Anda di halaman 1dari 28

RANGKUMAN MATERI USBN

AISYANA SARI,S.Si
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.,


Alhamdulillah, setelah sekian lama berakhir pula penyusunan rangkuman materi untuk
USBN. Meskipun masih banyak kekurangan disana-sini, Bu Ais berharap rangkuman ini bisa
banyak membantu kalian dalam menghadapi ujian. Anak-anak sekalian, rangkuman ini disusun
dengan mempertimbangkan banyak hal. Kemampuan kalian, alokasi waktu dan tenaga yang
kalian miliki, ketercapaian kompetensi dan lain-lain. Sehingga jika ditemukan permasalahan
dalam memahami materi kalian bisa mencari materi dari sumber yang lain. Rangkuman ini juga
bersesuaian dengan kisi-kisi USBN yang disusun secara sistematis. Hal-hal yang menjadi pokok
materi Bu Ais beri tanda dengan cetak tebal. Beberapa materi juga dilengkapi dengan contoh
soal.
Anak-anak kelas XII yang saya banggakan, percayalah bahwa yang berat itu sebenarnya
bukan rindu tapi ujian. Akan ada banyak ujian yang akan kalian hadapi dalam kehidupan. Jadi
USBN hanyalah salah satu anak tangga yang akan kalian tapaki dalam meraih kesuksesan.
Teruslah maju walau berat melangkah. Teruslah menapak walau setinggi apapun anak tangga
yang akan kalian hadapi. Berjuanglah dengan gagah berani dan penuh percaya diri.
Akhir kata semoga sukses dalam ujian dan dalam meraih cita-cita. Semoga Allah SWT
meridhoi usaha kalian.
Wassalamualikum Wr.Wb.

Kepanjen, 26 Februari 2020

Aisyana Sari,S.Si
BESARAN dan SATUAN
Fisika adalah ilmu yang fundamental yang mencakup semua sains dan benda-benda hidup
(biologi, zoologi, dan lain-lain) maupun sains fisika (astronomi, kimia, fisika). Fisika pada
dasarnya membahas tentang materi dan energi adalah akar dari tiap bidang sains dan mendasari
semua gejola.
Fisika juga dapat diartikan sebagai ilmu pengetahuan tentang pengukuran, sebab segala
sesuatu yang kita ketahui tentang dunia fisika dan tentang prinsip-prinsip yang mengatur
prilakunya telah dipelajari melalui pengamatan-pengamatan terhadap gejala alam. Tanpa kecuali
gejala-gejala itu selalu mengikuti atau memahami sekumpulan prinsip umum tertentu yang
disebut hukum-hukum fisika.

SISTEM SATUAN INTERNASIONAL


Sistem satuan internasional telah disepakati pada tahun 1960 oleh Konferensi Umum
Kesebelas mengenai berat dan ukuran, dengan nama Sistem international (SI).
Sistem satuan internasional menggunakan satuan dasar meter, kilogram, dan sekon, atau biasa
disebut sistem MKS dan satuan yang lain yang biasa dipakai dalam fisika adalah centimeter,
gram sekon atau sistem CGS.

A. BESARAN FISIKA

Besaran fisika dibagi menjadi dua macam yaitu besaran pokok dan besaran turunan.

1.Besaran pokok ialah suatu besaran yang satuannya telah ditentukan terlebih dahulu. Dalam SI
terdapat 7 besaran pokok dan 2 besaran tambahan.
Daftar Besaran Pokok

Besaran Satuan Symbol Satuan Symbol Dimensi


Panjang Meter m L
Massa Kilogram kg M
Waktu Detik (sekon) s T
Arus listrik Amper A I
Temperature Kelvin K 0
Intensitas cahaya Candela Cd J
Jumlah substansi(zat) Molle mol N
Besaran Tambahan
Sudut bidang datar Radian rad -
Sudut ruang Steradian sr -

2.Besaran turunan ialah besaran yang diperoleh (diturunkan) dari besaran pokok. Dalam SI
terdapat banyak sekali besaran turunan.
Daftar Contoh Besaran Turunan

Besaran Satuan Symbol Satuan Symbol Dimensi


Luas Meter persegi M2 L2
Volume Meter kubik M3 L2
Massa jenis Kilogram permeter Kg/m3 ML-3
kubik
Kecepatan Meter per detik m/s LT-1
Percepatan Meter per detik m/s2 LT-2
kuadrat
Gaya Newton N MLT-2
Usaha/energy Joule J ML2 T-2
Tekanan/tegangan Pascal Pa ML-1 T-2
Daya Watt W ML2 T-3
Kapasitas panas, Joule per Kelvin J/K ML2 T-3 θ-1
entropi
Frekuensi
Muatan listrik Hertz Hz T-1
Potensial listrik Coulomb C IT
Hambatan listrik Volt V ML2 T-3 I-1
Flux magnet Ohm Ω ML2 T-3 I-2
Kapasitas listrik Weber Wb ML2T-2 I-1
Farad F M-1L-2T4I2

Besaran dapat juga dibedakan atas besaran scalar & besaran vector
Besaran scalar ialah besaran yang hanya mempunyai ukuran, tetapi tidak mempunyai arah.
Contoh : suhu, waktu, luas, volume, energy, daya, dll
Besaran vector ialah besaran yang mempunyai besar/ukuran dan arah.
Contoh : kecepatan, percepatan, gaya , berat, momentum, dll.
PEMBACAAN ALAT UKUR PANJANG
 Jangka sorong
Jangka sorong merupakan alat ukur panjang yang mempunyai batas ukur
sampai 10 cm dengan ketelitiannya 0,1 mm atau 0,01 cm. Jangka sorong juga dapat
digunakan untuk mengukur diameter cincin dan diameter bagian dalam sebuah
pipa.

