KELOMPOK 3 KELAS D:
Felix Jeremy Marcel Sembiring 270110180117 (Beberapa Pola Sederhana dari Reaktivitas
Kimia)
Samuel Giovanny Ardhy Nugroho 270110180141 (Informasi Kuantitatif dari Persamaan Setara)
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2018
A. PERSAMAAN REAKSI
Persamaan reaksi kimia adalah penyetaraan yang ditulis dengan rumus kimia yang
memberikan informasi identitas dan kuantitas zat-zat yang terlibat dalam suatu perubahan
kimia ataupun fisika.
aA + bB → cC + dD
Keterangan:
a, b, c, d, adalah koefisien reaksi kimia atau bisa disebut juga sebagai perbandingan
bilangan zat dalam reaksi kimia. Bilangan tersebut biasanya berupa bilangan bulat dan
menyatakan jumlah mol.
a. Aspek kuantitatif diperlukan dalam menyetarakan koefisien pereaksi dan hasil reaksi
berdasarkan hukum kekekalan massa, yaitu “jumlah massa sebelum reaksi sama dengan
jumlah massa sesudah reaksi”.
b. Aspek kualitatif diperlukan dalam memberi tanda (simbol) sifat fisik dari pereaksi-
pereaksi dan hasil reaksi, yaitu:
Perubahan entalpi pembentukan standar, (ΔHf0) suatu zat adalah perubahan entalpi
yang terjadi pada pembentukan 1 mol zat dari unsur-unsurnya diukur pada keadaan standar.
Contoh:
ΔHf0 air dalam wujud cair berbeda dengan ΔHf0 air dalam wujud padat. Berdasarkan
perjanjian, ΔHf0 unsur = 0 pada semua temperatur, misalnya:
Contoh:
Marquis de Laplace dari Prancis dalam penelitiannya menemukan bahwa jumlah kalor
yang dibebaskan pada pembentukan senyawa dari unsur-unsurnya sama dengan jumlah
kalor yang diperlukan pada penguraian senyawa tersebut menjadi unsur-unsurnya.
Pernyataan ini dikenal sebagai Hukum Laplace.
Contoh:
c. Perubahan Entalpi Pembakaran ΔHc0
Perubahan entalpi pembakaran, ΔHc adalah perubahan entalpi yang terjadi pada
pembakaran 1 mol unsur atau senyawa pada keadaan standar.
Contoh:
Perubahan entalpi netralisasi adalah perubahan entalpi yang terjadi pada saat reaksi antara
asam dengan basa baik tiap mol asam atau tiap mol basa.
Contoh:
C. BERAT FORMULA
• Skala massa atom memberikan massa tiap unsur relatif terhadap massa atom 12C
• Skala amu membuat kita dapat menggunakan rumus kimia untuk menentukan
komposisi persentasenya dengan massa dari sebuah molekul.
• BERAT RUMUS adalah jumlah berat atom dari tiap atom dalam rumus kimianya
• Jika rumus kimia dari sebuah senyawa adalah rumus molekulnya, maka berat rumus
disebut juga BERAT MOLEKUL.
Pada persamaan reaksi setara, jumlah mol satu senyawa adalah ekuivalen (setara,
sebanding) dengan jumlah mol dari senyawa lainnya pada persamaan reaksi tersebut.
1 mol C3H8 setara secara stoikiometeri dengan 5 mol O2 atau kita sebut saja
Kita tidak dapat menyelesaikan jawaban ini jika persamaan reaksi tidak setara.
Pendekatan umum yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah perhitungan yang
berhubungan dengan persamaan reaksi adalah
3. Gunakan perbandingan mol setara pada persamaan reaksi untuk menghitung jumlah mol
zat yang ditanya
G. PEREAKSI PEMBATAS
Reaktan yang pertama kali habis digunakan pada reaksi kimia disebut reaksi
pembatas (limiting reagent) karena jumlah maksimum produk yang terbentuk tergantung
kepada berapa banyak jumlah awal reaktan. Jika reaktan telah digunakan semua, tidak ada
lagi produk yang dapat terbentuk. Pereaksi berlebih (excess reagent) adalah pereaksi yang
terdapat dalam jumlah yang lebih besar daripada yang diperlukan untuk bereaksi dengan
sejumlah tertentu pereaksi pembatas.
Pereaksi pembatas dapat ditentukan dengan membandingkan mol : koefisien reaksi
masing-masing pereaksi. Hasilnya yang paling kecil adalah pereaksi pembatas. Mol zat
yang lain dicari dari mol pereaksi pembatas.
𝑚𝑜𝑙
Pereaksi Pembatas = 𝑘𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 ambil yang paling kecil
The coefficients in a balanced chemical equation give the mole ratios needed for
stoichiometry calculations
Na2O3Si(s)+8HF(aq)→H2SiF6(aq)+2NaF(aq)+3H2O(l)
3.61 (Calista)
a. 𝐴𝑙2 𝑆3 + 6𝐻2 𝑂 → 3𝐻2 𝑆 + 2𝐴𝑙(𝑂𝐻)3
b. 𝑀𝑟 𝐴𝑙2 𝑆3 = 150
𝑀𝑟 𝐴𝑙(𝑂𝐻)3 = 78
14,2
𝑚𝑜𝑙 𝐴𝑙2 𝑆3 = = 0,094
150
Perbandingan mol = perbandingan koefisien, maka
𝑘𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 𝐴𝑙2 𝑆3 𝑘𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝐴𝑙(𝑂𝐻)3
=
𝑚𝑜𝑙 𝐴𝑙2 𝑆3 𝑚𝑜𝑙 𝐴𝑙(𝑂𝐻)3
1 2
=
0,094 𝑚𝑜𝑙 𝐴𝑙(𝑂𝐻)3
𝑚𝑜𝑙 𝐴𝑙(𝑂𝐻)3 = 0,189
𝑔𝑟 𝐴𝑙(𝑂𝐻)3 = 0,189 × 78 = 14,742 𝑔𝑟
3.63 (Calista)
3
a. 𝑚𝑜𝑙 𝑁2 = 2 × 1,5 = 2,25 𝑚𝑜𝑙
10 10
b. 𝑚𝑜𝑙 𝑁2 = 28 = 28 𝑚𝑜𝑙
2 10 10
𝑚𝑜𝑙 𝑁𝑎𝑁3 = × = 𝑚𝑜𝑙
3 28 42
10
𝑔𝑟 𝑁𝑎𝑁3 = × 65 = 15,476 𝑚𝑜𝑙
42
c. 2𝑁𝑎𝑁3 → 2𝑁𝑎 + 3𝑁2
10 ft3 = 283 L
𝑔𝑟 = 283 × 1,25 = 353,75 𝑔𝑟
2
𝑚𝑜𝑙 = × 12,6 = 8,42 𝑚𝑜𝑙
3 353,75
𝑚𝑜𝑙 = = 12,6
𝑔𝑟 = 8,42 × 65 = 547 𝑔𝑟 28
3.65 (Calista)
3
a. 𝑚𝑜𝑙 𝐴𝑙 = 2 × 1,5 = 0,0055 𝑚𝑜𝑙
2
b. 𝑚𝑜𝑙 𝐴𝑙2 𝐵𝑟3 = 2 × 0,0055 = 0,0055𝑚𝑜𝑙
𝑔𝑟 𝐴𝑙2 𝐵𝑟3 = 0,0055 × 267 = 1,47 𝑚𝑜𝑙