Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN

PRAKTIKUM KIMIA
“REAKSI EKSOTERM & ENDOTERM”

OLEH:

1. STEFANY DRIZZLE INTYAS


2. SUGRIYANDI AKBAR
3. TITIS TRIYANI
4. ULVA AULIYA
5. VIKRAM PRANATA
6. WORO DYAH KRISDIANA
7. YANTI NOVITA
8. YUDA DWI PRAKOSO

SMA NEGERI 1 PESANGGARAN


Jln.Pesanggaran NO.50 Pesanggaran – Banyuwangi Telp. (0333) 710091

Email : sanggarsma@yahoo.com Website: smanegeri 1 pesanggaran.sch.id

[Type text] Page 1


Daftar Isi

Daftar isi..............................................................................................................................2

BAB I..................................................................................................................................3

BAB II................................................................................................................................4

BAB III..............................................................................................................................7

BAB IV..............................................................................................................................8

BAB V...............................................................................................................................13

BAB VI.............................................................................................................................14

REAKSI EKSOTERM & ENDOTERM Page 2


BAB I

TUJUAN

A. Tujuan Percobaan
Menyelidiki dan mendeskripsikan reaksi eksoterm dan endoterm.

B. Alat dan Bahan


1. Tabung Reaksi ( 4 buah )
2. Spatula ( pengaduk )
3. Pita magnrsium ( Mg )
4. Larutan HCl 1 M
5. Larutan NaOH 1 M
6. Serbuk NH 4 Cl
7. Kristal barium hidroksida Ba(OH )2
8. Kristal urea ¿

C. Langkah Kegiatan
1. Siapkan tabung reaksi dan masukkan 2 mL larutan HCl 1 M . Selanjutnya ,
tambahkan pita Mg sekitar 2 cm. Tunggu beberapa saat dan amati yang
terjadi!
2. Siapkan tabung reaksi dan masukkan 2 mL larutan HCl 1 M . Selanjutnya,
tambahkan 2 mL larutan NaOH 1 M. Tunggu beberapa saat dan amati yang
terjadi!
3. Siapkan tabung reaksi dan masukkan 1 sendok kecil serbuk NH 4 Cl ke dalam
tabung reaksi dan tambahkan 1 sendok kecil Ba(OH )2. Amatilah yang terjadi!
4. Siapkan tabung reaksi dan masukkan satu sendok kecil urea dan tambahkan 2
mL air. Aduklah campuran tersebut.

REAKSI EKSOTERM & ENDOTERM Page 3


BAB II

Landasan teori

Reaksi eksoterm dan endoterm merupakan yang termasuk reaksi yang ada dalam
cabang ilmu kimia, disebut termokimia. Termokimia berasal dari kata thermos = suhu,
chemos = kimia. Atau ilmu yang bersangkutan dengan suhu.

A. Hukum Kekekalan Energi dalam Sistem dan Lingkungan.

Hukum kekekalan energi :

Energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, tetapi hanya dapat diubah dari bentuk
energi yang satu menjadi energi yang lain.

 Energi alam semesta adalah tetap sehingga energi yang terlibat dalam suatu
proses kimia dan fisika merupakan perpindahan atau perubahan bentuk energi.
 Sistem adalah bagian dari alam semesta yang menjadi pusat perhatian
langsung dalam suatu percobaan tertentu.
 Lingkungan adalah bagian alam semesta yang berhubungan langsung
(berinteraksi) dengan satu sistem atau segala sesuatu yang membatasi sistem.

Berdasarkan interaksinya dengan lingkungan, sistem dibedakan menjadi tiga macam


yaitu :

1. Sistem Tertutup
Adalah sistem yang penyekatnya mencegah aliran zat masuk dan keluar
sistem (penyekatnya kedap).
Ciri-cirinya adalah sebagai berikut :
 Adanya pertukaran energi atau suhu
 Adanya pertukaran materi atau zat

Contoh : kopi panas dalam gelas tertutup dapat melepaskan kalor atau
panas ke lingkungannya, tetapi tidak ada uap air yang hilang.

