


Gambar 1.1 Sistem Perakaran Tumbuhan
(a) Akar Serabut, (b) Akar Tunggang

Akar memiliki fungsi untuk menambatkan tubuh tumbuhan pada tanah atau medium tumbuhnya,
menyerap air dan mineral dalam tanah atau pada medium tumbuhnya. Pada beberapa tumbuhan, akar
mengalami modifikasi sehingga dapat memiliki fungsi untuk menyimpan cadangan makanan
misalnya pada singkong dan bengkuang serta berfungsi juga untuk menyerap oksigen atau untuk
bernapas, misalnya pada tumbuhan bakau.

Sumber: Campbell et all, 2008


Gambar 1.2 (a) Akar Penyimpan Cadangan Makanan pada Singkong, (b) Akar Napas pada
Tumbuhan Bakau

Pada wortel dan lobak akar tunggang berfungsi menyimpan cadangan makanan yang akan
digunakan tumbuhan selama perbungaan dan pembentukan buah. Oleh karena itu, wortel dan lobak
akan dipanen sebelum perbungaan. Sekarang coba carilah akar-akar lain yang mengalami modifikasi!
Lakukan percobaan berikut ini!

Aktivitas 1
Lakukan pengamatan terhadap tumbuhan di sekitarmu atau carilah berbagai informasi (informasi
didapat dari buku, pengamatan tumbuhan di sekitar, internet, majalah, atau koran) akar yang
mengalami modifikasi struktur dan fungsinya sehingga memiliki fungsi tambahan bagi tumbuhan.
Catatlah setiap informasi yang kamu dapat pada table 1.1 berikut!
Tabel 1.1 Tumbuhan yang Akarnya Mengalami Modifikasi Struktur dan Fungsi
No Nama Tumbuhan Bentuk/Struktur Akar Fungsi Modifikasi Akar
1. Wortel Seperti tombak Menyimpan cadangan
makanan
2.
3.
dst.

B. Referensi Belajar
1. Link YouTube Materi Struktur Akar dan Fungsinya
Silahkan klik link video YouTube mengenai pembelajaran materi Struktur Akar dan
Fungsinya!

Sumber: Youtube.com
Gambar 1.3 Video Pembelajaran Struktur Akar dan Fungsinya
( https://www.youtube.com/watch?v=MfgB0PKkjCI )

Setelah mengamati video pembelajaran, buatlah rangkuman mengenai materi Struktur Akar
dan Fungsinya!
2. Link YouTube Media Pembalajaran Struktur Akar
Klik dan perhatikan link video media pembelajaran berikut, amati dengan seksama!

Sumber: YouTube.com
Gambar 1.4 Video Alat Peraga Struktur Akar
( https://www.youtube.com/watch?v=8la3Ye_ao6Y )

Setelah mengamati video, cobalah membuat kerangka media pembelajaran struktur akar beserta
fungsinya!

C. Latihan Soal
1. Bagian tumbuhan yang berfungsi sebagai organ generatif adalah ....
A. akar
B. batang
C. bunga
D. daun
2. Peristiwa yang menunjukkan adanya daya tekan akar pada tumbuhan adalah...
A. Terjadinya penetesan air pada daun
B. Keluarnya nira pada penyadapan enau
C. Terjadinya penguapan melalui stomata
D. Adanya makanan yang disimpan pada akar tumbuhan
3. Berikut ini adalah akar yang berfungsi sebagai alat bantu pernapasan pada bakau
adalah...
A. Akar gantung
B. Akar nafas
C. Akar lutut
D. Akar tunjang
4. Tanaman berikut ini yang berfungsi menyimpan cadangan makanan adalah ....
A. bakau dan wortel
B. singkong dan jagung
C. kelapa dan jagung
D. wortel dan singkong

BAB 2
STRUKTUR DAN FUNGSI BATANG

A. Pendahuluan
Batang merupakan organ tumbuhan yang berasal dari koleoptil. Sifat umum
batang :
 Biasanya berbentuk silinder atau bersegi
 Mempunyai ruas yang dibatasi oleh buku-buku dan pada buku ini terdapat
daun
 Tumbuh biasanya ke atas menuju arah cahaya disebut juga dengan
fototropisme
 Memiliki banyak percabangan (kelas dikotil)
 Umumnya tidak berwarna hijau, kecuali saat muda dan tanaman yang
berumur pendek/ semusim
Fungsi batang :
 Mendukung bagian tanaman yang ada dipermukaan tanah seperti daun,
bunga, buah, biji, dan daun.
 Memperluas bidang asimilasi melalui percabangan
 Sebagai wadah transportasi air dan unsur hara serta hasil asimilasi
 Tempat penimbunan zat makanan
 Kadang-kadang bisa sebagai alat perkembang biakan

B. Klasifikasi Batang
Berdasarkan struktur batang dibedakan menjadi:
 Tumbuhan tidak berbatang jelas merupakan tumbuhan yang tidak
mempunyai batang sesungguhnya, karena sangat pendek, daun seakan-
akan keluar dari bagian atas akar.
Contoh: lobak (Raphanus sativus), sawi
 Tumbuhan berbatang jelas merupakan tumbuhan yang mempunyai batang
sesungguhnya. Cabang dan daun keluar dari batang di bagian atas
permukaan tanah.
Tumbuhan berbatang jelas dibedakan :
 Batang basah (herbaceus) lunak dan berair
Contoh Bayam (Amaranthus sp.)
 Batang berkayu (lignosus) keras dan kuat
Contoh Durian (Durio zibethinus)
 Batang rumput (calmus) tidak keras, punya ruas-ruas yang nyata, sering
berongga.
Contoh: padi (Oriza sativa)
 Batang mendong (calamus) seperti batang rumput tetapi ruas-ruasnya lebih
panjang.
Contoh: rumput teki (Cyperus rotundus)

Pada tumbuhan dikotil memiliki bagian pangkal besar dan ke ujung


semakin kecil. Seperti pada batang Durian (Durio zibethinus) dan Manggis
(Garcinia mangostana). Tumbuhan monokotil memiliki bagian pangal sampai
keujung hampir /relatif sama besar. Bentuk batang seperti pada batang Jagung
(Zea mays), kelapa (Cocos nucifera), pinang (Areca catechu)

Berdasarkan bentuk penampang melintang batang dibedakan :


 Bulat (teres)
Seperti pada: Bambu (Bambusa sp.), kelapa (Cocos nucifera)
 Bersegi (angularis). Batang bersegi dibedakan lagi menjadi:
- Segi tiga (triangularis):
Misalnya pada Teki (Cyperus rotundus)
Segi empat (quadrangularis)
Misalnya pada Markisah (Passiflora edulis)

Pipih, biasanya menyerupai daun. Bentuk batang seperti ini disebdakan menjadi:
Filokladia sangat pipih. Misalnya pada Jakang
Kladodia, masih tumbuh terus dan mengadakan percabangan. Misalnya
Kaktus (Opuntia sp.)

