Anda di halaman 1dari 13

TUGAS KE-2 KIMIA DASAR:

RANGKUMAN MATERI STOIKIOMETRI: PERHITUNGAN MENGGUNAKAN


RUMUS DAN PERSAMAAN KIMIA

KELOMPOK 3 KELAS D:

Viska Salsanur Anisa Ginanjar 270110180116 (Persamaan Reaksi)

Felix Jeremy Marcel Sembiring 270110180117 (Beberapa Pola Sederhana dari Reaktivitas
Kimia)

Rifky Alfian 270110180118 (Berat Formula)

Alvin Matlaul Fajri 270110180119 (Bilangan Avogadro dan Mol)

Kevin Arya Putra 270110180120 (Rumus Empiris dari Analisis)

Samuel Giovanny Ardhy Nugroho 270110180141 (Informasi Kuantitatif dari Persamaan Setara)

Dayinta Ambarsari 270110180142 (Pereaksi Pembatas)

Aldhi Puji Rahmadianto 270110180143 (Mengedit dan Menyatukan Materi)

Muhammad Rafi Milandyko 270110180144 (Soal)

Calista Atika Hapsari 270110180145 (Soal)

UNIVERSITAS PADJADJARAN

FAKULTAS TEKNIK GEOLOGI

2018
A. PERSAMAAN REAKSI

Persamaan reaksi kimia adalah penyetaraan yang ditulis dengan rumus kimia yang
memberikan informasi identitas dan kuantitas zat-zat yang terlibat dalam suatu perubahan
kimia ataupun fisika.

Rumus persamaan reaksi kimia pada umumnya adalah sebagai berikut:

aA + bB → cC + dD

Keterangan:

a, b, c, d, adalah koefisien reaksi kimia atau bisa disebut juga sebagai perbandingan
bilangan zat dalam reaksi kimia. Bilangan tersebut biasanya berupa bilangan bulat dan
menyatakan jumlah mol.

A dan B adalah zat pereaksi

C dan D adalah zat hasil reaksi

Cara Menulis dan Menyatakan Reaksi Kimia

a. Aspek kuantitatif diperlukan dalam menyetarakan koefisien pereaksi dan hasil reaksi
berdasarkan hukum kekekalan massa, yaitu “jumlah massa sebelum reaksi sama dengan
jumlah massa sesudah reaksi”.

b. Aspek kualitatif diperlukan dalam memberi tanda (simbol) sifat fisik dari pereaksi-
pereaksi dan hasil reaksi, yaitu:

1) untuk zat padatan diberi simbol solid (s);

2) untuk zat cair diberi simbol liquid (l);

3) untuk zat bentuk gas diberi simbol gases (g); dan

4) untuk zat larutan diberi simbol aqueous (aq).

Langkah-langkah penulisan suatu persamaan reaksi dapat ditulis sebagai berikut.

Misalkan dari persamaan perkataan:

klorin + kalium bromida → kalium klorida + bromin


Tabel 1. Langkah-Langkah Penulisan Persamaan Reaksi Kimia

No. Langkah-Langkah Hasil


Tentukan rumus kimia
1 dari pereaksi dan hasil pereaksi = Cl2; KBr hasil reaksi = KCl; Br2
reaksi
Tuliskan persamaan
2 Cl2 + KBr → KCl + Br2
reaksinya
atom Cl = 2
atom K = 1
sebelah kiri (pereaksi)
Hitung jumlah atom atom Br = 1
3
setiap unsur atom Cl = 1
atom K = 1
sebelah kanan (hasil reaksi)
atom Br = 2
Setarakan jumlah atom Jumlah atom Cl disetarakan terlebih dahulu dengan menulis 2
setiap unsur pereaksi di depan KCl : Cl2 + KBr → 2 KCl + Br2
4
(kiri) dan hasil reaksi Jumlah atom Br selanjutnya disetarakan dengan menulis 2 di
(kanan). depan KBr : Cl2 + 2 KBr → 2 KCl + Br2
Tuliskan tanda keadaaan
5 Cl2(g) + 2 KBr(aq) → 2 KCl(aq) + Br2(l)
fisik dari setiap senyawa.