 Mikrometer sekrup
Alat ukur panjang ini memiliki tingkat ketelitian yang paling tinggi yaitu
sebesar 0,01 mm. Mikrometer sekrup biasa digunakan untuk me-ngukur benda yang
sangat tipis, misalnya tebal kertas. Cara kerja mikrometer sekrup adalah jika
selubung luar dengan skala 50 diputar

satu kali maka rahang geser dan selubung akan bergerak maju atau mundur. Jarak
maju mundurnya rahang geser sejauh 0,5 mm/50 menghasilkan tingkat ketelitian
0,01 mm.

PEMBACAAN ALAT UKUR MASSA

Alat yang digunakan untuk mengukur massa suatu benda adalah neraca. Berbagai
jenis neraca yang biasa digunakan adalah neraca batang antara lain: neraca sama
lengan, neraca tiga lengan (O’hauss – 2610 dapat mengukur massa sampai 2.610 kg
dengan ketelitian 0,1 gram ), neraca empat lengan (O’hauss – 311 dapat mengukur
massa sampai 310 gram dengan ketelitian 0,01 gram).

ANGKA PENTING
Semua angka yang diperoleh dari hasil pengukuran disebut Angka Penting, terdiri atas
angka-angka pasti dan angka angka terakhir yang ditaksir (angka taksiran). Berikut
adalah aturan penulisan/penyajian angka penting dalam pengukuran:

1) Semua angka yang bukan nol adalah angka penting.


Contoh: 72,753 (5 angka penting).

2) Semua angka nol yang terletak di antara angka-angka bukan nol adalah angka
penting.
Contoh: 9000,1009 (9 angka penting).

3) Semua angka nol yang terletak di belakang angka bukan nol yang terakhir, tetapi
terletak di depan tanda desimal adalah angka penting.
Contoh: 3,0000 (5 angka penting).

4) Angka nol yang terletak di belakang angka bukan nol yang terakhir dan di belakang
tanda desimal adalah angka penting.
Contoh: 67,50000 (7 angka penting).
5) Angka nol yang terletak di belakang angka bukan nol yang terakhir dan tidak dengan
tanda desimal adalah angka tidak penting.
Contoh: 4700000 (2 angka penting).

6) Angka nol yang terletak di depan angka bukan nol yang pertama adalah angka tidak
penting.
Contoh: 0,0000789 (3 angka penting).
Ada beberapa ketentuan dalam mengoperasikan angka penting. Ketentuan-ketentuan
yang dimaksud antara lain:
1) Hasil operasi penjumlahan dan pengurangan dengan angka angka penting hanya
boleh terdapat satu Angka Taksiran saja.
Contoh:

Angka 0 dan angka 7 di belakang koma adalah angka taksiran. Oleh karena dalam
pengoperasian tidak boleh ada 2 angka taksiran, maka hasil penjumlahan tersebut
adalah 2,81 (dibulatkan ke atas)

2) Angka penting pada hasil perkalian dan pembagian, sama banyaknya dengan angka
penting yang paling sedikit.

Dari operasi perkalian tersebut, angka penting yang paling sedikit berjumlah dua. Oleh
karena hasil perkalian maupun pembagian mengandung angka penting yang paling
sedikit, maka hasil perkalian kedua bilangan di atas adalah 2,3

3) Untuk angka 5 atau lebih dibulatkan ke atas, sedangkan angka kurang dari 5
dihilangkan, Jika angkanya tepat sama dengan 5, dibulatkan ke atas jika angka
sebelumnya ganjil dan dibulatkan ke bawah jika angka sebelumnya genap.
NOTASI ILMIAH
a,…x 10n
a=bilangan asli 1 sampai 9
n= eksponen

Dalam notasi ilmiah hasil pengukuran harus dinyatakan dalam 1 angka di depan koma.
Angka 125 jika kita tuliskan dalam bentuk baku (notasi ilmiah) menjadi 1,2 x 102.
Penulisan dengan Notasi Ilmiah
Untuk menuliskan hasil pengukuran ke dalam bentuk notasi ilmiah cukup mudah. Anda
cukup melihat apakah bilangan tersebut lebih dari 10 atau kurang dari 1

Notasi Ilmiah untuk Bilangan Lebih dari 10, caranya:


1. Jika bilangan yang lebih dari 10 tidak mempunyai koma (bukan desimal) buatlah
koma di belakang angka paling belakang. Jika bilangan tesebut telah memiliki koma
sobat tidak perlu menambahkannya lagi.
2. Buatlah koma di sebelah kanan angka pertama.
3. Hilangkanlah angka nol di belakang koma selain yang diapit angka bukan nol
4. Kalikan bilangan yg sobat dapat di angka 3 dengan 10n, dimana n = jumlah angka
yang diapit dua koma.
105.000.000.000.000
(angka yang akan kita nyatakan dalam notasi ilmiah)\
105.000.000.000.000, (kita taruh koma dibelakang angka terakhir [warna merah])
1,05.000.000.000.000, (buat koma dibelakang angka pertama [warna biru])
1,05 x 1014dimana 14 adalah jumlah angka yang diapit tanda koma pada langkah
sebelumnya [warna orange].
contoh lainnya
135,278
1,35,278
1,35278 x 102