Permukaan batang
Permukaa batang merupakan bagian terluar dari batang yang menutupi seluruh
permukaan batang. Berdasarkan permukaan batang dibedakan menjadi:
 Licin (leavis)
Misalnya pada Jagung (Zea mays)
 Berusuk (costatus) permukaan ada rigi-rigi yang membujur
Misalnya pada Iler
 Beralur (sulcatus), terdapat alur-alur
Misalnya pada Cereus peruvianus
 Bersayap (alutus), pada batang yang bersegi, sudut-sudut terdapat
pelebaran yang tipis
Misalnya pada Markisah (Passiflora edulis)
 Berambut (pilosus)
Misalnya pada Tembakau (Nicotiana tabacum)
 Berduri (spinosus)
Misalnya pada Mawar (Rosa sp.), jeruk nipis (Citrus x aurantium)
 Memperlihatkan berkas daun
Misalnya pada Pepaya (Carica papaya)
 Memperlihatkan berkas daun penumpu
Misalnya pada Nangka (Artocarpus heterophylla)
 Memperlihatkan banyak lenti sel
Misalnya pada Sengon (Paraserianthes falcataria L.Nielsen)
 Memperlihatkan lepasnya kerak
Misalnya pada Jambu biji (Psidium guajava)

Arah tumbuh batang


Arah tumbuh batang merupakan posisi arah pertumbuhan batang terhadap
permukaan tanah. Berdasarkan arah tumbuh batang tumbuhan dibedakan menjadi:
 Tegak lurus (erectus)
Misalnya pada Pepaya (Carica papaya)
 Mengantung (dependens), yang tumbuh di lereng, sebagai epifit
Misalnya pada Anggrek (Dendrobium sp.)
 Berbaring (humifusus) terletak dipermukaan tanah ujung saja yang ke atas
Misalnya pada Semangka
 Menjalar/ merayap(respen), batang diatas permukaan tanah , setiap buku
keluar akar
Misalnya pada Ubi jalar (Ipomoea batatas); Kacang tanah (Arachis
hypogea)

 Mengangguk (nutan), batang tumbuh tegak lurus keatas tetapi ujungnya


membekok lagi kebawah Misalnya pada Bunga matahari (Helianthus
annuus) Memanjat (scandens). Pelekatan batang dibantu oleh:

a. Akar lekat
Misalnya pada Sirih (Piper betle)
b. Akar pembeli
Misalnya pada Vanili
c. Cabang pembelit
Misalnya pada Anggur
d. Daun pembelit
Misalnya pada Kembang sungsang
e. Tangkai pembelit
Misalnya pada Kapri (Pisum sativum)
f. Duri daun
Misalnya pada Rotan (Calamus sp.)
g. Kait
Misalnya pada Gambir (Uncaria gambir)
 Membelit (volubillis), batang sendiri naik dengan melilit tiang panjat.
Arah lilitan.
Membelit kekiri, berlawanan dengan arah jarum jam. Misalnya pada
Kembang telang
Membelit kekanan searah dengan jarum jam. Misalnya pada Gadung
(Dioscorea hispida)

Percabangan Batang
Percabangan pada batang dapat dibedakan menjadi:
 Monopodial, batangb pokok selalu tampak jelas,lebih besar dan panjang
dari cabang-cabangnya.
Misalnya pada Cemara (Casuarina sp.)
 Simpodial, batang pokok sulit ditentukan, dalam pertumbuhan dan
perkembangan kadang-kadang lebih cepat dan lamabat dari cabangnya
Misalnya pada Sawo manila
 Menggarpu/dichotom, pada batang yang setiap batangnya tumbuh cabang
menjadi dua yang sama besar
Misalnya pada Cabai (Capsicum annuum), paku andam

Dahan (ramus) : Cabang yang besar keluar langsung dari batang utama.
Ranting (ramulus): Cabang cabang kecil.
Gambar 1. Tunas pada batang dengan tunas primer. Tunas dapat menghasilkan
organ vegetatif (daun) atau organ generatif (bunga). Tunas-tunas tersunt dapat
berada pada titik yang sama.

Tunas terminal berada pada ujung batang. Pada kebanyakan tumbuhan ,


uksin dilepaskan dai tunas terminal yang menghambat pertumbuhan tunas lateral,
sehingga fokus pertumbuhan ke arah atas. Jika tunas termibal dibuang maka
tunasa lateral akan berkembang.

Sifat-Sifat Cabang:
 Geragih (flagelum, stolon), cabang-cabang kecil yang tumbuh merayap,
dari buku-bukunya ke atas keluar tunas baru dan ke bawah tumbuh akar.
Ada 2 golongan :
a. Merayap di atas tanah
Misalnya pada Kaki kuda (Centella asiatica)
b. Merayap dalam tanah
Misalnya pada Kentang (Solanum tuberosum)
 Wiwilan/tunas air, cabang tumbuh cepat dengan ruas-ruas pajang dan
sering berasal dari tunas-tunas dormance
Misalnya pada Kopi (Coffee sp.)
Misalnya pada Kakao (Theobroma cacao)
 Sirung panjang, cabang-cabang pendukung daun dan mempunyai ruas-ruas
yang cukup panjang dan tidak menghasilkan bunga (cabang steril)/
mandul.
 Sirung pendek, cabang-cabang kecil dengan ruas-ruas pendek sering
mendukung bunga dan buah (cabang fertil/subur).

Umur Tumbuh Tumbuhan


Berdasarkan umur tumbuhan batang dibedakan menjadi:
 Annual merupakan tumbuhan yang umurnya kurang dari satu tahun.
Palawija sebagian besar merupakan tumbuhan annual. Sebagai contoh
Jagung (Zea mays), kedele (Glycine max), padi (Oryza sativa).
 Bienial merupakan tumbuhan mulai tumbuh sampai menghasilkan
biji/keturunan memerlukan waktu 2 tahun. Sebagai contoh Biet (Beta
vulgaris).
 Tahunan merupakan tumbuhan yang hidup bertahun-tahun sebelum mati.
Durian (Durio zibethinus)

Tipe dan modifikasi dari batang


Batang yang berada di atas permukaan tanah (Aerial stems/Epiterranean stem) :
Batang dapat mengalami reduksi, tegak atau lemah:
 Batang yang tereduksi menjadi lempengan (disc) seperti terdapat pada
Radish (Raphanus sativus), Carrot (Daucus carota), Turnip.
 Batang tegak. Merupakan batang yang kuat dan tegal lurus dengan
permukaan tanah seperti terdapat pada maize (Zea mays), wheat (Triticum
aestivum), mango (Mangifera indica).
 Batang yang lemah atau lembut. Batang ini tipi, lunak dan lemah serta
membutuhkan penopang. Batang seperti ini dapat tumbuh ke atas atau
merayap.
 Merayap (Creepers): batang yang merayap pada permukaan tanah dan akar
muncul dari nodus seperti terdapat pada rumput dan stroberri, dan Oxalis.
 Memanjat (Traliers): batang yang merayap di atas permukaan tanah tetapai
tidak menghasilkan akar dari nodus. Batang seperti ini dibedakan menjadi
2 yaitu:
 Prostrate atau procumbent: batang ini secra total berada di atas
permukaan tanah seperti pada Evolvulus, Tribulus.
 Decumbent: batang yang pada bagian ujung tegak seperti terdapat
pada Portulaca, Linderbergia.

Decumbent Ascendent

Erect and Acaulescent (Scapose)


Erect and Caulescent

Repent
Procumbent
Stolon
Thorn
Gambar 2. Batang yang terdapat di atas permukaan tanah

 Lianas (stem climber). Merupakan batang tahunan yang memanjat banyak


ditemukan pada hutan hujan tropis. Batang ini memanjat kebatang pohon
lain mengelilingi batang sehingga dapat mencapai matahari Hiptage,
Bauhinia vahlii.
 Climbers: tanaman yang memiliki batang panjang yang lemah dan
memiliki organ yang melekarkannya sehingga dapat memanjat. Batang
seperti ini dibedakan menjadi dua yaitu
 Akar pemanjat (rootlet climbers): menghasilkan akar pada nodus yang
membantu untuk memanjat seperti terdapat pada tanaman Tecoma, Pothos,
Piper betal.
 Kait pemanjat (hook climbers); seperti pada Bougainvillea, Duranta dan
Carrisa, mereka memiliki duri yang merupakan modifikasi dari tunas
aksiler yang membantu untuk memanjat. Pada tanaman Bignonia, ujung
terminal dari daun berubah menjadi kait (hook).
 Sulur pemanjat (tendril climbers): tendril merupakan struktur yang
menyerupai sulur yang membantu untuk memanjat. Tendril dapat
merupakan modifikasi dari berbagai organ seperti
- Keseluruhan daun seperti pada Lathyrus sativus.
- Daun seperti pada Pisum sativum
- Petiole seperti pada Clematis, Nepenthes.
- Stipule seperti pada Smilex.
- Leaf apex seperti pada. Gloriosa
- Inflorescence seperti pada Antigonon.
- Stem seperti pada Vitis (anggur), dan Passiflora (modifikasi dari
tunas).
 Twiners : bagian batang yang mengikat tanpa organ khusus dapat melekat
seperti pada Cuscuta, Dolichos.