B. BEBERAPA POLA SEDERHANA DARI REAKTIVITAS KIMIA


Besarnya perubahan entalpi suatu reaksi bergantung pada jumlah zat yang bereaksi,
wujud zat, suhu, dan tekanan, maka perubahan entalpi dihitung berdasarkan keadaan
standar yaitu keadaan pada suhu dan tekanan standar pada suhu 250C (2980 K) dan tekanan
1 atm. Perubahan entalpi reaksi ada yang berupa perubahan entalpi pembentukan (ΔHf0),
perubahan entalpi penguraian (ΔHd0), perubahan entalpi pembakaran (ΔHc0), dan
perubahan entalpi netralisasi (ΔHn0).

a. Perubahan Entalpi Pembentukan Standar (ΔHf0)

Perubahan entalpi pembentukan standar, (ΔHf0) suatu zat adalah perubahan entalpi
yang terjadi pada pembentukan 1 mol zat dari unsur-unsurnya diukur pada keadaan standar.

Contoh:

1) Perubahan entalpi pembentukan AgCl adalah perubahan entalpi dari reaksi:


2) Perubahan entalpi pembentukan KMnO4 adalah perubahan entalpi dari reaksi:

ΔHf0 bergantung pada wujud zat yang dihasilkan, misalnya:

ΔHf0 air dalam wujud cair berbeda dengan ΔHf0 air dalam wujud padat. Berdasarkan
perjanjian, ΔHf0 unsur = 0 pada semua temperatur, misalnya:

b. Perubahan Entalpi Penguraian Standar ΔHd0

Perubahan entalpi penguraian standar merupakan kebalikan dari perubahan entalpi


pembentukan. ΔHd0 suatu zat adalah perubahan entalpi yang terjadi pada reaksi
penguraian 1 mol zat menjadi unsur-unsur pada keadaan standar.

Contoh:

Marquis de Laplace dari Prancis dalam penelitiannya menemukan bahwa jumlah kalor
yang dibebaskan pada pembentukan senyawa dari unsur-unsurnya sama dengan jumlah
kalor yang diperlukan pada penguraian senyawa tersebut menjadi unsur-unsurnya.
Pernyataan ini dikenal sebagai Hukum Laplace.

Contoh:
c. Perubahan Entalpi Pembakaran ΔHc0

Perubahan entalpi pembakaran, ΔHc adalah perubahan entalpi yang terjadi pada
pembakaran 1 mol unsur atau senyawa pada keadaan standar.

Contoh:

d. Perubahan Entalpi Netralisasi ΔHn0

Perubahan entalpi netralisasi adalah perubahan entalpi yang terjadi pada saat reaksi antara
asam dengan basa baik tiap mol asam atau tiap mol basa.

Contoh:

C. BERAT FORMULA

a. Berat Atom dan Molekul

• Skala massa atom memberikan massa tiap unsur relatif terhadap massa atom 12C

• AMU (atomic mass unit) atau SMA (satuan massa atom):

1 amu = 1.66054 x 10-24 g

1 g = 6.02214 x 1023 amu

• Skala amu membuat kita dapat menggunakan rumus kimia untuk menentukan
komposisi persentasenya dengan massa dari sebuah molekul.

b. Massa Atom Rerata

• Banyak unsur berada di alam sebagai campuran isotop


• Massa atom unsur tersebut ditentukan menggunakan isotopnya

• Karena itu dibuat massa atom reratanya

c. Berat Rumus dan Berat Molekul

• BERAT RUMUS adalah jumlah berat atom dari tiap atom dalam rumus kimianya
• Jika rumus kimia dari sebuah senyawa adalah rumus molekulnya, maka berat rumus
disebut juga BERAT MOLEKUL.