Notasi Ilmiah untuk Bilangan Kurang dari 1, caranya:


1. Buatlah koma di belakang angka pertama bukan nol yang sobat jumpai dari sebelah
kiri
2. Hilangkan angka dibelakang angka pertama yang sobat jumpai (langkah 1)
3. Kalikan angka di nomor 2 dengan 10-n dengan n = jumlah angka yang diapit koma.
0,00001276
0,00001,276
(buat koma di belakang angka bukan nol yang dijumpai pertama dari kiri)
1,276 x 10-5
USAHA, ENERGI DAN GAYA

1. DAYA (P)
Daya merupakan suatu usaha yang dilakukan gaya dalam satu satuan
waktu karena setiap besaran yang dibagi dalam selang waktu disebut sebagai
laju, maka daya didefinisikan juga sebagai laju melakukan usaha, karena
usaha selalu muncul apabila terjadi perubahan bentuk energy. Jika daya
diberi lambang P (dari kata inggris “POWER’) usaha W, dan waktu t, maka
daya dapat dirumuskan:
W
P=
t

P=F.v
P = daya (J/s) atau (W)
W = usaha (J)
t = selang waktu (s)
Suatu daya dalam SI diberi nama Watt (disingkat W) untuk menghormati
James Watt. Penemu mesin uap satu watt adalah besar gaya ketika usaha satu
joule dilakukan dalam selang waktu satu sekon.
2. USAHA

W = F.s

Jika membentuk sudut θ

W = F.s cos θ
Keterrangan:
W = usaha (J)
F = gaya (N)
S = perpindahan (m)
θ= sudut yang dibentuk

“ Besarnya usaha sebanding dengan perubahan, jika ingin sukses perbanyak


usaha jangan kebanyakan gaya”

1. ENERGI
Energi merupakan suatu kemampuan untuk melakukan usaha (kerja)
 Suatu sistem atau benda dikatakan mempunyai energi apa bila sistem
atau benda itu mempunyai kemampuan melakukan usaha, seseorang
dapat bekerja karena ia memiliki energi yang diperolehnya,
dalampembicaraan sehari-hari, kita mengenal beberapa bentuk energi
antara lain; energi panas, energi cahaya, energi air terjun, energi listrik
energi kimia, energi bahanbakar, energi nuklir, energi mekanik dan lain
sebagainya.
 Energi justru bermanfaat pada saat terjadinya perubahan bentuk,
sebagai contoh, energi kimia dalam bahan bakar bermanfaat
menggerakkan mobil ketika terjadi pembakaran yang segera mengubah
energi kimia menjadi energi mekanik. Dalam perubahnnya itu hanya
perubahan bentuk saja sedangkan besarnya tetap. Hal itu sesuai dengan
hukum kekekalan energi yang menyatakan:
 Energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan
 Jumlah energi seluruhnya selalu konstan, meskipun terjadi
perubahan bentuk yang satu kebentuk yang lain.

 ENERGI KINETIK
Energy kinetic merupakan energy yang dimiliki benda karena
gerakannya

Ek = ½ . m . V2

Keterangan :
m: massa benda (kg)
V : kecepatan benda (m/s)
Ek : energy kinetic (Joule)

 ENERGI POTENSIAL
- Energi potensial adalah energi yang tersimpan dalam sebuah
benda atau dalam keadaan tertentu. Energi potensial dapat
dimiliki oleh suatu benda karena kedudukan atau benda itu.
Benda yang mempunyai kedudukan atau terletak di atas
permukaan bumi.
- Benda yang dibuat dalam keadaan tertentu, misalnya
ditegangkan (ditekan atau ditarik) maka benda itu akan
mempunyai energi potensial pegas atau energi potensial elastis.
a. Energi Potensial Gravitasi
Air yang dibendung dalam suatu danau mempunyai energi
potensial. Apabila air tersebut dijatuhkan melalui saluran pipa kebawah,
maka energi potensial air akan berubah menjadi energi gerak (energi
kinetik). Air yang memiliki energi kinetik dapat memutarkan turbin dan
putaran turbin ini digunakan untuk memutar generator, sehingga
generator menghasilkan energi listrik.

Energy potensial merupakan energy yang dimiliki oleh benda karena
kedudukannya

Ep = m. g . h

 Energy mekanik
Energy mekanik merupakan energy total yang dimiliki oleh benda
Em = Ep + Ek
Em = m . g . h + ½ . m . V2

Keterangan: Ek= energy kinetic (J)


Ep= energy potensial (J)
m= massa benda (kg)
V= kecepatan (m/s)
g= percepatan gravitasi (m/s2)
h= ketinggian (m)
Em= energy mekanik (J)
SIFAT MEKANIK BAHAN
1. Hukum Hooke
Sifat elastis suatu zat, dimanfaatkan orang dalam pembuatan pegas. Menurut Hooke bila
sebuah pegas ditarik oleh pasangan gaya F,maka pegas tersebut akan bertambah
panjang sebanding dengan besarnya gaya yang mempengaruhi pegas tersebut.

F = gaya yang bekerja pada pegas

∆x = pertambahan panjang pegas


Untuk dua pegas yang berbeda, meskipun diberi gaya tarik yang sama, tenyata
menghasilkan pertambahan panjang yang berbeda, Hal ini berarti bahwa ada besaran
khusus untuk setiap pegas. Besaran ini disebut tetapan (konstanta) pegas. Dari
percobaan, di dapat bahwa gaya tarik (F) yang diberikan pada pegas adalah
sebanding dengan tetapan pegas (K).