Modifikasi batang dari sub-aerial:


 Batang pelari (runner): ketika batang tumbuh dan menyebar di permukaan
tanah. Akar berkembang pada sisi bawah dan daun muncuk dari sisi atas.
Seperti pada Cynodon dactylon dan Oxalis.
 Stolon: batang bercabang-cabang kecil dan berkumpul serta tumbuh ke
semua arah. Kadang-kadang tumbuh ke arah permukaan ke luar dari dalam
tanah. Seperti pada Fragaria (strawberry liar), Jasmine Peppermint.
 Sucker: batang utama yang tumbuh secara horizontal di atas tanah dan
cabang-cabang tumbuh sma besarnya dari nodus diatas tanah. Seperti
Mint, Pineapple, Chrysanthemum.
 Offset : cabang lateral dengan ruas yang pendek dan dari setiap nodus
muncul roset daun dan dasar untuk munculnya akar. Seperti terlihat pada
Pistia, Eichhornea.

Gambar 3. Modifikasi batang sub-aerial

Modifikasi batang yang terdapat di bawah permukaan tanah:


Modifikasi batang seperti ini umumnya berfungsi sebagai tempat penyimpanan
cadangan makanan dan alat perbanyakan vegetatif.
 Umbi (tuber): merupakan ujung batang yang berada di bawah permukaan
tanah yang membesar. Pada umbi seperti ini biasanya ditemukan mata
tunas yang merupakan tunas aksiler yang ditutup dengan sisik daun.
Seperti terdapat pada tanaman Potato, Helianthus tuberosus
 Rhizome: merupakan batang berdaging dan tumbuhnya horizontal
dibawah permukaan tanah. Nodus kecil dan internodus ditemukan yang
ditutup dengan sisik-sisik daun. Ditemukan seperti pada Zingiberaceae,
Jahe/Ginger (Zingiber officinale), kunyit/Turmeric (Curcuma domestica),
gayong/Canna (Canna hybrida), Teratai/Water lily, pisang/Banana (Musa
paradisiaca).
 Corm: merupakan batang yang terkondensasi yang tumbuhnya vertikal di
bawah permukaan tanah. Batang seperti ini memiliki nodus dan internodus
sperikal seperti terdapat pada: Colocasia, Alocasia, Zaminkand, Saffron,
Gladiolus, Colchicum
 Umbi lapis (bulb); merupakan batang yang teresuksi dan memiliki
lempeng dan dikelilingi oleh sisik-sisik daun. Baberapa akar terkadang
muncul dari batang-batang seperti ini. Cadangan makanan disimpan dalam
daun yang berdagingseperti terdapat pada Onion, Garlic.

Gambar 4. Modifikasi batang yang terdapat di dalam tanah.


Modifikasi khusus pada batang.
 Phylloclade: merupakan batang bewarna hijau, berbentuk pipih dan
sukulen, dengan daun yang temodifikasi menjadi duri. Batang seperti ini
umumnya ditemukan Opuntia, Casuarina, Euphorbia, Cactus.
 Duri (Thorn) merupakan modifikasi dari batang dari tunas aksiler seperti
terdapat pada tanaman Bougainvillea, Duranta, Carissa., sedangkan pada
Alhagi modifikasi dari tempat munciunya bunga, sedangkan duri pada
Duranta merupakan tempat munculnya daun.
 Cladode merupakan Phylloclade yang biasanya memiliki satu atau dua
internodus yang pajang dan sukulen disebut cladode. Cladode ditemukan
Asparagus, Ruscus.

Gambar 5. Modifikasi khusus batang


 Sulur batang (Stem tendrill): merupakan batang yang tidak memiliki
daun, membentuk spiral dan digunakan untuk memanjat. Sulur seperti ini
merupakan modifikasi dari tunas aksiler seperti terdapat Passiflora, atau
modifikasai dari tunas ujung seperti terdapat pada Vitis.
 Bulbils; merupakan batang yang terkondensasi, tunas ketiak yang
berdaging disebut bulbils. Batang seperti ini berfungsi sebagi organ
reproduksi vegetatif seperti terdapat pada Dioscorea, Globba, Agave,
Oxalis.

Cladofil pada Asparagus Cladofil

Cladofil pada bunga kaktus

Batang yang sukulen


Batang menjalar pada kangkung
(Cucumis sativus)
(Ipomoe batatas)
LATIHAN SOAL

Lakukanlah eksplorasi disekitar pekarangan UKI


1. Amatilah batang tanaman belimbing dan takokak yang ada di taman
perpustakaan. Potretlah dan buatlah sketsa dari batang tanaman tersebut.
Jelaskan dan tunjukkan bagian-bagian: ruas, buku, bentuk batang, simetri
batang, arah tumbuh, bentuk percabangan, warna batang.
2. Tumbuhan ada yang kelihatan batangnya, namun ada juga yang tidak
kelihatang batangnya. Jelaskan maksudnya dan carilah contoh tanamanya
di sekitar UKI, masing-masing 2 jenis.
3. Tumbuhan berbatang jelas dibedakan menjadi batang basah, batang
berkayu, batang rumput dan batang mendong. Jelaskan maksudnya dan
carilah contoh tanamanya di sekitar UKI, masing-masing 2 jenis.
4. Berdasarkan bentuknya batang dibedakan menjadi bulat, bersegi dan pipih.
Carilah masing-masing jenis tumbuhan tersebut yang terdapat di sekitar
UKI.
5. Berdasarkan sifat permukaan batang dibedakan menjadi: licin, berusuk,
beralur, dan bersayap. Carilah contoh tanaman tersebut masing-masing
dua. Jika kamu tidak mengetahui namanya bisa ditampilkan dengan foto.
BAB 3
Struktur dan Fungsi Daun
Hampir seluruh tumbuhan memiliki daun. Daun adalah salah satu
organ tumbuhan yang tumbuh di ranting. Pada umumnya, daun berwarna
hijau karena mengandung klorofil. Klorofil atau zat hijau daun adalah
pigmen yang menjadi salah satu unsur utama dalam fotosintesis. Oleh
sebab itu, daun menjadi bagian penting bagi pertumbuhan tanaman.
Pasalnya, tumbuhan adalah organisme autotrof, yakni makhluk hidup yang
memasok kebutuhannya sendiri melalui fotosintesis, yakni konversi
cahaya Matahari menjadi energi kimia. Pada proses fotosintesis, cahaya
adalah sumber energi. Energi tersebut ditangkap oleh klorofil, sedangkan
gas karbon dioksida dan air adalah bahan baku untuk menghasilkan
glukosa dan oksigen.

Pada setiap tanaman mempunyai berbagai bentuk, ukuran, dan


tekstur daun yang berbeda-beda. Daun dengan ukuran lebar serta
bertekstur rata dan memiliki pertulangan daun yang cukup rumit pada
tanaman berbunga disebut sebagai megaphylls. Sementara daun yang
bentuknya sederhana dan hanya memiliki satu urat disebut
sebagai microphylls. Sebagian besar daun tanaman dapat terlihat karena
tumbuh dan berada di atas tanah. Namun ada beberapa daun yang tidak
muncul di permukaan tanah, contohnya daun tanaman
air jenis submerged yang sebagian besar bagian tumbuhan berada di dalam
air. Sedangkan tanaman sukulen yang bentuknya menyerupai kaktus
biasanya memiliki daun tebal seperti daging. Tetapi daun tumbuhan
sukulen tidak terlalu besar dalam proses fotosintesis. Daunnya juga
memiliki kemungkinan mati saat usia dewasa.