2. Sistem Terbuka
Adalah sistem yang dapat berubah seiring berjalannya waktu.
Ciri-cirinya adalah sebagai berikut:
 Adanya pertukaran energi atau suhu

REAKSI EKSOTERM & ENDOTERM Page 4


Contoh : kopi panas dalam gelas terbuka akan melepaskan panas dan
uap air ke lingkungannya.

3. Sistem Terisolasi
Merupakan sistem yang tidak memungkinkan terjadinya perpindahan
energi dan materi antara sistem dengan lingkungan.
Ciri-cirinya :
 Tidak ada perubahan energi dan materi

Contoh : kopi panas dalm termos.

Perubahan energi antara sistem dan lingkungan dapat berupa kalor (q)
atau bentuk energi lainnya yang secara kolekif disebut kerja (w). Energi
yang dipindahkan dalam bentuk kerja atau dalam bentuk kalor yang
memengaruhi jumlah total energi dalam sistem disebut energi dalam. Kerja
adalah suatu bentuk pertukaran energi antara sistem dan lingkungan di luar
kalor.

∆ U =q+ w Keterangan :

∆ U =¿ perubahan energi dalam sistem

q = kalor yang diserap atau dilepaskan sistem

w = kerja yang dilakukan atau diterima sistem

1. Jika sistem melepas kalor atau melakukan kerja, maka sistem


akan rugi karena mengeluarkan energi. Jadi nilai q dan w adalah
negatif.
2. Jika sistem menyerap kalor atau di kenai suatu kerja, maka sistem
akan untung karena mendapat energi. Jadi, nilai q dan w adalah
positif.

q w
Jika sistem melepas kalor - Jika sistem melakukan -
kerja
Jika sistem menyerap kalor + Jika sistem di kenai kerja +

REAKSI EKSOTERM & ENDOTERM Page 5


B. Entalpi dan Perubahan Entalpi
Entalpi “H” merupakan jumlah energi yang dimiliki suatu zat dalam segala bentuk.
Entalpi tidak dapat diukur besarnya, tetapi perubahan entalpinya (∆ H ) dapat diukur.
Perubahan entalpi ini diperoleh dari selisih entalpi produk dengan entalpi reaktan :

∆ H = Hp - Hr

Perubahan entalpi zat sama dengan harga kalor reaksinya yang dilambangkan “q”,
baik reaksi dalam wadah tertutup maupun wadah terbuka.

∆H =q

C. Reaksi Eksoterm dan Endoterm


 Reaksi Eksoterm
Merupakan reaksi kimia yang berlangsung dengan melepaskan panas ke
lingkungan. Ciri-ciri reaksi eksoterm sebagai berikut :
1. Reaksi mengeluarkan panas atau kalor
2. Terjadinya kenaikan suhu
3. Energi panas berpindah dari sistem ke lingkungan
4. Umumnya berlangsung spontan (secara langsung)
5. Perubahan entalpinya (∆ H ) berubah menjadi (∆ H = - atau < 0 )
Contoh :
a. Gamping
b. Olahraga
c. Reaksi pembakaran
d. Reaksi penetralan asam dan basa
e. Reaksi antara air dan kalsium oksida (CaO)
f. Fermentasi pada tempe (tempe dipegang terasa hangat)
 Reaksi Endoterm
Merupakan suatu reaksi kimia yang berlangsung dengan penyerapan
energi panas dari lingkungan. Ciri-ciri reaksi endoterm sebagai berikut :
1. Reaksi yang menyerap panas atau kalor
2. Terjadi penurunan suhu
3. Energi panas berpindah dari lingkungan ke sistem
4. Umumnya berlangsung tidak spontan (tidak secara langsung)
5. Perubahan entalpinya (∆ H ¿ berubah menjadi (∆ H = + atau > 0)

