“HAMBURAN RUTHERFORD”
KELOMPOK : 9
NIM : 19033128
JURUSAN FISIKA
2020
HAMBURAN RUTHERFORD
A. TUJUAN PRATIKUM.
1. Mengetahui pengaruh jumlah proton terhadap hamburan partikel alfa.
2. Mengetahui pengaruh jumlah neutron terhadap hamburan partikel alfa.
3. Mengetahui pengaruh energi terhadap hamburan partikel alfa.
B. TEORI DASAR.
Rutherford dikenal atas sumbangannya dalam fisika atom. ia yang
mempopulerkan istilah sinar alfa, beta dan gamma, proton dan neutron.Ia menjadi tempat
berguru para pendekar fisika seperti Neils Bohr, James Chadwick, dan Robert
Oppenheimer.
Pada 1901 hingga 1902 ia bekerja dengan Frederick Soddy untuk membuktikan
bahwa atom-atom dari sebuah unsur radioaktif akan secara spontan berubah, dengan
pengeluaran sepotong atom pada kecepatan tinggi. Banyak saintis pada masa itu
mencemooh gagasan itu sebagai alkimia. Mereka tetap percaya bahwa atom tidak dapat
dibagi atau diubah.
Pada 1909 Rutherford mulai percobaan yang mengubah wajah fisika. Ia
menemukan inti atom dan membangun model atom yang mirip dengan sistem tatasurya.
Seperti planet, elektron-elektron mengorbit sebuah pusat, inti seperti matahari.
Penerimaan model ini berkembang setelah dimodifikasi dengan teori kuantum dari Neils
Bohr.
Untuk menghargai penelitiannya mengenai radiasi dan inti atom, Rutherford
mendapatkan Hadiah Nobel bidang Kimia pada 1908. Ia diberi gelar bangsawan pada
1914, Baron Rutherford of Nelson yang pertama.
Pada tahun 1909 Hans Geiger dan Ernest Marsden dengan petunjuk dari Ernest
Rutherford melakukan eksperimen di Laboratorium Fisika Universitas Manchester untuk
membuktikan kebenaran dari teori atom yang dikemukakan oleh thomson.
Pada tahun 1911 Ernest Rutherford bermaksud melanjutkan penelitian Philipp
Lenard, hanya saja Rutherford mengganti partikel elektron dengan partikel dan lempeng
alumunium dengan lempeng emas.
Eksperimen ini melibatkan penembakan partikel alfa (inti atom helium atau ion
helium dengan muatan positif) yang diemisikan oleh unsur Radium pada lempengan
logam emas tipis dan kemudian mendeteksi partikel alfa yang telah melewati lempengan
logam emas tersebut dengan menggunakan layar yang dilapisi seng sulfide (ZnS) sebagai
dtetektor.
Rutherford berpendapat bahwa apabila struktur atom yang dikemukakan oleh
Thomson adalah benar maka sebagian besar berkas partikel alfa akan melewati
lempengan logam emas dan sebagian kecil sekali yang akan didefleksi. Akan tetapi,hasil
eksperimen Rutherford sangat mengejutkan, walaupun sebagian besar berkas partikel alfa
melewati lempengan logam emas, terdapat banyak berkas partikel alfa yang didefleksi
dengan sudut yang besar (lebih dari 900), bahkan terdapat berkas partikel alfa yang
direfleksi kembali kearah sumber tanpa pernah menyentuh layer detector.
Setelah merunut pola-pola partikel alfa yang ditembakkan ke lempeng logam
emas, maka Rutherford mengambil kesimpulan bahwa sebagian besar ruang dalam atom
adalah “ruang kosong”, dan terdapat massa yang terkonsentrasi pada pusat atom yang
bermuatan positif dimana ukurannya 10.000 kali lebih kecil dibanding ukuran
keseluruhan bagian atom, dan elektron mengelilingi inti atom tersebut seperti
planetplanet kita mengelilingi matahari.
Berikut :
1. Sebagian besar berkas partikel alfa yang dapat melewati lempengan logam emas
menunjukan bahwa partikel alfa ini melewati ruang kosong yang ada di dalam atom
sehingga dengan mudah partikel alfa ini melewati ruang kosong tersebut tanpa
hambatan yang berarti.
2. Berkas partikel alfa yang didefleksi menunjukan bahwa partikel alfa tersebut berada
pada posisi yang dekat dengan inti atom yang bermuatan positif. Muatan positif
dengan muatan positif akan saling tolak menolak, hal inilah yang menyebabkan
partikel alfa dibelokan dengan sudut yang besar.
3. Berkas partikel alfa yang di refleksi kembali (dipantulkan kembali) menunjukan
bahwa partikel alfa tersebut bertumbukkan dengan inti atom yang bermuatan positif.
Inti atom emas mempunyai massa dan muatan positif yang lebih besar disbanding
dengan massa dan muatan partikel alfa, hal inilah yang membuat partikel alfa di
pantulkan kembali.