Bagian-bagian Daun

Sumber :Gurusiana.id
1. Pelepah daun

Pelepah daun adalah bagian pangkal daun yang melebar. Pelepah daun disebut juga upih
daun, dan biasanya membungkus bagian-bagian batang. Pelepah daun umumnya
dijumpai pada tumbuhan monokotil, misalnya pada famili Musa cecae, Graminae,
Cyperaceae, dan sebagainya.

2. Tangkai daun

Tangkai daun merupakan bagian daun yang mendukung helai daun. Pada daun lengkap,
tangkai daun menghubungkan pelepah daun dengan helai daun, sedangkan pada daun
bertangkai, tangkai daun menempel langsung pada bagian buku-buku batang.

3. Helaian daun

Helai daun berfungsi tempat berlangsungnya fotosintesis. Pada paku-pakuan, helai daun
berfungsi sebagai pembawa spora.Daunpembawa spora disebut sporofil (Sporophyll).
Helai daun sangta bervariasi, baik ukuran, bentuk dan warna daun. Adanya variasi
tersebut banyak digunakan untuk membantu mengindentifikasi tumbuhan.

Beradasarkan ada tidaknya celah daun, maka daun dapat dibedakan ke dalam mikrofil
(microphyll) dan megafil (megaphyll). Mikrofil terdapat pada tanaman paku-pakuan yang
tidak bercelah (leaf gap), sedangkan megafil terdapat pada tumbuhan bercelah daun.

Jenis Daun

1. Daun tunggal adalah daun yang helaiannya hanya terdiri dari satu helai tanpa


adanya persendian di bagian dasar helaian tersebut, sedangkan 
2. Daun majemuk adalah daun dimana helaiannya disusun oleh sejumlah bagian-
bagian terpisah yang berbentuk seperti daun dan disebut anak daun (leaflet).

Bentuk Daun Berdasarkan Struktur Susunan Tulang Daun

Sumber : Ekosistem.co.id
1. Daun Melengkung / Cervinervis
Jenis daun melengkung memiliki garis lengkung dengan ujung tulang daun yang
terlihat menyatu
2. Daun Menjari / Palminervis
Susunan tulang daun menjari dari bagian ujung terbagi ke beberapa tulang pada
daun mirip seperti jari
3. Daun Menyirip / Penninervis
Daun menyirip memiliki bentuk daun seperti sirip ikan contohnya daun mangga
4. Daun Sejajar / Rectinervis
Tulang daunnya berupa garis lurus yang sejajar, mulai dari pangkal daun sampai
ujung daun

Daun terdiri dari beberapa struktur pembentuknya, yaitu :

1. Jaringan Epidermis

Jaringan epidermis merupakan lapisan daun terluar yang berfungsi melindungi jaringan
yang terdapat di bawahnya. Jaringan epidermis terbagai atas epidermis atas dan bawah.

2. Jaringan mesofil

Jeringan mesofil terdiri dari jaringan tiang atau jaringan palisade yang mengandung
banyak kloroplas yang berfungsi dalam proses pembuatan makanan. Kemudian jaringan
bunga karang berfungsi sebagai tempat menyimpan cadangan makanan.

3. Berkas pembuluh angkat

Terdiri dari xylem atau pembuluh kayu dan floem atau pembuluh tapis. Pada tumbuhan
dikotil keduanya dipisahkan oleh kambium. Pada akar, xylem berfungsi mengangkut air
dan mineral menuju daun. Pada batang, xylem berfungsi sebagai sponsor penegak
tumbuhan. Sementara itu, floem berfungsi mengedarkan hasil fotosintesis dari daun ke
seluruh bagian tumbuhan.

4. Stomata
Stomata merupakan organ daun yang berfungsi sebagai alat respirasi atau pernapasan
pada daun. Stomata mengambil CO2 dari udara sebagai bahan fotosintesis mengeluarkan
O2 hasil fotosintesis. Dalam proses fotosintesis, air dan karbondioksida diubah menjadi
glukosa dan oksigen. Proses fotosintesis terjadi pada sel-sel berklorofil. Adanya klorofil
dalam sel-sel mesofil menyebabkan daun pada umumnya berwarna hijau.

Dirangkum dari buku Kenali Lebih Jauh tentang Tumbuhan (2018), selain sebagai
tempat berlangsung fotosintesis, daun juga memiliki fungsi-fungsi lainnya, yakni:
a. Sebagai alat respirasi Daun berfungsi sebagai alat respirasi atau pernapasan. Organ
pernapasan tumbuhan yang terletak di daun adalah stomata.
b. Sebagai alat reproduksi Daun merupakan alat reproduksi vegetatif, contohnya adalah
tanaman cocor bebek yang membentuk tunas daun. Dalam hal ini, daun bertugas untuk
memperbanyak tanaman.
c. Mengatur proses transpirasi Daun berperan dalam proses penguapan air pada daun
yang melalui stomata dan kutikula yang berada di permukaan daun dan di bagian bawah
daun.
d. Proses gutasi Dalam proses gutasi, daun menjadi tempat keluarnya cairan atau air
yang berupa tetesan-tetesan. Sebagaimana organ lain pada tumbuhan, daun juga
memiliki bentuk, warna, dan ukuran yang beragam. Perbedaan tersebut bisa menjadi ciri
dari tumbuhan tersebut. Misalnya, peruratan daun merupakan tanda untuk mengetahui
suatu tumbuhan termasuk dikotil atau monokotil.

Please Scan Me
Lembar Kerja Siswa

1. Bagian tumbuhan yang tumbuh dari ranting yang berfungsi untuk menangkap
energi cahaya matahari untuk fotosintesis dinamakan …
a. Daun b. Batang c. Akar d. Umbi

2. Daun biasanya mempunyai warna hijau karena mengandung …


a. kambium b. klorofil c. enzim d. getah

3. Klorofil adalah suatu molekul di daun yang menggunakan energi dari sinar
matahari untuk mengubah air dan karbondioksida menjadi …
a. uap dan nitrogen
b. hidrogen dan oksigen
c. gula dan oksigen
d. nitrogen dan hidrogen

4. Tangkai daun ditunjukkan pada nomor ...

a. 1 b. 2 c. 3 d. 1 dan 3

5. Fungsi Pelepah daun adalah …


a. menghubungkan pelepah daun dengan helai daun
b. tempat berlangsungnya fotosintesis
c. menghasilkan oksigen dan gula
d. mendudukkan daun pada batang

6. Lapisan sel hidup paling luar dari bagian daun dinamakan …


a. Epidermis b. Stomata c. Palminervis d. pembuluh tapis

7. Xilem atau pembuluh kayu pada daun ditunjukkan pada nomor ...
a. 1 b.2 c. 4 d. 5

8. Apa fungsi floem pada daun ?


a. melakukan fotosintesis
b. menyimpan cadangan makanan pada tumbuhan
c. mengangkut air dan hara dari tanah ke daun
d. mengedarkan hasil fotosintesis dari daun ke semua bagian tubuh tumbuhan

9. Cadangan makanan pada tumbuhan disimpan di …


a. jaringan spons
b. pembuluh kayu
c. pembuluh tapis
d. Jaringan Palisade

10. Perhatikan gambar berikut !

Gambar tersebut menunjukkan contoh jenis bentuk daun …


a. Penninervis
b. Rectinervis
c. Cervinervis
d. Palminervis

11. Contoh tanaman yang mempunyai bentuk daun Menyirip atau Penninervis
adalah …
a. singkong, pepaya, kapas, dan jarak
b. mangga, rambutan, jambu, dan beringin
c. jagung, rumput, tebu, padi, dan kelapa
d. waru, gadung, genjer, dan sirih

12. Contoh tanaman yang mempunyai bentuk Melengkung atau Cervinervis


ditunjukkan pada gambar …
13. Dimana bagian dalam daun yang mempunyai banyak mengandung
kloroplas ?
a. jaringan bunga karang
b. jaringan Pengangkut
c. jaringan tiang
d.jaringan epidermis

14. Daun jagung, rumput, tebu, padi, dan kelapa merupakan contoh jenis bentuk
daun …
a. Penninervis
b. rectinervis
c. Cervinervis
d. Palminervis

15. Apa nama bagian daun yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini ?

a. epidermis
b. floem
c. xilem
d. stomata
BAB 4
STRUKTUR DAN FUNGSI BUNGA

A. PENGERTIAN BUNGA

Bunga merupakan alat reproduksi generatif pada tumbuhan. Bunga biasanya memiliki
warna yang menarik dan berfungsi untuk menarik serangga atau hewan lain yang dapat
membantu proses penyerbukan. Bunga menjadi bagian dari tumbuhan. Bagian ini memiliki
struktur dan fungsi tersendiri.

