Anda di halaman 1dari 11

BAB I.

DEFINISI DAN SATUAN

DEFINISI

Listrik adalah sumber energi yang disalurkan melalui kabel atau penghantar
lainnya. Listrik tidak dapat dilihat, tetapi akibat yang ditimbulkannya dapat dirasakan
atau dilihat, misalnya panas, cahaya, gerakan dan lain-lain.

SISTEM SATUAN INTERNASIONAL

Sistem Satuan Internasional (nama aslinya dalam bahasa Perancis : Systeme


International d’Unites atau SI) merupakan sistem pengukuran yang telah
distandarisasi. SI saat ini menjadi sistem pengukuran yang paling umum digunakan.
Sistem ini didasarkan pada 9 satuan dasar seperti ditunjukkan pada tabel 1.1,
darimana semua satuan diturunkan. Perhatikan bahwa huruf kecil digunakan sebagai
simbol kecuali apabila satuan tersebut dinamai menurut individu seperti amper A atau
kelvin K.

Tabel 1.1 Satuan Dasar


Simbol Satuan
Besaran Dasar Satuan Dasar
Dasar
Panjang Meter m

Massa kilogram kg

Waktu sekon s

Arus listrik amper A

Temperatur kelvin K

Jumlah zat mole mol

Intensitas cahaya candela cd

Sudut datar radian rad

Sudut ruang steradian sr


Satuan turunan pada SI dibentuk dengan perkalian, perpangkatan atau pembagian
satuan dasar. Beberapa satuan turunan memiliki nama dan simbol khusus. Beberapa
contoh satuan turunan yang biasanya digunakan dalam teori rangkaian listrik
ditunjukkan pada tabel 1.2.
Tabel 1.2. Satuan Turunan
Simbol
Satuan Dinyatakan dalam satuan dasar
Besaran Turunan Satuan
Turunan yang diturunkan
Turunan

Frekuensi hertz Hz 1 Hz = 1 s-1

Gaya newton N 1 N = 1 kg m/s2

Energi joule J 1 J = 1 Nm

Daya watt W 1 W = 1 J/s

Muatan listrik coulomb C 1 C = 1 As

Tegangan volt V 1 V = 1 W/A

Kapasitansi farad F 1 F = 1 As/V

Resistansi ohm Ω 1 = 1 V/A

Konduktansi siemens S 1 S = 1 Ω-1

Fluksi magnet weber Wb 1 Wb =1 Vs

Kerapatan fluksi magnet tesla T 1 T = 1 Wb/m2

Induktansi henry H 1 H = 1 Vs/A

Faktor pengali dalam SI sebaiknya digunakan bila mungkin. Simbol-simbol yang


ditunjukkan pada tabel 1.3. adalah awalan (prefix) untuk simbol-simbol satuan dari
tabel 1.1 dan tabel 1.2.
Tabel 1.3 Awalan (Prefix) dalam SI

Faktor pengali dari


satuan Awalan Simbol Awalan

1012 tera T

109 giga G

106 mega M

103 kilo k

102 hekto h

10 deca da

10-1 deci d

10-2 centi c

10-3 milli m

10-6 micro µ

10-9 nano n

10-12 pico p

10-15 femto f

10-18 atto a

NOTASI

Notasi lazim dalam analisis rangkaian listrik untuk membedakan antara


besaran-besaran konstan dan besaran-besaran variabel dengan menggunakan huruf
besar untuk besaran-besaran konstan dan huruf kecil untuk besaran-besaran
variabel.
Contoh : Suatu arus konstan sebesar 10 A akan dituliskan I = 10 A
Suatu arus sinusoida dengan amplitudo 10 A akan dituliskan i  10 sin t (A)
MUATAN

Muatan listrik adalah muatan dasar yang dimiliki suatu benda, yang

membuatnya mengalami gaya pada benda lain yang berdekatan dan juga memiliki

muatan listrik. Simbol muatan adalah Q. Sistem Satuan Internasional dari satuan Q

atau q adalah Coulomb (C).

Terdapat dua jenis muatan listrik, yaitu :


1. Partikel bermuatan listrik negatif disebut elektron. Jumlah muatan pada
sebuah elektron adalah
1 elektron = -1,6.10-19 C.
2. Partikel bermuatan listrik positif disebut proton. Jumlah muatan pada sebuah
proton adalah
1 proton = +1,6.10-19 C.

Interaksi atara muatan-muatan listrik jika didekatkan dapat menghasilkan gaya. Hal
ini ditemukan oleh Charles Augustian Coulomb (1736-1806), seorang ilmuwan dari
Perancis. Penemu ini mengemukakan H. Coulomb yaitu :
”Besarnya gaya antara dua muatan listrik (Gaya Coulomb) sebanding dengan
besarnya masing-masing muatan dan berbanding terbalik dengan kwadrat jarak
antara kedua muatan itu”.
Secara matematis :

Q1Q2
F k (1.1)
r2

Keterangan :

F : Gaya Coulomb ( N )

k : Konstanta Coulomb (Nm2/C2 )

Q1,Q2 : Muatan listrik 1 dan 2 ( C )

r : Jarak antara kedua muatan listrik ( m )

Besar gaya Coulomb juga bergantung pada media dimana muatan itu berada.
Dimana:

1
k= (1.2)
4

Keterangan :   3,14

 = Permitivitas medium

Dimana :

   r . 0 (1.3)

Keterangan :  r  Konstanta dielektrik medium

 0 = Permitivitas ruang hampa/udara

Khusus untuk ruang hampa atau udara, harga k = 9.109 Nm2/C2

Dengan demikian :