Contoh:

REAKSI EKSOTERM & ENDOTERM Page 6


a. Reaksi antara barium hidroksida (Ba(OH¿2 ) dengan amonium klorida (
NH 4 Cl).
b. Reaksi antara asam etanoat dengan natrium karbonat ( Na 2 C O3 )

BAB III

Gambar Reaksi Endoterm dan Eksoterm

REAKSI EKSOTERM & ENDOTERM Page 7


BAB IV

Hasil Pengamatan

I. Larutan 5 ml HCl + 2 cm pita Mg

A. Alat dan Bahan


1. Tabung reaksi
2. Spatula ( pengaduk)
3. Pita Magnesium ( 2cm)
4. Larutan HCl ( 1 sendok teh )
5. Termometer

B. Langkah Kegiatan
a. Siapkan tabung reaksi dan masukkan 10 ml air( ukur suhu air dengan termometer
suhu sebelum dimasuki HCl dan pita Mg).
b. Selanjutnya ,tambahkan 2 cm pita Mg.
c. Tunggu untuk beberapa saat dan amati yang terjadi.

C. Hasil Pengamatan
 HCl + 2 cm Pita Mg
 Suhu awal air = 26° C
 Setelah dicampur dengan HCl dan pita Mg , larutan tersebut diukur
menggunakan termometer dan suhu akhir menunjukkan angka 29° C .

D. Kesimpulan
Bahwa air yang suhunya 26° C saat diukur dengan termometer belum terjadi
perubahan. Sedangkan setelah dicampur dengan 1 sendok teh HCl dan 2 cm pita Mg
mengalami perubahan suhu menjadi 29° C. Reaksi yang terjadi pada larutan ini yaitu
reaksi ENDOTERM ( reaksi penangkapan suhu atau kalor). Pada saat terjadi reaksi
dibutuhkan energi untuk memanaskan reaktan sebelum reaksi endoterm terjadi. Ini
disebut dengan energi aktivasi.

REAKSI EKSOTERM & ENDOTERM Page 8


II. Larutan Gamping ( Peleburan Gamping )

A. Alat dan Bahan :


1. Gamping
2. Air 100ml
3. Gelas ukur
4. Termometer

B. Langkah Kegiatan
a. Siapkan gelas ukur dan masukan 100ml
b. 2. Lalu ukur suhu air tersebut
c. Lalu masukan gamping ke dalam gelas ukur
d. Ukur suhu air saat di masukan air gamping dengan termometer
e. Amati sampai gamping melebur

C. Hasil Pengamatan
 Suhu air sebelum di masuki gamping adalah 27oC
 Suhu air sesudah di masuki gamping adalah 36oC
 Gamping melebur

D. Kesimpulan
Peleburan termasuk Reaksi ENDOTERM yaitu reaksi kimia yang menangkap kalor
atau suhu.

REAKSI EKSOTERM & ENDOTERM Page 9


III. Larutan NH 4 Cl + Ba(OH )2

A. Alat dan Bahan


1. Tabung reaksi
2. Spatula
3. 3 sendok larutan NH 4 Cl
4. 3 sendok Ba(OH )2
5. Termometer

B. Langkah Kegiatan
a. Siapkan tabung reaksi
b. Masukkan 3 sendok larutan
c. Ukurlah dengan termometer
d. Tunggu beberapa saat dan amati yang terjadi

C. Hasil Pengamatan
 3 sendok NH 4 Cl + 3 sendok Ba ( OH )2
 dengan suhu awal 28℃
 setelah dicampur suhunya turun menjadi 26℃

D. Kesimpulan
Pada saat 3 sendok NH 4 Cl dicampurkan dengan 3 sendok Ba ( OH )2 terjadi perubahan
suhu dengan suhu awal 28℃ menjadi 26℃ sehingga termasuk reaksi EKSOTERM
karena melepaskan kalor atau suhu ke lingkungan.

