Anda di halaman 1dari 9

Sistem Satuan Internasional

Sistem Satuan Internasional (SI) merupakan sistem satuan atau besaran yang digunakan dan
disepakati oleh seluruh dunia kecuali Amerika, Myanmar dan Liberia. Sistem SI digunakan
pada besaran pokok dan besaran turunan, sistem SI dikenal juga sebagai sistem MKS yaitu
panjang (Meter), massa (Kilogram), waktu (Sekon). Maksudnya apabila dalam sebuah
pengukuran kita menggunakan meter sebagai satuan panjang, maka
satuan massa harus kilogram dan satuan waktu harus sekon.

Macam-macam satuan internasional (SI)

Satuan Dasar/Pokok
Sistem SI terdiri dari tujuh satuan dasar atau satuan pokok dan dua satuan tanpa dimensi.

Satuan Turunan
Satuan turunan adalah satuan yang diturunkan dari satuan dasar/pokok. Berikut ini beberapa
contoh satuan turunan yaitu:
Awalan Satuan
Dalam sistem SI juga terdapat standar awalan (prefix). Awalan SI adalah awalan yang dapat
diaplikasikan ke dalam satuan SI untuk membentuk sebuah satuan yang menandakan kelipatan
dari satuan tersebut. Awalan SI juga digunakan untuk memudahkan menuliskan jumlah tanpa
harus menggunakan notasi ilmiah / banyak angka atau banyak nol. Sebagai contoh, jarak antara
dua kota adalah 10.000 meter, nah jarak kedua kota tersebut dapat juga kita tulis 10 kilometer.
(karena awalan kilo yang berarti dikalikan dengan 1.000, maka 1 kilometer berarti 1.000 meter
dan 10 kilometer = 10.000 meter).
Awalan-awalan satuan merupakan kelipatan 10 dari satuan dasar.
Tabel berikut menunjukkan awalan-awalan pada satuan SI

*Selain sistem MKS atau sistem SI, sistem satuan lain yang juga kita kenal adalah sistem
CGS (Centimeter, Gram, Second) yaitu jika kita menggunakan centimeter sebagai
satuan panjang, maka satuan massa harus gram dan satuan waktu harus second.
Satuan turunan
https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_Satuan_Internasional
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Satuan turunan
Satuan turunan pada SI dibentuk dengan perkalian, perpangkatan, atau pembagian satuan
dasar.[22]:103[33]:3 Satuan turunan berhubungan dengan besaran turunan,
contohnya kecepatan adalah besaran yang diturunkan dari besaran dasar waktu dan panjang,
maka satuan turunan SI nya adalah meter per sekon (m/s). Dimensi satuan turunan dapat
dituliskan dalam dimensi satuan dasar.
Satuan koheren adalah satuan turunan yang tidak memuat faktor numerik selain 1—besaran
seperti gravitasi standar dan densitas air tidak termasuk definisi mereka. Pada contoh
diatas, satu newton adalah gaya yang diperlukan untuk mempercepat sebuah benda
bermassa satu kilogram sebesar satu meter per sekon kuadrat. Karena satuan SI untuk massa
adalah kg dan akselerasi adalah m·s−2 dan F ∝ m × a, maka satuan gaya adalah perkalian dan
menghasilkan kg·m·s−2 (atau satu newton). Karena newton adalah bagian dari satuan yang
koheren, konstanta proporsionalnya adalah 1.
Untuk mudahnya, beberapa satuan turunan memiliki nama dan simbol khusus.[13] Beberapa
satuan dapat digunakan kombinasi dengan nama dan simbol untuk satuan dasar dan satuan
turunan untuk menuliskan satuan besaran turunan lainnya. Sebagai contoh, satuan SI
untuk gaya adalah newton (N), satuan SI dari tekanan adalah pascal (Pa)—dan pascal dapat
didefinisikan sebagai "newton per meter persegi" (N/m2).[40]

