PRAKTIKUM KIMIA
“REAKSI EKSOTERM & ENDOTERM”
OLEH:
Daftar isi..............................................................................................................................2
BAB I..................................................................................................................................3
BAB II................................................................................................................................4
BAB III..............................................................................................................................7
BAB IV..............................................................................................................................8
BAB V...............................................................................................................................13
BAB VI.............................................................................................................................14
TUJUAN
A. Tujuan Percobaan
Menyelidiki dan mendeskripsikan reaksi eksoterm dan endoterm.
C. Langkah Kegiatan
1. Siapkan tabung reaksi dan masukkan 2 mL larutan HCl 1 M . Selanjutnya ,
tambahkan pita Mg sekitar 2 cm. Tunggu beberapa saat dan amati yang
terjadi!
2. Siapkan tabung reaksi dan masukkan 2 mL larutan HCl 1 M . Selanjutnya,
tambahkan 2 mL larutan NaOH 1 M. Tunggu beberapa saat dan amati yang
terjadi!
3. Siapkan tabung reaksi dan masukkan 1 sendok kecil serbuk NH 4 Cl ke dalam
tabung reaksi dan tambahkan 1 sendok kecil Ba(OH )2. Amatilah yang terjadi!
4. Siapkan tabung reaksi dan masukkan satu sendok kecil urea dan tambahkan 2
mL air. Aduklah campuran tersebut.
Landasan teori
Reaksi eksoterm dan endoterm merupakan yang termasuk reaksi yang ada dalam
cabang ilmu kimia, disebut termokimia. Termokimia berasal dari kata thermos = suhu,
chemos = kimia. Atau ilmu yang bersangkutan dengan suhu.
Energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, tetapi hanya dapat diubah dari bentuk
energi yang satu menjadi energi yang lain.
Energi alam semesta adalah tetap sehingga energi yang terlibat dalam suatu
proses kimia dan fisika merupakan perpindahan atau perubahan bentuk energi.
Sistem adalah bagian dari alam semesta yang menjadi pusat perhatian
langsung dalam suatu percobaan tertentu.
Lingkungan adalah bagian alam semesta yang berhubungan langsung
(berinteraksi) dengan satu sistem atau segala sesuatu yang membatasi sistem.
1. Sistem Tertutup
Adalah sistem yang penyekatnya mencegah aliran zat masuk dan keluar
sistem (penyekatnya kedap).
Ciri-cirinya adalah sebagai berikut :
Adanya pertukaran energi atau suhu
Adanya pertukaran materi atau zat
Contoh : kopi panas dalam gelas tertutup dapat melepaskan kalor atau
panas ke lingkungannya, tetapi tidak ada uap air yang hilang.
2. Sistem Terbuka
Adalah sistem yang dapat berubah seiring berjalannya waktu.
Ciri-cirinya adalah sebagai berikut:
Adanya pertukaran energi atau suhu
3. Sistem Terisolasi
Merupakan sistem yang tidak memungkinkan terjadinya perpindahan
energi dan materi antara sistem dengan lingkungan.
Ciri-cirinya :
Tidak ada perubahan energi dan materi
Perubahan energi antara sistem dan lingkungan dapat berupa kalor (q)
atau bentuk energi lainnya yang secara kolekif disebut kerja (w). Energi
yang dipindahkan dalam bentuk kerja atau dalam bentuk kalor yang
memengaruhi jumlah total energi dalam sistem disebut energi dalam. Kerja
adalah suatu bentuk pertukaran energi antara sistem dan lingkungan di luar
kalor.
∆ U =q+ w Keterangan :
q w
Jika sistem melepas kalor - Jika sistem melakukan -
kerja
Jika sistem menyerap kalor + Jika sistem di kenai kerja +
∆ H = Hp - Hr
Perubahan entalpi zat sama dengan harga kalor reaksinya yang dilambangkan “q”,
baik reaksi dalam wadah tertutup maupun wadah terbuka.
∆H =q
Contoh:
BAB III
Hasil Pengamatan
B. Langkah Kegiatan
a. Siapkan tabung reaksi dan masukkan 10 ml air( ukur suhu air dengan termometer
suhu sebelum dimasuki HCl dan pita Mg).
b. Selanjutnya ,tambahkan 2 cm pita Mg.
c. Tunggu untuk beberapa saat dan amati yang terjadi.