REAKSI EKSOTERM & ENDOTERM Page 10


IV. UREA (CO ( NH ¿¿ 2))¿

A. Alat dan Bahan


1. Tabung Reaksi
2. Spatula (pengaduk)
3. Thermometer
4. 1 sendok Urea (CO ( NH ¿¿ 2))¿

B. Langkah Kegiatan

a. Siapkan tabung reaksi,spatula,thermometer,dan 1 sendok urea


b. Masukkan 1 sendok ure ke tabung reaksi yang telah disediakan
c. Ukurlah suhu urea tersebut menggunakan thermometer

C. Hasil Pengamatan
 Suhu awal (CO (NH ¿¿ 2))¿ = 27℃
 Suhu akhir (CO (NH ¿¿ 2))=¿ ¿24℃

D. Kesimpulan
Berdasarkan data diatas dapat kita simpulkan bahwa 1 sendok urea yang
telah kita ukur beberapa kali membuktikan bahwa urea mengalami perubahan
suhu dari 27℃ menjadi 24℃ .Reaksi tersebut merupakan reaksi eksoterm. Reaksi
Eksoterm merupakan reaksi kimia yang berlangsung dengan melepaskan panas ke
lingkungan.Pada saat terjadi reaksi dibutuhkan energy untuk memanaskan reaktan
sebelum reaksi eksoterm terjadi. Energi itu disebut dengan ENERGI AKTIVASI.

REAKSI EKSOTERM & ENDOTERM Page 11


V. HCl 10 ml + NaOH 10 ml

A. Alat dan Bahan


1. Tabung reaksi
2. Gelas nukur
3. Spatula (pengaduk)
4. 10 ml larutan HCl
5. 10 ml larutan NaOH

B. Langkah Kegiatan
1. Siapkan tabung reaksi
2. Ukurlah dengan gelas ukur HCl dan NaOH masing-masing 10 ml
3. Setelah diukur, masukkan 10 ml HCl dan 10 ml NaOH kedalam tabung reaksi
yang sama
4. Masukkan termometer untuk mengukur suhu larutan tersebut
5. Biarkan dan amati hingga larutan tersebut bereaksi

C. Hasil Pengamatan
 Suhu air sebelum dimasuki HCl dan NaOH adalah 28℃
 Suhu NaOH sebelum dimasukkan ke air adalah 30℃
 Suhu campuran antara larutan HCl dan NaOH serta air adalah 29℃

D. Kesimpulan

Dari percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa reaksi yang terjadi antara
larutan HCl dan NaOH adalah reaksi EKSOTERM , karena reaksi ini mengeluarkan
suhu atau panas ke lingkungan. Pada saat terjadi reaksi dibutuhkan energy untuk
memanaskan reaktan sebelum reaksi eksoterm terjadi. Energi itu disebut dengan
Energi Aktivasi.

REAKSI EKSOTERM & ENDOTERM Page 12


BAB V

Tentang Penyaji

LANDASAN TEORI

WORO DYAH.K .... VIKRAM PRANATA.... YUDHA DWI ......... ULVA AULIYA

TITIS TRIYANI SUGRIYANDI AKBAR STEFANY DREZZLE INTYAS

TEORI I TEORI II TEORI III

WORO DYAH . K. YANTI NOVITASARI

TEORI V TEORI VI

REAKSI EKSOTERM & ENDOTERM Page 13


BAB VI

Penutup
Demikian pembuata laporan dari kelompok kami, terimakasih atas dukungan dari :

1. Ibu Nanik Anggrainingsih sebagai pembimbing


2. Orang tua kami sebagai pendukung
3. Teman-teman kelompok atas kerja samanya
4. Teman-teman kelas XI MIA 4 atas partisipasinya.

Pesanggaran, 19 September 2014

REAKSI EKSOTERM & ENDOTERM Page 14

Anda mungkin juga menyukai