Satuan yang diturunkan dari satuan dasar SI[33]:3

Dituliskan
Dituliskan dalam
dalam
Nama Simbol Besaran satuan
satuan dasar
SI lainnya
SI

radian rad sudut m·m−1

steradian sr solid angle m2·m−2

hertz Hz frekuensi s−1

newton N gaya, berat kg·m·s−2

pascal Pa tekanan, tegangan N/m2 kg·m−1·s−2

joule J energi, kerja, panas N·m kg·m2·s−2

watt W daya, fluks radian J/s kg·m2·s−3


coulomb C muatan listrik atau jumlah listrik s·A

tegangan (potensial listrik), gaya


volt V W/A kg·m2·s−3·A−1
gerak listrik

farad F kapasitansi listrik C/V kg−1·m−2·s4·A2

hambatan
ohm Ω V/A kg·m2·s−3·A−2
listrik, impedansi, reaktansi

siemens S konduktansi listrik A/V kg−1·m−2·s3·A2

weber Wb fluks magnetik V·s kg·m2·s−2·A−1

tesla T densitas fluks magnetik Wb/m2 kg·s−2·A−1

henry H induktansi Wb/A kg·m2·s−2·A−2

derajat temperatur relatif terhadap 273.15


°C K
Celsius K

lumen lm fluks cahaya cd·sr cd

lux lx iluminansi lm/m2 m−2·cd

radioaktivitas (peluruhan per


becquerel Bq s−1
satuan waktu)

dosis terserap (dari radiasi


gray Gy J/kg m2·s−2
terionisasi)

dosis ekivalen (dari radiasi


sievert Sv J/kg m2·s−2
terionisasi)

katal kat aktivitas katalis mol·s−1


Catatan
1. radian dan steradian, dulu diberikan status khusus, saat ini dianggap satuan turunan tak
berdimensi.[33]:3
2. Urutan dalam tabel ini diatur sedemikian rupa sehingga setiap satuan turunan didasarkan
hanya pada satuan dasar atau satuan turunan yang telah ada sebelumnya dalam tabel ini.

http://www.tipsrawatrumah.com/2015/03/satuan-besaran-dan-simbol-dalam-listrik.html
Maksud penggunaan simbol-simbol atau lambing dalam kelistrikan ialah untuk
menyatakan dan menyingkat keterangan dalam bentuk gambar. Adanya
penggunaan simbol ini sangat penting artinya karena kelistrikan secara umum
merupakan rangkaian yang terdiri dari banyak macam peralatan.
Berikut ini diberikan beberapa simbol umum dalam kelistrikan :
Besaran Listrik dan Satuannya
Dalam kelistrikan terdapat beberapa besaran, dimana setiap besaran mempunyai
simbol serta satuan masing-masing yaitu :
1 Satuan Elektro Statis ( SES )
2 Satuan Elektro Magnetis ( SEM )
3 Satuan Praktis
Satuan yang dipakai sekarang ini adalah satuan praktis, karena dua satuan yang
lain terlalu rumit untuk dipakai. Berikut beberapa besaran listrik dan simbol beserta
satuannya :
Nama Besaran Simbol Satuan

 Arus listrik I Ampere ( A )


