Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH TERMODINAMIKA

TABEL P.W. BRIDGMAN

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 5

1. MUHAMMAD KHULAIFI (E1Q016044)


2. NUNUNG SETIATI (E1Q016048)
3. NURMASARI (E1Q016051)

PROGRAM STUDI PENDIDIAN FISIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MATARAM
2018

i
KATA PENGANTAR

 Segala puji bagi Allah SWT yang senantiasa memberikan nikmat yang tiada
terhingga bagi kita semua. Alhamdulillah atas ridhonya kami dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “TABEL P.W. BRIDGMAN” dengan baik dan tepat waktu. Maksud dan
tujuan penyusunan makalah ini yaitu untuk memenuhi salah satu tugas terstruktur Matakuliah
Termodinamika. Makalah ini tidak akan terwujud tanpa bantuan dan arahan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu kami mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Syahrial Ayub, S.Pd., M.Si. selaku Dosen pengampu Matakuliah


Termodinamika yang telah memberikan pengarahan terkait penyusunan makalah ini;
2. Orang tua kami yang memberikan dorongan dan motivasi untuk belajar dengan
sungguh- sungguh;
3. Teman seperjuangan yang senantiasa memberikan motivasi agar tugas ini dapat
terselesaikan sesuai waktu yang ditentukan.

Akhirnya, semoga tugas ini bisa bermanfaat khususnya bagi kami selaku penyusun dan
umumnya bagi seluruh pembaca. Tentunya kami merasa tugas ini masih jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu kritik dan saran membangun sangat kami harapkan demi kemajuan
penyusunan karya kami di masa mendatang.

Mataram, 10 Juli 2018

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

COVER…………………………………………………………………………………...i

KATA PENGHANTAR………………………………………………………………….ii

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………..iii

BAB I

PENDAHULUAN………………………………………………………………………..1

1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………....1

1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………………...1

1.3 Tujuan…………………………………………………………………………….2

BAB II

PEMBAHASAN…………………………………………………………………………3

2.1 Pengertian Tabel P.W. Bridgman………………………………………………...3

2.2 Tabel P.W. Bridgman……………………………………………………………4

2.3 Contoh Soal………………………………………………………………………5

2.4 Penyelesaian Contoh Soal………………………………………………………..6

BAB III

PENUTUP………………………………………………………………………………10

3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………...10

3.2 Saran………………………………………………………………………….....10

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………...11

iii
iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Termodinamika adalah salah satu bidang terpenting dalam ilmu pengetahuan


kerekayasaan. Cara kerja kebanyakan sistem dapat dijelaskan dengan termodinamika,
demikian pula, mengapa berbagai sistem tertentu tidak bekerja seperti yang
diinginkan, serta mengapa sistem lainnya sama sekali tidak mungkin bekerja.
Termodinamika merupakan cabang fisika yang mempelajari tentang hukum kekekalan
energi yaitu perubahan enrgi dari suatu bentuk ke bentuk yang lain, terutama
perubahan energi panas ke dalam bentuk energi lainnya.

Dalam materi yang telah dipelajari sebelumnya, tampaklah bahwa banyak


ssekali rumus yang terlibat didalamnya, lagi pula cukup rumit bentuknya.
Menghadapi kenyataan ini, banyak usaha telah dilakukan orang untuk mengurangi
kerumitan tersebut. Tabel Bridgman misalnya adalah juga menerapkan salah satu
usaha untuk mengurangi kerumitan tersebut. Namun di samping hal-hal yang
tampaknya rumit itu, ada pula hal-hal tampaknya mempunyai keteraturan. Soal-soal
yang bersangkutan dengan turuna parsial dari suatu variabel keadaan, dapat
diselesaikan dengan rumus-rumus yang sudah dibicarakan pada materi sebelumya,
seperti rumus T ds dan lain –lain. Namun pada umumnya cara ini sering kali
memerlukan penyelesaian yang panjang. Ada cara yang sering kali tidak memerlukan
penyelesaian yang panjang yaitu dengan menggunkan tabel Bridgman.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan massalah-masalah yang akan dibahas dalam makalah ini diantaranya
adalah :

1. Bagaimana memahami cara penggunaan tabel P.W. Bridgman ?

2. Bagaimana cara menyelesaiakan soal-soal yang bersangkutan dengan turunan


parsial dari suatu variabel keadaan dengan menggunakan tabel P.W.Bridgman ?

1
1.3 Tujuan

Adapun tujuan yang akan dicapai pada makalah ini diantaranya adalah :

1. Dapat memahami cara penggunaan tabel P.W. Bridgman.

2. Dapat mengetahui cara menyelesaiakan soal-soal yang bersangkutan dengan


turunan parsial dari suatu variabel keadaan dengan menggunakan tabel
P.W.Bridgman.

