Anda di halaman 1dari 121

MODUL EKSPERIMEN FISIKA

GERAK HARMONIK SEDERHANA


UNTUK SMA/MA KELAS XI

Disusun oleh :
Errina Nur Rahmawati
Pembimbing :
Eko Nursulistiyo
ii

MODUL EKSPERIMEN FISIKA

Modul Eksperimen Fisika


Gerak Harmonik Sederhana
Untuk SMA/MA Kelas XI

Penulis :
Errina Nur Rahmawati
Desain Sampul :
Yuniantoro
Modul Eksperimen Fisika

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan akal dan

pikiran sehingga penulis dapat menyelesaikan Modul Eksperimen Fisika dengan Video Analisis

berbasis Smartphone Android pada pokok bahasan Gerak Harmonik Sederhana.

Penulis menyusun modul ini untuk memenuhi kebutuhan siswa akan pengetahuan,

kemampuan yang dipersyaratkan untuk memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi, serta

mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Selain itu, modul ini juga ditulis untuk

membantu siswa mengembangkan kemampuan melakukan eksperimen, meningkatkan

pengalaman belajar siswa, memupuk sikap ilmiah, dan membentuk sikap positif terhadap fisika.

Penulis berharap agar modul ini dapat bermanfaat bagi siswa untuk memperoleh

pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan melakukan eksperimen fisika. Penulis

mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan yang telah membantu dan mendukung dalam

pembuatan Modul Eksperimen Fisika.

Penulis

Errina Nur Rahmawati

iii
Modul Eksperimen Fisika

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ………………………………………………………………………… i

KATA PENGANTAR ………………………………………………………………………. iii

DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………… iv

KOMPETENSI ……………………………………………………………………………… v

PENDAHULUAN …………………………………………………………………………… 1

BAB I EKSPERIMEN BANDUL ……………………………………………...………..… 11

BAB II EKSPERIMEN PEGAS ………………………………………………………….. 30

BAB III EKSPERIMEN PEGAS RANGKAIAN SERI …………………………………. 57

BAB IV EKSPERIMEN PEGAS RANGKAIAN PARAREL ..…………………………. 86

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………………. 113

iv
Modul Eksperimen Fisika

Kompetensi

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/Semester : XI/1

Materi Pokok : Gerak Harmonik Sederhana

Standar Kompetensi : 1. Menganalisis gejala alam dan keteraturannya dalam cakupan mekanika benda titik

v
Modul Eksperimen Fisika

Materi Nilai Budaya Dan Kewirausahaan/ Indikator Pencapaian Alokasi Sumber/


Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Pembelajaran Karakter Bangsa Ekonomi Kreatif Kompetensi Waktu Bahan/Alat

1.4 Menganalisis Gerak getaran  Jujur  Percaya diri  Melakukan percobaan  Mendeskripsikan Penilaian kinerja 2 jam Sumber: Buku
hubungan untuk karakteristik gerak pada (sikap dan Fisika yang
antara gaya  Toleransi  Berorientasi mengidentifikasi getaran pegas praktik), tes relevan
dengan gerak tugas tertulis (Mekanika)
getaran  Kerja keras karakteristik gerak
 Menjelaskan hubungan
 dan hasil getaran pada pegas Bahan: bahan
 Mandiri (simpangan, antara periode getaran presentasi,
amplitudo, periode, dengan massa beban lembar kerja,
 Demokratis dan lain-lain) secara berdasarkan data data hasil
pengamatan
 Rasa ingin tahu berkelompok percobaan,
  Menganalisis gaya bahan
 Komunikatif Memformulasikan
simpangan, kecepatan dan presentasi
hubungan antara
 Tanggung simpangan, kecepatan, percepatan pada gerak Alat: media
Jawab percepatan, dan gaya getaran presentasi,
pada gerak getaran statif, beban
melalui diskusi kelas gantung,
stopwatch,
pegas dan
media
presentasi

1.6 Menerapkan Hukum  Jujur  Percaya diri  Menyelidiki  Menerapkan hukum Penugasan, tes 2 jam Sumber: Buku
hukum kekekalan energi berlakunya hukum kekekalan energi mekanik tertulis Fisika yang
kekekalan mekanik  Toleransi  Berorientasi kekekalan energi pada gerak misalnya gerak relevan
energi mekanik tugas
untuk  Penerapan  Kerja keras mekanik pada gerak harmonik sederhana Bahan: lembar
energi  dan hasil jatuh bebas, parabola
 Menerapkan hukum
masalah, hasil
menganalisis
mekanik  Mandiri dan gerak harmonik kerja siswa,
gerak dalam sederhana kekekalan energi mekanik bahan
kehidupan pada gerak  Demokratis pada gerak getaran presentasi
sehari-hari getaran  Menerapkan hukum
 Rasa ingin tahu kekekalan energi Alat: media
presentasi
 Komunikatif mekanik dalam
memecahkan masalah
 Tanggung gerak jatuh bebas,
Jawab gerak bidang miring,
gerak dalam bidang
lingkaran, gerak
planet/satelit, dan
gerak getaran secara
berkelompok

vi
Modul Eksperimen Fisika

PENDAHULUAN
A. Deskripsi

Dalam Modul ini berisikan materi tentang Gerak Harmonik sederhana


yang disampaikan secara kontekstual, dengan mengidentifikasi permasalahan
sesuai dengan kehidupan sehari-hari. Telah kita ketahui bahwa gerak harmonik
sederhana merupakan konsep fisika yang esensial. Selain itu dalam modul ini
juga berisi praktikum eksperimen fisika tentang Gerak Harmonik Sederhana.

Praktikum tentang gerak harmonik sederhana disajikan dalam kegiatan


“ Eksperimen Fisika dengan video analysis berbasis smartphone android“.
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memperkaya pengalam belajar dan
melatih berbagai keterampilan siswa. Eksperimen Fisika juga diharapkan dapat
melatih siswa melakukan kegiatan ilmiah, menggunakan metode ilmiah dan
menerapkan sikap ilmiah sesuai dengan karakteristik mata pelajaran fisika.

Dalam modul ini hanya berisi praktikum tentang bandul dan pegas
(pegas biasa, pegas rangkaian seri dan pegas rangkaian paralel). Metode yang
digunakan dalam eksperimen ini adalah metode analisis video (video analysis)
berbasis smarthone android dengan software VidAnalysis.

VidAnalysis adalah alat serbaguna, dalam pengukuran aplikasi ini


menggabungkan antara pengukuran fisika dan matematika misalnya, anda
dapat memfilmkan percobaan bandul dengan kamera smartphone atau tablet.
Selanjutnya menganalisis video dengan menandai objek yang ingin digerakkan
yang kemudian akan dilacak pada setiap frame video.

Penelitian ini menggunakan software VidAnalysis versi 1.63. aplikasi ini

berukuran 16 MB dan dapat diunduh secara gratis dari Google play store.

Page 1
Modul Eksperimen Fisika

Diharapkan setelah melakukan eksperimen dalam modul ini siswa akan


lebih memahami tentang konsep Gerak Harmonik Sederhana pada bandul dan
pegas, selain itu siswa juga diharapkan dapat melakukan praktikum ini secara
mandiri.

B. Petunjuk Penggunaan Modul

Modul Ekperimen Fisika dengan materi Gerak Harmonik Sederhana


merupakan modul eksperimen. Dengan modul eksperimen fisika ini
diharapkan siswa mampu melakukan eksperimen secara mandiri.

Sebelum mempelajari modul ini, alangkah baiknya kalian perhatikan


petunjuk penggunaan modul agar mendapatkan hasil yang maksimal. Modul
ini berisi Pendahuluan ( Deskripsi, Petunjuk Penggunaan Modul, Panduan
Eksperimen, Contoh Analisis Percobaan yang ada pada video dengan
menggunakan software VidAnalysis pada Smartphone Android dan Tujuan
Akhir).

C. Panduan Eksperimen

Definisi software VidAnalysis


VidAnalysis adalah salah satu software yang berbasis teknologi yang
dapat digunakan dalam proses pembelajaran fisika.

Page 2
Modul Eksperimen Fisika

Gambar 1. software VidAnalysis

Selain itu VidAnalysis adalah alat serbaguna, aplikasi ini


menggabungkan antara pengukuran fisika dan matematika.misalnya, dalam
percobaan bandul dengan kamera smartphone atau tablet. Selanjutnya
menganalisis video dengan menandai objek yang ingin digerakkan yang
kemudian akan dilacak pada setiap frame video. Dengan informasi ini app
menciptakan waktu-x-jarak, waktu-y-jarak, x-jarak-y-jarak diagram dan
menambahkan semua nilai untuk didaftar. Seperti yang ditampilkan pada
Gambar 2.

Page 3
Modul Eksperimen Fisika

Gambar 2. Tampilan hasil data software VidAnalysis

Dengan aplikasi ini juga dapat : mengatur video untuk analisis, pilih
mengukur point untuk analisis, mengatur panjang mutlak sebagai acuan untuk
realitas, mengatur sistem koordinat dan bahkan putar, memperbaiki point
dipilih dalam analisis, display tiga diagram, di mana dapat menambahkan
fungsi sebagai model, menampilkan daftar semua nilai yang terukur, berbagi
dan menyimpan daftar ini sebagai file CSV. Format file CSV dapat dibuka
melalui Microsoft Excel, untuk pengolahan data selanjutnya (https://
play.google.com/store/apps/, 2016).

Penelitian ini menggunakan aplikasi android yaitu VidAnalysis versi


1.63. aplikasi ini berukuran 16 MB dan dapat diunduh secara gratis dari
Google play store.

Aplikasi ini jarang digunakan pada kalangan mahasiswa ataupun


pelajar, dikarenakan software ini masih terlihat asing dikalangan siswa maupun
mahasiswa karena kebanyakan dari mereka hanya memanfaatkan smartphone

Page 4
Modul Eksperimen Fisika

android hanya untuk berkomunikasi dan bersosial, sangat jarang yang


menggunakannya untuk pembelajaran khususnya untuk eksperimen fisika.

D. Contoh Analisis

1. Memulai VidAnalysis dan Memasukkan Video

Untuk analisis video dengan software VidAnalysis, terlebih dahulu


pastikan software ini sudah terinstal di smartphone android yang kita gunakan.

 Setelah terpasang, bukalah Software VidAnalysis klik Proceed


untuk memulai sehingga tampil seperti gambar 1.

Gambar 3. Tampilan awal VidAnalysis free

 Setelah masuk ke VidAnalysis, maka selanjutnya pilih video yang


akan di tracking dengan cara:

Page 5
Modul Eksperimen Fisika

Klik tanda + pada pojok kanan atas layar  pilih lokasi video yang
di simpan, yang ditampilkan seperti gambar 2.

Gambar 4. Lokasi penyimpanan video

yang akan dianalisis

 Langkah selanjutnya yaitu memilih video yang diinginkan,


misalkan memilih video bandul untuk di tracking. Maka video
tersebut akan muncul di software VidAnalysis seperti gambar 3.