 Tegangan listrik/Beda Potensial E / V / U Volt ( V )
 Muatan listrik Q Coulomb ( C )
 Tahanan listrik R Ohm ( Ω )
 Daya Listrik P Watt ( W )
 Usaha Listrik (energi) W Joule ( J )
 Kapasitansi C Farad ( F )
 Konduktansi G Siemens ( S )
 Induktansi L Henry ( H )
 Frekuensi f Hertz ( Hz )
 Fluksi Magnet ø Weber ( Wb )
 Fluksi Cahaya ø Lumen ( Lm )
 Iluminasi E Lux ( Lx )
SATUAN DAN BESARAN LISTRIK
Tegangan Listrik
Tegangan listik yaitu perbedaan potensial listrik antara dua titik dalam rangkaian
listrik, dan dinyatakan dalam satuan volt. Besaran ini mengukur energi potensial dari
sebuah medan listrik yang mengakibatkan adanya aliran listrik dalam sebuah
konduktor listrik. Tergantung pada perbedaan potensial listriknya, suatu tegangan
listrik dapat dikatakan sebagai ekstra rendah, rendah, tinggi atau ekstra tinggi.
Secara definisi tegangan listrik menyebabkan obyek bermuatan listrik negatif tertarik
dari tempat bertegangan rendah menuju tempat bertegangan lebih tinggi. Sehingga
arah arus listrik konvensional di dalam suatu konduktor mengalir dari tegangan tinggi
menuju tegangan rendah.
Penetapan untuk satuan tegangan listrik
1 Volt terjadi jika dapat mengalirkan arus 1 ampere dalam tahanan listrik 1 Ohm.
1 V = 0,001 KV = 10-3 KV
1 V = 0,000 001 MV= 10-6MV
Arus Listrik
Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang disebabkan dari pergerakan
elektron-elektron, mengalir melalui suatu titik dalam sirkuit listrik tiap satuan waktu.
Arus listrik dapat diukur dalam satuan couloumb/detik atau Ampere. Contoh arus
listrik dalam kehidupan sehari-hari berkisar dari yang sangat lemah dalam satuan
mikroAmpere seperti di dalam jaringan tubuh hingga arus yang sangat kuat 1-200
kiloAmpere seperti yang terjadi pada petir. Dalam kebanyakan sirkuit arus searah
dapat diasumsikan resistansi terhadap arus listrik adalah konstan sehingga besar
arus yang mengalir dalam sirkuit bergantung pada voltabese dan resistansi sesuai
dengan hukum ohm.
Penetapan untuk satuan arus listrik
1 Ampere ialah arus dalam cairan nitrat-perak dapat memisahkan dan melekatkan
sejumlah 1,118 milligram perak dalam waktu 1 detik.
1 mA = 0,001 A = 10-3 A
1 µA = 0,000 001 A = 10-6 A