D. BILANGAN AVOGADRO DAN MOL


Massa atom dapat diukur dengan membandingkankannya dengan 1/2 massa atom
Karbon C-12. Akan tetapi itu hanya mencerminkan massa atom relatif (bukan massa
sebenarnya). Bobot atau massa atom dapat dihitung dengan menggunakan perbandingan
atom yang dikenal dengan Konsep Mol.
Dalam konsep mol, intinya kita membandingkan sejumlah atom suatu unsur dengan
dengan atom unsur tersebut yang berjumlah sama seperti jumlah atom yang ada dalam 12
gram Karbon C-12. Jumlah atom yang ada dalam 12 gram karbon C-12 adalah 6,0225 x
1023 buah yang biasanya dibulatkan menjadi 6,03 x 1023. Inilah yang kita kenal dengan
bilangan Avogadro atau sering diistilahkan sebagai satu mol. Jadi definisi mol bisa
dikatakan. Avogadro sendiri diambil dari nama seorang ahli kimia dan nuklir asal Italia
bernama Lorenzo Romano Amedeo Carlo Avogadro di Quaregna e di Cerreto.
“Satu mol zat adalah jumlah dari suatu zat yang mengandung jumlah satuan dasar
(jumlah atom) yang sama dengan jumlah atom yang terdapat dalam 12 gram Karbon C-
12”.

E. RUMUS EMPIRIS DAN ANALISIS


Rumus empiris merupakan perbandingan bilangan bulat yang paling sederhana dari
atom-atom suatu unsur/senyawa atau dengan kata lain rumus empiris bisa dikatakan
sebagai rumus kimia paling sederhana. Adapun kebalikan dari rumus empiris yaitu rumus
molekul. Rumus molekul adalah rumus yang kompleks dan pasti dari suatu molekul.
Rumus empiris ini ditulis dengan menyederhanakan perbandingan dari atom-atom suatu
rumus molekul ke angka yang paling kecil.

Contohnya pada gambar-gambar diatas. Gambar sebelah kiri menunjukkan bentuk


dan rumus molekul dari etana yaitu C2H6. Rumus molekul etana ini juga menunjukkan
bahwa setiap molekulnya terdiri dari dua buah atom karbon dan enam buah atom hidrogen.
Rumus diatas memiliki perbandingan 2:6. Apabila diubah menjadi rumus empiris, maka
perbandingan 2:6 tersebut disederhanakan menjadi 1:3. Sehingga C2H6 memiliki rumus
empiris yaitu CH3. Adapun beberapa molekul yang memiliki rumus empiris yang sama
persis dengan rumus molekulnya, contohnya adalah gambar sebelah kanan. Gambar
tersebut menunjukkan bentuk molekul air (H2O). Satu molekul air terdiri dari dua atom
hidrogen dan satu atom oksigen. Karena perbandingan atom hidrogen dan oksigennya
sudah sederhana, maka rumus empiris dari air adalah H2O.
Dalam menentukkan suatu rumus empiris yang pertama kali ditentukan ialah
persentase massa dalam suatu senyawa, setelah itu dibagi dengan massa atom relatifnya
(Ar) atau dengan kata lain untuk menentukkan suatu rumus empiris perlu diketahui
perbadingan mol dari tiap-tiap unsurnya.

F. INFORMASI KUANTITATIF DARI PERSAMAAN SETARA

Persamaan reaksi yang setara mengandung informasi kuantitatif yang berhubungan


dengan jumlah zat yang terlibat dalam reaksi. Persaman reaksi setara memberitahukan
jumlah mol dari zat yang terlibat pada reaksi tersebut. Oleh sebab itu, jika anda mengetahui
jumlah mol satu senyawa pada reaktan maka anda dapat mengetahui jumlah produk yang
dihasilkan atau sebaliknya.Jumlah zat tersebut dapat dinyatakan dalam mol dan tentu dapat
diubah ke satuan amu, gram, ton.

Pada persamaan reaksi setara, jumlah mol satu senyawa adalah ekuivalen (setara,
sebanding) dengan jumlah mol dari senyawa lainnya pada persamaan reaksi tersebut.

Sebagai contoh pembakaran propana, bahan bakar hidrokarbon yang digunakan


untuk memasak dan memanaskan air.