Untuk medium udara atau ruang hampa maka :

Q1Q2
F  9.10 9 (1.4)
r2

Untuk medium non udara atau ruang hampa maka :

9.10 9 Q1Q2
F (1.5)
r r2

Gaya Coulomb ditunjukkan pada gambar 1.

a. Gaya Tarik Menarik b. Gaya Tolak Menolak

Gambar 1. Gaya Coulomb


Jika kedua jenis muatan tidak sama, maka terjadi gaya tarik-menarik. Jika kedua
jenis muatan sama, maka terjadi gaya tolak-menolak

ARUS

Arus listrik atau dalam versi bahasa Inggris sering disebut electric
current dapat didefinisikan sebagai muatan yang bergerak. Lebih teliti lagi definisi
arus adalah jumlah muatan listrik yang mengalir tiap satuan waktu dalam arah
tertentu. Simbol arus listrik adalah I. Satuan Internasional untuk arus listrik adalah
ampere (A), yang diambil dari nama seorang ahli fisika berkebangsaan Perancis yaitu
Andre Marie Ampere (1755-1836).

Untuk arus yang konstan dapat diperoleh dengan persamaan:

I  A 
Q
(1.6)
t

Keterangan :

Q = Muatan Listrik (C)


t = Waktu (s)

Untuk arus sesaat dapat diperoleh dengan persamaan :

i  A 
dq
(1.7)
dt

Dengan demikian dapat ditentukan jumlah total muatan yang dipindahkan pada
interval waktu t0 hingga melalui integrasi:

t
qt    idt  q(t0 ) (1.8)
t0

Alat ukur yang digunakan untuk mengukur besarnya arus listrik adalah
amperemeter seperti ditunjukkan pada gambar 2.
Gambar 2

Contoh Soal :

1. Dalam suatu penghantar mengalir muatan sebesar 3600 C, selama 4 menit.


Berapakah besar arus listriknya ?

Diketahui : Q = 3600 C
t = 4 menit = 4 x 60 s = 240 s
Ditanyakan : I = ?
Jawab :
I = Q/t
= 3600 C/240s
= 15 A

2. Didalam sebuah penghatar selama 2 menit mengalir arus listrik sebesar 2 A.


Tentukanlah besar muatan listriknya.

Diketahui : t = 2 menit = 2 x 60 s = 120 s


I=2A
Ditanyakan : Q = ?
Jawab : Q = I x t = 2 A x 120 s = 240 C

3. Muatan listrik sebesar 600 C mengakibatkan arus mengalir di dalam penghantar


sebesar 3 A. Berapa lama muatan itu mengalir ?

Diketahui : Q = 600 C
I =3A
Ditanyakan : t = ?
Jawab :
t = Q/I
= 600 C/13 A
= 200 s

4. Selama 20 menit di dalam penghantar mengalir muatan sebesar 1200 C.


Berapakah besar arus listriknya ?

Diketahui :
t = 20 menit = 20 x 60 s = 1200 s
Q = 1200 C

Ditanyakan : I = ?
Jawab :
I = Q/t =1200 C/1200 s = 1 A

TEGANGAN

Elemen rangkaian secara umum akan ditandai dengan sepasang terminal yang

dapat dihubungkan dengan elemen-elemen rangkaian lain ditunjukkan pada gambar

3.

A B

Gambar 3

Terdapat dua jalan yang digunakan arus untuk memasuki atau meninggalkan elemen

tersebut. Tegangan melintasi sebuah pasangan terminal adalah ukuran energi yang

diperlukan untuk menggerakkan muatan melalui elemen tersebut.

Tegangan dinyatakan dengan V atau v. Dalam sistem SI, satuan tegangan adalah volt

(V), yang diambil dari nama ahli fisika Italia Alessandro Guiseppe Antonio Anastasio

Volta (1748-1827).
Secara matematis :

V volt  
W
(1.9)
Q

Dimana :

W = Energi listrik (J)

Q = Muatan listrik (C)

Alat yang dipergunakan untuk mengukur besar tegangan listrik antara lain: voltmeter

(Gambar 4) dan osiloskop.

Gambar 4

DAYA

Daya adalah besarnya energi listrik yang mengalir persatuan waktu. Simbol

daya dinyatakan dengan P atau p.

Secara matematis :

PW  
W
(1.10)
t

Dalam sistem SI, satuan daya adalah watt (W), yang diambil dari nama ahli fisika

Inggris yaitu James Watt (1736-1819). Untuk daya listrik yang besar biasanya
digunakan satuan kW (kilo Watt) atau MW (Mega Watt). Dimana 1 kW = 1000 W dan

1 MW = 106 W.

Daya output motor-motor listrik biasanya dinyatakan dalam horse power (hp). Dimana

1 hp = 746 W

Dengan mensubstitusikan persamaan (1.6) dan (1.9) ke persamaan (1.10), maka

diperoleh :

PW  
VxQ VxIxt
  VxI (1.11)
t t
Daya sesaat dapat dituliskan :

dW
p (W )  (1.12)
dt

ENERGI LISTRIK

Energi adalah kemampuan untuk melakukan kerja. Satuan Internasional untuk

energi adalah Joule (J), yang diambil dari nama ahli fisika Inggris James Prescott

Joule (1819-1889).

Untuk energi listrik :

W(J) = Q x V (1.13)

Atau

W(J) = P x t (1.14)

Untuk tujuan praktis, pengukuran energi listrik menggunakan rumus :

W (Wh) = P(W) x t(h) (1.15)

PW xth 
W (kWh) = (1.16)
1000

Anda mungkin juga menyukai