2
BAB II

ISI

2.1 Pengertian Tabel P.W. Bridgman

Dalam termodinamika, persamaan termodinamika Bridgman adalah satuan dasar


persamaan termodinamika, diturunkan menggunakan metode yang menghasilkan
sejumlah besar identitas termodinamika yang melibatkan sejumlah kuantitas
termodinamika. Persamaan yang dinamai oleh fisikawan Amerika yaitu Percy Williams
Bridgman. Dia adalah seorang pemenang Nobel di bidang fisika (1946) dan penerima
banyak penghargaan lainnya. Dia mendapat gelar Harvard AB 1904, Harvard AM 1905,
dan Ph.D. 1908. Ia bergabung dengan Harvard Fakultas pada tahun 1908, diangkat
Instructor (1910) dan Asisten Profesor (1919). Bridgman menerbitkan lebih dari 260
makalah dan 13 buku.
Soal-soal yang bersangkutan dengan turunan parsial dari suatu variabel keadaan,
dapat diselesaikan dengan rumus-rumus yang sudah dibicarakan sebelumnya, seperti
rumus T ds dan lain-lain. Namun pada umumnya, cara ini sering kali memerlukan
penyelesaian yang panjang. Ada cara yang sering kali tidak memerlukan penyelesaian
yang panjang yaitu dengan menggunakan tabel Bridgman.
Pada umumnya, turunan parsial dari suatu variabel keadaan sistem termodinamik
terhadap sebarang variabel keadaan yang lain, maka variabel keadaan yang ketiga

dianggap tetap. Misalnya ( ∂∂ uv )


T
dan ini sesuai dengan apa yang sudah dibahas pada bab

sebelum-sebelumnya, maka untuk menyelesaikanya dapat dituliskan :

( ∂∂ uv ) =( ∂∂ up ) +( ∂∂ vp )
T T T

∂u
∂u ( ∂ p)
(∂v ) ∂v = T

T
(∂ p) T

3
Bila diamati, maka seolah-olah pembilang ∂ u dan penyebutnya ∂ v dibagi dengan sesuatu
yang sama yaitu ∂ p. Menurut matematika, sesuatu itu boleh apa saja asalkan sama. Oleh
karena itu, untuk keperluan pembuatan tabel, persamaan diatas dapat dituliskan menjadi :

( ∂∂ uv ) = (( ∂∂ uv ))
T
T

2.2 Tabel P.W. Bridgman

1. Tabel P tetap dan T tetap

P Tetap T Tetap

( ∂ T )p =1 ( ∂ p )T =−1

(∂ v )p= ( ∂∂Tv ) p
( ∂ v )T =− ( ∂∂ vp ) T
Cp ∂v
( ∂ s ) =(
∂T )
( ∂ s ) p= T
T P
( ∂ q ) p=C p ∂v
( ∂ q ) =T ( )
T
∂T p

( ∂∂ Tv )
( ∂ w ) p= p
p
( ∂ w ) =− p ( )
T
∂v
∂p T
∂v ∂v ∂v
( ∂ u ) =C − p ( ) ( ∂ u ) =T ( ) +(
p p
∂T p
T
∂T ∂ p)p T
( ∂ h ) p =C p ∂v
( ∂ h ) =−v+ T (
T
∂T ) p
( ∂ g ) p=−s ( ∂ g )T =−v

( ∂ f ) p=−s−p ( ∂T∂ v ) p
( ∂ f )T = p ( ∂∂ vp ) T

2. Tabel h tetap dan g tetap

h Tetap g Tetap

( ∂ p )h=−C p ( ∂ p )g =z

( ∂ T )g=v
( ∂ T )h=v −T ( ∂∂ Tv ) p

2
( ∂ v )h =−C v ∂ v −T ∂ v
∂p T ( ) ( ) + v ( ∂T∂ v )
∂T p p
( ∂ v ) g=v ( ∂T∂ v ) + s( ∂∂ vp )
p T

4
VC p 1 ∂v
( ∂ s ) h=
T
( ∂ s )g =
T (
VC p −sT
∂T ( )) p

( ∂ q )h=VC p
( ∂ q )g=−sT ( ∂∂Tv ) +VC p
p

2
∂v ∂v ∂v ∂v ∂v
( ∂ w )h=− p C p ( ( ) ( ) ( )) +
∂ p T ∂T p
−v
∂T p
( ∂ w )g= p v ( ( ) ( ))
∂T p
+s
∂p T