C3H8(g) + 5O2(g) > 3CO2(g) + 4H2O(g)


Jika kita melihat reaksi tersebut secara kuantitatif pada C3H8 maka,

1 mol C3H8 bereaksi dengan dengan 5 mol O2

1 mol C3H8 menghasilkan 3 mol CO2

1 mol C3H8 menghasilkan 4 mol H2O2

Oleh sebab itu pada reaksi ini,

1 mol C3H8 setara secara stoikiometeri dengan 5 mol O2 atau kita sebut saja

1 mol C3H8 setara dengan 5 mol O2

1 mol C3H8 setara dengan 3 mol CO2

1 mol C3H8 setara dengan 4 mol H2O2

Hal yang sama dapat pula kita nyatakan bahwa,

3 mol CO2 setara dengan 4 mol H2O

5 mol O2 setara dengan 3 mol CO2 dan seterusnya

Pada Tabel 1 dimuatinformasi kuantitatif dari persamaan reaksi pembakaran propana


(C3H8) telah setara.Disini dapat kita lihat bagaimana pernyataan “ekuivalen secara
stoikiometri” atau dinamakan juga “setara” dengan lambang ~ dapat digunakan sebagai
faktor konversi. Misalnya, pada pembakaran propana, berapa mol O2 dihabiskan jika
dihasilkan 10 mol H2O? Untuk menjawab pertanyaan ini, kita harus menemukan
perbandingan mol antara O2 dan H2O. Dari persamaan reaksi pembakaran etana yang telah
setara (Tabel 1), kita melihat bahwa setiap 5 mol O2 dihabiskan, 4 mol H2O terbentuk.
Dengan demikian

5 mol O2 setara dengan 4 mol H2O

5 mol O2~ 4 mol H2O

Pernyataan ini dapat dibuat 2 faktor konversi yaitu

5 mol O2 or 4 mol H2O

4 mol H2O 5 mol O2


Tabel 1. Informasi pada persamaan reaksi setara, pembakaran etana (C3H8)

Kita tidak dapat menyelesaikan jawaban ini jika persamaan reaksi tidak setara.
Pendekatan umum yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah perhitungan yang
berhubungan dengan persamaan reaksi adalah

1. Tulislah persamaan reaksi yang setara

2. Ubahlah massa yang diberikan ke molnya

3. Gunakan perbandingan mol setara pada persamaan reaksi untuk menghitung jumlah mol
zat yang ditanya

4. Ubah jumlah mol zatnya ke massa yang diinginkan.

G. PEREAKSI PEMBATAS

Reaktan yang pertama kali habis digunakan pada reaksi kimia disebut reaksi
pembatas (limiting reagent) karena jumlah maksimum produk yang terbentuk tergantung
kepada berapa banyak jumlah awal reaktan. Jika reaktan telah digunakan semua, tidak ada
lagi produk yang dapat terbentuk. Pereaksi berlebih (excess reagent) adalah pereaksi yang
terdapat dalam jumlah yang lebih besar daripada yang diperlukan untuk bereaksi dengan
sejumlah tertentu pereaksi pembatas.
Pereaksi pembatas dapat ditentukan dengan membandingkan mol : koefisien reaksi
masing-masing pereaksi. Hasilnya yang paling kecil adalah pereaksi pembatas. Mol zat
yang lain dicari dari mol pereaksi pembatas.

𝑚𝑜𝑙
Pereaksi Pembatas = 𝑘𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 ambil yang paling kecil

Jumlah (mol) pereaksi pembatas dipakai sebagai pembanding/ standarnya. Baik


jumlah produk ataupun zat lain yang bereaksi.
DAFTAR PUSTAKA

 Rahayu, I. 2009. Praktis Belajar Kimia, Untuk Kelas X Sekolah Menengah


Atas/Madrasah Aliyah. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p
210.
Diambil dari
https://bsd.pendidikan.id/data/SMA_10/Praktis_Belajar_Kimia_Kelas_10_Iman_Rahayu
_2009.pdf
 Wahid, Abdul. Juni 2014. Bab 03 Perhitungan Stoikiometri dengan Rumus dan
Persamaan Kimia.
Diambil dari
https://www.researchgate.net/publication/295705288_Bab_03_Perhitungan_Stoikiometri
_dengan_Rumus_dan_Persamaan_Kimia
 Chang, Raymond. 2002. General Chemistry: The Essential Concepts, 3rd Ed. The Mc
Graw-Hill Companies.
 Saidi, Mas. 2011. Pengertian Karbohidrat Adalah Senyawa.
Diambil dari
http://massaidi.blogspot.com/2011/01/pengertian-karbohidrat-adalah-senyawa.html
JAWABAN