Page 6
Modul Eksperimen Fisika

Gambar 5. Video yang sudah dimasukkan ke dalam VidAnalysis


free

2. Cara Melakukan Tracking

Setelah memilih video yang ingin di track dan juga sudah berhasil
memasukkan video ke VidAnalysis maka selanjutnya memulai tracking, untuk
tahap tracking terlebih dahulu ikuti langkah-langkah berikut.

 Menentukan pengaturan skala sesungguhnya seperti yang


ditampilkan ada gambar 4(a) dan (b).

Page 7
Modul Eksperimen Fisika

(a) (b)

Gambar 6(a) dan (b). Penentuan skala sebenarnya

 Langkah selanjutnya menempatkan titik koordinat X-Y kemudian


memilih bagian video yang ingin di tracking.

 Selanjutnya yaitu melakukan tracking.

 Pada saat melakukan tracking yang pertama maka waktu pada video
belum berjalan, setelah tracking yang kedua pada beban yang
dikaitkan pada tali atau pegas maka waktu pada video bertambah
sehingga setelah beberapa kali melakukan tracking beban akan
bergeser sedangkan seiring bertambahnya tracking pada beban

Page 8
Modul Eksperimen Fisika

tersebut maka waktu pada video juga akan terus bertambah.


Mengklik beban terus dilakukan sampai video tersebut selesai.

 Setelah melakukan tracking maka kita akan mendapatkan data t, x,


y, vy dan vx.

3. Analisis dengan Microsoft Excel

Setelah selesai melakukan tracking, selanjutnya data akan dianalisis


dengan cara mengirim data dari VidAnalysis pada Hp di Microsoft exel,

E. Tujuan Akhir

Setelah belajar menggunakan modul ini diharapkan :

1. Siswa mampu menentukan tetapan gravitasi dengan eksperimen


bandul pada gerak harmonik sederhana.

2. Siswa mampu menganalisis konstanta pegas berdasarkan Hukum


Hooke dan mengimplementasikannya pada pegas rangkaian seri dan
pararel.

3. Siswa mampu menganalisis energi kinetik, energi potensial, dan


energi mekanik berdasarkan persamaan gerak harmonik sederhana
pada pegas, pegas rangkaian seri dan pararel.

4. Siswa mampu membandingkan konstanta pegas dan


mengimplementasikannya pada pegas rangkaian seri dan pararel.

5. Siswa mampu menganalisis energi kinetik, energi potensial, dan


energi mekanik berdasarkan persamaan gerak harmonik sederhana
pada pegas.

Page 9
Modul Eksperimen Fisika

6. Siswa mampu memahami hubungan grafik energi kinetik, energi

potensial, dan energi mekanik dalam gerak harmonik sederhana

pada pegas.

Page 10
Modul Eksperimen Fisika Page 11

BAB I

Analisis Gerak Harmonik Sederhana pada Bandul

A. Tujuan Percobaan

1. Memperkenalkan kepada Siswa tentang teknik analisis video pada


eksperimen fisika gerak harmonik sederhana

2. Siswa dapat menentukan nilai eksperimenal besar percepatan gravitasi gerak


bandul

3. Siswa dapat membandingkan hasil teori dengan hasil eksperimen yang


didapat dan menentukan ralat relatifnya

B. Alat dan Bahan

1. Modul eksperimen GHS

2. Smartphone Android

3. Software VidAnalysis

4. Video GHS bandul

C. Landasan Teori

Gerak harmonik sederhana adalah gerak bolak-balik benda melalui suatu


titik kesetimbangan tertentu dengan banyaknya getaran benda dalam setiap
sekon selalu konstan. Gerak harmonik sederhana merupakan salah satu macam
gerak osilasi yang lazim dan sangat penting. Gerak harmonik dapat dinyatakan
dengan grafik posisi partikel sebagai fungsi waktu berupa sinus atau kosinus.
Contoh gerak harmonik antara lain adalah gerakan benda yang tergantung pada
Modul Eksperimen Fisika Page 12

sebuah pegas, dan gerakan sebuah bandul jam yang berayun ke kiri dan
kekanan.

Gerak Harmonik Sederhana pada Bandul

Seperti yang sudah dijelaskan di atas salah satu contoh dari gerak
harmonik sederhana adalah gerak osilasi pada bandul, dimana gerak bandul
merupakan gerak harmonik sederhana yang memiliki amplitudo kecil. Bandul
sederhana atau ayunan matematis merupakan sebuah partikel yang bermassa m
yang tergantung pada suatu titik tetap dari seutas tali yang massanya diabaikan
dan tali ini tidak dapat bertambah panjang. Pada Gambar 1.1 memperlihatkan
bandul sederhana yang terdiri dari tali dengan panjang L dan beban massa m.
Gaya yang bekerja pada beban adalah beratnya mg dan tegangan T pada tali.
Tegangan tali T disebabkan oleh komponen berat mg cos θ, sedangkan
komponen mg sin θ bekerja untuk melawan simpangan. mg sin θ inilah yang
dinamakan gaya pemulih (FT), gaya pemulih adalah gaya yang bekerja pada gerak
harmonik yang selalu mengarah pada titik keseimbangan dan besarnya
sebanding dengan simpangannya.
Page 13 Modul Eksperimen Fisika

Gambar 1.1 Gerak harmonik pada bandul

Gaya yang bekerja pada beban adalah beratnya mg dan tegangan T pada tali.
Bila tali membuat sudut θ terhadap vertikal, berat memiliki komponen-komponen
mg cos θ sepanjang tali dan mg sin ϕ tegak lurus tali dalam arah berkurangnya θ.
Misalkan s sebagai panjang busur diukur dari dasar lingkaran. Panjang busur
dihubungkan ke sudut θ oleh

s  L
(1)

Komponen tangensial percepatan benda adalah d2s/dt2. Komponen


tangensial hukum kedua Newton adalah

d 2s
 Ft  mg sin   m dt 2
Atau
Modul Eksperimen Fisika Page 14

d 2s s
2
  g sin    g sin
dt L
(2)

Jika s jauh lebih kecil daripada s/L, sudut θ = s/L adalah kecil, dan kita dapat
mendekati sin θ dengan sudut θ. Dengan menggunakan sin (s/L) ≈ s/L dalam
Persamaan 2, kita akan memeproleh

d 2s g
2
 s
dt L (3)

Kita dapat melihat bahwa untuk sudut cukup kecil sehingga sin θ ≈ θ berlaku,
percepatan berbanding lurus dengan simpangan. Gerak bandul dengan demikian
mendekati gerak harmonik sederhana untuk simpangan kecil. Persamaan 4 dapat
ditulis

d 2s
  2 s
dt 2 (4)

Dengan

g
2 
L (5)

Penyelesaian Persamaan 4 adalah s = s0cos (ωt + δ ), dengan s0adalah simpangan


maksimum diukur sepanjang busur lingkaran. Periode gerak harmonik sederhana
adalah

2 L
T  2
 g
(6)
Page 15 Modul Eksperimen Fisika

Seringkali gerak bandul sederhana lebih mudah dinyatakan dalam bentuk


simpangan sudut θ dengan menggunakan s = lθ dalam Persamaan 2, kita akan
memperoleh

d 2  L 
  g sin 
dt 2

Atau

d 2 L g
2
  sin 
dt L
(7)

Yang untuk θ kecil menjadi

d 2 g
2
     2
dt L
(8)

Penyelesaian Persamaan 8 adalah

   0 cost   
(9)

dengan θ0 = s0/L sebagai simpangan sudut maksimum. Kriteria gerak harmonik


sederhana yang dinyatakan dalam besaran-besaran sudut ini adalah bahwa
percepatan sudut harus berbanding lurus dengan simpangan sudut dan
berlawanan arah seperti dalam Persamaan 8.

Percepatan gravitasi dengan mudah dapat diukur dengan menggunakan


bandul. Anda hanya perlu mengukur panjang L denga meteran dan periode T
dengan menentukan waktu untuk satu osilasi. (Orang biasanya mengukur waktu
untuk n osilasi dan kemudian mambaginya dengan n untuk mengurangi kesalahan
Modul Eksperimen Fisika Page 16

dalam pengukuran waktu). Percepatan gravitasi ditentukan dengan


menyelesaikan Persamaan 10 untuk g :

4 2 L
g
T2 , (10)

Untuk periode dihitung dengan menggunakan persamaan 11.

t
T
n (11)

dengan t = waktu untuk berosilasi

n = banyaknya osilasi pada waktu tertentu

D. Prosedur Praktikum Pengambilan Data

1. Download terlebih dahulu software VidAnalysis di Google Play Store.

2. Kemudian untuk mendapatkan video eksperimen bandul dapat di unduh


melalui blog eksperimenfisikaghs.wordpress.com

3. Langkah selanjutnya mengaktifkan software VidAnalysis, setelah terbuka


klik Proceed untuk memulai. Seperti pada tampilan di bawah ini.
Page 17 Modul Eksperimen Fisika

Gambar 1.2 Tampilan untuk memulai pada layar aktif VidAnalysis

4. Kemudian akan muncul tampilan seperti pada Gambar 1.3. Untuk


mengambil video dan memasukkannya kedalam software VidAnalysis,
dengan cara klik tanda +, sehingga muncul tampilan seperti di bawah ini.
Modul Eksperimen Fisika Page 18

Gambar 1.3 Tampilan setelah meng-klik Proceed

5. Setelah itu tinggal memasukkan video yang akan di analisis terlebih dahulu.

Gambar 1.4a Tampilan letak Gambar 1.4b Tampilan video

video yang akan dianalisis yang akan dianalisis


Page 19 Modul Eksperimen Fisika

Jika video GHS bandul dimasukkan, maka langkah di atas menghasilkan


tampilan di monitor seperti terlihat pada Gambar 1.5a dan Gambar 1.5b.

Gambar 1.5a Tampilan untuk Gambar 1.5b Tampilan video


memberinama video yang sudah dimasukkan

6. Jika video akan dianalisis maka klik pada video yang tersedia.

7. Catatlah semua infomasi awal yang ada pada video bandul. Misal pada
video bandul massa beban yang diikat pada tali m = 19,2 gram. Panjang tali
yang digunakan 38 cm. Berdasarkan data awal ini dan analisis data numerik
yang diperolehdari video analysis kita akan tentukan percepatan gravitasi
(video bandul) untuk menentukan energy kinetik, energy potensial dan
energy mekanik pada bandul.
Modul Eksperimen Fisika Page 20

8. Menjalankan video dan melakukan tracking lintasan objek dengan


menggunakan Video analysis (Gambar 1.6) untuk mendapatkan data
numeric dari posisi objek sebagai fungsi waktu.