B. STRUKTUR DAN FUNGSI BUNGA BERDASARKAN PENGELOMPOKANNYA

Berdasarkan kelengkapan bagian bunga, yaitu perhiasan bunga dan alat kelamin
bunga dibedakan menjadi bunga lengkap dan bunga tidak lengkap.
a. Bunga lengkap
Bunga yang mempunyai kelopak bunga, mahkota bunga, putik, dan benang sari
disebut bunga lengkap. Putik terdiri dari kepala putik dan bakal buah, sementara benang
sari terdiri dari kepala sari dan tangkai sari. Kelopak bunga merupakan bagian bunga yang
termasuk rangkaian daun bunga yang pertama pada kuncup.

Gambar 4.1 roboguru.com


b. Bunga tidak lengkap
Bunga tidak lengkap adalah bunga yang tidak memiliki salah satu atau beberapa
bagian bunga. Contoh bunga tidak lengkap adalah bunga jagung dan bunga kelapa

Gambar 4.2 pngtre.com

c. Bagian – Bagian Bunga


Gambar 4.3 Roboguru.com

1. Tangkai bunga Tangkai bunga merupakan bagian bunga yang berada pada bagian bawah
bunga. Tangkai bunga berfungsi sebagai penopang dan penghubung antara tangkai bunga
dengan ranting.

2. Dasar bunga Dasar bunga berada pada bunga bagian bawah yaitu di atas tangkai bunga.
Dasar bunga berfungsi sebagai tempat melekatnya mahkota bunga.

3. Kelopak Bunga Kelopak bunga merupakan bagian bunga paling luar yang menyelimuti
mahkota ketika masih kuncup. Fungsi dari kelopak bunga adalah melindungi mahkota
bunga ketika masih kuncup dan akan terbuka jika mahkota mekar. Kelopak bunga
biasanya warna dan bentuknya menyerupai daun.

4. Mahkota bunga Mahkota bunga merupakan bagian bunga yang paling indah dan
berwarna-warni. Mahkota bunga sering disebut dengan perhiasan bunga. Keindahan
mahkota bunga sangat menarik bagi serangga untuk hinggap dan membantu proses
penyerbukan.

5. Benang Sari Benang sari merupakan alat kelamin jantan sebagai alat perkembangbiakan
bunga yang terdiri dari tangkai sari, kepala sari dan serbuk sari. Benang sari biasanya
terletak di tengah-tengah mahkota bunga.

6. Putik Putik merupakan alat kelamin betina. Ujung putik disebutb kepala putik. Bagian
putik yang panjang disebut tangkai putik. Bakal buah terdapat pada bagian bawah putik.
Bakal biji terdapat dia dalam buah yang mempunyai dua inti, yaitu sel telur dan calon
lembaga.

C. TEKNOLOGI YANG TERINSPIRASI DARI BUNGA

1)Paving (kon-blok) yang terinspirasi dari sel parenkim. ...

2) Velcro atau Perekat terinspirasi dari duri tanaman....

3)Pembangkit Listrik Tenaga Surya Abengoa terinspirasi dari struktur bunga matahari
D. VIDEO ANIMASI PEMBELAJARAN BAGIAN-BAGIAN BUNGA

https://youtu.be/tMnggE3SnUs

LATIHAN SOAL
1. Bunga bulir majemuk terdapat pada bunga .....
1). Jagung jantan (Zea mays)
2). Kelapa (Cocos nucifera)
3). Rumput-rumputan (Graminae)
A. 1 dan 2
B. 1 dan 3
C. 2 dan 3
D. 1, 2 dan 3

2. Kelopak daun mahkota yang mempunyai bentuk dan warna sama adalah bunga ....
1). Lilia gereja (Lilium longiflorum)
2). Kembang sungsang (Gloriosa superba)
3). Patikan (Euphorbia hirta)
A. 1 dan 2
B. 1 dan 3
C. 2 dan 3
D. 1, 2 dan 3

3. fungsi utama bunga adalah


a. alat reproduksi generative
b. alat reproduksi vegetative alami
c. alat reproduksi vegetative buatan
d. organ pernapasan

4. Pada tumbuhan berbunga benang sari dan putik berfungsi sebagai….


a. perhiasan bunga
b. mahkota bunga
c. alat kelamin
d. bakal buah

5. bagian bunga yang merupakan kelamin jantan adalah…


a. kepala putik
b. bunga
c. biji
d. benang sari

6. bagian bunga yang sangat indah adalah ….


a. mahkota
b. tangkai
c. kelopak
d. putik

7. berikut ini yang bukan merupakan bagian-bagian dari bunga….


a. akar bunga
b. tangkai bunga
c. kelopak bunga
d. putik

8. proses bertemunya serbuk sari dan benang sari pada bunga, disebut…
a. pembuahan
b. penyerbukan
c. penyatuan
d. perwakilan

9. bunga yang memiliki tangkai, kelopak, mahkota, benang sari, dan dasar bunga disebut
bunga….
a. sempurna
b. tidak sempurna
c. betina
d. jantan

10. bunga dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk…


a. hiasan
b. perlengkapan upacara adat
c. bahan rempah-rempah
d. menarik perhatian serangga
BAB 5
STRUKTUR DAN FUNGSI BUAH DAN BIJI

A. Buah
Buah (Fructus) adalah organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan perkembangan
lanjutan dari bakal buah (ovarium). Buah biasanya membungkus dan melindungi biji. Aneka rupa
dan bentuk buah tidak terlepas kaitannya dengan fungsi utama buah, yakni sebagai pemencar biji
tumbuhan (Campbell, 2003).
 Pada pembentukan buah, ada kalanya bagian bunga selain bakal buah ikut tumbuh dan
merupakan suatu bagian buah, sedang umumnya segera setelah
terjadi penyerbukan dan pembuahan bagian-bagian bunga selain bakal buah segera menjadi layu
dan gugur. Dari putik sendiri dengan tegas disebut hanya bakal buahnya, karena biasanya tangkai
dan kepala putiknya gugur pula seperti halnya dengan bagian-bagian yang lain (Rosanti, 2011).