F~K

Dari kenyataan tersebut, Hooke membuat suatu hukum tentang gaya pegas yang
dapat dinyatakan sebagai berikut:

 Sebanding dengan tetapan pegas (k)


 Sebanding dengan perubahan panjang (∆x)

Dapat dinyatakan dengan persamaan:

F = - k . ∆x
Dengan: F = gaya tarik/ tekan(N)

K = tetapan (konstanta ) pegas (N/m)

∆x = perubahan panjang (m)

Tanda negative (-) pada persamaan tersebut menunjukkan bahwa gaya yang timbul pada
pegas berlawanan arah dengan gaya penyebabnya. Tetapi apabila yang kita lihat hanya
gaya pegasnya saja tanpa memperdulikan gaya penyebabnya dapat ditulis:

F = k . ∆x

Susunan Pegas
Dalam penggunaannya beberapa pegas dapat dipakai secara bersamaan dengan bentuk
susunan seri atau pararel. Bagaimana rumusan tetapan pegas (k) pada kedua susunan
tersebut?

a. Susunan pararel
Jika dua buah pegas dengan konstanta pegas k 1dan k2 disusun secra pararel, maka akan
diperoleh konstanta pegas gabungan (kp) sebagai berikut:

ktot = k1 + k2

untuk susunan pararel yang terdiri atas n buah pegas berlaku:

ktot = k1 + k2 + k3 + .................kn

b. Susunan seri
Jika dua buah pegas dengan konstanta pegas k1 dan k2 disusun secara seri, maka akan diperoleh konstanta
pegas gabungn (ks) sebagai berikut:

Untuk susunan seri yang terdiri atas n buah gaya berlaku:

1 1 1 1 1
= + + + ….
𝑘𝑡𝑜𝑡 𝑘1 𝑘2 𝑘3 𝑘𝑛

SUHU DAN KALOR

Suhu adalah derajat panas dinginnya suatu benda.


Alat untuk mengukur suhu disebut termometer.
Perbandingan skala pada termometer
Celcius : Reamur : Fahrenheit : Kelvin
100 : 80 : 180 : 100
5 : 4 : 9 : 5

Contoh Soal :
Diketahui :T˚C= 20 ˚C
Ditanya : a. T˚R
b. T˚F
c.T˚K
Jawab :
a. T˚R = 4/5 x 20˚C= 16˚R
b. T˚F = (9/5 x 20˚C) + 32˚F = 77˚F
c. T˚K = (5/5 x 20˚C) + 273 = 293 K

Kalor Jenis
Kalor jenis merupakan banyaknya kalor yang diperlukan sebuah zat untuk menaikkan
suhu satu gram zat tersebut sebesar satu derajat Celcius. Misal, kalor jenis air ialah
4200 J/kg°C, kalor jenis besi adalah 460 J/kg°C.
Kapasitas kalor ialah jumlah kalor yang diserap oleh benda bermassa tertentu untuk
menaikkan suhu sebesar 1⁰C.

Q = m.c.ΔT

Keterangan :

 Q = banyak kalor yang diterima ataupun dilepas oleh suatu benda ( J )


 m = massa benda yang menerima ataupun melepas kalor ( kg )
 c = kalor jenis zat ( J/kg⁰C )
 ΔT = perubahan suhu ( ⁰C )

Rumus Kalor Jenis yaitu c = Q / m.ΔT


Keterangan :

 c : kalor jenis zat ( J/kg⁰C )


 Q : banyak kalor yang dilepas atau diterima oleh suatu benda ( Joule )
 m : massa benda yang menerima ataupun melepas kalor ( kg )
 ΔT : perubahan suhu ( ⁰C )

Rumus Kapasitas Kalor : C = Q / ΔT

Keterangan:

 C = kapasitas kalor ( J/K )


 Q = banyaknya kalor ( J )
 ΔT = perubahan suhu ( K )

Selain itu, ada rumus lain untuk menentukan kapasitas kalor itu sendiri, yakni: C = m. c

Keterangan :

 C : kapasitas kalor ( J/K )


 m : massa benda yang menerima ataupun melepas kalor ( kg )
 c : kalor jenis zat ( J/kg.K )