3.55 (Rafi Milandyko)

The coefficients in a balanced chemical equation give the mole ratios needed for
stoichiometry calculations

3.57 (Rafi Milandyko)

Na2O3Si(s)+8HF(aq)→H2SiF6(aq)+2NaF(aq)+3H2O(l)

A). 0,3 x 8 = 2,4 mol

B). ¼ x 0,5 = 1,25 mol

C). 8HF = 0,8 mol

Na2SiO3 = 0,1 mol

3.59 (Rafi Milandyko)

A). Al(OH)3 + 3HCl → AlCl3 + 3H2O

B). mol Al(OH)3 = 0,5 g/ 78 = 1/156 mol

Mol 3HCl = 1/156 x 3 = 1/32 mol

gr HCl = 1/32 mol x 109,5 = 3,42 gr

C). mol AlCl3 = 1/156 mol

gr AlCl3 = 1/156 mol x 133,5 = 0,85 gr

mol H2O = 1/32 mol

gr H2O = 1/32 mol x 18 = 0,56 gr

D). The mass of product what I found in part b :

3,42 gr HCl + 0,5 gr Al(OH)3 = 3,92 gr

The mass of reactants :

0,85 gr AlCl3 + 0,56 gr H20 = 1,41 gr


Mass of product and reactants is not consistent

3.61 (Calista)
a. 𝐴𝑙2 𝑆3 + 6𝐻2 𝑂 → 3𝐻2 𝑆 + 2𝐴𝑙(𝑂𝐻)3
b. 𝑀𝑟 𝐴𝑙2 𝑆3 = 150
𝑀𝑟 𝐴𝑙(𝑂𝐻)3 = 78
14,2
𝑚𝑜𝑙 𝐴𝑙2 𝑆3 = = 0,094
150
Perbandingan mol = perbandingan koefisien, maka
𝑘𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 𝐴𝑙2 𝑆3 𝑘𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝐴𝑙(𝑂𝐻)3
=
𝑚𝑜𝑙 𝐴𝑙2 𝑆3 𝑚𝑜𝑙 𝐴𝑙(𝑂𝐻)3
1 2
=
0,094 𝑚𝑜𝑙 𝐴𝑙(𝑂𝐻)3
𝑚𝑜𝑙 𝐴𝑙(𝑂𝐻)3 = 0,189
𝑔𝑟 𝐴𝑙(𝑂𝐻)3 = 0,189 × 78 = 14,742 𝑔𝑟
3.63 (Calista)
3
a. 𝑚𝑜𝑙 𝑁2 = 2 × 1,5 = 2,25 𝑚𝑜𝑙
10 10
b. 𝑚𝑜𝑙 𝑁2 = 28 = 28 𝑚𝑜𝑙
2 10 10
𝑚𝑜𝑙 𝑁𝑎𝑁3 = × = 𝑚𝑜𝑙
3 28 42
10
𝑔𝑟 𝑁𝑎𝑁3 = × 65 = 15,476 𝑚𝑜𝑙
42
c. 2𝑁𝑎𝑁3 → 2𝑁𝑎 + 3𝑁2
10 ft3 = 283 L
𝑔𝑟 = 283 × 1,25 = 353,75 𝑔𝑟
2
𝑚𝑜𝑙 = × 12,6 = 8,42 𝑚𝑜𝑙
3 353,75
𝑚𝑜𝑙 = = 12,6
𝑔𝑟 = 8,42 × 65 = 547 𝑔𝑟 28

3.65 (Calista)
3
a. 𝑚𝑜𝑙 𝐴𝑙 = 2 × 1,5 = 0,0055 𝑚𝑜𝑙
2
b. 𝑚𝑜𝑙 𝐴𝑙2 𝐵𝑟3 = 2 × 0,0055 = 0,0055𝑚𝑜𝑙
𝑔𝑟 𝐴𝑙2 𝐵𝑟3 = 0,0055 × 267 = 1,47 𝑚𝑜𝑙

Anda mungkin juga menyukai