Figure 1Wordpress.com
Gambar 1. Struktur Buah
Buah yang semata-mata terbentuk dari bakal buah, atau paling banyak padanya terdapat sisa-
sisa bagian bunga yang lazimnya telah gugur itu, umumnya merupakan buah yang tidak
terbungkus, jadi merupakan buah yang telanjang (fructus nudus). Buah ini juga dinamakan buah
sejati atau buah sungguh (Syaiful,2011).
Kecuali bakal buahnya sendiri seringkali terjadi, bahwa ada bagian bunga ikut mengambil
bagian dalam pembentukan buah, bahkan seringkali
merupakan bagian buah yang paling menarik perhatian. Dalam pembicaraan sehari-hari
buahnya yang benar seringkali tidak dikenal lagi. Apa yang dinamakan buahnya justru bagian
bunga yang telah berubah sedemikian rupa, sehingga menjadi bagian buah yang penting. Buah
yang demikian dinamakan buah palsu atau buah semu (fructus spurius). Pada buah semu buah
yang sesungguhnya seringkali tidak kelihatan (tertutup), karena itu seringkali buah semu
dinamakan pula buah tertutup (fructus clausus). Perkecualian tetap ada, misalnya buah jambu
mete, buah yang sebenarnya (yang menghasilkan metenya) tetap kelihatan (Campbell, 2003).
Peristiwa penyerbukan yang telah terjadi kemudian diikuti pula
oleh pembuahan, maka bakal buah akan tumbuh menjadi buah dan bakal biji yangterdapat di
dalam bakal buah akan tumbuh menjadi biji. Setelah itu, zigot yang terbentuk mulai bertumbuh
menjadi embrio (lembaga), bakal biji tumbuh menjadi biji, dan dinding bakal buah, yang disebut
perikarp, tumbuh menjadi berdaging (pada buah batu atau rupa) atau membentuk lapisan
pelindung yang kering dan keras (pada buah geluk atau nux). Sementara itu, kelopak bunga
(sepal), mahkota (petal), benangsari (stamen) dan putik (pistil) akan gugur atau bisa jadi bertahan
sebagian hingga buah menjadi. Pembentukan buah ini terus berlangsung hingga biji menjadi
masak. Pada sebagian buah berbiji banyak, pertumbuhan daging buahnya umumnya sebanding
dengan jumlah bakal biji yang terbuahi (Hidayat, 1995).
Pada sebagian buah, khususnya buah tunggal yang berasal dari bakal buah tenggelam,
terkadang bagian-bagian bunga yang lain (umpamanya tabung perhiasan bunga, kelopak,
mahkota, atau benangsari) bersatu dengan bakal buah dan turut berkembang membentuk buah.
Jika bagian-bagian itu merupakan bagian utama dari buah, maka buah itu lalu disebut buah semu
(Kimball, 1999).
Dinding buah, yang berasal dari perkembangan dinding bakal buah pada bunga, dikenal
sebagai pericarp (pericarpium). Perikarp ini sering berkembang lebih jauh, sehingga dapat
dibedakan atas dua lapisan atau lebih. Yang di bagian luar disebut dinding luar, eksokarp
(exocarpium) atau epikarp (epicarpium), yang di dalam disebut dinding dalam atau endokarp
(endocarpium), serta lapisan tengah (bisa beberapa lapis) yang disebut dinding tengah atau
mesokarp (mesocarpium) (Kimball, 1999).
Pada umumnya buah hanya akan terbentuk sesudah terjadi penyerbukan dan pembuahan pada
bunga. Walaupun demikian mungkin pula buah terbentuk tanpa ada penyerbukan dan pembuahan.
Peristiwa terbentuknya buah yang demikian itu dinamakan partenokarpi (parthenocarpy). Buah
yang terjadinya dengan cara ini biasanya tidak mengandung biji, atau jika ada bijinya, biji itu
tidak mengandung lembaga, jadi bijinya tak dapat dijadikan alat perkembang biakan.
Pembentukan buah dengan cara ini lazim kita dapati pada pohon pisang (Musa paradisiacal)
(Tjitrosoepomo. 2003)

 Penggolongan Buah
Buah pada tumbuhan umumnya dapat dibedakan dalam dua golongan,yaitu : (Tjitrosoepomo,
2003).
a. Buah semu atau buah tertutup, yaitu buah terbentuk dari bakal buah beserta bagian-
bagian lain bunga, yang perlahan menjadi bagian utama buah ini sedang buah yang
sesungguhnya kadang-kadang tersembunyi. 
b. Buah sungguh atau buah telanjang, yang selalu terjadi dari bakal buah, dan jika ada
bagian bunga lainnya yang masih tinggal bagian ini tidak merupakan bagian buah
yang berarti.

Figure 2Wordpress.com

Gambar 2. Jenis-Jenis Buah

1. Buah semu dapat dibedakan atas : (Tjitrosoepomo, 2003).


a. Buah semu tunggal, yaitu buah terjadi dari satu bunga dengan
satu bakal buah. Pada buah ini selain bakal buah ada bagian lain bunga yang ikut
membentuk buah, misalnya : tangkai bunga, pada buah jambu monyet dan kelopak
bunga pada buah ciplukan. 
b. Buah semu ganda, jika pada satu bunga terdapat lebih dari satu bakal buah yang bebas
satu sama lain  dan kemudian masing-masing dapat tumbuh menjadi buah, tetapi
disamping itu ada bagian lain pada bunga itu yang ikut tumbuh, dan merupakan bagian
buah yang mencolok (dan seringkali yang berguna), misalnya pada buah arbe
(Fragrariavesca).

Figure 3Wordpress.com

Gambar 3. Buah Fragrariavesca


c. Buah semu majemuk, ialah buah semu yang terjadi dari bunga
majemuk, tetapi seluruhnya dari luar tampak seperti satu buah saja, 10
misalnya buah nangka (Artocarpus integra), dan keluwih (Artocarpus communis) yang
terjadi dari ibu tangkai bungayang tebal dan berdaging, beserta daun-daun tenda bunga
yang pada ujungnya berlekatan satu sama lain, hingga merupakan kulit dari buah semu
ini.

Figure 4Wordpress.com

Gambar 4. Buah Nangka


2. Buah sejati terdapat 3 golongan, yaitu : (Rifai, 1976).
a. Buah sejati tunggal, ialah buah sejati yang terjadi dari satu bungadengan satu bakal
buah saja. Buah ini dapat berisi satu biji atau lebih,dapat pula tersusun dari satu atau
banyak daun buah dengan satu atau banyak ruangan, misalnya :
1) Buah mangga (Mangifera indica), mempunyai satu ruang dengan satu biji.
2) Buah pepaya (Carica papaya), terjadi dari beberapa daun buah dengan satu ruang
dan banyak biji.
3) Buah durian (Durio zibethinus), yang terdiri atas beberapa daun buah, mempunyai
beberapa ruang, dalam tiap ruangnya terdapat beberapa biji
b. Buah sejati ganda, terjadi dari satu bunga dengan beberapa bakal buah yang bebas satu
sama lain, dan masing-masing bakal buah menjadi satu buah, misalnya pada cempaka
(Michelia champaka).
c. Buah sejati majemuk, yaitu buah yang berasal dari suatu bunga majemuk, yang masing-
masing bunganya mendukung satu bakal buah, tetapi setelah menjadi buah tetap
berkumpul, sehingga seluruhnya tampak seperti buah saja, misalnya pada pandan
(Pandanus tectorius).

Figure 5Wordpress.com

Gambar 5. Contoh Buah Sejati


 Struktur Jaringan Buah

Figure 6Researchgate.net

Gambar 6. Struktur Jaringan Buah

Dinding buah yang berasal dari dinding ovari disebut perikar. Dinding buah dibedakan atas tiga
lapisan yakni :

–eksokarp / epikarp (kulit luar)

–mesokarp (daging buah)

–endokarp (bagian paling dalam yang sering keras)

asal jaringan tersebut dapat berbeda-beda, sebab ada yang berasal dari dinding bakal buah dan ada
pula yang bersatu dengan jaringan tambahan

2.3 Biji (Stamen)


Pada awalnya biji duduk pada suatu tangkai yang keluar dari papan biji
atau tembuni (placenta). Tangkai pendukung biji itu disebut tali pusar (funiculus). Bagian biji
tempat pelekatan tali pusar dinamakan pusar biji (hilus). Jika biji sudah masak biasanya tali
pusarnya putus, sehingga biji terlepas dari tembuninya. Bekas tali pusar umumnya nampak jelas
pada biji. Pada biji ada kalanya tali pusar ikut tumbuh, berubah sifatnya menjadi salut atau selaput
biji (arillus). Bagian ini ada yang merupakan selubung biji yang sempurna, ada yang hanya
menyelubung sebagai biji saja. Salut biji ada yang :
1. Berdaging atau berair, dan seringkali dapat dimakan, misalnya pada biji durian (Durio
zibethinus Murr), biji rambutan (Nephelium lappaceum L.).
2. Menyerupai kulit dan hanya menutupi sebagian biji, misalnya pada biji pala (Myristica
fragrans Houtt). Salut biji pala dinamakan marcis, yang seperti bijinya sendiri digunakan pula
sebagai bumbu masak dan berbagai macam keperluan lainnya, antara lain sebagai bahan obat
(Rifai, 1976).