Gambar 1.6 Video yang sudah dimasukkan kedalam software VidAnalysis

9. Menentukan skala yang digunakan dengan cara klik pada kedua ujung
statip, kemudian kita masukan besaran skalanya, missal 0.5 meter, seperti
yang ditunjukkan pada Gambar 1.7 dan 1.8.
Page 21 Modul Eksperimen Fisika

Gambar 1.7 Menetukan skala Gambar 1.8 Isikan panjang tali tali

yang digunakan yang sebenarnya

10. Kemudian akan muncul dalam monitor video membentuk titik koordinat X-Y
yang mencangkup semua daerah obyek video yang diteliti sebagaimana
Gambar 1.9.
Modul Eksperimen Fisika Page 22

Gambar 1.9 Titik koordinat X-Y pada bandul

11. Untuk memulai penge-trackan klik tanda √ ,kemudian melakukan Tracking


pada setiap gerakan beban yang terikat pada bandul. Disini perlu ketelitian
dan kehati-hatian, karena setiap gerakan masa benda harus ditracking
dengan cara meng-klik benda/obyek sampai video berhenti.

12. Setelah selesai melakukan tracking ,pada jendela Video analysis klik ,

dan grafik akan muncul secara otomatis. Setelah itu pilih pada pojok
kanan atas layar kemudian pilih Save analysis as CSV data kemudian akan
dikirim dengan email. Data dan grafik tersebut mengintepretasikan tracking
-tracking yang kita lakukan. Pada saat kita melakukan tracking ,secara
Page 23 Modul Eksperimen Fisika

bersamaan data angka dan titik/point grafik juga tercatat, sampai kita
selesai melakukan tracking. Hasilnya seperti Gambar 1.10a dan 1.10b.

Gambar 1.10aTampilan grafik Gambar 1.10b Tampilan data

Setelah penge-trackan angka setelah penge-trackan

E. Analisis Data Gerak Harmonik Sederhana pada Bandul

Dengan melakukan langkah 1 s/d 12 di atas, kita sudah mengumpulkan data


praktikum. Langkah selanjutnya adalah melakukan analisis sebagai berikut :

1. Setelah data kirim ke email masing-masing, buka email masing-masing


dan kemudian mengunduh data yang sudah didapat pada saat
melakukan tracking.
Modul Eksperimen Fisika Page 24

2. Buka data yang sudah didapat dengan Ms Excel. Untuk Ms Excel 2007,
sebelum membuka file data rubah dahulu tipe file dengan
menambahkan “.txt” diakhir file name, seperti tampilan Gambar 1.11
Kemudian baru open file.

Gambar 1.11 Tampilan rename file

3. Setelah itu akan muncul tampilan seperti pada Gambar 1.12, kemudian
pilih delimited next.
Page 25 Modul Eksperimen Fisika

Gambar 1.12 Tampilan Windows delimited

4. Selanjutnya akan muncul seperti Gambar 1.13, pilih comma next.

Gambar 1.13 Tampilan penyamaan tanda

5. Langkah selanjutnya pilih generalisasi finish. Seperti Gambar 1.14.


Modul Eksperimen Fisika Page 26

Gambar 1.14 Tampilan akhir langkah penyamaan format

6. Kemudian akan muncul hasil seperti pada Gambar 1.15.

Gambar 1.15 Tampilan hasil akhir

Pada hasil akhir kolom vx dan vy masih menggunakan titik, untuk


menyamakan menggunakan koma caranya blok dahulu kolom vx dan vy
tekan ctrl+h find what “ . “ Replace “ , “.
Page 27 Modul Eksperimen Fisika

Gambar 1.16 Tampilan Find and Replace

7. Jika menggunakan Ms Excel 2016, tidak perlu menambahkan “.txt”


tetapi langsung open file samakan format datanya dengan cara blok
semua data yang dipilih klik Find & Select Replace, seperti yang
ditunjukkan pada Gambar 1.17.

Gambar 1.17 Data video analysis dalam format excel


Modul Eksperimen Fisika Page 28

Setelah itu tinggal mengganti format sesuai yang dikehendaki (missal “,”
diganti “.”atau sebaliknya ) kemudian klik Replace All seperti pada Gambar
1.18.

Gambar 1.18 Tampilan mengganti format dari “,” “.”

8. Untuk menentukan percepatan gravitasi bandul, Kita harus menentukan


besarnya nilai periode T terlebih dahulu dengan menggunakan persamaan

t
T
n

Dimana nilai t = waktu yang diperlukan untuk menempuh n getaran, dalam


eksperimen ini adalah waktu terakhir ( paling besar) dari data
percobaan

n = banyaknya getaran dalam satu waktu, 1 getaran dihitung dari


puncak ke puncak atau dari lembah ke lembah

9. Setelah periode T didapat maka untuk mencari percepatan gravitasi


digunakan persamaan
Page 29 Modul Eksperimen Fisika

4 2 L
g
T2

dengan L = panjang tali, yang sudah dicatat pada informasi awal

T = periode getaran, di dapat dari langkah 8

F. Kesimpulan

 Apakah dengan eksperimen ini anda menjadi paham tentang video


analysis ?

 Apakah hasil eksperimen mendekati hasil teori ? Besar percepatan


gravitasi teori adalah 9.8 m/s²

 Hitung besar ralat relatifnya, dengan rumus

g teori  g eksperimen
% 100
g teori
 Apa yang dapat disimpulkan dari eksperimen ini ?
Modul Eksperimen Fisika Page 30

BAB II

Analisis Gerak Harmonik Sederhana pada Pegas

A. Tujuan Percobaan

1. Memperkenalkan kepada Siswa tentang teknik analisis video pada kajian


gerak harmonik sederhana pada pegas

2. Siswa dapat menetukan nilai eksperimental konstanta pegas pada gerak


harmonic sederhana

3. Siswa dapat menentukan besar energy potensial, energy kinetic dan energy
mekanik pada system pegas

4. Siswa dapat membuktikan hukum kekekalan energy mekanik pada system


pegas

5. Siswa dapat menampilkan garfik hubungan energi (Ek, Ep dan Em) terhadap
jarak (y).

B. Alat dan Bahan

1. Modul eksperimen GHS

2. Smartphone Android

3. Software VidAnalysis

4. Video GHS sistem massa-pegas

C. Landasan Teori

Definisi lain dari Gerak harmonik sederhana adalah gerak bolak-balik benda
melalui suatu titik kesetimbangan tertentu dengan banyaknya getaran benda
Modul Eksperimen Fisika Page 31

dalam setiap sekon selalu konstan. Gerak harmonik sederhana merupakan salah
satu macam gerak osilasi yang lazim dan sangat penting. Gerak harmonik dapat
dinyatakan dengan grafik posisi partikel sebagai fungsi waktu berupa sinus atau
kosinus. Contoh gerak harmonik antara lain adalah gerakan benda yang
tergantung pada sebuah pegas, dan gerakan sebuah bandul jam yang berayun ke
kiri dan ke kanan.

Gerak Harmonik Sederhana pada Pegas

Suatu sitem yang menunjukkan gejala gerak harmonik sederhana adalah


sebuah benda yang tertambat ke sebuah pegas, seperti yang ditunjukkan pada
Gambar 2.1.

Gambar 2.1 Sebuah benda yang tertambat pada pegas yang diam diatas
meja licin

Apabila benda disimpangkan sejauh x dari kedudukan setimbangnya, pegas


mengerjakan gaya, seperti pada hukum Hooke.

Fx  kx
(11)
Page 32 Modul Eksperimen Fisika

Tanda minus pada hukum Hooke timbul karena gaya pegas ini berlawanan
arah dengan simpangan. Jika positif untuk simpangan ke kanan, maka gaya ke kiri
bernilai negatif. Dengan menggabungkan Persamaan (11) dengan hukum kedua
Newton, didapatkan :

d 2x
Fx  kx  ma  m 2
dt
(12)

atau

d 2x k
a 2
   x
dt m
(13)

Kajian teoritik gerak harmonik sederhana meliputi aspek kinematika,


dinamika dan energitika.

1.a. Kinematika Gerak Harmonik Sederhana

Menurut definisi, sebuah partikel yang bergerak sepanjang sumbu -x


bergerak harmonik sederhana bila perpindahan partikel x terhadap titik asal
sebagai fungsi waktu melalui persamaan

x  A cost   
(14)

Dimana perpindahan xadalah fungsi periodik dari waktu . Di dalam gerak


harmonik sederhana posisi adalah periodik, fungsi sinusoidal dari waktu.
Sebetulnya masih banyak lagi fungsi periodik lainnya, akan tetapi tidak ada yang
sedemikian halus dan sesederhana fungsi sinus dan kosinus. Nilai fungsi kosinus
selalu terletak antara -1 dan 1. Sehingga x selalu berada diantara –A dan A. Ini
menegaskan bahwa A adalah amplitudo gerak(Young & Freedman, 2002).
Modul Eksperimen Fisika Page 33

Periode T adalah waktu untuk satu siklus osilasi sempurna. Fungsi kosinus
berulang mana kala besaran di dalam kurung pada Persamaan (14) bertambah
sebesar radian. Pada waktu t=0, waktu T untuk menyelesaiakan satu siklus
ditunjukkan pada persamaan :

k m
T  T  2 T  2
m k
maka (15)

Konstanta Φ adalah sudut fase (phase angle). Dari persamaan simpangan,


kecepatan v dan percepatan a sebagai fungsi waktu untuk sebuah osilator
harmonik dengan mengambil turunan dari Persamaan (11) terhadap waktu

dx
vx   A sin t   
dt (16)

dv d 2 x
ax     2 A cost      2 x
dt dt 2
(17)

1.b. Dinamika Gerak Harmonik Sederhana

Mustofa Ahyar (2015), Ditinjau dari dinamika gerak harmonik sederhanadan


sistem osilasi massa pegas diambil dari penggabungan Hukum Hooke dengan
Hukum II Newton, didapatkan persamaan :

d 2x
 Fx  kx  max  m dt 2

 kx  m 2 x
(18)
Page 34 Modul Eksperimen Fisika

Tanda minus pada konstanta pegas k menunjukkan gaya yang berlawanan


arah. Jika frekuensi sudut berhubungan dengan konstanta pegas k dan massa m
maka didapatkan persamaan :

k k
2 
m m
atau (19)

Dengan demikian, frekuensi dan periode massa pada pegas berhubungan


dengan konstanta pegas k dan massa m, melalui :

 1 k
f  
2 2 m
(20)

1 2 m
T   2
f  k
(21)

Dalam gerak harmonik sederhana, frekuensi dan periode tidak tergantung


amplitudo.

1.c. Energitika Gerak Harmonik Sederhana

Gerak Harmonik Sederhana dapat dipelajari lebih lengkap dengan


pertimbangan-pertimbangan energi. Benda yang berosilasi pada ujung pegas
memperlihatkan bahwa gaya pegas adalah satu-satunya gaya horizontal pada
benda. Gaya yang diberikan oleh suatu pegas ideal adalah gaya konservatif, dan
gaya vertikal tidak ada, sehingga energi mekanik total sistem adalah kekal dan
dapat dianggap bahwa massa pegas dapat diabaikan.
Modul Eksperimen Fisika Page 35

Hukum Kekekalan Energi Mekanik mengatakan bahwa : “Pada getaran


harmonik terjadi pertukaran energi potensial menjadi energi kinetik atau sebaliknya,
tetapi energi mekanik, yaitu total energi potensial dan energi kinetik tetap”.