3. Tabel v tetap dan s tetap

v Tetap s Tetap

∂v −C p
( ∂ p )v =− ( )
∂T p
( ∂ p )s =
T

( ∂ T )v = ( ∂∂ vp )
T
( ∂ T )s=− ( ∂T∂ v ) p

2 2
1 ∂v ∂v ∂v ∂v
( ∂ s )v =
T ( ( ) ( ))
Cp
∂p T
+T
∂T p
( ∂ v ) s=
−1
T
Cp
( ( ) ( ))
∂p T
+T
∂T p

2
( ∂ q )s=0
( ∂ q )v =C p ∂ v +T ∂ v
( ) ( )
∂p T ∂T p

( ∂ w )v =0 −p ∂v ∂v 2
( ∂ w )s=
T
Cp
( ( ) ( ))
∂p T
+T
∂T p

2 2
( ∂ u )v =C p ∂ v +T ∂ v
( ) ( ) p ∂v ∂v
∂p T ∂T p
( ∂ u )s = C
( ( ) ( ))
T p ∂p T
+T
∂T p

2
( ∂ h ) v =C p ∂ v + T ∂ v
( ) ( ) −v( ∂∂Tv )
−VC p
( ∂ h ) s=
∂p T ∂T p p T

( ∂ g )v =−v ( ∂∂Tv ) −s( ∂∂ vp )


p T
( ∂ g )s =
−1
T (
VC p−sT
∂v
∂T ( )) p

( ∂ f )v =s ( ∂∂ vp ) T
( ∂ f )s=
1
T
pC p
∂v
( ( )
∂p T
− pT
∂v
∂p T
+sT
∂v
∂T ( ) ( )) p

5
2.3 Contoh Soal

1. Buktikanlah persamaan berikut dengan cara a) Cara biasa dan b) Tabel Bridgman
∂u
( )
∂p T
=ϰPv −βTv

2. Buktikanlah persamaan berikut :


∂p β
( ) =
∂T V ϰ
Dengan menggunakan tabel Bridgman !

2.4 Penyelesaian Contoh Soal

1. Untuk membuktikan persamaan tersebut dapat diselesaikan dengan beberapa cara,


diantaranya yaitu :
a) Dengan cara biasa
∂u
( )
∂p T
=ϰPv−βTv

T ds=du+ P dv
1
ds= (du+ P dv ) (i)
T

Dimisalkan
u=u (T , p )
∂u ∂u
du= ( )
∂T p
dT +
∂p( ) dP T

v=v ( T , p )
∂v ∂v
dv = ( )
∂T p
dT + ( ) dP
∂p T

Dimasukkan ke persamaan (i) :

1
ds= (du+ P dv )
T

ds=
1
T [( ) ( ) ] [ (( ) ( ) )]
∂u
∂T p
dT +
∂u
∂p T
dP +
1
T
P
∂v
∂T p
dT +
∂v
∂p T
dP

1 ∂u ∂u 1 ∂v ∂v
ds=
T [( ) ( ) ] [ ( ) ( ) ]
∂T p
dT +
∂p T
dP +
T
P
∂T p
dT + P
∂p T
dP

1 ∂u ∂v 1 ∂u ∂v
ds=
T [( ) ( ) ] [ ( ) ( ) ]
∂T p
+P
∂T p
dT +
T ∂p T
+P
∂p T
dP (ii)

6
Dengan melihat persamaan (i) :

1
ds= (du+ P dv )
T

maka persamaan (ii) dapat dituliskan :

ds= ( ∂T∂ s ) dT +( ∂∂ ps ) dP
p T

Karena kedua persamaan terakhir adalah identik, sehingga :

( ∂∂Ts ) = T1 [( ∂∂Tu ) + P ( ∂T∂ v ) ]


p p p
(iii)

( ∂∂ ps ) = T1 [( ∂∂up ) + P ( ∂∂ vp ) ]
T T T
(iv)

Jika persamaan (iii) diturunkan terhadap T dan persamaan (iv) diturunkan terhadap
p, maka didapatkan :

∂2 s
( ) ( [( ∂∂ Tu ) + P ( ∂∂ Tv ) ])
=
∂ 1
∂T ∂ p ∂ p T p p

( ∂ ∂T ∂s p )= ∂∂p ( T1 ( ∂T∂u ) + T1 P ( ∂T∂ v ) )


p p

( ∂ ∂T ∂s p )=0+ T1 ( ∂T∂ v ) p

( ∂ ∂T ∂s p )= T1 ( ∂∂ Tv )p
(iii a)