4. Atom bukan merupakan bola pejal, karena hampir semua partikel alfa diteruskan.
5. Jika lempeng emas tersebut dianggap sebagai satu lapisan atom-atom emas, maka
didalam atom emas terdapat partikel yang sangat kecil yang bermuatan positif.
6. Partikel tersebut merupakan partikel yang menyusun suatu inti atom, berdasarkan
fakta bahwa 1 dari 20.000 partikel alfa akan dibelokkan. Bila perbandingan 1:20.000
merupakan perbandingan diameter, maka didapatkan ukuran inti atom kira-kira
10.000 lebih kecil daripada ukuran atom keseluruhan.
3. Setelah tampilan tersebut muncul, maka eksperimen secara virtual dapat dilakukan
dengan melakukan manipulasi terhadap sifat atomnya yaitu menentukan banyak nya
Proton dan Neutron yang ditunjukkan oleh kotak merah pada gambar berikut :
Dengan rentang nilai banyaknya Proton antara 20 sampai dengan 100, dan interval
point untuk banyaknya neutron yaitu 20 – 150.
4. Mengubah nilai sifat partikel alfa yaitu dari energy minium ke maksimum dapat
dilakukan dengan menggeser tombol yang ditunjukkan oleh anak pada pada gambar
berikut :
5. Jika telah di set sesuai dengan keinginan pada simulasi dapat dijalankan dengan
menekan tombol play, lalu menekan tombol tembak pada point merah dan akan
menghasilkan tampilan sebagai berikut :
6. Untuk dapat melihat jejak dari hamburan partikel alfa dapat dilihat dengan cara
mencentang kolom “Tunjukkan Jejak” maka akan mengahsilkan gambar sebagai
berikut :
D. Data Dan Analisis Data
➢ Jumlah Proton 20
➢ Jumlah Proton 40
➢ Jumlah Proton 60
➢ Jumlah Proton 80
Dari hasil pengamatan yang telah telah dilakukan untuk percobaan pertama yaitu
pengaruh jumlah proton terhadap jumlah hamburan partikel alfa yang dihasilkan. Dimana
semakin besar jumlah proton yang diberikan, maka partikel yang terhambur semakin
sedikit. Selain itu dari hasil percobaan memperlihatkan semakin banyak jumlah proton
maka semakin jauh jarak pantul hamburan partikel alfa terhadap inti atom.
Sedangkan ketika dilakukan percobaan untuk melihat pengaruh neutron yaitu
dengan menetapkan jumlah proton dan merubah jumlah neutronnya memperlihatkan
bahwa tidak mempengaruhi banyaknya hamburan Alfa yang dihasilkan.
Adapun pengaruuh energi terhadap hambuaran partikel alfa yang dihasilan
meperlihatkan bahwa jika energy bernilai minimum gerakan hamburan partikel alfa yang
dihasilan semakin kecil kemudian membentuk sudut 90° dan jarak pantul yang dihasilkan
tidak terlalu dekat oleh inti. Sedangkan ketika diberi energi maksimum hal yang dapat
teramati yaitu gerakan dari partikel yang terhambur semakin cepat. Kemudian jarak
partikel yang terpantul hampir mendekati inti dan membentuk sudut yang lebih besar.
Percobaan terakhir yaitu melihat pengaruh jumlah proton dan jumlah neutron
yang bernilai sama. Dari hasil percobaan terlihat bahwa apabila muatan positif dan
negative bernilai sama, makan inti atom tersebut akan bernilai netral. Sehingga dari hasil
hamburan yang dihasilkan terlijat bahwa partikel alfa menolak mendekati inti.
F. Kesimpulan
1. Atom tersusun atas inti atom yang bermuatan positif dan elektron-elektron yan
bermuatan negatif
2. Sebagian besar volume atom merupakan ruang kosong yang massanya terpusat pada
inti atom.
3. Oleh karena atom bersifat netral maka jumlah muatan positif harus sama dengan
jumlah muatan negatif.
4. Di dalam atom, elektron-elektron bermuatan negatif selalu bergerak mengelilingi inti
atom.
Model atom Rutherford bersifat tidak stabil karena bertentangan dengan hukum
fisika klasik Maxwell. Berdasarkan hukum tersebut, jika ada partikel bermuatan
(elektron) mengelilingi inti atom yang memiliki muatan yang berlawanan (proton) maka
elektron akan memiliki percepatan dan memancarkan energi berupa gelombang
elektromagnetik, dengan demikian lama kelamaan elektron akan kehilangan energinya.
Akibatnya, jari-jari lintasan semakin kecil, hingga suatu saat elektron akan bergabung inti
atom. Padahal kenyataannya, atom bersifat stabil sehingga elektron tidak bergabung
dengan inti atom.
DAFTAR PUSTAKA
Basier, Arthur. 2003. Concepts of Modern Physics-Sixth Edition. McGraw-Hill. New York.