Energi kinetik benda adalah Ek = ½ mv² , dan energi potensial pegas


adalah Ep= ½ kx² . Tidak terdapat gaya-gaya nonkonservatif yang bekerja,
sehingga energi mekanik totalnya yaitu Em = Ek + Ep adalah kekal :

1 1
Em  mv 2  kx 2  konstan
2 2 (22)

Energi mekanik total Em juga berpasangan langsung dengan amplitudo A


dari gerak. Jika benda mencapai titik x = A , yaitu perpindahan meksimumnya dari
titik keseimbangan, benda tersebut berhenti sesaat kemudian kembali menuju
kesetimbangan. Yaitu ketika x = A (atau -A), v = 0 . Pada titik ini energi
seluruhnya adalah energi potensial, dan Em = ½ kA² . Karena E konstan, besaran
ini sama dengan E pada setiap titik yang lain. Dengan menggabungkan
pernyataan ini dengan Persamaan (22) didapatkan :

1 1 1
E m  mv 2  kx 2  kA 2  konstan
2 2 2 (23)

Energi total dalam gerak harmonik sederhana berbanding lurus dengan


kuadrat amplitudo.
Page 36 Modul Eksperimen Fisika

Gambar 2.2 Grafik energi gerak harmonik sederhana

(Young & Freedman, 2002).

Gambar 2.2 menunjukkan hubungan antara energi potensil (Ep), energi


kinetik (Ek) dan energi mekanik (Em).Energi total untuk benda yang berosilasi
pada sebuah pegas bernilai konstan dengan mensubstitusi pernyataan bagi x dan
v dalam Persamaan (14) dan energi potensial Ep = ½ kx² .

1
k A cost   
2
Ep 
2 (24)

Atau

1 2
Ep  kA cos 2 t   
2 (25)

Dan untuk energi kinetiknya, adalah :

1 1
E k  mv 2  m A sin t   
2

2 2 (26)

Dengan menggunakan ω² = k/m dari Persamaan (26), energi kinetik dapat


ditulis :
Modul Eksperimen Fisika Page 37

1 2
Ek  kA sin 2 t   
2 (27)

Energi totalnya menjadi :

Em  E p  Ek

1 1
E m  kA 2 cos 2 t     kA 2 sin 2 t   
2 2

1

E m  kA 2 cos 2 t     sin 2 t   
2

1
Em  kA 2
2 (28)

D. Prosedur Praktikum Pengambilan Data

1. Download software VidAnalysis pada google play store.

2. K e m u d i a n download video pegas pada laman


eksperimenfisikaghs.wordpress.com buka video 2, kemudian download
salah satu video yang tersedia.

3. Aktifkan software VidAnalysis, setelah terbuka klik Proceed untuk memulai.


Seperti pada tampilan di bawah ini.
Page 38 Modul Eksperimen Fisika

Gambar 2.3 Tampilan untuk memulai pada layar aktif VidAnalysis

4. Kemudian akan muncul tampilan seperti pada Gambar 2.4. Untuk


mengambil video dan memasukkannya kedalam software VidAnalysis,
dengan cara klik tanda +, sehingga muncul tampilan seperti di bawah ini.

Gambar 2.4 Tampilan setelah meng-klik Proceed


Modul Eksperimen Fisika Page 39

5. Setelah itu masukkan video yang akan di analisis terlebih dahulu.

Gambar 2.5a Tampilan letak Gambar 2.5b Tampilan video

video yang akan dianalisis yang akan dianalisis

Jika video GHS pegas dimasukkan, maka langkah diatas menghasilkan


tampilan di monitor seperti terlihat pada Gambar 2.6a dan Gambar 2.6b.
Page 40 Modul Eksperimen Fisika

Gambar 2.6a Tampilan Gambar 2.6b Tampilan

untuk memberi nama video video yang sudah dimasukkan

6. Klik pada video yang tersedia umtuk dianalisis.

7. Catatlah semua infomasi awal yang ada pada video pegas. Misal pada video
pegas massa beban yang diikat pada pegas m = 198,8 gram, skala yang
digunakan 0,5 meter. Pertambahan panjang pada pegas 23,7 cm.
Berdasarkan data awal ini dan analisis data numerik yang diperoleh dari
video analysis kita akan tentukan konstanta pegas untuk menghitung
energy kinetic pegas, energy potensial pegas dan energy mekanik pegas.

8. Menjalankan video dan melakukan tracking lintasan objek dengan


menggunakan Video analysis (Gambar 2.7) untuk mendapatkan data
numerik dari posisi objek sebagai fungsi waktu pada video pegas.
Modul Eksperimen Fisika Page 41

Gambar 2.7 Video yang sudah dimasukkan kedalam software VidAnalysis

9. Menentukan skala obyek video dengan cara klik pada kedua ujung pegas,
kemudian kita masukan besaran skalanya, misal 0.5 meter, seperti yang
ditunjukkan pada Gambar 2.8 dan 2.9.
Page 42 Modul Eksperimen Fisika

Gambar 2.8 Menetukan Gambar 2.9 Isikan

skala yang digunakan skala yang sebenarnya

10. Kemudian akan muncul dalam monitor video membentuk titik koordinat X-Y
yang mencakup semua daerah objek video yang diteliti sebagaimana
Gambar 2.10
Modul Eksperimen Fisika Page 43

Gambar 2.10 Titik koordinat X-Y pada pegas

11. Untuk memulai penge-trackan klik tanda √ ,kemudian melakukan Tracking


pada setiap gerakan beban yang terkait pada pegas. Disini perlu ketelitian
dan kehati-hatian, karena setiap gerakan masa benda harus ditracking
dengan cara meng-klik benda/objek sampai video berhenti.

12. Setelah selesai melakukan tracking ,pada jendela Video analysis klik ,

dan grafik akan muncul secara otomatis. Setelah itu pilih pada pojok
kanan atas layar kemudian pilih Save analysis as CSV data kemudian akan
dikirim dengan email. Data dan grafik tersebut mengintepretasikan tracking,
tracking yang kita lakukan. Pada saat kita melakukan tracking ,secara
bersamaan data angka dan titik/point grafik juga tercatat, sampai kita
selesai melakukan traking. Hasilnya seperti Gambar 2.11a dan 2.11b.
Page 44 Modul Eksperimen Fisika

Gambar 2.11a Tampilan grafik Gambar 2.11b Tampilan data

Setelah penge-trackan angka setelah penge-trackan

13. Lakukan langkah 1 sd 12 pada pegas yang sama dengan video yang berbeda.
Dengan pertambahan panjang pegas sebesar 27,3 cm.

E. Analisis Data Gerak Harmonik Sederhana pada Pegas

Seperti halnya pada bandul dengan melakukan langkah 1 s/d 12 pada


prosedur praktikum, kita sudah mengumpulkan data praktikum. Langkah
selanjutnya adalah melakukan analisis sebagai berikut :

1. Setelah data kirim di email masing-masing, buka email masing-masing


dan kemudian mengunduh data yang sudah didapat pada saat
melakukan tracking.
Modul Eksperimen Fisika Page 45

2. Buka data yang sudah didapat dengan Ms Excel. Untuk Ms Excel 2007,
sebelum membuka file data rubah dahulu tipe file dengan
menambahkan “.txt” diakhir file name, seperti tampilan Gambar 2.12
Kemudian baru open file.

Gambar 2.12 Tampilan rename file

3. Setelah itu akan muncul tampilan seperti pada Gambar 2.13, kemudian
pilih delimited next.

Gambar 2.13 Tampilan Windows delimited


Page 46 Modul Eksperimen Fisika

4. Selanjutnya akan muncul seperti Gambar 2.14, pilih comma next.

Gambar 2.14 Tampilan penyamaan tanda

5. Langkah selanjutnya pilih generalisasi finish. Seperti Gambar 2.15.

Gambar 2.15 Tampilan akhir langkah penyamaan format

6. Kemudian akan muncul hasil seperti pada Gambar 2.16.


Modul Eksperimen Fisika Page 47

Gambar 2.16 Tampilan hasil akhir

Pada hasil akhir kolom vx dan vy masih menggunakan titik, untuk


menyamakan menggunakan koma caranya blok dahulu kolom vx dan
vy ctrl+h find what “ . “ Replace “ , “.

Gambar 2.17 Tampilan Find and Replace

7. Jika menggunakan Ms Excel 2016, tidak perlu menambahkan “.txt”


tetapi langsung open file samakan format datanya dengan cara blok
Page 48 Modul Eksperimen Fisika

semua data yang dipilih klik Find & Select Replace, seperti yang
ditunjukkan pada Gambar 2.18.

Gambar 2.18 Tampilan mengganti format

Setelah itu tinggal mengganti format sesuai yang dikehendaki (missal


“,” diganti “.”atau sebaliknya ) kemudian klik Replace All seperti pada
Gambar 2.19.

Gambar 2.19 Tampilan mengganti format


Modul Eksperimen Fisika Page 49

8. Untuk menentukan energi potensial pegas, kita harus menentukan


besarnya nilai konstanta pegas terlebih dahulu. Caranya lihat kembali
pada informasi awal yang sudah di catat , tuliskan pada Ms. Excel seperti
yang di tunjukkan pada gambar 2.20, kemudian hitung nilai k dengan
menggunakan Hukum Hooke, seperti berikut

F  kx

dengan

F  mg

mg  kx

mg
k
x

Gambar 2.20 Langkah awal perhitungan nilai k

Dengan menggunakan persamaan

mg
k
x
Page 50 Modul Eksperimen Fisika

9. Kemudian kita terapkan rumus diatas pada analisis Ms.Excel


dengan formula =I5*I7/I6 pada kolom I9 kemudian klik enter.