Perubahan Wujud Benda yang Membutuhkan Kalor/Panas


Perubahan wujud benda yang membutuhkan kalor terdiri atas mencair, menguap, dan menyublim.
Mencair adalah proses perubahan wujud benda dari padat menjadi cair. Contoh es batu (padat)
menjadi air (zat cair), lilin yang dipanaskan, es krim yang dibiarkan di ruang terbuka akan mencair
dengan sendirinya. Dalam proses mencair, benda menerima energi panas (kalor) untuk membuat
benda padat menjadi cair, dan logam dicairkan menggunakan solder. Misalnya pada perubahan es
batu menjadi air, panas dibutuhkan es batu untuk berubah menjadi cair.
Menguap adalah proses perubahan wujud benda dari cair menjadi gas. Contoh peristiwa menguap
air menjadi uap air saat memasak air, bensin yang dibiarkan berada pada tempat terbuka lama –
lama juga akan habis berubah menjadi gas, dan lain sebagainya. Dalam proses menguap, benda
semula berupa zat cair menerima/membutuhkan energi panas (kalor) untuk merubah air yang
dipanaskan menjadi uap air. Dalam peristiwa menguap, zat memerlukan energi panas untuk
berubah dari cair ke gas.
Menyublim adalah peristiwa perubahan wujud benda dari padat ke gas. Contoh menyublim terjadi
pada kapur barus (kamper) yang disimpan pada lemari pakaian lama – lama akan habis dan di
dalam lemari akan menjadi harum. Dalam peristiwa menyublim zat memerlukan energi panas untuk
berubah dari padat ke gas.
Baca Juga: Termometer Air Raksa dan Termometer Alkohol
Perubahan Wujud Benda yang Melepaskan Kalor/Panas
Perubahan wujud benda yang melepaskan kalor meliputi membeku, mengembun, dan mengkristal.
Mengkristal adalah perubahan wujud benda dari gas ke padat. Contoh peristiwa mekristal terjadi
pada berubahnya uap menjadi butiran es (di dalam freezer). Dalam peristiwa mengkristal,
perubahan zat terjadi karena terjadi pelepasan energi panas.
Membeku adalah perubahan wujud benda dari cair menjadi padat. Contoh peristiwa membeku
adalah air di dalam freezer akan menjadi es batu, lilin cair yang didinginkan, dan perubahan kue
agar – agar dari cairan menjadi padat. Peristiwa perubahan zat menjadi beku (membeku)merupakan
peristiwa dengan zat melepaskan energi panas.
Mengembun adalah perubahan wujud benda dari gas menjadi cair. Contoh peristiwa mengembun
adalah es batu dalam sebuah gelas akan membuat bagian luar gelas basah, rumput di lapangan
pada pagi hari menjadi basah padahal sore harinya tidak hujan, dan titik embun air yang
memburamkan kaca mobil saat hujan. Dalam peristiwa mengembun, zat melepaskan energi panas
sehingga benda gas dapat menjadi cair.
GETARAN DAN GELOMBANG

GETARAN

Getaran adalah gerak bolak balik yang terjadi berulang-ulang secara teratur.Karena
terjadi secara teratur, getaran sering disebut juga gerak berkala atau periodik.Contoh
getaran misalnya pada sayap lebah, gerakan ayunan, orang menggigil dan mesin pengebor
tanah.

Untuk lebih jelasnya tentang konsep getaran, kita amati lagi getaran pada
ayunan dan getaran pegas.Ketika beban disimpangkan ke B, kemudian dilepasklan,
beban akan bergerak bolak-balik disekitar titik A, titik A disebut titik kesetimbangan.
Gerakan ini terjadi berulang-ulang secara teratur (periodik).Adapun yang dimaksud satu
getaran adalah gerak benda melalui A-B-A-C-A atau B-A-C-A-B atau C-A-B-A-C.

Periode dan frekwensi

Periode adalah waktu yang dibutuhkan untuk bergetar 1 getaran. Dirumuskan sebagai
berikut:
t
T=
n
Keterangan :
T = periode (detik)
n = banyaknya getaran
t = waktu bergetar
Sedangkan frekwensi adalah besaran fisika yang menyatakan banyaknya getaran tiap
sekon.dirumuskan sebagai berikut :
n
f= t
dengan f adalah frekuensi (Hz)

Jika kedua persamaan tersebut digabung, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1 1
f= atau T =
T f
GELOMBANG

Pengertian dan macam-macam gelombang.

Gelombang dapat didefinisikan sebagai getaran atau usikan yang merambat dari suatu lokasi
ke lokasi lainya.
Gelombang dapat dibedakan menjadi berbagai macam :
1. Gelombang berdasarkan arah getar.
a. Gelombang Tranversal
Gelombang tranversal adalah gelombang yang arah getarannya tegak lurus dengan
arah rambat gelombang.
Contohnya : Gelombang pada tali, permukaan air dan gelombang elektromagnetik

b. Gelombang Longitudinal

Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah getarannya berimpit dengan


arah rambatan gelombang
Contoh : Gelombang bunyi dan gel. Pada slinki.

2. Gelombang berdasarkan medium


a. Gelombang Mekanik
Gelombang mekanik adalah gelombang yang merambatnya membutuhkan medium
perantara. Contohnya : Gelombang bunyi, gelombang slinki dan gelombang pada
permukaan air.
b. Gelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang merambatnya tidak memerlukan
medium perantara, jadi memindahkan energi getarnya bisa di ruang vakum. Contoh :
gelombang radio, gelb. Mikro, glb. Infra merah, glb. Cahaya, glb. Ultra violet, glb. Sinar-
X, glb. Sinar - 

3. Gelombang berdasarkan amplitudo gelombang


Gelombang berjalan (traveling wave)
Gelombang berdiri / diam ( standing wave )
Periode dan Frekuensi gelombang
Periode gelombang adalah waktu yang dibutuhkan untuk merambat setiap satu panjang
gelombang.
𝑡
𝑇=
𝑛
T= periode (s) t = waktu (s) n = jumlah gelombang
Frekuensi gelombang adalah jumlah gelombang yang merambat tiap satuan waktu.
𝑡
𝑓=
𝑛
f = frekuensi gelombang (Hz) t = waktu(s) n= jumlah gelombang
Sehingga frekuensi dan periode gelombang saling terkait dapat dinyatakan sebagai berikut :
1 1
𝑓 = 𝑇 atau 𝑇 = 𝑓

Panjang Gelombang
Panjang gelombang adalah jarak yang terdiri dari satu bukit dan satu lembah

Cepat rambat gelombang


Cepat rambat gelombang adalah jarak yang ditempuh gelombang tiap satuan waktu dinyatakan
sebagai berikut:

𝑣= atau v = . f
𝑇

Dimana : v = cepat rambat gelomban( m/s ) T = periode glb (s)


 = panjang gelombang ( m ) f = frekuensi glb (Hz)

Persamaan Gelombang

Gelombang berjalan memiliki persamaan simpangan seperti berikut.