Figure 7Wordpress.com

Gambar 7. Struktur Biji

Bagian-bagian biji dapat dibedakan menjadi 2 bagian yaitu: bagian dasar biji dan bagian non
dasar biji.
1) Bagian-bagian dasar biji
a) Embrio, adalah suatu tanaman baru yang terjadi dari bersatunya gamet-gamet jantan
dan betina pada suatu proses pembuahan. Embrio yang berkembangnya sempurna
terdiri dari struktur-struktur sebagai berikut : epikotil (calon pucuk), hipokotil (calon
batang), kotiledon (calon daun) dan radikula (calon akar). Tanaman di dalam kelas
Angiospermae diklasifikasikan oleh banyaknya jumlah kotiledon.
Tanaman monokotiledon mempunyai satu kotiledon misalnya seperti rerumputan
dan bawang. Tanaman dikotiledon mempunyai dua kotiledon misalnya kacang-
kacangan sedangakan pada kelas Gymnospermae pada umumnya mempunyai lebih
dari 2 kotiledon misalnya pinus, yang mempunyai sampai sebanyak 15 kotiledon.
Pada rerumputan (grasses) kotiledon yang seperti ini disebut scutellum, kuncup
embrioniknya disebut plumulle yang ditutupi oleh upih pelindung yang disebut
koleoptil, sedangkan pada bagian bawah terdapat akar embrionik yang disebut
radicule yang ditutupi oleh upih pelindung yang disebut coleorhiza.
b) Jaringan penyimpan cadangan makanan, pada biji ada beberapa struktur yang dapat
berfungsi sebagai jaringan penyimpan cadangan makanan, yaitu seperti kotiledon,
misalnya pada kacang-kacangan, semangka dan labu. Endosperm, misal pada jagung,
gandum, dan golongan serelia lainnya. Pada kelapa bagian dalamnya yang berwarna
putih dan dapat dimakan merupakan endospermnya. Perisperm, misal pada famili
Chenopodiaceae dan Caryophyllaceae, Gametophytic betina yang haploid misal pada
kelas Gymnospermae yaitu pinus. Cadangan makanan yang tersimpan dalam biji
umumnya terdiri dari karbohidrat, lemak, protein dan mineral. Komposisi dan
presentasenya berbeda-beda tergantung pada jenis biji, misal biji bunga matahari kaya
akan lemak, biji kacang-kacangan kaya akan protein, biji padi mengandung banyak
karbohidrat.
c) Pelindung biji dapat terdiri dari kulit biji , sisa-sisa nucleus dan endosperm dan
kadang-kadang bagian buah. Tetapi umumnya kulit biji (testa) berasal dari integument
ovule yang mengalami modifikasi selama proses pembentukan biji berlangsung.
Biasanya kulit luar biji keras dan kuat berwarna kecokelatan sedangkan bagian
dalamnya tipis dan berselaput. Kulit biji berfungsi untuk melindungi biji dari
kekeringan, kerusakan mekanis atau serangan cendawan, bakteri dan insekta. Dalam
hal penggunaan cadangan makanan terdapat beberapa perbedaan diantara sub kelas
monokotiledon dan dikotiledon dimana pada sub kelas monokotiledon cadangan
makanan dalam endosperm baru akan dicerna setelah biji masak dan dikecambhakan
serta telah menyerap air. Contoh jagung, padi, gandum. Sedangkan sub kelas
dikotiledon cadangan makanan yang terdapat dalam kotileodon atau perisperm sudah
mulai dicerna dan diserap oleh embrio sebelum biji masak. Contoh kacang-kacangan,
bunga matahari dan labu (Sutopo, 2002).
Sedangkan bagian paling luar dari biji adalah kulit biji yaitu lapisan biji paling luar yang
melapisi seluruh bagian biji. Kulit biji berasal dari selaput bakal biji yang umumnya disebut
lapisan kulit luar (testa). Lapisan kulit luar berfungsi sebagai pelindung utama dari bagian dalam
biji. Lapisan memiliki bentuk yang beragam mulai dari  tipis, kaku seperti kulit, dan juga keras
seperti kayu atau batu dan lapisan kulit dalam. Lapisan ini dikenal dengan istilah kulit ari. Lalu
agak kedalam sedikit ada bagian yang disebut dengan batang lembaga, batang lembaga dapat
dibedakan menjadi dua yaitu ruas batang lembaga yang terletak di atas daun lembaga atau disebut
internodium epicotylum dan ruas batang lembaga yang terletak di bawah daun lembaga atau
internodium hypocotylum. Makin kedalam kita akan menemukan lapisan yang bernama radikula,
akar lembaga (radikula) adalah sebutan bagi calon akar yang berasal dari biji. Pada tumbuhan
dikotil, perakaran terus tumbuh hingga membentuk akar tunggang. Semakin kedalam kita
akan menemukan lagi lapisan yang bernama kotiledon, daun pertama yang tumbuh pada saat
perkecambahan setelah keluarnya akar lembaga disebut daun lembaga. Fungsi dari daun lembaga
yaitu untuk tempat menimbun makanan selain itu sebagai alat untuk melakukan fotosintesis dan
sebagai alat penghisap makanan dari putik lembaga untuk lembaga.
 Struktur Jaringan Biji
Figure 8Researchgate.net

Gambar 8. Struktur Jaringan Biji

Kulit biji berkembang dari integumen luar, sedangkan integumen dalam hancur. stl
fertilisasi, integumen luar meningkat ketebalannya melalui pembelahan periklinal dan
berdiferensiasi mjd lapisan: 1.lapisan terluar yaitu epidermis yang dilapisi oleh kutikula 2.lapisan
palisade bersklereid yg disebut makrosklereid (kulit biji phaseolus). 3.jaringan sebelah dalam
adalah parenkim lakunar atau aerenkim. Bagan dari sayatan melintang kulit biji serta jaringan
yang berkaitan didekatnya pada Crotalaria intermedia (fabaceae). Keterangan dari atas ke bawah:
kulit biji: cu; kutikula: II; garis terang:ms; makrosklereid:is; lagenosklereid (berbentuk botol)
dengan is, ruang antar sel diantaranya; pa: parenkim; sebagian besar rusak, jaringan yang
berkaitan dengan kulit biji; al, lapisan  aleurone dari endosperm; en, endosperm dibawah lapisan
aleurone; cot, keping biji. Dinding sekunder diwarnai abu-abu; protein simpanan, ririk-titik hitam;
bulatan lipida, lingkaran terbuka (Miller, 1967 dalam Essau, 1976 dalam Hidayat, 1995)

 biji menyimpan makanan dalam endosperm terutama pd monokotiledon atau perisperm pd


amaranthaceae, polygonaceae dan chenopodiaceae
 endosperm adalah suatu jaringan yg khas pd jaringan angiospermae
 ada tiga tipe endosperm, antara lain :

1.endosperm nuselar; yaitu bebrapa inti dibentuk oleh pembelahan inti bebas tanpa dinding sel

2.endosperm selular; yaitu pembentukan dinding sel terjadi pada setiap kali mitosis

3.endosperm helobial; yaitu pembentukan dinding sel terjadi pd endosperm pd bagian kalaza
sedangkan pd bagian mikropil dimana inti hasil pembelahan mitosis tdk dipisahkan oleh dinding
sel.
BAB 6
TEKNOLOGI YANG TERINSPIRASI DARI
STRUKTUR JARINGAN TUMBUHAN

1. Panel Surya (Solar Cell)


Pernahkah kamu melihat panel surya? Panel surya merupakan alat yang dapat
mengubah sinar matahari menjadi energi listrik. Ketika cahaya matahari menabrak
permukaan panel surya menyebabkan elektron (partikel penyusun atom yang
bermuatan negatif) pada panel surya bergerak melalui suatu konduktor dan menjadi
arus listrik. Tahukah kamu bahwa mekanisme kerja panel surya ini terinspirasi oleh
mekanisme fotosintesis yang terjadi pada daun tumbuhan. Perhatikan Gambar 3.27
dan Gambar 3.28!