Gambar 2.21 Tampilan mencari nilai k

10. Setelah didapatkan nilai k , energi potensial dapat ditentukan


dengan rumus

1 2
Ep  ky
2

Dengan terlebih dahulu pisahkan kolom data y yang akan


digunakan seperti pada gambar 2.22.
Modul Eksperimen Fisika Page 51

Gambar 2.22 Tampilan pemisahan data y

Untuk mencari Ep masukkan formula =1/2*$I$9*(K2^2) enter, seperti


pada gambar 2.23. Karena data yang dihitung tidak sedikit maka untuk
mencari nilai Ep yang selanjutnya lakukan langkah sebagai berikut :

Klik pada pojok bawah kolom M2 samapai muncul tanda +, lalu tarik
ke bawah sampai data yang terakhir (gambar 2.24). Setelah nilai Ep
didapat maka buat grafik hubungan anatar y dengan Ep, dengan cara
klik insert scatter pilih grafik pojok kanan atas kemudian
akan muncul seperti pada gambar 2.25. kemudian klik Select Data
sehingga muncul seperti gambar 2.26, kemudian pilih Add. Tulis
series name “Ep” , serie X values “ blog kolom data y” , series Y
values “ blog kolom nilai Ep” OK.
Page 52 Modul Eksperimen Fisika

Gambar 2.23 Perhitungan nilai Ep

Gambar 2.24 Seluruh hasil nilai Ep


Modul Eksperimen Fisika Page 53

Gambar 2.25 Membuat grafik anatar y dan Ep

Gambar 2.26 Memasukkan data pada grafik


Page 54 Modul Eksperimen Fisika

Gambar 2.27 Grafik Y terhadap Ep

11. Sedangkan untuk menghitung energi kinetiknya, ambil energi potensial


tertinggi sebagai energi mekanik (dilihat dari grafik Ep), klik pada titik
yang tertinggi kemudian add data label. Sehingga energi kinetik dapat
dihitung dengan persamaan

Em  E p  Ek

Ek  Em  E p

12. Berdasarkan data yang diperoleh, maka dengan Ms. Excel dapat
diperoleh nilai Ep (energi potensial), Ek (energi kinetik) dan Em (energi
mekanik) pada pegas, seperti yang ditunjukan pada gambar 2.28
Modul Eksperimen Fisika Page 55

Gambar 2.28 Hasil perhitungan Ep, Ek dan Em

13. Setelah diperoleh nilai Ep, Ek dan Em selanjutnya dibuat grafik


hubungan antara dengan Ep, Ek dan Em. Caranya seperti membuat
grafik Ep tadi. Sehingga muncul grafik seperti pada gambar 2.29.

Gambar 2.29 grafik hubungan y dengan Ep, Ek dan Em


Page 56 Modul Eksperimen Fisika

F. Kesimpulan

 Apakah yang dapat disimpulkan dari eksperimen ini ?

 Apakah grafik yang didapat sesuai dengan teori ?

 Apakah dengan eksperimen ini anda menjadi paham tentang video


analysis ?
Modul Eksperimen Fisika Page 57

BAB III

Analisis Gerak Harmonik Sederhana

pada Rangkaian Pegas Seri

A. TujuanPercobaan

1. Memperkenalkan kepada Siswa tentang teknik analisis video pada kajian


gerak harmonik sederhana

2. Siswa dapat menetukan nilai eksperimental konstanta pegas yang dirangkai


seri pada gerak harmonik sederhana

3. Siswa dapat menentukan besar energy potensial, energy kinetic dan energy
mekanik pada system pegas rangkaian seri

4. Siswa dapat membuktikan hukum kekekalan energi mekanik pada sistem


pegas rangkaian seri

5. Siswa dapat menampilkan garfik hubungan energi (Ek, Ep dan Em) terhadap
jarak (y).

B. Alat dan Bahan

1. Modul eksperimen GHS

2. Smartphone Android

3. Software VidAnalysis

4. Video GHS sistem massa-pegas yang di rangkai seri


Modul Eksperimen Fisika Page 58

C. Landasan Teori

Definisi lain dari Gerak harmonik sederhana adalah gerak bolak-balik benda
melalui suatu titik kesetimbangan tertentu dengan banyaknya getaran benda
dalam setiap sekon selalu konstan. Gerak harmonik sederhana merupakan salah
satu macam gerak osilasi yang lazim dan sangat penting. Gerak harmonik dapat
dinyatakan dengan grafik posisi partikel sebagai fungsi waktu berupa sinus atau
kosinus. Contoh gerak harmonik antara lain adalah gerakan benda yang
tergantung pada sebuah pegas, dan gerakan sebuah bandul jam yang berayun ke
kiri dan ke kanan.

Gerak Harmonik Sederhana pada Pegas

Suatu sitem yang menunjukkan gejala gerak harmonik sederhana adalah


sebuah benda yang tertambat ke sebuah pegas, seperti yang ditunjukkan pada
Gambar 3.1

Gambar 3.1 Sebuah benda yang tertambat pada pegas yang diam diatas
meja licin
Page 59 Modul Eksperimen Fisika

Apabila benda disimpangkan sejauh x dari kedudukan setimbangnya,


pegas mengerjakan gaya , seperti pada hukum Hooke.

Fx  kx
(11)

Tanda minus pada hukum Hooke timbul karena gaya pegas ini berlawanan
arah dengan simpangan. Jika positif untuk simpangan ke kanan, maka gaya ke
kiri bernilai negatif. Dengan menggabungkan Persamaan (11) dengan hukum
kedua Newton, didapatkan :

d 2x
Fx  kx  ma  m
dt 2
(12)

atau

d 2x k
a  2    x
dt m
(13)

Kajian teoritik gerak harmonik sederhana meliputi aspek kinematika,


dinamika dan energitika.

1.a. Kinematika Gerak Harmonik Sederhana

Menurut definisi, sebuah partikel yang bergerak sepanjang sumbu -x


bergerak harmonik sederhana bila perpindahan partikel x terhadap titik asal
sebagai fungsi waktu melalui persamaan

x  A cost   
(14)

Dimana perpindahan x adalah fungsi periodik dari waktu t . Di dalam


gerak harmonik sederhana posisi adalah periodik, fungsi sinusoidal dari
Modul Eksperimen Fisika Page 60

waktu. Sebetulnya masih banyak lagi fungsi periodik lainnya, akan tetapi
tidak ada yang sedemikian halus dan sesederhana fungsi sinus dan kosinus.
Nilai fungsi kosinus selalu terletak antara -1 dan 1. Sehingga x selalu berada
diantara –A dan A. Ini menegaskan bahwa A adalah amplitudo gerak(Young
& Freedman, 2002).

Periode T adalah waktu untuk satu siklus osilasi sempurna. Fungsi


kosinus berulang mana kala besaran di dalam kurung pada Persamaan (14)
bertambah sebesar 2π radian. Pada waktu t=0, waktu T untuk
menyelesaiakan satu siklus ditunjukkan pada persamaan :

k m
T  T  2 T  2
m k
atau (15)

Konstanta Φ adalah sudut fase (phase angle). Dari persamaan


simpangan, kecepatan v dan percepatan a sebagai fungsi waktu untuk
sebuah osilator harmonik dengan mengambil turunan dari Persamaan (11)
terhadap waktu

dx
vx   A sin t   
dt (16)

dv d 2 x
ax   2   2 A cost      2 x
dt dt
(17)

1.b. Dinamika Gerak Harmonik Sederhana

Mustofa Ahyar (2015), Ditinjau dari dinamika gerak harmonik


sederhanadan sistem osilasi massa pegas diambil dari penggabungan Hukum
Hooke dengan Hukum II Newton, didapatkan persamaan :
Page 61 Modul Eksperimen Fisika

d 2x
 Fx  kx  max  m dt 2

 kx  m 2 x (18)

Tanda minus pada konstanta pegas k menunjukkan gaya yang berlawanan


arah. Jika frekuensi sudut ω berhubungan dengan konstanta pegas k dan
massa m maka didapatkan persamaan :

k k
2 
m m
atau (19)

Dengan demikian, frekuensi dan periode massa pada pegas


berhubungan dengan konstanta pegas k dan massa m, melalui :

 1 k
f  
2 2 m
(20)

1 2 m
T   2
f  k
(21)

Dalam gerak harmonik sederhana, frekuensi dan periode tidak


tergantung amplitudo.

1.c. Energitika Gerak Harmonik Sederhana

Gerak Harmonik Sederhana dapat dipelajari lebih lengkap dengan


pertimbangan-pertimbangan energi. Benda yang berosilasi pada ujung
pegas memperlihatkan bahwa gaya pegas adalah satu-satunya gaya
horizontal pada benda. Gaya yang diberikan oleh suatu pegas ideal adalah
gaya konservatif, dan gaya vertikal tidak ada, sehingga energi mekanik total
Modul Eksperimen Fisika Page 62

sistem adalah kekal dan dapat dianggap bahwa massa pegas dapat
diabaikan.

Hukum Kekekalan Energi Mekanik mengatakan bahwa : “Pada getaran


harmonik terjadi pertukaran energi potensial menjadi energi kinetik atau
sebaliknya, tetapi energi mekanik, yaitu total energi potensial dan energi
kinetik tetap”.

Energi kinetik benda adalah Ek = ½ mv² , dan energi potensial pegas


adalah Ep = ½ kx². Tidak terdapat gaya-gaya nonkonservatif yag bekerja,
sehingga energi mekanik totalnya yaitu Em = K + U adalah kekal :

1 2 1 2
Em  mv  kx  konstan
2 2 (22)

Energi mekanik total E juga berpasangan langsung dengan amplitudo E


dari gerak. Jika benda mencapai titik x = A, yaitu perpindahan meksimumnya
dari titik keseimbangan, benda tersebut berhenti sesaat kemudian kembali
menuju kesetimbangan. Yaitu ketika x = A (atau –A), v = 0. Pada titik ini

energi seluruhnya adalah energi potensial, dan E = ½ kA² . Karena E


konstan, besaran ini sama dengan E pada setiap titik yang lain. Dengan
menggabungkan pernyataan ini dengan Persamaan (22) didapatkan :

1 1 1
E m  mv 2  kx 2  kA 2  konstan
2 2 2 (23)

Energi total dalam gerak harmonik sederhana berbanding lurus dengan


kuadrat amplitudo.
Page 63 Modul Eksperimen Fisika

Gambar 3.2 Grafik energi gerak harmonik sederhana

(Young & Freedman, 2002).

Gambar 3.2 menunjukkan hubungan antara energi potensil (Ep), energi


kinetik (Ek) dan energi mekanik (Em).Energi total untuk benda yang
berosilasi pada sebuah pegas bernilai konstan dengan mensubstitusi
pernyataan bagi x dan v dalam Persamaan (14) dan energi potensial
Ep = ½ kx² .

1
k  A cost   
2
Ep 
2 (24)

atau

1 2
Ep  kA cos 2 t   
2 (25)

dan untuk energi kinetiknya, adalah :

1 1
E k  mv 2  m A sin t   
2

2 2 (26)
Modul Eksperimen Fisika Page 64

Dengan menggunakan ω2=k/m dari Persamaan (26), energi kinetik dapat


ditulis :

1 2
Ek  kA sin 2 t   
2 (27)

Energi totalnya menjadi :

Em  E p  Ek

1 1
E m  kA 2 cos 2 t     kA 2 sin 2 t   
2 2

1

E m  kA 2 cos 2 t     sin 2 t   
2

1
Em  kA 2
2 (28)

Susunan Seri Pegas

Prinsip susunan beberapa buah pegas adalah sebagai berikut (lihat pada
Gambar 3.3).
Page 65 Modul Eksperimen Fisika

Gambar 3.3 Dua buah pegas disusun seri

1) Gaya tarik yang dialami tiap pegas sama besar dan gaya tarik ini
sama dengan gaya tarik yang dialami pegas pengganti. Misalkan,
gaya tarik yang dialami tiap pegas adalah F1 dan F2, maka gaya
tarik pada pegas pengganti adalah F.