Keterangan:
y = simpangan (m);

A = amplitudo gelombang (m);

𝜔 = kecepatan sudut gelombang (rad/s);

t = lamanya gelombang beretar (s);

T = periode gelombang (s);

k = bilangan gelombang;

x = jarak titik ke sumber getar (m); dan

λ = panjang gelombang (m).

Contoh soal :

1. Sebuah radio pemancar mempunyai panjang gelombang 45 meter. Jika periode


gelombang tersebut adalah 3 sekon, tentukan cepat rambat gelombang !
Penyelesaian :
Diketahui: T = 3 sekon
= 45 meter
Ditanya: v = …………… ?
Jawab :
 45
v =𝑇 = 3 = 15 m/s

2. Gelombang berjalan dengan persamaan y = 1,5 sin 4 t meter, maka amlpitudo dan frekuensi
gelombang adalah…
amplitude gelombang 1,5 m dan frekuensinya 2 Hz

LISTRIK STATIS
A. Interaksi Elektrostatik antara Dua Muatan
Listrik statis mempelajari tentang muatan listrik yang diam.

1. Muatan Listrik

Muatan positip terjadi ketika batang kaca digosok dengan kain sutra, elektron–elektron
batang kaca menuju ke kain sutra sehingga batang kaca kekurangan elektron.Dengan
demikian batang kaca menjadi bermuatan positif.
Muatan negatip terjadi ketika batang plastik digosok dengan wol, elektron–elektron wol
menuju ke batang plastik sehingga batang plastik menjadi bermuatan negatif.

2. Gaya Coulomb
Hukum Coulomb menyatakan bahwa “ Gaya tarik atau gaya tolak antara dua
muatan listrik adalah berbadingkan langsung dengan muatan masing–masing dan
berbanding terbalik dengan kuadrat jarak kedua muatan.
q .q
F = k 1r2 2

F = gaya Coulomb (N)


q1 = besarnya muatan 1 (C)
q2 = besarnya muatan 2 (2)
r = jarak antar muatan (m)
k = konstanta (9.109 Nm2/C2)

B. Medan Listrik
Medan listrik adalah daerah sekitar muatan listrik yang dapat mempengaruhi ( menarik/
menolak muatan lain yang berda di daerah itu.
1). Arah Medan Listrik

Arah gaya yang dihasilkan muatan sumber positif adalah radial ke luar menjauhi muatan
sumber. Sedangkan gaya yang dihasilkan muatan sumber negatif adalah radial ke
dalam mendekati muatan sumber.
Garis – garis medan / gaya untuk dua buah muatan titik yang sama besar dan
berlawanan jenis, mempuyai jumlah sama banyak yang menjauh muatan positif dengan
yang mendekati muatan negatif, yang digambarkan seperti berikut:

LISTRIK DINAMIS

1. Kuat Arus Listrik


Adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir tiap satuan waktu
𝑄
I=
𝑡
I = kuat arus (A)
Q = banyaknya muatan listrik yang mengalir (C)
t = waktu (s)
Yang disebut arus adalah aliran muatan positif
Alat ukur kuat arus adalah amperemeter, yang dirangkai seri dengan rangkaian

2. Beda Potensial Listrik


Adalah besarnya energi listrik tiap satu-satuan muatan listrik.
Beda potensial listrik disebut juga dengan tegangan listrik , dalam satuan volt
Alat ukur tegangan listrik adalah voltmeter yang dirangkai secara parallel terhadap
komponen yang diukur

3. Hukum Ohm
“Besarnya kuat arus yang mengalir paada rankaian sebanding dengan beda potensial
listriknya”
V = I.R
V = beda potensial listrik (volt)
I = kuat arus listrik (A)
R = hambatan listrik (ohm)

KEMAGNETAN

A. Medan Magnet di Sekitar Arus Listrik


1. Penemuan Oersted
Hubungan antara arus listrik dengan medan magnet dikemukakan pertama kali
oleh ilmuwan Denmark, Hans Christian Oersted, pada tahun 1820. Dari hasil percobaan
Oersted dapat diketahui bahwa jika arus dialirkan maka magnet jarum hergerak
(menyimpang). Penyimpangan magnet jarum tersebut menunjukkan bahwa di sekitar kawat
yang berarus terdapat medan magnet. Jadi, arus listrik dapat menimbulkan medan magnet.
Peristiwa perubahan listrik menjadi magnet ini dinamakan induksi magnetik.

1. Induksi Magnetik pada Solenoide


Kumparan yang jumlah lilitannya lebih dari 10 disebut solenoide. Sebuah kumparan yang
dialiri arus listrik akan bersifat magnet dengan garis gaya yang arahnya ditentukan oleh arah
arus listrik seperti pada gambar berikut ini.
Induksi magnetik pada solenoide dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut:
a. Besar induksi magnetik di pusat solenoide.
μ0 . i. N
B=
l
b. Besar induksi magnet di ujung-ujung solenoide
μ0 . i. N
B=
2l
Keterangan:
N = jumlah lilitan
µo = permeabilitas ruang hampa (4л.10-7 Wb•A-1 m-1)
I= kuat arus (A)
ℓ= panjang kumparan (m)

B. Gaya Lorenzt

1. Gaya Lorenzt pada Penghantar Berarus Listrik

Sebuah penghantar berarus listrik yang dilewatkan di dalam medan magnet akan
mendapat gaya yang disebut dengan gaya lorenzt. Hal ini disebabkan karena adanya
interaksi antar medan magnet yaitu medan magnet dari penghantar berarus listrik dan
medan magnet yang berasal dari medan magnet yang dilewati .