Gambar 3.27 Reaksi Pengubahan Energi Cahaya Menjadi Energi Kimia dalam Proses Fotosintesis
di Daun

Sumber : Dok. Kemdikbud


Gambar 3.28 Panel Surya dan Komponen Penyusunya, Mengubah Energi Cahaya Menjadi Energi
Kamu masih ingat fotosintesis Listrik bukan? Pada proses fotosintesis
juga
dibutuhkan cahaya dan zat hijau daun yang disebut klorofil. Melalui fotosintesis ini
Sumber : Dok. Kemdikbud
dihasilkan oksigen (O2) dan glukosa (C6H12O6). Saat daun terkena sinar matahari
klorofil akan menyerap energi cahaya. Elektron pada kompleks klorofil akan bergerak
melalui suatu saluran dan menyebabkan muatan positif ikut bergerak. Muatan positif
ini selanjutnya bergerak menuju kompleks enzim yang berfungsi menghasilkan energi
kimia berupa ATP dan NADPH. Energi ATP dan NADPH ini selanjutnya akan
digunakan untuk mengubah CO2 menjadi glukosa.
2. Sensor Cahaya
Ketika kamu mengamati lampu penerangan jalan, beberapa lampu penerangan
jalan tersebut ada yang dapat menyala sendiri ketika menjelang malam dan mati
sendiri saat menjelang pagi tanpa harus dinyalakan dan dimatikan secara manual.
Bagaimana hal tersebut dapat terjadi? Lampu penerangan jalan tersebut mampu
menyala dan mati secara otomatis karena dilengkapi dengan sensor cahaya yang
disebut fotoresistor atau light-dependent resistor (LDR) dan sakelar pengatur on dan
off. Fotoresistor ini mampu mendeteksi ada dan tidak adanya cahaya di lingkungan
sekitar. Fotoresistor ini merupakan resistor atau hambatan listrik yang dapat diubah
nilai hambatannya melalui penyinaran cahaya. Hambatan listrik dari fotoresistor ini
akan berkurang jika terkena cahaya, dengan kata lain jika terdapat cahaya alat ini
mampu menghantarkan listrik. Perhatikan Gambar 3.30!

Gambar 3.30 Lampu Jalanan dan Sensor Cahaya (light-dependent resistor)

Sumber : Dok. Kemdikbud

Saat menjelang pagi, sinar matahari akan mengenai fotoresistor. Menyebabkan


listrik mengalir menuju sakelar. Aktifnya sakelar ini malah akan mematikan aliran
listrik utama, sehingga lampu penerangan jalan menjadi mati. Saat menjelang malam,
aliran listrik tidak dapat mengalir melalui fotoresistor ini sehingga tidak ada aliran
listrik yang mengalir menuju sakelar. Akibatnya sakelar berada dalam kondisi on
sehingga lampu penerangan menyala. Tahukah kamu bahwa mekanisme pada lampu
penerangan tersebut juga terinspirasi oleh mekanisme yang terjadi pada tumbuhan?
Kamu tentu tahu tanaman kaktus bukan? Tanaman kaktus hidup di daerah gurun yang
kering. Tumbuhan kaktus memiliki stomata yang unik.
Stomata kaktus akan membuka saat malam hari dan akan tertutup saat siang
hari untuk mengurangi penguapan air. Proses membuka dan menutupnya stomata
didukung oleh aktivitas sel penjaga stomata. Sel penjaga ini memiliki reseptor cahaya
yang disebut fotoreseptor yang peka terhadap cahaya. Saat siang hari yang terik
fotoreseptor pada sel penjaga akan menangkap cahaya dan menyebabkan air dalam sel
penjaga dipompa keluar dengan bantuan ion-ion. Akibatnya sel penjaga akan
mengecil dan lubang stomata tertutup. Saat malam hari, air dipompa lagi masuk ke
dalam sel penjaga dengan bantuan ion-ion, sehingga sel penjaga menjadi lebih besar,
akibatnya stomata menjadi terbuka. Perhatikan Gambar 3.31!

Gambar 3.31 Kaktus di Gurun dan Stomata

Sumber : Dok. Kemdikbud


3. Lapisan Pelindung dan Pengilap
Pernahkah kamu melihat tanaman talas atau daun teratai? Ketika kamu melihat
daun kedua tanaman tersebut kamu pasti melihat bahwa daun tersebut sangat bersih
dan tahan air. Bagaimana hal ini dapat terjadi? Jika kamu melihat melalui mikroskop
penampang melintang dari kedua daun tersebut maka kamu akan melihat pada
permukaan daun tersebut terdapat lapisan tebal yang disebut kutikula. Kutikula ini
tersusun atas senyawa lipid berupa lilin (wax) dan polimer hidrokarbon yang disebut
kutan. Kedua senyawa ini bersifat hidrofobik atau tidak suka air, sehingga jika air
mengenai lapisan ini tidak akan membasahi daun. Lapisan lilin ini juga mampu
mencegah menempelnya debu atau kotoran lain dan membuat daun tetap bersih.
Tahukah kamu bahwa ilmuwan juga telah mengadopsi mekanisme ini dan
menerapkannya untuk membuat cat yang tidak mudah kotor, lapisan pengilap, dan
lapisan anti air, misalnya pada semir sepatu, lapisan pengilap pada mobil atau perabot
rumah tangga, dan lain sebagainya. Perhatikan Gambar 3.32!

Gambar 3.32 Lapisan Pelindung, (a) Lapisan Pelindung (Kutikula) pada Daun Tumbuhan, (b) Perbandingan
Mobil Sebelum dan Sesudah dilapisi Pelindung yang terbuat dari Wax (Lilin)

Sumber : Dok. Kemdikbud


4. Alat Pemurnian Air
Pernahkah kalian bermain ke danau, waduk, atau kolam? Apakah kamu
melihat eceng gondok di tempat tersebut? Apakah kamu juga melihat bahwa perairan
tersebut jernih? Pada umumnya perairan yang ditumbuhi eceng gondok kondisi airnya
jernih. Mengapa demikian? Ketika kamu melihat akar eceng gondok, kamu akan
melihat akar eceng gondok berbentuk serabut-serabut yang banyak dan rapat. Akar-
akar ini mampu menyerap partikel-partikel yang terlarut dalam air sehingga air
menjadi bersih. Bahkan zat-zat berbahaya seperti racun pun dapat diserap oleh eceng
gondok. Perhatikan Gambar 3.33!

Apabila kamu mengamati membran sel akar secara lebih teliti dengan
menggunakan mikroskop
Gambar elektron,
3.33 Eceng Gondok maka
dan Jalur akan terlihat
Penyerapan lubang-lubang
Air serta Partikel Lainnya atau saluran
kecil pada membran sel akar. Saluran ini terbentuk dari protein dan memiliki lubang
dengan ukuran tertentu dan daya Sumber : Dok.
ikat Kemdikbud
tertentu pula. Salah satu salurannya bernama
aquaporin. Aquaporin ini merupakan saluran (protein kanal) yang hanya dapat
dilewati oleh air, sehingga partikel lain tidak dapat masuk lewat aquaporin.
Mekanisme tersebut menginspirasi ilmuwan untuk mengembangkan teknologi
penyaringan atau pemurnian air. Dengan teknologi ini air yang kotor dapat disaring,
sehingga air hasil penyaringan benar-benar bersih dan aman untuk dikonsumsi.

Gambar 3.34 Alat Permurnian Air Sumber : Dok. Kemdikbud

Anda mungkin juga menyukai