F1  F2  F

2) Pertambahan panjang pegas pengganti seri ∆x sama dengan total


pertambahan panjang tiap-tiap pegas.

∆x = ∆x1+ ∆x2

Dengan menggunakan hukum Hooke dan kedua prinsip susunan seri,


kita dapat menentukan hubungan antara tetapan pegas pengganti seri ks
dengan tetapan tiap-tiap pegas ( k1 dan k2).

Untuk pegas disusun seri, konstanta (ks) dihitung dengan :

F = kseri∆x
Modul Eksperimen Fisika Page 66

dengan

F  mg

mg
k seri 
x

Atau dengan memasukkan tetapan k1 dan k2 yang sudah didapat dari


eksperimen sebelumnya. Tetapan pegas pengganti seri kseri dapat dihitung
dengan rumus

1 1 1
   ...
k seri k1 k 2
(29)

atau

kali kk
k seri   1 2
jumlah k1  k 2
(30)

D. Prosedur Praktikum Pengambilan Data

1. Download software VidAnalysis pada google play store.

2. K e m u d i a n download video pegas pada laman


eksperimenfisikaghs.wordpress.com buka video 3, kemudian download
video yang tersedia.

3. Aktifkan software VidAnalysis, setelah terbuka klik Proceed untuk memulai.


Seperti pada tampilan di bawah ini.
Page 67 Modul Eksperimen Fisika

Gambar 3.4 Tampilan untuk memulai pada layar aktif VidAnalysis

4. Kemudian akan muncul tampilan seperti pada Gambar 3. Untuk mengambil


video dan memasukkannya kedalam software VidAnalysis, dengan cara klik
tanda +, sehingga muncul tampilan seperti di bawah ini.

Gambar 3.5 Tampilan setelah meng-klik Proceed


Modul Eksperimen Fisika Page 68

5. Setelah itu masukkan video yang akan di analisis.

Gambar 3.6a Tampilan letak Gambar 3.6b Tampilan video

video yang akan dianalisis yang akan dianalisis

Jika video GHS pegas dimasukkan, maka langkah di atas menghasilkan


tampilan di monitor seperti terlihat pada Gambar 3.7a dan Gambar 3.7b.
Page 69 Modul Eksperimen Fisika

Gambar 3.7a Tampilan untuk Gambar 3.7bTampilan video


memberi nama video yang sudah dimasukkan

6. Klik pada video yang tersedia untuk dianalisis.

7. Catatlah semua infomasi awal yang ada pada video pegas. Misal pada video
pegas massa beban yang diikat pada pegas m = 98,6 gram, skala obyek 0.5
meter, pertambahan panjang pegas 19,3 cm, k1 = 8.2204 N/m, dan k2 = 7.1364
N/m. Berdasarkan data awal ini dan analisis data numerik yang diperoleh
dari video analysis kita akan tentukan konstanta pegas untuk menghitung
energi kinetik pegas, energi potensial pegas dan energi mekanik pegas.

8. Jalankan video dan lakukan tracking lintasan objek dengan menggunakan


Video analysis (Gambar 3.8) untuk mendapatkan data numerik dari posisi
objek sebagai fungsi waktu pada video pegas.
Modul Eksperimen Fisika Page 70

Gambar 3.8 Video yang sudah dimasukkan ke dalam software VidAnalysis

9. Menentukan panjang obyek video dengan cara klik pada kedua ujung
pegas, kemudian kita masukan besaran skalanya, misal 0.5 meter meter,
seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3.9 dan 3.10.
Page 71 Modul Eksperimen Fisika

Gambar 3.9 Menetukan skala Gambar 3.10 Isikan panjang simpangan


pada pegas yang sebenarnya

10. Kemudian akan muncul dalam monitor video membentuk titik koordinat X-Y
yang mencangkup semua daerah obyek video yang diteliti sebagaimana
Gambar 3.11.
Modul Eksperimen Fisika Page 72

Gambar 3.11 Titik koordinat X-Y pada pegas

11. Untuk memulai penge-trackan klik tanda √ , kemudian melakukan Tracking


pada setiap gerakan beban yang terkait pada pegas. Disini perlu ketelitian
dan kehati-hatian, karena setiap gerakan masa benda harus ditracking
dengan cara meng-klik benda/obyek sampai video berhenti.

12. Setelah selesai melakukan tracking , pada jendela Video analysis klik ,

dan grafik akan muncul secara otomatis. Setelah itu pilih pada pojok
kanan atas layar kemudian pilih Save analysis as CSVdata kemudian akan
dikirim dengan email. Data dan grafik tersebut mengintepretasikan tracking
tracking yang kita lakukan. Pada saat kita melakukan tracking , secara
bersamaan data angka dan titik/point grafik juga tercatat, sampai kita
selesai melakukan traking. Hasilnya seperti Gambar 3.12a dan 3.12b.
Page 73 Modul Eksperimen Fisika

Gambar 3.12a Tampilan grafik Gambar 3.12b Tampilan data

setelah penge-trackan angka setelah penge-trackan

E. Analisis Data Gerak Harmonik Sederhana pada Pegas

Seperti halnya pada bandul dengan melakukan langkah 1 s/d 12 pada


prosedur praktikum, kita sudah mengumpulkan data praktikum. Langkah
selanjutnya adalah melakukan analisis sebagai berikut :

1. Setelah data kirim dengan email, buka email masing-masing dan


kemudian mengunduh data yang sudah didapat pada saat melakukan
tracking.

2. Buka data yang sudah didapat dengan Ms Excel. Untuk Ms Excel 2007,
sebelum membuka file data rubah dahulu tipe file dengan
Modul Eksperimen Fisika Page 74

menambahkan “.txt” diakhir file name, seperti tampilan Gambar 3.13


Kemudian baru open file.

Gambar 3.13 Tampilan rename file

3. Setelah itu akan muncul tampilan seperti pada Gambar 3.14 kemudian
pilih delimited next.

Gambar 3.14 Tampilan Windows delimited

4. Selanjutnya akan muncul seperti Gambar 3.15 pilih comma next.


Page 75 Modul Eksperimen Fisika

Gambar 3.15 Tampilan penyamaan tanda

5. Langkah selanjutnya pilih generalisasi finish. Seperti Gambar 3.16

Gambar 3.16 Tampilan akhir langkah penyamaan format

6. Kemudian akan muncul hasil seperti pada Gambar 3.17


Modul Eksperimen Fisika Page 76

Gambar 3.17 Tampilan hasil akhir

Pada hasil akhir kolom vx dan vy masih menggunakan titik, untuk


menyamakan menggunakan koma caranya blok dahulu kolom vx dan
vy ctrl+h find what “ . “ Replace “ , “.

Gambar 3.18 Tampilan Find and Replace

7. Jika menggunakan Ms Excel 2016, tidak perlu menambahkan “.txt”


tetapi langsung open file samakan format datanya dengan cara blok
Page 77 Modul Eksperimen Fisika

semua data yang dipilih klik Find & Select Replace, seperti yang
ditunjukkan pada Gambar 3.19

Gambar 3.19 Tampilan mengganti format

Setelah itu tinggal mengganti format sesuai yang dikehendaki (missal “,”
diganti “.”atau sebaliknya ) kemudian klik Replace All seperti pada
Gambar 3.20.

Gambar 3.20 Tampilan mengganti format dari “,” “.”


Modul Eksperimen Fisika Page 78

8. Untuk menentukan energi potensial pegas rangkaian seri, Kita harus


menentukan besarnya nilai konstanta pegas pengganti terlebih
dahulu. Caranya lihat kembali pada informasi awal yang sudah di
catat , tuliskan pada Ms. Excel seperti yang di tunjukkan pada gambar
3.21, kemudian hitung nilai kseri dengan menggunakan Hukum Hooke,
seperti berikut

F  k seti x

dengan,

F  mg

mg  k seri x

mg
k seri 
x

Gambar 3.21 Langkah awal perhitungan nilai k

Dengan menggunakan persamaan


Page 79 Modul Eksperimen Fisika

mg
k seri 
x

Kemudian kita terapkan rumus diatas pada analisis Ms.Excel dengan


formula =I5*I7/I6 pada kolom I9 kemudian klik enter.

Gambar 3.22 Tampilan mencari nilai k

9. Dengan terlebih dahulu pisahkan kolom data y yang akan digunakan


seperti pada gambar 3.23.
Modul Eksperimen Fisika Page 80

Gambar 3.23 Tampilan pemisahan data y

10. Setelah didapatkan nilai kser, energy potensial dapat ditentukan dengan
rumus

1
Ep  k seri y 2
2

Untuk mencari Ep masukkan formula =1/2*$I$9*(K2^2) enter, seperti


pada gambar 3.24. Karena data yang dihitung tidak sedikit maka untuk
mencari nilai Ep yang selanjutnya lakukan langkah sebagai berikut :

Klik pada pojok bawah kolom M2 samapai muncul tanda +, lalu tarik
ke bawah sampai data yang terakhir (gambar 3.25). Setelah nilai Ep
didapat maka buat grafik hubungan anatar y dengan Ep, dengan cara
klik insert scatter pilih grafik pojok kanan atas kemudian akan
muncul seperti pada gambar 3.26. kemudian klik Select Data
sehingga muncul seperti gambar 3.27, kemudian pilih Add. Tulis
series name “Ep” , serie X values “ blog kolom data y” , series Y
values “ blog kolom nilai Ep” OK.
Page 81 Modul Eksperimen Fisika

Gambar 3.24 Perhitungan nilai Ep

Gambar 3.25 Seluruh hasil nilai Ep


Modul Eksperimen Fisika Page 82

Gambar 3.26 Membuat grafik anatar y dan Ep

Gambar 3.27 Memasukkan data pada grafik


Page 83 Modul Eksperimen Fisika

Gambar 3.28 Grafik Y terhadap Ep

11. Sedangkan untuk energi kinetiknya ditentukan dengan mengambil nilai


energi potensial tertingga sebagai energi mekanik (dilihat dari grafik Ep),
klik pada titik yang tertinggi kemudian add data label. Sehingga energy
kinetic dapat dihitung dengan persamaan

Em  E p  Ek

Ek  Em  E p

12. Berdasarkan data yang diperoleh, maka dengan Ms. Excel dapat
diperoleh nilai Ep (energi potensial), Ek (energi kinetik) dan Em (energi
mekanik) pada pegas, seperti yang ditunjukan pada gambar 3.29
Modul Eksperimen Fisika Page 84

Gambar 3.29 Hasil perhitungan Ep, Ek dan Em

13. Setelah diperoleh nilai Ep, Ek dan Em selanjutnya dibuat grafik


hubungan antara dengan Ep, Ek dan Em. Caranya seperti membuat
grafik Ep tadi. Sehingga muncul grafik seperti pada gambar 3.30.