C. Hasil Pengamatan
HCl + 2 cm Pita Mg
Suhu awal air = 26° C
Setelah dicampur dengan HCl dan pita Mg , larutan tersebut diukur
menggunakan termometer dan suhu akhir menunjukkan angka 29° C .
D. Kesimpulan
Bahwa air yang suhunya 26° C saat diukur dengan termometer belum terjadi
perubahan. Sedangkan setelah dicampur dengan 1 sendok teh HCl dan 2 cm pita Mg
mengalami perubahan suhu menjadi 29° C. Reaksi yang terjadi pada larutan ini yaitu
reaksi ENDOTERM ( reaksi penangkapan suhu atau kalor). Pada saat terjadi reaksi
dibutuhkan energi untuk memanaskan reaktan sebelum reaksi endoterm terjadi. Ini
disebut dengan energi aktivasi.
B. Langkah Kegiatan
a. Siapkan gelas ukur dan masukan 100ml
b. 2. Lalu ukur suhu air tersebut
c. Lalu masukan gamping ke dalam gelas ukur
d. Ukur suhu air saat di masukan air gamping dengan termometer
e. Amati sampai gamping melebur
C. Hasil Pengamatan
Suhu air sebelum di masuki gamping adalah 27oC
Suhu air sesudah di masuki gamping adalah 36oC
Gamping melebur
D. Kesimpulan
Peleburan termasuk Reaksi ENDOTERM yaitu reaksi kimia yang menangkap kalor
atau suhu.
B. Langkah Kegiatan
a. Siapkan tabung reaksi
b. Masukkan 3 sendok larutan
c. Ukurlah dengan termometer
d. Tunggu beberapa saat dan amati yang terjadi
C. Hasil Pengamatan
3 sendok NH 4 Cl + 3 sendok Ba ( OH )2
dengan suhu awal 28℃
setelah dicampur suhunya turun menjadi 26℃
D. Kesimpulan
Pada saat 3 sendok NH 4 Cl dicampurkan dengan 3 sendok Ba ( OH )2 terjadi perubahan
suhu dengan suhu awal 28℃ menjadi 26℃ sehingga termasuk reaksi EKSOTERM
karena melepaskan kalor atau suhu ke lingkungan.
B. Langkah Kegiatan
C. Hasil Pengamatan
Suhu awal (CO (NH ¿¿ 2))¿ = 27℃
Suhu akhir (CO (NH ¿¿ 2))=¿ ¿24℃
D. Kesimpulan
Berdasarkan data diatas dapat kita simpulkan bahwa 1 sendok urea yang
telah kita ukur beberapa kali membuktikan bahwa urea mengalami perubahan
suhu dari 27℃ menjadi 24℃ .Reaksi tersebut merupakan reaksi eksoterm. Reaksi
Eksoterm merupakan reaksi kimia yang berlangsung dengan melepaskan panas ke
lingkungan.Pada saat terjadi reaksi dibutuhkan energy untuk memanaskan reaktan
sebelum reaksi eksoterm terjadi. Energi itu disebut dengan ENERGI AKTIVASI.
B. Langkah Kegiatan
1. Siapkan tabung reaksi
2. Ukurlah dengan gelas ukur HCl dan NaOH masing-masing 10 ml
3. Setelah diukur, masukkan 10 ml HCl dan 10 ml NaOH kedalam tabung reaksi
yang sama
4. Masukkan termometer untuk mengukur suhu larutan tersebut
5. Biarkan dan amati hingga larutan tersebut bereaksi
C. Hasil Pengamatan
Suhu air sebelum dimasuki HCl dan NaOH adalah 28℃
Suhu NaOH sebelum dimasukkan ke air adalah 30℃
Suhu campuran antara larutan HCl dan NaOH serta air adalah 29℃
D. Kesimpulan
Dari percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa reaksi yang terjadi antara
larutan HCl dan NaOH adalah reaksi EKSOTERM , karena reaksi ini mengeluarkan
suhu atau panas ke lingkungan. Pada saat terjadi reaksi dibutuhkan energy untuk
memanaskan reaktan sebelum reaksi eksoterm terjadi. Energi itu disebut dengan
Energi Aktivasi.
Tentang Penyaji
LANDASAN TEORI
WORO DYAH.K .... VIKRAM PRANATA.... YUDHA DWI ......... ULVA AULIYA
TEORI V TEORI VI
Penutup
Demikian pembuata laporan dari kelompok kami, terimakasih atas dukungan dari :