Hambatan Listrik
Hambatan listrik adalah perbandingan antara tegangan listrik dari suatu komponen
elektronik (misalnya resistor ) dengan arus listrik yang melewatinya. Hambatan listrik
yang mempunyai satuan Ohm. yang dapat dirumuskan dengan
R adalah hambatan (Ohm)
V adalah tegangan (Volt)
I adalah arus (ampere)
Penetapan untuk satuan tahanan listrik
Tahanan listrik 1 Ohm ialah nilai tahanan dari air raksa dalam gelas berpenampang
1 mm2 setinggi 106,3 cm pada suhu 0o C
1 Ω = 0,001 K Ω = 10-3 K Ω
Gaya Gerak Listrik ( GGL )
Gaya gerak listrik (GGL) adalah besarnya energi listrik yang berubah menjadi energi
bukan listrik atau sebaliknya, jika satu satuan muatan melalui sumber itu, atau kerja
yang dilakukan sumber arus persatuan muatan. dinyatakan dalam Volt.
Muatan Listrik
Muatan listrik adalah muatan dasar yang dimiliki suatu benda, yang membuatnya
mengalami gaya pada benda lain yang berdekatan dan juga memiliki muatan listrik.
Simbol Q sering digunakan untuk menggambarkan muatan. sistem satuan
internasional dari satuan Q adalah coloumb, yang merupakan 6.24 x 1018 muatan
dasar. Q adalah sifat dasar yang dimiliki oleh materi baik itu berupa proton (muatan
positif) maupun elektron (muatan negatif). Muatan listrik total suatu atom atau materi
ini bisa positif, jika atomnya kekurangan elektron. Sementara atom yang kelebihan
elektron akan bermuatan negatif. Besarnya muatan tergantung dari kelebihan atau
kekurangan elektron ini, oleh karena itu muatan materi/atom merupakan kelipatan
dari satuan Q dasar. Dalam atom yang netral, jumlah proton akan sama dengan
jumlah elektron yang mengelilinginya (membentuk muatan total yang netral atau tak
bermuatan).
Penetapan untuk satuan muatan listrik
1 Coulomb ialah arus sebesar 1 Ampere mengalir selama 1 detik atau
Q=Ixt
Keterangan :
Q = Muatan listrik ( Coulomb )
I = Arus Listrik ( Ampere )
t = Waktu ( detik )
Kapasitansi
Kapasitans adalah ukuran jumlah muatan listrik yang disimpan (atau dipisahkan)
untuk sebuah potensial listrik yang telah ditentukan. Bentuk paling umum dari piranti
penyimpanan muatan adalah sebuah kapasitor dua lempeng/pelat/keping. Jika
muatan di lempeng/pelat/keping adalah +Q dan –Q, dan V adalah tegangan listrik
antar lempeng/pelat/keping,
maka rumus kapasitans adalah:
C = \frac{Q}{V}
C adalah kapasitansi yang diukur dalam Farad
Q adalah muatan yang diukur dalam coulomb
V adalah voltase yang diukur dalam volt
Unit SI dari kapasitansi adalah farad; 1 farad = 1 coulomb per volt.
Induktansi
Induktansi adalah sifat dari rangkaian elektronika yang menyebabkan timbulnya
potensial listrik secara proporsional terhadap arus yang mengalir pada rangkaian
tersebut, sifat ini disebut sebagai induktasi sendiri. Sedang apabila potensial listrik
dalam suatu rangkaian ditimbulkan oleh perubahan arus dari rangkaian lain disebut
sebagai induktansi bersama. Satuan induktansi dalam satuan internasional adalah
weber per ampere atau dikenal pula sebagai henry (H).
Induktansi muncul karena adanya medan magnet yang ditimbulkan oleh arus listrik
(dijelaskan oleh hukum ampere). Supaya suatu rangkaian elektronika mempunyai
nilai induktansi, sebuah komponen bernama induktor digunakan di dalam rangkaian
tersebut, induktor umumnya berupa kumparan kabel/tembaga untuk memusatkan
medan magnet dan memanfaatkan GGL yang dihasilkannya.
Kuat Medan Listrik
Medan lisrtik adalah ruang di sekitar benda bermuatan listrik dimana benda-benda
bermuatan listrik lainnya dalam ruang ini akan merasakan atau mengalami gaya
listriArah Medan Listrik.
Kuat medan listrik adalah besaran yang menyatakan gaya coloumb per satuan
muatan di suatu titik.
Fluks Magnet
Fluk magnetik adalah ukuran total medan magnetik yang menembus bidang. secara
matematis fluk maknetik didefinisikan sebagi perkalian skalar antara induksi
magnetik (B) dengan luas bidang yang tegak lurus pada induksi magnetik tersebut.
Daya listrik
didefinisikan sebagai laju hantaran energi listrik dalam rangkaian listrik. Satuan SI
daya listrik adalah watt yang menyatakan banyaknya tenaga listrik yang mengalir per
satuan waktu (joule/detik).bisa juga diartikan besarnya usaha dalam memindahkan
muatan per satuan waktu atau lebih singkatnya adalah Jumlah Energi Listrik yang
digunakan tiap detik.
Daya listrik, seperti daya mekanik, dilambangkan oleh huruf P dalam persamaan
listrik. Pada rangkaian arus DC, daya listrik sesaat dihitung menggunakan Hukum
Joule, sesuai nama fisikawan Britania James Joule, yang pertama kali menunjukkan
bahwa energi listrik dapat berubah menjadi energi mekanik, dan sebaliknya.

P = V I \,
di mana
P adalah daya (watt atau W)
I adalah arus (ampere atau A)
V adalah perbedaan potensial (volt atau V)
Penetapan untuk satuan daya listrik
1 Watt ialah tegangan sebesar 1 Volt mengalir arus sebesar 1 Ampere dengan faktor
kerjaatau Cos φ = 1 ( antara tegangan dan arus sefasa )
P = V x I x Cos φ
Keterangan :
P = Daya Listrik ( Watt )
V = Tegangan listrik ( Volt )
I = Arus listrik ( Ampere )
Cos φ = Faktor daya
Bila anda Menginginkan hasil dan perawatan yang maksimal serahkan pada Ahlinya

Anda mungkin juga menyukai