∂2 s ∂ 1 ∂u 1 ∂v
( ) ( ( ) ( ))
= + P
∂T ∂ p ∂T T ∂ p T T ∂p T

( ∂ ∂T ∂s p )= −1T ( ∂∂up ) − T1 P ( ∂∂ vp )
2
T
2
T

( ∂ ∂T ∂s p )= −1T (( ∂∂ up ) + P ( ∂∂ vp ) )
2
T T
(iv a)

7
Karena ruas kiri sama, maka persamaan (iii a) dan persamaan (iv a) dapat
dituliskan :
∂2 s ∂2 s
( ∂T ∂ p )(
=
∂T ∂ p )
1 ∂v
( ) (( ∂∂up ) + P ( ∂∂ vp ) )
−1
= 2
T ∂T p T T T

∂v ∂u ∂v
−T ( ) =( ) + P(
∂Tp ∂p T ∂ p) T

( ∂∂ up ) =−P ( ∂∂ vp ) −T ( ∂∂ Tv )
T T p
(v)

Dimana
−1 ∂ v
ϰ= ( )
v ∂p T

∂v
ϰv=−(
∂p) T

1 ∂v
β= (
v ∂T ) p

∂v
βv=(
∂T ) p

Sehingga persamaan (v) dapat dituliskan :

( ∂∂ up ) =ϰPv−βTv
T

b) Dengan tabel Bridgman

( ∂∂ up ) =ϰPv−βTv
T

Dengan melihat tabel Bridgman maka persamaan tersebut dapat dituliskan :


∂v ∂v
( ∂u )T
=
T( ) ( )
∂T p
+P
∂p T
( ∂ p )T −1
( ∂u )T ∂v ∂v
( ∂ p )T
=−T
∂T p ( ) ( )
−P
∂p T

Dimana
8
−1 ∂ v
ϰ= ( )
v ∂p T

∂v
ϰv=−(
∂p) T

1 ∂v
β= (
v ∂T ) p

∂v
βv=(
∂T ) p

Sehingga dapat dituiskan :

( ∂∂ up ) =ϰPv−βTv
T

2. Dengan menggunakan tabel Bridgman, maka persamaan tersebut dapat diseleseaikan :


∂v
(∂ p )v
=
( ∂T )

p

( ∂T )v
( ∂∂ vp ) T

Dimana
−1 ∂ v
ϰ= ( )
v ∂p T

∂v
−ϰv=(
∂p) T

1 ∂v
β= (
v ∂T ) p

∂v
βv=(
∂T ) p

Sehingga dapat dituiskan :


∂v
∂u
−( ∂ T)
(∂ p ) ∂v = p

T
(∂p) T

( ∂∂ up ) =−βv
T −ϰv

( ∂∂ up ) = βϰ
T

9
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Dapat disimpulkan bahwa tabel Bridgman dapat memudahkan pembaca


khususnya mahasiswa dalam mengerjakan soal - soal yang bersangkutan dengan
turunan parsial dari suatu variabel keadaan. Pada umumnya turunan parsial dari
suatu variabel keadaan sistem termodinamik terhadap sebarang variabel keadaan
yang lain, maka variabel yang ketiga dianggap tetap. Untuk keperluan pembuatan
tabel misalnya persamaan
∂u
∂u ∂u ∂p ( ∂p)
(∂v ) (∂ p) ( ∂v ) ∂v
= + = T

T
(∂p) T T

dapat ditulis menjadi :

( ∂∂ uv ) = (( ∂∂ uv ))
T
T

Jadi, soal – soal yang bersangkutan dengan turunan parsial dari suatu variabel
keadaan, seperti rumus T ds dan lain sebagainya tidak memerlukan penyelesaian
yang panjang karena dengan menggunakan tabel Bridgman akan mempermudah dan
mempersingkat penyelesaian.

3.2 Saran

10
Semoga pembaca dapat menerima makalah yang belum sempurna ini yang
masih ada banyak kesalahan baik dalam penulisan, tutur kata dan lain sebagainya.

DAFTAR PUSTAKA

Ayub, Syahrial. 2013. Termodinamika. Mataram: FKIP-Press.


Sears, F.W., Salinger, G.L.1975. Thermodynamics, Kinetics Theory and Statistical
Thermodynamics. Massachusets: Adison Wisley.

https://en.wikipedia.org/wiki/Bridgman%27s_thermodynamic_equations. Diakses
pada 14 Agustus 2017.
https://www.nobelprize.org/nobel_prizes/physics/laureates/1946/bridgman-bio.html.
Diakses pada 10 July 2018.

11

Anda mungkin juga menyukai