Arah gaya Lorenzt dapat ditentukan dengan kaidah tangan kanan yaitu telapak tangan
kanan terbuka dengan empat jari rapat dan ibu jari siku-siku dengan keempat jari, maka ibu
jari menunjukkan arah arus listrik (i), arah keempat jari menunjukkan arah medan magnet
(B), arah tamparan tangan kanan tersebut menunjukkan arah gaya Lorenzt (F)

Besarnya gaya lorentz tersebut dipengaruhi oleh beberapa factor antara lain :
1. besarnya medan magnet yang dilewati penghantar =B
2. besarnya kuat arus listrik pada penghantar =i
3. panjang penghantar yang berada di dalam pengaruh medan magnet = l
4. sudut antara arah arus listrik terhadap arah medan magnet = sin α
Maka besarnya gaya Lorenzt dirumuskan :

F = B.i.l sinα

Keterangan:
F = gaya lorenzt (N)
B = medan magnet yang dilalui penghantar (T)
i = kuat arus (A)
ℓ = panjang penghantar yang berada di dalam medan (m) α

α = sudut antara arah magnet (B) terhadap arah arus (i)


Penerapan Kemagnetan

1). Contoh alat-alat yang bekrja dengan prinsip kemagnetan


 Load speaker
 Relay
 Bel Listrik
 Katrol magnet
2). Penerapan Prinsip Kemagnetan
 Cara kerja load speaker
 Cara kerja Relay
 Cara kerja bel istrik
 Cara kerja katrol magnet

OPTIK

Mikroskop

Mikroskop tersusun dari dua lensa positif. Lensa yang dekat benda dinamakan lensa
objektif (fob) dan lensa yang dekat mata dinamakan lensa okuler (fok). Benda ditempatkan
di ruang kedua lensa objektifsehingga bayangannya bersifat nyata, terbalik diperbesar.
Kemudian bayangan oleh lensa objektif diteruskan pada lensa okuler. Lensa okuler
mikroskop bertindak sebagai lup berartibayangannya adalah maya, tegak diperbesar.
Bayangan akhir oleh mikroskop adalah maya, terbalik, diperbesar. Karena untuk melihat
benda renik maka hal utama yang perlu diperhatikan pada mikroskop adalah
perbesarannya. Perbesaran total mikroskop merupakan perkaliandari perbesaran kedua
lensanya.
M = Mob × Mok
Untuk menganalisa perbesaran oleh mikroskop kalian harus mengingat betul bahwa
lensa objektif bersifat seperti lensa positif biasa, sedangkan lensa okuler seperti lup. Berarti
setiap analisanya perlu memperhatikan sifat-sifat lensa dan lup.Sedangkan jarak antara
lensa pada lup dapat memenuhi:
d = Sob’ + Sok
dengan : d = jarak antar lensa
Sob’ = jarak bayangan oleh lensa objektif
Sok = jarak benda lensa okuler
Karena lensa objektif bersifat seperti lup maka pengamatan dengan mikroskop juga memiliki
dua jenis akomodasi utama. Pahami penjelasan di bawah.
Akomodasi maksimum
Pengamatan dengan akomodasi maksimum bias terjadi jika jarak bayangan oleh lensa
okuler jatuh pada titik dekat mata. Untuk mata normal memenuhi Sok’ = -25 cm.

LATIHAN SOAL
1. Sebutkan 7 besaran pokok beserta satuannya adalah ….
3. Sebutkan contoh-contoh besaran turunan beserta satuannya
4. Dari hasil pengukuran diperoleh data 0,000135 m. Jika ditulis ke dalam bentuk notasi ilmiah
adalah ...
4. Hasil pengukuran panjang, lebar dan tinggi dari sebuah lemari berturut-turut 4,5 m, 0,25 m, dan
2 m. menurut aturan angka penting volume lemari tersebut adalah….
5. Pesawat F-16 memiliki kecepatan 144 Km / jam, kecepatan pesawat tersebut setara dengan ….
6. Berdasarkan SI dimensi [M][L][T]-2 adalah merupakan dimensi dari besaran....
7. Alat ukur panjang yang tepat untuk mengukur garis tengah lingkaran dalam piston adalah
8. Jika gaya yang digunakan untuk menggeser benda sejauh 4 m adalah 10 N, maka besarnya usaha
adalah ….
9. Sebuah truk beserta isinya dengan massa total 2 ton bergerak dengan kecepatan 72 km/jam.
Besarnya energi kinetik truk adalah ....
10. Sebuah benda massanya 400 gr, dijatuhkan dari ketinggian 20 m ( jika g = 10 m/s2), Maka energi
potensialnya adalah ….
11. Jika hukum kekekalan energi mekanik berlaku untuk suatu sistem, maka ….
12. Sebuah mesin mampu mengangkat beban 1.000 kg setinggi 4 m dalam waktu 4 s. daya output
mesin tersebut adalah....
13. Motor listrik sebuah lift berdaya 20.000 W dapat digunakan untuk menarik beban sebesar 1 ton
dengan kecepatan 6 m/s. besar efesiensi dari motor listrik tersebuat adalah….
14. Tiga buah pegas disusun seperti gambar di bawah ini.