Gambar 3.30 grafik hubungan y dengan Ep, Ek dan Em

14. Coba bandingkan besar nilai kseri hasil perhitungan diatas dengan
Page 85 Modul Eksperimen Fisika

perhtungan yang menggunakan persamaan (29) atau (30) dimana k1 =


8.2204 N/m, dan k2 = 7.1364 N/m.

F. Kesimpulan

 Apakah yang dapat disimpulkan dari eksperimen ini ?

 Apakah grafik yang didapat sesuai dengan teori ?

 Apakah dengan eksperimen ini anda menjadi paham tentang video


analysis ?

 Apakah besar kseri hasil eksperimen mendekati nilai kseri hasil perhitungan,
hitung berapa ralat relatifnya dengan rumus

k ser perhitungan  k seri eksperimen


% 100
k seri perhitungan
Modul Eksperimen Fisika Page 86

BAB IV

Analisis Gerak Harmonik Sederhana

pada Rangkaian Pegas Paralel

A. TujuanPercobaan

1. Memperkenalkan kepada Siswa tentang teknik analisis video pada


kajian gerak harmonik sederhana

2. Siswa dapat menetukan nilai eksperimental konstanta pegas yang


dirangkai paralel pada gerak harmonik sederhana

3. Siswa dapat menentukan besar energy potensial, energy kinetic dan


energy mekanik pada system pegas rangkaian paralel

4. Siswa dapat membuktikan hukum kekekalan energi mekanik pada


sistem pegas rangkaian paralel

5. Siswa dapat menampilkan garfik hubungan energi (Ek, Ep dan Em)


terhadap jarak (y).

B. Alat dan Bahan

1. Modul eksperimen GHS

2. Smartphone Android

3. Software VidAnalysis

4. Video GHS sistem massa-pegas yang di rangkai pararel

C. Landasan Teori

Definisi lain dari Gerak harmonik sederhana adalah gerak bolak-balik


benda melalui suatu titik kesetimbangan tertentu dengan banyaknya getaran
Modul Eksperimen Fisika Page 87

benda dalam setiap sekon selalu konstan. Gerak harmonik sederhana


merupakan salah satu macam gerak osilasi yang lazim dan sangat penting.
Gerak harmonik dapat dinyatakan dengan grafik posisi partikel sebagai fungsi
waktu berupa sinus atau kosinus. Contoh gerak harmonik antara lain adalah
gerakan benda yang tergantung pada sebuah pegas, dan gerakan sebuah
bandul jam yang berayun ke kiri dan ke kanan.

Gerak Harmonik Sederhana pada Pegas

Suatu sitem yang menunjukkan gejala gerak harmonik sederhana adalah


sebuah benda yang tertambat ke sebuah pegas, seperti yang ditunjukkan
pada Gambar 4.1

Gambar 4.1 Sebuah benda yang tertambat pada pegas yang diam diatas
meja licin

Apabila benda disimpangkan sejauh dari kedudukan setimbangnya,


pegas mengerjakan gaya , seperti pada hukum Hooke.

Fx  kx
(11)

Tanda minus pada hukum Hooke timbul karena gaya pegas ini
berlawanan arah dengan simpangan. Jika positif untuk simpangan ke kanan,
Page 88 Modul Eksperimen Fisika

maka gaya ke kiri bernilai negatif. Dengan menggabungkan Persamaan (11)


dengan hukum kedua Newton, didapatkan :

d 2x
Fx  kx  ma  m
dt 2
(12)

atau

d 2x k
a  2    x
dt m (13)

Kajian teoritik gerak harmonik sederhana meliputi aspek kinematika,


dinamika dan energitika.

1.a. Kinematika Gerak Harmonik Sederhana

Menurut definisi, sebuah partikel yang bergerak sepanjang sumbu -x


bergerak harmonik sederhana bila perpindahan partikel x terhadap titik
asal sebagai fungsi waktu melalui persamaan

x  A cost   
(14)

Dimana perpindahan x adalah fungsi periodik dari waktu t. Di dalam


gerak harmonik sederhana posisi adalah periodik, fungsi sinusoidal dari
waktu. Sebetulnya masih banyak lagi fungsi periodik lainnya, akan tetapi
tidak ada yang sedemikian halus dan sesederhana fungsi sinus dan
kosinus. Nilai fungsi kosinus selalu terletak antara -1 dan 1. Sehingga x
selalu berada diantara –A dan A. Ini menegaskan bahwa A adalah
amplitudo gerak(Young & Freedman, 2002).

Periode T adalah waktu untuk satu siklus osilasi sempurna. Fungsi


kosinus berulang mana kala besaran di dalam kurung pada Persamaan
Modul Eksperimen Fisika Page 89

(14) bertambah sebesar 2π radian. Pada waktu t=0, waktu T untuk


menyelesaiakan satu siklus ditunjukkan pada persamaan :

k m
T  T  2 T  2
m k
atau (15)

Konstanta Φ adalah sudut fase (phase angle). Dari persamaan


simpangan, kecepatan v dan percepatan a sebagai fungsi waktu untuk
sebuah osilator harmonik dengan mengambil turunan dari Persamaan (11)
terhadap waktu

dx
vx   A sin t   
dt (16)

dv d 2 x
ax   2   2 A cost      2 x
dt dt
(17)

1.b. Dinamika Gerak Harmonik Sederhana

Mustofa Ahyar (2015), Ditinjau dari dinamika gerak harmonik


sederhanadan sistem osilasi massa pegas diambil dari penggabungan
Hukum Hooke dengan Hukum II Newton, didapatkan persamaan :

d 2x
F x   kx  max  m
dt 2

 kx  m 2 x (18)

Tanda minus pada konstanta pegas k menunjukkan gaya yang berlawanan


arah. Jika frekuensi sudut ω berhubungan dengan konstanta pegas k dan
massa m maka didapatkan persamaan :
Page 90 Modul Eksperimen Fisika

k k
2 
m m
atau (19)

Dengan demikian, frekuensi dan periode massa pada pegas


berhubungan dengan konstanta pegas k dan massa m, melalui :

 1 k
f  
2 2 m
(20)

1 2 m
T   2
f  k
(21)

Dalam gerak harmonik sederhana, frekuensi dan periode tidak


tergantung amplitudo.

1.c. Energitika Gerak Harmonik Sederhana

Gerak Harmonik Sederhana dapat dipelajari lebih lengkap dengan


pertimbangan-pertimbangan energi. Benda yang berosilasi pada ujung
pegas memperlihatkan bahwa gaya pegas adalah satu-satunya gaya
horizontal pada benda. Gaya yang diberikan oleh suatu pegas ideal adalah
gaya konservatif, dan gaya vertikal tidak ada, sehingga energi mekanik
total sistem adalah kekal dan dapat dianggap bahwa massa pegas dapat
diabaikan.

Hukum Kekekalan Energi Mekanik mengatakan bahwa : “Pada


getaran harmonik terjadi pertukaran energi potensial menjadi energi kinetik
atau sebaliknya, tetapi energi mekanik, yaitu total energi potensial dan
energi kinetik tetap”.
Modul Eksperimen Fisika Page 91

Energi kinetik benda adalah Ek = ½ mv² , dan energi potensial pegas


adalah Ep = ½ kx² . Tidak terdapat gaya-gaya nonkonservatif yag bekerja,
sehingga energi mekanik totalnya yaitu Em = K + U adalah kekal :

1 1
Em  mv 2  kx 2  konstan
2 2 (22)

Energi mekanik total Em juga berpasangan langsung dengan


amplitudo A dari gerak. Jika benda mencapai titik x = A , yaitu
perpindahan meksimumnya dari titik keseimbangan, benda tersebut
berhenti sesaat kemudian kembali menuju kesetimbangan. Yaitu ketika x
= A (atau –A), v = 0. Pada titik ini energi seluruhnya adalah energi
potensial, dan Em = ½ kA² . Karena Em konstan, besaran ini sama
dengan Em pada setiap titik yang lain. Dengan menggabungkan
pernyataan ini dengan Persamaan (22) didapatkan :

1 1 1
E m  mv 2  kx 2  kA 2  konstan
2 2 2 (23)

Energi total dalam gerak harmonik sederhana berbanding lurus


dengan kuadrat amplitudo.

Gambar 4.2 Grafik energi gerak harmonik sederhana

(Young & Freedman, 2002).


Page 92 Modul Eksperimen Fisika

Gambar 4.2 menunjukkan hubungan antara energi potensil (Ep),


energi kinetik (Ek) dan energi mekanik (Em).Energi total untuk benda
yang berosilasi pada sebuah pegas bernilai konstan dengan mensubstitusi
pernyataan bagi x dan v dalam Persamaan (14) dan energi potensial

1
Ep  kx 2
2

1
k  A cost   
2
Ep 
2 (24)

Atau

1 2
Ep  kA cos 2 t   
2 (25)

Dan untuk energi kinetiknya, adalah :

1 1
E k  mv 2  m A sin t   
2

2 2 (26)

Dengan menggunakan ω2=k/m dari Persamaan (26), energi kinetik dapat


ditulis :

1 2
Ek  kA sin 2 t   
2 (27)

Energi totalnya menjadi :

Em  E p  Ek

1 1
E m  kA 2 cos 2 t     kA 2 sin 2 t   
2 2
Modul Eksperimen Fisika Page 93

1
 
E m  kA 2 cos 2 t     sin 2 t   
2

1
Em  kA 2
2 (28)

Susunan Pararlel Pegas

Prinsip susunan paralel beberapa buah pegas adalah sebagai berikut.

Gambar 4.3 Dua buah pegas disusun paralel

1) Gaya tarik pada pegas pengganti F sama dengan total gaya tarik
pada tiap pegas (F1 dan F2).

F  F1  F2

2) Pertambahan panjang tiap pegas sama besar dan pertambahan


panjang ini sama dengan pertambahan panjang pegas
pengganti.

∆x1 = ∆x2 = ∆x
Page 94 Modul Eksperimen Fisika

Dengan menggunakan hukum Hooke dan kedua prinsip susunan


pararel, kita dapat menentukan hubungan antara tetapan pegas
pengganti pararel kpararel dengan tetapan tiap-tiap pegas ( k1 dan k2).

Untuk pegas disusun pararel, konstanta (k) dihitung dengan :

F  k pararel x
(29)

dengan

F  mg

mg  k pararel x

mg
k pararel 
x (30)

Atau dengan memasukkan tetapan pegas k1 dan k2 yang sudah didapat


dari eksperimen sebelumnya. Tetapan pegas pengganti pararel kpararel
dapat dihitung dengan rumus

k pararel  k1  k 2  .....
(31)

D. Prosedur Praktikum Pengambilan Data

1. Download software VidAnalysis pada google play store.

2. Kemudian download video p e ga s pada l a m an


eksperimenfisikaghs.wordpress.com buka video 4, kemudian download
salah satu video yang tersedia
Modul Eksperimen Fisika Page 95

3. Aktifkan software VidAnalysis, setelah terbuka klik Proceed untuk


memulai. Seperti pada tampilan di bawah ini.