Konstanta masing-masing pegas k1 = 100 N/m, k2 = 200 N/m, k3 = 50 N/m. Karena pengaruh beban
m, susunan pegas mengalami pertambahan panjang 5 cm. Jika g = 10 m/s2, besarnya m adalah ... .
15. Senar yang terbuat dari plastik memiliki panjang 40 cm dan luas penampang 5 mm2. Saat
ditarik gaya panjangnya menjadi 40,5 cm. Regangan yang dialami senar adalah …
16. Seutas tali terbuat dari karet sepanjang 4 m dengan luas penampang 2 mm2 diberi beban
bermassa 5 kg sehingga bertambah panjang 2 mm. Tentukan besarnya modulus elastisitas tali.
17. Empat buah pegas disusun secara seri jika besarnya konstanta pegas sama 4 N/m maka
besarnya konstanta pegas pengganti adalah ...
18. Empat buah pegas disusun secara paralel jika besarnya konstanta pegas sama 4 N/m
maka besarnya konstanta pegas pengganti adalah ...
19. Perhatikan gambar ayunan dibawah ini
Jika benda mengayun dari titik C ke titik B dalam waktu 2 sekon, maka periode
ayunan tersebut adalah...

20. Pembagian jenis gelombang menurut arah getar dibedakan ada 2 macam yaitu
tranversal dan longitudinal. Gelombang yang arah getarnya sejajar dengan arah
rambatannya disebut ....
21. Gelombang radio di udara dengan frekuensi 400 Mhz. Jika cepat rambat gelombang radio
3.108 m/s, maka panjang gelombang radio tersebut adalah….
22. Sebutkan contoh-contoh sifat gelombang !
23. Gelombang berjalan dengan persamaan y = 4,5 sin 2 t meter, maka pernyataan yang
benar tentang gelombang tersebut adalah….
24. Gelombang bunyi dapat diklasifikasikan berdasarkan frekuensinya. Gelombang bunyi yang
frekuansinya di atas 20 KHz, digolongkan jenis ….
25. Jika sumber bunyi bergerak dengan kecepatan v mendekati pendengar yang diam,
dibandingkan dengan sumber bunyi diam dan pendengar mendekati sumber bunyi
dengan kecepatan yang sama, maka terdengar bunyi ....
26. Dua buah cermin X dan Y disusun seperti gambar:

Besarnya sudut sinar pantulkan dari cermin Y adalah….


27. Sebuah teropong bintang memiliki lensa obyektif dengan jarak focus 200 cm dan lensa
okuler dengan jarak fokus 20 cm. Teropong bintang tersebut dipakai untuk melihat
benda-benda langit dengan mata tidak berakomodasi. Tentukanlah perbesaran
teropong.
28. Pada saat membaca, jarak terdekat yang dapat dilihat seorang kakek rabun dekat
adalah 50 cm. Kekuatan lensa kaca mata yang diperlukan adalah ....
29. Ciri-ciri cacat mata miopi adalah ….
30. Lensa objektif sebuah mikroskop membentuk bayangan sebuah benda, yang oleh
lensa okuler lalu diperbesar. Sifat bayangan akhir oleh lensa-lensa tadi adalah....
31. Jika diketahui besarnya suhu yang tertera pada thermometer 24˚R, berapa suhunya dalam
Celcius ?
32. Jika banyaknya kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu benda dari 24˚C menjadi 34˚C
adalah 200 J, maka besarnya kapasitas kalor adalah
33. Jika banyaknya kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1 kg benda dari 22˚C menjadi
32˚C adalah 20 J, maka besarnya kalor jenis adalah
34. Contoh perpindahan kalor secara konduksi
35. Contoh peristiwa perubahan wujud yang melepas kalor
36. Contoh peristiwa pemuaian luas adalah
37. Besaran yang berpengaruh dalam azas Black adalah
38. Dua muatan sejenis yang sama besar dipisahkan oleh jarak r. Jika jaraknya menjadi 4r,
maka besarnya gaya tolak-menolak adalah
39. Besaran dibawah ini yang mempengaruhi medan listrik adalah
40. Hitung nilai kapasitansi total dari gambar rangkaian di bawah :

41. Muatan listrik sebesar 1,8.10-6 C mengalir pada sebuah penghantar dalam waktu 1 menit.
Besarnya arus listrik pada penghantar tersebut adalah
42. Hitung nilai hambatan total dari gambar rangkaian di bawah :

43. Berapa nilai kuat arus dari rangkaian di bawah jika R1=R2=R3=R4 = 5 ohm
44. Sifat garis gaya magnet yang benar adalah…

45. faktor apa saja yang mempengaruhi besarnya medan magnet pada solenoid.

46. Dua titik A dan B berada di sekitar kawat berarus listrik. Jarak titik tersebut dari kawat masing-
masing 3 cm dan 6 cm. Besar perbandingan induksi magnetik antara A dan B adalah …
47. Medan magnet di sekitar penghantar panjang lurus berarus,berbanding terbalik dengan …

48. Gaya Lorentz akan bernilai maksimum jika


49. Suatu muatan positif sebesar 0,2 C bergerak dengan kecepatan 6 m/s dalam medan magnet
yang besarnya 4 Wb/m2 . Jika arah kecepatan muatan itu sejajar dengan arah medan magnet ,
maka gaya yang dialami muatan tersebut adalah …
50. Sebuah transformator memiliki tegangan primer 220 volt dengan jumlah lilitan 200
gulungan akan diubah tegangannya menjadi 110 volt. Jumlah lilitan agar sesuai dengan yang
diinginkan adalah …

“End but not for the end”

Anda mungkin juga menyukai