Gambar 4.4 Tampilan untuk memulai pada layar aktif VidAnalysis

4. Kemudian akan muncul tampilan seperti pada Gambar 3. Untuk


mengambil video dan memasukkannya kedalam software VidAnalysis,
dengan cara klik tanda +, sehingga muncul tampilan seperti di bawah
ini.

Gambar 4.5 Tampilan setelah meng-klik Proceed


Page 96 Modul Eksperimen Fisika

5. Setelah itu masukkan video yang akan di analisis.

Gambar 4.6a Tampilan letak Gambar 4.6b Tampilan video

video yang akan dianalisis yang akan dianalisis

Jika video GHS pegas dimasukkan, maka langkah diatas menghasilkan


tampilan di monitor seperti terlihat pada Gambar 4.7a dan Gambar 4.7b.
Modul Eksperimen Fisika Page 97

Gambar 4.7a Tampilan untuk Gambar 4.7b Tampilan video


memberi nama video yang sudah dimasukkan

6. Klik pada video yang dipilih untuk dianalisis.

7. Catatlah semua infomasi awal yang ada pada video pegas. Misal pada
video pegas massa beban yang diikat pada pegas m = 198,8 gram, skala
obyek 0.5 meter, pertambahan panjang pegas 19,3 cm, k1 = 8.2204 N/m,
dan k2 = 7.1364 N/m. Berdasarkan data awal ini dan analisis data
numerik yang diperoleh dari video analysis kita akan tentukan
konstanta pegas untuk menghitung energi kinetik pegas, energi
potensial pegas dan energi mekanik pegas.

8. Jalankan video dan lakukan tracking lintasan objek dengan


menggunakan Video analysis (Gambar 4.8) untuk mendapatkan data
numerik dari posisi objek sebagai fungsi waktu pada video pegas.
Page 98 Modul Eksperimen Fisika

Gambar 4.8 Video yang sudah dimasukkan ke dalam software


VidAnalysis

9. Menentukan panjang obyek video dengan cara klik pada kedua ujung
pegas, kemudian kita masukan besaran skalanya, misal 0.5 meter
meter, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.9 dan 4.10.
Modul Eksperimen Fisika Page 99

Gambar 4.9 Menetukan skala Gambar 4.10 Isikan panjang skala

pada pegas yang sebenarnya

10. Kemudian akan muncul dalam monitor video membentuk titik


koordinat X-Y yang mencangkup semua daerah objek video yang
diteliti sebagaimana Gambar 4.11.
Page 100 Modul Eksperimen Fisika

Gambar 4.11 Titik koordinat X-Y pada pegas

11. Untuk memulai penge-trackan klik tanda √ , kemudian melakukan


Tracking pada setiap gerakan beban yang terkait pada pegas. Disini
perlu ketelitian dan kehati-hatian, karena setiap gerakan masa benda
harus ditracking dengan cara meng-klik benda/objek sampai video
berhenti.

12. Setelah selesai melakukan tracking , pada jendela Video analysis klik

, dan grafik akan muncul secara otomatis. Setelah itu pilih


pada pojok kanan atas layar kemudian pilih Save analysis as CSVdata
kemudian akan dikirim dengan email. Data dan grafik tersebut
mengintepretasikan tracking tracking yang kita lakukan. Pada saat kita
melakukan tracking , secara bersamaan data angka dan titik/point
grafik juga tercatat, sampai kita selesai melakukan traking. Hasilnya
seperti Gambar 4.12a dan 4.12b.
Modul Eksperimen Fisika Page 101

Gambar 4.12a Tampilan grafik Gambar 4.12b Tampilan data

setelah penge-trackan angka setelah penge-trackan

E. Analisis Data Gerak Harmonik Sederhana pada Pegas

Seperti halnya pada bandul dengan melakukan langkah 1 s/d 12 pada


prosedur praktikum, kita sudah mengumpulkan data praktikum. Langkah
selanjutnya adalah melakukan analisis sebagai berikut :

1. Setelah data kirim dengan email, buka email masing-masing dan


kemudian mengunduh data yang sudah didapat pada saat
melakukan tracking.

2. Buka data yang sudah didapat dengan Ms Excel. Untuk Ms Excel


2007, sebelum membuka file data rubah dahulu tipe file dengan
menambahkan “.txt” diakhir file name, seperti tampilan Gambar
4.13 Kemudian baru open file.
Page 102 Modul Eksperimen Fisika

Gambar 4.13 Tampilan rename file

3. Setelah itu akan muncul tampilan seperti pada Gambar 4.14,


kemudian pilih delimited next.

Gambar 4.14 Tampilan Windows delimited

4. Selanjutnya akan muncul seperti Gambar 4.15, pilih comma next.


Modul Eksperimen Fisika Page 103

Gambar 4.15 Tampilan penyamaan tanda

5. Langkah selanjutnya pilih generalisasi finish. Seperti Gambar


4.16.

Gambar 4.16 Tampilan akhir langkah penyamaan format

6. Kemudian akan muncul hasil seperti pada Gambar 4.17.


Page 104 Modul Eksperimen Fisika

Gambar 4.17 Tampilan hasil akhir

Pada hasil akhir kolom vx dan vy masih menggunakan titik, untuk


menyamakan menggunakan koma caranya blok dahulu kolom vx
dan vy ctrl+h find what “ . “ Replace “ , “.

Gambar 4.17 Tampilan Find and Replace

7. Jika menggunakan Ms Excel 2016, tidak perlu menambahkan “.txt”


tetapi langsung open file samakan format datanya dengan cara blok
semua data yang dipilih klik Find & Select Replace, seperti yang
ditunjukkan pada Gambar 4.18.
Modul Eksperimen Fisika Page 105

Gambar 4.18 Tampilan mengganti format

Setelah itu tinggal mengganti format sesuai yang dikehendaki


(missal “,” diganti “.”atau sebaliknya ) kemudian klik Replace All
seperti pada Gambar 4.19.

Gambar 4.19 Tampilan mengganti format

8. Untuk menentukan energi potensial pegas rangkaian pararel,


Kita harus menentukan besarnya nilai konstanta pegas
pengganti terlebih dahulu. Caranya lihat kembali pada informasi
awal yang sudah di catat , tuliskan pada Ms. Excel seperti yang di
tunjukkan pada gambar 4.20, kemudian hitung nilai kpararel
dengan menggunakan Hukum Hooke, seperti berikut
Page 106 Modul Eksperimen Fisika

F  k pararel x

dengan

F  mg

mg  k pararel x

mg
k pararel 
x

Gambar 4.20 Langkah awal perhitungan nilai k

Dengan menggunakan persamaan

mg
k pararel 
x

Kemudian kita terapkan rumus diatas pada analisis Ms.Excel dengan


formula =H5*H7/H6 pada kolom H9 kemudian klik enter.
Modul Eksperimen Fisika Page 107

Gambar 4.21 Tampilan mencari nilai k

9. Dengan terlebih dahulu pisahkan kolom data y yang akan digunakan


seperti pada gambar 4.22.

Gambar 4.22 Tampilan pemisahan data y

10. Setelah didapatkan nilai kpararel , energi potensial dapat ditentukan


dengan rumus

1
Ep  k paarel y 2
2
Page 108 Modul Eksperimen Fisika

Untuk mencari Ep masukkan formula =1/2*$H$9*(J2^2) enter, seperti


pada gambar 4.23. Karena data yang dihitung tidak sedikit maka
untuk mencari nilai Ep yang selanjutnya lakukan langkah sebagai
berikut :

Klik pada pojok bawah kolom M2 samapai muncul tanda +, lalu


tarik ke bawah sampai data yang terakhir (gambar 4.24). Setelah
nilai Ep didapat maka buat grafik hubungan anatar y dengan Ep,
dengan cara klik insert scatter pilih grafik pojok kanan atas
kemudian akan muncul seperti pada gambar 4.25. kemudian klik
Select Data sehingga muncul seperti gambar 4.26, kemudian pilih
Add. Tulis series name “Ep” , serie X values “ blog kolom data y” ,
series Y values “ blog kolom nilai Ep” OK.

Gambar 4.23 Perhitungan nilai Ep


Modul Eksperimen Fisika Page 109

Gambar 4.24 Seluruh hasil nilai Ep

Gambar 4.25 Membuat grafik anatar y dan Ep


Page 110 Modul Eksperimen Fisika

Gambar 4.26 Memasukkan data pada grafik

Gambar 4.27 Grafik Y terhadap Ep

11. Sedangkan untuk energi kinetiknya ditentukan dengan mengambil


nilai energi potensial tertingga sebagai energi mekanik (dilihat dari
grafik Ep), klik pada titik yang tertinggi kemudian add data label.
Sehingga energi kinetik dapat dihitung dengan persamaan

Em  E p  Ek

Ek  Em  E p

12. Berdasarkan data yang diperoleh, maka dengan Ms. Excel dapat
Modul Eksperimen Fisika Page 111

diperoleh nilai Ep (energi potensial), Ek (energi kinetik) dan Em


(energi mekanik) pada pegas, seperti yang ditunjukan pada gambar
4.28

Gambar 2.28 Hasil perhitungan Ep, Ek dan Em

13. Setelah diperoleh nilai Ep, Ek dan Em selanjutnya dibuat grafik


hubungan antara dengan Ep, Ek dan Em. Caranya seperti membuat
grafik Ep tadi. Sehingga muncul grafik seperti pada gambar 2.29.

Gambar 2.29 grafik hubungan y dengan Ep, Ek dan Em

14. Coba bandingkan besar nilai kpararel hasil perhitungan diatas dengan
Page 112 Modul Eksperimen Fisika

perhtungan yang menggunakan persamaan (29) atau (30) dimana k1


= 8.2204 N/m, dan k2 = 7.1364 N/m.

F. Kesimpulan

 Apakah yang dapat disimpulkan dari eksperimen ini ?

 Apakah grafik yang didapat sesuai dengan teori ?

 Apakah dengan eksperimen ini anda menjadi paham tentang video


analysis ?

 Apakah besar kpararel hasil eksperimen mendekati nilai kpararel hasil


perhitungan, hitung berapa ralat relatifnya dengan rumus

k pararel perhitungan  k pararel eksperimen


% 100
k pararel perhitungan
Modul Eksperimen Fisika

DAFTAR PUSTAKA

Ahyar, M. (2015). Pengembangan desain Eksperimen Fisika Osilasi Harmonik Sederhana dan

Teredam Menggunakan Smartphone . Yogyakarta: Universitas Ahmad Dahlan.

Kanginan, Mrthen. (2014). Fisika untuk SMA/MIA Kelas XI. Jakarta : Erlangga.

Tipler, Paul A. (1991). Fisika Untuk Sains dan Teknik Edisi Ketiga Jilid 1. Jakarta: Erlangga

Young, H. D., & Freedman, R. A. (2002). Fisika Universitas Edisi Kesepuluh Jilid 1. Jakarta:
Erlangga.

Page 113

Anda mungkin juga menyukai